TA : Perancang Program Kampanye "Bersinar" Polda Jatim Dengan Teknik Series Campaign Dalam Upaya Memberantas Narkoba.
JATIM DENGAN TEKNIK SERIES CAMPAIGN DALAM UPAYA MEMBERANTAS NARKOBA
TUGAS AKHIR Program Studi
S1 Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh : Ilham Apriannoor 12420100033
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
vi
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI...v
KRANGKA ISI PROPOSAL... vi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 8
1.5 Manfaat ... 8
1.5.1 Manfaat Teoritis ... 8
1.5.2 Manfaat Praktis ... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...10
2.1 Narkoba ... 11
2.2 Narkoba Dewasa Ini ... 11
2.3 Bahaya Narkoba ... 13
2.4 Defenisi Informasi ... 14
2.5 Kampanye ... 16
2.5.1 Komponen Kampanye ... 18
2.6 Videotron (Digital billboard) ... 19
2.7 Series Campaign ... 20
2.8 Tipografi ... 21
2.9 Daya Tarik Musik ... 23
2.10 Iklan Persuasif ... 24
2.11 Strategi Unique Selling ProPosition ... 24
2.12 Warna ...24
(3)
vi
3.2 Perancangan penelitian ... 28
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 29
3.4 Data dan Sumber Data ...32
3.5 Teknik Analisis Data ...33
BAB IV PEMBAHASAN ...34
4.1 Hasil Analisis Data ... 34
4.2 Program Bersinar ...36
4.3 Studi kompetitor ...36
4.4 Segmentation,Targeting, and positioning ...38
4.5 Analisis SWOT ... 39
4.6 Tabel Analisis SWOT ... 41
4.7 Unique Selling Preposition (USP) ...42
4.8 Keyword ...42
4.9 Breakdown Permasalahan & Keyword ... 42
4.9 Deskripsi Konsep ...45
4.10 Alur Perancangan Karya ... 46
4.11 Perancangan Kreatif ... 47
4.11.1 Tujuan Kreatif ...47
4.11.2 Strategi Kreatif ...48
4.12 Perancangan Media ...64
4.12.1 Tujuan Media ...64
4.12.2 Strategi Media ...65
4.12.3 Budgeting Media ...71
4.13 Implementasi Media ... 71
BAB V PENUTUP ...79
5.1 Kesimpulan ... 79
(4)
(5)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sekarang ini pemerintah sedang gencar-gencarnya memberantas narkoba, pemerintah memberikan perintah ke setiap kementerian/lembaga berperang melawan narkoba. Dengan adanya perintah tersebut, polisi daerah Jawa Timur (Polda Jatim) juga ikut serta membantu memberantas narkoba dalam programnya “Bersinar (Bersih Sikat Narkoba)”, tapi apabila hanya pihak kepolisian saja tidak adanya peran masyarakat untuk membantu memberi informasi maka pemberantasan narkoba akan sangat lama di berantas. Tujuan dari penelitian tugas akhir ini untuk merancang program kampanye “bersinar” Polda Jatim dengan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba.
Menurut Pedro Permana, pemerhati masalah social budaya, Sejarah penanganan permasalahan narkoba sejak masa Orde Baru belum mampu menekan angka penyalahgunaan, sebaliknya trennya justru meningkat. Negara Indonesia bukan satu-satunya negara yang memiliki permasalahan dengan kejahatan narkotika, seluruh negara mempunyai permasalahan juga. Namun, harus diakui bahwa pola penanganan kejahatan narkotika yang dilakukan di NKRI memang masih jauh dari harapan. Trend perkembangan kejahatan atau penyalahgunaan Narkoba dari waktu ke waktumenunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat, apabila di biarkan terus menerus maka kejahatan narkoba semakin meningkat pesat (www.neraca.co.id). Komjen Pol. Budi Waseso mengatakan
(6)
pemerinatah membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menangani persoalan terkait narkoba, termasuk pemberantasan, pencegahan, dan rehabilitasi korban secara terpadu. Menurutnya ada satgas khusus menangani masalah narkoba terpadu. Nanti akan ditentukan tempatnya dimana berada, jadi saat pemberantasan narkoba akan ditangani bersama sesuai perannya masing-masing, (www.sp.beritasatu.com)
Satgas beranggotakan perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait dengan "leader" dari BNN. "Dengan adanya satgas khusus ini pengendalian terkait masalah narkoba bisa di satu tempat bisa serentak untuk koordinasi (sehingga) memudahkan koordinasi,". Dalam waktu dekat, akan ditentukan tempat khusus untuk satgas tersebut berada sehingga penanganan urusan narkoba termasuk jika ada informasi yang masuk bisa ditangani secara bersama-sama sesuai perannya masing-masing. Untuk program awal, enam bulan dari sekarang segera dirancang program operasi khusus tentang masalah narkoba. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh kementerian/lembaga berperang melawan narkoba. Untuk itu ia meminta seluruh jajarannya untuk menentukan langkah ke depan dalam hal penindakan, pencegahan, dan rehabilitasi narkoba.
Dengan adanya perintah dari pemerintah untuk memberantas narkoba dari seluruh kementrian/lembaga berperang melawan narkoba, Menurut Wiwik Humas Polda Jatim, polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) ikut berperan untuk memberantas narkoba, karna pemberantasan narkoba perlu digencarkan habis – habisan agar generasi muda terselamatkan.
(7)
Menurut penjelasan Wiwik selaku bagian Humas polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) bahwa adanya program baru yang perlu di sosialisasikan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui dan membatu kepolisian yaitu program “Bersinar (Bersih Sikat Narkoba)” peran masyarakat sangat penting untuk memberantas narkoba, kenapa karna yang lebih dekat dengan pelaku penjahat narkoba ialah masyarakat diharapkan dari pihak masyarakat memberikan informasi tersebut agar pencegahan dan pengembangan pengguna narkoba tidak meluas dan bisa di berantas. Dengan tanpa narkoba kebelangsungan hidup genarsi muda lebih terjamin. Pada akhir-akhir ini telah banyak sekali korban generasi muda yang telah terjebak oleh narkoba akibat dari terjadinya penyalahgunaan narkoba. Seseorang tidak begitu saja mengalami ketergantungannya narkoba, melainkan bertahap. Pertama, diawali dengan factor eksperimental, dimana seseorang coba-coba memakai narkoba, seperti coba-coba merokok atau minum beralkohol. Karena merasakan ada efek yang menyenangkan, kemudian mengulanginya lagi dan terus mengulanginya sehingga masuk ke tahap pembiasaan berlanjut ke tahap (ketergantungan) yang akhirnya mengarah ke overdosis. Kedua dipengaruhi oleh faktor individu, selain untuk iseng dan coba-coba, juga adanya harapan untuk memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada, atau untuk menghilangka rasa sakit atau ketidaknyamanan yang dirasakan, baik sakit yang sifatnya fisik (seperti para penderita kanker atau penyakit lain) maupun psikis. Dengan adanya program tersubut yang akan dilaksanakan maka diharapkan oleh polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) ada peran masyarakat untuk membantu pihak kepolisian memberi informasi.
(8)
Kekurangan dari program polda Jatim adalah belum adanya kegiatan sosialisai ke masyarakat sehingga masyarakat belum mengetahui bahwa ada program tersebut, dan apabila masyarakat belum mengetahui masyarakat kurangnya memberikan informasi keberadaan pelaku narkoba, dengan kurngnya informasi dari masyarakat yang dibutuhkan polda Jatim maka pemberantasan narkoba di wilayah Jatim akan tidak cepat tuntas. Maka polisi daerah jawa timur (Polda Jatim) perlu alat bantu atau melakukan sosialisasi.
Sosialisasi sangat penting untuk menyampaikan suatu program ke masyarakat dimana dengan adanya sosialisai tersebut masyarakat menjadi tau, banyak cara untuk mensukseskan sosialisasi salah satunya kampanye Dipilihnya kampanye karena Seperti yang dijelaskan di buku (Georgore, 2004:98). Kampanye adalah suatu pendekatan keseluruhan untuk suatu program yang akan di lakukan. Kampanye merupakan suatu informasi yang mengajak atau memperkenalkan suatu program terhadap kelompok pada upaya mempengaruhi khalayak untuk melakukan sesuatu sebagaimana dikehendaki oleh komunikator, karena tujuannya yang ingin dicapai adalah mempengaruhi, memperkenalkan atau mengajak khalayak untuk melakukan sesuatu. Unsur lainnya yang tidak boleh dilupakan dalam upaya penanggulangan narkoba adalah bidang pencegahan. Dalam konteks pencegahan penyalahgunaan narkoba , kepolisian juga telah banyak mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, baik itu melalui media komunikasi tradisional, cetak, dan elektronik, menyampaikan pesan-pesan berisikan informasi, edukasi tentang bahaya
(9)
penyalahgunaan narkoba serta upaya-upaya untuk menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba.
Dengan gencarnya sosialisasi dan seiring berjalannya waktu, kesadaran masyarakat akan bahaya penyalahgunaan narkoba boleh dikatakan semakin meningkat. Hal ini bisa terbukti dengan meningkatkatnya intensitas peran serta di kalangan masyarakat sendiri untuk bersinergi dengan aparat pemerintah khususnya BNN dalam upaya mencegah terjadinya tindak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Contoh kasus yang paling sederhana adalah, masyarakat jarang memberikan kontribusinya dalam membongkar beberapa kasus besar seperti memberikan informasi ke polisian. Nah hal inilah menjadi wacana yang cukup nyata bahwa masyarakat harus saling membantu pihak kepolisian aga bersama memberantas narkoba semakin sadar akan bahaya penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di lingkungannya.
Untuk melakukan kampanye memerlukan gaya esekusi yang bagus dan menarik series campaign merupakan iklan yang berseries dimana pesan yang akan disampaikan berulang-ulang, tujuan dari berulang-ulang tapi dengan gaya desain yang berbeda agar masyarakat dibuat penasaran terlebih dahulu dan mengikuti alur cerita dari pesan tersebut sampai akhir di perancangan ini dilakukan secara series campaign sebab menurut (Suyanto 2006:36), Pemasar membidik berbagai segmen pasar dan merancang program yang berbeda pada masing – masing segmen. Pembidikan pasar ini lebih ambisius daripada pemasaran dengan konsentrasi pasar tunggal dan memberikan peluang perusahaan mencapai cakupan
(10)
pasar yang lebih luas. Dengan teknik seperti ini ada beberapa tahapan yang di munculkan pertama membuat orang penasaran terlebih dahulu di membayangkan seperti apa kelanjutannya, dan yang kedua membuat orang mengikuti alur ceritanya, dan yang ketiga memunculkan hasil dari semua kesimpulan semua isi pesan iklan tersebut, gaya pesan yang dibuat berulang–ulang atau series sehingga masyarakat menjadi penasaran dan menjadi ingin tau kelanjutan iklan tersebut.
