LKP : Re-Branding Logo Kafe BURGERMAN Surabaya.

(1)

KERJA PRAKTEK

OLEH :

Nama : Royyan Hidayat

NIM : 08.42010. 0011

Program Studi : S1 Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM


(2)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Pelaksanaan ... 5

1.7 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Rebranding ... 7

2.2 Coorporate ... 8

2.3 Stationery Set ... 14

2.4 Layout ... 16

BAB III METODE Perancangan ... 18

3.1 Pengumpulan Informasi ... 18

3.2 Proses Desain atau Perancangan ... 20

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 27

STIKOM


(3)

v  

BAB V IMPLEMENTASI KARYA ... 29

BAB VI Penutup ... 35

6.1 Kesimpulan ... 35

6.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN ... 38

STIKOM


(4)

vi  

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Kontrak Kerja ... 40

Form KP-5 ... 41

Form Log Perubahan ... 43

Absensi Harian ... 44

Kartu Bimbingan Dosen ... 45

STIKOM


(5)

i  

Re-Branding Kafe BURGERMAN adalah sebagai upaya pengenalan kembali kepada masyarakat tentang karakteristik/identitas Kafe BURGERMAN yang baru. Hal ini dikarenakan oleh logo awal BURGERMAN memiliki kesamaan dengan BURGERKING yang juga menyajikan Burger sebagai produk utamanya.Selain itu sebuah perusahaan harus memiliki identitas yang jelas agar dapat di kenal oleh masyarakat. Identitas ini dapat ditonjolkan melalui unsur visual maupun grafis

Kata kunci: Re-branding, identitas, corporate identity, visual, grafis

STIKOM


(6)

  1 

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Tujuan Re-Branding Kafe BURGERMAN adalah sebagai upaya pengenalan kembali kepada masyarakat tentang karakteristik/identitas

Kafe BURGERMAN yang baru. Hal ini dikarenakan oleh logo awal

BURGERMAN memiliki kesamaan dengan BURGERKING yang juga

menyajikan Burger sebagai produk utamanya.Selain itu sebuah perusahaan

harus memiliki identitas yang jelas agar dapat di kenal oleh masyarakat.

Identitas ini dapat ditonjolkan melalui unsur visual maupun grafis. Kedua

aspek ini dapat mendukung satu sama lain dalam pencitraan atau image

terhadap suatu perusahaan. Sejalan dengan perkembangan zaman, banyak

sekali enterprenuer muda yang muncul ke permukaan dengan berbagai macam jenis usaha. Salah satu yang sedang marak saat ini adalah usaha

dibidang kuliner.

Kafe / Café adalah sebuah tempat yang banyak dipilih oleh

masyarakat sebagai tempat tujuan untuk bersantai, berbagi cerita sampai

kegiatan rapat / meeting. Hal ini dikarenakan oleh konsep kafe yang hanya

menyediakan menu-menu makanan atau minuman ringan yang tidak

terlalu mengenyangkan, sehingga cocok disandingkan dengan

kegiatan-kegiatan yang bersifat formal maupun non formal. Kata Kafe (Café)

sebenarnya diambil dari bahasa Perancis, yang secara harfiah mempunyai

STIKOM


(7)

 

arti Kopi / Caféin. Namun, saat ini kata Kafe menjadi sebuah nama tempat

dimana seseorang bisa memesan minuman, tidak hanya kopi, juga

minuman-minuman yang punya kadar alcohol rendah.

Di Indonesia, Kafe tidak hanya menyediakan menu minuman,

tetapi juga makanan-makanan ringan. Namun, Kafe berbeda dengan

warung, hal ini dikarenakan Kafe di Indonesia selalu menyajikan makanan

/ minuman sesuai dengan konsep kafe tersebut yang dapat diamati lewat

dekorasi maupun desain interiornya.

Promosi merupakan cara untuk memberikan informasi atau

menawarkan produk atau jasa. Promosi memiliki empat elemen yaitu iklan

( advertising ), promosi penjualan ( sales promotion ), publikasi / humas

dan personal selling ( Morissan, 2010:17 ). Peran marketing dalam hal

promosi ini sangatlah penting, karena promosi dapat dilakukan melalui

dua jalur yakni Above The Line ( ATL ) dan Below The Line ( BTL ).

Above The Line ( ATL ) bisa berupa iklan televisi, radio, majalah

bilboard, video profile menurut Philip Kotler (dalam Minarti, 2007: ).

Sedangkan Below The Line ( BTL ) berupa event atau sponsorship.

