TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Kardus Pada UD. Stardus Surabaya.
RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN
KARDUS PADA UD. STARDUS SURABAYA
PROPOSAL TUGAS AKHIR
Program Studi SI Sistem Informasi
Oleh:
Era Norma Hidayah 10.41011.0022
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016
(2)
x
Halaman
ABSTRAKSI ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Penjualan ... 6
2.2 Tujuan Penjualan ... 7
2.3 Siklus Penjualan ... 7
(3)
xi
2.6 Pendapatan ... 9
2.7 Piutang Tak Tertagih ... 10
2.8 Program Aplikasi ... 11
2.9 System Development Life Cycle ... 11
2.10 Model Waterfall ... 11
2.11 Testing ... 13
2.12 Blackbox Testing ... 14
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 15
3.1 Analisis Sistem ... 15
3.1.1 Identifikasi Masalah ... 15
3.1.2 Analisis dan Kebutuhan Sistem ... 20
3.2 Perancangan Sistem ... 21
3.2.1 Sistem Flow ... 27
3.2.2 Data Flow Diagram ... 32
3.2.3 Conceptual Data Model ... 37
3.2.4 Physical Data Model ... 38
3.2.5 Struktur Tabel ... 40
(4)
xii
3.3.1 Desain Uji Coba ... 60
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM ... 72
4.1 Implementasi Sistem ... 72
4.1.1 Kebutuhan Sistem ... 72
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Keras ... 73
4.1.3 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 73
4.1.4 Instalasi Aplikasi dan Penggunaan Sistem ... 74
4.2 Evaluasi Sistem ... 93
4.2.1 Uji Coba Menu Utama ... 93
4.2.2 Uji Coba Fitur Login ... 97
4.2.3 Uji Coba Form Master Karyawan ... 98
4.2.4 Uji Coba Form Master Barang ... 102
4.2.5 Uji Coba Form Master Pelanggan ... 106
4.2.6 Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 110
4.2.7 Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113
4.2.8 Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116
4.2.9 Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117
(5)
xiii
BAB V PENUTUP ... 122
5.1 Kesimpulan ... 122
5.2 Saran ... 122
DAFTAR PUSTAKA ... 124
(6)
xiv
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Karyawan ... 40
Tabel 3.2 Tabel Pelanggan ... 40
Tabel 3.3 Tabel Barang ... 41
Tabel 3.4 Tabel Pemesanan ... 42
Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan ... 42
Tabel 3.6 Tabel Penjualan ... 43
Tabel 3.7 Tabel Detail Penjualan ... 43
Tabel 3.8 Tabel Pembayaran ... 44
Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 60
Tabel 3.10 Tabel Desain Uji Coba Form Login ... 61
Tabel 3.11 Tabel Desain Uji Coba Master Pelanggan ... 62
Tabel 3.12 Tabel Desain Uji Coba Master Karyawan ... 63
Tabel 3.13 Tabel Desain Uji Coba Master Barang ... 64
Tabel 3.14 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Pemesanan ... 65
Tabel 3.15 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Penjualan ... 66
Tabel 3.16 Tabel Desain Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 68
(7)
xv
Tabel 4.1 Tabel Uji Coba Menu Utama ... 94
Tabel 4.2 Tabel Uji Coba Fitur Login ... 98
Tabel 4.3 Tabel Uji Coba Master Karyawan ... 98
Tabel 4.4 Tabel Uji Coba Master Barang ... 102
Tabel 4.5 Tabel Uji Coba Master Pelanggan ... 107
Tabel 4.6 Tabel Uji Coba Transaksi Pemesanan ... 111
Tabel 4.7 Tabel Uji Coba Transaksi Penjualan ... 113
Tabel 4.8 Tabel Uji Coba Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 116
Tabel 4.9 Tabel Uji Coba Transaksi Pembayaran ... 117
Tabel 4.10 Tabel Uji Coba Laporan ... 119
(8)
xvi
Halaman
Gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan ... 17
Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran ... 19
Gambar 3.3 Input-Proses-Output (IPO) Diagram Proses Penjualan ... 21
Gambar 3.4 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 1 ... 28
Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2 ... 29
Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 30
Gambar 3.7 Desain Sistem Flow Pembayaran ... 31
Gambar 3.8 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penjualan ... 32
Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Penjualan Kadus ... 33
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan ... 34
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan ... 35
Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Pengecekan Piutang Jatuh Tempo ... 35
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran ... 36
Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial ... 37
Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus .... 38
Gambar 3.16 physical data model (PDM) Aplikasi Penjualan Kardus ... 39
(9)
xvii
Gambar 3.19 Desain Form Master Barang ... 46
Gambar 3.20 Desain Form Master Karyawan ... 46
Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan ... 47
Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan ... 48
Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan ... 49
Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 50
Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran ... 51
Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan ... 52
Gambar 3.27 Desain Nota Penjualan ... 52
Gambar 3.28 Desain Surat Jalan ... 53
Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran ... 54
Gambar 3.30 Desain Laporan Stok Minimal ... 54
Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan ... 55
Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan ... 56
Gambar 3.33 Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi ... 56
Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo ... 57
Gambar 3.35 Desain Laporan Pembayaran ... 57
(10)
xviii
Gambar 3.38 Desain Laporan Piutang Tak Tertagih ... 59
Gambar 4.1 Form Menu Utama ... 75
Gambar 4.2 Form Login ... 75
Gambar 4.3 Informasi Login Jika Sesuai ... 76
Gambar 4.4 Informasi Login Jika Tidak Sesuai ... 76
Gambar 4.5 Input Data Master Karyawan ... 77
Gambar 4.6 Input Data Master Pelanggan ... 78
Gambar 4.7 Input Data Master Barang ... 79
Gambar 4.8 Form Transaksi Pemesanan ... 80
Gambar 4.9 Nota Pemesanan ... 82
Gambar 4.10 Form Transaksi Penjualan ... 83
Gambar 4.11 Nota Penjualan ... 84
Gambar 4.12 Surat Jalan ... 84
Gambar 4.13 Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran ... 85
Gambar 4.14 Form Transaksi Pembayaran ... 86
Gambar 4.15 Nota Pembayaran ... 87
Gambar 4.16 Laporan Persediaan Minimum ... 88
(11)
xix
Gambar 4.19 Laporan Penjualan ... 90
Gambar 4.20 Laporan Pembayaran ... 90
Gambar 4.21 Laporan Barang Terlaris ... 91
Gambar 4.22 Laporan Piutang ... 92
Gambar 4.23 Laporan Pendapatan ... 92
Gambar 4.24 Uji Coba Menu Login ... 95
Gambar 4.25 Uji Coba Menu Master ... 95
Gambar 4.26 Uji Coba Menu Transaksi ... 96
Gambar 4.27 Uji Coba Menu Laporan ... 96
Gambar 4.28 Uji Coba Menu Logout ... 97
Gambar 4.29 Uji Coba Menu Keluar ... 97
Gambar 4.30 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Lengkap ... 99
Gambar 4.31 Uji Coba Button Simpan Karyawan Jika Data Tidak Lengkap .. 100
Gambar 4.32 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Ada ... 100
Gambar 4.33 Uji Coba Button Cari Karyawan Jika Data Tidak Ada ... 101
Gambar 4.34 Uji Coba Button Ubah Data Karyawan ... 101
Gambar 4.35 Uji Coba Button Batal Input Data Karyawan ... 102
(12)
xx
Gambar 4.38 Uji Coba Button Cari Barang Jika Data Tidak Ada ... 104
Gambar 4.39 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Lengkap ... 105
Gambar 4.40 Uji Coba Button Simpan Barang Jika Data Tidak Lengkap ... 105
Gambar 4.41 Uji Coba Button Ubah Data Barang ... 105
Gambar 4.42 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 106
Gambar 4.43 Uji Coba Datagridview Barang ... 106
Gambar 4.44 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Ada ... 108
Gambar 4.45 Uji Coba Button Cari Pelanggan Jika Data Tidak Ada ... 108
Gambar 4.46 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Lengkap ... 109
Gambar 4.47 Uji Coba Button Simpan Pelanggan Jika Data Tidak Lengkap . 109 Gambar 4.48 Uji Coba Button Ubah Pelanggan ... 109
Gambar 4.49 Uji Coba Button Batal Input Data Barang ... 110
Gambar 4.50 Uji Coba Datagridview Pelanggan ... 110
Gambar 4.51 Uji Fitur Black List Pelanggan ... 112
Gambar 4.52 Uji Fitur pesanan tidak terpenuhi ... 112
Gambar 4.53 Uji Fitur cari pemesanan ... 114
Gambar 4.54 Uji Fitur cari pemesanan ... 115
(13)
xxi
Gambar 4.57 Uji Fitur pengecekan jatuh tempo pembayaran ... 117
Gambar 4.58 Uji Fitur cari penjualan ... 118
(14)
xxii
Halaman
Lampiran 1 Hasil Wawancara ... 126
Lampiran 2 Daftar Jenis Kardus ... 126
Lampiran 3 Nota Pemesanan ... 128
Lampiran 4 Nota Penjualan ... 128
Lampiran 5 Surat Jalan ... 129
Lampiran 6 Nota Pembayaran ... 129
(15)
1
1.1 Latar Belakang Masalah
UD. Stardus Surabaya adalah salah satu distributor aneka kardus makanan yang berlokasi di jalan Simorejo Nomor 103 Surabaya. Distributor ini hanya melayani penjualan secara grosir atau dalam jumlah besar saja. Adapun pangsa pasar yang dituju adalah toko-toko yang menjual bahan kue atau barang-barang kebutuhan dapur yang ada di kota Surabaya maupun diluar kota dan luar pulau. UD. Stardus menjual berbagai macam jenis dan ukuran kardus kue yaitu jenis kardus polos dan cetak (bergambar) dengan kualitas kertas gaya baru (KW 2) dan papirus (KW 1), dengan ukuran mulai dari kecil (untuk kue donat) sampai dengan ukuran besar (untuk nasi kotak) dengan ketebalan kertas yang berbeda-beda. Saat ini terdapat 64 jenis kardus makanan yang dimiliki.