Pemilihan media yang tepat juga harus di pertimbangakan untuk melakukan suatu kampanye menurut Cram (2012). Papan reklame digital adalah sebuah billboard yang menciptakan gambar digital yang diganti oleh computer setiap beberapa detik. Papan reklame digital terutama digunakan untuk iklan, tetapi mereka juga dapat melayani tujuan pelayanan publik. Untuk memberikan suatu iklan yang berulang-ulang maka diperlukannya media yang sesuai dan tepat agar masyarakat bisa menangkap pesan apa yang ingin di sampaikan, dikota-kota besar sekarang ini banyak penyampaian pesan iklan menggunakan media videotron dimana videotron bisa menyampaikan pesan dengan cara visual yang bergerak maka media ini sangat tepat untuk di jadikan media untuk penyampaian pesan iklan yang berseries di mana pesan yang akan disampaikan bergerak. Menurut Supriyanto (2008:50). Digital billboard merupakan billboard dengan teknologi terbaru berupa penggunaan teknologi digital dalam penyampaian pesannya. Digital billboard kini mulai digunakan dikota-kota besar. Salah satu bentuknya adalah media iklan berupa giant television.
Harapan adanya kampanye ini agar masyarakat bisa menjadi tau dan membantu kepolisian untuk bersama – sama memberantas korupsi dengan cara
(11)
memberikan informasi dimana keberadaan penjahat narkoba sehingga narkoba yang ada di sekitar masyarakat bisa diberantas dengan cepat, dan generasi muda bisa diselamatkan
Maka pada Tugas Akhir ini bertujuan merancang program kampanye “Bersinar” Polda Jatim menggunakan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba.
1.2 Rumusan masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan, hal yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana merancang program kampanye “Bersinar” Polda Jatim dengan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba ?
1.3 Batasan masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka batasan masalah dalam perancangan program kampanye “Bersinar” polda Jatim dengan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba adalah:
a. Iklan Kampanye hanya diaplikasikan pada media videotron.
b. Aplikasi media pendukung meliputi: poster, banner, billboard, dan iklan Koran.
(12)
1.4 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Merancang program kampanye “Bersinar” polda Jatim dalam upaya
memberantas narkoba.
b. Mensosialisasikan program kampanye “Bersinar” polda Jatim terhadap masyarakat.
c. Merancang iklan melalui media videotron yang didukung media poster, banner, billboard, dan iklan koran
1.5 Manfaat
Manfaat penelitian yang diperoleh dari penyusunan tugas akhir ini adalah:
1.5.1 Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan mampu digunakan sebagai media mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dunia perkuliahan pada kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi orang lain.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuna umum akan pentingnya informasi dari masyarakat untuk membantu kepolisian.
(13)
1.5.2 Manfaat Praktis
a. Bagi Polda Jatim kota Surabaya, tugas akhir yang disusun dapat digunakan untuk materi promosi dan pengembangan program Bersinar.
b. Manfaat peraktis pada penelitian ini diharapkan menjadi salah satu kampanye yang mengenalkan program upaya memberantas narkoba.
(14)
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Narkoba
Menurut Clara R.P (2001:1), bahaya narkoba sudah merusak dalam kehidupan kita bahkan telah membahayakan kehidupan bangsa. Ini memang bukan persoalan ringan karena perdagangan narkoba telah memiliki jaringan internasional. Sampai tahun 2000, di Indonesia tercatat 2 juta orang korban dari berbagai usia dan latar belakang. Untuk mencegahnya bukanlah hal yang mudah karena harus berhadapan dengan jaringan internasional. Dari data yang terkumpul, transaksi narkoba di seluruh dunia diperkirakan mencapai 390 miliar rupiah per hari. Jejak narkoba ada dimana-mana, meskipun bersamaan dengan itu kita juga menemukan sepanduk berselogan “bebas narkoba” di belakang sepanduk – sepanduk itu masih berjalan transaksi narkoba. Pemakaiannya berasal dari berbagai tingkat usia. Dengan berbagai latar belakang dan profesi.
Narkoba berperan besar dalam proses penghancuran sebuah Negara. Efeknya sangatlah dasyat sehingga pecandu narkoba sering disebut lost generation. Biasanya mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba, sangat sedikit yang bisa melepaskan diri dari narkoba alias sangat tergantung pada barang haram tersebut. Pada saat krisis seperti sekarang ini narkoba menjadi obat penenang
(15)
sehingga bisa meninabobokan orang. Barang terlarang itu seringkali muncul dalam obat yang mengandung zat adaktif.
Menurut Khairan,pemateri sosialisasi, harus ada aksi dalam pencegahan narkoba dan rokok. Maka peran orang tua sangat besar dalam mengawasi anaknya sejak dini agar tidak menjadi perokok. Seorang perokok akan berpotensi menjadi pemakai narkoba.Bahkan dalam hukum sudah diatur, bila ada orang tua yang membiarkan anaknya terlibat narkoba, maka ia dapat diproses secara hukum (www.aceh.tribunnews.com).
Sementara, Danramil Kuta Baro, Kapten Inf Mutrisno, kegiatan sosialisasi itu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Sebab saat ini pemakaian narkoba sudah melibatkan perempuan dan remaja (www.aceh.tribunnews.com).
Menurut Mutrisno, sosialisasi tidak hanya sebatas pada mahasiswa, namun harus mampu memberi motivasi dan kesadaran kepada masyarakat agar tidak terlibat dalam narkoba.
2.2 Narkoba Dewasa Ini
Menurut Darman(2006:16), penyalahgunaan zat spikotropia dewasa ini semakin meraja lela. Bahakan saking luas penyebarannya, seakan-akan menjadi tren sebuah kehidupan kota. Tidak hanyakehidupan masyarakat kota, di desa-desa berbagai plosok tanah air sudah mulai pemakainan narkoba tersebut.
Pemerintah sudah mengupayakan penanggulangan peredaran dan penanggulangan narkoba melalui berbagai cara termasuk hukuman seberat –
(16)
beratnya bagi pengedar narkoba, tetapi tidak menjamin memutuskan mata rantai peredaran narkoba tesebut. Melalui badan narkotika nasional (BNN ) pemerintah telah mencanangkan berbagai program pemberantasan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Namun ironisnya, semakin gencar pelaksanaan program pemberantasan semakin banyak pula temuan-temuan yang tak terduga dari pengedaran narkoba. Bahkan dalam jaringan perdagangan internasional.
Dari berbagai kenyataan peredaran narkoba dewasa ini, terdapat beberapa tempat yang menjadi peredaran narkoba. Tempat-tempat itu antara lain:
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga yang berantakan akan menjadi tempat yang subur tumbuhnya berbagai penyimpangan perilaku. Seorang anak yang tidak puas dengan keadaan orang tua yang sering berantem, orang tuayang tidak bisa memperhatikan anak-anak dengan serius akan mencari jalan keluarnya sendiri. Kalau tidak terarah atau dia menemukan hal baru diluar rumah dan ternyata membuatnya nyaman, ia pasti akan mengikuti hal baru tersebut. Celakanya kalau hal yang ditemukannya itu adalah lingkungan tidak sehat seperti narkoba misalnya, maka mulaillah ia terjerumus dalam dunia narkoba tesebut. b. Lingkungan Pendidikan
Antara lain sekolah, kampus, lembaga pendidikan, asrama, bahkan bisa masuk dalam lingkungan sekolah ke agamaan ketaatan dan kedisplinan dalam penerapan peraturan dilingkungan pendidikan berperan penting dalam meredam praktek penyalahgunaan narkoba. Sekolah yang mempunyai tingkat peraturan yang ketat dan kedisiplinan yang tinggi, pasti tidak akan mudah
(17)
dimasuki oleh jajaran pengedaran narkoba. Sebaliknya sekolah yang penuh dengan berbagai kelonggaran dan toleransi yang negative justru menjadi tempat yang nyaman bagi para pengguna dan pengedar narkoba. Oleh karna sekolah harus menjadi lembaga yang bebas dari segala bentuk penggunaan dan pengedaran narkoba.
c. Lingkungan Kerja
Seperti pabrik,kantor, tempat – tempat hiburan, apotik, lembaga pemasyarakatan, atau bahkan rumah sakit, dan yang paling kita sayangkan adalah temuan media massa atas penggunaan narkoba di lembaga permasyarakatan. Bahkan disinyalir bahwa di lembaga permasyarakatan malah menjadi tempat yang subur bagi peredaran narkoba siapa yang mengedarkannya? Orang – orang yang sedang dihukum karena kasus narkoba. d. Lingkungan Masyarakat
Seperti stasiun, hotel, terminal, bandara, pelabuhan, halte, dan lain-lain. Sangat susah mendeteksi penggunaan narkoba di lingkungan seperti ini. Stasiun dengan tingkat kerumunan yang tinggi agak susah mendeteksi siapa yang mengedar narkoba. Begitu pula terminal, halte, dan lain-lain.
2.3 Bahaya Narkoba
Menurut WHO (www.newsfarras.com),yang dimaksud dengan pengertian definisi narkoba adalah merupakan suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi fungsi fisik dan atau psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen).Sedangkan pengertian narkotika menurut
(18)
Undang-Undang no 27 bahwa narkoba atau narkotika yang dimaksud ini adalah suatu zat atau pun obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis.
Efek dampak penggunaan narkoba bisa dalam bentuk sebagai berikut :
a. Menyebabkan penurunan atau pun perubahan kesadaran. b. Menghilangkan rasa.
c. Mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri. d. Menimbulkan ketergantungan / adiktif (kecanduan).
Bahaya narkotika untuk kesehatan yang terberat adalah efek ketergantungan obat nya itu sendiri. Karena dengan efek buruk yang ditimbulkan bagi para pecandu narkoba adalah keinginan untuk selalu memakainya secara berulang.
Bila tidak memakainya kembali akan ada rasa sakit yang dialami para penderita dengan ketergantungan narkotika narkoba ini.
2.4 Definisi Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah Kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu.
Menurut Gordon B. Davis (2016:9) : Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai
(19)
nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
a. Fungi Informasi
Fungsi utamanya, Yaitu: menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi berguna memberikan gambaran tentang suatu permaslahan sehingga pengambil keputusan dapat menentukan keputusan lebih cepat, informasi juga memberikan standart, aturan maupun indicator bagi pengambil keputusan.
b. Kegunaan informasi tergantung pada: 1) Tujuan si penerima:
Bila tujuannyauntuk memberi bantuan, maka informasi itu harus membantu si penerima dalam apa yang ia usahakan untuk memperolehnya. 2) Ketelitian penyampaian dan pengolahan data:
Dalam menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus dipertahankan.
