TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Apotek Sentra Berkat Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN PADA APOTEK
SENTRA BERKAT SURABAYA
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
LAY NANIEK HOLLYA WATTY 08.41010.0198
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana
Oleh:
Nama : Lay Naniek Hollya Watty
NIM : 08.41010.0198
Program : S1 (Strata Satu)
Jurusan : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(3)
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Aplikasi ... 6
2.2 Penjualan ... 6
2.3 Persediaan ... 8
2.4 Piutang Dagang ... 9
2.5 Apotek ... 10
2.6 Obat ... 12
2.7 Analisis dan Perancangan Sistem... 12
2.8 Microsoft Visual Basic .NET ... 13
2.9 My SQL Server ... 14
(4)
x
2.12 DFD ... 18
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 22
3.1 Analisis Sistem ... 22
3.1.1 Komunikasi ... 22
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem ... 29
3.2 Perancangan Sistem ... 29
3.2.1 Menganalisis Kebutuhan Sistem ... 30
3.2.2 Desain Sistem ... 31
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 75
4.1 Implementasi Sistem ... 75
4.1.1Kebutuhan Sistem ... 75
4.1.2 Implementasi Program ... 76
4.2 Evaluasi Sistem ... ... 88
BAB V PENUTUP ... 101
5.1 Kesimpulan ... 101
5.2 Saran ... 101
(5)
xi
Tabel 2.1 Tabel Simbol System Flow ... 18
Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD ... ... 19
Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna Administrator ... 25
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Pengguna Kasir ... 26
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Pengguna Apoteker ... 26
Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Pengguna Pemilik Apotek ... 26
Tabel 3.5 Tabel Barang ... 49
Tabel 3.6 Tabel Supplier ... 50
Tabel 3.7 Tabel Pelanggan ... 50
Tabel 3.8 Tabel Pengguna ... 51
Tabel 3.9 Tabel Karyawan ... 51
Tabel 3.10 Tabel Penjualan ... 51
Tabel 3.11 Tabel Detil Penjualan ... 52
Tabel 3.12 Tabel Penerimaan Barang ... 53
Tabel 3.13 Tabel Detil Penerimaan Barang ... 53
Tabel 3.14 Tabel Pembayaran Piutang ... 54
Tabel 3.15 Tabel Detil Pembayaran Piutang ... 54
Tabel 3.16 Tabel Desain Uji Coba ... 69
(6)
xii
Gambar 2.1 Model Waterfall... 15
Gambar 2.2 Sistem alir data ... 18
Gambar 3.1 Document Flow Penjualan Retail ... 32
Gambar 3.2 Document Flow Penjualan Partai ... 34
Gambar 3.3 Diagram IPO ... 36
Gambar 3.4 System Flow Transaksi Penjualan ... 37
Gambar 3.5 System Flow Pembuatan Laporan ... 38
Gambar 3.6 Context Diagram ... 39
Gambar 3.7 DFD Level 0 ... 41
Gambar 3.8 DFD Level 1 Maintenance ... 42
Gambar 3.9 DFD Level 2 Maintenance Barang... 42
Gambar 3.10 DFD Level 2 Maintenance Supplier... 42
Gambar 3.11 DFD Level 2 Maintenance Pengguna ... 43
Gambar 3.12 DFD Level 2 Maintenance Pelanggan ... 43
Gambar 3.13 DFD Level 2 Maintenance Karyawan ... 44
Gambar 3.14 DFD Level 1 Transaksi ... 44
Gambar 3.15 DFD Level 2 Transaksi Penerimaan Barang ... 44
Gambar 3.16 DFD Level 2 Transaksi Penjualan ... 45
Gambar 3.17 DFD Level 2 Transaksi Pembayaran Piutang ... 45
Gambar 3.18 DFD Level 1 Pembuatan Laporan ... 46
Gambar 3.19 Conceptual Data Model (CDM) ... 47
(7)
xiii
Gambar 3.22 Desain I/O Tampilan Halaman Utama ... 56
Gambar 3.23 Desain I/O Tampilan Input Supplier ... 56
Gambar 3.24 Desain I/O Tampilan Input Barang ... 57
Gambar 3.25 Desain I/O Tampilan Input Pelanggan ... 57
Gambar 3.26 Desain I/O Tampilan Input Karyawan ... 58
Gambar 3.27 Desain I/O Tampilan Input Pengguna ... 58
Gambar 3.28 Desain I/O Tampilan Input Penerimaan Barang ... 59
Gambar 3.29 Desain I/O Tampilan Input Detil Penerimaan Barang ... 60
Gambar 3.30 Desain I/O Tampilan Input Penjualan ... 60
Gambar 3.31 Desain I/O Tampilan Input Detil Penjualan ... 61
Gambar 3.32 Desain I/O Tampilan Input Pembayaran Piutang ... 62
Gambar 3.33 Desain I/O Tampilan Laporan ... 62
Gambar 3.34 Desain I/O Tampilan Input Setting ReminderPiutang ... 63
Gambar 3.35 Desain I/O Tampilan Input Setting Harga Penjualan ... 63
Gambar 3.36 Desain I/O Tampilan Input Setting ReminderBarang Expired ... 64
Gambar 3.37 Desain I/O Tampilan Output Daftar Barang ... 64
Gambar 3.38 Desain I/O Tampilan Output Daftar Pelanggan ... 65
Gambar 3.39 Desain I/O Tampilan Output Laporan Penerimaan Barang ... 66
Gambar 3.40 Desain I/O Tampilan Output Laporan Penjualan ... 66
Gambar 3.41 Desain I/O Tampilan Output Laporan Stok ... 67
Gambar 3.42 Desain I/O Tampilan Output Laporan Barang Terlaris ... 67
(8)
xiv
Gambar 4.1 Form Login ... 76
Gambar 4.2 Form Halaman Utama ... 77
Gambar 4.3 Form Maintenance Pelanggan ... 77
Gambar 4.4 Form Maintenance Barang ... 78
Gambar 4.5 Form Maintenance Supplier ... 79
Gambar 4.6 Form Maintenance Pengguna ... 79
Gambar 4.7 Form Maintenance Karyawan ... 80
Gambar 4.8 Form Transaksi Penerimaan Barang ... 80
Gambar 4.9 Form Transaksi Penjualan ... 81
Gambar 4.10 Form Transaksi Pembayaran Piutang ... 81
Gambar 4.11 Form Laporan Penerimaan Barang ... 82
Gambar 4.12 Form Laporan Penjualan ... 82
Gambar 4.13 Form Laporan Stok ... 83
Gambar 4.14 Form Laporan Barang Terlaris ... 83
Gambar 4.15 Form Laporan Pelanggan Terloyal ... 84
Gambar 4.16 Form Laporan Piutang ... 84
Gambar 4.17 Form Setting Reminder Piutang... 85
Gambar 4.18 Form Setting Reminder Expired Barang ... 85
Gambar 4.19 Form Setting Harga Penjualan ... 86
Gambar 4.20 Form Nota Penjualan ... 86
Gambar 4.21 Form Daftar Barang ... 87
(9)
1
1.1Latar Belakang Masalah
Apotek Sentra Berkat merupakan suatu usaha dagang yang bergerak dalam bidang penjualan obat-obatan dan barang-barang pendukung kesehatan seperti masker, perban, oksigen, pispot dan lain-lain. Apotek ini terletak di Jalan Nginden Semolo no 101, kav 2 Surabaya, telah berdiri sejak pertengahan 2011 dan memiliki total 2.315 pelanggan. Penjualan dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan resep dokter dan tanpa menggunakan resep dokter. Selain menjual obat yang sudah jadi, apotek juga menjual obat racikan berdasarkan resep dokter. Apotek Sentra Berkat menerima penjualan obat-obatan secara retail dan partai yang terdapat perbedaan harga ketika penjualan retail dan partai. Penjualan partai mendapat harga lebih murah daripada retail. Khusus untuk penjualan partai diberikan fasilitas kredit oleh apotek yang berjatuh tempo minimal 7 hari dan maksimal 30 hari ke depan. Total transaksi penjualan pada Apotek Sentra Berkat yaitu sekitar 2.072 transaksi per bulannya.
Proses penjualan retail dan partai yang berjalan saat ini di Apotek Sentra Berkat dapat dikategorikan sebagai penjualan pada umumnya. Pelanggan melakukan pemesanan obat kemudian kasir mengecek ketersediaan obat serta memberitahukan harga obat. Jika tidak ada stok, pegawai akan memberitahukan kepada pelanggan. Jika ada dan pelanggan setuju dengan harga tersebut maka kasir membuat nota penjualan rangkap dua, 1 untuk rekap penjualan apotek, 1 untuk pelanggan, dan mencatat penjualan dalam buku penjualan serta mencatat
(10)
pengeluaran stok barang. Dalam pembayaran pemesanan, pelanggan bisa langsung membayar secara tunai, transfer atau sistem pembayaran mundur sesuai jatuh tempo yang sudah ditentukan dan hanya untuk pelanggan atau outlet yang sudah menjadi pelanggan tetap. Dalam proses yang berjalan saat ini pencatatan pembayaran mundur dicatat dalam buku rekap piutang dan nota penjualan.
Permasalahan yang ada di Apotek Sentra Berkat adalah sistem penjualan obat sering kali menimbulkan masalah, dimana pencatatan daftar dan harga obat bersifat manual, sehingga pegawai harus selalu melihat daftar dan harga obat (dalam lembaran kertas catatan) kemudian mencatatnya ke dalam nota penjualan secara manual. Pelanggan pun sering mengeluh pelayanan yang lama dari apotek ketika pegawai menginformasikan harga barang serta mengecek ada stok tidak barangnya. Apotek juga sukar untuk mengetahui kondisi inventori (persediaan) barang secara real time. Item obat yang dijual di Apotek Sentra Berkat sebanyak 3.908 item.