Proses bisnis sistem penjualan kardus yang terdapat pada UD. Stardus dimulai dari Proses pemesanan pelanggan yang dicatat bagian penjualan. Pencatatan dilakukan yaitu dengan mencatat pesanan pada buku pemesanan dan tanpa melihat persediaan yang ada di gudang. Bagian penjualan memberikan data pesanan pelanggan ke bagian gudang untuk menyiapkan barang sesuai dengan stok yang tersedia. Kemudian setelah barang disiapkan, bagian penjualan
membuat surat jalan dan nota penjualan sesuai dengan barang yang disiapkan oleh bagian gudang dengan disertai tanggal jatuh tempo pembayaran, tanpa adanya proses pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi, yang berdampak jika ada proses penerimaan barang dari supplier, perusahaan tidak
(16)
dapat melakukan penawaran kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum terealisasi, yang mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan proses penjualan.
Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut terdapat pesanan pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus melakukan proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika sampai terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses penjualan dan tidak mendapatkan keuntungan.
Setelah melakukan proses penjualan kemudian bagian pengiriman akan melakukan proses pengiriman barang kepada pelanggan, dan setelah barang tersebut diterima oleh pelanggan, pelanggan akan melakukan proses pembayaran sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota penjualan. Pada saat proses pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan pembayaran piutang. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan piutang, dan pada saat ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota penjualan, yang berakibat terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti melakukan pengecekan atas nota-nota penjualan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi penjualan kardus dalam
(17)
menghasilkan informasi yang berguna bagi UD. Stardus untuk pengambilan keputusan manajerial.
1.3 Batasan Masalah
Dalam merancang dan membangun aplikasi penjualan ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang akan dicapai, maka pembahasan masalah dibatasi pada hal-hal sebagai berikut.
1. Tidak membahas tentang retur penjualan.
2. Tidak membahas metode penentuan stok persediaan. 3. Aplikasi berbasis dekstop.
1.4 Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membangun aplikasi penjualan kardus yang berguna untuk pengambilan keputusan manajerial.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan tugas akhir dengan judul rancang bangun aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjabarkan tentang latar belakang masalah yang ada pada UD. Stardus Surabaya, perumusan masalahnya adalah bagaimana membuat aplikasi penjualan, batasan masalah untuk merancang dan
(18)
membangun aplikasi penjualan, tujuan dibuat aplikasi penjualan, serta sistematika penulisan yang menjadi dasar pembuatan tugas akhir dengan judul rancang bangun aplikasi penjulan kardus pada UD. Stardus Surabaya.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjabarkan teori-teori yang digunakan untuk membuat aplikasi penjualan kardus yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Teori-teori tersebut yaitu: penjualan, piutang, siklus hidup pengembangan sistem, aplikasi, metode waterfall, testing.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang tahap-tahap dan cara yang yang digunakan untuk analisis serta perancangan aplikasi penjualan kardus. Dalam analisis sistem digunakan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapangan tentang proses bisnis yang ada, dan pengumpulan laporan-laporan transaksi penjualan dan pembayaran. Hasil analisis sistem tersebut digunakan sebagai dasar perancangan aplikasi penjualan yang dibuat dalam bentuk: Dokumen Flow Diagaram, IPO Diagram, Sistem Flow Diagram, Data Flow
Diagram, Conceptual Data Model, Phisical Data Model, Struktur Tabel, dan Design Interface.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
Bab ini menjabarkan tentang implementasi aplikasi penjualan kardus yang telah dihasilkan. Aplikasi yang diimplementasikan diuji dan dievaluasi hingga memenuhi kebutuhan UD. Stardus Surabaya dalam
(19)
menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan proses penjualan kardus beserta laporan manajerialnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini menjabarkan kesimpulan dari pengembangan aplikasi penjualan kardus yang telah diimplementasi dan dievaluasi, serta saran untuk pengembangan aplikasi penjualan kardus selanjutnya sehingga kekurangan dalam aplikasi penjualan kardus ini dapat diperbaiki dan disempurnakan dikemudian hari.
(20)
6
2.1 Penjualan
Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh penjual dalam menjual barang atau jasa untuk mengharapkan memperoleh laba dari dari transaksi-transaksi penjualan tersebut dengan kata lain penjualan adalah pengalihan atau pemindahan hak kepemilikan atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli.
Menurut Suwardjono (2014:381), penjualan adalah transaksi pertukaran barang atau jasa hasil produksi perusahaan dengan kas atau klaim atas kas. Secara teknis, transaksi penjualan adalah transaksi pertukaran aset. Penjualan dikatakan telah terjadi secara teknis bila produk dan resiko yang melekat telah ditransfer ke pembeli dan sebagai penghargaan penjual mendapatkan kas atau klaim. Kegiatan penjualan merupakan hal yang paling menentukan dan mempunyai arti keuangan yang paling berharga dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan lain dalam operasi perusahaan. Kegiatan penjualan menjadi puncak kegiatan dan merupakan tujuan akhir yang mengarahkan setiap upaya yang dilakukan perusahaan. Di samping itu transaksi penjualan mengakibatkan masuknya aset baru berupa kas atau piutang ke dalam perusahaan untuk :
1. Menutup kos atau potensi jasa yang terserap untuk melaksanakan kegiatan produksi
2. Menyediakan dana sebagai imbalan untuk pembayaran pajak, bunga, dan deviden.
(21)
Menurut Swastha (2004:403) penjualan adalah interaksi antara individu saling bertemu muka yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Penjualan dapat diartikan juga sebagai usaha yang dilakukan penjual dan pembeli untuk bertukar barang atau jasa yang memerlukan imbalan uang menurut harga yang telah ditentukan atas persetujuan bersama.
2.2 Tujuan Penjualan
Cara perusahaan dalam menjual produknya sangat menentukan keberhasilan untuk memperoleh keuntungan, jika perusahaan tidak mampu menjual produknya maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha (2004:404) tujuan umum penjualan adalah :
1 Mencapai target penjualan 2 Mendapatkan laba tertentu
3
Menunjang pertumbuhan ekonomi perusahaan2.3 Siklus Penjualan
Siklus penjualan merupakan urutan terjadinya transaksi penjualan yang dimulai dari kegiatan pemesanan pelanggan sampai dengan melakukan pelaporan manajerial kepada pimpinan perusahaan. Siklus penjualan menurut Rama (2006:18) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Menerima permintaan atau pesanan informasi dari pelanggan 2. Melakukan pencatatan pemesanan pelanggan
(22)
4. Melakukan pengiriman atas barang yang tersedia 5. Melakukan penagihan atas barang yang sudah terkirim 6. Mengumpulkan pembayaran pelanggan
7. Menyetorkan uang ke bank 8. Membuat pelaporan manajerial
2.4 Penjualan Kredit
Pengertian penjualan kredit menurut Soemarso (2009:160), Penjualan Kredit adalah transaksi antara perusahaan dengan pembeli untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang, kas aktiva. Sedangkan menurut Kieso (2009:386), Penjualan Kredit adalah janji lisan dari pembeli untuk membayar jasa yang dijual, biasanya dapat ditagih 30-60 hari dan merupakan
“piutang terbuka” yang berasal dari pelunasan utang jangka pendek.
Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penjualan kredit adalah suatu kegiatan atau transaksi antara penjual dengan pembeli yang pembayaran atau pelunasan dilakukan beberapa hari setelah barang diterima pembeli sesuai dengan kesepakat antara penjual dan pembeli.
2.5 Piutang
Menurut Herry (2009:266) piutang adalah hak atau klaim perusahaan pada organisasi lain untuk menerima sejumlah kas, barang, atau jasa di masa yang akan datang sebagai akibat kejadian pada masa yang lalu.
