Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Sejarah Dan Perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Sumber daya air merupakan salah satu aset dari bangsa Indonesia. Sumber daya air yang terdiri dari air, sumber air, dn daya air yang terkandung didalamnya merupakan karunia dri Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan dalam mewujudkan kemanfaatan sumber daya air berkelanjutan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat seperti yang tercantum pada UU SDA No.7 Tahun 2004.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) merupakan instansi yang bergerak dalam penelitian dan pengembangan sumber daya air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) adalah salah satu dari empat institusi penelitian dan pengembangan dibawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum.

Berikut sekilas mengenai sejarah dan perkembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) yang diawali dengan :

1936 Departement Voor Verkeer en Waterstaat (Ven W)

Mendirikan Hidrodynamisch Laboratorium.

1947 Institut voor Wegen Waterbouwkundige Onderzoekingen.


(2)

1950 Institut Teknik Air dan Tanah

1966 Direktorat Penyelidikan Masalah Air (LPMA) 1974 Pusat PenelitianMasalah Air (DPMA)

1984 Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan, berada di bawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum

1999 Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sumber Daya Air, berada di bawah Badan Litbang Departemen Pemukiman dan Pengembangan Wilayah ( Kimbangwil)

2001 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air , berada di bawah Badan Litbang Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) 2004 Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya

Air , berada di bawah Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum

1.2 Tugas, Visi, Misi dan Fungsi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dibidang penelitian dan pengembangan sumber daya air. Untuk tugas, visi, misi dan juga fungsi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dapat dilihat sebagai berikut .


(3)

Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbangrap IPTEK) dan penyelenggaran perumusan standar bidang sumber daya air.

1.2.2 Visi

Menjadi lembaga terkemuka dalam menghasilkan teknologi dan menyediakan jasa keahlian untuk mendukung tersedianya infrastruktur sumber daya air yang handal.

1.2.3 Misi

1. Meneliti dan mengembangkan teknologi tepat guna bidang sumber daya air (SDA) yang kompentitif dan ramah lingkungan.

2. Menyusun norma, standar, pedoman, manual bidang konstruksi dan bangunan sumber daya air.

3. Menunjang penyelenggaraan penyediaan tenaga ahli pengelola sumber daya air melalui kegiatan diseminasi teknologi.

4. Memberikan advis dan pelayanan teknis bidang sumber daya air. 5. Menyediakan data dan informasi bidang sumber daya air.

1.2.4 Fungsi

1. Pelaksanaan penyusunan program dan anggaran, layanan informasi IPTEK, kerja sama litbang, monitoring dan evaluasi serta pelaporan Litbangrap IPTEK bidang sumber daya air.


(4)

2. Pelaksanaan penyusunan program standar, layanan informasi standar diseminasi dan sosialisasi serta advis teknis, monitoring, dan evaluasi serta pelaporan penerapan standar bidang sumber daya air. 3. Pelaksanaan pengujian bidang Lingkungan Keairan, Hidrologi dan

Tata air, Bangunan Hidraulik dn Geoteknik Keairan, Sungai Sabo, Rawa, Pantai dan irigasi. Fasilitas pelaksanaan Litbangrap dan penyiapan informasi IPTEK bidang sumbe daya air.

4. Pelaksanaan program, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan pengembangan sumber daya kelitbangan (PSDK).

5. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan dan rumah tangga pusat. 6. Pelaksanaan Litbangrap dan penyiapan IPTEK bidang sumber daya

air.

1.3Logo Departemen Pekerjaan Umum (PUSAIR)

Sebuah perusahaan ataupun instansi baik milik pemerintah ataupun swasta pasti memiliki sebuah logo. Logo merupakan suatu bentuk dari identitas ataupun coorporate dari perusahaan ataupun instansi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dimana penulis melakukan praktek kerja, memiliki logo berupa kotak kuning dengan gambar baling – baling berwarna biru didalamnya. Untuk lebih jelasnya, logo Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air ( PUSAIR) dapat dilihat pada gambar 1.1


(5)

Gambar 1.1 Logo PUSAIR

Sumber : www.pusair-pu.go.id

Sebagai suatu bentuk identitas, maka logo tersebut memiliki filosofi dan juga arti yang mencerminkan dari perusahaan. Untuk arti dan filosofi dari logo Pusat penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) yaitu sebagai berikut.

1. Baling – baling

Menggambarkan dinamika

Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri tegak lurus menggambarkan stabilitas.

Secara keseluruhan baling – baling ini menggambarkan dinamika yang stabil atau stabilitas yang dinamis.

2. a. Bagian daun baling – baling yang mengarah keatas melambangkan penciptaan ruang.


(6)

b. Bagian lengkungnya dari daun baling – baling melambangkan pemberian perlindungan untuk ruang kerja dan tempat tinggal bagi manusia.

3. Bagian daun baling – baling yang mengarah ke kiri dengan bagian lengkungnya yang telungkup

Menggambarkan penguasaan bumi da alam dan pengusahaan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal: bentang jalan/jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan pembinaan daerah.

4. Bagian daun baling – baling yang mengarah ke kanan dengn bagian lengkungnya yang terlentang.

Menggambarkan usaha pengendalian dan Penyaluran untuk dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Garis Horizontal : bentang jalan / jembatan diatas sungai sebagai usaha untuk pembukaan dan pembinaan daerah.