Data-data transaksi penjualan masih berupa dokumen. Ketika pembuatan laporan penjualan apotek dan laporan stok obat yang dilakukan oleh admin membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari dari total penjualan apotek sebanyak 2.072 transaksi per bulan. Tingkat keakuratan data laporan penjualan dan stok barang tidak akurat sebanyak 12% karena adanya Human Error. Hal ini menyebabkan kerugian financial pada pihak pemilik apotek.
Prosedur penagihan piutang Apotik Sentra Berkat juga memiliki kendala dalam hal melakukan penagihan yang sudah jatuh tempo, dikarenakan setiap pelanggan atau outlet memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dan kasir lalai
(11)
dalam penagihan. Pembayaran mundur yang tidak sesuai jatuh tempo membuat perputaran uang di apotek terganggu.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka pihak apotek membutuhkan aplikasi penjualan yang dapat membantu pihak apotek. Dengan adanya aplikasi penjualan ini diharapkan aplikasi yang dibangun dapat membantu semua proses transaksi penjualan agar lebih cepat dalam melayani pelanggan sehingga pendapatan yang diperoleh juga semakin banyak, mengatasi permasalahan kehilangan data dan menghilangkan kesalahan pembuatan laporan.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun Aplikasi Penjualan pada Apotek Sentra Berkat Surabaya?
1.3Pembatasan Masalah
Pada perancangan aplikasi ini batasan-batasan masalah antara lain:
1. Aplikasi menangani penjualan obat tunai dan pembayaran mundur.
2. Tidak membahas pembelian hanya mencatat penerimaan barang.
3. Laporan yang dihasilkan berupa laporan penerimaan barang, laporan
penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal dan laporan piutang.
4. Tidak membahas tentang retur penjualan.
5. Tidak membahas laporan akuntansi.
6. Satu faktur penerimaan barang terdapat 1 tanggal expired setiap jenis barangnya.
(12)
1.4 Tujuan
Berdasarkan batasan dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancang dan bangun aplikasi penjualan pada Apotek Sentra Berkat Surabaya untuk mempercepat semua pencatatan transaksi penjualan.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan disusun dengan tujuan agar segala aktifitas yang dilakukan dalam penelitian ini dapat terekam dalam bentuk laporan secara jelas dan sistematis. Penyajiannya dibagi berdasarkan beberapa bab.
Pada bab pertama menjelaskan latar belakang masalah yang mendasari penulis dalam merancang dan membangun aplikasi penjualan apotek. Bab ini juga mencakup perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan laporan penelitian.
Pada bab kedua menjelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam penyelesaian penelitian, yaitu: Aplikasi, Persediaan, Piutang Dagang, Apotek, Obat, Analisis dan Perancangan Sistem, Microsoft Visual Basic .NET, My SQL,
System Development Life Cycle, System Flow, Data Flow Diagram. Teori-teori ini
yang akan digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan laporan dan sistem informasi pada penelitian ini.
Pada bab ketiga berisi tentang penjelasan dari analisis sistem dan desain sistem yang dilakukan oleh penulis. Pada bagian analisis sistem akan dijelaskan tentang sistem yang ada sekarang, dilanjutkan dengan analisis dari permasalahan yang ada. Setelah melakukan analisis, akan dilakukan desain sistem yang
(13)
menjelaskan bagaimana sistem ini akan dibuat. Desain sistem akan digambarkan menggunakan Document Flow, Diagram IPO, System Flow, Data Flow Diagram,
Entity Relationship Diagram, dan desain interface.
Pada bab keempat menjelaskan mengenai hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang telah dilakukan. Bab ini akan menunjukkan tampilan dari aplikasi yang telah dibuat, serta analisis dari hasil uji coba aplikasi yang telah dilakukan.
Pada bab kelima menjelaskan tentang kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan pada apotek. Selain itu, pada bab ini berisi tentang pembahasan permasalahan yang telah dilakukan dan saran bagi pengembangan aplikasi penjualan pada apotek.
(14)
6 2.1 Aplikasi
Menurut Noviansyah (2008), aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi suatu produk pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu.
2.2 Penjualan
Menurut Kotler dan Amstrong (2006:457), penjualan merupakan sebuah proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan. Jadi konsep penjualan adalah cara untuk mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasilkan.
Dalam praktek kegiatan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:
1. Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini, penjual harus meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran
(15)
penjualan yang diharapkan. Untuk mencapai sasaran tersebut, penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan. b. Harga produk.
c. Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan sesudah penjualan, garansi dan sebagainya.
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya.
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
c. Daya belinya.
d. Frekuensi pembelian. e. Keinginan dan kebutuhan.
3. Modal
Akan lebih sulit lagi bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut, diperlukan adanya sarana serta usaha, seperti: alat transportasi, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun diluar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Semua ini hanya dapat
(16)
dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan.
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau ahli dibidang penjualan.
5. Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan.
Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa “paling penting membuat barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan maka, diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun sebelum pembelian dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.
2.3. Persediaan
Menurut Ristono (2009), inventory atau persediaan (stok barang) adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Manajemen material dalam inventory dilakukan dengan beberapa input yang digunakan yaitu: permintaan yang terjadi (demand) dan biaya-biaya yang terkait
(17)
dengan penyimpanan, serta biaya apalagi terjadi kekurangan persediaan (shortage).
Sistem penjualan dan stok barang merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Pembuatan atau pengaturan sistem penjualan berpengaruh pada tingkat penerimaan pendapatan perusahaan, sedangkan sistem stok barang memberikan pengaruh pada informasi penerimaan barang yang diperoleh dari supplier. Oleh karena itu, perusahaan harus benar-benar mengawasi dan mengendalikan kegiatan penjualan serta stok barang dengan menerapkan sistem yang memadai, sehingga target penjualan dapat dicapai dengan baik. Selain itu, cara transaksi dengan menulis ke nota penjualan membutuhkan waktu yang lama, mengakibatkan pelayanan kepada pelanggan menjadi lebih lambat.
2.4. Piutang Dagang
Dalam proses bisnis Apotek Sentra Berkat menggunakan 2 sistem pembayaran yaitu uang tunai dan pembayaran mundur yang berjatuh tempo. Pembayaran mundur disini yang dimaksudkan dalam piutang dagang pada tugas akhir ini. Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), piutang dagang mewakili uang yang dimiliki oleh pelanggan untuk barang atau jasa yang telah dijual yang dimasukkan dalam rekening. Menurut Horngren, dkk (2007), piutang usaha (accounts receivable), yang juga disebut piutang dagang (trade receivables), adalah jumlah harus yang ditagih dari pelanggan. Piutang usaha berperan sebagai akun pengendali (control account).
(18)
2.5. Apotek
Apotek berasal dari bahasa yunani apotheca yang secara harfiah berarti
“penyimpanan”. Bila diartikan definisi apotek adalah tempat menjual dan kadang membuat atau meramu obat. Apotek juga merupakan tempat apoteker melakukan praktek profesi farmasi sekaligus menjadi peritel. Dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Salah satu realisasi pembangunan dibidang farmasi oleh pemerintah dan swasta adalah dengan menyediakan sarana pelayanan kesehatan salah satunya adalah apotek. Apotek yang merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada pelanggan, memiliki beberapa fungsi kegiatan yaitu: pembelian, gudang, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga agar dapat dikelola dengan baik, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping ilmu kefarmasian yang telah dikuasai, juga diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu Pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu baik dan terjamin keabsahannya.
A. Tugas dan Fungsi Apotek
Menurut Permenkes RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek, tugas dan fungsi apotek adalah :
(19)
1. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.
2. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
3. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
Tugas dan fungsi apotek ini dijabarkan lebih lanjut dalam Permenkes RI Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek dalam bab Pengelolaan Apotek. Pengelolaan apotek meliputi :
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan, dan penyerahan obat atau bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi meliputi :
a. Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya yang diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan lainnya maupun kepada masyarakat.
b. Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya dan mutu obat serta perbekalan farmasi lainnya. Pelayanan informasi dan pelaporan tersebut wajib didasarkan pada kepentingan masyarakat.
B. Jenis-jenis Pelayanan di Apotek :
Selain pelayanan seperti tersebut di atas, pelayanan lain di apotek yaitu: 1. Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
(20)
2. Pelayanan resep dimaksud sepenuhnya atas tanggung jawab Apoteker pengelola apotek.
2.6. Obat
Apotek memperoleh obat dan perbekalan farmasi harus bersumber dari Pabrik Farmasi, Pedang Besar Farmasi atau Apotek lainnya atau alat distribusi yang sah. Obatnya harus memenuhi ketentuan wajib daftar obat. Surat pesanan obat dan perbekalan kesehatan dibidang farmasi lainnya harus ditandatangani oleh Apoteker pengelola apotek dengan mencantumkan nama dan nomer SIK.
Obat sering disebut obat modern ialah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, jika atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia. Macam-macam istilah obat yang perlu diketahui adalah obat tradisional, obat jadi, obat paten, obat baru, obat esensial dan obat generik. Resep adalah permintaan tertulis dari seorang Dokter kepada Apoteker untuk membuat dan atau menyerahkan obat kepada pasien. Pembuatan resep atau meracik obat adalah tugas dari seorang Apoteker dan Asisten Apoteker dibawah pengawasan Apoteker. (Deni, 2008)
2.7 Analisis dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
(21)
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.
Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), Analisis dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.
2.8. Microsoft Visual Basic .NET
Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Yuswanto dan Subari, 2010). Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya:
1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking, simple server reporting service, dan version control.
2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya
coding, compile dan sistem.
3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk
(22)
4. Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer menghasilkan performansi yang lebih dan menghasilkan aplikasi-aplikasi yang scalable.
2.9 MySQL Server
MySQL adalah sebuah sistem manajemen database relasi (relational
database management system) yang bersifat open source. (Arbie, 2004: 5).