3) Waktu
Apakah informasi itu masih up to date? 4) Ruang atau tempat
Apakah informasi itu tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat? 5) Bentuk
Dapatkah informasi itu digunakan secara efektif. Apakah informasi itu menunjukan hubungan-hubungan yang diperlukan, bidang-bidang, yang
(20)
memerlukan perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan situasi-situasi yang ada hubungannya
6) Semantic
Apakah hubungan antara kata-kata dan arti yang diinginkan cukupjelas? Apakah ada kemungkinan salah tafsir?
2.5 Kampanye
Menurut Paetro ( Ruslan, 2008:23), kampanye adalah serangkaian iklan untuk produk (atau layanan atau perusahaan) yang bekerja secara individual dan secara kumulatif untuk mengkomunikasikan pesan pengiklan kepada konsumen.
Menurut Venus ( Ruslan, 2008:23), pengertian secara umum tentang istilah kampanye yang dikenal sejak 1940-an campaign is generally exemply persuasion in action (kampanye secara umum menanmpilkan suatu, kegiatan yang bertitik tolak untuk membujuk), dan telah banyak dikemukakan beberapa ilmuan, ahli dan praktisi komunikasi, yaitu defenisinya sebagai berikut:
a. Leslie B. Snyder
A communication campaign is a organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular periode of time to achieve a particular goal. Secara garib besar bahwa kampanye komunikasi merupakan aktivitas komunikasi yang terorganisasi, secara langsung ditujukan khalayak tertentu, pada periode waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu. b. Pfau dan Parrot
(21)
A campaign is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified audience. Artinya, bahwa suatu kampanye yang secara sadar, menunjang dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk bertujuan mempengaruhi khalayak secara tertentu. c. Rogers dan Storey
Mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganisasi dengan tujuan untu menciptakan dampak tertentu terhadap sebagaian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu.
Menurut Ruslan (2008:24), pemaparan dari berbagai definisi para pakar mengenai arti kampanye tersebut diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan, yaitu terdapat kegiatan – kegiatan; 1). Adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu. 2). Untuk membujuk dan memotivasi khalayak untuk berpatisipatif, 3). Ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang direncanakan, 4). Dilaksanakan dengan tema spesifik dan nara sumber yang jelas, 5). Dalam waktu tertentu atau telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak
Menurut Weilbacher (1984:157), serangkaian iklan yang mungkin sebanding dengan eksekusi dari beberapa media yang berbeda, hal ini disebut dengan kampanye iklan.
(22)
2.5.1 Komponen Kampanye
Menurut Paetro (dalam Altstiel, 2010:134), kampanye memiliki banyak komponen yang dapat mempengaruhi konsumen. Berikut beberapa komponen yang dapat menjadi bagian dari kampanye terpadu:
a.
Advertising :majalahkonsumen, majalah perdagangandan majalahprofesional, siaran televisi, kabeltelevisi satelit,radio, lokal, koran, surat kabar nasionaldan perdagangan, billboard, transit.b. Promotion :penjualan jangka pendek kontes, penawaran khusus, diskon, rabat, insentif, undian, lintas-promosi dengan produk lain, publisitas, dan iklan promosi.
c. Public Relations : perencanaan acara, publikasi acara, siaran mencetak berita, Newsletter, siaran berita video.
d. Internet Marketing :website, iklan internet, marketing berbasis izin, pemasaran mesin pencari, hubungan pelanggan pemasaran, dan secara online dan CD-ROM program interaktif.
e. Social Media :sementara media sosial hidup di web, blog, jejaring sosial, situs, layanan bookmark, foto dan video sharing, mashup.
f. Direct Marketing : pengembangan database, mailer langsung, (surat, kartu, mailer dimensi), pemenuhan (mailing informasi atau barang dagangan).
g. Mobile :layar ketiga, ponsel Anda, dan permainan dan banyak lagi yang akan berkembang sebelum ini naik cetak.
(23)
Menurut Altsiel (2010:135) menyimpulkan bahwa itu semua komponen tersebut adalah bagian dari kampanye, mereka semua harus bekerja secara bersamaan namun belum dapat berdiri sendiri sebagai individu selling tool.
2.6 Videotron (Digital Billboard)
Menurut Supriyanto (2008:50). Digital billboard merupakan billboard dengan teknologi terbaru berupa penggunaan teknologi digital dalam penyampaian pesannya. Digital billboard kini mulai digunakan dikota-kota besar. Salah satu bentuknya adalah media iklan berupa giant television.
Menurut Cram (2012). Papan reklame digital adalah sebuah billboard yang menciptakan gambar digital yang diganti oleh computer setiap beberapa detik. Papan reklame digital terutama digunakan untuk iklan, tetapi mereka juga dapat melayani tujuan pelayanan publik.
Kelebihan videotron adalah kemampuan dalam menampilkan gambar bergerak sehingga materi iklan anda dapat terlihat lebih menarik dan dapat disesuaikan dengan keinginan anda. Sebagai digital visual advertising, materi iklan dapat berganti dengan lebih cepat agar selalu up to date. 1. Media advertising tool yang paling effective dan actractive saat ini, di tengah – tengah ramainya lalu lintas kota. 2. Sehingga iklan yang ditayangkan, lebih tertarget dan harapan dari pengguna jasa advertising videotron menaikan brand image dan brand awardness. 3. videotron selain sebagai sarana iklan komersial, saat ini juga mulai banyak di manfaatkan oleh pemerintah daerah, kantor instansi, kantor swasta separti bank. Pemerintah daerah dapat menggunakan videotron sebagai alat
(24)
penyampaian program layanan masyarakat (public information). 5. Sebagai media satu arah, sehingga masyarakat dapat mengetahui program pemerintah yang sedang berjalan. Videotron terdiri dari 2 jenis, videotron indoor dan outdoor, penggunaan untuk iklan advertising product lebih sering menggunakan videotron outdoor yang memang di peruntukan untuk luar ruang sehingga tahan di segala cuaca. Videotron indoor sering di manfaatkan sebagai sarana promo di dalam gedung-gedung mall, dan sering juga dipakai untuk backdrop panggung pertunjukan konser music seperti yang sering kita lihat ditelevisi.
2.7 Series Campaign
Menurut Boone (1974:537), series campaign adalah strategi untuk menciptakan pesan dimulai dengan manfaat produk menawarkan kepada pelanggan potensial dan bergerak ke fase konsep kreatif, di mana pemasar berusaha untuk membawa pesan yang tepat kepada konsumen menggunakan komponen visual dan verbal, pemasar bekerja untuk membuat iklan dengan bermakna , dipercaya, dan memiliki ciri khas.
Iklan biasanya dibuat tidak secara individu, tetapi sebagai bagian dari kampanye tertentu. Kampanye iklan merupakan rangkaian yang berbeda tetapi terkait iklan yang menggunakan satu tema dan muncul dalam media yang berbeda dalam jangka waktu tertentu. Dalam mengembangkan strategi kreatif, pengiklan harus memutuskan bagaimana untuk berkomunikasi seperti nada, sejauh mana informasi yang diberikan, dan kesimpulan yang mengarah konsumen sisi cerita iklan mengatakan, dan penekanannya pada lisan atau elemen utama visual.
(25)
2.8 Tipografi
Menurut Kusrianto(Ali, 2010:1), sebelum era digital, tipografi adalah ilmu atau skill yang berkaitan dengan profesi penata aksara di percetakan maupun seniman – seniman yang berkerja di perusahaan pembuatan aksara ( disebut type founder).
Pendifinisian umum, tipografi adalah ilmu yang berkaitan dengan aksara cetak. Dan tipografi dalam pengertian yang lebih bersifat ilmiah adalah seni dan tehnik dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual baik cetak maupun non cetak.
Tipografi sebagai salah satu elemen desain juga mempengaruhi dan dipengaruhi oleh elemen desain secara keseluruhan. Penggunaan tipografi dalam desain komunikasi visual disebut dengan desain tipografi (www.dgi-indonesia.com).
Tujuan mendesain menurut Ali (2015:40) adalah menyampaikan informasi kepada pembaca secara cepat, mudah, dan menyenangkan, bukan sebaliknya. Maka pemilihan jenis dan karakter huruf, serta cara pengelolaanya akan sangan menentukan keberhasilan desain komunikasi visual. Dibaca tidaknya sebuah pesan tergantung pada penggunan huruf (type face) dan cara penyusunannya. Informasi semanir apapun bisa tidak dilirik pembaca karena disampaikan dengan tipografi yang buruk. Sebagai contoh, ukuran huruf terlalu kecil jenis huruf sulit dibaca, spasi terlalu dan layout berdasarkan (crowded ) dan huruf judul (display type). Huruf dapat digolongkan menjadi tujuh gaya atau style, yaitu:
(26)
a. Huruf Klasik (Classical Typefaces)
Huruf yang meiliki kait (serif) lengkung ini juga disebut Old Style Roman, memiliki bentuk yang cukup menarik, kemudahan membaca ( redibility ) cukup tinggi, salah satunya contohnya Gramond, memiliki kait (serif ) sudut lengkung, dan tebal – tipis yang kontras.
b. Huruf Transisi (Transitional)
Hamper sama dengan huruf Old Style Roman, hanya berbeda pada ujunng kaitnya yang runcing dan memiliki sedikit perbedaan tebal-tipis pada tubuh huruf, font yang termasuk jenisntransis adalah Baskerville dan Century.
c. Huruf Modern Roman
Memiliki ketebalan huruf sangat kontras bagian yang vertical tebal, garis-garis horizontal dan serifnya sangat tipis sehingga untuk text berukuran kecil sulit dibaca bahkan sering tidak terbaca.
d. Huruf Sans Serif
Salah satu cirri huruf ini adalah memiliki bagian-bagian tubuh yang sama tebalnya. Karakter huruf sans serif yang rounded atau huruf dengan ujung bulat, memiliki kesan santai, nyaman, dan menarik pada visual. (Amborse, 2005:54). Contoh huruf sans serif yang popular antara lain Arial, Helvetica, Futura, dan Grill Sans. Sering dugunakan untuk buku dan majalah karena memiliki kesan dinamis dan simple.
(27)
Huruf Egyption memiliki kait berbentuk balok yang ketebalannya hamper sama dengan ketebalan tubuh huruf sehingga terkesan elegan, Jantan dan kaku.
f. Huruf Tulis
Berasa dari tulisan tangan (hand-writing) sangat sulit dibaca dan melelahkan jika dipakai untuk teks yang panjang.
g. Huruf Hiasan (Decorative)
Bukan termasuk huruf teks sehingga sangat tidak tepat jika digunakan untuk teks panjang, lebih cocok untuk kata atau judul yang pendek.
