mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk
pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Dari ruang lingkup di atas, beberapa ahli telah memberikan rumusan tentang sistem informasi manajemen, antara lain :
a. SIM adalah pengembagan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi Kroenke, David, 1989
b. SIM didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin terjadi di masa depan. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari simulasi matematika. Informasi digunakan
oleh pengelola maupun staf lainnya pada saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah Mc. Leod, 1995
c. SIM merupakan metode formal yang menyediakan informasi yag akurat dan tepat waktu kepada manajemen untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan
membuat organisasi dapat melakukan fungsi perencanaan , operasi secara efektif dan pengendalian Stoner, 1996
2.4 Pengertian E-Business
Pada prinsipnya, e-Business kerap didefinisikan sebagai “aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang
dan jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi”. Perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi teknologi informasi
yang sangat pesat dewasa ini telah mengakibatkan terjadinya revolusi di dunia perdagangan dan industri. Jika dahulu transaksi bisnis yang harus dilakukan secara tatap
muka facetoface, melibatkan sejumlah fasilitas dan sumber daya fisik office and paper, dan mempertukarkan barang dan jasa terkait dengan uang kertas atau receh maka
pada saat ini transaksi serupa dapat dilakukan oleh siapa saja dan dari mana saja secara fleksibel tanpa harus bertemu muka, dilakukan dengan menggunakan peralatan
elektronik komputer, personal digital assistant, dsb. dan internet, dimana proses
pembayaran dilakukan melalui mekanisme transfer informasi keuangan credit card, digital money, dsb. Para praktisi bisnis harus melihat fenomena ini sebagai suatu
tawaran kesempatan untuk dapat meningkatkan kinerja bisnis dari berbagai segi secara signifikan, karena banyak sekali hal yang dapat dilakukan seperti memperbaiki efisiensi,
efektivitas, transformasi industri, dan lain sebagainya. Intinya adalah, jika praktisi bisnis melihat adanya sumber daya fisik atau proses bisnis yang saat ini dapat didigitaliasikan,
maka disitulah kesempatan konsep e-Business dapat diimplementasikan.
2.5 Pengertian E-Business
Electronic Commerce atau e-Commerce mendeskripsikan hal yang luas mengenai teknologi, proses dan praktek yang dapat melakukan transaksi bisnis
tanpa menggunakan kertas sebagai sarana mekanisme transaksi, karena hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menggunakan e-mail, Electronic Data
Interchange EDI, bahkan dengan menggunakan jalur World Wide Web WEB. Definisi dari e-Commerce tidak dapat distandarkan dengan pasti, namun secara
umum e-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui
transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Keuntungan dari e-Commerce adalah sebagai berikut :
Revenue stream aliran pendapatan yang lebih menjanjikan.
Dapat meningkatkan market exposure pangsa pasar
Menurunkan biaya operasional operating cost
Melebarkan jangkauan global reach
Meningkatkan customer loyality
Meningkatkan supplier management
Memperpendek waktu produksi
Meningkatkan value chain mata rantai pendapatan
BAB III KASUS DALAM PENULISAN