MySQL merupakan buah pikiran dari Michael “Monty” Widenius, David Axmark
dan Allan Larson yang di mulai tahun 1995. Mereka bertiga kemudian mendirikan perusahaan bernama MySQL AB di Swedia.
Pengertian MySQL menurut MySQL manual adalah sebuah open source
software database SQL (Search Query Language) yang menangani sistem
manajemen database dan sistem manajemen database relational. MySQL adalah
open source software yang dibuat oleh sebuah perusahaan Swedia yaitu MySQL
AB. MySQL mempunyai fitur-fitur yang sangat mudah dipelajari bagi para penggunanya dan dikembangkan untuk menangani database yang besar dengan waktu yang lebih singkat. Kecepatan, konektivitas dan keamanannya yang lebih baik membuat MySQL sangat dibutuhkan untuk mengakses database di internet.
MySQL versi 1.0 di rilis pada Mei 1996 dan penggunaannya hanya terbatas di kalangan perusahaan saja. Barulah pada bulan Oktober 1996, MySQL versi 3.11.0 di rilis ke masyarakat luas. MySQL menggunakan bahasa standar SQL (Structure Query Language) sebagai bahasa interaktif dalam mengelola data. MySQL memiliki kinerja, kecepatan proses dan ketangguhan yang tidak kalah dibanding database-database besar lainnya yang komersil seperti ORACLE,
(23)
operasi seperti Linux, Windows, Solaris, FreeBSD, Mac OS X, dan lain sebagainya.
2.10 System Development Life Cycle
Menurut Pressman (2015), System Development Life Cycle (SDLC) ini biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut Pressman (2015), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak.
Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna (communication) dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan
(planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan
sistem perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.
Gambar 2.1. Model Waterfall
Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus
(24)
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya (Pressman, 2015).
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software
Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai
dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap Communication, Planning,
Modeling, Construction, dan Deployment.
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut Pressman (2015):
1. Communication
Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.
2. Planning
Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
3. Modelling
Pada proses modelling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) procedural.
(25)
4. Construction
Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding
atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam Bahasa yang biasa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secata nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.
5. Deployment
Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.
2.11 System Flow
System Flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara
menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada didalam sistem (Jogiyanto, 2005). Dalam membuat System
Flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau
bertanggung jawab terhadap sub-sub sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam System Flow antara lain adalah:
(26)
Tabel 2.1 Simbol System Flow
Simbol Keterangan
Simbol proses, menunjukkan kegiatan proses dari operasi komputer.
Simbol inputan keyboard, menunjukkan data yang diinputkan melalui keyboard.
Simbol decission (keputusan).
Simbol Database.
2.12 DFD
Menurut Kendall dan Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas.
DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan proses kerja suatu sistem proses dan keluaran sistem yang berhubungan dengan masukan, proses dan keluaran serta mempresentasikan dan prosedur mendetail dalam sistem yang masukan, proses dam keluaran serta merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang alir data juga mampu mengkonseptualisasikan bagaimana data-data berpindah lebih besar. Diagram mengkonseptualisasikan bagaimana data didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang didalam organisasi. Pada aliran data menekankan logika yang mendasari sistem sebuah sistem kontekstual data flow diagram
(27)
pertama kali muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didesain untuk menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya. Berikut ini simbol-simbol yang digunakan dalam sistem aliran data antara lain:
Tabel 2.2 Simbol DFD
No Simbol Nama Keterangan
1
Entitas luar
Merupakan entitas di lingkungan luar
sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan atau menerima keluaran dari sistem.
2 Arus Data
Arus data mengalir di antara proses, simpanan data dan entitas luar. Arus data menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.
3 Proses
Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Nama suatu
(28)
No Simbol Nama Keterangan
proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja.
4
Simpanan
Data
Merupakan simpanan data yang dapat berupa suatu file atau basis data di sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu agenda atau buku.
Menurut Kendall dan Kendall (2003:245), untuk memulai membuat DFD
dari suatu sistem daftarkan semua komponen yang terlibat (entitas luar, proses, arus data dan simpanan data). Setelah semua teridentifikasi maka dilanjutkan dengan melakukan langkah berikut:
1. Pembuatan Context Diagram
Context diagram adalah level tertinggi dalam sebuah DFD dan hanya berisi
satu proses yang merupakan representasi dari suatu sistem. Proses dimulai dengan penomeran ke – 0 dan tidak berisi simpanan data.
2. Pembuatan Diagram Level 0
Diagram level 0 merupakan hasil pemecahan dari Context diagram menjadi bagian yang lebih terinci yang terdiri dari beberapa proses. Sebaiknya jumlah proses pada level ini maksimal 9 proses untuk menghindari diagram yang sulit untuk dimengerti. Setiap proses diberikan penomeran dengan sebuah bentuk integer. Simpanan data mulai ditampilkan pada level ini.
(29)
3. Pembuatan Child Diagram
Setiap proses pada diagram level 0 dipecah lagi agar didapat level yang lebih terinci lagi (child diagram). Proses pada level 0 yang dipecah lebih terinci lagi disebut parent process. Child diagram tidak menghasilkan keluaran atau menerima masukan yang mana parent process juga tidak menghasilkan keluaran atau menerima masukan. Semua arus data yang menuju ke atau keluar dari parent process harus ditampilkan lagi pada child diagram.
4. Pengecekan Kesalahan
Pengecekan kesalahan pada diagram digunakan untuk melihat kesalahan yang terdapat pada sebuah DFD. Kesalahan yang umum terjadi dalam pembuatan DFD yaitu:
a. Sebuah proses tidak mempunyai masukan atau keluaran.
b. Simpanan data dengan entitas luar dihubungkan secara langsung tanpa melalui suatu proses.
c. Kesalahan dalam penamaan pada proses atau pada arus data.
d. Memasukkan lebih dari sembilan proses dalam sebuah diagram yang akan
(30)
22
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis dari permasalahan yang diambil pada Apotek Sentra Berkat Surabaya. Selain itu, analisis dan perancangan sistem disini mengambil dari model waterfall meliputi komunikasi, perancangan sistem (pemodelan sistem) dan desain uji coba sistem.
3.1 Analisis Sistem
Pada tahap analisis sistem ini dilakukan beberapa proses yang berhubungan dengan tahapan awal metode penelitian. Pada metode penelitian yang diambil menggunakan model waterfall terdapat beberapa tahapan yang meliputi tahap komunikasi dan tahap perencanaan.
3.1.1 Komunikasi
Pada tahap komunikasi dilakukan proses observasi dan wawancara. Proses observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kebagian Pemilik Apotek yang bertujuan untuk mengetahui informasi tentang nama perusahaan, bidang usaha, gambaran umum perusahaan, visi dan misi perusahaan. Sedangkan proses wawancara dilakukan dengan cara melakukan proses tanya jawab kepada beberapa karyawan Apotek Sentra Berkat yang berfungsi untuk mencocokkan data dan informasi dari hasil observasi. Selain itu, proses wawancara juga berfungsi untuk menanyakan beberapa hal yang tidak didapat dari hasil observasi. Proses wawancara dilakukan pada Admin Apotek. Setelah melakukan observasi dan wawancara langsung dengan pihak Apotek Sentra Berkat Surabaya maka
(31)
dapat disusun analisis bisnis, analisis kebutuhan pengguna dan analisis kebutuhan data.
A. Analisis Bisnis
Setelah dilakukan tahap komunikasi, selanjutnya dilakukan analisis bisnis meliputi identifikasi masalah, identifikasi pengguna, identifikasi data dan identifikasi fungsi.
1. Identifikasi Masalah
Setelah melakukan observasi dan wawancara langsung dengan pihak Apotek Sentra Berkat, permasalahan yang ada di Apotek Sentra Berkat adalah sistem penjualan barang seringkali menimbulkan masalah, dimana pencatatan daftar dan harga barang bersifat manual, sehingga pegawai harus selalu melihat daftar dan harga barang (dalam lembaran kertas) kemudian mencatatnya kedalam nota penjualan secara manual. Pelanggan pun sering mengeluh pelayanan yang lama dari apotek ketika pegawai menginformasikan harga barang serta mengecek ketersediaan stok barang. Apotek juga sukar untuk mengetahui kondisi inventori (persediaan) barang secara real time.
Data-data transaksi penjualan masih berupa dokumen. Ketika pembuatan laporan penjualan apotek dan laporan stok barang yang dilakukan oleh admin membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari dari total penjualan apotek.
Prosedur penagihan piutang Apotik Sentra Berkat juga memiliki kendala dalam hal melakukan penagihan yang sudah jatuh tempo, dikarenakan setiap pelanggan atau outlet memiliki jangka waktu yang berbeda-beda dan kasir lalai dalam penagihan. Pembayaran mundur yang tidak sesuai jatuh tempo membuat perputaran uang di apotek terganggu.
(32)
2. Identifikasi Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Apotek Sentra Berkat Surabaya. Pada proses penjualan, user yang ada yaitu Administrator, Kasir, Apoteker dan Pemilik Apotek Sentra Berkat.
3. Identifikasi Data
Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan dan penguna, maka dapat dilakukan identifikasi data. Pada proses penjualan dan pembuatan laporan memerlukan data sebagai berikut: Data Barang, Data Supplier, Data Karyawan, Data Pelanggan, Data Pengguna, Data Penjualan, Data Penerimaan Barang, Data Piutang, Data reminder piutang, Data reminder expired barang/obat dan Data setting harga penjualan.
4. Identifikasi Fungsi
Setelah dilakukan proses identifikasi permasalahan, pengguna dan data. Maka, dapat diidentifikasi fungsi dari proses penjualan dan pembuatan laporan sebagai berikut: proses penjualan, mendata penerimaan barang, mengetahui laporan penjualan, mengetahui stok barang secara realtime, mengetahui pembayaran piutang, mengetahui daftar barang terlaris, mengetahui daftar pelanggan terloyal, menampilkan seluruh daftar barang, menampilkan seluruh daftar pelanggan apotek.