Corporate identity menjadi salah satu alternatif media dalam

pencitraan suatu perusahaan. Dengan adanya corporate identity

ini,diharapkan akan sangat membantu Kafe BURGERMAN dalam hal

publikasi citra perusahaannya. Karena dalam corporate identity yang

dibuat ini mencerminkan karakteristik dari perusahaan juga didukung

STIKOM


(8)

 

 

dengan berbagai merchandise yang berhubungan dengan konsep baru yang

ingin diangkat oleh Kafe BURGERMAN.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam Re-Branding Kafe BURGERMAN ini adalah :

Bagaimana mere-branding Kafe BURGERMAN sebagai upaya

mengenalkan kembali karakteristik / identitas yang menjadi pembeda

dengan competitor kepada Masyarakat.

1.3. Batasan Masalah

1. Re-Design Logo BURGERMAN

2. Corporate identity berisi tentang identitas perusahaan dan konsep kafe

yang ingin divisualisasika.

3. Menampilkan karakteristik dari Kafe BURGERMAN .

4. Pengaplikasian corporate identity berupa business stationary (kop

surat, amplop kecil, kartu nama, amplop besar), dan merchandise

(Kaos & Stiker) .

STIKOM


(9)

 

1.4. Tujuan

Tujuan dalam pembuatan corporate identity ini adalah :

Untuk mengenalkan karakteristik / identitas yang baru dari Kafe

BURGERMAN kepada masyarakat secara visual melalui stationery set

dan Merchandise.

1.5. Manfaat

Manfaat dalam pembuatan corporate identity ini adalah :

1. Manfaat Teoritis :

• Manfaat dari kerja praktek ini dijadikan sebagai referensi

kepada masyarakat atau mahasiswa khususnya yang bergerak di

bidang desain seperti Desain Komunikasi Visual, Desain

Grafis.

2. Manfaat Praktis :

• Manfaat dari pembuatan corporate identity diharapkan bisa

diaplikasikan dalam perusahaan khususnya dalam bidang

identitas perusahaan.

• Dapat membantu dalam pengenalan terhadap identitas

perusahaan.

STIKOM


(10)

 

 

1.6. Pelaksanaan ( detail perusahaan, periode ) Nama Perusahaan : BURGERMAN Surabaya

Alamat Perusahaan : Jl. Bawean No. 37, Surabaya-Indonesia

( Depan NOINBRAND )

Telp : ( 031 ) 60458282

Fax : -

Periode : 2 Juli 2013 – 2 Agustus 2013

1.7. Sistematika Penulisan

Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan sistematika penulisan

laporan kerja praktek yang telah ditetapkan oleh Stikom. Dan garis

besarnya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, inti dari

permasalahan disebutkan pada perumusan masalah, batasan

masalah yang menjelaskan tentang pembatasan masalah dari sistem

yang dibuat agar tidak keluar dari ketentuan yang ditetapkan,

tujuan dari penelitian ini diharapkan mendapatkan pengalaman dan

hasil yang dicapai, manfaat yang diperoleh, informasi waktu

pelaksanaan kerja praktek dan sistemika penulisan.

STIKOM


(11)

 

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini berisi konsep dasar atau teori-teori yang terkait

dengan judul yang diambil penulis, dengan mengambil data - data

dari buku – buku referensi yang berguna untuk memecahkan

masalah di yang terjadi di dalam Kafe BURGERMAN.

BAB III Metode Perancangan

Pada bab ini memuat tentang metode apa saja yang dipakai atau

digunakan didalam sebuah perancangan karya yang dapat berupa

bagan perancangan maupun deskripsi.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini membahas mengenai profil perusahaan secara umum

mulai dari sejarah perusahaan, jenis bidang usaha, tempat atau

lokasi perusahaan, hingga bidang–bidang lainnya yang

berhubungan dengan kerja praktik.

BAB V Implementasi Karya

Bab ini merupakan hasil dari perancangan corporate identity yang

dibuat. Mulai dari konsep awal corporate identity dan media apa

saja yang dijadikan sebagai corporate identity berdasarkan dari

permasalahan yang dihadapi oleh Kafe BURGERMAN.

STIKOM


(12)

  7 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang digunakan untuk menyusun kerangka pemikiran teoritis. Teori yang digunakan menyangkut konsep rebranding dan repositioning, dan industri jasa.

2.1 Rebranding 2.1.1 Branding

Menurut American Marketing Association, brand adalah sebuah nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau sebuah kombinasi diantaranya, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan sebuah barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen dan berfungsi sebagai pembeda dari kompetitornya.(Kotler, P., dan Keller, L. K., 2006). Brand atau merek merepresentasikan persepsi dan perasaan konsumen terhadap sebuah produk dan kinerja dari produk serta apa saja yang berarti bagi konsumen. Merek ada di dalam pikiran konsumen dan nilai sebenarnya dari merek yang kuat adalah kemampuannya untuk menangkap keinginan dan kesetiaan dari konsumen.(Kotler, P. dan Amstrong, G., 2006). Brand adalah aset yang berharga, mengkomunikasikan secara jelas nilai-nilai kepada stakeholdernya.(Daly dan Moloney, 2004). Branding adalah proses penciptaan sebuah brand image yang menarik hati dan pikiran seorang konsumen.(Duncan, 2005).

STIKOM


(13)

2.2 Corporate ( Perusahaan)

Corporate atau perusahaan adalah suatu organisasi dimana sumber daya dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis dibedakan tiga, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi perusahaan perseorangan dan persekutuan (perseroan). 2.2.1 Identitas (Identity)

Identitas berasal dari bahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah ciri, tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain. Identitas juga merupakan keseluruhan atau totalitas yang menunjukkan ciri – ciri atau keadaan khusus seseorang atau jati diri dari faktor – faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat – sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang tersebut berbeda dengan orang yang lainnya.

2.2.2 Corporate Identity (Identitas Perusahaan)

Corporate identity adalah sebuah bentuk visual dan ekspresi garis dari image dan identitas suatu perusahaan (Cenadi (1999:75). Corporate

STIKOM


(14)

  9 

identity menampilkan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan. Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan mempengaruhi nasib perusahaan tersebut.

Corporate identity adalah suatu bentuk dan ekspresi grafis dari image dan identitas suatu perusahaan. Sebagai bentuk visual, corporate identity menampilkan symbol yang mencerminkan image yang hendak di sampaikan ( Napoles, 1988:23 ).

Rhenald Kasali ( 2003:110-114) dalam buku Manajemen Public Relations Konsep dan Aplikasinya di Indonesia mengatakan bahwa identitas perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol perusahaan, apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol selain dimaksud agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh segenap karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di sektor jasa yang menjaga pelayanan, kredibilitas, dan keramahan manusia di dalamnya.

Corporate identity adalah suatu cara yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan dibedakan dari perusahaan – perusahaan lainnya Jefkins (1997:298).  Sebagai suatu ekspresi grafis, sebuah identitas perusahaan dapat diciptakan dan mempengaruhi nasib dari perusahaan tersebut Sebuah corporate identity yang efektif harus memiliki karakter - karakter sebagai berikut:

1. Simbolisme yang sederhana tetepi mengena.

STIKOM


(15)

Kesederhanaan adalah dasar dari kombinasi identitas brand-package-symbol yang baik.

2. Mempunyai pemicu visual yang kuat.

Sebuah simbol yang efektif harus mampu memicu respon terhadap suatu produk atau perusahaan. Disaat dimana konsumen berurusan dengan perusahaan itu, maka ia hanya perlu memikirkan produk atau jasa dari perusahaan tersebut, dan nama perusahaan itu akan diingat dengan sendirinya. Contohnya, bila kita akan membeli air mineral, maka kebanyakan dari kita akan mengingat bahkan langsung membeli merek Aqua.

3. Identitas sebagai alat promosi dan pemasaran.

Corporate identity adalah alat promosi yang sangat efektif dang aktif. Walaupun kampanye untuk suatu iklan produk berakhir, tetapi identitas tetap dipakai sampai bertahun - tahun.

4. Corporate identity harus dapat diingat dan mengesankan.

Suatu corporate identity yang baik mempunyai dua sifat, mengusulkan (suggestivenees) dan mengingatkan (recall). Bila konsumen ingin membeli suatu produk, maka ia akan teringat nama suatu perusahaan, ini diebut mengusulkan (suggestion). Bila konsumen kemudian datang agi dan membeli produk dan menghubungkan kembali dengan produsennya, maka ini disebut mengingatkan (recall).

STIKOM


(16)

  11 

Sebuah perusahaan yang baik harus dapat menyampaikan image yang kuat sebagai identitasnya. Dalam suatu perusahaan, image adalah kesan yang diberikan oleh perusahaan itu kepada publik melalui produk - produknya, kegiatan - kegiatannya, dan usaha - usaha pemasarannya. Karena itu dibutuhkan sebuah identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan. Sebaliknya, image merupakan cerminan dari suatu perusahaan.

2.2.3 Fungsi Corporate Identity

Selain berfungsi sebagai identitas perusahaan, corporate identity juga mempunyai fungsi - fungsi lain, antara lain:

1. Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan.

Sebuah corporate identity yang baik harus sejalan dengan rencana perusahaan tersebut bagiman perusahaan itu sekarang dan bagaiman di masa yang akan datang. Selain itu corporate identity harus dapat dengan tepat mencerminkan image perusahaan, melalui produk dan jasanya.