5. Baling – baling dengan 3 daun ini menggambarkan

Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum. Tirta, Wisma (Cipta) dan Marga.

Trilogi Departemen Pekerjaan Umum, Bekerja keras, Bergerak cepat, Bertindak tepat.

6. Warna

Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang mengandung arti KeTuhanan Yang Maha Esa Kedewasaan dan Kemakmuran.


(7)

Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial, Keteguhan hati, Kesetiaan pada tugas dan ketegasan bertindak. Silhouette yang berbentuk dari warna dasar dan lukisan baling-baling membentuk huruf-huruf P.U.

7. Lambang P.U

Menggambarkan fungsi dan peranan Departemen Pekerjaan Umum dalam pembangunan dan Pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta kekayaan alam bagi kemakmuran rakyat, berlandaskan Pancasila.

(Keputusan Menteri P.U. No.150/A/KPTS/1966 Tanggal 10 Nopember 1966)


(8)

1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam sebuah organisasi sangatlah penting. Hal ini karena berkaitan dengan sistem birokrasi dari perusahaan tersebut. struktur organisasi ini bertujuan agar sistem birokrasi perusahaan bisa berjalan dengan baik dan juga teratur.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) memiliki struktur organisasi sebagai berikut.


(9)

Gambar 1.2

Struktur Organisai PUSAIR BALAI IRIGASI Sub BagianAdministrasiT eknis Seksi Program danPelayananTeknik KelompokJabatanFun gsional BALAI RAWA

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Program danPelayananTeknik SeksiUjiMutu KelompokJabatanFungs ional BAG.TATA USAHA Sub BagianKeuangan

Sub Bagian Tata Usaha &RumahTangga BIDANG PENGEMBANGAN

KEAHLIAN DAN SARANA KELITBANGAN

Sub Bidang Pengembangan Keahlian

Sub BidangPengembanganSarana BIDANG STANDAR DAN

DISEMINASI

Sub BidangStandar

Sub BidangDiseminasi

PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR

BIDANG PROGRAM DAN KERJASAMA

Sub Bidang Program danEvaluasi

Sub BidangPengembanganKerjasama BALAI BANGUNAN HIDRAULIK DAN GEOTEKNIK KEAIRAN Sub BagianAdministrasiTeknik Seksi Program danPelayananTeknik Kelompok JabatanFungsional BALAI LINGKUNGAN KEAIRAN Sub Bagian AdministrasiTeknis Sub Program &PelayananTeknik KelompokJabatanFung sional BALAI HIDROLOGI & TATA AIR Sub BagianAdministrasi Teknis Seksi Program&Pelayana Kelompok JabatanFungsional BALAI SUNGAI Sub BagianAdministrasiTe knis Seksi Program danPelayananTeknik KelompokJabatanFung sional BALAI SABO Sub BagianAdministrasiTe knis Seksi Program danPelayananTeknik KelompokJabatanFung sional LokaPenerapanTeknologiPantai BALAI PANTAI

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Program danPelayananTeknik

SeksiUjiMutu

KelompokJabatanFungsion al


(10)

Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi ini berfungsi untuk mengatur jalannya birokrasi dalam suatu organisasi. Tanpa adanya struktur organisasi maka suatu perusahaan ataupun organisasi tidak dapat menjalankan sistem birokrasinya.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air merupakan sebuah institusi yang berada dibawah Kementerian Pekerjaan Umum yang memiliki tugas melakukan Penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbang IPTEK) dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber daya air.

Untuk melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air, maka Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air memiliki sebuah susunan organisasi yang terkoordinasi dengan sangat baik.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dipimpin oleh seorang Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Pusat dibantu oleh empat bidang yang bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Litbang Sumber Daya Air. Empat bidang tersebut adalah :

1. Bidang Standar dan Diseminasi

Bidang ini terdiri dari dua sub bidang yaitu Sub Bidang Standar dan Sub Bidang Diseminasi.

2. Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan

Bidang ini terdiri dari dua Sub Bidang Pengembangan Keahlian dan Sub Bidang Pengembangan Sarana.


(11)

3. Bidang Program dan Kerja Sama

Bidang ini terdiri dari Sub Bidang Program dan Evakuasi dan Sub Bidang Pengembangan Kerja Sama.

4. Bagian Tata Usaha

Bagian ini terdiri dari Sub Bagian Keuangan dan Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga.

Keempat bidang ini membawahi tujuh balai yang berada di Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR). Tujuh balai tersebut adalah

1. Balai Hidrologi dan Tata Air

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknis, Seksi Program dan Pelayanan dan Kelompok Jabatan Fungsional.

2. Balai Lingkungan Keairan

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknis, Sub Program dan Pelayanan Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknik, Seksi Program dan Pelayanan Teknis, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Balai Pantai

Balai Pantai terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Sub Program dan Pelayanan Teknis, Seksi Uji Mutu, Kelompok Jabatan Fungsional, dan Loka Penerapan Teknologi Pantai.


