TINJAUAN PUSTAKA Agus Saputro Wibowo H3409001

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeliharaan Pejantan Sapi Bali pejantan memiliki ciri khas antaranya bulu berwarna merah keemasan, pada jantan dewasa akan menjadi hitam, kaki di bawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih seperti memakai kaus kaki, bagian pantat berwarna putih membentuk setengah lingkaran, ujung ekor berwarna hitam. Sapi Bali memiliki kepala pendek dengan kepala datar, Sapi Bali jantan memiliki tanduk panjang dan besar yamg tumbuh ke samping belakang. Fikar, 2010 Pejantan yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a umur sekitar 4-5 tahun, b memiliki kesuburan tinggi, c daya menurunkan sifat produksi yang tinggi kepada anak-anaknya, d berasal dari induk dan pejantan yang baik, e besar badannya sesuai dengan umur, kuat, dan mempunyai sifat-sifat pejantan yang baik, f kepala lebar, leher besar, pinggang lebar, punggung kuat, g muka sedikit panjang, pundak sedikit tajam dan lebar, h paha rata dan cukup terpisah, i dada lebar dan jarak antara tulang rusuknya cukup lebar, j badan panjang, dada dalam, lingkar dada dan lingkar perut besar, serta k sehat, bebas dari penyakit menular dan tidak menurunkan cacat pada keturunannya Ngadiyono, 2012. Perkawinan pertama pada sapi jantan bisa dilakukan pada saat umurnya mencapai 18 bulan.Pada saat ini, secara tubuh, sapi telah dewasa dan mampu mengawini induk.Selain itu, produksi semen juga sudah cukup banyak dengan kualitas yang baik.Agar hasil perkawinan bisa maksimal, sebaiknya pejantan dikawinkan 2-3 kali dalam seminggu.Setelah dikawinkan, sebaiknya pejantan diistirahatkan agar kondisi tubuhnya membaik dan produksi semennya meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas.Seekor pejantan yang prima mampu mengawini hingga 30 ekor induk.Pejantan sebaiknya ditempatkan dikandang khusus pejantanyang letaknya berjauhan commit to user dengan kandang induk.Agar kondisi pejantan prima dengan produksi semen yang bagus, pejantan harus diberi pakan yang berkualitas tinggi Fikar, 2010. Sapi jantan akan mencapai kedewasaan pada umur 12 bulan. Temperamen sapi jantan biasanya agresif apalagi terhadap orang yang tidak dikenal.Oleh karenanya, sapi ini sebaiknya didekati dan dipegang setiap hari untuk meminimalisir tingkat agresifnya. Dengan demikian sapi tersebut akan mudah ditangani Rianto dan Purbowati, 2010. Seleksi pejantan menyangkut : - kesehatan fisik: mata bersih dan bersinar, bulu bersih, halus dan mengkilap, tidak ada leleran pada hidung, mulut bau rumput, bentuk kaki simetris dan konsistensi feses normal. - kualitas semen baik, dapat dilihat dari keturunannya atau diperiksa langsung dengan mikroskop - kapasitas servis yaitu kemampuan untuk dapat mengawini induk betina, idealnya 1 ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina Fikar, 2010. B. Pemeliharaan Induk Sapi Bali memiliki tubuh menyerupai banteng tapi ukurannya lebih kecil karena proses penjinakan. Warna bulu pada waktu masih pedet sawo matang atau merah bata dan setelah dewasa warna bulu pada sapi bali betina bertahan merah bata sedangkan yang jantan kehitam-hitaman. Bagian keempat kakinya daribawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih seperti memakai kaus kaki. Kepala pendek dan dahi datar. Tanduk sapi betina tumbuh agak ke dalam. Fikar, 2010 Sapi induk harus dipelihara dengan baik agar penampilan reproduksinya meningkat.Sebaiknya, sapi induk digembalakan secara teratur.Tujuannya agar pemberian pakan lebih ekonomis, ternak dapat memilih sendiri pakan yang disukainya, serta melatih otot dan menjaga kondisi tubuh Santosa, 1995. Kualitas pakan dan jumlah yang diberikan pada sapi induk harus benar-benar dikontrol.Tujuannya agar kondisi tubuhnya tidak terlalu gemuk perpustakaan.uns.ac.id commit to user atau terlalu kurus. Sapi betina yang terlalu kurus umumnya akan menghasilkan anak yang kondisinya lemah karena kekurangan nutrisi. Sementara induk yang terlalu gemuk akan mengalami kesulitan ketika melahirkan Fikar, 2010. Waktu pertama kali kawin pada sapi dara harus benar-benar diperhatikan.Memang pada umur 12-15 bulan sapi dara sudah menunjukkan gejala estrus birahi.Namun pada umur tersebut sapi belum bisa dikawinkan karena pertumbuhan tubuhnya belum mencapai titik optimum. Perkawinan yang terlalu muda dapat menyebabkan indukan kesulitan beranak karena sapi betina masih terlalu muda. Selain itu, dapat menyebabkan alat reproduksi menjadi rusak akibat kesulitan ketika beranak.Sebaiknya, sapi dara dikawinkan pertama kali pada umur 18-24 bulan.Pada umur tersebut, pertumbuhan tubuh pada sapi betina sudah mencapai