2. Sebagai pemicu system operasional suatu perusahaan.

Pertanyaan pertamayang muncul dalam pembuatan corporate identity adalah bagaimana suatu perusahan ingin dilihat oleh publik. Pertanyaan ini secara tidak langsung membuat personil - personil perusahaan tersebut berpikir dan mengevaluasi sistem operasional selama ini. Dari sini dapat ditemukan kelemahan atau kesalahan yang

STIKOM


(17)

selama ini dilakukan, sehingga tercipta tujuan perusahaan yang lebih baik dan mantap.

3. Sebagai pendiri jaringan network yang baik.

Sebuah perusahaan yang berimage positif, stabil, dapat dipercaya dan diandalkan akan menarik perhatian para investor untuk menanamkan dalam perusahaan tersebut. Jenis perusahaan yang seperti ini juga yang mendapatkan banyak keringanan saat ia membutuhkan tambahan modal dari bank. Produk - produk dari perusahaan ini juga mungkin menjadi produk yang paling laku dan digemari di pasar.

4. Sebagai alat jual dan promosi.

Perusahaan dengan image yang positif berpeluang besar untuk mengembangkan sayapnya dan memperkenalkan produk atau jasa baru. Konsumen yang telah lama memakai produk akan dengan setia terus memakai produk itu. Mereka akan lebih memrima karena telah membuktikan sendiri bahwa produk itu benar - benar cocok untuk mereka.

2.2.4 Aplikasi Corporate Identity

Tahapan terakhir dari proses desain corporate identity adalah aplikasi adalah aplikasi. Dalam tahap ini seorang desainer komunikasi visual harus tahu apa yang penting dan efektif untuk bentuk desain komunikasi visual ini, apakah itu aplikasi pada business stationery,

STIKOM


(18)

  13 

catalog, daftar harga, gedung perusahaan, bahkan kendaraan perusahaan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menciptakan suatu sistem komunikasi visual yang efektif dan menyatu.

Berkosultasi dengan klien juga sangat penting dalam tahapan ini. Karena bagaimanapun juga merekalah yang selama ini berurusan dengan perusahaan tersebut dan merekalah yang paling banyak tahu tentang perusahaan tersebut dan apa yang dibutuhkan.

Aplikasi corporate identity yang sering digunakan, antara lain:

1. Business Stationery (kop surat, amplop, memo, kartu nama, forms, bon, dan lain - lain.

2. Advertising 3. Poster

4. Brosur dan katalog 5. Sign system

6. Gedung perusahaan

7. Annual Report (Laporan Tahunan) 8. Newsletter (Buletin perusahaan) 9. Kendaraan perusahaan

2.2.5 Corprate Image

Corporate image menurut De Neve, (1992:4) adalah bagaimana suatu perusahaan dipersepsikan dan dilihat oleh masyarakat atau public, dalam hal ini kosumen, pesaing, supplier, pemerintah dan masyarakat

STIKOM


(19)

umum. Corporate image terbentuk dari kontak dengan perusahaan tersebut dan dengan menginterprestasikan informasi mengenai perusahaan tersebut. Informasi - informasi ini dapat didapatkan dari produk - produk dan iklan - iklan dari perusahaan tersebut.

2.3 Stationery set

Perusahaan atau organisasi yang telah mapan pada umumnya memiliki perangkat bisnis yang disebut dengan Stationery Set/Stationery Kit. Perangkat ini terdiri dari kartu nama (business card), kop surat (letter head), dan amplop (envelope). Dapat ditambahkan juga dengan buku catatan (notepad) dan map. Di era informasi globalisasi ini, stationery kit masih dianggap efektif dan esensial untuk mempromosikan perusahaan atau organisasi. Selain sebagai media promosi, banyak dokumen yang harus diwujudkan dalam bentuk fisik (hardcopy) misal surat perjanjian (MoU), surat keterangan, surat pengantar, dan surat – surat bisnis lainnya (Supriono Rahmat , 2010 : 115).

2.3.1 Kartu Nama (Bussiness Card)

Kartu Nama (Bussiness Card) memiliki pengaruh cukup kuat didalam bisnis. Dinegara – negara maju, para pebisnis selalu bertukar kartu nama (bussiness card) di setiap kesempatan. Kartu nama ,erupakan perangkat bisnis yang dapat bercerita, menunjukkan identitas dan image perusahaan, sekaligus membujuk orang yang menerimanya. Lebih dari itu,

STIKOM


(20)

  15 

kartu nama bisa menjembatani hubungan dengan orang yang baru dikenal. Kartu nama yang didesain dengan baik, menggunakan kertas yang ekslusif, bisa membuat orang “jatuh cinta pada pandangan pertama”. Inilah yang diharapkan dari adanya kartu nama. Namun sebaliknya, dalam tempo sekejap kartu nama bisa merontokkan citra perusahaan dan menurunkan kepercayaan jika tampilannya kurang meyakinkan.

Para pebisnis di indonesia sudah hampir semuanya memanfaatkan kartu nama sebagai senjata bisnis. Mereka tidak sembarangan membuat kartu nama karena sadar bahwa kartu namadapat merefleksikan brand image. Kartu nama bisa memberikan citra positif atau sebaliknya malah memporak porandakan image (Supriono Rahmat , 2010 : 116).

2.3.2 Kop Surat (Letterhead) dan Amplop (Envelope)

Desain kop surat (letterhead) dan amplop (anvelope) harus mampu mengekspresikan karakter perusahaan atau organisasi. Selain itu, kop surat dan amplop berfungsi untuk memperkenalkan dan mempromosikan perusahaan, memuat nama perusahaan, logo, alamat, telefon, fax, email, dan alamat website. Seperti halnya kartu nama, desain kop surat dan amplop juga dapat mempengaruhi opini pembaca. Desain yang menarik dapat membujuk orang yang menerimanya. Sebaliknya, jika desain kurang meyakinkan justru dapat menurunkan citra perusahaan.

Perusahaan atau organisasi yang sudah established umumnya tidak sembarangan membuat stationery kit karena menganggapnya sebagai

STIKOM


(21)

senjata bisnis yang efektif. Kop surat memiliki banyak kegunaan dalam sektor bisnis. Ia merupakan representasi dari perusahaan dan bisa dianggap sebagai dokument resmi. Pengiriman surat, proposal bisnis, surat pernyataan, surat perjanjian, dan surat – surat keterangan lainnya harus dibuat dengan kop surat resmi dari perusahaan.

Kop surat dan amplop merupakan satu pasangan. Oleh karena itu, keduanya harus memiliki unsur – unsur visual yang serupa secara konsisten. Penggunaan huruf, warna, garis dan image pada kop surat dan amplop secara keseluruhan tidak boleh dibedakan. Perbedaan hanya pada penataan atau layout unsur – unsur desain yang disesuaikan dengan fungsinya masing – masing (Supriono Rahmat , 2010 : 122).

2.4 Layout

Pengertian layout menurut Graphic Art Encyclopedia (1992:296) “Layout is arrangement of a book, magazine, or other publication so that and illustration follow a desired format”. Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi lainnya, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan.

Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa: “Layout includes directions for marginal data, pagination, marginal allowances, center headings and side head, placement of illustration.” Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi. Menurut

STIKOM


(22)

  17 

Smith (1985) dalam Sutopo (2002:174) mengatakan bahwa proses mengatur hal atau pembuatan layout adalah merangkaikan unsur tertentu menjadi susunan yang baik, sehingga mencapai tujuan.

2.4.1 Illustrasi

Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Menurut Wirya (1999:32) ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif daripada teks. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.

2..4.2 Warna

Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memiliki sifat yang berbeda-beda. Danger (1992:51) menyatakan bahwa warna adalah salah satu dari dua unsur yang menghasilkan daya tarik visual, dan kenyataannya warna lebih berdaya tarik pada emosi daripada akal. 

STIKOM


(23)

  18 

Corporate identity adalah salah satu komponen penting dalam pemberian identitas mengenai suatu perusahaan. Corporate identity sendiri terdiri dari berbagai macam jenis media, salah satu dari media tersebut adalah media stationery. Media inilah yang akan di aplikasikan ke dalam perancangan corporate identity BURGERMAN Surabaya.

BURGERMAN sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner membutuhkan corporate identity yang baik guna pemberian identitas perusahaan. Dengan adanya corporate identity ini diharapkan konsumen akan mengerti image dari BURGERMAN Surabaya ini.

Dalam kerja praktek ini, penulis akan merancang corporate identity untuk BURGERMAN Surabaya tersebut. Dalam proses pengerjaannya, penulis melewati beberapa tahap yang dimulai dari pengumpulan informasi, pengambilan data, dan perancangan desain.

3.1 Pengumpulan Informasi 3.1.1 Observasi

Observasi yang dilakukan dengan mencari referensi-referensi corporate identity seperti desain kartu nama, kop surat, amplop, dll di internet untuk dijadikan sebagai referensi dan gambaran-gambaran dalam pengerjaan corporate identity nantinya.