2.9 Daya Tarik Musik
Menurut Suyanto (2005: 100) musik merupakan komponen penting dalam periklanan. Jingle, music latar, lagu terkenal, dan aransemen klasik digunakan untuk menarik perhatian, menyampaikan titik penjualan, menetapkan nada emosi suatu iklan dan mempengaruhi perasaan pendengarnya. Banyak praktisi dan akademisi periklanan memikirkan bentuk variasi music yang digunakan untuk fungsi komunikasi. Bentuk variasi tersebut mencakup musik sebagai penarik perhatian yang dapat membuat konsumen berperasaaan positif, membuat konsumen lebih menerima pesan iklan, dan membuat komunikasi yang mengandung arti terhadap produk yang diiklankan.
(28)
2.10 Iklan Persuasif
Menurut Suyanto (2005: 57) Iklan persuasive bertujuan untuk membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu, yang dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong alih merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima, mencoba, atau menyimulasikan penggunaan produk.
2.11 Strategi Unique Selling Proposition
Menurut Suyanto (2005: 79) strategi unique selling proposition dikembangkan oleh Rosser Reeves. Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan alas an bagi konsumen untuk menggunakan suatu produk Karena produk dibedakan oleh karakter yang spesifik. Pendekatan ini dilakukan oleh oli Castrol GTX dengan kemampuan superior melindungi mesin.
2.12 Warna
Menurut Nugroho (2008:1) warna memiliki banyak kegunaan selain dapat mengubah rasa, bisa juga mempengaruhi cara pandang, dan bisa menutupi ketidak sempurnaan serta bisa mambangun suasana atau kenyamanan untuk semua orang.
Warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons dari orang. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang. Setiap warna
(29)
memberikan kesan dan identitas tertentu, walaupun hal initergantung pada latar belakang pengamatannya juga. Seperti warna putih dalam budaya barat memberi kesan suci dan dingin karena diasumsikan dengan salju. Sementara itu, warna putih memberi kesan kesedihan di banyak Negara timur.
Menurut Nugroho (2008:3) Pengelolaan warna pada media cahaya dan pengelolaan warna pada media cat memiliki metode yang berbeda. Layar computer menampilkan warna dengan media cahaya, sedangkan cat atau printer menampilkan warna dengan media cat. Layar computer menampilkan cahaya dengan menggunakan kombinasi cahaya warna merah, hijau, dan biru (RGB) untuk menampilkan lebih dari 16,7 juta warna. Sebaliknya, semua mesin cetak dan printer warna menggunakan kombinasi empat wrna cyan, magenta, kuning dan hitam (CMYK) untuk mempresentasikan semua warna pada halaman cetak (kurang dari 16,7 jura warna). RGB dan CMYK dapat dianggap sebagai dua bahasa warna yang berbeda. Untuk pekerjaan cetak, anda harus mempelajari cara untuk dapat “berbicara” secara CMYK, sedangkan untuk mengatur warna pada layar computer kita harus menggunakan bahas RGB.
2.12.1 Roda Warna (Color Wheel)
Roda warna dikembangkan oleh Newton. Roda warna merupakan lingkaran yang dibuat dengan menghubungkan ujung merah dan ujung unggu dari spectrum warna. Hasilnya sebagai berikut :
(30)
Warna primer merupakan warna yang paling kuat. Ia merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Warna pokok terdiri 3, yaitu: 1) Merah
2) Biru 3) Hijau
b. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna yang dihasilkan dari campuran dua warna primer. Tiga warna sekunder tersebut ialah:
Warna pembentuk dan warna hasilnya seperti pada table di bawah. Tabel 2.1 Warna Pembentuk Dan Warna Hasilnya
c. Warna Tersier
Campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya. Warna tersier terdiri dari 6 warna.
d. Gabungan
Dari warna primer, sekunder, tersier, terbentuklah roda warna. Warna 1 Merah Hijau biru Warna 2 hijau biru merah Hasil warna kuning Cyan magenta
(31)
27
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Perancangan penelitian ini menggunakan metodologi dengan metode pendekatan kualitatif.Penelitian ini membutuhkan informasi lebih mendalam mengenai Program Kampanye Bersih Sikat Narkoba “Bersinar” Polda Jatim. Peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Menurut David William, seperti yang dikutip Meleong (2007:5) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Jadi dalam penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti.Penelitian kualitatif ini berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang diteliti dan tidak dapat diukur dengan angka.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan wawancara, observasi, literature, dan studi pustaka.Bedasarkan hasil pengumpulan data secara langsung dilapangan, selanjutnya data-data untuk merancang kampanye baik dalam hal pemilihan media, unsur-unsur visual desain dianalisis bedasarkan metode deskriptif kualitatif. Dengan pendekatan tersebut dan metode kulalitatif,
(32)
diharapkan data yang diperoleh dapat sesuai dan terperinci untuk menunjang perancangan program kampanya “Bersinar” Polda Jatim ini.
3.2 Perancangan Penelitian
Metode pada perancangan penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa proses tahap sehingga jalur pemikiran dapat diikuti. Metode yang akan dilakukan mulai dari proses tahap wawancara, observasi, STP, studi literatur, studi eksisting, studi kompetitor, dan USP. Metode wawancara dilakukan sebagai alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek (pelaku, actor) sehubungan dengan realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti.Metode observasi merupakan metode pengamatan yang biasanya dilakukan untuk melacak secara sistematis dan mengamati kejadian-kejadian dilokasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politis, dan kultural masyarakat.Akan menghasilkan hasil metode dan tahap selanjutnya melakukan tahap analisis. Metode STP dilakukan untuk menentukan segmentation, targeting, dan positioning. Metode studi literatur dilakukan sebagai teknik pengumpulan data dengan menghimpun, mempelajari dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik, seperti buku-buku referensi, jurnal-jurnal, dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek penelitian.Studi Eksisting mengacu pada observasi yang telah dilakukan terhadap obyek yang diteliti, yaitu media promosi terdahulu.Studi Kompetitor menjelaskan kemiripan sebuah produk atau teknik yang diangkat.Metode USP (Unique Selling Proposition) mengacu pada keunikan yang menjual (attractive), yang diusulkan atau diperkirakan paling membuat konsumen berpaling atau
(33)
memiliki ini dibandingkan dengan kompetitor. Tahap selanjutnya yaitu analisis SWOT dan strategi utama yang dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang (reevaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang akan timbul. Tahap selanjutnya yang dilakukan dengan menentukan Keyword dan disimpulkan menjadi sebuah Konsep.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono dalam Pawito (2007:96) data penelitian komunikasi kualitatif pada umumnya berupa informasi kategori subtansif yang sulit dinumerasikan. Secara garis besar data dalam penelitian komunikasi kualitatif dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, antara lain :
a. Data yang diperoleh dari interview (wawancara) b. Data yang diperoleh dari observasi
Pada penelitain program kampanye “Bersinar” ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi dan data berupa dokumen.
1) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan berhadapan secara langsung dengan yang diwawancarai tetapi dapat juga diberikan daftar pertanyaan dahulu untuk dijawab pada kesempatan lain. Peneliti melakukan wawancara dengan informan yang memahami tentang program “Bersinar” yaitu Wiwik selaku bagian Humas Polda Jatim informasi yang saya dapat ialah bahwa ada program baru yang akan dilaksanakan yaitu program Bersinar “Bersih sikat narkoba” dan diharapkan dengan adanya
(34)
program ini masyarakat bisa berkerjasama membantu pihak kepolisian memberantas narkoba.
2) Observasi
Metode ini merupakan awal dari teknik pengumpulan data yang dilakukan
untuk pembuatan program kampanye “Bersinar” sebagai media
sosialisasipemberantasan narkoba di kota Surabaya. Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan secara mendalam dari hasil yang telah ditemukan dimana observasi atau peneliti benar-benar terlibat.
Observasi yang dilakukan untuk mengetahui permasalahan desain dari iklan kampanye sebelumnya serta bagaimana desain yang cocok dan sesuai dengan citra polda jatim terkait dan kota Surabaya terhadap masyarakat sehingga mampu menarik minat masyarakat untuk membantu kepolisian member informasi. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap citra program kampanye “Bersinar”, serta membandingkan dengan desain lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal ini dilakukan agar desain iklan kampanye yang dibuat sesuai dengan karakter dan citra yang ingin ditampilkan Polda Jatim.
Berdasarkan analisis yang diperoleh dan hasil observasi yang peneliti amati adalah gaya desain kampanye narkoba yang dimana desain kampanye narkoba menggunakan visual-visual dampak buruk setelah menggunakan narkoba, dan gaya-gaya desain yang keras dimana menggunakan warna merah, hitam dan font yang tegas.
(35)
3) Literatur
Literatur merupakan sarana bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data atau informasi dangan membaca surat-surat, pengumuman, iktisiar rapat, pernyataan tertulis atas kebijakan tertentu serta bahan-bahan tulisan lain. (www.indonesiana.tempo.co) yang di akses pada tanggal 17 maret 2016.Narkotika perlahan menyusup ke berbagai lapisan masyarakat tanpa mengenal usia tua atau muda. Berdasarkan data BNN pada tahun 2013, narkotika masuk ke berbagai jenjang usia. Peredaran narkotika mulai masuk ke kelompok usia dibawah 16 tahun sebesar 0,3%, kelompok usia 16-19 tahun sebesar 4,82%, kelompok usia 20-24 tahun sebesar 14, 67%, kelompok usia 25-29 tahun sebesar 26, 86%, dan kelompok usia diatas 30 tahun mencapai 53,35%.
Dari data ini jelas terlihat bahwa narkotika tersebar merata ke semua usia terutama usia produktif. Generasi usia produktif inilah yang menjadi generasi muda penerus bangsa. Namun apa jadinya bila lebih dari setengah dari anak bangsa ini terjerumus kedalam bahaya narkoba? Kekhawatiran hilagnnya satu generasi akan semakin mengancam masa depan bangsa ini.
Keseriusan pemerintah untuk memberantas peredaran narkotika semakin nyata.Presiden Indonesia telah mencanangkan Indonesia Negeri Bebas Narkoba pada tanggal 26 Juni 2011.Maka tugas BNN sebagai lembaga negara yang fokus terhadap permasalahan narkoba ini semakin giat dalam mencapai cita-cita bangsa ini.
(36)
Untuk mencapai cita-cita Indonesia Negeri Bebas Narkoba, maka BNN melakukan pencanangan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan pengguna narkoba. Pencanangan ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja BNN untuk mencapai target Indonesia Bebas Narkoba tahun 2015.