(23)
Menurut Mulya (2009:198) pengertian piutang adalah berupa hak klaim atau tagihan berupa uang atau bentuk lainnya kepada seseorang atau suatu perusahaan.
Menurut Sugiri (2009:43) Piutang usaha timbul akibat adanya penjualan kredit. Sebagian besar perusahaan menjual secara kredit agar dapat menjual lebih banyak produk atau jasa. Istilah piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya.
Beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa piutang adalah hak perusahaan melakukan klaim atau penagihan berupa uang atau dalam bentuk lain kepada pembeli atas transaksi penjualan secara kredit.
2.6 Pendapatan
Menurut Suwardjono (2014:393), pendapatan terbentuk dengan terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. Saat penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standart dalam pengakuan pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan terealisasi. Berikut transaksi pemicu pada bukti pegakuan pendapatan :
1. Penerimaan order pembelian 2. Penerimaan uang muka 3. Pengiriman barang
4. Penyiapan/ pengiriman faktur penjualan
5. Penerimaan nota terima barang dari pembeli yang didukung faktur dan order pembelian
(24)
6. Pengiriman surat tagihan
7. Penerimaan kas atau alat pembayaran lain yang didukung nota pembayaran atau bukti transfer
8. Penyesuaian akhir periode
Menurut Jusup (2011:363), Profitabilitas dapat ditentukan berdasarkan penjualan bersih, harga pokok penjualan, dan laba kotor. Pendapatan penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan disebut pendapatan kotor.
Penjualan Bersih – Harga Pokok Penjualan = Pendapatan Kotor
2.7 Piutang Tak Tertagih
Menurut James (2009:438), transaksi penjualan barang atau jasa secara kredit, memungkinkan pelanggan tidak membayar utang mereka, dengan demikian sebagian piutang menjadi tak tertagih.
Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah piutang dianggap tidak tertagih. Saat piutang sudah jatuh tempo, pertama-tama perusahaan harus menghubungi si pelanggan dan mencoba menagihnya. Jika setelah dihubungi beberapa kali si pelanggan tetap tidak membayar, maka perusahaan dapat menyewa jasa agensi penagihan (debt collector). Setelah agensi penagihan melakukan upaya penagihan dan si pelanggan tetap tidak membayar, seluruh saldo piutang yang tersisa dianggap tidak tertagih. Salah satu indikasi terpenting dari piutang yang tidak tertagih sebagian atau seluruhnya adalah ketika debitor pailit. Indikasi lainnya termasuk penutupan usaha pelanggan dan kegagalan dalam
(25)
2.8 Program Aplikasi
Menurut penjelasan dari Jogiyanto (2005:112), Program merupakan ekspresi, pernyataan kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman, sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. Sedangkan Aplikasi adalah suatu penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang digunakan untuk menerapkan atau mengimplementasikan hal atau permasalahan tersebut sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai - nilai dasar dari hal, data, permasalahan atau pekerjaan.
2.9 System Development Life Cycle
Menurut Tegarden (2013:2), System Development Life Cycle adalah proses memahami bagaimana sebuah sistem informasi dapat mendukung kebutuhan bisnis dengan merancang suatu sistem, membangunnya dan memberikannya kepada pengguna. Sedangkan menurut Kendall (2002:11), Siklus Hidup Pengembangan Sistem adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.
2.10 Model Waterfall
Model Waterfall atau disebut juga Linear Sequential Model merupakan model yang paling banyak digunakan dalam Software Engineering. Model ini
(26)
melakukan pendekatan secara sistematis dan sekuensial yang dimulai dari tahap software requirement analysis, design, coding, testing, dan maintenance.Disebut
Waterfall karena setiap tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan (Pressman, 2002:37). Berikut ini adalah penjelasan dari tahap – tahap yang dilakukan didalam model Waterfall menurut Pressman :
1. Software Requirements Analysis
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusus nya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, Software Engineer harus memahami information domain, behavior, performance
dan interface yang diperlukan. Kebutuhan untuk sistem dan software didokumentasikan dan diperlihatkan kepada pelanggan.
2. Design
Software design sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus
pada empat atribut sebuah program yang berbeda: data structure, software architecture, interface representations and procedural (algorithmic)
detail. Proses desain menerjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah
representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum coding dimulai. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan
menjadi bagian dari konfigurasi software.
3. Coding
Design harus diterjemahkan kedalam bentuk form yang bisa dibaca oleh
mesin. Tahap coding melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, maka coding dapat diselesaikan secara mekanis.
(27)
4. Testing
Setelah coding dilakukan, testing program dimulai. Proses testing berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional; yaitu mengarahkan testing untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
5. Maintenance
Softwareakan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Software maintenance mengaplikasikan lagi setiap fase program
sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
2.11 Testing
Menurut Romeo (2003:3) Testing software adalah proses
mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk verifikasi, mendeteksi error dan validasi. Verifikasi adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk software, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi adalah melihat kebenaran sistem apakah proses yang telah ditulisan sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Deteksi error adalah testing yang
(28)
berorientasi untuk membuat kesalahan secara intensif, untuk menentukan apakah suatu hal tersebut terjadi bilamana tidak seharusnya terjadi atau suatu hal tersebut tidak terjadi. Test case merupakan suatu tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya.
2.12 Blackbox Testing
Black box testing dilakukan tanpa adanya suatu pengetahuan tentang
detail struktur internal dari sistem atau komponen yang dites, juga disebut sebagai functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada
software, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
Dengan adanya black box testing, perekayasa software dapat menggunakan kebutuhan fungsional pada suatu program. Black box testing dilakukan untuk melakukan pengecekan apakah sebuah software telah bebas dari error dan fungsi-fungsi yang diperlukan telah berjalan sesuai dengan yang
(29)
15
Dalam pembuatan sistem informasi ini menerapkan metode Systems Development Life Cycle (Siklus Hidup Pengembangan Sistem) yang berfungsi
untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan. Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya yaitu sebagai berikut :
3.1 Analisis Sistem 3.1.1 Identifikasi Masalah
Transaksi penjualan pada UD. Stardus Surabaya sangat tergantung pada persediaan yang ada di gudang, jika persediaan tidak dikelola dengan baik, maka penjualan juga tidak dapat memenuhi volume yang telah ditetapkan. Sering terjadinya kehabisan stok pada saat terjadi pemesanan pelanggan yang disebabkan perusahaan tidak mengetahui keadaan persediaan barang secara real time, sehingga proses pengadaan tidak diketahui kapan harus dilakukan tanpa menunggu persediaan barang habis. Hal ini berdampak kerugian pada perusahaan karena tidak dapat melakukan proses penjualan dan tidak memperoleh laba.
Berdasarkan pada masalah persediaan diatas pada saat proses pemesanan pelanggan sampai dengan proses penjualan, tidak adanya pencatatan pemesanan pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan pada saat proses penjualan tidak semua pemesanan pelanggan dapat terealisasi atau dilakuakan proses penjualan, tergantung dari persediaan yang ada digudang. Hal ini berdampak pada saat terjadi
(30)
proses penerimaan barang dari supplyer, perusahaan tidak dapat melakukan penawaran produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki catatan history atas pesanan pelanggan yang tidak terpenuhi yang mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan transaksi penjualan.
Setelah terjadi proses penjualan, kemudian pelanggan akan melakukan pembayaran sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang sudah disepakati. Fakta yang terjadi di perusahaan saat ini, pada saat ingin mengetahui puitang yang sudah jatuh tempo hanya melakukan pengecekan terhadap nota-nota penjualan. Hal ini berakibat keterlambatan pada saat melakukan penagihan kepada pelanggan atau bahkan tidak tertagih jika perusahaan tidak teliti dalam melakukan pengecekan atas nota-nota penjualan tersebut.
Dari identifikasi masalah yang ada dapat disimpulkan permasalahan yang ada pada proses penjualan sebagai berikut :
1. Permasalahan pada persediaan barang yang sering habis pada saat ada pesanan pelanggan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan proses penjualan tidak memperoleh keuntungan.
2. Proses pemesanan pelanggan saat terjadi pesanan yang tidak terpenuhi dan tidak dilakukan pencatatan sehingga perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan penawaran kembali pada pelanggan.
3. Pengecekan tagihan dilakukan berdasarkan melihat nota-nota penjualan, jika tidak teliti berakibat keterlambatan pembayaran dan piutang tidak tertagih.
(31)
Dari permasalahan diatas dapat digambarkan Document Flow proses penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.1 dan untuk Document Flow proses pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.2.
