TA : Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Distributor Pupuk Bersubsidi Pada Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan Kabupaten Sidoarjo.

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENILAIAN KINERJA

DISTRIBUTOR

PUPUK

BERSUBSIDI

PADA

DINAS

PERTANIAN PERKEBUNAN PETERNAKAN KABUPATEN

SIDOARJO

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

ARI SETYO BUDIONO 10.41011.0012

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2016


(2)

x

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masal ... 5

1.4. Tujuan Penelitian ... 5

1.5. Manfaat Penelitian ... 6

1.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Ruang Lingkup KPPP ... 8

2.1.1. Mekanisme Verifikasi dan Validasi ... 11

2.2. Pupuk Bersubsidi ... 12

2.2.1. Jenis Pupuk Bersubsidi... 13

2.3. Distributor ... 13

2.3.1. Syarat Menjadi Distributor ... 14

2.4. Penilaian Kinerja ... 17

2.5. Metode Penilaian Kinerja KPPP ... 19

2.5.1. Metode Perhitungan 5 Indikator ... 21


(3)

xi

2.9. Data Flow Diagram ... 29

2.10. Entity Relationship Diagram...31

BAB III ANALIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1. Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Wawancara dan Observasi ... 33

3.1.2 Identifikasi Permasalahan ... 34

3.2. Analisis Permasalahan ... 36

3.2.1 Analisis Kebutuahan Pengguna ... 36

3.2.2 Analisis Kebutuhan Informasi ... 44

3.3 Perancaangan Sistem ... 51

3.3.1 Input Proses Output. ... 52

3.3.2 System Flow... 53

3.3.3 Diagaram Jenjang Proses ... 68

3.3.4 Data Flow Diagram ... 69

3.3.5 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 74

3.3.6 Struktur Basis Database ... 77

3.4 Perancangan Desain I/O (Input/Output)... 87

3.4.1 Desain Input ... 87

3.4.2 Desain Output ... 107

3.5 Perancangan Uji Coba Sistem ... 109

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 121


(4)

xii

4.2 Implementasi Sistem ... 122

4.2.1 Form Login ... 122

4.2.2 Form Menu Utama ... 123

4.2.3 Form Master Tim Verifikasi ... 124

4.2.4 Form Master Jenis Pupuk ... 125

4.2.5 Form Master Pupuk Bersubsdi ... 127

4.2.6 Form Master Pengecer Resmi ... 128

4.2.7 Form Master Distributor ... 130

4.2.8 Form Master Dokumen Legalitas ... 131

4.2.9 Form Master Range Nilai ... 133

4.2.10 Form Tranasaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok ... 134

4.2.11 Form Tranasaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsi ... 136

4.2.12 Form Transaksi Validasi Distributor ... 138

4.2.13 Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 141

4.2.14 Form Transaksi Penilaian Kinerja ... 143

4.2.15 Form Laporan Penilaian Kinerja ... 144

4.2.16 Form Laporan Kualitas Distributor ... 144

4.2.17 Form Laporan Tingkat Level Distributor ... 145

4.3 Evaluasi Sistem ... 146

4.3.1 Uji Coba Form Login ... 146

4.3.2 Uji Coba Form Menu Utama ... 148


(5)

xiii

4.3.6 Uji Coba Form Master Pengecer Resmi ... 154

4.3.7 Uji Coba Form Master Distributor ... 156

4.3.8 Uji Coba Form Master Dokumen Legalitas ... 157

4.3.9 Uji Coba Form Master Range Nilai ... 159

4.3.10 Uji Coba Form Tranasaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok ... 161

4.3.11 Uji Coba Form Tranasaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsi ... 163

4.3.12 Uji Coba Form Transaksi Validasi Distributor ... 165

4.3.13 Uji Coba Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 168

4.3.14 Uji Coba Form Transaksi Penilaian Kinerja ... 171

4.3.15 Uji Coba Form Laporan Penilaian Kinerja ... 173

4.3.16 Uji Coba Form Laporan Kualitas Distributor ... 174

4.3.17 Uji Coba Form Laporan Tingkat Level Distributor ... 175

BAB V PENUTUP ... 176

5.1 Kesimpulan ... 176

5.2 Saran ... 176


(6)

xiv

Tabel 2.1 Harga Pupuk Bersubsidi... 12

Tabel 2.2 Aspek Legalitas Distributor ... 20

Tabel 2.3 Aspek Aksesbilitas ... 20

Tabel 2.4 Aspek Pemenuhan Kuantitas ... 20

Tabel 2.5 Aspek Pemenuhan Kualitas ... 20

Tabel 2.6 Aspek Respon Time dan Lead Time ... 21

Tabel 2.7 Skala Likert ... 22

Tabel 2.8 Simbol-Simbol Flowchart ... 27

Tabel 3.1 Kebutuhan Data Distributor ... 34

Tabel 3.2 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User...37

Tabel 3.3 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master ... 38

Tabel 3.4 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master ... 39

Tabel 3.5 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rencana dasar Kebutuhan Kelompok ... 40

Tabel 3.6 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 41

Tabel 3.7 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Validasi Distributor...42

Tabel 3.8 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Penilaian Kinerja Distributor...43

Tabel 3.9 Struktur Tabel Tim Verifikasi ... 78

Tabel 3.10 Struktur Tabel Jenis Pupuk bersubsidi ... 79

Tabel 3.11 Struktur Tabel Pupuk bersubsidi ... 79


(7)

xv

Tabel 3.15 Struktur Tabel Detil Distributor ... 81

Tabel 3.16 Struktur Tabel Dokumen Legalitas ... 82

Tabel 3.17 Struktur Tabel Range Nilai ... 82

Tabel 3.18 Struktur Tabel Rdkk ... 82

Tabel 3.19 Struktur Tabel Detil Rdkk ... 83

Tabel 3.20 Struktur Tabel Realisasi Pupuk Bersubsidi. ... 83

Tabel 3.21 Struktur Tabel Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 84

Tabel 3.22 Struktur Tabel Detil Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 84

Tabel 3.23 Struktur Tabel Validasi Distributor... 85

Tabel 3.24 Struktur Tabel Detil Validasi Distributor... 85

Tabel 3.25 Struktur Tabel Persyaratan Dokumen ... 86

Tabel 3.26 Struktur Tabel Detil Persyaratan Dokumen ... 86

Tabel 3.27 Struktur Tabel Penilaian Kinerja... 87

Tabel 3.28 Struktur Tabel Validasi Distributor... 87

Tabel 3.29 Desain Uji Coba Form Login ... 111

Tabel 3.30 Desain Uji Coba Form Menu Utama ... 111

Tabel 3.31 Desain Uji Coba Form Tim Verifikasi ... 113

Tabel 3.32 Desain Uji Coba Form Master Pupuk Bersubsidi ... 113

Tabel 3.33 Desain Uji Coba Form Master Pengecer ... 114

Tabel 3.34 Desain Uji Coba Form Master Distributor ... 115

Tabel 3.35 Desain Uji Coba Form Master Dokumen Legalitas... 115


(8)

xvi

Tabel 3.39 Desain Uji Coba Form Tarnsaksi Validasi Distributor ... 116

Tabel 3.40 Desain Uji Coba Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 117

Tabel 3.41 Desain Uji Coba Form Penilaian Kinerja ... 118

Tabel 3.42 Desain Uji Coba Form Laporan Penilaian Kinerja ... 118

Tabel 3.43 Desain Uji Coba Form Laporan Kualitas Penilaian Kinerja ... 119

Tabel 3.44 Desain Uji Coba Form Laporan Tingkat Level distributor ... 120

Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Form Login ... 147

Tabel 4.2 Hasil Uji Coba Form Menu Utama. ... 148

Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Master Tim Verifikasi. ... 150

Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 152

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Master Pupuk Bersubsidi ... 153

Tabel 4.6 Hasil Uji Coba Master Pengecer Resmi ... 155

Tabel 4.7 Hasil Uji Coba Master Distributor ... 157

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Master Dokumen Legalitas. ... 158

Tabel 4.9 Hasil Uji Coba Master Range Nilai. ... 160

Tabel 4.10 Hasil Uji Coba Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok... 162

Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Transaksi Transaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 164

Tabel 4.12 Hasil Uji Coba Transaksi Validasi Distributor ... 167

Tabel 4.13 Hasil Uji Coba Transaksi Perysaratan dokumen... 170

Tabel 4.14 Hasil Uji Coba Transaksi Penilaian Kinerja Distributor ... 171

Tabel 4.15 Hasil Uji Coba Laporan Penilaian Kinerja Distributor.. ... 173


(9)

(10)

xviii

Gambar 1.1 Work Flow penyaluran pupuk bersubsidi ... 2

Gambar 2.1 Mekanisme Verifikasi dan Validasi ... 11

Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall ... 24

Gambar 2.3 Simbol External Entity ... 29

Gambar 2.4 Simbol Data Flow ... 30

Gambar 2.5 Simbol Proses ... 30

Gambar 2.6 Simbol Data Store ... 30

Gambar 3.1 IPO Diagram Penilaian Kinerja Distributor ... 52

Gambar 3.2 System flow Authentifikasi User ... .53

Gambar 3.3 System flow Jenis Pupuk Bersubsidi... 54

Gambar 3.4 System flow Pupuk Bersubsidi... 55

Gambar 3.5 System flow Pengecer Resmi atau Kios ... 56

Gambar 3.6 System flow Distributor ... 57

Gambar 3.7 System flow Dokumen Legalitas. ... 58

Gambar 3.8 System flow Range Nilai ... 59

Gambar 3.9 System flow RDKK... 60

Gambar 3.10 System flow Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 61

Gambar 3.11 System flow Validasi Distributor ... 62

Gambar 3.12 System flow Persyaratan Dokumen ... 63

Gambar 3.13 System flow Penilaian Kinerja ... 64

Gambar 3.14 System flow Laporan Penilaian Kinerja ... 65


(11)

xix

Gambar 3.18 Context Diagram Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja

Distributor ... 70

Gambar 3.19 DFD Level 0 Penilaian Kinerja Pupuk Bersubsidi ... 70

Gambar 3.20 DFD Level 1 Penyusunan Pupuk Bersubsidi ... 71

Gambar 3.21 DFD Level 1 Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 72

Gambar 3.22 DFD Level 1 Validasi Distributor ... 73

Gambar 3.23 DFD Level 1 Penililaian Kinerja ... 74

Gambar 3.24 CDM (Conceptual Data Model) Penilaian Kinerja Distributor ... 76

Gambar 3.25 PDM (Physical Data Model) Penilaian Kinerja Distributor ... 77

Gambar 3.26 Desain Form Log In ... 88

Gambar 3.27 Desain Form Menu Utama ... 89

Gambar 3.28 Desain Form Master Tim Verifikasi ... 90

Gambar 3.29 Desain Form Master Tambah Data Tim Verifikasi ... 90

Gambar 3.30 Desain Form Master Edit Tim Verifikasi ... 91

Gambar 3.31 Desain Form Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 92

Gambar 3.32 Desain Form Master Tambah Data Jenis Pupuk Bersubsidi ... 92

Gambar 3.33 Desain Form Master Edit Jenis Pupuk Bersubsidi ... 93

Gambar 3.34 Desain Form Master Pupuk Bersubsidi ... 93

Gambar 3.35 Desain Form Master Tambah Pupuk Bersubsidi ... 94

Gambar 3.36 Desain Form Master Edit Pupuk Bersubsidi ... 94

Gambar 3.37 Desain Form Master Pengecer Resmi ... 95


(12)

xx

Gambar 3.41 Desain Form Master Tambah Data Distributor... 97

Gambar 3.42 Desain Form Master Edit Distributor... .97

Gambar 3.43 Desain Form Master Dokumen Legalitas ... 98

Gambar 3.44 Desain Form Master Tambah Data Dokumen Legalitas ... 98

Gambar 3.45 Desain Form Master Edit Dokumen Legalitas ... 99

Gambar 3.46 Desain Form Master Range Nilai... 99

Gambar 3.47 Desain Form Master Tambah Data Range Nilai ... 100

Gambar 3.48 Desain Form Master Edit Range Nilai ... 100

Gambar 3.49 Desain Form Transaksi RDKK ... 101

Gambar 3.50 Desain Form Tambah Data Transaksi RDKK ... 101

Gambar 3.51 Desain Form Transaksi Edit Transaksi RDKK ... 102

Gambar 3.52 Desain Form Transaksi Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 103

Gambar 3.53 Desain Form Transaksi Tambah Data Rekapitulasi ... 103

Gambar 3.54 Desain Form Transaksi Validasi Distributor ... 104

Gambar 3.55 Desain Form Transaksi Tambah Data Validasi Dstributor ... .104

Gambar 3.56 Desain Form Transaksi Persyaratan Dokumen. ... 105

Gambar 3.57 Desain Form Transaksi Tambah Data Persyaratan Dokumen ... 106

Gambar 3.58 Desain Form Transaksi Edit Persyaratan Dokumen ... .106

Gambar 3.59 Desain Form Transaksi Penilaian Kinerja. ... .107

Gambar 3.60 Desain Form Laporan Penilaian Kinerja. ... 108

Gambar 3.61 Desain Form Laporan Kualitas Distributor ... 109


(13)

xxi

Gambar 4.3 Form Master Tim Verifikasi ... 124

Gambar 4.4 Form Master Tambah Data Tim Verifikasi... 124

Gambar 4.5 Form Master Jenis Pupuk Bersubsidi... 125

Gambar 4.6 Form Master Tambah Data Pupuk Bersubsidi ... 126

Gambar 4.7 Form Master Pupuk Bersubsidi... 127

Gambar 4.8 Form Master Tambah Data Pupuk Bersubsidi ... 127

Gambar 4.9 Form Master Pengecer resmi ... 128

Gambar 4.10 Form Master Tambah Data Pengecer Resmi ... 129

Gambar 4.11 Form Master Distributor ... 130

Gambar 4.12 Form Master Tambah Data Distributor ... 130

Gambar 4.13 Form Master Dokumen Legalitas ... 131

Gambar 4.14 Form Master Tambah Data Dokumen Legalitas ... 132

Gambar 4.15 Form Master Range Nilai ... 133

Gambar 4.16 Form Master Tambah Data Range Nilai ... 133

Gambar 4.17 Form Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok. ... 134

Gambar 4.18 Form Transaksi Tambah Data RDKK ... 135

Gambar 4.19 Form Transaksi Realisasi Pupuk Bersubsidi ... 136

Gambar 4.20 Form Transaksi Tambah Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi ... 136

Gambar 4.21 Form Detil Rekap RDKK Status Belum Terverifikasi ... 137

Gambar 4.22 Form Detil Rekap RDKK Status diverifikasi ... 138

Gambar 4.23 Form Detil Rekap RDKK Status Terverifikasi ... 138


(14)

xxii

Gambar 4.27 Form Detil Transaksi Distributor Tervalidasi ... 140

Gambar 4.28 Form Transaksi Persyaratan Dokumen ... 141

Gambar 4.29 Form Tambah Data Persyaratan Dokumen ... 141

Gambar 4.30 Form Detil Transaksi Persyaratan Dokumen ... 142

Gambar 4.31 Form Transaksi Penilaian Kinerja... 143

Gambar 4.32 Form Laporan Penilaian Kinerja ... 144

Gambar 4.33 Form Laporan Kualitas Distributor ... 144

Gambar 4.34 Form Laporan Tingkat Distributor ... 145

Gambar 4.35 Hasil Uji Coba Textbox Password ... 146

Gambar 4.36 Hasil Uji Coba Login Gagal ... 146

Gambar 4.37 Hasil Uji Coba LogOut Sukses ... 147

Gambar 4.38 Hasil Uji Coba Menu Utama ... 148

Gambar 4.39 Hasil Uji Coba Master Tim Verifikasi ... 149

Gambar 4.40 Hasil Uji Coba Ubah Master Tim Verifikasi ... 149

Gambar 4.41 Hasil Uji Coba Hapus Master Tim Verifikasi ... 150

Gambar 4.42 Hasil Uji Coba Master Jenis Pupuk bersubsidi ... 151

Gambar 4.43 Hasil Uji Coba Ubah Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 151

Gambar 4.44 Hasil Uji Coba Hapus Master Jenis Pupuk Bersubsidi ... 151

Gambar 4.45 Hasil Uji Coba Pupuk Bersubsidi ... 152

Gambar 4.46 Hasil Uji Coba Ubah Master Pupuk Bersubsidi ... 153

Gambar 4.47 Hasil Uji Coba Hapus Master Pupuk Bersubsidi ... 153


(15)

xxiii

Gambar 4.51 Hasil Uji Coba Distributor. ... 156

Gambar 4.52 Hasil Uji Coba Ubah Master Distributor ... 156

Gambar 4.53 Hasil Uji Coba Hapus Master Distributor ... 156

Gambar 4.54 Hasil Uji Coba Dokumen Legalitas ... 157

Gambar 4.55 Hasil Uji Coba Ubah Master Dokumen Legalitas ... 158

Gambar 4.56 Hasil Uji Coba Hapus Master Dokumen Legalitas ... 158

Gambar 4.57 Hasil Uji Coba Range Nilai ... 159

Gambar 4.58 Hasil Uji Coba Ubah Master Range Nilai ... 159

Gambar 4.59 Hasil Uji Coba Hapus Master Range Nilai ... 160

Gambar 4.60 Hasil Uji Coba Tombol Simpan RDKK ... 161

Gambar 4.61 Hasil Uji Coba Tombol Detail RDKK ... 161

Gambar 4.62 Hasil Uji Coba Ubah Transaksi RDKK ... 161

Gambar 4.63 Hasil Uji Coba Hapus Transaksi RDKK ... 162

Gambar 4.64 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Rekapitulasi ... 163

Gambar 4.65 Hasil Uji Coba Tombol Tombol Detail Rekapitulasi ... 163

Gambar 4.66 Hasil Uji Coba Tombol Verifikasi rekapitulasi ... 163

Gambar 4.67 Hasil Uji Coba Tombol Hasil Verifikasi ... 164

Gambar 4.68 Hasil Uji Coba Tombol Hapus rekapitulasi ... 164

Gambar 4.69 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Validasi Distributor ... 165

Gambar 4.70 Hasil Uji Coba Tombol Detail Validasi Distributor ... 166

Gambar 4.71 Hasil Uji Coba Tombol Detail Distributor Belum Tervalidasi ... 166


(16)

xxiv

Gambar 4.75 Hasil Uji Coba Tombol Simpan Persyaratan Dokumen ... 168

Gambar 4.76 Hasil Uji Coba Tombol Detail Persyaratan Dokumen ... 169

Gambar 4.77 Hasil Uji Coba Ubah Persyratan Dokumen... 169

Gambar 4.78 Hasil Uji Coba Hapus Persyaratan Dokumen ... 169

Gambar 4.79 Hasil Uji Coba Penilaian Kinerja ... 171

Gambar 4.80 Hasil Uji Coba Histori Distributor ... 171

Gambar 4.81 Hasil Uji Coba Laporan Penilaian Kinerja Distributor ... 173

Gambar 4.82 Hasil Uji Coba Laporan Kualitas Distributor ... 174


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Distributor merupakan perantara antara produsen dan konsumen, peran distributor cukup penting dalam proses penyaluran barang untuk kebutuhan konsumen. Proses pendistribusian yang terorganisir dengan baik, dapat membantu keberlangsungan roda perekonomian. Salah satunya adalah pupuk bersubsidi, pupuk merupakan penunjang sarana produksi petani yang dapat menentukan pencapaian sasaran produksi pertanian nasional atau swasembada, Sehingga pemerintah kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Pertanian Sidoarjo memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi tersebut.

Dinas Pertanian Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Sidoarjo, mendukung penuh upaya pengawasan pengadaan, peredaran, dan penggunaan pupuk, harus dilaksanakan sesuai sistem prosedur dan implementasi dilapangan, sehingga dibentuk Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Kabupaten Sidoarjo. Komisi ini merupakan wadah sebagai koordinasi pengawasan pupuk dan pestisida yang telah diputuskan Bupati Sidoarjo, diharapkan mampu mengatasi permasalahan pengadaan, peredaran, penggunaan, pupuk dan pestisida, sebagaimana yang diamanatkan dalam Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian sesuai 6 tepat yaitu tepat jumlah, jenis, waktu, tempat, dengan mutu terjamin dan harga sesuai HET yang ditetapkan pemerintah.


(18)

Kelompok tani

Membuat usulan rencana kebutuhan pupuk

Kios

Mendata usulan menjadi Rencans dasar kebutuhan

pupuk

Kios

Membuat rekapitulasi RDKK

Distributor

- Rekapitulasi RDKK

Kios

Menyerahkan RDKK RDKK

Melakukan penentuan permintaan pupuk bersubsidi

Distributor

Mengirimkan pupuk bersubsidi -Nota Permintaan Pupuk

- Pupuk Bersubsidi Kios

Kelompok tani

Melakukan penjualan pupuk bersubsidi sesuai RDKK dan memberrikan berkas

penjualan

Tim verifikasi KPPP

Melakukan sortir dan pemriksaan kelengkapan dokumen

Tim verifikasi KPPP

Melakukan verifikasi

Kepala KPPP

Validasi dan Evaluasi kinerja distributor

- Pupuk Bersubsidi -Laporan pengecer resmi

1 2

3 4

5 6

7 8 9 10 11 12 -Bukti penyaluran distributor / delivery order RDKK Usulan Pupuk bersubsidi -BASTB

Tim verifikasi KPPP

- RDKK

-Laporan pengecer resmi

-Rekapitulasi distributor

-BASTB -SPJB

Menyerahkan berkas penyaluran pupuk bersubsidi -Bukti penyaluran distributor /

delivery order

-BASTB -SPJB

-Laporan pengecer resmi

- Pupuk Bersubsidi RDKK

Gambar 1.1 Work flow proses bisnis penyaluran pupuk bersubsidi. Work flow Proses bisnis penyaluran pupuk bersubsidi dimulai kelompok petani dengan mengajukan usulan rencana kebutuhan kelompok (RDKK) sesuai dengan kebutuhan luas tanah yang digunakan untuk bercocok tanam. Pengisian usulan RDKK tersebut dilakukan oleh kelompok tani dan ditanda tangani oleh mantri tani, rangkap 2, untuk yang pertama disimpan oleh kelompok tani sendiri sebagai arsip. Dan yang kedua diberikan pupuk resmi atau pengecer resmi yang ditunjuk pemerintah. Kios menerima usulan RDKK dan melakukan pendataan untuk dibuatkan order pesanan pupuk bersubsidi, setelah itu, kios menyusun rekapitulasi RDKK kelompok tani yang menjadi binaannya. Kios kemudian


(19)

menyerahkan order pesanan kepada distributor selaku operator yang sudah ditentukan oleh dinas pemerintah. Pihak distributor mempersiapkan kebutuhan pupuk sesuai dengan RDKK, dan dilakukan pengiriman pupuk bersubsidi, dan pihak distributor memberikan berkas penyaluran pupuk bersubsidi. Pihak kios menerima pupuk bersubsidi, kemudian dilakukan penjualan kepada para kelompok tani, pihak kios membuat rekapitulasi penjualan dan laporan pengecer resmi pupuk bersubsidi. KPPP melalui pihak tim verifikasi KPPP menerima laporan pengecer resmi pupuk bersubsidi dan berkas penyaluran pengiriman pupuk bersubsidi dari pihak distributor, dilakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen, dan dilakukan verifikasi dengan RDKK, laporan pengecer resmi dan rekapitulasi distributor. Proses selanjutnya dilakukan validasi dan evaluasi setiap kinerja distribusi distributor dengan dokumen BASTB, delivery order.dan SPJB antara distributor dan pengecer resmi.

Pada proses validasi dan evaluasi kinerja untuk 5 distributor, KPPP mengumpulkan data dari verifikasi per kecamatan setiap 1 bulan sekali dan pelaporan kinerja distributor 3 bulan sekali. Penggunaan validasi menggunakan indikator yang sudah ada, indikator tersebut yaitu aspek legalitas distributor, aspek aksesbilitas, aspek pemenuhan kuantitas, aspek pemenuhan kualitas dan aspek respon time & lead time. Namun dari validasi setiap indikator, mengalami kendala dalam perhitungan penilaian kinerja, hal ini disebabkan karena tidak ada sistem yang membantu dalam perhitungan nilai tersebut, akibatnya dalam validasi kinerja dstributor pupuk bersubsidi tidak nampak secara benar dan hasil yang ada dalam validasi kinerja tidak valid. Dampak dari permasalahan ini adalah pihak KPPP tidak perkembangan penyaluran pupuk bersubsidi apabila terjadi tindakan


(20)

penyimpangan peredaran pupuk bersubsidi ( Permendag 15/ M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian), KPPP kabupaten/kota kesullitan dalam memberikan pertimbangan secara akurat kepada KPPP tingkat provinsi, untuk meninjau ulang alokasi penyaluran pupuk bersubsidi antara produsen dan distributor, dan terjadi penyalahgunaan wewenang terhadap distributor dan pengecer resmi (kios).

Berdasarkan permasalahan tersebut, dapat bahwa komisi pengawasan pupuk dan pestisida membutuhkan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja distributor ,dimana aplikasi ini dapat membantu dan mendukung dalam pengawasan kinerja distribusi pupuk bersubsidi. Rancang bangun aplikasi penilaian kinerja distributor dapat digunakan oleh pihak KPPP untuk menghasilkan informasi mengenai laporan penilaian kinerja distributor, laporan prioritas pupuk bersubsidi, laporan kualitas pupuk bersubsidi, laporan grade level distributor dan laporan kualitas distributor.

Dengan dibangunnya aplikasi tersebut, diharapkan proses penilaian kinerja terhadap distributor dapat dilakukan oleh pihak KPPP dengan baik, dan memberikan dampak positif untuk pihak KPPP dan produsen dari segi efektifitas kinerja distributor, sehingga KPPP dapat memantau kinerja distributor dalam melakukan pengiriman jumlah pupuk yang tersalurkan kepada para petani sesuai alokasi, dalam mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas hasil komoditas pertanian.


(21)

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang yang ada, masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana merancang Aplikasi Penilaian Kinerja Distributor Pupuk Bersubsidi pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Dinas Pertanian Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Sidoarjo.

1.3 Pembatasan Masalah

Adapun batasan-batasan ruang lingkup permasalahan untuk memperjelas tujuan dari penelitian Tugas Akhir ini. Batasan masalah yang dibahas antara lain : 1. Indikator Penilaian kinerja berdasarkan keputusan dari Komisi Pengawasasn

Pupuk dan Pestisida, dan Permendag 15/M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian

2. Objek dan data yang digunakan hanya distributor pupuk bersubsidi, pupuk bersubsidi tahun 2014 dan wawancara.

1.4 Tujuan

Dengan adanya rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai adalah menghasilkan aplikasi mengenai penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP) Dinas Pertanian Kabupaten Sidoarjo.


(22)

1.5 Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan nilai manfaat kepada pihak yang bersangkutan, antara lain:

1. Bagi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KPPP)

a. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu pengambilan keputusan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dalam menilai distributor pupuk bersubsidi.

b. Memberikan informasi penilaian distributor untuk kelayakan alokasi pengiriman kepada kios atau pengecer secara tepat.

c. Mengetahui bobot (derajat kepentingan) dari masing-masing kriteria untuk menentukan kriteria mana yang memiliki bobot tertitnggi dan terendah d. Dapat membantu dalam pengawasan dan pemanfaatan penggunaan pupuk

bersubsidi sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan. 1.6Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan sistematika dari rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam


(23)

rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo, yang meliputi analisis permasalahan, document flow, system flow, Context Digram, HIPO, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel, dan desain I/O.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari analisis rancang bangun sistem informasi persediaan barang dagangan pada rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo yang dibuat secara keseluruhan beserta penjelasan dari rancangan input dan output. Pada bab ini juga melakukan pengujian terhadap analisis dan rancang bangun sistem informasi persediaan barang dagangan yang dibuat antara lain: implementasi sistem informasi persediaan barang dagangan, dan uji coba fitur dasar sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan tentang rancang bangun aplikasi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada dinas pertanian Kabupaten Sidoarjo dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.


(24)

8

Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk mendukung perancangan sistem.

2.1 Ruang Lingkup Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Pedoman pembentukan Komisi Pengawasan pupuk dan pestisida (KPPP) memiliki tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban dalam pengawasan terhadapa penyaluran pupuk bersubsidi sebagai berikut :

1. Tugas KPPP Kabupaten / Kota

a) Melakukan pengawasan terhadap pengadaan, peredaraan, penyimpanan dan penggunaan pupuk bersubsidi atau pestisida diwilayah masing-masing. Baik melalui pemantauan secara langsung terhadap penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dari lini III samapai dengan lini IV dan kelompok tani (petani), maupun secara tidak langsung melalui monitoring dan evaluasi terhadap laporan hasil pengawasan yang dilakuakan oleh instansi terkait.

2. Fungsi KPPP Kabupaten / Kota

a) Mengkoordinasikan kegiatan masing-masing instansi/unit kerja terkait melakukan pengawasan dan pemantuan terhadap pupuk dan pestisida yang meliputi pengadaan, peredaran, penggunaan, mutu, harga, jumlah,


(25)

penyimpangan penyaluran dan efek samping yang ditimbulkan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

b) Melakukan pegawasan dan pembinaan terhadap kegiatan masyarakat berhubungan dengan produksi, penyimpanan, peredaraan pemanfaatan/ penggunaan pupuk dan pestisida sesuai dengan perundang-undangan. 3. Wewenang KPPP Kabupaten / Kota

a) Meminta keterangan dan penjelasan dari pihak yang berwenang dan instansi yang terkait dengan pupuk dan pestisida mengenai keragaan/komposisi, mutu, harga, dan penggunaan pupuk dan pestisida yang dikelola serta pendistribusiannya dan stock/persedian yang ada. b) Berkoordinasi dengan lembaga/instansi yang menangani hokum, PPNS

untuk menindaklanjuti kegiatan peredaran, pengggunaan pupuk dan pestisida yang bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undagan yang mengakibatkan kerugian pihak lain

c) Memberikan penilaian, pendapat satau saran penjelasan yang berhubungan dengan hal-hal yang dijumpai dalam pengawasan pupuk dan pestisida.

d) Melakukan hal-hal yang dianggap perlu untuk menyelaraskan pelaksanaan tugas pengawasan pupuk dan pestisida, sesuia dengan tugas pokok, fungsi dang wewenang masing-masing instansi yang berkaitan dengan penganganan pupuk dan pestisidan tingkat Kabupaten/Kota di provinsi.


(26)

e) Memusnahkan pupuk dan pestisida yang tidak terdaftar yang dapat merugikan masyarakat umum. Tindakan pemusnahan sebagaimana dimaksud diatas dilakukan setelah diputuskan dalam rapat koordinasi 4. Kewajiban KPPP Kabupaten / Kota

a) Melakukan rapat koordinasi sekali dalam sebulan atau sesuai dengan kebutuhan, untuk digunakan pelaporan 3 bulan sekali kepada tingkat provinsi.

b) Melaporkan hasil pengawasan pupuk dan pestisida kepada Bupati/Walikota dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat Provinsi, serta Pusat ( direktorat Pupuk dan Pestisida).

c) Memberi masukan berupa saran/pendapat dan penjelasan atas hasil penilaian penyaluran pupuk dan pestisida kepada Bupati/Walikota dan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida di tingkat Provinsi, serta Pusat ( direktorat Pupuk dan Pestisida).

d) Melakukan monitoring pengawasan dan pemantuan terhadap pengadaan penyaluran, serta harga pupuk dan pestisida di daerah Kabupaten/Kota. e) Melakukan tugas yang erat kaitannya dengan pupuk dan pestisida.


(27)

2.1.1 Mekanisme Verifikasi dan Validasi Penyaluran pupuk bersubsidi.

Mekanisme verifikasi penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan secara berjenjang dari kios penyalur kelompok tani/petani, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional/pusat.

Verifikasi Tingkat Provinsi

Verifikasi Tingkat Kabupaten / Kota

Verifikasi Tingkat Kecamatan

Kelompok Tani / petani

Produsen

Distributor

Kios KPA

Gambar 2.1 Mekanisme verifikasi dan validasi.

Keterangan :

=

= Verifikasi dan Validasi = Melaporkan


(28)

2.2 Pupuk Bersubsidi

Pengertian “Pupuk Bersubsidi” dalam Peraturan Menteri Pertanian Republik

Indonesia Nomor 50/Permentan/SR.130/11/2009, adalah pupuk yang pengadaan dan penyalurannya ditataniagakan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan di penyalur resmi di Lini IV, atau dengan kata lain Pupuk bersubsidi adalah pupuk yang pengadaan dan penyaluran mendapat subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan petani yang dilaksanakan atas dasar program Pemerintah di sektor pertanian.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2013, agar dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah daerah untuk mengatur pemanfaatan alokasi kebutuhan pupuk bersubsidi.

Tabel 2.1. Harga Pupuk Bersubsidi.

Jenis Pupuk

Harga

(Rp/Kg) (Rp/zak)

UREA 1.800 90.000(@50 kg)

ZA 1.400 70.000(@50 kg)

SP-36 2.000 100.000(@50 kg)

NPK Phonska 2.300 115.000(@50 kg) NPK Pelangi 2.300 115.000(@50 kg)

NPK Kijang 2.300 115.000(@50 kg) atau 46.000(@20 kg) Organik 500 20.000(@40 kg) atau 10.000(@20 kg)


(29)

2.2.1 Jenis Pupuk Bersubsidi

Peraturan Bupati Nomor 61 tahun 2014 tentang “Kebutuhan dan Penyaluran Serta

Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian Kabupaten

Sidoarjo“ menjelaskan dalam pasal 1 bahwa pupuk bersubsidi dipisahkan menurut

jenisnya :

1. Pupuk An-Organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimi, fisika, dan atau biologi, merupakan hasil atau pabrik pembuat pupuk

2. Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan / bagian hewan/ limbah lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya dengan bahan mineral atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

2.3 Distributor

Defenisi distributor dalam Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 07/M-DAG/PER/2/2008.

Distributor adalah perusahaan perorangan atau badan usaha, baik berbentuk badan atau bukan badan yang ditunjuk oleh Produsen untuk melakukan pembelian, penyimpanan, penyaluran, dan penjualan pupuk bersubsidi dalam partai besar di wilayah tanggung jawabnya untuk dijual kepada kelompok tani melalui bantuan pengecer yang ditunjuknya


(30)

Berdasarkan hal tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa distributor itu merupakan :

1. Badan usaha yang bertindak untuk dan atas namanya sendiri. 2. Membeli dari produsen dan menjual kembali kepada konsumen.

Distributor berbeda dengan keagenan, meskipun didalam teori hukum maupun praktek ditujukan untuk pengertian agen atau distributor. Meskipun banyak istilah digunakan untuk pengertian agen ini, tetapi istilah “agen” (dalam bahasa inggrism disebut “agent”) lebih sering digunakan dalam literatur dan lebih mempunyai karakteristik yang umum.

Dalam kegiatan bisnis seseorang atau pihak agen diberi kuasa bertindak untuk dan atas nama orang atau pihak principal untuk melaksanakan transaksi bisnis dengan pihak lain. Sedangkan seorang distributor tidak bertindak untuk dan atas nama pihak yang menunjuknya sebagai distributor (biasanya supplier, atau manufacture).

2.3.1 Syarat – Syarat Menjadi Distributor

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan Nomor 21/M-DAG/PER/6/2008 menyebutkan persyaratan penunjukan sebagai seorang Distributor. Adapun persyaratan penunjukan distributor adalah sebagai berikut :

1. Distributor dapat berbentuk usaha perorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan atau bukan badan.


(31)

2. Bergerak dalam bidang usaha perdagangan umum.

3. Memiliki pengalaman sebagai pedagang pupuk minimal 2(dua) musim tanam dan telah menunjukkan kinerja distribusi yang baik sesuai dengan penilaian dari produsen.

4. Memiliki kantor dan pengurus yang aktif menjalankan kegiatan usaha perdagangan di tempat kedudukannya.

5. Memenuhi syarat-syarat umum untuk melakukan kegiatan perdagangan antara lain Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 6. Distributor wajib memiliki dan/atau menguasai sarana gudang dan alat

transportasi yang dapat menjamin kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah tanggung jawabnya.

7. Distributor wajib menunjuk minimal 2(dua) pengecer di setiap kecamatan atau desa yang merupakan daerah sentra produksi pertanian di wilayah tanggungjawabnya.

8. Memiliki permodalan yang cukup dan disepakati oleh produsen.

9. Mempunyai surat rekomendasi sebagai distributor pupuk dari Dinas Perindag Kabupaten atau kota setempat.

Selain persyaratan penunjukan sebagai distributor diatas, terdapat adanya tugas dan tanggung jawab Distributor adalah sebagai berikut :

1. Distributor wajib melaksanakan pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh produsen berdasarkan prinsip 6 (enam)


(32)

tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu mulai dari Lini III sampai dengan Lini IV pada wilayah tanggung jawabnya.

2. Tugas dan tanggung jawab distributor adalah sebagaimana yang tercantum dalam lampiran II Peraturan ini.

3. Distributor menetapkan wilayah tanggung jawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi masing-masing pengecer yang tercantum dalam surat perjanjian jual beli (kontrak).

4. Distributor wajib menyampaikan daftar pengecer di wilayah tanggung jawabnya kepada produsen yang menunjuknya dengan tembusan kepada komisi pengawasan pupuk dan pestisida kabupaten atau kota setempat.

5. Berperan aktif membantu produsen melaksanakan program penyuluhan atau promosi bersama dinas yang terkait guna menunjang program ketahanan pangan di daerah.

6. Menyalurkan pupuk bersubsidi hanya kepada pengecer yang ditunjuk sesuai harga yang telah ditetapkan produsen sebelumnya.

7. Wajib menjamin persediaan minimal pupuk bersubsidi diwilayah tanggung jawabnya untuk memenuhi kebutuhan selama 1-3 (satu) minggu ke depan sesuai dengan rencana kebutuhan yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. 8. Distributor wajib memasang papan nama dengan ukuran 1 X 1,5 meter

sebagai distributor pupuk yang resmi di wilayah tanggung jawabnya.

9. Melaksanakan koordinasi secara baik dengan instansi terkait di wilayah tanggung jawabnya.


(33)

10.Menunjuk pengecer resmi wilayah kerjanya setelah mendapat persetujuan distributor dan pengecer resmi ditunjuk hanya membeli pupuk bersubsidi dari pihak pengecer.

2.4 Penilaian Kinerja

Sebuah perusahaan, organisasi atau dinas pemerintahan, penilaian merupakan suatu bentuk mekanisme penting bagi pemberian suatu keputusan, atas kebijakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standard kinerja dan untuk memperoleh hasil . Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah suatu proses dalam organisasi yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan kerja masing-masing individu dalam organisasi tersebut (Simamora, 1999). Penilaian kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya dalam mencapai sasaran organisasi (Manullang,2008).

(Mathis dan Jackson, 2002) Standard kinerja menjelaskan tingkat-tingkat kinerja yang diharapkan, dan merupakan bahan perbandingan, tujuan atau target, tergantung dari pendekatan yang diambil. Standard kinerja yang realistis, terukur, dan mudah dipahami menguntungkan bagi organisasi. Tujuan adanya penilaian kinerja ini membantu dalam sebuah organisasi dalam mengukur efektivitas dan efisiensi suatu aktivitas baik dalam aspek keuangan dan non keuangan agar dapat melakukan suatu evaluasi dalam upaya perbaikan ataupun peningkatan kinerja perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Implementasi sistem penilaian kinerja pada organisasi membutuhkan usaha yang keras, waktu, dan biaya (Munarwi, 2000). Hal ini disebabkan perlunya training


(34)

bagi orang-orang, sistem pengumpulan dan pelaporan data, serta pengembangan sistem informasi yang diperlukan dalam pengukuran penilaian kinerja.

Sistem penilaian kinerja merupakan sistem manajemen dalam direct business yang merupakan bagian dari manage process. Penilaian kinerja merupakan siklus dari performance sistem.

Definisi sistem penilaian kinerja sendiri antara lain:

a. Suatu sistem penilaian kinerja adalah cara sistematik untuk mengevaluasi input-an, output, transformasi dan produktifitas dalam operasi manufaktur ataupun operasi non manufaktur.

b. Sistem penilaian kinerja adalah alat untuk menyeimbangkan berbagai ukuran (biaya, kualitas, dan waktu) dengan berbagai level-level (organisasi, proses, dan orang)

Dengan sistem penilaian kinerja, usaha-usaha dapat terfokus untuk mencapai tujuan perusahaan dari setiap proses-proses yang dapat dikontrol. Sistem penilaian kinerja ini berguna untuk melaporkan kondisi perusahaan kepada eksternal perusahaan, selain itu dengan sistem ini dapat berguna menyediakan informasi bagi para manajer dalam hal memotivasi menjadi lebih baik dalam pekerjaan.


(35)

2.5 Metode Penilian Kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Pada Komisi Pengawasan Pestisida memilki standard penilaian kinerja yang digunakan dalam pengawasan distributor. Standard ini pedoman hasil keputusan KPPP dan berdasarkan peraturan menteri perdagangan, yang dibagi dalam 5 indikator penilaian, dimana pedoman standard ini akan digunakan untuk menilai distributor pupuk bersubsidi dalam hal peningkatan kinerja penyaluran pupuk bersubsidi. Penilaian kinerja ini dapat membantu bagi KPPP sebagai pendukung keputusan dan mempermudah dalam memberikan pertimbangan kelayakan distributor dalam mempperoleh hak atas distribusi pupuk. Dalam hal ini akan diuraikan pedoman 5 indikator sebagai berikut :

a. Aspek Legalitas Distributor

Tabel 2.2 Aspek Legalitas

No Kriteria Keterangan

1. Struktur Organisasi dan SOP

Dapat menyerahkan Company Profile Dapat menunjukkan NPWP

Dapat menunjukkan Surat Penunjukkan dari Produsen terkait

2.

Dokumen Perizinan (SIUP, HO,

HGB/SHM, TDP, Domisili)

melengkapi dan up to date ( SIUP, IMB, HO, HGB/SHM, Ijin Usaha)

3.

Perjanjian kerja sama dengan Pihak

Produsen

Melakukan kesepakatan dengan pihak produsen melalui SPJB

4. Perjanjian kerja sama dengan Pihak Kios

Melakukan kesepakatan dengan pihak kios melalui SPJB


(36)

b. Aspek Aksesbilitas

Tabel 2.3 Aspek Aksesbilitas

c. Aspek Pemenuhan Kuantitas

Tabel 2.4 Aspek Pemenuhan Kuantitas

d. Aspek pemenuhan Kualitas

Tabel 2.5 Aspek pemenuhan Kualitas

No Kriteria

1. Tersedianya pupuk bersubsidi digudang dari produsen 3 minggu sebelum pendistribusian ke kios.

2. Pendistribusian pupuk bersubsidi kepada kios paling lambat 3 hari, Untuk setiap kios dari 1 kecamatan

3. Pendistribusian jika terhambat ada kendaraan khusus

4. Pemenuhan pengiriman pupuk bersubsidi sesuai dengan biaya yang ditetapkan.

5. Bila dimintai info ketersediaan barang (atau info lain) dapat member info dengan lengkap dan tepat

No Kriteria

1. Harga pupuk bersubsidi yang dijual ke pihak petani sesuai HET 2. Pupuk bersubsidi yang didistribusikan tidak mengurangi bobot pupuk. 3. Kebutuhan kuantitas pupuk bersubsidi sesuai RDKK

4. Jika terjadi penamabahan pupuk bersubsidi dilakukan realokasi

5. Jumlah dan jenis barang yang dikirim memenuhi prosentasi kesesuaian

No Kriteria

1. Kualitas bentuk karung pupuk bersubsidi kondisi baik. 2. Memberi jaminan / garansi terhadap pupuk bersubsidi. 3. Setiap garansi pupuk bersubsidi tidak dikenakan biaya 4. Kondisi pupuk bersusidi tidak adanya kandungan air


(37)

e. Aspek pemenuhan respon time dan lead time

Tabel 2.6 Aspek pemenuhan respon time dan lead time

2.5.1 Metode Perhitungan Indikator a. Metode kualitatif

Menurut Sugiyono (2009:14) merupakan metide penelitian yang dilakukan berdasarkan partisipasi dilapangan yang diambil secara hati-hati yang terjadi dan melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang digunakan untuk membuat laporan secara deatail.

b. Pemodelan penilaian Skala Likert

Menurut Sugiyono (2010:93) merupakan bentuk skala mengukur sikap pendapat atau persespsi suatu kelompok dalam kegiatan soasial. Sehingga dibutuhkan suatu perbandingan untuk mengetahui pengukuran yang dilakukan oleh responden

Untuk setiap pilihan jawabana pengukuran, maka responden harus menggambarkan untuk mendukung pernyataan tersebut, untuk digunakan menjawab yang dipilih.

No Kriteria

1. Mengantar barang sesuai syarat waktu 2. Kelengkapan berkas pengiriman tepat waktu 3. Kemudahan retur barang bila barang tidak sesuai 4. Memberikan info jika terdapat perubahan harga 5. Memenuhi janji sesuai informasi barang datang


(38)

Tabel 2.7 Skala Likert Jawaban Responden Skor

Penilaian

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Kurang Setuju 2

Tidak Setuju 1

c. Bentuk Penilaian Skla Likert

Untuk menetapkan peringkat dalam variable penelitian dapat dilihat dari perbandingan skor actual dan skor ideal. Skor ideal diperoleh dari prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah pertanyaan or pernyataan. Sedangkan skor actual adalah hasil perhitungan seluruh pendapat responden. Sehingga dapat digambarkan Rumus :

Skor Aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi

2.6 Pengertian Web

Menurut Rianto (2007), web adalah fasilitas hypertext yang mampu menampilkan data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya, dimana diantara data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan yang


(39)

lainnya. Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan sebuah browser seperti internet eksplorer, netscape, opera ataupun mozila firefox.

2.7 System Development Life Cycle

Menurut Pressman (2001), Model System Development Life Cycle (SDLC) ini biasa disebut juga dengan model waterfall atau disebut juga classic life cycle. Adapun pengertian dari SDLC ini adalah suatu pendekatan yang sistematis dan berurutan. Tahapan-tahapannya adalah Requirements (analisis sistem), Analysis (analisis kebutuhan sistem), Design (perancangan), Coding (implementasi), Testing (pengujian) dan Maintenance (perawatan).

Model eksplisit pertama dari proses pengembangan perangkat lunak, berasal dari proses-proses rekayasa yang lain. Model ini memungkinkan proses pengembangan lebih terlihat. Hal ini dikarenakan bentuknya yang bertingkat ke bawah dari satu fase ke fase lainnya, model ini dikenal dengan model waterfall, seperti terlihat pada gambar 2.1 berikut.


(40)

Gambar 2.2 System Development Life Cycle (SDLC) Model Waterfall Penjelasan-penjelasan SDLC ModelWaterfall, adalah sebagai berikut:

a. Requirement (Analisis Kebutuhan Sistem)

Pada tahap awal ini dilakukan analisa guna menggali secara mendalam kebutuhan yang akan dibutuhkan. Kebutuhan ada bermacam-macam seperti halnya kebutuhan informasi bisnis, kebutuhan data dan kebutuhan user itu sendiri. Kebutuhan itu sendiri sebenarnya dibedakan menjadi tiga jenis kebutuhan. Pertama tentang kebutuhan teknologi. Dari hal ini dilakukan analisa mengenai kebutuan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan suatu sistem, seperti halnya data penyimpanan informasi / database. Kedua kebutuhan informasi, contohnya seperti informasi mengenai visi dan misi perusahaan, sejarah perusahaan, latar belakang perusahaan. Ketiga, Kebutuhan user. Dalam hal ini


(41)

dilakukan analisa terkait kebutuhan user dan kategori user. Dari analisa yang telah disebutkan di atas, terdapat satu hal lagi yang tidak kalah pentingya dalam tahap analisa di metode SDLC, yaitu analisa biaya dan resiko. Dalam tahap ini diperhitungkan biaya yang akan dikeluarkan seperti biaya implementasi, testing dan maintenance.

b. Design (Perancangan)

Selanjutnya, hasil analisa kebutuhan sistem tersebut akan dibuat sebuah design database, DFD, ERD, antarmuka pengguna / Graphical User Interface (GUI ) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem. Selain itu juga perlu dirancang struktur datanya, arsitektur perangkat lunak, detil prosedur dan karakteristik tampilan yang akan disajikan. Proses ini menterjemahkan kebutuhan sistem ke dalam sebuah model perangkat lunak yang dapat diperkirakan kualitasnya sebelum memulai tahap implementasi.

c. Implementation (Coding)

Rancangan yang telah dibuat dalam tahap sebelumnya akan diterjemahkan ke dalam suatu bentuk atau bahasa yang dapat dibaca dan diterjemahkan oleh komputer untuk diolah. Tahap ini juga dapat disebut dengan tahap implementasi, yaitu tahap yang mengkonversi hasil perancangan sebelumnya ke dalam sebuah bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer. Kemudian komputer akan menjalankan fungsi-fungsi yang telah didefinisikan sehingga mampu memberikan layanan-layanan kepada penggunanya.


(42)

d. Testing (Pengujian)

Pengujian program dilakukan untuk mengetahui kesesuaian sistem berjalan sesuai prosedur ataukah tidak dan memastikan sistem terhindar dari error yang terjadi. Testing juga dapat digunakan untuk memastikan kevalidan dalam proses input, sehingga dapat menghasilkan output yang sesuai. Pada tahap ini terdapat 2 metode pengujian perangkat yang dapat digunakan, yaitu: metode black-box dan white-box. Pengujian dengan metode black-box merupakan pengujian yang menekankan pada fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak tanpa harus mengetahui bagaimana struktur di dalam perangkat lunak tersebut. Sebuah perangkat lunak yang diuji menggunakan metode black-box dikatakan berhasil jika fungsi-fingsi yang ada telah memenuhi spesifikasi kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dengan menggunakan metode white-box yaitu menguji struktur internal perangkat lunak dengan melakukan pengujian pada algoritma yang digunakan oleh perangkat lunak.

e. Maintenance (Perawatan)

Tahap terakhir dari metode SDLC ini adalah maintenance. Pada tahap ini, jika sistem sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan dan dapat menyelesaikan masalah pada UD Sarua Subur cabang Bangkalan, maka akan diberikan kepada pengguna. Setelah digunakan dalam periode tertentu, pasti terdapat penyesuaian atau perubahan sesuai dengan keadaan yang diinginkan, sehingga membutuhkan perubahan terhadap sistem tersebut.

Tahap ini dapat pula diartikan sebagai tahap penggunaan perangkat lunak yang disertai dengan perawatan dan perbaikan. Perawatan dan perbaikan suatu


(43)

perangkat lunak diperlukan, termasuk didalamnya adalah pengembangan, karena dalam prakteknya ketika perangkat lunak digunakan terkadang masih terdapat kekurangan ataupun penambahan fitur-fitur baru yang dirasa perlu.

2.8 Bagan Alir Dokumen

Menurut Jogiyanto (2005) Bagan alir dokumen (document flowchart) atau di sebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan (charts) yang menunjukkan alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dengan menggunakan simbol seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.11 Simbol-Simbol Flowchart

No. Simbol Nama Simbol

Flowchart Fungsi

1.

Dokumen

Untuk menujukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

2. Proses

Komputerisasi

Menunjukkan kegiatan dari operasi program komputer.


(44)

No. Simbol Nama Simbol

Flowchart Fungsi

3.

Database

Untuk menyimpan data.

4.

Penghubung

Menunjukkan hubungan di halaman yang sama.

5. Penghubung

Halaman Lain

Menunjukkan hubungan di halaman lain.

6.

Terminator

Menandakan awal/akhir dari suatu sistem.

7.

Decision

Menggambarkan logika keputusan dengan nilai true atau false.

8.

Kegiatan Manual

Untuk menunjukkan pekerjaan yang dilakukan secara manual.

9.

Simpanan Offline

Untuk menujukkan file non-komputer yang diarsip urut angka.


(45)

2.9 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kendall (2003), Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan pandangan sejauh mungkin mengenai masukan, proses dan keluaran sistem, yang berhubungan dengan masukan, proses, dan keluaran dari model sistem yang dibahas. Serangkaian diagram aliran data berlapis juga bisa digunakan untuk merepresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem. Prosedur-prosedur tersebut yaitu konseptualisasi bagaimana data-data berpindah di dalam organisasi, proses-proses atau transformasi dimana data-data melalui, dan apa keluarannya. Jadi, melalui suatu teknik analisa data terstruktur yang disebut Data Flow Diagram, penganalisis sistem dapat merepresentasi proses-proses data di dalam organisasi. Menurut Kendall (2003), dalam memetakan Data Flow Diagram, terdapat beberapa simbol yang digunakan antara lain:

1. External entity

Suatu external entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat.

Sumber : Kendall (2003).


(46)

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan data tanda panah. Aliran data menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses.

Gambar 2.4 Simbol Data Flow

Sumber : Kendall (2003). 3. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan.

Gambar 2.5 Simbol Process

Sumber : Kendall (2003). 4. Data Store

Data store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

Gambar 2.6 Simbol Data Store

1 Stor_2

Sumber : Kendall (2003).

Flow_1 Flow_1


(47)

2.10 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) dipergunakan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database (kadir, 2008).

Entity Relationship Diagram ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity dan partisipasi antar entity, mudah dimengerti pemakai dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu, entity relationship diagram dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

1. Conceptual Data model

Conceptual Data model (CDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. One To One Relationship


(48)

Jenis hubungan antartabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

2. One To Many Relationship

Jenis hubungan antartabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

3. Many To Many Relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antartabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.


(49)

33 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Dalam pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep Siklus hidup pengembangan sistem atau Software Development Life Cycle (SDLC). Hal ini merupakan suatu proses pengembangan atau perubahan pada suatu perangkat lunak. Pengembangan atau perubahan tersebut dilakukan dengan cara menggunakan model atau metodologi yang digunakan dan telah kembangkan mengenai sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. Hal itu berdasarkan cara-cara yang sudah teruji baik. Adapun Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pembuatan rancang bangun aplikasi penilian knerja distributor pupuk bersubsidi pada komisi pengawasan pupuk dan pestisida

3.1.1 Wawancara dan Observasi

Tahapan penelitian dilakukan wawancara dengan pihak KPPP yang terkait dalam penilaian kinerja distributor. Langkah ini dilakukan agar dapat mengetahui permasalahan yang terdapat pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dan memperoleh kebutuhan-kebutuhan data untuk dibentuknya suatu sistem penilaian kinerja. tahapan wawancara yang sudah dilakukan memperleh kebutuhan data sebagai berikut.


(50)

Tabel 3.1 Kebutuhan data distributor

No Kebutuhan Data

1 Data Pupuk Bersubsidi 2 Data Kios atau pengecer 3 Data Distributor

4 Bukti penyaluran kios ke petani 5 Bukti penyaluran distributor ke kios

tahap observasi dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi dan melihat mengenai seleksi penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi pada Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida. Seleksi penilaian kinerja pupuk bersubsidi pada saat ini dimulai tim verifikasi kecamatan melakukan penyusunan dan pemeriksaan kelengkapan RDKK, memeriksa keabsahan, masa berlaku (validitas) dokumen RDKK dilanjutkan dengan pemeriksaan dokumen dikios atau pengecer resmi Selanjutnya tim verifikasi melakukan pemberian nilai kepada distributor untuk menentukan hasil nilai dari 5 indikator yang sesuai menjadi acuan KPPP. Penialaian dijadikan salah satu bentuk pendukung kinerja penyaluran pupuk bersusbsidi distributor yang akan disepakati oleh KPPP dan dinas pertanian.

3.1.2 Identifikasi Permasalahan

Proses penilaian kinerja pada saat ini dimulai dari tim verifikasi kecamatan mengumpulkan berkas RDKK setiap kecamatan sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan cocok tanam. Jika teldisetujui tim verifikasi akan melakukan peninjauan lapangan untuk memverifikasi persyaratan dan persyaratan teknis yang dimiliki/dikuasai oleh distributor pupuk bersubsidi.

Pada saat peninjauan lapangan dilakukan, tim verifikasi memverifikasi persyatatan aspek legalitas seperti dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdangan (SIUP), Surat perjanjian jual beli dan dll. Semua


(51)

dokumen tersebut harus dalam masa berlaku. Jika terdapat dokumen yang masa berlakunya sudah habis maka distributor pupuk bersubsidi yang bersangkutan harus melampirkan keterangan masih dalam proses pembaruan oleh instansi terkait.

Selain verifikasi persyaratan administrasi, Pada proses validasi dan evaluasi kinerja untuk 7 distributor, validasi menggunakan indikator yang sudah ada, indikator tersebut yaitu aspek legalitas distributor, aspek aksesbilitas, aspek pemenuhan kuantitas, aspek pemenuhan kualitas dan aspek respon time & lead time. Namun dari validasi setiap indikator, mengalami kendala dalam perhitungan penilaian kinerja, hal ini disebabkan karena tidak ada sistem yang membantu dalam perhitungan nilai tersebut, akibatnya dalam validasi kinerja dstributor pupuk bersubsidi tidak nampak secara benar dan hasil yang ada dalam validasi kinerja tidak valid. Dampak dari permasalahan ini adalah pihak KPPP tidak perkembangan penyaluran pupuk bersubsidi apabila terjadi tindakan penyimpangan peredaran pupuk bersubsidi ( Permendag 15/ M-DAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi sektor pertanian), KPPP kabupaten/kota kesullitan dalam memberikan pertimbangan secara akurat kepada KPPP tingkat provinsi, untuk meninjau ulang alokasi penyaluran pupuk bersubsidi antara produsen dan distributor, dan terjadi penyalahgunaan wewenang terhadap distributor dan pengecer resmi (kios).

Jika hasil verifikasi telah didapat, maka proses selanjutnya yaitu penetapan perolehan point dan dilakukan penilaian . Sebelum melakukan penetapan, terlebih dahulu meninjau berita acara verifikasi, sehingga dapat mengetahui detail dari verifikasi tersebut, dan dilakukannya penilaian terhadap 5 indikator, dimana


(52)

setiap distributor akan mengetahui setiap nilai dari setiap indikator yang sudah ditetapkan oleh pihak KPPP.

3.2 Analisis Permasalahan

Setelah dilakukan analisis permasalahan ternyata dalam proses verifikasi dan validasi terhadap distributor pupuk bersubsidi belum optimal, karena seperti proses menentukan hasil verifikasi dan hasil validasi , pembuatan laporan dan berita acara yang dibuat satu persatu secara manual, kemudian adanya keterlambatan waktu pengumpulan data antara tim verifikasi kecamatan dan tim verifikasi kabupaten/kota untuk mengolah data dan informasi tersebut.