B. Analisis Kebutuhan Pengguna
Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Apotek Sentra Berkat Surabaya khususnya dengan user-user yang bersangkutan dengan sistem, maka dapat dibuat kebutuhan pengguna. Analisis kebutuhan pengguna berfungsi untuk mengetahui kebutuhan dari masing-masing user yang berhubungan langsung
(33)
dengan sistem yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user-user yang bersangkutan dengan sistem. Dapat dilihat kebutuhan pengguna dalam proses penjualan dan pembuatan laporan sebagai berikut:
1. Administrator
Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pengguna Administrator
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi
Mengelola Master 1.Data Barang
2.Data Supplier
3.Data Karyawan
4.Data Pengguna 5.Data Pelanggan
1. Laporan Daftar barang 2. Laporan Daftar
Supplier 3. Laporan Daftar
Karyawan 4. Laporan Daftar
Pengguna 5. Laporan Daftar
Pelanggan
Mengelola Transaksi 1. Data Penerimaan
Barang
2. Data Penjualan
3. Data Pembayaran
Piutang
1.Laporan Penerimaan
Barang
2.Laporan Penjualan
Barang
3.Laporan Pembayaran
Piutang
Mengelola Laporan 1. Data Penerimaan
Barang
2. Data Penjualan 3. Data Stok Barang 4. Data Pelanggan
Terloyal
5. Data Pembayaran
Piutang
1.Laporan Penerimaan
Barang
2.Laporan Penjualan 3.Laporan Stok Barang
4.Laporan Barang
Terlaris
5.Laporan Pelanggan
Terloyal
6.Laporan Piutang
Mengelola Setting 1. Data reminder
piutang.
2. Data reminder
expired barang/obat.
3. Data setting harga penjualan.
1.Reminder Stok Barang
dan expirednya.
2.Reminder Piutang Pelanggan.
3.Persetujuan laba oleh Pemilik Apotek.
(34)
2. Kasir
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Pengguna Kasir
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi
Mengelola Transaksi 1. Data Penjualan
2. Data Pembayaran
Piutang
1. Laporan Penjualan
2. Laporan Pembayaran
Piutang
3. Apoteker
Tabel 3.3 Tabel Kebutuhan Pengguna Apoteker
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi
Mengelola Master Data Barang Laporan Daftar Barang
Mengelola Transaksi Data Penerimaan Barang Laporan Penerimaan
Barang
4. Pemilik Apotek
Tabel 3.4 Tabel Kebutuhan Pengguna Pemilik Apotek
Kebutuhan Fungsi Kebutuhan Data Kebutuhan Informasi
Mengelola Laporan 1.Data Penerimaan
Barang
2.Data Penjualan 3. Data Stok Barang 4. Data Barang Terlaris 5. Data Pelanggan
Terloyal
6. Data Pembayaran
Piutang
1.Laporan Penerimaan
Barang
2.Laporan Penjualan 3.Laporan Stok Barang
4.Laporan Barang
Terlaris
5.Laporan Pelanggan
Terloyal
6.Laporan Piutang
C. Analisis Kebutuhan Data
Dari analisis kebutuhan pengguna yang telah disusun sebelumnya, maka dibutuhkan beberapa data untuk menunjang sistem yang akan dibuat. Terdapat data yang diperlukan sistem, data tersebut meliputi:
(35)
1. Data Supplier
Data supplier berfungsi sebagai penampung seluruh data pemasok barang/obat dari berbagai wilayah di Indonesia. Data tersebut meliputi kode supplier, nama, alamat, no telepon, email, kota dan kecamatan.
2. Data Barang
Data barang berfungsi sebagai penampung seluruh data barang/obat dari berbagai supplier. Data tersebut meliputi kode barang, nama, kemasan, jenis,
supplier, komposisi 1, komposisi 2 dan komposisi 3.
3. Data Pelanggan
Data pelanggan berfungsi sebagai penampung seluruh data pelanggan dari Apotek Sentra Berkat. Data tersebut meliputi kode pelanggan, nama, alamat, kota, kecamatan, no telepon dan jenis kelamin.
4. Data Karyawan
Data karyawan berfungsi sebagai penampung seluruh data karyawan apotek. Data tersebut meliputi NIK, nama, alamat, kota, kecamatan, jenis kelamin dan no telepon.
5. Data Pengguna
Data pengguna berfungsi sebagai penampung seluruh data pengguna pada apotek. Data ini berguna untuk pembuatan password dan membagi grup pengguna pada sistem aplikasi. Data tersebut meliputi NIK, nama, password dan grup pengguna.
6. Data Penjualan
Data penjualan berfungsi sebagai penampung data penjualan yang terjadi di Apotek Sentra Berkat. Data tersebut meliputi no nota, tanggal, kode
(36)
pelanggan, nama pelanggan, kode barang, nama barang, jumlah, harga, diskon dan subtotal.
7. Data Penerimaan Barang
Data penerimaan barang berfungsi sebagai penampung data penerimaan barang dari supplier ke pihak apotek. Data tersebut meliputi no nota, kode
supplier, nama supplier, no faktur, tanggal terima, kode barang, nama barang,
kemasan, jumlah, harga beli dan kadaluarsa.
8. Data Pembayaran Piutang
Data pembayaran piutang berfungsi sebagai penampung data pembayaran piutang dari pelanggan ke pihak apotek. Data tersebut meliputi id bayar, no nota, kode pelanggan, nama pelanggan, jumlah piutang, tanggal piutang, tanggal jatuh tempo, jumlah bayar dan sisa bayar.
9. Data reminder piutang
Data reminder piutang berfungsi sebagai reminder batas waktu jatuh tempo piutang pelanggan. Reminder ini berisikan jangka waktu tertentu berdasarkan hari untuk memunculkan pengingat otomatis penagihan piutang pelanggan. 10. Data reminder expired barang/obat
Data reminder expired barang/obat berfungsi sebagai reminder batas waktu
expired barang/obat. Reminder ini berisikan jangka waktu tertentu berdasarkan
bulan untuk memunculkan pengingat otomatis expired barang/obat. 11. Data setting harga penjualan
Data setting harga penjualan berfungsi sebagai data persentase laba setiap produk yang dijual di Apotek. Data setting ini berisikan angka laba
(37)
berdasarkan persentase untuk menghitung harga penjualan setiap barang pada apotek.
3.1.2 Perencanaan Kebutuhan Sistem
Sistem yang dibuat membutuhkan beberapa elemen yang mendukung. Elemen dari sistem tersebut antara lain adalah hardware (perangkat keras) dan
software (perangkat lunak). Kebutuhan minimal perangkan keras yang diperlukan
antara lain: processor core 2 duo, memory 1 Gb, harddisk 100 Gb, monitor dengan resolusi 1024x768, printer, mouse, keyboard. Kebutuhan perangkat lunak yang diperlukan adalah Microsoft Visual Basic .Net, My SQL Server 2008 dan
Windows 7 sebagai sistem operasi.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem atau aplikasi yang baru. Dalam tahap ini harus dapat dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan sistem atau aplikasi yang baru dapat terpenuhi. Hasil aplikasi yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pengguna untuk mendapatkan sebuah informasi yang diinginkan.
Dari hasil identifikasi dan analisis untuk membantu Apotek Sentra Berkat menyelesaikan permasalahannya, maka perlu dibuatkan aplikasi ini terdiri dari transaksi penerimaan barang, transaksi penjualan, transaksi pembayaran piutang, laporan penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal dan laporan piutang. Untuk membantu pembuatan sistem tersebut maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut :
(38)
1. Menganalisis Kebutuhan Sistem.
2. Mendesain Sistem (Document Flow, Diagram IPO, System Flow, Context
Diagram, Data Flow Diagram (DFD), ERD, Struktur Tabel Desain I/O (input-output), Desain Interface.
3.2.1 Menganalisis Kebutuhan Sistem
Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Didalam tahapan analisis ini, berisikan proses identifikasi data transaksi penjualan pada Apotek Sentra Berkat. Proses identifikasi ini meliputi data-data yang akan diolah, kebutuhan dari solusi permasalahan, dan informasi yang akan dihasilkan dan disajikan.
Dari data transaksi penjualan pada Apotek Sentra Berkat, selanjutnya mengidentifikasi data-data tersebut agar dapat dirumuskan solusi-solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Dari perumusan tersebut, kemudian menggambarkan terlebih dahulu output yang akan dihasilkan dari solusi.
Setelah gambaran singkat solusi diberikan kepada pemilik perusahaan Apotek Sentra Berkat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan dengan mendesain sistem dari Diagram IPO, Document Flow, System Flow, Context Diagram, Data
Flow Diagram (DFD), ERD, Struktur Tabel Desain I/O (input-output), Desain Interface.
(39)
3.2.2 Desain Sistem
Pada perancangan aplikasi yaitu rancang bangun aplikasi penjualan di Apotek Sentra Berkat ini memiliki beberapa sub desain yaitu Document Flow,
Diagram IPO, System Flow, Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), ERD,
Struktur Tabel, Desain I/O (input-output) dan Desain Uji Coba.