Sangat disadari bahwa BNN sebagai satu lembaga tidak bisa bekerja sendiri untuk mencapai cita-cita dalam penanganan masalah narkoba ini. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai lembaga dan elemen masyarakat untuk bersama-sama untuk mencapai misi mulia ini. Oleh sebab itu, BNN melakukan kerja sama secara intensif dengan berbagai lembaga dan lapisan masyarakat.
3.3 Data dan Sumber Data
Menurut Sarwono dan Lubis (2007:98-99) data dalam penelitian kualitatif bersifat deskritif, bukan angka. Data dapat berupa gejala-gejala, kejadian ataupun peristiwa yang kemudian akan dianalisis dalam bentuk kategori-kategori. Jika dilihat jenisnya maka kita dapat membedakan data kualitatif sebagai data premier dan data sekunder.
a. Data Premier
Berupa teks hasil wawancara yang diperoleh melalui wawancara informan yang dijadikan sempel penelitian.Data dapat direkam atau dicatat oleh peneliti. Data yang didapat setelah melakukan wawancara dan direkam melalui paparan ibu Wiwik selaku bagian Humas Polda Jatim ialah bahwa polda jatim akan mengadakan program kampanye “Bersinar” (bersih sikat narkoba).
(37)
b. Data Sekunder
Berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti dengan cara membaca, melihat atau mendengarkan. Data yang didapat setelah membaca artikel di website (www.indonesiana.tempo.co) yang diakses pada tanggal 17 maret 2016 berupa penjelasan bahwa Presiden memerintahkan kepada semua jajaran untuk memberantas korupsi dan BNN (Badan Narkotika Nasional) mengharapkan ada kerja sama dari pihak masyarakat untuk membantu member informasi.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data didalam penelitian ini menggunakan analisi deskritif kualitatif.Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.Hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, hasil data yang saya dapat dari berupa wawancara, observasi dan literature ialah, bahwa pemerintah Jokowi memerintahkan kepada semua perusahaan/lembaga untuk memberantas narkoba dan BNN pun mengharapkan adanya bantuan dari masyarakat untuk member informasi keberadaan narkoba dan polda jatim dengan adanya perintah dari pemerintah maka polda jatim membuat program “Bersinar” untuk mengajak masyarakat untuk membantu memberantas narkoba dan diperlukannya sosialisasi kampanye untuk memperkenalkan program tersebut aga masyarakat menjadi tau sehingga bisa membantu memberikan informasi.
(38)
34
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis Data
Bedasarkan pemaparan Wiwik selaku bagian humas Polda Jatim, wawancara pada tanggal 3 Maret 2016 maka dapat disimpulkan bahwa program Bersinar ini merupakan program Polisi Daerah Jawa Timur untuk oprasi berantas narkoba. Tentunya dengan adanya program ini pihak kepolisian jawa timur mensosialisas kan atau menginformasikan ke masyarakat untuk mengajak masyarakat untuk membantu kepolisian menggali informasi dimana keberadaan narkoba,
Narkoba sudah masuk dari segala umur dari umur yang masih belia sampai yang sudah berumur sangat mengecewakan dimana narkoba sudah mulai masuk ke sekolah sekolah penyebaran yang sangat luat sangat mengancam keberlangsungan generasi muda, maka pihak pemerintah sangat serius untuk memberantas kejahatan narkoba ini, narkoba sangat banyak merugikan negara dan pengguna dimana apabila pengguna sudah menjadi pencandu berat maka susah sekali untuk dilepaskan dari ketergantungan narkoba tersebut dimana bisa mengakibatkan kematian. Peredaran narkoba pun sudah mulai menyebar dari sabang sampai marauke dimana melewati area pelabuhan dan disebarkan melalaui pulau-pulau kecil dan masuk ke daerah daratan, sangat susah untuk mebernatas narkoba dengan cepat akibat dari penyebaran narkoba yang sangat luas itu berdampak dari semua umur menjadi pengguna. Narkotika perlahan menyusup ke
(39)
berdasarkan data BNN pada tahun 2013, narkotika masuk ke berbagai jenjang usia.
Dari data BNN di atas pengguna narkoba bedasarkan umur maka dapat disimpulkan bahwa narkoba sangat masih banyak di sekitar kita dan masih banyak tersebar dimana-mana dari umur yang belia sampai yang tua.Maka diperlukannya pemberantassan terhadap narkoba dari kalangan bawah sampai atas.
Hal ini yang harus kita ubah bersama-sama jangan hanya menyerahkan semuanya kepihak polisian menurut Budi Woseso kepala BNN pun mengatakan
10 - 14 th. 2.94%
15 - 19 th. 37.88%
20 - 24 th. 17.34% 25 - 29 th.
11.61% 30 - 34 th.
10.33% 35 - 39 th.
7.57%
40 - 44 th. 4.66% 45 - 49
th.
3.55% 50 - 54 th.
2.72% 55 - 59 th.
1.04%
60 - 64th. 0.27%
65 - 69 th. 0.02%
70 - 74 th. 0.07%
KELOMPOK UMUR
Gambar 4.1 Berdasarkan Umur Pengguna Sumber: Badan Narkotika Nasional 2015
(40)
memberantas narkoba ketika narkoba bisa di berantas dengan cepat maka Indonesia bisa bebas dari serangan narkoba dan generasi muda bisa diselamatkan.
Setelah semuanya terencana dengan baik, diperlukan adanya sebuah system sosialisasi yang baik pula agar program ini ( Bersih Sikat Narkoba) dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat. Oleh karena itu dibuat kampanye program Bersinar untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat.
4.2 Program Bersinar
Bersinar adalah suatu program brantas narkoba yang ingin mengajak masyarakat untuk membantu kepolisian member informasi di mana keberadaan narkoba dengan adanya informasi kepolisian bisa cepat dan sigap untuk datang dan memberantasnya. Dengan adanya bantuan dari masyarakat maka narkoba di bernatas dengan cepat, program pemberantasan narkoba ini di dukung atau di beri perintah langsung oleh pemerintah
4.3 Studi Kompetitor
Pada analisa studi kompetitor ini dibahas bagaimana sistem kampanye yang akan dibuat dengan system kampanye berbeda dengan produk berbeda. Kampanye yang dapat dijadikan pembanding adalah "Road Show Kampanye Anti Narkoba Di 80 Kota Indonesia"dari Solidaritas Slankers dalam forum kehumasan yang di lakukan oleh Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Pemerintah dan Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tanggal 16 Februari 2010 di Hoptel Sahid
(41)
bahwa ada 3 (tiga) hal utama yang harus di perangi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia yaitu korupsi, terorisme dan narkotika. Terkait dengan narkoba, hingga saat ini hasil penelitian jumlah penyalahgunaan narkoba adalah 1,5 % dari penduduk Indonesia atau sekitar 3,3 juta orang. Dari 80 juta jumlah pemuda Indonesia, 3% sudah mengalami ketergantungan narkoba, serta sekitar 15.000 orang telah meninggal dunia setiap hari 40orang menjemput maut karena overdosis narkoba.
Melihat data di atas, dapat di tarik sebuah benang merah bahwa generasi muda sangat rentan terhadap penyalahgunaan narkoba yang akan membawa dampak pada ketergantunggan terhadap obat yang bersifat adiktif tersebut. Mengajak masyrakat khususnya generasi muda untu hidup sehat tanpa narkoba.
Sebagai misi sosial dan kampanye gerakan anti narkoba, menginggatkan kepada setiap individu masyarakat khususnya generasi muda Indonesia bahwa mengkonsumsi narkoba membawa bencana.Mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memberantas dan memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba.Ikut mensukseskan progam pemerintah melaksanakan pembangunan generasi muda Indonesia yang bersih dan bebas narkoba.
Bentuk kegiatan yang dilaksanakan ialah,
a. Aksi Simpatik Kampanye Anti Narkoba Di Setiap Kota b. Edukasi Tentang Bahanya Mengkonsumsi Narkoba c. Diskusi Tentang Bahayanya Narkoba
(42)
e. Talk Show Cegah Bahaya Narkoba
4.4 Segmentation, Targeting, and Positioning
a. Segmentasi
Bedasarkan pemaparan Wiwik selaku anggota humas Polda Jatim, dalam program kampanye Bersinar ini segmen pasar yang dituju adalah:
Demografi : Usia : Semua Usia
Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Profesi : Semua Profesi Pendidikan : Semua Pendidikan Kelas Sosial : Semua Kelas Sosial
Geografis : Wilayah : Surabaya
Psikografi : Gaya Hidup : Masyarakat yang sering bersosialisasi dan peduli lingkungan.
Keperibadian : Orang yang peduli dengan sekitarnya.
b. Targeting
Target yang disasar oleh program kampanye Bersinar secara umum adalah seluruh warga Surabaya namun secara spesifik, pihak Polda Jatim menargetkan kepada warga Surabaya yang tidak menggunakan narkoba tapi dekat dengan lingkungan narkoba, dan berkisar umur 25 - 65 tahun, karena
(43)
dewasa karena pada usia tersebut mereka memasuki fase dewasa pada tahap kedua, dimana pola pikir mereka memikirkan kepedulian bersama.Dan lebih di spesifikasikan dan di sesuaikan dengan keinginan dari pihak polda jatim yaitu dewasa muda yang berumur sekitar 25 – 30.Yaitu seperti yang di jelaskan oleh wiwik dimana umur berkisar tersebut mereka sudah banyak teman dan bisa dipercaya dan mempunyai rasa percaya diri yang besar.
c. Positioning
Positioning adalah komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di dalam alam khayalnuya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu (Morissan, 2010: 72).Kampanye Bersinar ingin memposisikan dirinya sebagai program kampanye siap menerima informasi di mana keberadaan narkoba dan di berantas dengan cepat.
4.4 Analisis SWOT
Menurut Sarwono dan Lubis (2007:18) Analisis SWOT dipergunakan untuk menilai dan menilai ulang (re-evaluasi) suatu hal yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya dengan tujuan meminimumkan resiko yang mungkin timbul.Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan perancangan yang telah diambil.Segi kekuatan dan kelemahan
(44)
peluang dan ancaman merupakan faktor eksternal.Hasil kajian dari keempat segi ini kemudian disimpulkan, meliputi strategi pemecahan masalah, perbaikan, pengembangan, dan optimalisasi.Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda.Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Hal-hal yang dikandung oleh empat faktor tersebut disimpulkan menjadi sesuatu yang positif, netral atau minimal dipahami. Penyusunan kesimpulan ini ditampung dalam Matriks Pakal yang terdiri dari:
a. Strategi PE-KU (S-O) / Peluang dan Kekuatan: Mengembangkan peluang menjadi kekuatan
b. Strategi PE-LEM (W-O) / Peluang dan Kelemahan: Mengembangkan
peluang untuk mengatasi kelemahan.
c. Strategi A-KU (S-T) / Ancaman dan Kekuatan: Mengenali dan mengantisipasi ancaman untuk menambah kekuatan
d. Strategi A-LEM (W-T) / Ancaman dan Kelemahan: Mengenali dan
mengantisipasi ancaman untuk meminimumkan kelemahan (Sarwono dan Lubis, 2007: 18-19).