(12)

5. Balai Rawa

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Sub Program dan Pelayanan Teknis, Seksi Uji Mutu dan Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Balai Sungai

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknis, Seksi dan Pelayanan Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Balai Sabo

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknis, Seksi dan Pelayanan Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

8. Balai Irigasi

Balai ini terdiri dari Sub Bagian Administrasi Teknis, Seksi dan Pelayanan Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional.

1.4.1 Susunan Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) adalah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan sumber daya air. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dan bertanggung jawab langsung kepada bdan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum.


(13)

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) tugas pokok yaitu Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbangrap IPTEK) dan penyelenggaran perumusan standar bidang sumber daya air.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dipimpin oleh seorang kepala pusat PUSAIR yang bertanggung jawab langsung kepada Pusat Litbang SDA yang berada dibawah Kementrian Pekerjaan Umum.

Berdasarkan gambar 1.2 , maka Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) memiliki susunana organisasi sebagai berikut :

1. Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air

2. Bidang Standar dan Diseminasi

Bidang standar dan diseminasi mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan standar, fasilitas dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang sumber daya air. Fungsi Bidang standar dan diseminasi :

a) Koordinasi perumusan bahan standard an manual IPTEK, serta fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar, dan

b) Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan, serta koordinasi pelayanan advis teknis bidang sumber daya air.

Bidang Standar dan Diseminasi terdiri : a) Sub bidang Standar


(14)

Sub bidang standar memiliki tugas melakukan pengumpulan data, perumusan, koordinasi penyusunan, monitoring dan evaluasi penerapan, review dan revisi standar bidang sumber daya air.

b) Sub bidang Diseminasi

Sub bidang diseminasi mempunyai tugas melaksanakan dokumentasi dan perpustakaan, publikasi dan fasilitasi penyebarluasan hasil litbang dan standar, koordinasi layanan advis teknis bidang sumber daya air.

3. Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan

Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengembangan keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya manusia serta pengembangan sarana kelitbangan.

Fungsi Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan :

a) Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi HAKI, pengelolaan organiasi dan tata laksana dan pengembangan jabatan fungsional serta pengelolaan SDM Litbang, dan

b) Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta pengusulan sertifikasi dan akreditasi.

Bidang Pengembangan Keahlian dan Sarana Kelitbangan membawahi : a) Sub bidang Pengembangan Keahlian


(15)

Sub bidang Pengembangan Keahlian mempunyai tugas melakukan perencanaan program, kebutuhan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional, fasilitasi HAKI, monitoring dan evaluasi perkembangan jabatan fungsional, fasilitasi pengajuan angka kredit, organisasi dan tata laksana, serta membantu pengelolaan sumber daya manusi litbang.

b) Sub bidang Pengembangan Sarana

Sub bidang Pengembangan Sarana mempunyai tugas melakukan perencanaan, pengembangan sarana litbang, serta pengurusan akreditasi laboratorium.

4. Bidang Program dan Kerjasama

Bidang Program dan Kerjasama mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air.

Fungsi Program dan Kerjasama :

a) Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi kegiatan litbang sumber daya air.

b) Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negri serta mengkoordinasi kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air dengan stakeholder terkait.

Bidang Program dan Kerjasama membawahi : a) Sub bidang Program dan Evaluasi


(16)

Sub bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana strategis penyelenggaraan litbang , penyusunan program dan anggaran litbang tahunan, pemantauan pelaksanaan litbang, evaluasi dan pelaporan kinerja hasil litbang.

b) Sub bidang Pengembangan Kerjasama

Sub bidang Pengembangan dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan kerjasama dalam dan luar negri untuk menyelenggarakan litbang , kehumasan, pengurusan administrasi dan anggaran kerjasama kemitraan, korporasi dan koordinasi dalam pelaksanaan.

5. Bagian Tata Usaha

Bagian tata usaha memiliki tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, keuangan dan perbendaharaan.

Fungsi Bagian Tata Usaha :

a) Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan pengelolaan PNPB, serta verifikasi dan akutansi keuangan, dan

b) Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan penyelenggaraan rumah tangga.

Bagian Tata Usaha membawahi : a) Sub bagian Keuangan


(17)

Sub bagian keuangan mempunyai tugas melakukan penerapan peraturan perbendaharaan, pengelolaan anggaran, keuangan dan pelaksanaan pembiayaan, verifikasi, dan akutansi termasuk kegiatan PNPB.

b) Sub bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga

Sub bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha perkantoran, administrasi barang milik Negara, pemeliharaan gedung dan rumah tangga.

Kemudian selanjutnya, 8 balai yang dimiliki oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air.

1. Balai Hidrologi dan Tata Air

Balai Hidrologi dan Tata Air mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan dan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi hidrologi dan tata air.

Fungsi Balai Hidrolika dan Tata Air :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium.

b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.


(18)

Balai Hidrologi dan Tata Air, membawahi : a) Sub bagian Administrasi teknis

Sub bagian administrasi teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, serta menyiapkan urusan administrasi.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan survey, investigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas dan fungsional dan penyusunan laporan.

2. Balai Lingkungan Keairan

Balai Lingkungan Keairan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi lingkungan keairan.

Fungsi Balai Lingkungan Keairan :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium.

b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.


(19)

Balai Lingkungan Keairan, membawahi : a) Sub bagian Administrasi Teknis

Sub bagian Administrasi Teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, serta menyiapkan urusan administrasi.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan survey, onvestigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan laporan.

3. Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan

Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi hidraulik dan geoteknik keairan.

Fungsi Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium.

b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.


(20)

Balai Hidraulik dan Geoteknik Keairan membawahi : a) Sub bagian Administrasi Teknis

Sub bagian Administrasi Teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, serta menyiapkan urusan administrasi.

c) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan survey, onvestigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan laporan.

4. Balai Pantai

Balai Pantai memiliki tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi pantai.

Fungsi Balai Pantai :

a) Penyusunan program dan kerjasama, perencanaan teknis, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana penelitian dan pengembangan.

b) Pelaksanaan litbang, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian advis teknis, diseminasi / sosialisasi dan membangun komunikasi dengan pasar sasaran, serta pelayanan uji laboratorium dan lapangan.

c) Pelaksanaan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang dan pemanfaatan


(21)

laboratorium, pemeliharaan dan pemutakhiran sertifikasi laboratorium / balai, serta laporan kamanfaatan balai.

d) Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

Balai pantai membawahi : a) Sub bagian Tata Usaha

Sub bagian Tata Usaha memiliki tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, sarana litbang, kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan pelaporan administrasi dan keuangan serta dukungan terhadap pengelolaan jabatan fungsional

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyusunan program dan kerjasama, penyediaan, pengoperasian sarana penelitian dan pengembangan, koordinasi perencanaan teknis, pengumpulan pengolahan dan penyajian data / informasi, penunjang ilmiah untuk penerapan teknologi, serta pelaporan pelaksanaan.

c) Seksi Uji Mutu

Seksi Uji Mutu mempunyai tugas melakukan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang, pemeliharaan dan pemutakhiran sertifikasi laboratorium / balai, serta laporan kemanfaatan balai.


(22)

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing- masing, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok jabatan fungsional memiliki fungsi menyelenggarakan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kemudian, kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota kelompok jabatan fungsional, secara administrasi bertanggung jawab kepada unit kerja sesuai bidangnya.

e) Loka Penerapan Teknologi Pantai 5. Balai Rawa

Balai rawa mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi rawa.

Fungsi Balai Rawa :

a) Penyusunan program dan kerjasama, perencanaan teknis, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana penelitian dan pengembangan.

b) Pelaksanaan litbang, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian advis teknis, diseminasi / sosialisasi dan membangun komunikasi dengan pasar sasaran, serta pelayanan uji laboratorium dan lapangan.

c) Pelaksanaan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang dan pemanfaatan


(23)

laboratorium, pemeliharaan dan pemutakhiran sertifikasi laboratorium / balai, serta laporan kamanfaatan balai.

d) Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

Balai Rawa membawahi : a) Sub bagian Tata Usaha

Sub bagian Tata Usaha memiliki tugas melakukan urusan ketatausahaan, rumah tangga, sarana litbang, kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan pelaporan administrasi dan keuangan serta dukungan terhadap pengelolaan jabatan fungsional.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi Program dan Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan penyusunan program dan kerjasama, penyediaan, pengoperasian sarana penelitian dan pengembangan, koordinasi perencanaan teknis, pengumpulan pengolahan dan penyajian data / informasi, penunjang ilmiah untuk penerapan teknologi, serta pelaporan pelaksanaan.

c) Seksi Uji Mutu

Seksi Uji Mutu mempunyai tugas melakukan audit internal laboratorium, evaluasi dokumen litbang, monitoring dan evaluasi pelaksanaan litbang, pemeliharaan dan pemutakhiran sertifikasi laboratorium / balai, serta laporan kemanfaatan balai.


(24)

d) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing- masing, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok jabatan fungsional memiliki fungsi menyelenggarakan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kemudian, kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota kelompok jabatan fungsional, secara administrasi bertanggung jawab kepada unit kerja sesuai bidangnya.

6. Balai Sungai

Balai sungai mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis , pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjang ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi sungai.

Fungsi Balai sungai :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium.

b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.


(25)

Balai Sungai Membawahi :

a) Sub bagian Administrasi Teknis

Sub bagian administrasi teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga, serta menyiapkan urusan administrasi.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi program dan pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan survey, investigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan laporan.

c) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing- masing, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok jabatan fungsional memiliki fungsi menyelenggarakan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kemudian, kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota kelompok jabatan fungsional, secara administrasi bertanggung jawab kepada unit kerja sesuai bidangnya.


(26)

7. Balai Sabo

Balai sungai mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis , pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjang ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi sabo.

Fungsi Balai Sabo :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data / informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium.

b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.

c) Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

Balai Sabo membawahi :

a) Sub bagian Administrasi Teknis

Sub bagian administrasi teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga, serta menyiapkan urusan administrasi.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi program dan pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan survey, investigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan laporan.


(27)

c) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing- masing, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok jabatan fungsional memiliki fungsi menyelenggarakan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kemudian, kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota kelompok jabatan fungsional, secara administrasi bertanggung jawab kepada unit kerja sesuai bidangnya.

8. Balai Irigasi

Balai sungai mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis , pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjang ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pembinaan saran teknis teknologi irigasi.