A. Document Flow
Pada document flow ini terdapat gambaran document flow sistem penjualan yang terdapat pada Apotek Sentra Berkat meliputi:
1. Document Flow Penjualan Retail
Document flow ini menjelaskan proses penjualan retail. Proses penjualan ini
melayani penjualan barang/obat dengan resep maupun tanpa resep. Pelaku utama dalam penjualan ini adalah pihak kasir dan apoteker. Setelah pihak kasir menerima pesanan dari pelanggan, maka akan dikonfirmasikan apakah pesanan tersebut merupakan resep atau bukan. Jika pesanan pelanggan adalah pesanan menggunakan resep, maka pesanan akan langsung diberikan kepada Apoteker, kemudian Apoteker akan melakukan peracikan obat sesusai pesanan. Apabila pesanan pelanggan bukan resep maka proses penjualan langsung dilakukan oleh pihak kasir. Pihak kasir akan menyiapkan barang serta membuatkan nota penjualan rangkap 2. Nota penjualan rangkap 1 akan diberikan pada pelanggan beserta pesanan barang/obat kemudian pelanggan melakukan pembayaran. Sedangkan pihak apotek akan menyimpan nota penjualan rangkap 2. Document flow penjualan retail seperti terlihat pada Gambar 3.1.
(40)
PELANGGAN KASIR START PESANAN MENGECEK STOK BARANG MELAKUKAN PEMBAYARAN KONFIRMASI PESANAN MEMBUAT NOTA PENJUALAN NOTA PENJUALAN 2 PEMBAYARAN LUNAS 1 END RESEP? Y 1 PESANAN KARTU STOK 1 RACIKAN? MERACIK OBAT Y BARANG T MENYEDIA KAN PESANAN T BARANG NOTA PENJUALAN 1 PEMBAYARAN LUNAS APOTEKER PESANAN PESANAN 2 2 ADA? T Y BARANG 3 3
(41)
2. Document Flow Penjualan Partai
Document flow ini menjelaskan proses penjualan partai. Proses penjualan ini
melayani penjualan barang/obat tanpa resep serta mempunyai tipe pembayaran kredit yang berjatuh tempo. Pelaku utama dalam penjualan ini adalah pihak Kasir dan Admin. Setelah pihak Kasir menerima pesanan dari pelanggan, maka akan dikonfirmasikan apakah stok barang mencukupi pesanan tersebut. Jika ya, maka Kasir akan menyediakan barang/obat sesuai dengan pesanan pelanggan. Jika stok barang tidak mencukupi, maka Kasir akan memberitahukan kepada pelanggan bahwa stok tidak mencukupi. Pesanan yang sudah disediakan oleh Kasir, akan diberikan kepada pelanggan beserta nota penjualan. Nota penjualan yang dibuat Kasir yaitu nota penjualan rangkap 3. Pihak pelanggan akan menerima nota penjualan rangkap 2. Admin Apotek akan menerima nota penjualan rangkap 1 dan 3. Pencatatan piutang pelanggan akan dicatat dibuku piutang oleh Admin Apotek. Kemudian Admin akan membuat laporan piutang yang dipergunakan untuk penagihan kepada pelanggan sebelum jatuh tempo.. Document flow penjualan partai seperti terlihat pada Gambar 3.2.
(42)
PELANGGAN KASIR START PESANAN MENGECEK STOK BARANG MEMBUAT NOTA PENJUALAN PIUTANG NOTA PENJUALAN PIUTANG 2 1 END 1 PESANAN 1 BARANG MENYEDIA KAN PESANAN BARANG NOTA PENJUALAN PIUTANG 2 ADMIN ADA? T Y KARTU STOK 3 NOTA PENJUALAN PIUTANG 1 3 MENCATAT DIBUKU PIUTANG MEMBUAT LAPORAN PIUTANG LAPORAN PIUTANG 1 2 2 2
(43)
B. Diagram IPO (Input, Process, Output)
Proses penjualan dimulai dengan pelanggan yang ingin membeli baik lewat telepon atau langsung datang ke apotek dengan memberikan data pesanan. Kemudian pegawai akan memberikan informasi harga barang dan mengecek ketersediaan barang serta mencetak nota penjualan. Proses pengecekan ketersediaan barang merupakan proses yang mengelola inputan data barang/obat yang akan dibeli pelanggan dan akan mengurangi stok barang. Setelah itu, pelanggan akan membayar secara transfer atau tunai atau bisa secara kredit sesuai jatuh tempo yang diberikan oleh apotek, tetapi jenis pembayaran mundur ini khusus pelanggan-pelangan yang termasuk dalam data pelanggan tetap apotek. Semua bentuk pembayaran, pelanggan harus mengkonfirmasikan kepihak apotek. Pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk menghasilkan nota penjualan, daftar barang, daftar pelanggan, laporan penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal, laporan piutang berdasarkan periode bulan dan tahun, reminder piutang, reminder barang expired dan harga penjualan. Gambar Diagram IPO seperti terlihat pada Gambar 3.3.
(44)
Input Process Output
Data Pelanggan
Data Barang
Data Supplier Maintenance Data Master
Data Penerimaan Barang
Daftar Barang Daftar Pelanggan
Transaksi Penerimaan Barang
Laporan Penerimaan Barang
Data Pesanan
Data Pembayaran
Transaksi Penjualan
Master Supplier
Nota Penjualan
Laporan Penjualan
Laporan Stok
Laporan Pelanggan Terloyal
Laporan Barang Terlaris
Laporan Piutang
Setting Reminder Expired Barang Reminder Piutang
Data Pengguna Master Pengguna
Transaksi Pembayaran
Piutang
Harga Penjualan Data Karyawan
Master Karyawan
Gambar 3.3 Diagram IPO
C. System Flow
Perancangan desain sistem yang akan menjadi solusi dari permasalahan di Apotek Sentra Berkat meliputi :
(45)
1. System Flow Transaksi Penjualan
Penjualan dibagi menjadi dua yaitu: penjualan disertai resep dan non-resep serta penjualan retail dan partai. Proses ini dimulai dari pesanan pelanggan yang diberikan kepada kasir. Kemudian kasir akan menyimpan pesanan tersebut ke dalam tabel penjualan. Kemudian sistem akan mengecek persediaan barang tersebut, jika ada secara otomatis sistem akan mengurangi persediaan yang ada. Jika stok barang tidak mencukupi, maka sistem akan menolak melakukan transaksi penjualan. Setelah memasukkan transaksi penjualan ke sistem, lalu menyimpan data penjualan, maka sistem akan mencetak nota penjualan rangkap 2. Nota penjualan rangkap 1 akan diberikan kepada pelanggan, sedangkan nota satunya akan disimpan oleh kasir. System
flow penjualan barang/obat dapat dilihat pada gambar 3.4.
PELANGGAN KASIR
START
PESANAN
NOTA PENJUALAN
2 1
END 1
PESANAN
INPUT PESANAN SIMPAN TRANSAKSI PENJUALAN MENGUPDATE STOK BARANG PENJUALAN
BARANG
CETAK NOTA PENJUALAN NOTA
PENJUALAN 1 1
(46)
2. System Flow Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan berfungsi melihat laporan baik penjualan, penerimaan barang, piutang serta stok barang. Pertama pemilik harus memilih periode dan jenis laporan yang diinginkan. Kemudian sistem akan menghasilkan laporan yang diinginkan. System flow proses pembuatan laporan dapat dilihat pada gambar 3.5. Laporan terdiri dari: laporan penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan barang terlaris, laporan pelanggan terloyal dan laporan piutang.
OWNER START
LAPORAN
END DATA PILIHAN
MEMILIH LAPORAN DAN
PERIODE
BUAT LAPORAN
PENJUALAN
PENERIMAAN BARANG CETAK LAPORAN
BARANG
PEMBAYARAN PIUTANG PELANGGAN
(47)
D. Context Diagram
Pada context diagram menggambarkan entity yang berhubungan langsung dengan sistem dan aliran data secara umum. Sedangkan proses-proses yang lebih detail yang terdapat dalam sistem masih belum bisa diketahui. Desain dari context diagram analisis dan perancangan sistem ini dapat dijelaskan pada gambar 3.6.
SETTING REMINDER EXPIRED SETTING HARGA PENJUALAN
DATA PENERIM AAN BARANG DATA PELANGGANN
SETTING REMINDER PIUTANG DATA_BARANG
DATA KARYAWAN
DAFTAR PELANGGAN DAFTAR BARANG
NOTA PENJ UALAN
CEK STOK HABIS
PILIH LAPORAN DATA PENGGUNA
DATA PENJUALAN
DATA SUPPLIER
LAPORAN PELANGGAN TERLOYAL LAPORAN PIUTANG
LAPORAN BARANG TERLARIS LAPORAN PENERIMAAN BARANG DATA PEMBAYARAN PIUTANG
LAPORAN STOK LAPORAN PENJ UALAN 0
PENJ UALAN PADA APOTEK SENTRA BERKAT
+
APOTEKER ADMIN
KASIR
OWNER
Gambar 3.6 Context Diagram
E. DFD
1. DFD Level 0
Berikut ini adalah Data Flow Diagram Rancang Bangun penjualan pada Apotek Sentra Berkat. Pada DFD inilah kita bisa mengetahui aliran data yang ada di dalam sistem yang terstruktur. DFD Level 0 adalah hasil breakdown
(48)
atau detail dari context diagram. Gambar 3.7 merupakan DFD level 0 pada sistem penjualan tersebut.
