Hasil Penelitian

4.1.8.3. Uji Signifikan (kemaknaan)

Menurut Sudjana (1990 : 234) bahwa : ”Sebelum digunakan untuk membuat kesimpulan, perlu terlebih dahulu dilakukan pengujian keberanian”. Oleh karena itu hasil atau koefisien korelasi tersebut belum dapat diinterpretasikan sebelum dilakukan uji signifikan, adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

Langkah 1 : Hipotesis yang diuji statistik. Ho : P YX = 0.

Ha : P YX ≠ 0.

Langkah 2 : Taraf kemaknaan yang ditetapkan = 0,05 dengan df = n-k-1=189-1- 1=187 Langkah 3 : Titik kritis dan daerah penolakan Ho.

Dari tabel t-distribusi diperoleh basanya nilai titik kritis (t tabel ) adalah 1,973.

Langkah 4 : Perhitungan statistik uji yang digunakan adalah :

P yx

yx () ) CR ii

( n −− k 1 )

Hasil perhitungan nilai statistik uji (t-uji) adalah

(1- 0,78 ) 1 × 189 -1-1

Dengan demikian daerah penolakan H0 dapat dilihat pada kurva berikut :

Gambar 5

Kurva Daerah Penolakan H 0 Analisis Pengaruh

Variabel X terhadap Variabel Y

Daera h Daera h Penolakan Ho

Penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ho

-t = -1,973 (0,975; 187)

t (0,975; 187) = 1,973

t hitung = 17,279

Sumber : Hasil pengolahan Data Primer Tahun 2006

Pada gambar di atas terlihat nilai t-uji sebesar 17,279 jatuh di sebelah kanan titik kritis sebesar 1,973 atau berada di daerah penolakan Ho karena t- hitung =17,584 > t- tabel = 1,973. Jadi diperoleh keputusan pengujian bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hasil pengujian disimpulkan signifikan. Hasil ini berarti koefisien pengaruh motivasi kerja aparat terhadap kualitas layanan civil sebesar 0,784 yang diperoleh melalui penelitian dari data sampel, berlaku juga untuk populasi.

Hasil pengujian hipotesis menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan dari motivasi kerja aparat terhadap kualitas layanan civil dalam pembuatan KTP di Kecamatan Jailolo dan Kecamatan Sahu Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara.