Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan Kementerian Kesehatan
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
658 .154
Ind
p
Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
Jenderal
Petunjuk Pelaksanaan penyelesaian kerugian negara
di Lingkungan Kementerian Kesehatan.--- Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-651-6
1. Judul
I. FINANCIAL MANAGEMENT
II. BUDGETS - ETHICS
III. RISK MANAGEMENT
c:::
...,III
MENTERIKE SEHATAN
REPUBLI K INDONE SIA
III
.£:
QI
VI
KATA PENGANTAR
QI
:>.:
c:::
.....III
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya, maka Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Peraturan Menteri
Kesehatan
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan
Kementerian Kesehatan dapat ditetapkan.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan
tersebut dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan penyelesaian kerugian negara yang mencakup semua
permasalahan Kerugian, dan menyamakan persepsi ' mengenai
tata cara penyelesaian kerugian negara di lingkungan Kementerian
Kesehatan .
Kami berharap dengan adanya peraturan ini dapat membangun
terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang
bersih , efektif, transparan , profesional dan akuntabel demi tercapainya
tata kepemerintahan yang baik (Good Governance).
L.
...,
QI
c:::
QI
E
QI
:>.:
c:::
III
CJI
c:::
:l
セ@
CJI
.....c:::
...J
.....
""
III
L.
III
CJI
QI
Z
c:::
....CJI
III
:l
L.
QI
:>.:
c:::
....III
III
VI
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada berbagai
pihak yang telah membantu penyusunan Peraturan Menteri Kesehatan
ini , semoga bermanfaat bagi kita semua .
....
QI
QI
>-
c:::
QI
a.
c:::
III
III
c:::
III
VI
.>l
....III
QI
a.
.>l
:l
.....
c:::
"
i
enD Sutarjo, M.Kes
71984031004
...,:l
QI
a.
DAFTAR 151
c:
...,III
III
.r::.
KATA PENGANTAR .... ... .... ..... ... ... ... ... ... ... ..... ... ...... ... ..... .... ... . .
DAFTAR lSi. ...... .... .
. .......... ..... ... ..... .... ... ........... ..... .. ... ...... .
Of
VI
Of
iii
:>L
c:
....
III
L
...,Of
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
60
TAHUN
20 14
TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA 01
LlNGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN ...... .. ...... ... ... ..... .
c:
Of
E
Of
:>L
c:
III
CI
FORMULIR 1
DAFTAR
PERTANYAAN
UNTUK
MENYUSUN LAPORAN KEKURANGAN
PERBENDAHARAAN GUNA KEPERLUAN
PROSES TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
c::
;:J
..>0:
CI
c::
66
....
""
III
FORMULIR 2
DAFTAR
PERTANYAAN
UNTUK
MENYUSUN
LAPORAN
KERUGIAN
NEGARA GUNA KEPERLUAN PROSES
TUNTUTAN GANTI RUGI ... . ...... ........... ... .
L
III
CI
Of
Z
c::
....
III
68
CI
;:J
FORMULIR 3
FORMULIR 4
CONTOH
SURAT
PEMBERITAHUAN
KEPADA BPK TENTANG
KERUGIAN
NEGARA ..... ............................ .................... .
PENCATATAN
CONTOH
NEGARA ...
L
Of
:>L
c::
....
III
70
III
VI
Of
.....
Of
;>,
KERUGIAN
72
c::
Of
CL
c:
FORMULIR 5
FORMULIR 6
CONTOH PENETAPAN
TAGIHAN NEGARA
PENGHAPUSAN
........ .. .. .
SURAT
KETERANGAN
TANGGUNG
JAWAB MUTLAK ...... ....... .... ..... ...... ..... ...... . .
III
III
74
c:
III
VI
..>0:
III
......
Of
78
CL
..>0:
....,
;:J
FORMULIR 7
NAMA UNIT ORGANISASII UPTI SATUAN
KERJA SURAT PENYERAHAN JAMINAN ...