optimum untuk mendukung perkembangan janin.Untuk efektivitas perkawinan, induk sapi tidak bisa dikawinkan setiap saat. Induk baru bisa dikawinkan ketika mengalami estrus pada sapi, siklus estrus akan terulang setiap 21 hari. Pada masa estrus inilah tingkat terjadinya pembuahan saat sapi dikawinkan sangat tinggi Rianto dan Purbowati, 2010. C. Reproduksi atau Perkawinan Keberhasilan usaha pembibitan sapi salah satunya di ukur dari berapa jumlah anak yang bisa di hasilkan.Peranan manajemen perkawinan sangat penting, terutama dalam hal menunjang keberhasilan perkawinan sehingga terjadi kebuntingan pada sapi yang telah di kawinkan. Perkawinan pada sapi potong bisa dilakukan secara alami maupun kawin suntik Inseminasi Buatan,IB. Rianto dan Purbowati, 2010. IB adalah proses memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi betina dengantujuan untuk membuat betina jadi bunting tanpa perlu terjadi perkawinan alami. Konsepdasar dari teknologi ini adalah bahwa seekor pejantan secara alamiah memproduksipuluhan milyar sel kelamin jantan spermatozoa per hari, sedangkan untuk membuahisatu sel telur oosit pada perpustakaan.uns.ac.id commit to user hewan betina diperlukan hanya satu spermatozoon .Potensiterpendam yang dimiliki seekor pejantan sebagai sumber informasi genetik, apalagi yangunggul dapat dimanfaatkan secara efisien untuk membuahi banyak betina Feradis, 2010. Namun dalam perkembangan lebih lanjut, program IB tidak hanya mencakuppemasukan semen ke dalam saluran reproduksi betina, tetapi juga menyangkut seleksidan pemeliharaan pejantan, penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan ataupengawetan pendinginan dan pembekuan dan pengangkutan semen , inseminasi,pencatatan dan penentuan hasil inseminasi pada hewanternak betina, bimbingan danpenyuluhan pada peternak. Dengan demikian pengertian IB menjadi lebih luas yangmencakup aspek reproduksi dan pemuliaan, sehingga istilahnya menjadi a rtificia lbreeding perkawinan buatan.Tujuan dari IB itu sendiri adalah sebagai satu alat yangampuh yang diciptakan manusia untuk meningkatkan populasi dan produksi ternaksecara kuantitatif dan kualitatif.Feradis, 2010. Manfaat penerapan bioteknologi IB pada ternak Fikar,2010 adalah sebagaiberikut : a. Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan. b. Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina inbreeding . c. Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma tozoa dapat simpan dalam jangka waktu yang lama. d. Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati. e. Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar. f. Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin. perpustakaan.uns.ac.id commit to user D. Pakan Secara teknis diketahui bahwa ruminan mempunyai potensi biologis untuk dapat mengunakan hijauan dengan baik sebagai bahan makanan utamanya. Hijauan terutama rumput relatif lebih mudah ditanam atau dipelihara sehingga harganya sebagai sumber energi relatif lebih murah dibandingkan dengan tanaman sumber karbohidrat lainnya. Akan tetapi di lain pihak, hewan dapat mengadaptasikan diri terhadap berbagai keadaan lingkungan Siregar, 2008. Pakan mempunyai peranan yang penting baik diperlukan bagi ternak- ternak muda, maupun untuk mempertahankan hidupnya dan menghasilkan suatu produksi serta tenaga bagi ternak dewasa dan berfungsi untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan. Pakan yang diberikan pada seekor ternak harus sempurna dan mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa pakan yang diberikan pada ternak tersebut harus mengandung semua nutrien yang diperlukan oleh tubuh dengan kualitas yang baik AAK, 1983. Pakan ternak yang dikonsumsi perlu untuk pemeliharaan dan pertumbuhan. Jadi semakin cepat bobot yang dikehendaki dapat tercapai nisbah antara bagian yang dimakan untuk pemeliharaan dengan bagian yang perlu untuk pertumbuhan lebih menguntukngkan. Memelihara hewan-hewan dengan kemampuan tubuh yang tinggi tanpa memberinya pakan yang diperlukanmengakibatkan hasil yang lebih jelek dibanding dengan apa yang didapat dari kedua bangsa lokal dalam kondisi sama. Rianto dan Purbowati, 2010. Air merupakan bahan pakan utama yang tidak bisa diabaikan, tubuh hewanterdiri dari 70 air, sehingga air benar-benar termasuk kebutuhan utama yangtidak dapat diabaikan. Kebutuhan air bagi ternak tergantung pada berbagai factor yaitu kondisi iklim, bangsa sapi, umur dan jenis pakan yang diberikan.Santosa, 1995.Air dalam tubuh ternak berfungsi sebagai transportasi zat pakanmelalui dinding-dinding usus ke dalam peredaran darah, mengangkut zat-zat sisa,sebagai pelarut beberapa zat dan mengatur suhu