Document Flow Sistem Penjualan Bag. Penjualan
Faktur Penjualan Faktur Penjualan
Bag. Gudang Bag. pembelian Manajer
Pelanggan Mulai Data Permintaan Data Permintaan Rekap Permintaan Data Rekap Permintaan Data Rekap Permintaan Cek Persediaan & Buat Laporan Laporan Barang Tersedia Laporan Persediaan Habis Laporan Persediaan Habis Laporan Barang Tersedia Buat Faktur Penjualan Faktur Penjualan Faktur Penjualan Laporan Penjualan Selesai B B B A C Buat Laporan Penjualan Laporan Penjualan A Kartu Persediaan
(32)
Pada gambar 3.1 document flow sistem penjualan dapat dilihat bahwa tidak ada output yang melaporkan adanya pesanan tidak terpenuhi, tanpa adanya proses pencatatan atas permintaan pelanggan yang tidak terealisasi. Jika ada proses penerimaan barang dari supplier, perusahaan tidak dapat melakukan penawaran kembali kepada pelanggan atas pesanan yang belum terealisasi, yang mengakibatkan perusahaan kehilangan kesempatan untuk melakukan proses penjualan.
Fakta yang terjadi pada proses penjualan tersebut yaitu terdapat adanya pesanan pelanggan yang tidak terealisasi dikarenakan perusahaan tidak mengetahui keadaan stok barang secara real time dan tidak mengetahui kapan harus melakukan proses pengadaan tanpa harus menunggu persediaan barang habis. Jika sampai terjadi kehabisan stok dan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan akan mengalami kerugian dikarenakan tidak dapat melakukan proses penjualan dan tidak mendapatkan keuntungan.
Dari gambar 3.1 Document Flow Sistem Penjualan terdapat laporan penjualan yang diperoleh dari bagian penjualan berdasarkan rekap faktur penjualan dalam satu periode. Laporan penjualan tersebut digunakan oleh manajer untuk pengambilan keputusan terhadap proses atau kegiatan yang mempengaruhi proses penjualan.
(33)
Document Flow Sistem Pembayaran Bag. Pembayaran Tanda Terima Pembayaran Tanda Terima Pembayaran Manajer Pelanggan Mulai Data Pembayaran Data Pembayaran Cek Piutang & Buat Tanda
Terima Tanda Terima Pembayaran Lunas Tanda Terima Pembayaran Lunas Buat Laporan Pembayaran Laporan Pembayaran Laporan Pembayaran Selesai C B B Tanda Terima Pembayaran & Lap. Tunggakan Tanda Terima Pembayaran & Lap. Tunggakan A A B C Faktur Penjualan
(34)
Pada Gambar 3.2 Document Flow Sistem Pembayaran, pelanggan melakukan proses pembayaran sesuai dengan jatuh tempo yang tertera pada nota penjualan. Pada saat proses pembayaran tersebut terdapat masalah keterlambatan pembayaran piutang. Dikarenakan perusahaan tidak memiliki sistem pencatatan piutang, dan pada saat ini hanya melakukan pengecakan terhadap nota-nota penjualan, yang berakibat terlambat melakukan penagihan jika tidak teliti melakukan pengecekan atas nota-nota penjualan.
3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Aplikasi ini dirancang untuk membantu dan memudahkan pihak manajer dalam mengevaluasi dan meningkatkan penjualan maka diperlukan suatu keputusan manajerial :
1. Apakah persediaan suatu produk perlu dilakukan proses pengadaan ?
2. Barang mana saja yang perlu ditawarkan dan kepada pelanggan siapa barang tersebut ditawarkan, yang berdasarkan pada data pemesanan tidak terpenuhi ? 3. Pelanggan mana saja yang belum melunasi piutang penjualan yang sudah jatuh
tempo ?
Terkait kebutuhan di atas, maka manajer membutuhkan data sebagai berikut :
1. Data barang 2. Data pelanggan 3. Data pesanan 4. Data penjualan
(35)
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi model pengembangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam Diagram Input Proses Output pada gambar 3.3.
Input-Proses-Output Diagram Proses Penjualan Kardus Pada UD. Stardus Output Proses Input Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi Laporan Pembayaran Piutang Pemesanan Laporan Pendapatan Penjualan Laporan Pembayaran Piutang Data Barang Laporan Penjualan Laporan Barang Paling Laku Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi Laporan Piutang Jatuh Tempo Laporan Pemesanan Laporan Piutang Tidak Tertagih Pembayaran Laporan Penjualan Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran Data Pelanggan Data Karyawan Laporan Penjualan Laporan Pemesanan Laporan Piutang Jatuh Tempo Laporan Pemesanan Pelaporan Manajerial Surat Jalan
(36)
Berikut ini merupakan penjelasan dari input, proses, dan output berdasarkan desain diagram input-proses-output proses penualan di atas.
A. Input
1. Data Barang
Data barang adalah data barang pesanan pelanggan yang digunakan untuk melakukan proses pemesanan yang berisi tentang data id barang, nama barang, harga, dan jumlah barang.
2. Data Pelanggan
Data pelanggan adalah data pelanggan yang memesan yang digunakan untuk melakukan proses pemesanan dan proses pembayaran yang berisi tentang data id pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan nomer telepon pelanggan.
3. Data Karyawan
Data karyawan adalah data karyawan yang bertanggung jawab atas setiap transaksi yang berisi tentang data id karyawan, nama karyawan, alamat, dan nomer telepon karyawan.
4. Laporan Pemesanan
Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama barang, dan jumlah barang.
(37)
5. Laporan Penjualan
Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
6. Laporan Piutang Jatuh Tempo
Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama pelanggan, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
7. Laporan Pembayaran Piutang
Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
B. Proses
1. Proses Pemesanan
Proses pemesanan berfungsi untuk mencatat data pesanan pelanggan yang didapat dari inputan data barang dan data pelanggan, serta menghasilkan output laporan pesanan tidak terpenuhi yang berguna untuk melakukan penawaran kembali kepada pelanggan jika ada proses penerimaan barang, dan laporan
(38)
pemesanan yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses panjualan dan proses manajerial.
2. Proses Penjualan
Proses penjualan berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan yang sesuai dengan inputan laporan pemesanan dan laporan pemesanan tidak terpenuhi yang dihasilkan dari proses pemesanan, serta menghasilkan output surat jalan yang dgunakan untuk proses pengiriman dan laporan penjualan yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses pengecekan jatuh tempo pembayaran dan proses manajerial.
3. Proses Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Proses pengecekan jatuh tempo pembayaran berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap laporan penjualan berdasarkan tanggal jatuh tempo pembayaran yang didapat dari proses penjualan, serta menghasilkan output laporan piutang jatuh tempo yang berguna sebagai dasar untuk melakukan proses pembayaran dan proses manajerial.
4. Proses Pembayaran
Proses pembayaran berfungsi untuk mencatat transaksi pembayaran berdasarkan laporan piutang jatuh tempo yang dihasilkan dari proses pengecekan jatuh tempo pembayaran, serta menghasilkan laporan pembaran piutang yang berguna sebagai dasar untuk proses manajerial.
5. Proses Manajerial
Proses manajerial berfungsi untuk mengolah laporan-laporan yang dihasilkan dari proses pemesanan, proses penjualan, proses pengecekan piutang penjualan, dan proses pembayaran untuk diolah dan menghasilkan laporan
(39)
penjualan, laporan piutang tidak tertagih, dan laporan pendapatan yang ditujukan untuk pengambilan keputusan bagi manajer.
C. Output
1. Laporan Pemesanan
Laporan pemesanan adalah inputan dari proses penjualan dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pemesanan yang berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama barang, dan jumlah barang.
2. Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi
Laporan pemesanan tidak terpenuhi merupakan output dari proses pemesanan yang berisi tentang data id pemesanan, tanggal pemesanan, nama pelanggan, nama barang, dan jumlah barang.
3. Laporan Penjualan
Laporan penjualan adalah inputan dari proses pengecekan jatuh tempo pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses penjualan yang berisi tentang data id penjualan, tanggal penjualan, nama pelanggan, nama barang, harga barang, jumlah barang, total harga barang, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
4. Laporan Piutang Jatuh Tempo
Laporan piutang jatuh tempo adalah inputan dari proses pembayaran dan proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pengecekan jatuh tempo pembayaran yang berisi tentang data id penjualan, nama pelanggan, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
(40)
5. Laporan Penbayaran Piutang
Laporan pembayaran piutang adalah inputan dari proses pelaporan manajerial yang merupakan output dari proses pembayaran yang berisi tentang data id pembayaran, id penjualan, nama pelanggan, tanggal pembayaran, tanggal jatuh tempo, total pembayaran.
6. Laporan Barang Paling Laku
Laporan barang paling laku merupakan output dari proses pelaporan manajerial yang berguna untuk mengetahui barang mana saja yang paling laku terjual.
7. Laporan Pendapatan
Laporan pendapatan merupakan output dari proses pelaporan manajerial yang berguna untuk mengetahui pendapatan dari proses penjulan yang diperoleh dari selisih antara harga perolehan dan harga jual.
