12 2016
mengenai pekerjaan kediaman
Bapak Wayan Riga
9 Rabu, 10
Agustus 2016
Diskusi dengan anak KK Dampingan dan menanyakan
permasalahan yang dialami mengenai sekolah
Kediaman Keluarga Bapak
Wayan Riga 4 jam
10 Kamis, 11
Agustus 2016
Mengajarkan anak dari KK dampingan untuk belajar
persiapan ulangan harian dan membantu mencari pakan sapi di
kebun Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
8 jam
11 Sabtu, 13
Agustus 2016
Mengajar dan memotivasi anak dari KK Dampingan untuk belajar
dan memberi pelajaran tambahan Bahasa Inggris
Kediaman Keluarga Bapak
Wayan Riga 3 jam
12 Senin, 15
Agustus 2016
Membantu anak KK Dampingan untuk mengerjakan pekerjaan
rumah Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
3 jam
13 Selasa, 16
Agustus 2016
Mengajarkan anak KK Dampingan bagaimana caranya
belajar yang efektif Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
2 jam
14 Selasa, 17
Agustus 2016
Berdiskusi dengan KK Dampingan mengenai kebersihan
rumah dan tempat MCK dan melalukan pembersihan
Kediaman Keluarga Bapak
Wayan Riga 6 jam
15 Minggu,
21 Agustus
2016 Beriskusi dengan KK Dampingan
mengenai pembuatan kandang untuk babi dan ayam yang dimiliki
oleh Bapak Wayan Riga Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
2 jam
16 Senin, 22
Agustus 2016
Memberikan pelajaran tambahan Bahasa Inggris pada anak KK
Dampingan Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
3 jam
17 Selasa, 23
Agustus 2016
Mencari kacang komak dan pakan sapi, serta cek tekanan darah
Kediaman Keluarga Bapak
Wayan Riga 8 jam
18 Rabu, 24
Agustus 2016
Membuat pakan babi dan diskusi dengan KK Dampingan dan
membantu bersih-bersih Kediaman
Keluarga Bapak Wayan Riga
6 jam
19 Kamis, 25
Agustus Membantu anak KK Dampingan
untuk mengerjakan pekerjaan Kediaman
Keluarga Bapak 3 jam
13 2016
rumah Wayan Riga
20 Jumat, 26
Agustus 2016
Berpamitan dengan seluruh keluarga KK Dampingan dan
penyerahan alat tulis pada anak KK Dampingan
Kediaman Keluarga Bapak
Wayan Riga 3 jam
TOTAL 79 jam
14
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan
Program Pendampingan Keluarga dilakukan sebanyak 20 kali kunjungan dalam waktu lebih dari satu bulan dan dilaksanakan sesuai dengan program yang
telah dijabarkan sebelumnya. Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan program Pendampingan Keluarga ini adalah di dusun-dusun di Desa Penyabangan
yang telah ditentukan. Salah satu dusun yang dimaksudkan adalah Dusun Tri Amerta, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, yang
mana lebih tepatnya terletak di Rumah Bapak Wayan Riga.
4.2 Hasil
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program solusi masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak Wayan Riga adalah sebagai berikut:
4.2.1 Pemberian Solusi Masalah Ekonomi
Program pemberian solusi masalah ekonomi dilakukan dengan memberi motivasi dan info kepada Bapak Wayan Riga tentang pekerjaan yang sekiranya
dapat dilakukan dan memanfaatnya lahan-lahan kosong agar lebih bermanfaat.
4.2.2 Permasalahan Kebersihan Lingkungan
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sudah dilakukan dengan lancar. Program PHBS ini dilakukan dengan memberikan pengarahan. Alasan program
ini dijalankan sebagai solusi adalah karena kurang bersihnya fasilitas MCK di kediaman Bapak Wayan Riga dan diberikan saran agar keluarga Wayan Riga tetap
menjaga kebersihan dapur, pekarangan, kamar tidur, dan kamar mandi. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan seperti pengecekan tekanan darah.
15
4.2.3 Peningkatan Pendidikan
Sasaran program peningkatan pendidikan pada pendampingan keluarga Bapak Wayan Riga adalah anak beliau yang sedang duduk di bangku sekolah
kelas 2 SMA. Setelah melalui beberapa kali bimbingan belajar tambahan, pemberian motivasi, pemberian beberapa alat tulis, serta mengerjakan pekerjaan
rumah bersama, anak dari Bapak Wayan Riga menunjukkan perubahan ke arah yang positif. Ia terlihat semakin bersemangat untuk belajar karena lebih
memahami bagaimana cara belajar yang efektif dan mulai memikirkan untuk kedepannya apakah akan melanjutkan ke jenajang yang lebih tinggi atau bekerja.
4.3 Kendala
Dalam melaksanakan program Pendampingan Keluarga terhadap keluarga Bapak Wayan Riga yang terletak di Dusun Tri Amerta, Desa Penyabangan,
Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng ini, penulis menghadapi beberapa kendala, yaitu kendala dalam penyesuaian waktu. Penyesuaian waktu dengan
keluarga Bapak Wayan Riga mengalami sedikit kendala karena bertabrakan dengan program KKN di Desa Penyabangan. Selain itu kendala lain yang
menjadi momok dalam menerapkan hal baru adalah sulitnya merubah kebiasaan pada keluarga dampingan. Hal tersebut dapat dikarenakan minimnya pengetahuan
dari orang tersebut dan juga sifat tidak mau terbuka untuk menerima hal-hal baru,
meskipun hal tersebut merupakan sesuatu yang positif.