10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kemandirian Pada Anak Prasekolah
1. Pengertian Kemandirian
Dalam  Kamus  Lengkap  Bahasa  Indonesia  1997:  359  ”mandiri berarti  keadaan  dapat  berdiri  sendiri,  tidak  bergantung  pada  orang  lain”.
“Kemandirian  berarti  hal  atau  keadaan  dapat  berdiri  sendiri  tanpa bergantung  kepada  orang  lain”.  Pendapat  lain  tentang  kemandirian  yang
dikemukakan  oleh  Brookfield  dalam  Martinis  Yamin,  2007:  116 menyatakan  bahwa  “belajar  mandiri  adalah  belajar  yang  dilakukan  oleh
siswa  secara  bebas  menentukan  tujuan  belajarnya,  arah  belajarnya, merencanakan  proses  belajarnya,  strategi  belajarnya,  menggunakan
sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik dan melakukan kegiatan-
kegiatan untuk mencapai tujuan belajarnya”. Menurut Rita  Eka  Izzaty,  dkk  2009:  50  kemandirian  adalah  sifat  yang  termasuk
kebiasaan  postif  yang  merupakan  salah  satu  komponen  pembentukan keterampilan sosial yaitu kemampuan dasar yang harus dimiliki anak agar
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Berdasarkan  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri sehingga tidak  bergantung  kepada  orang  lain.  Dalam  kasus  belajar,  peserta  didik
11 dapat dikatakan mandiri apabila dapat melakukan kegiatan-kegiatan secara
mandiri untuk mencapai tujuan belajarnya. Menurut  Slamet  Suyanto  2005:  149,  kemandirian  anak  usia  dini
adalah  kemampuan  untuk  melakukan  kegiatan  atau  tugas  sehari-hari sendiri  atau  dengan  sedikit  bimbingan  sesuai  dengan  tahapan
perkembangan dan kapasitasnya. Hal ini berarti sesuatu hal terjadi tidaklah tanpa suatu proses, demikian juga dengan kemandirian. Kemandirian dapat
terbentuk  setelah  melalui  proses  pendidikan  dan  latihan  yang  terarah  dan berkesinambungan.  Lebih  lanjut  dijelaskan  bahwa  anak  mandiri  adalah
anak yang mampu memenuhi kebutuhannya, baik berupa kebutuhan naluri maupun  kebutuhan  fisik  oleh  dirinya  sendiri  secara  bertanggungjawab
tanpa bergantung pada orang lain. Bertanggungjawab dalam hal ini berarti mengaitkan  kebutuhannya  dengan  kebutuhan  orang  lain  dalam
lingkungannya  yang  sama-sama  harus  dipenuhi.  Kemandirian  sangat  erat terkait  dengan  anak  sebagai  individu  yang  mempunyai  konsep  diri,
penghargaan  terhadap  diri  sendiri  self  sistem,  dan  mengatur  diri  sendiri self regulation Slamet Suyanto, 2005: 149.
Menurut  Zakiyah  Daradjat  2000:  130,  mandiri  berdiri  sendiri adalah kecenderungan anak untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya
tanpa  minta  tolong  kepada  orang  lain.  Juga  mengukur  kemampuannya untuk  mengarahkan  kelakuannya  tanpa  tunduk  kepada  orang  lain.
Biasanya anak yang berdiri sendiri lebih mampu memikul tanggungjawab, dan pada umumnya mempunyai emosi yang stabil.
12 Berdasarkan  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
kemandirian anak adalah kemampuan anak untuk melakukan kegiatan atau tugas  sehari-hari  secara  sendiri  tanpa  bergantung  pada  orang  lain  sesuai
dengan  tahapan  perkembangan  dan  kapasitasnya.  Kemandirian  dapat terbentuk  setelah  melalui  proses  pendidikan  dan  latihan  yang  terarah  dan
berkesinambungan. Kemandirian bagi anak sangat penting, karena dengan memiliki sifat mandiri anak tidak akan mudah bergantung pada pada orang
lain.  Kemandirian  sangat  erat  terkait  dengan  anak  sebagai  individu  yang mempunyai  konsep  diri,  penghargaan  terhadap  diri  sendiri  dan  mengatur
diri sendiri. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa terdapat tiga unsur  yang menyertai makna kemandirian bagi anak usia dini, antara lain: 1 mampu
melakukan  sesuatu  tanpa  bantuan,  2  berani  tampil  di  depan  orang,  3 bertangggung jawab menerima konsekuensi yang menyertai pilihannya.
2. Ciri-ciri Kemandirian Anak Usia Dini