8. Laporan Piutang Tidak Tertagih
Laporan piutang tidak tertagih merupakan output dari proses manajerial yang berguna untuk mengetahui piutang mana saja yang sudah jatuh tempo tetapi belum terbayar, berdasarkan laporan penjualan yaitu data tanggal jatuh tempo pembayaran pada periode tertentu yang belum terbayar lunas pada periode tertentu.
(41)
3.2.1 Sistem Flow
Sistem informasi memiliki alur antara data, proses dan laporan yang digambarkan dalam bentuk system flow.
1. System Flow Penjualan
Dimulai dari data permintaan pelanggan yang diberikan pada bagian penjualan, kemudian bagian penjualan akan memproses data permintaan kemudian disimpan pada tabel permintaan, kemudian dilakukan pengecekan terhadap persediaan yang ada. Jika permintaan pelanggan tidak tersedia maka akan dilakukan proses pembuatan laporan permintaan tidak terpenuhi untuk diberikan pada pihak manajer. untuk desain sistem flow penjualan halaman 1 dapat dilihat pada gambar 3.4.
Pada gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2. Jika barang tersedia, maka langsung menuju ke proses pembuatan faktur penjualan, dari proses pembuatan faktur penjualan menghasilkan output faktur penjualan untuk diberikan kepada pelanggan atas transaksi penjualan dan disimpan berupa data penjualan, kemudian melakukan proses pelaporan penjualan untuk pihak manajer berdasarkan data penjualan.
(42)
Sistem Flow Penjualan
Bag. Penjualan Pelanggan
Tidak Mulai
Data Pemasanan
Data Pemesanan
Input Data Pemesanan
Memproses Pemesanan
Cek Persediaan
Tersedia ?
A Ya
Lap. Permintaan tidak Terpenuhi
Buat Lap. Permintaan Tidak Terpenuhi
Pemesanan
Persediaan
B Pemesanan
(43)
Sistem Flow Penjualan
Bag. Penjualan
Faktur Penjualan
Manajer Pelanggan
A
Faktur Penjualan
Buat Laporan Penjualan
A Laporan Penjualan
Buat Faktur Penjualan & Surat
Jalan
Faktur Penjualan & Surat
Jalan
B
Selesai
B Laporan Penjualan
B
Lap. Permintaan tidak Terpenuhi
Penjualan C
Gambar 3.5 Desain Sistem Flow Penjualan Halaman 2
2. System Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
Dimulai dari proses pengecekan piutang berdasarkan data penjualan yang dihasilkan dari proses penjualan, maka dari hasil pengecekan piutang jatuh tempo tersebut akan menghasilkan output berupa laporan piutang jatuh tempo yang akan
(44)
diberikan pada pihak manajer. Untuk desain sistem flow pengecekan piutang jatuh tempo dapat dilihat pada gambar 3.6.
Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
Manajer Bag. Penjualan
Mulai
Pengecekan Piutang Jatuh
Tempo
Laporan Piutang Jatuh
Tempo
Laporan Piutang Jatuh
Tempo
Selesai Penjualan
Gambar 3.6 Desain Sistem Flow Pengecekan Piutang Jatuh Tempo
3. System Flow Pembayaran
Dimulai dari data pembayaran yang diserahkan pelanggan kepada bagian penjualan, kemudian bagian penjualan melakukan pengecekan terhadap piutang pelanggan berdasarkan data penjualan, jika sesuai maka bagian penjualan akan membuat tanda terima pembayaran lunas untuk diserahkan pada pelanggan dan membuat laporan pembayaran berdasarkan data pembayaran untuk diserahkan kepada manajer.
Jika pelanggan masih memiliki tunggakan atau ada piutang yang belum lunas maka bagian penjualan akan membuat laporan tunggakan untuk faktur yang
(45)
belum lunas dan diberikan kepada pelanggan. untuk desain sistem flow pembayaran dapat dilihat pada gambar 3.7.
Sistem Flow Pembayaran
Bag. Pembayaran Laporan Tunggakan Manajer Pelanggan Tidak Ya Laporan Tunggakan Laporan Pembayaran Laporan Pembayaran Data Pembayaran B
Jml Byr = Piutang Laporan Tunggakan Selesai Laporan Pembayaran Lunas Mulai B Data Pembayaran Laporan Pembayaran Lunas B Pembayaran Buat Laporan Tunggakan Buat Tanda Terima Pembayaran Lunas A A Buat Lap. Pembayaran C Penjualan Pelanggan Pembayaran
(46)
3.2.2 Data Flow Diagram
Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai
dari context diagram seperti dapat dilihat pada gambar 3.8 Dari context diagram dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk menggambarkan sistem lebih rinci.
1. Context Diagram
Context Diagram sistem penjulan kardus pada UD. Stardus Surabaya
mempunyai dua entitas luar yang memberi masukan kepada sistem dan menerima keluaran dari sistem. Kudua entitas tersebut antara lain pelanggan dan manajer. Context Diagram aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya dapat
dilihat pada gambar 3.8.
(47)
2. DFD Level 0 Sistem Penjualan Kardus
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 pada aplikasi penjualan kardus terdapat lima proses yaitu pemesanan, penjualan, pengecekan jatuh tempo pembayaran, pembayaran, pelaporan manajerial. DFD Level 0 aplikasi penjualan kardus dapat dilihat pada gambar 3.9.
(48)
3. DFD Level 1 Proses Pemesanan
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pemesanan terdapat tiga proses yaitu pendaftaran, penerimaan pesanan, pelaporan pesanan. DFD Level 1 proses pemesanan dapat dilihat pada gambar 3.10.
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Pemesanan
4. DFD Level 1 Proses Penjualan
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses penjualan terdapat tiga proses yaitu pengecekan persediaan, pengecekan pesanan, pembuatan faktur, pelaporan. DFD Level 1 proses penjualan dapat dilihat pada gambar 3.11.
(49)
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Penjualan
5. DFD Level 1 Proses Pengecekan Jatuh Tempo
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pengecekan jatuh tempo terdapat dua proses yaitu pengecekan tanggal pembayaran, pelaporan piutang jatuh tempo. DFD Level 1 proses pengecekan piutang jatuh tempo dapat dilihat pada gambar 3.12.
(50)
6. DFD Level 1 Proses Pembayaran
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pembayaran terdapat tiga proses yaitu pengecekan pembayaran, pembayaran, pelaporan pembayaran. DFD Level 1 proses pembayaran dapat dilihat pada gambar 3.13.
Gambar 3.13 DFD Level 1 Proses Pembayaran
7. DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial
Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 1 proses pelaporan manajerial terdapat tiga proses yaitupelaporan penjualan, pelaporan pembayaran, pelaporan piutang tak tertagih. DFD Level 1 proses pelaporan manajerial dapat dilihat pada gambar 3.14.
(51)
Gambar 3.14 DFD Level 1 Proses Pelaporan Manajerial
3.2.3 Conceptual Data Model
Conceptual data model (CDM) dari aplikasi penjualan kardus terdapat
enam tabel, yaitu tabel pelanggan, tabel karyawan, tabel barang, tabel pemesanan, tabel penjualan, tabel pembayaran. Conceptual data model (CDM) dari aplikasi penjualan kardus dapat dilihat pada gambar 3.15.
(52)
Gambar 3.15 Conceptual Data Model (CDM) Aplikasi Penjualan Kardus
3.2.4 Physical Data Model
Berdasarkan Conceptual data model (CDM) yang ada, dapat dibuat physical data model (PDM). Terdapat delapan tabel dari physical data model
(PDM) aplikasi penjualan kardus yaitu tabel karyawan, tabel pelanggan, tabel
barang, tabel pemesanan, tabel detail_pemesanan, tabel pembayaran, tabel penjualan, tabel detail_penjualan. physical data model (PDM) dari aplikasi penjualan kardus dapat dilihat pada gambar 3.16.