STIKOM


(24)

  19 

Dengan melakukan observasi ini penulis menjadi mengerti gambaran-gambaran tentang data apa saja yang perlu dan tidak perlu untuk ditampilkan dalam sebuah perancangan corporate identity.

3.1.2 Diskusi Atau Wawancara

Diskusi atau wawancara ini dilakukan dengan manager perusahaan yang dalam posisinya merangkap sebagai marketing dan merupakan mentor dari penulis. Dalam diskusi atau wawancara tersebut penulis menggali informasi detail profil dari perusahaan.

Selanjutnya penulis juga mencari informasi tentang profil apa saja yang akan digunakan sebagai corporate identity. Dalam diskusi tersebut penulis mendapatkan beberapa media yang akan dijadikan sebagai corporate identity :

• Kartu nama dengan ukuran 5,5 x 9 centimeter

• Kop surat dengan ukuran A4 (21 x 29,7 centimeter)

• Amplop panjang dengan ukuran 11 x 22 centimeter

• Amplop besar dengan ukuran 22 x 31 centimeter

Selain berdiskusi tentang detail profil dan jenis-jenis corporate identity yang ingin dibuat, penulis juga mendapatkan informasi tentang konsep yang ingin ditampilkan dalam perancangan corporate identity tersebut.

STIKOM


(25)

3.1.3 Pengambilan Data

Setelah melakukan observasi dan diskusi, selanjutnya penulis mengumpulkan beberapa data yang dibutuhkan dalam perancangan corporate identity yang akan dilakukan. Data yang akan dikumpulkan berupa logo dari BURGERMAN itu sendiri untuk dipasangkan pada corporate identity yang akan dibuat.

Selain logo dari BURGERMAN, penulis juga mengumpulkan ornamen-ornamen apa saja yang akan pasangkan pada corporate identity agar hasil desain dapat dibuat dengan maksimal.

3.2 Proses Desain atau perancangan

3.2.1 Pengambilan Data

Dari hasil diskusi dan wawancara diketahui bahwa konsep yang akan digunakan menampilkan desain layout yang simple sehingga identitas yang di tampilkan dalam corporate identity dapat terlihat dengan jelas dan dapat tersampaikan dengan baik.

Dari hasil observasi untuk menambah kesan tegas dalam corporate identity tersebut maka dipilih tipe font serif dengan nama Junegull yang di download gratis dari situs www.dafont.com yang digunakan sebagai keterangan dalam corporate identity. Selain itu juga digunakan font Museo untuk alamat, telepon, dan fax perusahaan agar dapat terlihat dengan jelas.

Selain itu menampilkan logo BURGERMAN yang baru agar lebih mudah dikenal.

STIKOM


(26)

  21 

Semua konsep ini akan digunakan dalam merancang corporate identity BURGERMAN Surabaya. Jadi, semua bentuk visual dalam corporate identity tersebut akan sama hanya saja diterapkan dalam berbagai ukuran, tergantung pada jenis corporate identity yang digunakan.

3.2.2 Penentuan software

Dalam sebuah perancangan desain penting untuk dilakukan penentuan software yang akan digunakan. Dalam perancangan kali ini penulis menggunakan software Adobe Illustrator CS5.

Adobe Illustrator merupakan software editor grafik yang berbasis pada vektor. Dalam perancangan ini software Adobe Illustrator digunakan untuk mentransfer semua logo yang masih berbasis vector untuk dirubah kedalam format bitmap (PNG).

3.2.3 Pengerjaan Desain

Langkah 1

Data logo BURGERMAN Surabaya yang akan dirancang dari Adobe Illustrator merupakan software editor grafik berbasis vector. Dimulai dengan membuat lembar kerja baru dengan cara memlih point file kemudian pilih new untuk lembar kerja.

STIKOM


(27)

Pilih media berukuran A4 potrait sebagai lembar kerja.

STIKOM


(28)

  23 

Lalu bentuk pertama adalah obyek logo yang baru berbentuk potongan roti burger menggunakan pen tool pada tool bar. Disini penulis menggunakan warna oranye sebagai guide langkah pembuatan logo.

Kemudian beri fill pada objek logo dengan kode warna FCB017 agar mampu merepesentasikan warna roti burger.

STIKOM


(29)

Selanjutnya memberi aksen sayur menggunakan pen tool dengan kode warna 4FB848.

Lalu diberi pula aksen daging dengan kode warna AE3524. Pada obyek ini penulis tidak menggunakan pen tool melaikan menggunakan ellipse tool yang sudah disediakan pada tool bar.

STIKOM


(30)

  25 

Kemudian pemberian nama BURGERMAN pada logo dengan font serif bernama junegull yang terpisah menjadi 3 suku kata. Pada tampilan font ini menggunakan kode warna 4274B9

Yang terakhir pemberian aksen biji wijen pada bagian atas roti. Objek ini menggunakan ellipse tool dengan kode warna FFFFFF.