Dari hasil analisis permasalahan tersebut menghasilkan sebuah alur verifikasi baru yang menggunakan sebuah aplikasi berbabis web untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada proses penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi. Pertama tim verifikasi mengumpulkan kebutuhan pupuk bersubsidi dan menginputkan data RDKK, sesuai dengan kelompok tani. Setelah itu tim verifikasi mengapprove RDKK yang telah didaftarkan, proses dilanjutkan oleh aplikasi dengan melakukan pemeriksaan terhadap kios dan distributor, apakah pupuk bersubsidi sudah tersalurkan dengan baik, kemudian menentukan hasil penilaian kinerja distributor, Aplikasi juga dapat menghasilkan laporan kinerja penilaian kinerja, laporan tingkat level distributor, laporan prioritas pupuk bersubsidi dan laporan kualitas pupuk bersubsidi.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Pengguna

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak yang bersangkutan dengan sistem, maka dapat dibuat User Requirement. User Requirement berfungsi untuk


(53)

mengetahui kebutuhan dari masing-masing user yang berhubungan langsung dengan aplikasi sehingga aplikasi yang dibuat dapat sesuai dengan apa yang diminta oleh user-user yang bersangkutan dengan sistem. Dapat dilihat User Requirements eleksi penerimaan mitra kerja pengadaan beras sebagai berikut:

1. User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User

Tabel 3.2 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Authentifikasi User Nama Fungsi Melakukan Pengisian data User dan Password

Deskripsi Fungsi ini digunakan authentifikasi user atau hak akses dalam menggunakan aplikasi

Aktor Tim Verifikasi Kabupaten, Tim Verifikasi Kecamatan, Kepala KPP

Kebutuhan Nama Pengguna dan Password

Alur Normal

Pengguna Respon Sistem

User mengisi form hak akses login

Sistem menampilkan form menu user

User memasukkan NIP dan Password

Sistem menampilka form daftar login

User akan menyimpan NIP dan Password pada tombol simpan

Sistem akan menyimpan data NIP dan Password hak akses setiap user

Alur Ekspresi

User salah mengisi NIP dan password

Sistem pada NIP di isi hanya angka

User mengisi jumlah password yang ditentukan

Sistem pada password di isi angka dan huruf User belum mengisi semua

NIP dan Password

Sistem tidak dapat menyimpan NIP dan Password

Kondisi Akhir Data NIP dan Password menjadi hak akses setiap user yang menggunakan aplikasi ini.

2. User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master

Tabel 3.3 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master. Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master

Aktor Tim Verfikasi Kecamatan

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk mengelola data master Kebutuhan data Jenis pupuk bersubsidi, Dokumen pupuk bersubsidi,


(54)

Dokumen pengecer resmi,

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem menampilkan menu form master pupuk bersubsidi. User input dokumen pupuk

bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem menampilkan form master pupuk bersubsidi atau form master pengecer resmi. User menekan button simpan

data master pupuk bersubsidi atau pengecer resm.i

Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user.

User merubah data pupuk atau pengecer resmi dengan menekan button cari.

Sistem akan

menampilkan data pupuk atau pengecer untuk diubah .

User menekan button update data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan meng update data terbaru yang disimpan. User menghapus data master

pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.

Alur Ekspresi

User salah memasukkan username dan Password.

Sistem menampilkan

pesan “username & Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data pupuk bersubsidi atau pengecer resi.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. User belum mengisi semua

data master.

Sistem menampilkan pesan “ data masih ada

yang kosong”.

User belum menyimpan data master.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data master pupuk bersubsidi dan data master pengecer

resmi sudah tersimpan dan dapat digunakan

Tabel 3.4 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Master. Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master

Aktor Tim Verfikasi Kabupaten

Deskripsi Fungsi ini digunakan untuk mengelola data master Kebutuhan data Dokumen Distributor,dokumen legalitas, dokumen range


(55)

nilai

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

master distributor, dokumen legalitas, range nilai

Sistem menampilkan menu form master distributor dokumen legalitas, range nilai. User input data distributor

dokumen legalitas, range nilai

Sistem menampilkan form master data distributor, dokumen legalitas, range nilai User menekan button simpan

data master distributor

Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user.

User merubah data

distributordengan menekan button cari.

Sistem akan menampilkan data distributor untuk diubah .

User menekan button update data master distributor.

Sistem akan meng update data terbaru yang disimpan. User menghapus data master

distributor.

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.

Alur Ekspresi

User salah memasukkan NIP dan Password.

Sistem menampilkan

pesan “NIP &

Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data distributor.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. User belum mengisi semua

data master.

Sistem menampilkan pesan “ data masih ada

yang kosong”.

User belum menyimpan data master.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data master distributor sudah tersimpan dan dapat


(56)

3. User Requirement Proses Penyusunan Pupuk Bersubsidi

Tabel 3.5 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Transaksi Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok.

Nama Fungsi Proses Penyusunan Pupuk Bersubsidi Aktor Tim Verfikasi Kecamatan

Deskripsi Fungsi ini digunakan tim verifikasi menginputkan data RDKK

Kebutuhan data Petani data pupuk bersubsidi, Data pengecer resmi,

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

penyusunan pupuk bersubsidi.

Sistem menampilkan menu form penyusunan pupuk bersubsidi.

User input data pupuk bersubsidi dan pengecer resmi untuk disusun sesuai kebutuhan petani.

Sistem menampilkan form penyusunan pupuk

bersubsidi. User menekan button

simpan data penyusunan pupuk bersubsidi

1.Sistem akan menyimpan seluruh data yang di input user.

2. Sistem akan menghitung jumlah pupuk bersubsidi. User merubah data

penyusunan dan pemeriksaan menekan button cari.

Sistem akan menampilkan data tersebut untuk diubah . User menekan button

update data penyusunan pupuk bersubsidi.

Sistem akan meng update data terbaru yang

disimpan. User menghapus data

penyusunan pupuk bersubsidi.

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.

Alur Ekspresi

User salah memasukkan NIP dan Password.

Sistem menampilkan pesan

“NIP & Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi.

User belum mengisi semua data penyusunan dan pemeriksaan.

Sistem menampilkan pesan

“ data masih ada yang

kosong”.


(57)

penyusunan dan pemeriksaan.

peringatan kesalahan yang terjadi.

Kondisi Akhiri Data penyusunan pupuk bersubsidi tersimpan. Output RDKK Sesuai Kelompok Petani tersimpan

4. User Requirement Proses Verifikasi Pupuk Bersubsidi Tingkat Pengecer

Tabel 3.6 User Requirement Mencatat dan Mengelola Data Rekapitulasi Pupuk Bersubsidi

Nama Fungsi Melakukan Verifikasi tingkat pengecer Aktor Tim Verfikasi Kecamatan

Deskripsi Fungsi ini digunakan memverifikasi penjualan pupuk bersubsidi sesuai dengan RDKK

Kebutuhan data RDKK, data penebusan pupuk dari distributor, data penyaluran pupuk ke petani

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

Verifikasi pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem menampilkan menu form verifikasi pengecer.

User input data penebusan pupuk dari distributor, data penyaluran pupuk ke petani .

Sistem menampilkan menu form verifikasi pengecer.

User menekan button simpan data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan menyimpan seluruh data yang di imput user.

User merubah data pupuk atau pengecer resmi dengan menekan button cari.

Sistem akan menampilkan data verifikasi pengecer untuk diubah . User menekan button update

data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan meng update data terbaru yang disimpan. User menghapus data master

pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.

Alur Ekspresi

User salah memasukkan NIP dan Password.

Sistem menampilkan

pesan “NIP &

Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data pupuk bersubsidi atau

Sistem menampilkan pesan peringatan


(58)

pengecer resi. kesalahan yang terjadi. User belum mengisi semua

data master.

Sistem menampilkan pesan “ data masih ada

yang kosong”.

User belum menyimpan data master.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri resmi sudah tersimpan dan dapat digunakan

5. User Requirement Proses Verifikasi Pupuk Bersubsidi Tingkat

Distributor

Tabel 3.7 User Requirement mencatata dan mengelola validasi distributor Nama Fungsi Melakukan Verifikasi tingkat Distributor

Aktor Tim Verfikasi Kebaupaten

Deskripsi Fungsi ini digunakan memverifikasi pupuk bersubsidi yang dikirm ke pengecer sudah sesuai

Kebutuhan data Data Distributor, Data Pupuk bersubsidi, Data BASTB, data Penyaluran Ke kios

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

Verifikasi distributor

Sistem menampilkan menu form master pupuk bersubsidi. User input data distributor,

Data Pupuk bersubsidi, data BASTB, data Penyaluran ke pengecer

Sistem menampilkan form master pupuk bersubsidi atau form master pengecer resmi. User menekan button simpan

data verifikasi distributor

Sistem akan menyimpan seluruh data yang di input user.

User merubah data verifikasi distributor dengan menekan button cari.

Sistem akan menampilkan data verifikasi distributor untuk diubah . User menekan button update

data master pupuk bersubsidi atau pengecer resmi.

Sistem akan meng update data terbaru yang disimpan. User menghapus data

verifikasi distributor pupuk bersubsidi

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.


(59)

dan Password. pesan “NIP &

Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data verifikasi distributor pupuk bersubsidi

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. User belum mengisi semua

data master.

Sistem menampilkan pesan “ data masih ada

yang kosong”.

User belum menyimpan data master.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Dataverifikasi distributor pupuk bersubsidi sudah

tersimpan dan dapat digunakan

6. User Requirement Proses Penilaian Distributor

Tabel 3.8 User Requirement proses penilaian distributor Nama Fungsi Melakukan Pengisian data master

Aktor Tim Verfikasi Kabupaten

Deskripsi Fungsi ini melalkukan penilaian terhadap distributor Kebutuhan data 1. Sudah menentukan indikator distributor

2. Sudah menentukan nilai distributor 3. Sudah mencatat data distributor

4. Sudah mencatat data rekapitulasi Pupuk bersubsidi 5. Sudah memverifikasi data distributor

Alur Normal

Pengguna atau User Respon Sistem User Memilih menu form

penilaian distributor

Sistem menampilkan menu form penilaian distributor.

User mengisi hasil verifikasi pada proses penilaian 5 indikator.

Sistem menampilkan menu form penilaian distributor..