(53)
(54)
3.2.5 Struktur Tabel 1. Tabel Karyawan
Nama Tabel : Karyawan
Fungsi : Menyimpan data karyawan
Primary Key : ID_Karyawan
Foreign Key : -
Tabel 3.1 Tabel Karyawan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Karyawan Char 5 Primary Key
2 Nama_Karyawan Varchar 50 -
3 Jenis_Kelamin Char 10
4 Alamat_Karyawan Varchar 50 -
5 Kota_Karyawan Varchar 50 -
6 Provinsi_Karyawan Varchar 50 -
7 No_Telp_Karyawan Varchar 20 -
8 Wewenang Char 2 -
9 Password Varchar 20 -
2. Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Fungsi : Menyimpan data pelanggan
Primary Key : ID_Pelanggan
Foreign Key : -
Tabel 3.2 Tabel Pelanggan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pelanggan Char 5 Primary Key
2 Nama_Plg Varchar 50 -
3 Alamat_Plg Varchar 50 -
(55)
No Field Name Type Length Constraint
5 Provinsi_Plg Varchar 50 -
6 No_Telp_Plg Varchar 20 -
3. Tabel Barang
Nama Tabel : Barang
Fungsi : Menyimpan data barang
Primary Key : ID_Barang
Foreign Key : -
Tabel 3.3 Tabel Barang
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Barang Char 5 Primary Key
2 Nama_Brg Varchar 50 -
3 Harga_Beli Int - -
4 Harga_Jual Int - -
5 Stok Int - -
6 Stok_Minimum Int - -
4. Tabel Pemesanan
Nama Tabel : Pemesanan
Fungsi : Menyimpan Transaksi Pemesanan
Primary Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan
(56)
Tabel 3.4 Tabel Pemesanan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pesanan Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Pesanan Date - Primary Key
3 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
4 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key
5 Keterangan Varchar 50 -
5. Tabel Detail_Pesanan
Nama Tabel : Detail_Pesanan
Fungsi : Menyimpan transaksi detail pesanan
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan, ID_Barang
Tabel 3.5 Tabel Detail_Pesanan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key
2 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key
2 ID_Barang Char 5 Foreign Key
3 Qty Int - -
4 Sisa_Order Int - -
6. Tabel Penjualan
Nama Tabel : Penjualan
Fungsi : Menyimpan transaksi penjualan
Primary Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan
Foreign Key : ID_Karyawan, ID_Pelanggan, ID_Pesanan, Tanggal_Pesanan
(57)
Tabel 3.6 Tabel Penjualan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Penjualan Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Penjualan Date - Primary Key
3 ID_Karyawan Char 5 Foreign Key
4 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
5 ID_Pesanan Char 5 Foreign Key
6 Tanggal_Pesanan Date - Foreign Key
7 Tanggan_JT Date - -
8 Total_Penjualan Int - -
9 Keterangan Varchar 50 -
7. Tabel Detail Penjualan
Nama Tabel : Detail_Penjualan
Fungsi : Menyimpan transaksi detail penjualan
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Penjualan, Tanggal_Penjualan, ID_Barang
Tabel 3.7 Tabel Detail_Penjualan
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key
2 Tanggal_penjualan Date - Foreign Key
3 ID_Barang Char 5 Foreign Key
4 Qty Int - -
5 Harga Int - -
8. Tabel Pembayaran
Nama Tabel : Pembayaran
Fungsi : Menyimpan transaksi detail pembayaran
(58)
Foreign Key : ID_Penjualan, ID_Pesanan, ID_Pelanggan, ID_Barang
Tabel 3.8 Tabel Pembayaran
No Field Name Type Length Constraint
1 ID_Pembayaran Char 5 Primary Key
2 Tanggal_Pembayaran Date - Primary Key
3 ID_Penjualan Char 5 Foreign Key
4 Tanggal_Penjualan Date - Foreign Key
5 ID_Pelanggan Char 5 Foreign Key
6 Tanggal_JT Date - -
7 Jumlah_Pembayaran Int - -
8 Jumlah Piutang Int - -
9 Sisa Piutang Int - -
3.2.6 Desain Interface
Desain interface dibuat sebagai dasar untuk membuat aplikasi penjualan kardus dengan tampilan yang sederhana yang bertujuan untuk mempermudah menggunakan aplikasi penjualan. Berikut desain form pada aplikasi penjualan kardus.
1. Desain Form Utama
Form Utama berfungsi sebagai menampung fitur yang dimiliki aplikasi penjualan kardus, sehingga mempermudah dalam penggunaan aplikasi. Desain form utama dapat dilihat pada gambar 3.17.
(59)
Aplikasi Penjualan Kardus UD. Stardus Surabaya
Login Master Transaksi Laporan Logout Keluar
Gambar 3.17 Desain Form Utama Aplikasi Penjualan Kardus
2. Desain Form Login
Form login berfungsi sebagai akses pengguna untuk masuk ke dalam
sistem, dimana pengguna memiliki hak akses untuk penggunaan fitur yang terdapat pada aplikasi. Desain form login dapat dilihat pada gambar 3.18.
Form Login
Nama :
Password :
Gambar 3.18 Desain Form Login
3. Desain Form Master Barang
Form master barang berfungsi untuk memasukkan data barang yang
kemudian disimpan dalam database master barang. Berikut ini merupakan tampilan dari form master barang yang dapat dilihat pada gambar 3.19.
(60)
Master Barang
Data Barang
ID Barang :
Nama : Harga Beli :
Harga Jual :
Stock Barang :
Stock Minimal : Simpan Ubah Batal ID Baru
Cari
Gambar 3.19 Desain Form Master Barang
4. Desain Form Master Karyawan
Form master Karyawan berfungsi untuk memasukkan data karyawan yang
kemudian disimpan dalam database master karyawan. Berikut ini merupakan tampilan dari form master karyawan yang dapat dilihat pada gambar 3.20.
Master Karyawan
Data Karyawan ID Karyawan : Nama :
Alamat : Kota : Provinsi :
Simpan Ubah Batal ID Baru
Cari
No. Telp : Wewenang :
Laki-Laki Perempuan
Passoword : Jenis Kelamin :
(61)
5. Desain Form Master Pelanggan
Form master Pelanggan berfungsi untuk memasukkan data pelanggan
yang kemudian disimpan dalam database master pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari form master pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.21.
Master Pelanggan
Data Pelanggan
ID Pelanggan :
Nama : Alamat : Kota : Provinsi :
Simpan Ubah Batal ID Baru
Cari
No. Telp :
Gambar 3.21 Desain Form Master Pelanggan 6. Desain Form Transaksi Pemesanan
Form transaksi pemesanan berfungsi untuk memasukkan data pemesanan
pelanggan yang kemudian disimpan dalam database pemesanan pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pemesanan pelanggan yang dapat dilihat pada gambar 3.22.
(62)
Form Pemesanan
Data Pemesanan
Detail Pesanan
Pelanggan : Barang :
Cari
Pesanan Baru
Sisa Order :
Tanggal :
ID Pemesanan : ID Baru
Cetak Simpan
Pesanan
Input Barang
Barang Selanjutnya
Cari
ID Pemesanan :
Cari
Stok : Jml Pesanan :
Keterangan :
Gambar 3.22 Desain Form Transaksi Pemesanan
7. Desain Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan berfungsi untuk memasukkan data penjualan
atas pesanan pelanggan yang sudah dimasukkan sebelumnya kemudian disimpan dalam database penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.23.
(63)
Form Penjualan
Data Penjualan
Detail Penjualan
ID Pesanan : Tgl Pesanan :
Cari
Nota Baru
Jatuh Tempo :
Tanggal :
ID Penjualan : ID Baru
Cetak Simpan
Penjualan
Cari
ID Penjualan : Pelanggan :
Total Penjualan :
Tgl JT :
Hitung
Surat Jalan
Gambar 3.23 Desain Form Transaksi Penjualan
8. Desain Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Form pengecekan jatuh tempo berfungsi untuk melakukan pengecekan
terhadap transaksi penjualan yang telah jatuh tempo tanggal pembayarannya. Berikut ini merupakan tampilan dari form pengecekan jatuh tempo pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.24
(64)
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode Nama Pelanggan
s/d
Tanggal : Cari Nama : Cari
Form Pengecekan Jatuh Tempo Pembayaran
Gambar 3.24 Desain Form Pengecekan Jatuh tempo Pembayaran
9. Desain Form Transaksi Pembayaran
Form transaksi pembayaran berfungsi untuk memasukkan data
pembayaran atas penjualan yang sudah dilakukan sebelumnya, kemudian disimpan dalam database pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari form transaksi pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.25.
(65)
Form Pembayaran
Data Pembayaran
Detail Piutang JT
Pelanggan : ID Penjualan :
Cari
Nota Baru
Tgl JT :
Tanggal :
ID Pembayaran : ID Baru
Cetak
Simpan Pembayaran
Cari
ID Pembayaran : Tgl Penjualan :
Piutang :
Sisa Piutang : Pembayaran :
Gambar 3.25 Desain Form Transaksi Pembayaran
10. Desain Nota Pemesanan
Desain nota pemesanan berfungsi untuk menampilkan detail pemesanan pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota pemesanan yang dapat dilihat pada gambar 3.26.
(66)
Nota Pemesanan
Nama Barang Jumlah Item Sisa Order
ID Pemesanan :
Hormat Kami Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Gambar 3.26 Desain Nota Pemesanan
11. Desain Nota Penjualan
Desain nota penjualan berfungsi untuk menampilkan detail penjualan pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.27.
Nota Penjualan
Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Total ID Penjualan :
Total Penjualan Tanggal :
Pelanggan : Alamat :
Tanggan JT Kota :
Penjualan Pemesanan
Tgl Pesan : ID Pesan :
Hormat Kami Pelanggan
(67)
12. Desain Surat Jalan
Desain surat jalan berfungsi untuk menampilkan detail barang yang akan dikirim kepada pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari surat jalan yang dapat dilihat pada gambar 3.28.