STIKOM


(31)

Langkah 2

Pembuatan background menggunakan Fill pada software Adobe Illustrator dengan kode warna FFCE99 tanpa mengubah transparansi fill yang disajikan.

Langkah 3

Memasukkan logo BURGERMAN kedalam lembaran kerja desain di software Adobe Illustrator kemudian ditata dengan baik.

STIKOM


(32)

  27 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 BURGERMAN Surabaya

BURGERMAN Surabaya merupakan sebuah Perusahaan makanan burger ini didirikan oleh kakak beradik Bramasto Dendar Pandu Prasetyo ( 31 ) dan Rahmadian Dendar ( 28 ). BURGERMAN hadir untuk memberi nuansa baru terhadap makanan luar negri gaya lokal dengan cita rasa barat. Burgerman berdiri pada 11 mei 2007 dengan bentuk kafe dikawasan jalan bawean Surabaya.

Perusahaan ini menyajikan 2 pilihan burger yaitu burger menggunakan daging sapi ( beef burger ) dan daging ayam ( chiken burger ), Selain itu juga beberapa bumbu yang disediakan merupakan hasil olahan sendiri dan tanpa bahan pengawet. Motto yang diusung oleh BURGERMAN Surabaya adalah “ make you hungry ” yang bermakna membuat anda lapar dengan harapan agar para konsumennya kembali lagi untuk memakan burgernya.

Salah satu keunggulan BURGERMAN Surabaya adalah memiliki tempat yang menyenangkan dan nyaman untuk dijadikan tempat bercengkrama. Selain itu kafe BURGERMAN berada di teras distro tenama dan juga dijadikan tempat berkumpulnya beberapa remaja Surabaya.

BURGERMAN Surabaya

Alamat : Jalan Bawean No. 37, Surabaya - Indonesia

Telp : ( 031 ) 60458282

Media info : - www.twitter.com/heyburgerman

STIKOM


(33)

4.2 Visi dan Misi Paintball Bali

Visi dan misi dari BURGERMAN Surabaya adalah sebagai berikut : Visi dan Misi:

• Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta melakukan

inovasi secara terus menerus.

• Memberikan cita rasa baru dalam kuliner surabaya.

• Mengembangkan fasilitas penunjang untuk menyajikan kunjungan

yang nyaman dan menyenangkan.

• Menawarkan sesuatu yang baru yang menyegarkan.

4.3 Struktur Organisasi

General Affair Manager : Rahmadian Dendar

General affair : Bramasto Dendar Pandu Prasetyo

Chef : Bramasto Dendar Pandu Prasetyo

robby

Finance : Bramasto Dendar Pandu Prasetyo

yasmin

Admin : Rahmadian Dendar

STIKOM


(34)

29

 

BAB V

IMPLEMENTASI KARYA

Perancangan Corporate identity BURGERMAN Surabaya ini dikerjakan dalam kurun waktu satu bulan. Dalam kurun waktu tersebut, penulis memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Desain Kartu Nama

DEPAN

BELAKANG

Gambar kartu nama 4.1

Desain kartu nama ini dicetak dengan ukuran 5,5x9 centimeter. Desain kartu nama terdiri dari tampak depan dan belakang.

STIKOM


(35)

   

2. Desain Kop Surat

Gambar kop surat 4.2

Desian kop surat ini dicetak dengan ukuran A4 (21x29,7 cm), dan digunakan untuk menulis surat penting ke perusahaan lain.

STIKOM


(36)

31   

   

3. Desain Amplop Panjang

Gambar ampop kecil 4.3

Desain amplop panjang ini dicetak dengan ukuran 11x22 centimeter, dan digunakan untuk menempatkan kop surat.

STIKOM


(37)

   

4. Desain Amplop Besar

Gambar amplop besar 4.4

Desain amplop besar ini di cetak dengan ukuran 22x31cm, digunakan untuk menempatkan dokumen-dokumen penting yang akan dikirim.

STIKOM


(38)

33   

   

5. Desain T-shirt / kaos

Gambar kaos 4.5

Desain kaos ini dijadikan sebagai merchandise dan diproduksi dengan berbagai ukuran ( S, M, L, XL )

STIKOM


(39)

   

6. Desain Stiker

Gambar stiker 4.6

Desain stiker ini dicetak menggunakan kertas stiker vinyl

STIKOM


(40)

35 

 

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Re-branding Kafe BURGERMAN ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil diskusi dari pihak perusahaan, Kafe BURGERMAN

membutuhkan desain identitas visual yang baru, desain yang dibuat harus mampu memberikan gambaran mengenai identitas baru Kafe BURGERMAN kepada masyarakat.

