Persyaratan Perubahan Izin Pedagang Besar Farmasi

10 m. Denah bangunanpeta lokasi Dibuat oleh perusahaan PT tersebut, bila sudah disetujui akan dibubuhi stempelcap oleh Dinkes Provinsi atau Balai Besar POM pada saat pemeriksaan ke lokasi. n. Sertifikat tanahIMB - Fotokopi sertifikat tanah sesuai pemiliknya yang tercantum sebagai DirekturKomisaris perusahaan tersebut danatau pemilik yang membuat perjanjian. - IMB dari gubernur setempat o. Kontraksewa Fotokopi perjanjian kontrak antara perusahaan dengan pemilik sarana tanah danatau bangunan. p. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP - Untuk DKI, pemerintah Provinsi DKI, Dinas Koperasi dan Perdagangan nomor harus jelas. - Diterbitkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk Kabupaten. Mencantumkan nama PT dan alamat yang sama dengan domisili perusahaan. - Jenis usaha sesuai : farmasi obat-obatan. - Berlaku selama 5 tahun diperpanjang q. Surat Tanda Daftar Perusahaan TDP - Diterbitkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Perdagangan untuk DKI, mencantumkan nama PT dan alamat jelas, masa berlaku 5 tahun. - Untuk propinsi lain diterbitkan oleh Kepala Dinas Kantor Pendaftaran Perusahaan Kop Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, berlaku 5 tahun 2. 2. Persyaratan Perubahan Izin Pedagang Besar Farmasi No Persyaratan Jenis Perubahan PJT Lokasi Nama PT Pimpinan NPWP 1. Surat permohonan harus ditandatangani oleh direktur utama atau pengurus dan apoteker penanggung jawab √ √ √ √ 11 2. Nama Direktur lamabaru √ √ √ √ 3. Alamat kantor lama - √ √ √ 4. Alamat kantor baru - √ - √ 5. Alamat gudang lama - √ √ - 6. Alamat gudang baru - √ - - 7. Apoteker Penanggung Jawab lama √ √ √ - 8. Apoteker Penanggung Jawab baru √ - - 9. Surat perjanjian kerja apoteker penanggung jawab baru dengan direktur √ - - - 10. Asli surat penugasan apoteker baru sebagai penanggung jawab PBF √ - - - 11. Asli surat pengunduran diri apoteker yang lama sebagai penanggung jawab √ - - - 12. Asli surat pemberhentian apoteker lama sebagai penanggung jawab √ - - - 13. Asli berita acara penyerahan tugas dari apoteker lama ke apoteker baru √ - - - 14. Berbadan hukum berupa perseroan terbatas atau koperasi - √ √ - 15. Akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; - √ √ √ 16. Akta notaris mengenai perubahan √ √ √ 17. Nomor Pokok Wajib Pajak lamabaru √ √ √ √ 18. Susunan Direksi Komisaris √ √ √ √ 19. Pernyataan Komisarisdewan pengawas dan direkturpengurus tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung dalam pelanggaran peraturan perundang- undangan di bidang farmasi √ √ √ √ 20. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTPidentitas direkturketua; √ √ √ √ 21. Surat Tanda Daftar Perusahaan - √ √ - 22. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan - √ √ - 23. Surat bukti penguasaan bangunan dan gudang; - √ √ - 24. Peta lokasi dan denah bangunan - √ - - 25. Surat pernyataan kesediaan bekerja penuh apoteker penanggung jawab; √ √ - - 12 Biaya Sesuai peraturan yang berlaku, dalam hal ini Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Kesehatan. Waktu Waktu yang diperlukan untuk proses permohonan perizinan Pedagang Besar Farmasi obat dan bahan obat adalah 6 enam hari kerja sejak diterimanya rekomendasi administrasi dari Dinas Kesehatan Provinsi dan rekomendasi pemenuhan persyaratan CDOB dari Balai POM, Direktur Jenderal menerbitkan izin Pedagang Besar Farmasi. Penanggung Jawab Menteri Kesehatan cq Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan 26. Fotokopi ijazah, dan Surat Tanda Registrasi Apoteker penanggung jawab √ √ √ √ 27. Rekomendasi pemenuhan persyaratan CDOB oleh Balai POM - √ - - 28. Rekomendasi kelengakapan administratif Dinkes Provinsi √ √ √ √ 29. Fotokopi SK Izin PBFPBBBF lama √ √ √ √ 13

2.3 SOP PERIZINAN : PEDAGANG BESAR FARMASI

Pembayaran PNBP Oleh 2 Izin Pedagang Besar Farmasi 13 Pengetikan 14 12 Berkas lengkap PARAF SESDITJEN T U KASUBDIT KASIE PENILAI LOKET PARAF DIREKTUR PEMOHON TANDA TANGAN DIRJEN 1 3 4 5 8 6 7 9 10 11 14 1 Pemohon memasukkan berkas permohonan di loket Unit Layanan Terpadu ULT; 2 Berkas yang lengkap dicatat; 3 Pemohon membayar PNBP setelah berkas lengkap; 4 Selanjutnya berkas diserahkan kepada TU; 5 TU menyerahkan berkas kepada Kasubdit; 6 Kasubdit memberikan disposisi kepada kepala seksi Kasie untuk bertanggung jawab terhadap proses penilaian izin; 7 Kasie memberikan disposisi kepada penilai untuk dilakukan evaluasi; 8 Berkas yang tidak lengkap jika masih terdapat kekurangan data yang diperlukan dalam proses penilaian berkas akan dibuatkan surat tambahan data yang di tandatangani oleh Direktur dan diserahkan kepada pemohon untuk dilengkapi segera; 9 Untuk berkas yang telah lengkap dilakukan pembuatan konsep izin; 10 Kasie mengevaluasi konsep izin tersebut; 11 Kasubdit melakukan verifikasi terhadap hasil konsep izin Kasie; 12 Untuk konsep izin yang sudah lengkap dan benar dilakukan pengetikannett izin; 13 Konsep izin yang sudah dilakukan pengetikannett diserahkan ke Kasie untuk dicek kembali dan diparaf; 14 Kemudian izin diserahkan ke subdit untuk dicek dan diparaf; 15 Kemudian izin diserahkan ke direktur untuk diparaf; 16 Izin selanjutnya diserahkan ke Dirjen; 17 Berkas pemohon yang telah disetujui dan ditandatangani oleh Dirjen diberi nomor dan tanggal pengeluaran izin ; 18 Izin yang telah selesai diberikan kepada pemohon sesuai dengan Tata Cara Pengambilan Izin.

2.4 TATA CARA PENYERAHAN IZIN

a. Surat Kuasa dari Direktur bermaterai Rp 6.000,00. b. Fotokopi KTP Direktur dan Penerima Kuasa. c. Surat Pernyataan tidak ada pungutan biaya selain PNBP dari Direktur bermaterai Rp 6.000,00. d. Fotokopi formulir pembayaran PNBP yang telah disahkan oleh Bank. e. Jika pengambilan izin dilakukan oleh Direktur, hanya melengkapi butir b sampai dengan d. 15

3. MONITORING DAN EVALUASI PEL