Fungsi Balai Irigasi :

a) Penyusunan program, penyusunan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium. b) Pelaksanaan survey, investigasi, penelitian dan pengembangan,

perekayasaan, penunjang ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis, dan pengujian laboratorium dan lapangan.


(28)

Balai Irigasi membawahi :

a) Sub bagian Administrasi Teknis

Sub bagian administrasi teknis mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, tata persuratan, tata kearsipan dan rumah tangga, serta menyiapkan urusan administrasi.

b) Seksi Program dan Pelayanan Teknis

Seksi program dan pelayanan teknis mempunyai tugas melakukan survey, investigasi, pengumpulan dan pengolahan data, penyusunan program, penyiapan dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan lapangan, penyiapan pelaksanaan teknis serta pendayagunaan tugas fungsional dan penyusunan laporan.

c) Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing- masing, berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

Selain itu, kelompok jabatan fungsional memiliki fungsi menyelenggarakan fungsi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Kemudian, kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah fungsional yang jenis dan pembinaan jenjang jabatannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anggota kelompok jabatan fungsional, secara administrasi bertanggung jawab kepada unit kerja sesuai bidangnya.


(29)

1.5Job Deskription

Selama melakukan praktek kerja lapangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), penulis melakukan kerja praktek dibidang kehumasan. Dimana bidang kehumasan tersebut berada dibawah bidang Program dan Kerjasama

Bidang Program dan Kerjasama mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air.

Fungsi Program dan Kerjasama :

c) Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi kegiatan litbang sumber daya air.

d) Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negri serta mengkoordinasi kemitraan hasil litbang bidang sumber daya air dengan stakeholder terkait.

Bidang Program dan Kerjasama membawahi : c) Sub bidang Program dan Evaluasi

Sub bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana strategis penyelenggaraan litbang , penyusunan program dan anggaran litbang tahunan, pemantauan pelaksanaan litbang, evaluasi dan pelaporan kinerja hasil litbang.


(30)

d) Sub bidang Pengembangan Kerjasama

Sub bidang Pengembangan dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan kerjasama dalam dan luar negri untuk menyelenggarakan litbang , kehumasan, pengurusan administrasi dan anggaran kerjasama kemitraan, korporasi dan koordinasi dalam pelaksanaan.

Bidang pengembangan dan kerjasama juga bertanggung jawab untuk melakukan publikasi dari hasil – hasil penelitian Litbang. Untuk menyebarluaskan informasi Puslitbang SDA disusun buku profil atau company profile yang berisikan berbagai informasi terkait dengan sejarah dan perkembangan Puslitbang SDA, Fasilitas yang tersedia serta berbagai kegiatan bidang dan balai dengan kualifikasi sumber daya manusia yang ada di lingkungan Puslitbang SDA.

Adapun bentuk lain penyebarluasan yang dilaksanakan oleh bidang pengembangan dan kerjasama adalah sebagai berikut:

1. Pertemuan Ilmiah

Pertemuan ilmiah dilakukan dalam bentuk seminar, symposium, diskusi panel, dan lokakarya. Pelaksanaan kerjasama penyebarluasan dilakukan dengan lembaga ilmiah lain, organisasi profesi, instansi pemerintah dan swasta baik dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini bertujuan untuk mengingkatkan efektifitas dan memperluas jangkauan penyebarluasan teknologi hasil Litbang.


(31)

2. Publikasi Karya Ilmiah

Semua hasil penelitian Litbang akan dipublikasikan. Bentuk publikasi yang digunakan dalam hal ini seperti jurnal sumber daya air, buletin, leaflet dan lain sebagainya. Publikasi ini merupakan salah satu media penghubung antara Litbang dengan masyarakat luas. Karena publikasi ini berisi mengenai informasi yang berkaitan dengan sumber daya air. Melalui publikasi ini, dharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang sumber daya air.

3. Pameran

Pameran dilakukan dalam rangka mempresentasikan ruang lingkup kegiatan Litbang, memperkenalkan teknologi dan produk – produk Litbang yang telah dicapai. Penyelenggaraan kegiatan bersamaan dengan forum – forum ilmiah lain khususnya dibidang sumber daya air yang dilakukan oleh pemerintah, swasta, badan usaha, organisasi profesi dan lain – lain. Saat melakukan publikasi melalui pameran, semua hasil penelitian beserta para peneliti akan diiuktsertakan dalam pameran. Dimana peneliti akan menjelaskan mengenai hasil penelitiannya.

4. Situs Internet

Sistem informasi Puslitbang SDA merupakan pengembangan sistem komunikasi data dan situs. Publikasi melalui internet ini merupakan slah satu taktik yang digunakan untuk menarik perhatian masyarakat luas. Melalui situs internet masyarakat bisa mengakses informasi yang berkaitan dengan PUSAIR . Masyarakat dapat mengakses melalui www.pusair-pu.go.id yang dapat diakses secara online yang berisi mengenai informasi, diantaranya adalah :


(32)

Profil Puslitbang yang dilengkapi hasil penelitian, SIMPUSTKA SDA, informasi tentang bulletin, jurnal, NSPM serta informasi terkini tentang sumber daya air.

Situs balai – balai yang dapat diakses langsung menggunakan alamat situs masing – masing.

1.6 Sarana dan Prasarana

Dalam sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan lepas dari yang namanya sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana dalam sebuah organisasi berperan dalam membantu dan mempelancar dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Sarana dan prasarana juga berfungsi untuk mempermudah proses kerja.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air merupakan salah satu instansi yang bergerak dalam bidang penelitian dan pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbang IPTEK) dan penyelenggaraan perumusan standar bidang sumber daya air.

Oleh karena itu, dalam melakukan tugas perlu adanya sarana dan prasarana yang bisa membantu dan menunjang dalam melakukan penelitian – penelitian. Untuk sarana dan prasarana di Pusat penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) maka dapat dilihat pada tabel 1.1.


(33)

Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana PUSAIR

No Balai Jenis Sarana

1. Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan Bandung

Laboratorium Hidraulik (Uji Model Hidraulik Fisik) Laboratorium Geoteknik Laboratorium Mekanika Tanah Laboratorium Mekanikan Bahan dan Batuan

Workshop 2. Balai Hidrologi dan Tata

Air Bandung

Laboratorium Kalibrasi Current Meter

Laboratorium Kalibrasi Alat Klimatologi

Bengkel Geohidrologi di Ciparay Fasilitas Lapangan : Pos

Klimatologi dan Pos Duga Air Perlengkapan Telemetring dan Fasilitas Komputer

3. Balai Lingkungan Keairan Bandung

Laboratorium Kualitas Air dan Limbah Cair


(34)

dan Limbah Padat Laboratorium Bio Assay

Laboratorium Pengolahan Air dan Limbah (Treatibility)

Mobil Laboratorium dan Peralatan Lapangan

4. Balai Pantai di Ciparay Laboratorium Kolam Gelombang 3 Dimensi

5. Balai Irigasi di Bekasi Laboratorium Mekanika Tanah Laboratorium Bahan Aspal dan Beton

Laboratorium Hidraulik Fasilitas Pelatihan / Kursus / Asrama

6. Balai Sungai di Solo Laboratorium Hidraulik Sungai (outdoor / Indoor)

Laboratorium Mekanika Tanah Laboratorium Survey Pengukuran dan Pemetaan

7. Balai Sabo di Yogyakarta Laboratorium Hidraulik Sabo Laboratorium Beton


(35)

Laboratorium Mekanika Tanah dan Bahan

Peralatan Telemetri Lahar 8. Balai Rawa di

Banjarmasin

Laboratorium Hidraulik / Rawa Piranti Lunak Laboratorium Balai Rawa

9. Laboratorium Model Numerik

Sobek Hymos Mike 11 Mike 21 Mike 21 C ArcGIS

Sumber : www.pusair-pu.go.id

1.7 Lokasi Dan Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 1.7.1 Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek

Lokasi praktek kerja lapangan penulis berada di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) yang berada di Jl.Ir.H.Juanda No.193,Bandung 40135. No telp (022) 2501083 – 2500507 – 2504083, Fax (022) 2500163; Po Box.841. email : pusat@pusair-pu.go.id ; Http://www.pusair-pu-go.id


(36)

1.7.2 Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek

Waktu pelaksanaan PKL mulai dari 5 Juli 2010 – 5 Agustus 2010,

dalam waktu 5 hari kerja yaitu hari Senin sampai hari Jum’at dimana


(37)

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1 Aktivitas Kerja Selama Praktek Kerja Lapangan

Selama melakukan praktek kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), penulis melaksanakan dua kegiatan. Yaitu kegiatan rutin dan juga kegiatan insidental.

Kegiatan rutin merupakan sebuah kegiatan yang dilaksanakan setiap hari dan dilaksanakan secara rutin oleh para pegawai Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR). Adapun yang termasuk kedalam kegiatan rutin yang penulis sering lakukan adalah rekaputalasi data. Rekaputalasi data ini Rekapitulasi data Balai Hidrologi dan Tata Air, Rekapitulasi data Balai Lingkungan Keairan, Rekapitulasi data Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan, Rekapitulasi data Balai Pantai, Rekapitulasi data Balai Rawa, Rekapitulasi data Balai Sungai, Rekapitulasi data Sabo dan Rekapitulasi data Irigasi.

Sedangkan kegiatan insidental merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan secara insidental akan tetapi dengan adanya suatu perencanaannya kegiatan. Contoh kegiatan insidental yang dilakukan penulis adalah Panitia Family Gathering, Membuat dan melipat leaflet, Membuat desain sertifikat, dan buku tamu, Membuat dan melipat leaflet, Persentasi tentang web site pusair, Technical meeting slide kunjungan Politeknik Negri Sriwijaya Palembang, Kunjungan dari Politeknik Negri Sriwijaya Palembang, Pengumpulan beberapa data dan dokumentasi dan Halal bihalal.


(38)

Untuk lebih jelas, berikut adalah daftar kegiatan rutin dan insidental yang dilakukan penulis selama melakukan praktek kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut.