2. Desain harus kreatif, unik dan menarik agar masyarakat tertarik untuk datang dan membeli produk dari Kafe BURGERMAN.

3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan gambar-gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan di awal.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

1. Hasil Re-branding dan desain corporate identity denga konsep yang baru ini masih dapat dikembangkan dari segi desain yang selalu berkembang di tiap tahunnya. Penyesuaian karakter desain harus sesuai dengan keinginan pihak perusahaan agar tidak meninggalkan konsep awal dari perusahaan ini.

STIKOM


(41)

 

2. Penggunaan Corporate identitypun masih dapat berkembang sesuai dengan keinginan perusahaan. Seperti menggunakan media lini bawah / BTL, atau pun menggunakan Media Trough The Line seperti ambient media sesuai dengan target pasar dan kemampuan perusahaan.

3. Lebih disempurnakan lagi dalam penulisan laporan, dan desain corporate identity yang telah dibuat.

STIKOM


(42)

39

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (1991). Managing Brand Equity:Capitalizing on the value of a brand name.New York. New York: Free Press.

Cenadi, C. S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana Vol. 1, No. 1, 1-11.

Kusmiati, A. S., Pudjiastuti, & Suptandar, P. (1999). Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.

Morrison, M. (2005). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina Prakarsa.

Pujiyanto. (2005). Strategi Pemasaran dalam Iklan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sachari, A. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga. Website

http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe

http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_08-38.pdf

http://carapedia.com/pengertian_definisi_perusahaan_info2035.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2116857-pengertian-identitas/

http://agesvisual.wordpress.com/category/corporate-identity/

STIKOM


(1)

32   

4. Desain Amplop Besar

Gambar amplop besar 4.4

Desain amplop besar ini di cetak dengan ukuran 22x31cm, digunakan untuk menempatkan dokumen-dokumen penting yang akan dikirim.

STIKOM


(2)

   

5. Desain T-shirt / kaos

Gambar kaos 4.5

Desain kaos ini dijadikan sebagai merchandise dan diproduksi dengan berbagai ukuran ( S, M, L, XL )

STIKOM


(3)

34   

6. Desain Stiker

Gambar stiker 4.6

Desain stiker ini dicetak menggunakan kertas stiker vinyl

STIKOM


(4)

35   

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari Re-branding Kafe BURGERMAN ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil diskusi dari pihak perusahaan, Kafe BURGERMAN membutuhkan desain identitas visual yang baru, desain yang dibuat harus mampu memberikan gambaran mengenai identitas baru Kafe BURGERMAN kepada masyarakat.

2. Desain harus kreatif, unik dan menarik agar masyarakat tertarik untuk datang dan membeli produk dari Kafe BURGERMAN.

3. Menggunakan warna-warna, text, tipografi, layout, dan gambar-gambar sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan di awal.

6.2 Saran

Berdasarkan penjelasan perancangan diatas maka dapat diberikan saran untuk pengembang sistem ini sebagai berikut :

1. Hasil Re-branding dan desain corporate identity denga konsep yang baru ini masih dapat dikembangkan dari segi desain yang selalu berkembang di tiap tahunnya. Penyesuaian karakter desain harus sesuai dengan keinginan pihak perusahaan agar tidak meninggalkan konsep awal dari perusahaan ini.

STIKOM


(5)

36   

2. Penggunaan Corporate identitypun masih dapat berkembang sesuai dengan keinginan perusahaan. Seperti menggunakan media lini bawah / BTL, atau pun menggunakan Media Trough The Line seperti ambient media sesuai dengan target pasar dan kemampuan perusahaan.

3. Lebih disempurnakan lagi dalam penulisan laporan, dan desain corporate identity yang telah dibuat.

STIKOM


(6)

39

Cenadi, C. S. (1999). Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi Visual. Nirmana

Vol. 1, No. 1, 1-11.

Kusmiati, A. S., Pudjiastuti, & Suptandar, P. (1999). Teori Dasar Desain

Komunikasi Visual. Jakarta: Djambatan.

Morrison, M. (2005). Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina Prakarsa.

Pujiyanto. (2005). Strategi Pemasaran dalam Iklan. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Rustan, S. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sachari, A. (2005). Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga. Website http://id.wikipedia.org/wiki/Kafe http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/Bab%202_08-38.pdf http://carapedia.com/pengertian_definisi_perusahaan_info2035.html http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2116857-pengertian-identitas/ http://agesvisual.wordpress.com/category/corporate-identity/

STIKOM

SURABAYA