Surat Jalan
Nama Barang Jumlah
ID Surat Jalan :
Hormat Kami Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Pengirim Penerima
Gambar 3.28 Desain Surat Jalan
13. Desain Nota Pembayaran
Desain nota pembayaran berfungsi untuk menampilkan detail pembayaran piutang pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari nota penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.29.
(68)
Nota Pembayaran
ID Penjualan Tanggal Penjualan Jatuh Tempo ID Pembayaran :
Jumlah Bayar Tanggal :
Pelanggan : Alamat : Kota :
Jumlah Piutang
Sisa Piutang
Gambar 3.29 Desain Nota Pembayaran
14. Desain Laporan Stok Minimal
Desain laporan stok minimal untuk menampilkan laporan stok minimal. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan stok minimal yang dapat dilihat pada gambar 3.30.
Laporan Stock Minimal
ID Barang Nama Barang Stock Barang Stock Minimal
(69)
15. Desain Laporan Pesanan
Desain laporan pesanan untuk menampilkan laporan transaksi pesanan pelanggan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan yang dapat dilihat pada gambar 3.31.
Laporan Pemesanan
Nama Barang Jumlah
Periode
Sisa Order
ID Pemesanan Pelanggan
Tanggal
Gambar 3.31 Desain Laporan Pesanan
16. Desain Laporan Penjualan
Desain laporan penjualan untuk menampilkan laporan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan penjualan yang dapat dilihat pada gambar 3.32.
(70)
Laporan Penjualan
ID Penjualan Pelanggan Total Penjualan
Periode
Total Tanggal
Gambar 3.32 Desain Laporan Penjualan
17. Desain Laporan Pesanan Tidak Terpenuhi
Desain laporan pesanan tidak terpenuhi untuk menampilkan pesanan tidak terpehuhi dari transaksi pemesanan yang tidak terealisasi pada transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pesanan tidak terpenuhi yang dapat dilihat pada gambar 3.33.
Laporan Pemesanan Tidak Terpenuhi
ID Barang Nama Barang Tidak Terpenuhi Periode
Tanggal : ID Pesanan :
Pelanggan : Alamat : Kota :
(71)
18. Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo
Desain laporan piutang jatuh tempo untuk menampilkan laporan piutang jatuh tempo. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan piutang jatuh tempo yang dapat dilihat pada gambar 3.34.
Laporan Piutang Jatuh Tempo
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode
Nama Pelanggan
Gambar 3.34 Desain Laporan Piutang Jatuh Tempo 19. Desain Laporan Pembayaran
Desain laporan pembayaran untuk menampilkan laporan transaksi pembayaran. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pembayaran yang dapat dilihat pada gambar 3.35.
Laporan Pembayaran
ID Pembayaran Pelanggan ID Penjualan Tanggal Jual
Periode Tanggal
Tanggal JT Jumlah Piutang Jumlah Bayar Sisa Piutang
(72)
20. Desain Laporan Barang Paling Laku
Desain laporan barang paling laku untuk menampilkan laporan barang paling laku berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan barang paling laku yang dapat dilihat pada gambar 3.36.
Laporan Barang Paling Laku
Nama Barang Jumlah Item
Periode
Gambar 3.36 Desain Laporan Barang Paling Laku
21. Desain Laporan Pendapatan
Desain laporan pendapatan untuk menampilkan laporan pendapatan antara harga beli dan harga jual berdasarkan transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gambar 3.37.
(73)
Laporan Pendapatan
Nama Barang Jumlah Item Harga Jual Harga Beli Pendapatan Periode
Total Pendapatan
Gambar 3.37 Desain Laporan Pendapatan
22. Desain Laporan Piutang Tak Tertagih
Desain laporan piutang tak tertagih untuk menampilkan piutang berdasarkan pembayaran yang belum terealisasi atas transaksi penjualan. Berikut ini merupakan tampilan dari laporan pendapatan yang dapat dilihat pada gambar 3.38.
Laporan Piutang Tak Tertagih
ID Penjualan Nama Pelanggan Jumlah Piutang Tanggal JT Periode
Nama Pelanggan
(74)
3.3. Rancangan Pengujian dan Evaluasi Sistem 3.3.1. Desain Uji Coba
Desain uji coba dilakukan untuk dapat mengetahui apakah Desain Aplikasi Penjualan Kardus telah sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Secara umum pengujian dilakukan pada data master, proses transaksi, dan pelaporan. Berikut ini adalah desain uji coba yang akan dilakukan.
1. Desain Uji Coba Form Menu Utama
Tabel 3.9 Tabel Desain Uji Coba Form Menu Utama Objek Pengujian Form Tampilan Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form menu utama dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji menu
login
Menu login Menu login dapat
dipilih untuk melakukan login
2. Menguji menu
master
Menu master Menu master dapat
dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melakukan input
atau perubahan pada master
3. Menguji menu
transaksi
Menu transaksi Menu transaksi dapat dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melakukan
transaksi
4. Menguji menu
laporan
Menu laporan Menu laporan dapat
dipilih jika sudah login sesuai wewenang yang
dimiliki karyawan untuk melihat laporan
atas transaksi yang sudah dilakukan
(75)
Objek Pengujian Form Tampilan Utama
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form menu utama dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
5. Menguji menu
logout
Menu logout Menu logout dapat
dipilih untuk melakukan logout atas
login yang sudah dilakukan sebelumnya
6. Menguji menu
keluar
Menu keluar Menu keluar dapat
dipilih untuk keluar dari program aplikasi
2. Desain Uji Coba Form Login
Tabel 3.10 Tabel Desain Uji Coba Form Login Objek Pengujian Form Login
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form login dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji textbox username
Memasukkan username
Karakter yang dimasukkan tampil
sesuai apa yang diinputkan 2. Menguji textbox
password Memasukkan password Karakter yang dimasukkan tampil dengan simbol 3. Validasi username
dan password
Tombol login Muncul pesan “selamat datang”
Muncul pesan
“username/password
salah”
Menu utama sesuai dengan hak akses
(76)
3. Desain Uji Coba Master Pelanggan
Tabel 3.11 Tabel Desain Uji Coba Master Pelanggan Objek Pengujian Master pelanggan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam master pelanggan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji button id baru
Button id baru Memberikan id
pelanggan secara otomatis sesuai urutan 2. Menguji button cari Button cari Mencari data pelanggan
yang sudah diinputkan sebelumnya untuk melakukan perubahan
data pelanggan 3. Menguji textbox
nama, alamat, kota, provinsi, no. telp
Textbox nama, alamat, kota, provinsi, no. telp
Menginputkan data pelanggan baru
4. Menguji button
simpan
Button simpan Menyimpan data
pelanggan
5. Menguji button
ubah
Button ubah Mengubah data
pelanggan yang sudah disimpan
6. Menguji button
batal
Button batal Membatalkan
menginputkan data pelanggan sebelum data
pelanggan disimpan
7. Menguji
datagridview data pelanggan
Datagridview data pelanggan
Menampilkan data pelanggan yang sudah
(77)
4. Desain Uji Coba Master Karyawan
Tabel 3.12 Tabel Desain Uji Coba Master Karyawan Objek Pengujian Master Karyawan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam
master karyawan dapat berjalan sesuai yang
diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji button id baru
Button id baru Memberikan id
karyawan secara otomatis sesuai urutan 2. Menguji button cari Button cari Mencari data karyawan
yang sudah diinputkan sebelumnya untuk melakukan perubahan
data karyawan 3. Menguji textbox
nama, alamat, kota, provinsi, no. Telp,
dan radiobutton jenis kelamin
Textbox nama, alamat, kota, provinsi, no. Telp,
dan radiobutton jenis kelamin
Menginputkan data karyawan
4. Menguji button
simpan
Button simpan Menyimpan data
karyawan
5. Menguji button
ubah
Button ubah Mengubah data
karyawan yang sudah disimpan
6. Menguji button
batal
Button batal Membatalkan
menginputkan data karyawan sebelum data
karyawan disimpan
7. Menguji
datagridview data karyawan
Datagridview data karyawan
Menampilkan data karyawan yang sudah
(78)
5. Desain Uji Coba Master Barang
Tabel 3.13 Tabel Desain Uji Coba Master Barang Objek Pengujian Master barang
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam master barang dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji button id baru
Button id baru Memberikan id barang
secara otomatis sesuai urutan
2. Menguji button cari Button cari Mencari data barang yang sudah diinputkan
sebelumnya untuk melakukan perubahan
data barang 3. Menguji textbox
nama, harga beli, harga jual, numericupdown
stok, dan stok minimal
Textbox nama, harga beli, harga
jual, numericupdown
stok, dan stok minimal
Menginputkan data barang
4. Menguji button
simpan
Button simpan Menyimpan data barang