111
c:
...,
;:J
80
Of
CL
FORMULIR 8
KEPUTUSAN PEJABAT ESELON II .... ... " ....
83
FORMULIR 9
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR ........ .
PEMBEBASAN
TAGIHAN
TENTANG
NEGARA
87
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR .......... .
TENTANG PENETAPAN PEMBEBANAN
TUNTUTAN GANTI RUGI TERHADAP
SAUDARAJI ........ ..... ....................... ...... ..... .
90
LAPORAN REALISASI PERKEMBANGAN
PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA
DI
LlNGKUNGAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN POSISI ....... 20 .. .... ............... .
94
"tl
II)
....
e
::J
w.
e
1£
III
.....
CII
13. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor 961
PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Peman faatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
3
a.
.>£
::J
....,
C
...
::J
CII
a.
"tl
III
...
C
.....
C
::J
7l
C
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai
Negeri Sipil.
IV
CI
C
::J
セ@
2.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
...
CI
C
...
...J
A
IV
"-
IV
3.
4.
5.
6.
7.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS
adalah warga negara Indonesia yang telah memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundangundangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
CI
III
Z
C
...
IV
CI
::J
"III
!>l
C
....
IV
IV
1/1
III
.....
III
Pihak Ketiga adalah orang atau badan yang bukan Bendahara
dan bukan Pegawai Negeri.
:>.
c
Kantor Pusat adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal,
Direktorat Jenderal dan Badan.
III
CL
C
Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat BPK
adalah lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Kantor/U PTISatuan Kerja adalah kantor pelaksana kegiatan
Direktorat Jenderal/Badan yang berada di pusat dan daerah.
5
IV
IV
C
IV
1/1
セ@
IV
.....
III
CL
セ@
::J
Nセ@
C
...
::J
III
CL
G サ@ Zc Z@ セ[L
-0
/0
'"'
e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
::J
w.
.,.e
-.,.
0
/0
8.
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas
untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan dan
membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barangbarang negara/daerah.
9.
Ahli waris adalah orang yang menggantikan pewaris dalam
kedudukannya terhadap warisan, hak maupun kewajiban untuk
seluruhnya atau sebagian.
10.
Kekayaan Negara adalah kekayaan yang dikelola sendiri atau
pihak lain berupa surat berharga, piutang, barang serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan .
11.
Kerugian negara adalah kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
III
VI
III
::J
III
III
::J
0
/0
::J
-
'l
..,
セ
c
23.
Tuntutan Ganti Rugi yang selanjutnya disingkat TGR adalah suatu
proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan Bendahara
yang karena perbuatannya melanggar hukum dan dituntut dengan
7
...
セ@
GO
Il.
"tl
III
....
c:
MENTERI KES EHATAN
REPUBLI K INDONE SIA
.....
c:
::J
'1
c:::
::J
.>
....c:::
...J
....
""
'11
'-
'11
0>
G/
Z
c:::
....'11
0>
::J
'G/
セ@
35.
36.
37.
Surat Keputusan Penetapan Batas Waktu yang selanjutnya
disingkat SK-PBW adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan tentang pemberian kesempatan
kepada Bendahara untuk mengajukan keberatan atau pembelaan
diri atas tuntutan penggantian kerugian negara.
Surat Keputusan Pencatatan adalah surat keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan tentang proses
penuntutan kasus kerugian negara untuk sementara tidak dapat
dilanjutkan.
Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara
selanjutnya disingkat SKP2KS adalah surat yang dibuat oleh
Menteri dalam hal SKTJM tidak dapat menjamin pengembalian
kerugian negara yang terjadi, yang ditujukan kepada Pegawai
Negeri bukan Bendahara dan pejabat lainnya yang telah
melakukan perbuatan merugikan negara.
9
c:::
....'11'11
CII
G/
G/
:>.
c:::
G/
a.
c:::
'11
'11
C
'11
CII
.>-
I:
Pasal20
(1)
(2)
Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah penyegelan, atasan
langsung dari Bendahara sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
ayat (2) menunjuk pegawai yang ditugaskan membuat perhitungan
ex-officio untuk melakukan pengujian kas dan atau persediaan
barang-barang di gudang dengan membuka segel dan dibuat
Berita Acara Pembukaan Segel.
Dalam melakukan pengujian dan/atau pemeriksaan kas atau
persediaan barang-barang di gudang , semua orang atau barang
2 1
GI
CL
I:
ItI
ItI
I:
ItI
1/1
.¥
ItI
GI
CL
セ@
:l
..,
I:
.... :ICII
CL
"tl
11)
セ@
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
e:
:l
w.
e:
セ@
berharga dan barang-barang di gudang dihitung dan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas atau Persediaan.
"tl
IV
セ@
III
セ@
III
III
:l
III
III
:l
(3)
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Persediaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus disampaikan kepada Menteri
melalui Pejabat yang ditunjuk.
"tl
IV
:l
'<
Pasal21
10
III
III
Penutupan buku, penyegelan, pembukuan segel serta pengujian dan/
atau pemeriksaan kas atau persediaan barang sebagaimana dimaksud
Pasal 19 disaksikan oleh keluarga terdekat, pengampu atau ahli waris
dari Bendahara yang melarikan diri, berada di bawah pengampuan, atau
meninggal dunia dan sekurang-kurangnya 2 (dua) pejabat setempat
atas permintaan atasan langsung Bendahara yang bersangkutan .
IV
....
....
III
:l
,""
10
e:
....
1.0
III
:l
Z
10
Pasal 22
1.0
III
,
III
....
""
r
....
(1)
Dalam hal Bendahara terlambat atau lalai membuat dan
menyampaikan
perhitungan
pertanggungjawaban
sesuai
ketentuan, Bendahara yang bersangkutan diberikan surat
peringatan oleh pejabat yang ditunjuk dengan menetapkan batas
waktu untuk segera memenuhi kewajibannya kepada instansi
yang bersangkutan.
(2)
Jika dalam batas waktu yang telah ditetapkan Bendahara yang
bersangkutan masih melalaikan kewajibannya, Menteri atau
pejabat yang ditunjuk menunjuk seorang atau beberapa pejabat
untuk membuat perhitungan ex-officio.
(3)
Jika
dari
perhitungan
ex-officio
terdapat
kekurangan
perbendaharaan dan/atau kerugian, terhadap Bendahara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tuntutan
perbendaharaan.
(4)
Menteri menyampaikan kelalaian Bendahara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada BPK untuk mendapat keputusan.
:l
1.0
セ@
e:
:l
1.0
III
:l
""
IV
:I
IV
:l
セ@
,
....
IV
III
:l
""
IV
III
IV
;:r
III
セ@
III
:l
22
c:
MENTERIKESEH ATAN
REPUBLIK INDO NESI A
Pasal23
...,10
10
セ@
CII
VI
CII
lo."
ID
III
....
III
III
:l
Pasal 25
7';
.,
ID
I:
10
....
III
:l
Z
ID
10
III
.,
Tanggung jawab ahli waris atas kekurangan perbendaharaan yang
terdapat dalam pengurusan Bendahara yang melarikan diri, berada di
bawah pengampuan atau meninggal dunia dianggap gugur apabila :
a.
3 (tiga) tahun setelah lewat sejak Bendahara yang bersangkutan
melarikan diri, berada dibawah pengampuan atau meninggal
dunia, kepada pengampu atau ahli waris Bendahara yang
bersangkutan atau mereka yang memperoleh hak daripadanya,
tidak diberitahukan tentang perhitungan yang dibuat secara exofficio;
b.
3 (tiga) tahun sejak batas waktu untuk mengajukan pembelaan
telah lewat dan BPK tidak mengambil Keputusan.
III
eo
....
r
....
:l
10
セ@
I:
:l
10
III
:l
7';
ID
3
ID
...
.,
....
:l
ID
III
:l
7';
ID
III
to
:T
III
...
III
:l
Pasal 26
Jumlah yang dapat dibebankan kepada keluarga pengampu, ahli waris
atau keluarga terdekat dari Bendahara yang melarikan diri, berada
dibawah pengampuan, atau mereka yang memperoleh hak atau
meninggal dunia beralih kepada Pengampu, yang memperoleh hak,
atau ahli waris, terbatas pada kekayaan yang diperolehnya yang berasal
dari bendahara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
24
,
,\
fセB@
"
ヲセBG, N B GN
"";:
セ
..
.,-?i ll.'
NM[@
セGB@
セN@
LセGA^@
I
i@
セN@
' /i,
"//'.'1
N@
セ@ -- N 2
G@
.".2)
.
c:
...,III
MENTERI KESEHATAN
REPUBLI K INDO NE SIA
III
.s:
III
1/1
III
Pasal27
セ@
c:
(1)
III
Proses penuntutan Kerugian Negara kekurangan perbendaharaan
untuk sementara tidak dapat dilanjutkan apabila:
a.
b.
L
...,III
c:
bendahara melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya
serta tidak ada keluarga; atau
III
e
III
セ@
c:
bendahara meninggal dunia dan ahli waris tidak diketahui
keberadaannya.
III
C'I
c:
:::J
.:.L
(2)
Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
BPK menerbitkan Surat Keputusan Pencatatan .
Pasal 28
Jika Bendahara setelah membuat pertanggungjawaban. melarikan
diri atau meninggal dunia, dan ternyata setelah diperiksa terdapat
kekurangan perbendaharaan, Menteri men'iampaikan kepada BPK
untuk mendapatkan Keputusan.
C'I
....c:
....
""
..J
III
L-
III
C'I
III
Z
c:
....111
C'I
:::J
L
III
セ@
c:
BAB IV
....111111
1/1
TUNTUTAN GANTI RUGI
III
I II
>.
c:
Bagian Kesatu
Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Pegawai Negeri dan
Pegawai Bukan Pegawai Negeri
III
a.
c:
III
III
c:
It!
1/1
.:.L
Pasal29
111
I II
(1)
(2)
Tuntutan Ganti Rugi dilakukan terhadap pegawai negeri yang pada
waktu menjalankan tugas jabatannya telah melakukan perbuatan
langsung atau tidak langsung mengakibatkan Kerugian Negara .
Perbuatan pegawai negeri yang mengakibatkan Kerugian Negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
25
a.
.:.L
:::J
......
c:
...,:::J
III
a.
"0
ID
...e
MENTE RIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
:l
w.
e
"
"0
ID
...
III
"
1/1
III
:l
III
III
:l
a.
penyalahgunaan wewenang;
b.
korupsi;
c.
pencurian;
d.
penggelapan;
e.
penipuan ;
f.
menaikkan harga;
ID
g.
mengubah kualitas atau mutu;
ID
1/1
III
h.
uang
untuk
dipertanggungjawabkan
dipertanggung-jawabkan pada waktunya;
"0
ID
:l
'
658 .154
Ind
p
Indonesia . Kementerian Kesehatan RI. Sekretariat
Jenderal
Petunjuk Pelaksanaan penyelesaian kerugian negara
di Lingkungan Kementerian Kesehatan.--- Jakarta
Kementerian Kesehatan RI. 2014
ISBN 978-602-235-651-6
1. Judul
I. FINANCIAL MANAGEMENT
II. BUDGETS - ETHICS
III. RISK MANAGEMENT
c:::
...,III
MENTERIKE SEHATAN
REPUBLI K INDONE SIA
III
.£:
QI
VI
KATA PENGANTAR
QI
:>.:
c:::
.....III
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karuniaNya, maka Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 60 Tahun 2014 Tentang Peraturan Menteri
Kesehatan
Tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Penyelesaian Kerugian Negara di Lingkungan
Kementerian Kesehatan dapat ditetapkan.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan
tersebut dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan penyelesaian kerugian negara yang mencakup semua
permasalahan Kerugian, dan menyamakan persepsi ' mengenai
tata cara penyelesaian kerugian negara di lingkungan Kementerian
Kesehatan .
Kami berharap dengan adanya peraturan ini dapat membangun
terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah yang
bersih , efektif, transparan , profesional dan akuntabel demi tercapainya
tata kepemerintahan yang baik (Good Governance).
L.
...,
QI
c:::
QI
E
QI
:>.:
c:::
III
CJI
c:::
:l
セ@
CJI
.....c:::
...J
.....
""
III
L.
III
CJI
QI
Z
c:::
....CJI
III
:l
L.
QI
:>.:
c:::
....III
III
VI
Kami mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada berbagai
pihak yang telah membantu penyusunan Peraturan Menteri Kesehatan
ini , semoga bermanfaat bagi kita semua .
....
QI
QI
>-
c:::
QI
a.
c:::
III
III
c:::
III
VI
.>l
....III
QI
a.
.>l
:l
.....
c:::
"
i
enD Sutarjo, M.Kes
71984031004
...,:l
QI
a.
DAFTAR 151
c:
...,III
III
.r::.
KATA PENGANTAR .... ... .... ..... ... ... ... ... ... ... ..... ... ...... ... ..... .... ... . .
DAFTAR lSi. ...... .... .
. .......... ..... ... ..... .... ... ........... ..... .. ... ...... .
Of
VI
Of
iii
:>L
c:
....
III
L
...,Of
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
60
TAHUN
20 14
TENTANG
PETUNJUK
PELAKSANAAN PENYELESAIAN KERUGIAN NEGARA 01
LlNGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN ...... .. ...... ... ... ..... .
c:
Of
E
Of
:>L
c:
III
CI
FORMULIR 1
DAFTAR
PERTANYAAN
UNTUK
MENYUSUN LAPORAN KEKURANGAN
PERBENDAHARAAN GUNA KEPERLUAN
PROSES TUNTUTAN PERBENDAHARAAN
c::
;:J
..>0:
CI
c::
66
....
""
III
FORMULIR 2
DAFTAR
PERTANYAAN
UNTUK
MENYUSUN
LAPORAN
KERUGIAN
NEGARA GUNA KEPERLUAN PROSES
TUNTUTAN GANTI RUGI ... . ...... ........... ... .
L
III
CI
Of
Z
c::
....
III
68
CI
;:J
FORMULIR 3
FORMULIR 4
CONTOH
SURAT
PEMBERITAHUAN
KEPADA BPK TENTANG
KERUGIAN
NEGARA ..... ............................ .................... .
PENCATATAN
CONTOH
NEGARA ...
L
Of
:>L
c::
....
III
70
III
VI
Of
.....
Of
;>,
KERUGIAN
72
c::
Of
CL
c:
FORMULIR 5
FORMULIR 6
CONTOH PENETAPAN
TAGIHAN NEGARA
PENGHAPUSAN
........ .. .. .
SURAT
KETERANGAN
TANGGUNG
JAWAB MUTLAK ...... ....... .... ..... ...... ..... ...... . .
III
III
74
c:
III
VI
..>0:
III
......
Of
78
CL
..>0:
....,
;:J
FORMULIR 7
NAMA UNIT ORGANISASII UPTI SATUAN
KERJA SURAT PENYERAHAN JAMINAN ...
111
c:
...,
;:J
80
Of
CL
FORMULIR 8
KEPUTUSAN PEJABAT ESELON II .... ... " ....
83
FORMULIR 9
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR ........ .
PEMBEBASAN
TAGIHAN
TENTANG
NEGARA
87
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR .......... .
TENTANG PENETAPAN PEMBEBANAN
TUNTUTAN GANTI RUGI TERHADAP
SAUDARAJI ........ ..... ....................... ...... ..... .
90
LAPORAN REALISASI PERKEMBANGAN
PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA
DI
LlNGKUNGAN
KEMENTERIAN
KESEHATAN POSISI ....... 20 .. .... ............... .
94
"tl
II)
....
e
::J
w.
e
1£
III
.....
CII
13. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor 961
PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan, Peman faatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
3
a.
.>£
::J
....,
C
...
::J
CII
a.
"tl
III
...
C
.....
C
::J
7l
C
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.
Pegawai Negeri adalah Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai
Negeri Sipil.
IV
CI
C
::J
セ@
2.
Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai Aparatur Sipil Negara secara tetap oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
...
CI
C
...
...J
A
IV
"-
IV
3.
4.
5.
6.
7.
Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat CPNS
adalah warga negara Indonesia yang telah memenuhi syaratsyarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara
lainnya yang ditetapkan berdasarkan suatu peraturan perundangundangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
CI
III
Z
C
...
IV
CI
::J
"III
!>l
C
....
IV
IV
1/1
III
.....
III
Pihak Ketiga adalah orang atau badan yang bukan Bendahara
dan bukan Pegawai Negeri.
:>.
c
Kantor Pusat adalah Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal,
Direktorat Jenderal dan Badan.
III
CL
C
Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat BPK
adalah lembaga negara yang bertugas memeriksa pengelolaan
dan pertanggungjawaban keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Kantor/U PTISatuan Kerja adalah kantor pelaksana kegiatan
Direktorat Jenderal/Badan yang berada di pusat dan daerah.
5
IV
IV
C
IV
1/1
セ@
IV
.....
III
CL
セ@
::J
Nセ@
C
...
::J
III
CL
G サ@ Zc Z@ セ[L
-0
/0
'"'
e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
::J
w.
.,.e
-.,.
0
/0
8.
Bendahara adalah setiap orang atau badan yang diberi tugas
untuk dan atas nama negara/daerah, menerima, menyimpan dan
membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barangbarang negara/daerah.
9.
Ahli waris adalah orang yang menggantikan pewaris dalam
kedudukannya terhadap warisan, hak maupun kewajiban untuk
seluruhnya atau sebagian.
10.
Kekayaan Negara adalah kekayaan yang dikelola sendiri atau
pihak lain berupa surat berharga, piutang, barang serta hak-hak
lain yang dapat dinilai dengan uang termasuk kekayaan yang
dipisahkan pada perusahaan .
11.
Kerugian negara adalah kekurangan uang, surat berharga, dan
barang, yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat perbuatan
melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
III
VI
III
::J
III
III
::J
0
/0
::J
-
'l
..,
セ
c
23.
Tuntutan Ganti Rugi yang selanjutnya disingkat TGR adalah suatu
proses yang dilakukan terhadap pegawai negeri bukan Bendahara
yang karena perbuatannya melanggar hukum dan dituntut dengan
7
...
セ@
GO
Il.
"tl
III
....
c:
MENTERI KES EHATAN
REPUBLI K INDONE SIA
.....
c:
::J
'1
c:::
::J
.>
....c:::
...J
....
""
'11
'-
'11
0>
G/
Z
c:::
....'11
0>
::J
'G/
セ@
35.
36.
37.
Surat Keputusan Penetapan Batas Waktu yang selanjutnya
disingkat SK-PBW adalah surat keputusan yang dikeluarkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan tentang pemberian kesempatan
kepada Bendahara untuk mengajukan keberatan atau pembelaan
diri atas tuntutan penggantian kerugian negara.
Surat Keputusan Pencatatan adalah surat keputusan yang
dikeluarkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan tentang proses
penuntutan kasus kerugian negara untuk sementara tidak dapat
dilanjutkan.
Surat Keputusan Pembebanan Penggantian Kerugian Sementara
selanjutnya disingkat SKP2KS adalah surat yang dibuat oleh
Menteri dalam hal SKTJM tidak dapat menjamin pengembalian
kerugian negara yang terjadi, yang ditujukan kepada Pegawai
Negeri bukan Bendahara dan pejabat lainnya yang telah
melakukan perbuatan merugikan negara.
9
c:::
....'11'11
CII
G/
G/
:>.
c:::
G/
a.
c:::
'11
'11
C
'11
CII
.>-
I:
Pasal20
(1)
(2)
Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah penyegelan, atasan
langsung dari Bendahara sebagaimana dimaksud dalam pasal 19
ayat (2) menunjuk pegawai yang ditugaskan membuat perhitungan
ex-officio untuk melakukan pengujian kas dan atau persediaan
barang-barang di gudang dengan membuka segel dan dibuat
Berita Acara Pembukaan Segel.
Dalam melakukan pengujian dan/atau pemeriksaan kas atau
persediaan barang-barang di gudang , semua orang atau barang
2 1
GI
CL
I:
ItI
ItI
I:
ItI
1/1
.¥
ItI
GI
CL
セ@
:l
..,
I:
.... :ICII
CL
"tl
11)
セ@
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
e:
:l
w.
e:
セ@
berharga dan barang-barang di gudang dihitung dan dituangkan
dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas atau Persediaan.
"tl
IV
セ@
III
セ@
III
III
:l
III
III
:l
(3)
Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Persediaan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) harus disampaikan kepada Menteri
melalui Pejabat yang ditunjuk.
"tl
IV
:l
'<
Pasal21
10
III
III
Penutupan buku, penyegelan, pembukuan segel serta pengujian dan/
atau pemeriksaan kas atau persediaan barang sebagaimana dimaksud
Pasal 19 disaksikan oleh keluarga terdekat, pengampu atau ahli waris
dari Bendahara yang melarikan diri, berada di bawah pengampuan, atau
meninggal dunia dan sekurang-kurangnya 2 (dua) pejabat setempat
atas permintaan atasan langsung Bendahara yang bersangkutan .
IV
....
....
III
:l
,""
10
e:
....
1.0
III
:l
Z
10
Pasal 22
1.0
III
,
III
....
""
r
....
(1)
Dalam hal Bendahara terlambat atau lalai membuat dan
menyampaikan
perhitungan
pertanggungjawaban
sesuai
ketentuan, Bendahara yang bersangkutan diberikan surat
peringatan oleh pejabat yang ditunjuk dengan menetapkan batas
waktu untuk segera memenuhi kewajibannya kepada instansi
yang bersangkutan.
(2)
Jika dalam batas waktu yang telah ditetapkan Bendahara yang
bersangkutan masih melalaikan kewajibannya, Menteri atau
pejabat yang ditunjuk menunjuk seorang atau beberapa pejabat
untuk membuat perhitungan ex-officio.
(3)
Jika
dari
perhitungan
ex-officio
terdapat
kekurangan
perbendaharaan dan/atau kerugian, terhadap Bendahara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan tuntutan
perbendaharaan.
(4)
Menteri menyampaikan kelalaian Bendahara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada BPK untuk mendapat keputusan.
:l
1.0
セ@
e:
:l
1.0
III
:l
""
IV
:I
IV
:l
セ@
,
....
IV
III
:l
""
IV
III
IV
;:r
III
セ@
III
:l
22
c:
MENTERIKESEH ATAN
REPUBLIK INDO NESI A
Pasal23
...,10
10
セ@
CII
VI
CII
lo."
ID
III
....
III
III
:l
Pasal 25
7';
.,
ID
I:
10
....
III
:l
Z
ID
10
III
.,
Tanggung jawab ahli waris atas kekurangan perbendaharaan yang
terdapat dalam pengurusan Bendahara yang melarikan diri, berada di
bawah pengampuan atau meninggal dunia dianggap gugur apabila :
a.
3 (tiga) tahun setelah lewat sejak Bendahara yang bersangkutan
melarikan diri, berada dibawah pengampuan atau meninggal
dunia, kepada pengampu atau ahli waris Bendahara yang
bersangkutan atau mereka yang memperoleh hak daripadanya,
tidak diberitahukan tentang perhitungan yang dibuat secara exofficio;
b.
3 (tiga) tahun sejak batas waktu untuk mengajukan pembelaan
telah lewat dan BPK tidak mengambil Keputusan.
III
eo
....
r
....
:l
10
セ@
I:
:l
10
III
:l
7';
ID
3
ID
...
.,
....
:l
ID
III
:l
7';
ID
III
to
:T
III
...
III
:l
Pasal 26
Jumlah yang dapat dibebankan kepada keluarga pengampu, ahli waris
atau keluarga terdekat dari Bendahara yang melarikan diri, berada
dibawah pengampuan, atau mereka yang memperoleh hak atau
meninggal dunia beralih kepada Pengampu, yang memperoleh hak,
atau ahli waris, terbatas pada kekayaan yang diperolehnya yang berasal
dari bendahara sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
24
,
,\
fセB@
"
ヲセBG, N B GN
"";:
セ
..
.,-?i ll.'
NM[@
セGB@
セN@
LセGA^@
I
i@
セN@
' /i,
"//'.'1
N@
セ@ -- N 2
G@
.".2)
.
c:
...,III
MENTERI KESEHATAN
REPUBLI K INDO NE SIA
III
.s:
III
1/1
III
Pasal27
セ@
c:
(1)
III
Proses penuntutan Kerugian Negara kekurangan perbendaharaan
untuk sementara tidak dapat dilanjutkan apabila:
a.
b.
L
...,III
c:
bendahara melarikan diri dan tidak diketahui keberadaannya
serta tidak ada keluarga; atau
III
e
III
セ@
c:
bendahara meninggal dunia dan ahli waris tidak diketahui
keberadaannya.
III
C'I
c:
:::J
.:.L
(2)
Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
BPK menerbitkan Surat Keputusan Pencatatan .
Pasal 28
Jika Bendahara setelah membuat pertanggungjawaban. melarikan
diri atau meninggal dunia, dan ternyata setelah diperiksa terdapat
kekurangan perbendaharaan, Menteri men'iampaikan kepada BPK
untuk mendapatkan Keputusan.
C'I
....c:
....
""
..J
III
L-
III
C'I
III
Z
c:
....111
C'I
:::J
L
III
セ@
c:
BAB IV
....111111
1/1
TUNTUTAN GANTI RUGI
III
I II
>.
c:
Bagian Kesatu
Tuntutan Ganti Rugi Terhadap Pegawai Negeri dan
Pegawai Bukan Pegawai Negeri
III
a.
c:
III
III
c:
It!
1/1
.:.L
Pasal29
111
I II
(1)
(2)
Tuntutan Ganti Rugi dilakukan terhadap pegawai negeri yang pada
waktu menjalankan tugas jabatannya telah melakukan perbuatan
langsung atau tidak langsung mengakibatkan Kerugian Negara .
Perbuatan pegawai negeri yang mengakibatkan Kerugian Negara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa :
25
a.
.:.L
:::J
......
c:
...,:::J
III
a.
"0
ID
...e
MENTE RIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
:l
w.
e
"
"0
ID
...
III
"
1/1
III
:l
III
III
:l
a.
penyalahgunaan wewenang;
b.
korupsi;
c.
pencurian;
d.
penggelapan;
e.
penipuan ;
f.
menaikkan harga;
ID
g.
mengubah kualitas atau mutu;
ID
1/1
III
h.
uang
untuk
dipertanggungjawabkan
dipertanggung-jawabkan pada waktunya;
"0
ID
:l
'