(39)

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

No Hari/Tanggal Kegiatan PKL Keterangan

Rutin Insendental 1. Senin, 5 Juli 2010 Pengarahan tentang kegiatan

kehumasan / job desk di bagian program dan kerjasama

2. Selasa, 6 Juli 2010 Membuat desain sertifikat,

dan buku tamu

3. Rabu, 7 Juli 2010 Membuat dan melipat leaflet

4. Kamis, 8 Juli 2010 Panitia Family Gathering

5. Jum’at, 9 Juli 2010 Membuat dan melipat leaflet

6. Senin, 12 Juli 2010 Membuat dan melipat leaflet

7. Selasa,13 Juli 2010 Membuat dan melipat leaflet

8. Rabu, 14 Juli 2010 Membuat dan melipat leaflet

9. Kamis,15 Juli

2010

Membuat dan melipat leaflet

10. Jum’at, 16 Juli

2010

Membuat dan melipat leaflet

11. Senin, 19 Juli 2010 Rekapitulasi data Balai

Hidrologi dan Tata Air

12. Selasa, 20 Juli

2010

Rekapitulasi data Balai


(40)

No Hari / Tanggal Kegiatan PKL Rutin Insendental

13. Rabu, 21 Juli 2010 Izin

14. Kamis, 22 Juli 2010

Rekapitulasi data Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan

15. Jum’at 23 Juli 2010

Rekapitulasi data Balai Pantai

16. Senin, 26 Juli 2010 Rekapitulasi data Balai Rawa

17. Selasa, 27 Juli

2010

Rekapitulasi data Balai

Sungai

18. Rabu, 28 Juli 2010 Rekapitulasi data Sabo

19. Kamis, 29 Juli

2010

Rekapitulasi data Irigasi

20. Jum’at 30 Juli

2010

Persentasi tentang web site

pusair

21. Senin, 2 Agustus 2010

Technical meeting slide kunjungan Politeknik Negri Sriwijaya Palembang

22. Selasa, 3 Agustus 2010

Kunjungan dari Politeknik

Negri Sriwijaya Palembang

23. Rabu, 4 Agustus

2010

Pengumpulan beberapa data

dan dokumentasi

24. Kamis, 5 Agustus 2010

Halal bihalal


(41)

2.2 Deskripsi Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan 2.2.1 Kegiatan Rutin

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa kegiatan rutin merupakan sebuah kegiatan yang secara kontinyu dilakukan oleh bidang program dan kerja sama ataupun kegiatan yang dilakukan setiap harinya.

Selama penulis melakukan praktek kerja di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), ada kegiatan yang dilakukan secara rutin oleh penulis, yaitu sebagai berikut :

1. Rekaputalasi Data

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) merupakan salah satu instansi pemerintah yang berada dibawah Balitbang. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), memiliki tugas yaitu melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Litbangrap IPTEK) dan penyelenggaraan perumusan standar bidng sumber daya air.

Rekaputalasi data ini merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh bidang program dan kerja sama. Rekaputalasi data ini diambil dari Rencana Kerja dan Anggaran Kegiatan (RKA-KL). Rencana Kerja dan Anggaran Kegiatan (RKA-KL) merupakan rencana anggaran kegiatan yang akan dilakukan pada tahun berikutnya. Rekaputalasi data ini meliputi 8 balai yang berada dibawah Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) yaitu Balai Hidrologi dan Tata Air, Balai Lingkungan Keairan, Balai Bangunan Hidraulik dan Geoteknik Keairan, Balai Pantai, Balai Rawa, Balai Sungai, Balai Sabo dan Balai Irigasi.


(42)

Beberapa data dan anggaran yang penulis rekap diantaranya, Pembayaran Gaji, Lembur dan Vakasi, Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran, Administrasi Kegiatan (Laporan Administrasi Kegiatan), Kegiatan PNPB (Laporan Kegiatan PNPB), Perencanaan atau Implementasi Pengelolaan System Akutansi (SAI), Pengelolaan Barang Kekayaan Milik Negara (SAMBN), Sistem Pelaporan Elektronik (E-Monitoring), Monitoring dan Evaluasi (PKLAKIP, Laporan Tahunan), Perintisan Kerjasama Dalam dan Luar Negri (MOU), Penyusunan Program, Rencana Kerja dan Anggaran Kegiatan (RKA-KL, DIPA), Jurnal, Bulletin dan Buku (Jurnal Majalah dan Buku), Penyelenggaraan, Penyebarluasan Kegiatan /Workshop/Pameran/Seminar dan Publikasi (Publikasi), Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Jaringan Internet (Sistem Informasi dan Komunikasi Manajemen), Penyusunan Evaluasi dan Revisi SNI / PT. Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Bidang SDA (Dokumen Rekomendasi hasil kaji ulang SPM), Advis Teknik dan Pendampingan Mutu Perencanaan, Operasional & Pemeliharaan Infrastruktur Sumber Daya Air (Dokumen Advis Teknis dan Rekomendasi teknis), Diseminasi dan Sosialisasi SPM (Standar, Pedoman, Manual) Bidang Sumber Daya Air (Dokumen Diseminasi), Administrasi Pembinaan dan Pengelolaan Kepegawaian (Prosiding (C) IPTEK), Peningkatan Kemampuan SDM (Prosiding Penyelenggaraan Diklat), Pengembangan Kelembagaan dalam rangka Reformasi Birokrasi (Naskah Ilmiah IPTEK), Operasional dan Pemeliharaan Prasarana Pengendalian Lahar Gunung Berapi (Paket Rehabilitasi Sarana dan Prasarana), Operasional dan Pemeliharaan Kapal