User menekan button hitung pada proses penilaian pada 5 indikator

1.Sistem akan

menyimpan seluruh data yang di imput user. 2. Sistem akan

menghitung setiap nilai verifikasi distributor pada setiap indikator.


(60)

3. Sistem akan

menghitung setiap sub indikator untuk di akumlasi.

User menekan button Simpan data penilaian kinerja

distributor.

Sistem akan meng menyimpan data terbaru yang disimpan.

User menghapus data button hapus data penilaian kinerja distributor.

Sistem akan menghapus seluruh data yang disimpan.

Alur Ekspresi

User salah memasukkan NIP dan Password.

Sistem menampilkan

pesan “NIP &

Password” salah, sistem masih berada di menu login.

User salah mengisi data penilaian kinerja.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. User belum mengisi semua

data penilaian.

Sistem menampilkan pesan “ data masih ada

yang kosong”.

User belum menyimpan data master.

Sistem menampilkan pesan peringatan kesalahan yang terjadi. Kondisi Akhiri Data Penilaian 5 indikator tersimpan

3.2.2 Analisis Kebutuhan Informasi

 Input

User Requirement Mencatat dan Mengelola Data tersebut, output yang dihasilkan adalah

a) Dokumen Pupuk Bersubsidi b) Dokumen Pengecer Resmi c) Dokumen Distributor


(61)

 Proses

a) Proses mengelola data Pupuk Bersubsidi merupakan pendataan jenis pupuk bersubsidi diperuntukkan oleh petani, dimana pupuk tersebut sudah memiliki subsidi yang diberikan oleh pemerintah melalui menteri pertanian. Proses ini mengisi jenis pupuk bersubsidi, harga pupuk dari distributor, jumlah pupuk bersubsidi

b) Proses mengelola data Distributor merupakan proses pendataan distributor pupuk bersubsidi yang sudah ditunjuk oleh produsen dan pemerintah, memperoleh alokasi dalam mendistribusikan pupuk bersubsidi pada wilayah yang sudah ditentukan untuk pengecer resmi atau kios. proses ini berisi nama distributor, wilayah penyaluran, dibawah naungan produsen, alokasi dari produsen, jumlah pupuk, dan total.

c) Proses Mengelola data Pengecer atau Kios merupakan proses pendataan data pengecer resmi yang sudah terdaftar, dimana pengecer atau kios tersebut akan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan distributor yang menanganinya. Proses ini berisi nama kios, daerah kios, dibawah naungan distributor, lokasi kios, alokasi kios.

d) Proses Mengelola data 5 Indikator yang terdiri dari aspek legalitas, aspek aksesbilitas, aspek pemenuhan kuantitas, aspek pemenuhan kualitas dan aspek respon & lead time, merupakan bentuk


(62)

Output

Berdasarkan User Requirement Mencatat dan Mengelola Data tersebut, output yang dihasilkan adalah

d) Master Pupuk Bersubsidi e) Master Pengecer Resmi f) Master Distributor

Input

a) Data Petani

Data petani ini merupakan data yang menjelaskan petani yang mendaftar untuk memperoleh kebutuhan pupuk bersubsidi dalam bentuk kelompok tani.

b) Data pupuk berusbisidi

Data ini merupakan pupuk bersubsidi berjenis Urea, Za, Sp-36, Npk phonska, Npk Pelangi, Npk Kijan dan Organik, dimana kelompok tani akan memilih sesuai dengan kebutuhan pertaniannya

Process

a) Proses Penyusunan dan Pemeriksaan dimulai tim verifikasi melakukan penyususan kebutuhan pupuk bersubsidi yang diingginkan oleh petani. Proses ini berisi jumlah pupuk yang diminta, jenis pupuk, dan tanggal pupuk akan digunakan. Setelah itu


(63)

menggolongkan petani dalam 1 kelompok tani ( Gapoktan) di dalam 1RDKK, sesuai dengan alamat dan daerah asal petani.

Output

RDKK ( Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok Tani) Rencana dasar

A. Proses Verifikasi Kios

 Input

1. Data RDKK ( Rencana Dasar Kebutuhan Kelompok)

Data RDKK ini merupakan data yang menjelaskan rencana kebutuhan kelompok tani untuk memperoleh pupuk bersubsidi

2. Data Penebusan pengecer resmi ke distributor.

Data ini merupakan data pupuk bersubsidi dari distributor yang sudah di beli oleh pengecer resmi atau kios.

3. Data Pengecer Resmi

Data pengecer resmi merupakan data yang digunakan untuk penyaluran pupuk bersubsidi kepada kelompok petani yang sesuai binaannya.

4. Data Bukti Penyaluran pengecer resmi ke petani

Data ini merupakan bukti atas penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani


(64)

Berdasarkan input-an yang ada, selanjutnya akan dilakukan process. Berikut ini merupakan penjelasan beberapa process yang terkait dalam aplikasi tersebut:

Proses pemeriksaan kios atau pengecer resmi dimulai dengan RDKK yang telah dibuat dan dilakukan penggolongan sesuai dengan daerah atau wilayah persebarannya. Pemeriksaaan RDKK meliputi tahun disusun, nama kelompok tani, dan luas lahan, Setelah itu data penebusan pupuk dari petani akan dicocokkan dengan RDKK yang telah disusun apakah sesuai dengan yang dijual kepada petani. Setelah itu menjumlahkan pupuk yang tersalurkan berapa banyak, dan menjumlahkan pupuk yang belum terjual kepada petani, pada bulan berjalan. Untuk pemeriksaan data penebusan pupuk dari petani yaitu, tanggal pupuk terjual, jumlah pupuk, jumlah petani yang mengambil

Output

1. Rekapitulasi tingkat kecamatan

Rekapitulasi tingkat kecamatan merupakan bentuk data yang menggambarkan hasil penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuanya

B. Proses Verifikasi Distributor

Input


(1)

173

4.3.8 Uji Coba Form Laporan Penilaian Kinerja

Gambar 4.81 Hasil Uji Form Laporan Penilaian Kinerja

Tabel 4.15 Hasil Uji Form Laporan Penilaian Kinerja Distributor.

Test Case Id

Tujuan Input Output

Diharapkan

Status

1.

Menampilkan laporan Penialaian

Kinerja

Tampil list menu Laporan

Penilaian Kinerja

Menampilkan form Laporan Penilaian

Kinerja

Uji berhasil (gambar

4.81)

Data Penilaian

Kinerja

Memilih Distributor

Uji berhasil (gambar 4.

81) Menampilkan

Menampilkan Laporan seluruh

aspek

Uji berhasil (gambar 4.

81) Menampilkan

Jumlah Skor nilai

Uji berhasil (gambar 4.


(2)

174

4.3.9 Uji Coba Form Laporan Kualitas Distributor

Gambar 4.82 Hasil Uji Form Laporan Kualitas Distributor Tabel 4.16 Hasil Uji Form Laporan Kualitas Distributor

Test Case Id

Tujuan Input Output

Diharapkan

Status

1.

Menampilkan laporan Kualitas

Distributor

Tampil List menu Laporan

Kualitas Distributor

Menampilkan form Laporan Kualitas

Distributor

Uji berhasil (gambar

4.82)

Data Kualitas Distributor

Memilih Distributor

Uji berhasil (gambar 4.

82) Menampilkan

Nilai Laporan Total Skor nilai

Uji berhasil (gambar 4.

82) Menampilkan

Nilai Huruf hasil dari nlai skor

Uji berhasil (gambar 4.


(3)

175

4.3.10 Uji Coba Form Laporan Tingkat Level Distributor

Gambar 4.83 Hasil Uji Form Laporan Tingkat Level Distributor

Tabel 4.17 Hasil Uji Form Laporan Tingkat Level Distributor.

Test Case Id

Tujuan Input Output

Diharapkan

Status

1.

Menampilkan laporan Tingkat Level Distributor

Tampil list menu Tingkat

Level Distributor

Menampilkan form Laporan Tingkat Level Distributor

Uji berhasil (gambar

4.83)

Data Tingkat Level Distributor

Memilih Indikator Uji berhasil (gambar 4.

83) Menampilkan

Menampilkan Laporan seluruh

aspek

Uji berhasil (gambar 4.

83) Menampilkan

Jumlah Skor nilai

Uji berhasil (gambar 4.


(4)

176 BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari analisis hasil uji coba dan evaluasi terhadap Aplikasi penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dihasilkan dapat memberikan kemudahan dalam melakukan control terhadap kinerja distributor

2. Aplikasi penilaian ini dapat menunjukan hasil penilaian distributor pada setiap indikator pengawasan pupuk bersubsidi.

3. Aplikasi penilaian ini dapat membantu komisi pengawasan pupuk bersubsidi dalam pengambilan keputusan.

4. Informasi hasil penilaian kinerja dapat menjadi acuan komisi pengawasan pupuk bersubsidi untuk mempertimbangkan kerja sama antar instansi terkait.

5.2Saran

saran yang diberikan untuk mengembangkan aplikasi penilaian kinerja distributor pupuk bersubsidi adalah:

1. Aplikasi ini dapat di kembangkan lagi untuk menjadi sistem pengambil keputusan untuk KPPP provinsi


(5)

177

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Kendall, K.E., and Kendall, J.E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1. PT Prenhallindo. Jakarta.

Kendall, K.E., and Kendall, J.E. 2005. System Analysis and Design Sixth Edition. New Jersey : Prentice-Hall International.

Manullang, Marihot. 2008. Manajemen Personalia.Yogyakarta: Gajah Mada University Press

Mathis, and Jackson. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama. Cetakan Pertama, Yogyakarta : Salemba Empat

Menteri Perdagangan Republik Indonesia dengan Nomor, 21/MDAG/PER/6/2008 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor, 15/MDAG/PER/4/2013 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor, 07/MDAG/PER/2/2008 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Untuk Sektor Pertanian.

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 69/Permentan/SR.130/11/2012 tentang kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi.

Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 50/Permentan/SR.130/11/2009.

Simamora, Henry. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kedua, Penerbit: STIE YKPN, Yogyakarta.


(6)

178

Sugiyono. (2010), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Alfabeta, Bandung.