(45)
Internal
Eksternal
STRENGTH WEAKNESS
• Berseries
• Program milik Polda Jatim dan Diawasi dan Dikontrol Langsung oleh Polda jatim
• Menerima informasi dengan cepat dan sigap untuk memberantas
• Belum ada Sosialisasi ke Masyrakat
• Kecemasan masyarakat untuk melaporkan
• Kurangnya mempertimbangkan pentingnya sebuah iklan kampanye untuk
memberantas narkoba dengan cara membutuhkannya informasi dari masyarakat
OPPORTUNITIES S-O W-O
• Pemerintah
memperintahkan semua lembaga untuk
memberantas narkoba
• Penyampaian pesan yang banyak
• Meningkatkan Promosi dan Sosialisasi agar dapat dikenal luas oleh masyarakat
• Mensosialisasikan ke masyarakat untuk menjadi sadar dan peduli tentang pentingnya informasi yang di berikan untuk keberlangsungan Negara.
THREAT S-T W-T
• ketakutannya masyarakat apabila memberikan informasi.
• Kurang kesadaran berpartisipasi memberikan informasi
• Melakukan pendekatan ke masyarakat untuk memberitahukan di jaganya kerahasiaan siapa yang memberi informasi
• Menciptakan iklan kampanye program Bersinar (bersih sikat narkoba) sebagai dorongan kesadaran terhadap pentingnya berpatisipasi untuk memberikan informasi.
Strategi Utama :Sebagai upaya mewujudkannya kesadaran lingkungan yang bersih, aman dan bebas dari
narkoba dengan cara mensosialisasikan pentingnya memberikan informasi keberadaan narkoba ke
kepolisian. Selain itu juga menggunakan penyebaran video secara viral dan di akhir video diberikan
kata-kata persuasive atau mengajak untuk melihat video series selanjutnya.
Tabel 4.2 Hasil Analisis SWOT
(46)
4.7 Unique Selling Preposition (USP)
USP (Unique Selling Proposition) mengacu pada keunikan yang menjual (attractive), keunikan dari kampanye program ini ialah berseries dan mengajak masyarakat untuk memberi informasi keberadaan narkoba.
4.8 Keyword
Pemilihan kata kunci atau keyword dari perancangan program kampanye “Bersinar” ini sudah dipilih melalui penggunaan dasar acuan terhadap analisis data yang sudah dilakukan.Penentuan keyword diambil bedasarkan data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara, observasi, STP, dan studi competitor.
4.9 Breakdown Permasalahan & Keyword
Pada tahap ini sangat penting untuk menentukan konsep yang baik dan benar dimana tahap untuk mendapatkan satu keyword harus melalui cara brainstorming dimana cara yang saya gunakan ini melalui beberapa keyword yang dicari defenisinya dan di cari defenisi yang sama dan digabungkan sehingga mendapatkan satu keyword, keyword disini digunakan sebagai konsep kreatif yang akan di gunakan sebagai perancangan desain.
Tahap pertama yang saya gunakan ialah membreakdown permasalahan terlebihdahuludan ditemukan satu keyword dan digabungkan dengan USP, STP, SWOT di akhir di temukan satu keyword dari keseluruhan semua.
(47)
Gambar 4.2 Hasil Breakdown Permasalahan Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(48)
Gambar 4.3 Hasil Pencarian Keyword Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(49)
Konsep perancangan program kampanye “Bersinar” adalah “communicative”.Deskripsi dari “communicative” adalahko·mu·ni·ka·tif,keadaan
saling dapat berhubungan (mudah dihubungi), mudah dipahami
(dimengerti),bahasanya sangat mudah dipaham sehingga pesan yg
disampaikannya dapat diterima dng baik. Konsep “communicative” bertujuan untuk menunjukan bahwa program bersinar ini adalah program yang mudah untuk dipahami untuk tujuan dan maksud yang di sampaikan sehingga masyarakat yang melihat langsung mengerti dan memahami dengan mudah bahwa program ini ialah program pemberantas narkoba dengan bantuan informasi dari masyarakat.
Dengan konsep communicative, diharapkan masyarakat yang belum tergerak dengan kepedulian lingkungan menjadi terdorong untuk peduli terhadap lingkungan di sekitarnya dan menjadi aman dan nyaman di lingkungan mereka.
(50)
Latar Belakang Rumusan Masalah Observasi Wawancara Literatur Studi Komparasi USP Analisis SWOT STP Breakdown Keyword Perencanaan Kreatif
- Tujuan Kreatif - Strategi Kreatif a. Tagline b. Headline c. Tipografi d. Warna e. Karakter f. Sinopsis Iklan g. Storyboard Perencanaan Media Tujuan Media Strategi Media a. Broadcast 1. Billboard b. Cetak
1. Sticker & Brosur 2. Iklan Koran
(51)
4.11.1 Tujuan Kreatif
Perancangan program kampnaye “Bersinar” merupakan suatu hal penting untuk mengundang daya tarik masyarakat terhadap hasil perancangann program kampanye yang berupa iklan series campaign dan didukung dengan aplikasi media lainnya yang berupa poster, banner, billboard, dan iklan Koran.Maka hal ini dibutuhkan sebuah konsep yang matang.
Dengan adanya keyword, diharapkan akan memberikan visualisasi yang sesuai dengan perancangan program kampanye “bersinar” Polda Jatim dengan teknik series campaign dalam upaya memberantas narkoba. Keyword yang digunakan adalah “komunikatif” atau “communicative” yang merupakan hasil dari penggabungan anatar wawancara, observasi, STP, dan Studi Kompetitor yang sudah melalui proses reduksi sehingga menjadi sebuah hasil konsep communicative sebagai dasar acuan dalam perancangan program kampanye “bersinar”.
Konsep communicative memiliki tujuan kreatif visual yang disajikan dengan tampilan visual yang bertemakan lingkungan sekitar. Tujuan kreatif disetiap visual memiliki gaya penyampaian pesan animasi, agar masyarakat tertarik untuk berpartisifasi pada program “bersinar” dan terdorong untuk peduli terhadap lingkungan sekitar sehingga mampu meraih kontribusi masyarakat.
(52)
Perancangan program kampanye “bersinar” diperlukan strategi kreatif sebagi upaya meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar di kawasan sekolah. Pesan visual merupakan salah satu hal penting dari sebuah iklan kampanye agar mampu menunjukan bahwa program ini peduli dengan lingkungan sekitar dan mengajak masyarakat untuk ikut peduli dengan lingkungan sekitar dengan cara berkontribusi memberikan informasi keberadaan narkoba ke polisi. Konsep communicative yang akan dikemas dalam iklan kampanye menggunakan gaya desain yang bertemakan lingkungan sekitar yang dimana di setiap video berbeda dari satu sama lain tetapi Saling berkaitan. Gaya esekusi pesan yang diambil
1. Tagline
Dalam setiap aplikasi desain media yang akan digunakan dalam kampanye Program “Bersinar” akan menggunakan 1 tagline. Tagline pertama digunakan untuk tagline produk sehingga lebih mengambarkan detail produk. Tagline yang diambil adalah “Bersih Sikat Narkoba”. Sedangkan Yang pertama adalah untuk lebih memperkenalkan program Bersinar. Selain mensosialisasikan program bersinar, penggunaan hastag juga memperluas kampanye sehingga di tempat dan dimana pun bisa menimbulkan rasa kepedulian di lingkungan sekitar sehingga apabila adanya kemunculan rasa peduli maka masyarakat diharapkan memberikan informasi keberadaan narkoba kekepolisian. Hal ini tentunya sangat relevan dengan keyword yaitu Communicative yaitu ingin mengesankan bahwa program “bersinar”sangat mudah dimengerti maksud dan tujuannya. Pertimbangan yang
(53)
kata-kata yang mudah dipahami. Hal ini akan mempermudah masyarakat untuk mengasosiasikan bahwa program bersinar adalah program yang mengajak masyarakat untuk berkerjasama untuk memberantas narkoba.
2.Headline
Headline atau pesan utama yang akan diaplikasikan pada iklan kampanye adalah nama program yaitu “Bersih Sikat narkoba” agar memudahkan orang yang melihat untuk mengidentifikasi secara cepat agar pemahaman dan makna yang ditangkap langsung dapat dipahami oleh audience.
3.Tipografi
Tipografi yang digunakan pada iklan kampanye ini adalah sans serif dengan pertimbangan Legibility dan Readability. Karena iklan Kampanye berbasis infografis, maka tidak ada ruang untuk tipografi melakukan kesalahan karena power dari sebuah infografis adalah terletak pada informasi yang akan diberikan. Informasi merupakan bagian paling penting dalam infografis (Lankow,dkk : 205). Maka dari itu penggunaan huruf dengan legibilitas tinggi sangat dianjurkan.
Dari hasil brainstorming maka dipilihlah huruf Sans serif dengan alternatif font sebagai berikut :
(54)
Font diatas akan digunakan sebagai body text dalam video dan digunakan pula pada kalimat yang akan ditekankan (emphasis) tergantung kepada kebutuhan.
Dari pilihan font atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 5 orang dengan skala penilaian masing – masing 1-5 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Gambar 4.4 Alternatif Font Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(55)
Tabel 4.3 Brainstorming Font Headline
Nama Font Kecocokan Keterbacaan Daya Tarik Total
Gotham 4 4 5 13
BebasNeue 3 3 4 10
Impact 2 5 3 10
Corbel 5 2 1 8
Champagne& Limousines
1 1 2 4
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Font untuk Bodycopy
Tabel 4.4 Brainstorming Font Bodycopy
Nama Font Kecocokan Keterbacaan Interest Point Total
Gotham 4 2 4 10
BebasNeue 3 1 3 7
Impact 2 4 5 11
Corbel 5 5 2 12
Champagne& Limousines
1 3 1 4
(56)
Penggunaan warna di setiap aplikasi media kampanye Bersinarmenggunakan warna yang sesuai dengan karakter konsep “Communicative” yang harus memberikan kesan dan karakteristik program Bersinar.Jadi warna utama yang dipilih untuk visual program kampanye bersinar ini menggunakan warna hijau dikarenakan menurut Yashinta (2015:62) hijaumempunyai karakteristik “Communicative” dan energik dalam menjalankan apapun dalam hidup.Mampu berbicara dengan orang baru, membuat seseorang nyaman, mampu meleburkan susasana menjadi jati dirinya.