PEM BAYARAN PIUTANG
DATA BAYAR PIUTANG
DATA PIUTANG HARGA JUAL
DATA PENJUALAN BRG
DATA EXPIRED BRG DATA BARANG M ASUK
KARYAWAN SUDAH ADA
KARYAWAN UBAH
KARYAWAN BARU
SETTING REMINDER PIUTANG SETTING REMINDER EXPIRED SETTING HARGA PENJ UALAN DATA PELANGGANN
DATA PENERIM AAN BARANG DATA_BARANG
DATA KARYAWAN PENGGUNA BARU
PENGGUNA UBAH
SUPPLIER UBAH PELANGGAN SDH ADA
DAFTAR BARANG
DAFTAR PELANGGAN BARANG DATANG
DATA PENJUALAN SUPPLIER BARU
SUPPLIER SDH ADA
LAPORAN STOK BRG LAPORAN DATA BARANG
SATUAN PENJ UALAN PELANGGAN BARU PELANGGAN UBAH BARANG UBAH BARANG BARU
BARANG SDH ADA
DAFTAR BRG JUM LAH TERJUAL BARANG TERJUAL
PILIH LAPORAN
CEK STOK HABIS
NOTA PENJ UALAN PENGGUNA SUDAH ADA
DATA PENGGUNA
DATA PENJUALAN DATA SUPPLIER
LAPORAN PELANGGAN TERLOYAL LAPORAN PIUTANG
LAPORAN BARANG TERLARIS LAPORAN PENERIMAAN BARANG DATA PEMBAYARAN PIUTANG
LAPORAN STOK
LAPORAN PENJ UALAN
OWNER KASIR ADMIN APOTEKER 2 TRANSAKSI + 1 MAINTENANCE + 3 LAPORAN + 1 BARANG 2 PENGGUNA 3 PELANGGAN
7 PENJ UALAN 8 PENERIMAAN BRG
22 SUPPLIERR
4
SETTING 24 KARYAWAN
25 PEM BAYARAN PIUTANG
(49)
2. DFD Level 1
Pada proses maintenance ada tiga sub proses, yaitu: maintenance barang,
supplier, pengguna dan pelanggan. DFD level 1 proses maintenance dapat
dilihat lebih jelas pada gambar 3.8. Sedangkan untuk level 2 maintenance barang, supplier, pengguna, pelanggan dan karyawan pada gambar 3.9, 3.10, 3.11,3.12 dan 3.13.
[PENGGUNA UBAH] [PENGGUNA BARU] [KARYAWAN UBAH] [KARYAWAN BARU] [DATA KARYAWAN] [DATA_BARANG]
[KARYAWAN SUDAH ADA] [DATA KARYAWAN]
[DATA PELANGGANN]
[SUPPLIER UBAH]
[PELANGGAN SDH ADA] [SUPPLIER BARU]
[SUPPLIER SDH ADA] [SATUAN]
[DATA PENGGUNA] [DATA SUPPLIER]
[BARANG SDH ADA] [BARANG UBAH] [BARANG BARU]
[PELANGGAN BARU] [PELANGGAN UBAH] [PENGGUNA SUDAH ADA]
ADMIN 2 PENGGUNA
1 BARANG 3 PELANGGAN APOTEKER 1.1 MAINTENANCE BARANG + 1.2 MAINTENANCE SUPPLIER + 1.3 MAINTENANCE PENGGUNA + 1.4 MAINTENANCE PELANGGAN + 22 SUPPLIERR 24 KARYAWAN 1.5 MAINTENANCE KARYAWAN
(50)
[DATA_BARANG] BARANG 2 BARANG 1 BARANG
[SATUAN]
[BARANG SDH ADA] [BARANG UBAH] [BARANG BARU]
1 BARANG
APOTEKER
1.1.1
INPUT BRG
1.1.2
UPDATE BRG ADMIN
Gambar 3.9 DFD level 2 Maintenance Barang
[SUPPLIER UBAH] SUPP 2
SUPP 1 [DATA SUPPLIER]
[SUPPLIER BARU]
[SUPPLIER SDH ADA]
APOTEKER 22 SUPPLIERR
1.2.1
INPUT SUPPLIER
1.2.2
UPDATE SUPPLIER
Gambar 3.10 DFD level 2 Maintenance Supplier
[DATA PENGGUNA]
[PENGGUNA UBAH] [PENGGUNA BARU]
PENGGUNA 2 PENGGUNA 1
[PENGGUNA SUDAH ADA] 2 PENGGUNA
ADMIN
1.3.1
INPUT PENGGUNA
1.3.2 UPDATE PENGGUNA
(51)
[DATA PELANGGANN]
[PELANGGAN SDH ADA] PELANGGAN 2
PELANGGAN 1
[PELANGGAN BARU]
[PELANGGAN UBAH] 3 PELANGGAN 1.4.1
INPUT PELANGGAN
1.4.2
UPDATE PELANGGAN ADMIN
Gambar 3.12 DFD level 2 Maintenance Pelanggan
[KARYAWAN SUDAH ADA] [KARYAWAN UBAH]
[KARYAWAN BARU]
Flow_654 Flow_653
[[DATA KARYAWAN]] ADMIN
24 KARYAWAN 1.5.1
INPUT KARYAWAN
1.5.2
UPDATE KARYAWAN
Gambar 3.13 DFD level 2 Maintenance Karyawan
Pada level 1 transaksi ada tiga proses yaitu: proses transaksi penerimaan barang, proses transaksi penjualan dan proses transaksi pembayaran piutang. DFD level 1 proses transaksi dapat dilihat lebih jelas pada gambar 3.14. Sedangkan untuk level 2 transaksi penerimaan barang, transaksi penjualan serta transaksi pembayaran piutang dapat dilihat pada gambar 3.15, 3.16 dan 3.17.
(52)
[PEMBAYAR AN PIUT AN G]
[D AT A PEN ER IMAAN BAR AN G]
[BAR AN G D AT AN G]
JU M LAH BAYAR D ETIL PEN J U ALAN [PEN JU ALAN ]
SU PPLYBR G
[JU MLAH T ER J U AL] [D AF T AR BR G]
[BAR AN G T ER JU AL] [C EK ST OK H ABIS]
[D AT A PEN JU ALAN]
[D AT A PEMBAYAR AN PIU T AN G] [N OTA PEN JU ALAN ]
KASIR APOT EKER
4 SU PPLIER
1 BAR AN G
7 PEN J U ALAN 2.1
PEN ER IMAAN BAR AN G
+
2.2
PEN J U ALAN
+
2.3 PEM BAYAR AN PIU TAN G
+
8 PEN ER IMAAN BR G
25 PEM BAYAR AN PIU T AN G
Gambar 3.14 DFD Level 1 Transaksi
[DATA PENERIMAAN BARANG]
[BARANG DATANG]
KADALUARSA
DETIL SATUAN INPUT HARGA
PENERIMAAN BRG VALID
DISIMPAN
DAFTAR PENERIMAAN BRG
JUM LAH STOK BARU [SUPPLYBRG]
[DAFTAR BRG] [CEK STOK HABIS]
APOTEKER 1 BARANG 4 SUPPLIER 2.1.1 INPUT BARANG 2.1.2 UPDATE BARANG 2.1.3 CETAK PENERIMAAN BARANG 8 PENERIMAAN BRG
(53)
NON RESEP RESEP
PESANAN PELANGGAN
DETIL PESANANDETIL NON RESEP DETIL RESEP
PENJ UALAN FIX [DATA PENJUALAN]
[NOTA PENJUALAN]
[PENJUALAN]
[BARANG TERJUAL]
[JUMLAH TERJ UAL] PESANAN
KASIR
1 BARANG
7 PENJ UALAN
2.2.1 CEK PESANAN PELANGGAN 2.2.2 INPUT DATA RESEP 2.2.3 SIM PAN PENJ UALAN 2.2.4 INPUT DATA NON RESEP 2.2.6 UPDATE STOK BARANG 2.2.7 CETAK NOTA PENJ UALAN
Gambar 3.16 DFD Level 2 Transaksi Penjualan
[PEMBAYARAN PIUT ANG] DATA PEMBAYARAN
NOT A PELUNASAN PIUT ANG [JUMLAH BAYAR]
[DET IL PENJUALAN]
[DAT A PEMBAYARAN PIUT ANG]
KASIR
7 PENJ UALAN
2.3.1
CEK NOT A PENJ UALAN 2.3.2 UPDAT E PEM BAYARAN 2.3.3 CETAK PELUNASAN PIUT ANG
25 PEM BAYARAN PIUT ANG
(54)
Pada pembuatan laporan, entity yang menjalankan proses ini adalah Pemilik Apotek. Proses-proses yang ada dalam pembuatan laporan dapat dilihat pada gambar 3.18.
[DATA BARANG MASUK] [DATA BAYAR PIUTANG]
[DAFTAR BARANG] DATA PELANGGAN
[DAFTAR PELANGGAN] DATA LAPORAN
PERIODE LAPORAN TERPILIH LAPORAN TERPILIH
PILIH PERIODE [PILIH LAPORAN]
[LAPORAN PELANGGAN TERLOYAL] [LAPORAN PIUTANG]
[LAPORAN BARANG TERLARIS] [LAPORAN STOK]
[LAPORAN PENERIM AAN BARANG] [LAPORAN PENJUALAN]
[LAPORAN DATA BARANG] [LAPORAN STOK BRG]
[DATA PENJUALAN]
OWNER
3 PELANGGAN 1 BARANG
7 PENJ UALAN
3.1
MEMILIH LAPORAN
3.2
MEMILIH PERIODE
3.3
MEMBUAT LAPORAN
3.4
CETAK LAPORAN
8 PENERIMAAN BRG
25 PEM BAYARAN PIUTANG
Gambar 3.18 DFD level 1 Pembuatan Laporan
F. ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang
digunakan untuk merepresentasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. Pada gambar 3.19
(55)
berikut, akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel rancang bangun aplikasi penjualan pada Apotek Sentra Berkat Surabaya dalam bentuk
Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
1. Conceptual Data Model (CDM)
Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. Pada Conceptual Data Model (CDM) yang telah dirancang terdapat 8 tabel yang saling berelasi, seperti terlihat pada gambar 3.19.