tubuh.Air minum sangat dibutuhkan bagi kesehatan sapi.Kebutuhan air minum commit to user sapikurang lebih 20-40 literekorhari yang harus disediakan dalam kandang.Setiadi, 2001. E. Perkandangan Tipe kandang berdasarkan bentuknya ada 2, yaitu kandang tunggal dankandang ganda.Kandang tunggal terdiri satu baris kandang yang dilengkapilorong jalan dan selokan atau parit.Kandang ganda ada 2 macam yaitu sapisaling berhadapan hea d to hea d dan sapi saling bertolak belakang tail to tail yangdilengkapi lorong untuk memudahkan pemberian pakan dan pengontrolan ternakNgadiyono, 2012.Fungsi kandang adalah melindungi sapi potong darigangguan cuaca, tempat sapi beristirahat dengan nyaman, mengontrol agar sapitidak merusak tanaman di sekitar lokasi, tempat pengumpulan kotoran sapi,melindungi sapi dari hewan pengganggu, dan memudahkan pelaksanaanpemeliharaan sapi tersebutFikar, 2010. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai kandang diantaranya adalah desain layout, kapasitas dan materi bangunan kandang terutama lantai dan atap kandang. Kesemuanya itu harus diperhatikan dalam rangka mempermudahkan alur kegiatan pemeliharaan mulai dari kedatangan bakalan, kemudahan proses pemberian pakan ternak dan minum, sekaligus menyangkut kemudahan membersihkan kandang baik dari sisa kotoran, makanan dan genangan air serta persiapan pngangkutan sapi yang siap dijual Santosa, 1995. Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan keadaan iklim setempat, jenis ternak, dan tujuan pemeliharaan sapi itu sendiri.Dalam merancang kandang ternak yang penting untuk diperhatikan adalah tinggi bangunan, kedudukan atap dan bayangan atap, serta lantai kandang.Lantai kandang untuk penggemukan sebaiknya disemen dengan kemiringan 4-5 cm. Kemiringan itu bertujuan agar air kencing, air siraman pembersih kandang atau cairan lain di dalam kandang dapat mengalir keluar dengan mudah Setiadi, 2001. Perlengkapan kandang untuk ternak sapi potong adalah tempat pakan dan tempat minum permanen dari semen lebih menghemat tenaga kerja dan perpustakaan.uns.ac.id commit to user tahan lama.Tempat tendon pakan hijauan atau pakan konsentrat.Saluran pembuangan air, air kencing dan tempat penampungan kotoran, sisa-sisa pakan tersedia diluar kandang. Peralatan kandang seperti sekop, sapu lidi, arit atau parang untuk emoting hijauan Susilorini, 2008. F. Kesehatan dan Penyakit Ternak Sapi bali rentan terhadap penyakit jembrana dan ma lignant cata rrha l fever MCF. Selain itu tingkat kematian pedet sebelum sapih mencapai 15 – 20 persen. Tingkah laku sapi memberikan gambaran tentang status kesehatan sapi tersebut.Sapi yang sehat akan menampakkan gerakan yang aktif,selalu sadar dan tanggap terhadap perubahan situasi disekitarnya. Tingkat kesehatan yang baik dan hasil produksi serta reproduksi yang optimal memerlukan ketersediaan padang rumput yang cukup dan bermutu Fikar, 2010. Keberhasilan peternakan sapi potong tidak hanya terletak pada usaha pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada perawatan dan pengawasan, sehingga kesehatan ternak sapi tetap terjaga. Perawatan dan pengobatan pada ternak sapi juga memerlukan pertimbangan dari berbagai segi, baik dari segi penyakit ringan, tidak menular, atau menular maupun dari segi ekonomis Rianto dan Purbowati, 2010. Pengertian umum tentang hewan sakit adalah setiap penyimpangan dari kondisi normalnya.Dalam arti yang lebih spesifik, hewan sakit adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh suatu individu hidup atau oleh penyebab lainnya, baik yang diketahui maupun tidak, yang merugikan kesehatan hewan yang bersangkutan. Dari pengertian ini, maka hewan yang sakit dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor mekanis, termis, kekurangan nutrisi, pengaruh zat kimia, faktor keturunan, dan sebagainya Siregar, 2008. Pemberian vaksin cukup dilakukan pada saat sapi berada di kandang karantina.Vaksinasi yang penting dilakukan adalah vaksinasi Anthra x . Beberapa jenis penyakit yang dapat meyerang sapi potong adalah cacingan, commit to user Penyakit Mulut dan Kuku PMK, kembung Bloa t dan lain-lain Syarif dan Harianto, 2011. Vaksinasi pencegahan hendaknya dianggap sebagai perlindungan tambahan dibandingkan dengan pentingnya menjaga kebersihan.Keberhasilan vaksinasi jarang mencapai 100 dan hewan muda mungkin peka, jadi hendaknya hati-hati untuk mengurangi resiko intensitas dan penyebaran infeksi.Caranya adalah dengan menghindari kontak dengan hewan sakit, kontak dengan lendir, kotoran dan benda-benda tercemar Rianto dan Purbowati. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 13

BAB III. TATA PELAKSANAAN KEGIATAN