5. Menguji button
ubah
Button ubah Mengubah data barang
yang sudah disimpan
6. Menguji button
batal
Button batal Membatalkan
menginputkan data barang sebelum data
barang disimpan
7. Menguji
datagridview data barang
Datagridview data barang
Menampilkan data barang yang sudah
(79)
6. Desain Uji Coba Transaksi Pemesanan
Tabel 3.14 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Pemesanan Objek Pengujian Transaksi Pemesanan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam transaksi pemesanan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji button id baru
Button id baru Memberikan id
transaksi pemesanan secara otomatis sesuai
urutan, jika berganti tanggal id transaksi akan kembali ke urutan
awal 2. Menguji button cari
pelanggan
Button cari pelanggan
Mencari data pelanggan yang akan melakukan
transaksi pemesanan, berdasarkan data pelanggan yang sudah diinputkan pada master
pelanggan, jika pelanggan masih mempunyai tunggakan
pembayaran, maka tidak dapat melakukan
pemesanan sebelum melunasi piutangnya 3. Menguji button cari
barang
Button cari barang
Mencari data barang yang akan dipesan, berdasarkan data barang
yang sudah diinputkan pada master barang
4. Menguji
numericupdown stok barang
Numericupdown stok barang
Otomatis keluar sesuai stok barang yang
dipesan
5. Menguji
numericupdown jumlah pesanan
numericupdown jumlah pesanan
Jika jumlah pesanan melebihi stok yang dimiliki akan muncul
sisa order dan peringatan untuk segera
melakukan pengadaan barang
(80)
Objek Pengujian Transaksi Pemesanan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam transaksi pemesanan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
6. Menguji textbox sisa order
Textbox sisa order Otomatis muncul selisih pemesanan jika pemesanan melebihi
stok barang yang dimiliki
7. Menguji button
input barang
Button input barang
Memasukkan barang pesanan ke dalam detail
pesanan
8. Menguji button
barang selanjutnya
Button barang selanjutnya
Memilih barang lain dalam satu transaksi
pemesanan
9. Menguji button
simpan pesanan
Button simpan pesanan
Menyimpan transaksi pemesanan, dan ditampilkan pada data
pemesanan 10. Menguji button
pesanan baru
Button pesanan baru
Melakukan transaksi pemesanan baru dengan
id transaksi berbeda 11. Menguji button
cetak
Button cetak Mencetak detai
transaksi pemesanan 12. Menguji button cari
id pemesanan
Button cari id pemesanan
Mencari transaksi pemesanan berdasarkan
id pemesanan
7. Desain Uji Coba Transaksi Penjualan
Tabel 3.15 Tabel Desain Uji Coba Trasaksi Penjualan Objek Pengujian Transaksi Penjualan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam transaksi penjualan dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status
1. Menguji button id baru
Button id baru Memberikan id
transaksi penjualan secara otomatis sesuai
(1)
69
Objek Pengujian Transaksi Pembayaran
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam transaksi pembayaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Test Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status datetimepicker tanggal
penjualan, tanggal jatuh tempo, dan textbox piutang otomatis akan
muncul 3. Menguji textbox
pembayaran
Textbox pembayaran
Akan mengurangi jumlah piutang sesuai
jumlah pembayaran 5. Menguji button
simpan pembayaran
Button simpan pembayaran
Menyimpan transaksi pembayaran, dan ditampilkan pada datagriedview data penjualan, dan akan mengurangi piutang
penjualan 6. Menguji button
nota baru
Button nota baru Melakukan transaksi
pembayaran baru dengan id transaksi
yang berbeda 7. Menguji button
cetak
Button cetak Mencetak bukti
pembayaran 8. Menguji button cari
id pembayaran
Button cari id pembayaran
Mencari transaksi pembayaran berdasarkan id
(2)
10. Desain Uji Coba Form Laporan
Tabel 3.18 Tabel Desain Uji Coba Laporan Objek Pengujian Form Laporan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status 1. Menguji tampilan
crystal report pelaporan manajerial Tampilan crystal repot laporan pemesanan
Hasil rekap laporan transaksi pemesanan Tampilan crystal
repot nota pemesanan
Hasil laporan transaksi pemesanan per
transaksi Tampilan crystal
repot pemesanan tidak terpenuhi
Hasil rekap laporan transaksi pemesanan yang tidak terpenuhi Tampilan crystal
repot laporan penjualan
Hasil rekap laporan transaksi penjualan Tampilan crystal
repot nota pemesanan
Hasil laporan transaksi pemesanan per
transaksi Tampilan crystal
repot nota penjualan
Hasil laporan transaksi penjualan per transaksi Tampilan crystal
repot nota pembayaran
Hasil laporan transaksi pembayaran per
transaksi Tampilan crystal
repot laporan pembayaran
Hasil rekap laporan transaksi pembayaran Tampilan crystal
repot bukti pembayaran
Hasil laporan transaksi pembayaran per transaksi Tampilan crystal repot laporan piutang jatuh tempo
Hasil rekap laporan transaksi penjualan yang melewati atau sama dengan tanggal
jatuh tempo Tampilan crystal
repot laporan piutang tidak
tertagih
Hasil rekap laporan piutang yang tidak atu
(3)
71
Objek Pengujian Form Laporan
Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam form laporan dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Test
Case ID
Tujuan Input Output Diharapkan Status Tampilan crystal
repot laporan pendapatan
Hasil rekap laporan pendapatan berdasarkan
transaksi penjualan Tampilan crystal
repot laporan barang paling
laku
Hasil rekap laporan barang paling laku berdasarkan transaksi
penjualan Tampilan crystal
repot laporan barang yang harus
dibeli
Hasil rekap laporan stok barang yang sudah
minimum stok atau sudah habis
(4)
122 5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap aplikasi penjualan kardus pada UD. Stardus Surabaya, maka dapat disimpulkan:
1. Hasil penelitian yang menghasilkan sebuah aplikasi penjualan kardus yang mampu memberikan suatu output berupa informasi persediaan kardus, informasi laporan pesanan tidak terpenuhi, dan informasi laporan piutang. 2. Aplikasi penjualan kardus mampu melakukan transaksi pemesanan
berdasarkan data piutang pelanggan, transaksi pemesanan tidak dapat dilakukan jika pelanggan masih mempunyai tunggakan piutang. Transaksi pemesanan terdapat dua pelaporan yaitu laporan pemesanan tidak terpenuhi dan laporan pemesanan itu sendiri, dimana laporan tidak terpenuhi adalah output dari transaksi pemesanan yang hanya terealisasi sebagian dan sisa pesanan tersebut dijadikan laporan pesanan tidak terpenuhi.
3. Aplikasi penjualan kardus juga mampu melakuakan Transaksi penjualan sesuai dengan pesanan yang terealisasi, pada transaksi ini dilakukan penentuan jatuh tempo pembayaran. Transaksi pembayaran berdasarkan pada data penjualan yang belum terbayar.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan aplikasi penjualan kardus yang telah dibuat agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut:
(5)
123
1. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan menambahkan transaksi pembelian dan pembayaran hutang kredit pada supplier agar distributor dapat menggunakan aplikasi pada semua lini kenerja keuangan dan menghasilkan informasi yang lebih akurat.
2. Dalam aplikasi ini dapat ditambahkan metode untuk melakukan peramalan persediaan berdasarkan data transaksi penjualan untuk digunakan sebagai pengendali persediaan supaya distributor memperoleh informasi barang mana yang harus dibeli untuk memenuhi penjualan yang akan datang.
(6)
124
Basu Swastha. (2004). Pengantar Bisnis Modern. Jakarta: Salemba Empat. Hadri Mulya. (2009). Memahami Akuntansi Dasar. Edisi 2. Jakarta: Mitra
Wacana Media.
Herry. (2009). Akuntansi Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Jogiyanto. (2005). Analisis dan Disain. Yogyakarta : Andi Offset.
Jusup, Al Haryono. (2011). Dasar – Dasar Akuntansi. Yogyakarta : STIE YKPN Kendall, K.E., dan Kendall, J.E. (2002). Analisis dan Perancangan Sistem.
Jakarta: PT Prenhallindo.
Kieso, Donald. E et al. (2009). Akuntansi Intermediate. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Pressman, Roger. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi. Rama, Dasaratha V dan Jones, Frederick L. (2006). Accounting Information
System. Cannada: Thomson South-Western
Reeve, James M. (2009). Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Romeo. (2003). Testing dan Implementasi Sistem, Edisi Pertama. Surabaya: STIKOM.
Slamet Sugiri. (2009). Akuntansi Pengantar 2. Yogyakarta : UPP STIM YKPN Soemarso, S.R. (2009). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat. Suwardjono (2014). Teori Akuntansi. Yogyakarta: BPFE
Tegarden, D., Dennis, A., dan Wixom, BH. (2013). System Analysis and Design