MEMILI KI
MELAKUKAN DETI L PEMBAYARAN
MEMBAYAR
DETI L PENERI MAAN BRG
MENSUPPLY
DETI L JUAL
MEMPRO SES MEMBELI BARANG KODE_BARANG NAMA_BARANG KEMASAN JENIS KOMPOSISI_1 KOMPOSISI_2 KOMPOSISI_3 SUPPLIER PELANGGAN KODE_PELANGGAN NAMA_PELANGGAN ALAMAT KOTA KECAMATAN NOTELP JKEL PENERIMAAN BARANG NO NOTA NO_FAKTUR TANGGAL_TERIMA SUPPLIER KODE_SUPP NAMA_SUPP ALAMAT NO_TELP EMAIL KOTA_SUPPLIER KECAMATAN KARYAWAN NIK NAMA ALAMAT_KARY KOTA KECAMATAN JKEL NO_TELP PEMBAYARAN PIUTANG ID_BAYAR NOMINAL_BAYAR TANGGAL WAKTU MODEL_BAYAR ATAS_NAMA NO_REK NAMA_BANK PENJUALAN NO_NOTA_JUAL TANGGAL HARGA TYPEBAYAR MODEL_PENJ UALAN KASIR TANGGAL BAYAR PENGGUNA PASSWORD GRUP_PENGGUNA
(56)
2. Physical Data Model (PDM)
Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi. Pada Physical Data Model (PDM) setelah degenerate dari
Conceptual Data Model (CDM) menghasilkan 3 tabel baru dari relasi many to many sebagaimana terlihat pada gambar 3.20.
NI K = NI K
NI K = KO DE_PELANG G AN I D_BAYAR = I D_BAYAR
NO _NO TA_JUAL = NO_NOT A_JUAL
KO DE_PELANG GAN = KO DE_PELANG GAN
NO _NO TA = NO_NO TA KO DE_BARANG = KO DE_BARANG
KO DE_SUPP = KO DE_SUPP
NO _NO TA_JUAL = NO_NOT A_JUAL KO DE_BARANG = KO DE_BARANG
NI K = KO DE_PELANG G AN
KO DE_PELANG GAN = KO DE_PELANG GAN
BARANG KODE_BARANG varchar(20) NAMA_BARANG varchar(45) KEMASAN varchar(15) JENIS varchar(45) SUPPLIER varchar(45) KOMPOSISI_1 varchar(100) KOMPOSISI_2 varchar(100) KOMPOSISI_3 varchar(100) PELANGGAN KODE_PELANGGAN varchar(35) NAMA_PELANGGAN varchar(45) ALAMAT varchar(45) KOTA varchar(30) KECAMATAN varchar(30) NO_TELP varchar(15) JKEL varchar(45) PENERIMAAN_BARANG NO_NOTA varchar(50) KODE_SUPP varchar(50) NO_FAKTUR varchar(15) TANGGAL_TERIMA date SUPPLIER KODE_SUPP varchar(50) NAMA_SUPP varchar(45) ALAMAT varchar(45) NO_TELP varchar(15) EMAIL varchar(50) KOTA_SUPPLIER varchar(45) KECAMATAN varchar(45) KARYAWAN NIK varchar(6) NAMA_KARYAWAN varchar(45) ALAMAT_KARYAWAN varchar(45) KOTA varchar(45) KECAMATAN varchar(30) JKEL varchar(1) NO_TELP varchar(15) PEMBAYARAN_PIUTANG ID_BAYAR varchar(20) KODE_PELANGGAN varchar(35) NOMINAL_BAYAR double TANGGAL date WAKTU time MODEL_BAYAR varchar(25) ATAS_NAMA varchar(35) NO_REK varchar(45) NAMA_BANK varchar(35) PENJUALAN NO_NOTA_JUAL varchar(50) KODE_PELANGGAN varchar(35) TANGGAL timestamp TOTAL_HARGA double MODEL_PENJ UALAN varchar(10) TYPEBAYAR varchar(15) TANGGAL_BAYAR date PENGGUNA NIK varchar(6) NAMA_KARYAWAN VARCHAR(30) PASSWORD varchar(15) GRUP_PENGGUNA varchar(15) DETIL_PENJ UALAN NO_NOTA_JUAL varchar(50) KODE_BARANG varchar(20) NAMA_BARANG VA45 KEMASAN VA45 JUMLAH integer HARGA double SUBTOTAL double KADALUARSA date DETIL_PENERIMAAN_BRG NO_NOTA varchar(50) KODE_BARANG varchar(20) NAMA_BARANG VA45 KEMASAN VA45 JUMLAH integer HARGA DOUBLE TGL_KADALUARSA date TOTAL double DETIL_PEMBAYARAN_PIUTANG NO_NOTA_JUAL varchar(50) ID_BAYAR varchar(20) TGL_HUTANG date TGL_JATUHTEMPO date KODE_PELANGGAN VA50 NAMA_PELANGGAN VA55 TOTAL_PIUTANG double BAYAR integer SISA_PIUTANG integer
(57)
G. Struktur Tabel
Rancang bangun aplikasi penjualan di Apotek Sentra Berkat ini terdapat 11 (sebelas) table yang berelasi. Tabel–tabel tersebut memiliki struktur tabel yang saling terintegrasi dan memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna aplikasi. Tabel-tabel tersebut terdiri dari: tabel barang, tabel supplier, tabel pelanggan, tabel pengguna, tabel karyawan, tabel penjualan, tabel detil penjualan, tabel penerimaan barang, tabel detil penerimaan barang, tabel pembayaran piutang dan tabel detil pembayaran piutang. Berikut penjelasan struktur tabel dari tiap tabel:
1. Tabel Barang
Primary Key : Kode_barang
Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data nama barang
Tabel 3.5 Tabel Barang
Field Type Data Length Constraint
Kode_barang Varchar 20 primary key
Nama_barang Varchar 45 -
Kemasan Varchar 15 -
Jenis Varchar 45 -
Supplier Varchar 45 -
Komposisi_2 Varchar 100 -
Komposisi_3 Varchar 100 -
Komposisi_1 Varchar 100 -
2. Tabel Supplier
Primary Key : Kode_supp
(58)
Tabel 3.6 Tabel Supplier
Field Type Data Length Constraint
Kode_supp varchar 50 primary key
Nama_supp varchar 45 -
Alamat Varchar 45 -
No_Telp Varchar 15 -
Email Varchar 50 -
Kota_supplier Varchar 45 -
Kecamatan Varchar 45 -
3. Tabel Pelanggan
Primary Key : Kode_pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data pelanggan
Tabel 3.7 Tabel Data Pelanggan
Field Type Data Length Constraint
Kode_ pelanggan Varchar 35 primary key
Nama_pelanggan Varchar 45 -
Alamat varchar 45 -
Kota Varchar 30 -
Kecamatan Varchar 30 -
No_telp Varchar 15 -
Jkel Varchar 45 -
4. Tabel Pengguna
Primary Key : NIK
(59)
Tabel 3.8 Tabel Pengguna
Field Type Data Length Constraint
NIK Varchar 6 Foreign Key
Nama_karyawan Varchar 20 Foreign Key
Password Varchar 15 -
Grup_pengguna Varchar 15 -
5. Tabel Karyawan
Primary Key : NIK
Fungsi : Untuk menyimpan dan melihat data karyawan
Tabel 3.9 Tabel Karyawan
Field Type Data Length Constraint
NIK Varchar 6 primary key
Nama_karyawan Varvhar 45 -
Alamat_karyawan Varchar 55 -
Kota Varchar 45 -
Kecamatan Varchar 30 -
JKel Varchar 1 -
No_telp Varchar 15 -
6. Tabel Penjualan
Primary Key : No_nota_jual Foreign Key : Kode_pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan data penjualan
Tabel 3.10 Tabel Penjualan
Field Type Data Length Constraint
No_nota_jual Varchar 50 Primary key
Kode_pelanggan Varchar 25 Foreign Key
(60)
Field Type Data Length Constraint
Total_Harga Double - -
Model_penjualan varchar 10 -
Type_bayar varchar 15 -
Tanggal_bayar Date - -
7. Tabel detil Penjualan
Primary Key : No_nota_jual Foreign Key : Kode_barang
Fungsi : Untuk melihat data detil penjualan
Tabel 3.11 Tabel Detil Penjualan
Field Type Data Length Constraint
No_nota_jual Varchar 50 Primary key
Kode_barang Varchar 20 Foreign key
Nama_barang Varchar 45 -
Kemasan Varchar 45 -
Jumlah Integer - -
Harga Double - -
Subtotal Double - -
Kadaluarsa Date - -
8. Tabel Penerimaan Barang
Primary Key : No_nota Foreign Key : Kode_supplier
(61)
Tabel 3.12 Tabel Penerimaan Barang
Field Type Data Length Constraint
No_nota Varchar 50 Primary key
Kode_supplier Varchar 50 Foreign Key
No_faktur Varchar 15 -
Tanggal_terima Date - -
9. Tabel Detil Penerimaan Barang
Foreign Key : No_nota Foreign Key : Kode_barang
Fungsi : Untuk menambah stok barang masuk dan menentukan harga. Tabel 3.13 Tabel Detil Penerimaan Barang
Field Type Data Length Constraint
No_nota Varchar 50 Foreign key
Kode_barang Varchar 20 Foreign key
Nama_barang Varchar 45 -
Kemasan Varchar 45 -
Jumlah Integer - -
Harga Double - -
Tgl_kadaluarsa Date - -
Total Double - -
10.Tabel Pembayaran Piutang Primary Key : Id_Bayar
Foreign Key : Kode_pelanggan
(62)
Tabel 3.14 Tabel Pembayaran Piutang
Field Type Data Length Constraint
Id_bayar Varchar 20 Primary Key
Kode_pelanggan Varchar 25 Foreign Key
Nominal_bayar Double - -
Tanggal Date - -
Waktu Time - -
Model_bayar Varchar 25 -
Atas_Nama Varchar 35 -
No_rek Varchar 45 -
Nama_bank Varchar 35 -
11.Tabel Detil Pembayaran Piutang Foreign Key : No_nota_jual Foreign Key : Id_bayar
Foreign Key : Kode_pelanggan
Fungsi : Untuk mengupdate pembayaran piutang pelanggan. Tabel 3.15 Tabel Detil Pembayaran Piutang
Field Type Data Length Constraint
No_nota_jual Varchar 50 Foreign Key
Id_bayar Varchar 20 Foreign Key
Tgl_hutang Date - -
Tgl_jatuhtempo Date - -
Kode_pelanggan Varchar 50 Foreign Key
Nama_pelanggan Varchar 55 -
Total_piutang Double - -
Bayar Integer - -
(63)
H. Desain I/O
Pada Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Pada Apotek Sentra Berkat, pembuatan desain I/O merupakan rancangan desain input dan output yang akan digunakan sebagai gambaran sistem. Adapun desain I/O yang ada sebagai berikut: 1. Desain I/O Tampilan Login
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan login. Pada tampilan login berisi text box username dan password yang harus diisi oleh calon pengguna. Tujuannya adalah supaya sistem digunakan oleh orang yang berhak memakai dan berjalan sesuai hak aksesnya masing-masing. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.20.