Warna kedua yang saya gunakan ialahn warna kuning karena warna kuning menurut Akmal, dkk (2006:43) kecepatan, menaikan mood, memberi inspirasi dan ide, bersifat terang, ringan, gembira, serta komunikatif.Karena identik dengan warna sinar matahari.
Gambar 4.5 Warna Sumber: Hasil olahan peneliti
(57)
Pada perancangan iklan kampanye diciptakan suatu karakter tokoh yang penting untuk menjadi visualisasi iklan kampanye, sebagaimana penyampaian pesan iklan kampanye ini melalui video.Karakter disini berperan sebagai visual di dalam video yang merepresentasi kejadian pengguna narkoba. Karakter ini berperan untuk menjelaskan dan lebih meyakinkan audience untuk mau melakukan apa yang diinginkan. Disini karakter yang diharapkan menimbulkan kesan penyampaian komunikasi.Karakter yang diinginkan oleh pihak polda jatim adalah karakter yang tetap menggambarkan manusia keseharian di kehidupan sekitar. Hal ini harus dikolaborasikan dengan tujuan awal yaitu meyakinkan orang lain. Maka dari itu visualisasi digambarkan sebagai pemuda dan seorang ibu kanepa mengambil pemuda dan seorang ibu karena di ambil dari alur cerita yang sudah di pilih dari Brainstorming sehingga dapat menyampaikan pesan terasa lebih komunikatif. Kemudian, desain karakter di desain dengan 2 jenis karakter sehingga kedua jenis menjadi memiliki kedekatan personal dengan masing masing .Karakter pria diberi nama Boy dan Karakter wanita diberi nama Linda. Hal ini untuk memberikan nama pada karakter seperti yang diinginkan oleh pihak terkait sehingga sesuai dengan keinginan polda jatim.
(58)
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 3 orang dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.6 Brainstorming Karakter Boy
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 1 2 1 4
2 2 3 3 9
3 3 1 2 6
Gambar 4.5 Alternatif Karakter Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(59)
Gambar 4.6 Hasil Vector Karakter Boy Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.7 Sketch Karakter Ibu Linda Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(60)
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.7 Brainstorming Karakter Ibu Linda
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 3 2 8
2 1 2 3 6
3 2 1 1 4
Gambar 4.8 Hasil Vector Karakter Ibu Linda Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(61)
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 3 orang dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.8 Brainstorming Karakter Adik
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 3 2 8
2 1 2 3 6
3 2 1 1 4
Gambar 4.9 Sketch Karakter Adik Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(62)
Gambar 4.10 Hasil Vector Karakter Adik Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.11 Sketch Karakter Ayah Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(63)
dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.9 Brainstorming Karakter Ayah
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 2 2 6
2 3 3 3 8
3 2 1 1 4
Gambar 4.12 Hasil Vector Karakter Ayah Sumber: Hasil Olahan Peneliti Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(64)
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 3 orang dengan skala penilaian masing – masing 1-3 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.10 Brainstorming Karakter Polisi
Sketsa Relation Uniqueness Interest Point Total
1 3 2 2 6
2 3 3 3 8
3 2 1 1 4
Gambar 4.13 Sketch Karakter Polisi Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(65)
6. Sinopsis Cerita
Synopsis cerita ini di ambil dari ada 3 alternatif cerita yang dilakukan secara Brainstorming dimana masing – masing perwakilan di beri poin 1-5, satu alternative cerita berisi tiga cerita yang saling berhubungan dan di pilih yang sesuai dengan keyword yang di ambil yaitu communicative. Brainstorming:
Gambar 4.14 Hasil Vector Karakter Polisi
(66)
Tabel 4.11 Brainstorming synopsis
sinopsis communicative kejelasan Kemudahan Total
1 3 3 2 8
2 1 1 3 4
3 2 2 1 6
Video1
seorang anak yang kebingungan mencari suatu benda yang disimpannya ternyata benda tersebut adalah barang terlarang di setiap celah dia periksa dengan teliti sampai akhirnya dia kebingungan dan terbukalah pintu kamar sang anak dan ternyata didepan pintu tersebut ada sang ibu dengan muka marah telah mengetahui barang yang disimpan sang anak dan sang anak memeluk ibu kemudian sang ibu menasehati.
Video 2
seorang anak terduduk lesu penuh kebingungan pasrah tak berdaya dan datang lah sang ibu beserta ayah dan adiknya untuk memberi dorongan untuk mengajak sang anak kerehabilitasi.
(67)
sang anak depresi berat dengan kecanduan narkobanya pada saat itu terbuka lah pintu kamar sang anak ternyata sang ibu mengajak pak polisi datang untuk membawa sang anak kekepolisian dengan cara baik2 sang ibu tak ingin anaknya tambah parah dan masa depannya hancur, ketika sang anak dari kepolisian beberapa bulan kemudian sang anak datang dengan kondisi sehat.
7. Storyboard
Storyboard mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan alat bantu pada tahapan alur cerita. Menurut Binanto (2010:255) menjelaskan bahwa storyboard merupakan pengorganisasi grafik, contohnya adalah sederetan ilustrasi atau gambar yang ditampilkan berurutan untuk keperluan visualisasi awal dari suatu file, animasi, atau urutan media interaktif. Keuntungan menggunakan storyboard adalah pengguna mempunyai pengalaman untuk dapat mengubah jalan cerita, sehingga mendapatkan efek atau ketertarikan yang lebih kuat.
(68)
4.12 Perencanaan Media
4.12.1 Tujuan Media
Menurut Morissan, (2010:189) tujuan media merupakan gambaran apayang ingin dicapai suatu perusahaan berkenaan dengan penyampaian pesan suatu merek produk. Maka dibutuhkan beberapa media untuk melakukan aktifitas kampanye bersinar (bersih sikat narkoba) dengan beberapa media sesuai dengan Hasil analisis data sehingga pesan komunikasi visual mampu diterima khalayak dengan baik.
Gambar 4.15 Sketch Stroryboard Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(69)
Dalam upaya perancangan iklan kampanye Bersinar ini akan digunakan berbagai media yang efektif sebagai penyampaian pesan iklan bersinar yang diaplikasikan ke videotron dan didukung dengan aplikasi media lainnya yaitu media, poster, banner, billboard, dan iklan koran. Pemilihan media disesuaikan karakter audiens yang dituju, sehingga didapatkan efektivitas komunikasi terhadap apa yang ingin disampaikan didalam iklan kampanye.
1. Videotron
Kelebihan videotron atau sering disebut juga iklan di digital billboard, memiliki kemampuan dalam membangun citra. Iklan videotron mempunyai cakupan, jangkuan, dan repetisi yang tinggi dan dapat menampilkan pesan (gambar, dan animasi) yang dapat mempertajam ingatan. Kelemahan dari penggunan media videotron adalah tidak ada suara proses pembuatan dan penempatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, meskipun memiliki using lifetime yang relatif lama. Kelemahan lainnya dari penggunaan media ini, jadwal tayang iklan di videotron tidak mudah dirubah karena memungkinkan mengorbankan waktu iklan lain.
a. Konsep Iklan
Sesuai dengan konsep yang digunakan, maka dalam visualisasi videotronmenggunakan basis video animasi dengan gaya eksekusi pesan illustrasi vector melalui karakter animasi dan elemen pendukung lainnya. Penggabungan karakter dan landasan pesandengan cara menjelaskan atau memberikan informasi
(70)
audience dapat terhubung secara personal dan memiliki kesan lebih dekat dengan audience sehingga kemungkinan untuk mempengaruhi dan mengajak audience.Konsep iklan yang disampaikan adalah memberikan informasi dan mengajak masyarakat untuk bekerjasama untuk memberi informasi keberadaan narkoba sehingga dapat mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba. Tentunya gaya penyampaian pesan masih berlandaskan pada konsep awal yaitu communicative sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik dan menimbulkan feedback yang baik pula dari audience. Headline pada iklan kampanye ini adalah nama program itu sendiri yaitu Bersinar (bersih sikat narkoba) sehingga masyarakat sekaligus dikenalkan dengan nama program yang dikampanyekan.Durasi iklan yang digunakan berdurasi 15 detik.Untuk bagian setiap scene terdapat identitas logo pihak pihak terkait.Hasil dari konsep iklan diwujudkan dalam bentuk storyboard dan layout seperti pada gambar 4.7 dibawah ini.
Gambar 4.16 Sketch Stroryboard Video Iklan Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(71)
Oleh karena itu pada iklan kampanye Bersinar menggunakan poster cetak untuk kemudia disebarkan secara viral beserta komponen kampanye yang lain salah satunya adalah tagline bersih sikat narkoba.
Poster ini nantinya berbeda dengan poster pada umumnya. Poster ini akan memuat konten yang memberi informasi sehingga poster tidak hanya sebagai media informasi namun juga sebagai media edukasi produk sehingga menimbulkan minat baca pada audience. Dan memiliki beberapa desain yang berberda yang diambil dari video tersebut.
Gambar 4.17Sketch Poster Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(72)
Banner yang digunakan ini untuk dipasang dipinggir jalan atau ditempat2 yang ramai orang, banner ini berfungsi untuk memberitahukan atau menyampaikan informasi ke pada audience.
Alternative design banner ini di ambil dari ada 3 alternatif cerita yang dilakukan secara Brainstorming dimana masing – masing perwakilan di beri poin 1-3, satu alternative desain banner berisi tiga desain berbeda dan di pilih yang sesuai dengan keyword yang di ambil yaitu communicative. Brainstorming:
Tabel 4.12 Brainstorming banner
sinopsis communicative kejelasan Kemudahan total
1 3 3 2 8
2 1 3 4 4
3 2 1 6 6
Gambar 4.18 Sketch Banner Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(73)
Billboard merupakan giant banner yang berada di tengah jalan atau di pinggir jalan billboar merupakan promosi yang lumayan efektif dikarenakan bidang area yang luas, iklan kamoanye ini menggunakan media pendukung berupa billboard, dibahaw ini ada beberapa alternativ.
Alternative design billboard ini di ambil dari ada 3 alternatif
desain yang dilakukan secara Brainstorming dimana masing – masing perwakilan di beri poin 1-5, satu alternative desain billboard desain berbeda dan di pilih yang sesuai dengan keyword yang di ambil yaitu communicative.
Brainstorming:
Tabel 4.13 Brainstorming Billboard
sinopsis communicative kejelasan Kemudahan total
1 3 3 2 8
2 1 3 4 4
3 2 1 6 6
Gambar 4.19 Sketch Billboard Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(74)
5. Iklan Koran
Iklan Koran digunakan untuk menyebarkan informasi di media massa. Koran dipilih sebagai media karena sesuai dengan segmentasi pada hasil analisis data. Koran juga memiliki scoop audience yang sangat luas sehingga dapat menyebarkan informasi dengan cepat dan area yang luas
Dari Sketsa di atas maka dilakukan Brainstorming yang terdiri dari 5 orang dengan skala penilaian masing – masing 1-5 poin untuk tiap kolom yang dinilai. Brainstorming dilakukan untuk mengetahui sketsa terpilih untuk kemudian dilanjutkan ke proses selanjutnya. Beikut hasil dari Brainstorming:
Tabel 4.14 Brainstorming Iklan Koran
Sketsa Layout Readable Interest Point Total
1 3 2 3 8
2 2 3 1 6
3 1 1 2 4
Sumber: Hasil Olahan Peneliti
Gambar 4.20 SketchIklan Koran Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(75)
4.12.3 Budgeting Media
Tabel 4.15 Tabel Budgeting Media
no Media Satuan Harga Satuan Harga Total Keterangan
1 Videotron 4x4
15
detik/spot
Rp. 312.500 10 spot
Rp.3.125.000
2 Iklan koran
170x120 mm
1 Rp.104.433.000 3kali
tayang 3 Billboard
10x4
1 Rp.115.000.000 1 tahun
4 Poster A3 1000 Rp.5000 Rp.5.000.000
5 Banner 200 Rp.23.000 Rp.4.600.000 2x1m
TOTAL Rp.232.158.000
Sumber: Hasil olahan peneliti
Pada tabel 4.15 dijelaskan perincian biaya dari program kampanye yang akan dilaksanakan.
4.13 Implementasi Desain
Berikut ini adalah penerapan hasil perancangan karya pada media yang telah ditentukan yaitu videotron,poster,iklan koran,billboard,banner.
(76)
1. Videotron a. Series 1
Implementasi Rancangan videotron pada dilihat pada gambar 4.21
Videotron dirancang dengan landasan keyword communicative, Videotron dibuat dengan Format HD 16:9 dengan resolusi 1920x1080. Konsep cerita yang ingin disampaikan pada series 1 ini adalah dimana si boy mencari barang sesuatu yang di sembunyikannya sebelumnya tapi setelah dia mencari tidak di temukan barangnya, siboy mencari barang tersebut sampai ketempat-tempat terpencil, tak selang lama kemudian terdengar lah suara pintu kamar terbuka dan boy terkejut dan kaget ternyata sang ibu yang membuka pintu dengan ekspresi marah, ternyhata barang yang di cari boy adalah barang terlarang untuk digunakan dan sang ibu pun tidak memarahi boy tapi ternyata sang ibu merangkul anak yang tersayang itu dengan penuh kasih dan menasahati boy bahwa barang
Gambar 4.21 Implementasi Video Series 1 Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(77)
adegan sebelumnya sehingga dan ditambahkan pula kalimat mengajak atau persuasif. Cerita tersebut diambil atau terinspirasi dari penjelasan Dr. Irwanto di salah satu bagian BNN provensi Jatim.
b. series 2
Videotron dirancang dengan landasan keyword communicative, Videotron dibuat dengan Format HD 16:9 dengan resolusi 1920x1080. Konsep cerita yang ingin disampaikan pada series 2 ini adalah. Dimana pada tahap ini siboy ialah pencandu awal, dimana siboy prustasi, gelisah, gemetar, kebingungan. dan datanglah sang ibu untuk mengajak ke rehabilitasi dimana pada saat itu tidak hanya sang ibu saja untuk mendukung kerehabilitasi sang ayah pun datang dan meyakinkan si boy dengan cara menepuk pundak dan sang adek pun mendukung dengan cara yang sama yang seperti dilakukan sang ayah, dimana ketika ada salah satu
Gambar 4.22 Implementasi Video Series 2 Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(1)
4. Banner
Konsep desain banner sama halnya dengan konsep desain yang lain, ilustrasi karakter pada banner ini digambarkan dengan menonjolkan setiap gerakan kampanye, setiap desain banner berbeda beda dimana setiap banner menngunakan satu scane di dalam video series, bertujuan agar mempengaruhi masyarakat untuk melihat video yang ada di videotron dan tergerak untuk berpartisifasi untuk membantu kepolisian memberantas narkoba. Konsep
Communicative yang ada pada desain visua iklan koran ini adalah dimana dibagian nama program bersinar di tambahkan tagline untuk memperjelas bahwa ini perogram memberantas narkoba dan ada kata - kata persuasif atau mengajak di setiap bagiannya yang sesuai tema yang dimaksud.
Implementasi dari perancangan media banner dapat dilihat pada gambar 4.26
Gambar 4.26 Implementasi Banner Series 1, 2 dan 3 Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(2)
78
5. Billboard
Konsep desain media billboard menggunakan model dengan ilustrasi karakter si boy dan sang ibu di desain billboard kali ini tidak menggunakan kalimay yang seperti pada desain sebelumnya dimana tidak ada kalimat mengajak yang ada pada setiap video series tetapi hanya menggunakan kalimat mengajak melaporkan, di karena kan daya baca untuk billboard yang cepat jadi apabila ada kalimat yang terlalu panjang atau banayak mungkin saja tidak terbaca semua, oleh karena itu di mediadesain billboard hanya menggunakan kalimat mengajak melaporkan saja. Konsep Communicative yang ada pada desain visua iklan koran ini adalah dimana dibagian nama program bersinar di tambahkan tagline untuk memperjelas bahwa ini perogram memberantas narkoba dan ada kata - kata persuasif atau mengajak di setiap bagiannya yang sesuai tema yang dimaksud. Implementasi dari perancangan media banner dapat dilihat pada gambar 4.27
Gambar 4.27 Implementasi Billboard Sumber: Hasil Olahan Peneliti
(3)
79
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan implementasi karya yang telah dibahas di bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
a. Perancangan program kampanye “bersinar” ini adalah salah satu upaya meningkatkan kesadaran Masyarakat terhadap pentingnya memberantas narkoba melalui cara meberikan informasi keberadaan narokaba untuk menekan angka penyalah gunaan obat terlarang ini yang semakin parah di kota Surabaya.
b. Konsep untuk perancangan program kampanye “bersinar” adalah “Communicative”. Deskripsidari “communicative” adalah suatu sifat yang mudah dipahami dan dimengerti. Konsep “Communicative” bertujuan untuk menunjukkan bahwa “bersinar” adalah program baru yang akan memberikan pesan untuk mengajak masyarakat untuk membantu kepolisian memberikan informasi keberadaan narkoba. Artinya, konsep “Communicative” dihadirkan untuk menanamkan presepsi masyarakat bahwa bersinara dalah program yang mengajak masyarakat untuk bersama – sama memberantas narkoba.
c. Perancangan program kampanye “bersinar” ini diharapkan masyarakat lebih sadar terhadap keadaan obat terlarang di Surabaya. Semakin banyak pengedar, maka semakin banyak pengguna. Hal – hal semcam ini yang harus diberikan faktanya kepada masyarakat kota Surabaya agar mererka
(4)
80
mau membantu kepolisian dimana keberadaan narkoba dan bersama – sama memberantas narkoba dengan terwujudnya persepsi tersebut maka kota Surabaya bisa bebas dari bahaya narkoba dan generasi muda masa depannya terselamatkan. Maka, program kampanye ini ditujukan untuk hal tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan pembuatan iklan kampanye dengan metode video animasi serta penggunaan dan penempatan media yang tepat.
d. Media iklan kampanye yang digunakan dalam perancangan ini disesuaikan dengan target konsumen yaitu videotron, poster, dan iklan Koran.
5.2 Saran
Perancangan program kampanye “bersinar” ini adalah menghasilkan iklan kampanye berbasis video series melalui videotron dan media pendukung secara viral. Oleh karena itu, kedepan dari hasil rancangan ini dapat dikembangkan dengan penambahan suara sehingga dapat disosialisasikan dengan melalui sebuah situs web berbagi video yaitu Youtube dan lain sebagainya agar proses persebaran kampanye menjadi semakin luas.
Untuk penelitian yang lebih lanjut mengenai program “bersinar”, dapat dikembangkan penelitian mengenai penerapan ambient media pada transportasi umum sehingga dapat lebih menunjang program bersinar juga menambah hasil penelitian yang sudah ada.
(5)
SumberBuku:
Anne, Georgore 2004.KampanyedanManajemenKampanye Public Relations,Jakarta, Erlangga.
Ali, Fauzil. 2015. PerancanganIklanKampanyePenghargaanAdiwiyataKabupaten Gresik Melalui Animation Explainer SebagaiUpayaMeningkatkanKesadaranLingkungan Hidup. Surabaya: InstitutBisnisdanInformatika STIKOM Surabaya
Clara R.P, Ajikusumo2001petunjukperaktisbagikeluargauntukmencegahpenyalahgunaan narkoba, Yogyakarta,Mediapressindo
Cram 101. 2012. e-Study Guide for business Driven Technology. Cram 101 Textbook Reviews. Darman, Flavianus, 2006 Mengenaljenis&efekburukNarkobaTanggerang, Visimedia
Louis E. Boone, 1974, Centemporary Marketing, Canada, Nelson Education. Ltd. Hutahaean, Jeperson. 2014 KonsepsisteminformasiYogyakarta, Deepublish Suyanto, M. 2006 Strategiperancanganiklan outdoor kelasdunia, Yogyakarta ,
CV Andi Offset.
Suyanto, M. 2005. StrategiPerancanganIklan Televise Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta, Andi Offset.
Ruslan, Rosady. 2008. Kiatdanstrategikampanye public relations. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Supriyanto, M. 2005. StrategiPerancanganIklanTelevisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta :PustakaGrahatama.
Yashinto. 2015. Who am I ?. Jakarta, PT Lintas Karta.
Sumberweb :
http://aceh.tribunnews.com/2016/03/05/bnn-sosialisasi-bahaya-narkoba-untuk-mahasiswa diaksespadatanggal8maret2016
(6)
http://www.newsfarras.com/2014/09/Jenis-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan.html diaksespadatanggal8 maret2016
http://www.neraca.co.id/article/65636/ancaman-kejahatan-narkotika-terhadap-generasi-bangsa di aksespadatanggal 10 maret2016
http://sp.beritasatu.com/home/pemerintah-bentuk-satgas-khusus-berantas-narkoba/109487 bangsadi aksespadatanggal 10 maret 2016
http://www.videotronindonesia.com/2014/08/penjelasan-tentang-videotronled-display.html#.VxDrlnqfXce di aksespadatanggal 15 april 2016