Gambar 3.21 Desain I/O Tampilan Login
2. Desain I/O Tampilan Halaman Utama
Rancangan desain I/O untuk halaman utama. Pada tampilan halaman utama ini berisi menu-menu yang digunakan dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Setiap pengguna akan memiliki hak akses yang sudah terdaftar. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.22.
(64)
Gambar 3.22 Desain I/O Tampilan Halaman Utama
3. Desain I/O Tampilan Input Supplier
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan input supplier. Pada tampilan
input supplier digunakan untuk mendata supplier. Adapun desain I/O dapat
dilihat pada gambar 3.23.
Gambar 3.23 Desain I/O Tampilan Input Supplier Apotek Sentra Berkat
MASTER TRANSAKSI LAPORAN SETTING
Kode Supplier Nama
Alamat No Telp Email Kota Kecamatan
SIMPAN GANTI HAPUS
(65)
4. Desain I/O Tampilan Input Barang
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan input data barang. Pada tampilan input barang digunakan untuk mendata barang. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.24.
Gambar 3.24 Desain I/O Tampilan Input Barang
5. Desain I/O Tampilan Input Pelanggan
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan input data pelanggan.. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.25.
Gambar 3.25 Desain I/O Tampilan Input Pelanggan Kode Pelanggan
Nama Alamat Kota Kecamatan No Telp
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
INPUT PELANGGAN
SIMPAN GANTI HAPUS
Kode Barang Nama Barang Kemasan (Top) Jenis
Supplier Komposisi 1 Komposisi 2 Komposisi 3
INPUT BARANG
(66)
6. Desain I/O Tampilan Input Karyawan
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan input karyawan. Pada tampilan input karyawan digunakan untuk mendata karyawan. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.26.
Gambar 3.26 Desain I/O Tampilan Input Karyawan
7. Desain I/O Tampilan Input Pengguna
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan input pengguna. Pada tampilan input pengguna digunakan untuk mendata pengguna sistem. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.27.
Gambar 3.27 Desain I/O Tampilan Input Pengguna NIK
Nama Alamat Kota Kecamatan
Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan No Telp
INPUT KARYAWAN
SIMPAN GANTI HAPUS
NIK Nama Password Grup Pengguna
INPUT PENGGUNA
(67)
8. Desain I/O Tampilan Input Penerimaan Barang
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan transaksi penerimaan barang. Fungsi dari form ini adalah untuk menginput barang yang datang untuk menambah stok barang serta mencatat harga modal. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.28.
Gambar 3.28 Desain I/O Tampilan Input Penerimaan Barang
9. Desain I/O Tampilan Input Detil Penerimaan Barang
Rancangan desain I/O berikut merupakan tampilan transaksi detil penerimaan barang. Fungsi dari form ini adalah untuk menampilkan barang/obat yang datang dari supplier serta menampilkan jumlah dan harga modal. Adapun desain I/O dapat dilihat pada gambar 3.29.
No Nota Kode Supplier Nama Supplier No Faktur Tanggal Terima
INPUT PENERIMAAN BARANG
.
(1)
72
No Fungsionalitas Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan maka akan muncul
pesan “Panjang password minimal 6 karakter”.
d. Untuk proses
penghapusan data grup pengguna kemudian menekan tombol hapus maka akan muncul pesan “Data terhapus”. 7 Mengelola
Proses Transaksi Penerimaan Barang,
a. Menambah data baru transaksi penerimaan barang.
b. Melakukan perubahan data transaksi
penerimaan barang. c. Menghindari data
transaksi penerimaan barang dengan field kosong.
d. Menghapus data transaksi penerimaan barang yang sudah ada
a. Untuk proses menambahkan data penerimaan barang kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data Tersimpan” b. Untuk proses perubahan
data transaksi penerimaan barang kemudian menekan tombol ganti maka akan muncul pesan “Data berhasil diubah” c. Untuk proses
menghindari data transaksi penerimaan barang dengan field kosong kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan
“Komponen tidak boleh kosong”.
d. Untuk proses penghapusan data kemudian menekan tombol hapus maka akan muncul pesan “Data terhapus”. 8 Mengelola Proses
Transaksi Penjualan
a. Menambah data baru transaksi penjualan. b. Melakukan perubahan
data transaksi penjualan.
a. Untuk proses menambahkan data penjualan kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data
(2)
73
No Fungsionalitas Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan c. Menghindari data
transaksi penjualan dengan field kosong. d. Menghapus data
transaksi penjualan yang sudah ada
e. Menghindari stok barang agar tidak minus pada sistem.
Tersimpan”
b. Untuk proses perubahan data transaksi penjualan kemudian menekan tombol ganti maka akan muncul pesan “Data berhasil diubah” c. Untuk proses
menghindari data transaksi penjualan dengan field kosong kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Komponen tidak boleh kosong”.
d. Untuk proses penghapusan data kemudian menekan tombol hapus maka akan muncul pesan “Data terhapus”. Untuk proses menghindari stok barang agar tidak minus maka ketika
memasukan jumlah barang lebih besar daripada stok tersedia kemudian menekan tombol tambah makan akan muncul pesan “Stok tidak mencukupi” “Komponen tidak boleh kosong”.
9 Mengelola Proses Transaksi
Pembayaran Piutang,
a. Menambah data baru transaksi pembayaran piutang.
b. Melakukan perubahan data transaksi
pembayaran piutang. c. Menghindari data
transaksi pembayaran piutang dengan field kosong.
a. Untuk proses menambahkan data pembayaran piutang. kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data Tersimpan” b. Untuk proses perubahan
data transaksi pembayaran piutang kemudian menekan tombol ganti maka akan
(3)
74
No Fungsionalitas Skenario Pengujian Hasil yang diharapkan d. Menghapus data
transaksi pembayaran piutang yang sudah ada
muncul pesan “Data berhasil diubah” c. Untuk proses
menghindari data transaksi pembayaran piutang dengan field kosong kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan
“Komponen tidak boleh kosong”.
d. Untuk proses penghapusan data pembayaran piutang kemudian menekan tombol hapus maka akan muncul pesan “Dataterhapus”. 10 Mengelola
Setting Reminder Piutang
Menyimpan data berdasarkan hari yang menentukan jangka waktu pengingat piutang pelanggan. Untuk proses menambahkan data reminder piutang kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data Tersimpan”.
11 Mengelola Setting Reminder Expired barang
Menyimpan data berdasarkan bulan yang menentukan jangka waktu pengingat expired barang.
Untuk proses menambahkan data reminder expired barang kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data Tersimpan”.
12 Mengelola Setting Harga Penjualan
Menyimpan data berdasarkan persentase yang menentukan laba dari penjualan barang dan obat pada apotek.
Untuk proses menambahkan data
persentase harga penjualan kemudian menekan tombol simpan maka akan muncul pesan “Data Tersimpan”.
(4)
101
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Rancang Bangun Aplikasi Penjualan pada Apotek Sentra Berkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Dengan adanya aplikasi penjualan ini, maka dapat memudahkan dan mempercepat pengguna untuk pencatatan semua transaksi penjualan.
b. Aplikasi ini menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan seperti laporan penerimaan barang, laporan penjualan, laporan stok, laporan piutang, laporan pelanggan terloyal dan laporan barang terlaris.
5.2 Saran
Jika aplikasi ini diimplementasikan/digunakan pada instansi tertentu, maka saran-saran yang bermanfaat antara lain:
a. Pengembangan aplikasi pembelian ke supplier.
b. Aplikasi dapat dikembangkan secara online realtime sehingga pemilik dapat memantau semua transaksi secara online.
c. Pengembangan aplikasi yang dapat dikaitkan seperti sistem akuntansi.
(5)
102
DAFTAR PUSTAKA
Arbie. 2004. Manajemen Database dengan MySQL. Yogyakarta : ANDI.
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2006. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 9. Yogyakarta: ANDI.
Deni, dkk., 2008, Laporan Praktek Kerja Lapangan Apotek Gemari Bandar Lampung, STIKES Umitra. Bandar Lampung.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kendall, K.E., & Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, penerbit: Prenhallindo Jakarta.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Noviansyah, Eka. 2008. Aplikasi Website Museum Nasional Menggunakan Macromedia Dreamweaver Mx4. STIK. Jakarta.
Pressman, Roger S. 2015. Software Engineering: a Practioners’s Approach Eight Edition. United Stated of America
Ristono, Agus. 2009. Manajemen persediaan edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu. Yuswanto dan Subari. 2010. BOOM..! Visual Basic .NET 2010 Meledak. Cerdas
(6)
103
BIODATA PENULIS
Nama : Lay Naniek Hollya Watty Alamat : Donorejo 2/26a
Tempat/Tgl Lahir :Surabaya/17 Januari 1991 Email : feidjing@gmail.com Contact Person : 081703290193
Riwayat Pendidikan : 1998 – 2003, SD YPPI II Surabaya 2003 – 2005, SMP YPPI I Surabaya 2005 – 2008, SMA YPPI II Surabaya 2008– 2016, STIKOM Surabaya