(43)

HATIGA (Paket Rehabilitasi Sarana dan Prasarana), Pengadaan Alat Laboratorium (Paket Sarana Kelitbangan), Pembangunan Laboratorium (Paket Sarana Kelitbangan), Rehabilitasi/Perbaikan Sarana dan Prasarana Kantor (Paket Rehabilitasi Sarana dan Prasarana), Pengadaan Peralatan Penunjang Operasional (Paket Sarana Kelitbangan), Pengadaan Buku-Buku Perpustakaan (Paket Sarana Kelitbangan), Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4/6/10 (Paket Peralatan Penunjang Operasional), Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-2 (Paket Peralatan Penunjang Operasional), Pengadaan Alat Pengolah Data (Paket Sarana Kelitbangan), Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung (Paket Peralatan Penunjang Operasional), Pengadaan Meubeulair (Paket Peralatan Penunjang Operasional), dan beberapa data lainnya.

Gambar 2.1

Aktivitas saat Rekaputalasi Data


(44)

REKAP USULAN PROPOSAL KEGIATAN LITBANG PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR

TAHUN ANGGARAN 2011

KEG. DASAR KEG LITBANG BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL PUSLITBANG

SDA 241 47 22

11.677.445.423 46.253.463.605 19.850.500.000

BALAI BHGK 48 7

BALAI HITA 58 9

BALAI LK 40 6

BAGIAN TATA

USAHA 41 30

48.841.042.828 11.677.445.423 28.273.866.355 11.855.400.000

BIDANG PKSK 13 5 -

3.003.888.000

7.995.100.000

BIDANG STANDIS 25 8 -

7.038.884.650 -

BIDANG PROKER 16 4 -

6.427.624.600 -

PNBP -


(45)

2.2 Kegiatan Insendental

Kegiatan insendental merupakan kegiatan yang dilakukan penulis secara insendental. Kegiatan insendental ini merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan adanya suatu kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Berikut beberapa kegiatan insendental selama melakukan praktek kerja.

1. Pengarahan tentang kegiatan kehumasan / job desk di bagian program dan kerjasama

Ini merupakan kegiatan dimana penulis diberikan informasi mengenai Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR) secara umum. Penulis juga diberikan arahan oleh pembimbing mengenai pakaian yang harus dikenakan, waktu dan hari kerja, pekerjaan, ataupun kegiatan yang terkait dengan kehumasan ataupun yang berada dibidang program dan kerja sama. Kegiatan – kegiatan yang biasa dilakukan oleh humas diantaranya yaitu melakukan penyebarluasan mengenai informasi baik kepada pihak internal mauun eksternal. Publikasi yang dilakukan untuk pihak internal yaitu dengan adanya TV plasma yang berada di ruangan depan. Dimana TV plasma ini digunakan untuk mempublikasikan informasi – informasi. Sedangkan untuk pihak ekternal publikasi dilakukan melalui seminar, kolokium, kunjungan, pameran, company profile, dan juga website.

2. Membuat desain sertifikat, dan buku tamu

Tugas pertama yang penulis lakukan adalah membuat desain sertifikat dan buku tamu. Adapun tujuan pembuatan desain sertifikat dan buku tamu


(46)

adalah untuk kegiatan yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Besar Puslitbang. Hal tersebut dikarenakan, dalam rangkaian acara gathering tersebut akan diadakan lomba-lomba yang diperuntukan bagi anak-anak.

Kemudian penulis juga ditugaskan untuk membuat sebuah buku tamu. Buku tamu ini ditujukan untuk mendata siapa saja yang datang dan berpartisipasi dalam acara tersebut.


(47)

Diberikan Kepada

(Nama)

Atas Peran Sertanya Sebagai

PESERTA

Dalam Rangka Lomba Mengarang Tingkat SD/SMP/SMA

Kepala Puslitbang

ttd

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air


(48)

3. Panitia Family Gathering

Dalam sebuah perusahaan atau organisasi, sangat perlu adanya suatu komunikasi. Komunikasi yang ditujukan untuk terciptanya iklim organisasi yang baik. Dengan iklim organisasi yang baik maka kinerja karyawan juga bisa meningkat.

Komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi bisa komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang humas yang menyangkut kegiatan internal dan kegiatan eksternal.

Family gathering merupakan salah satu kegiatan internal dengan tujuan terjalinnya komunikasi yang baik dalam Pusat Penelitian dan Sumber Day Air (PUSAIR). Family gathering ini dilakukan oleh Ketua Ikatan Keluarga Puslitbang. Kegiatan ini dilakukan hampir setiap tahunnya dengan melibatkan para anggota keluarga dari para pegawai Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Pada kesempatan kali ini, penulis berkesempatan menjadi panitia family gathering. Family gathering tahun ini dilakukan dengan mengadakan suatu perlombaan seperti lomba menterjemahkan cerita berbahasa inggris, lomba menggambar, lomba mewarnai, dll. Dimana para peserta dri lomba – lomba tersebut yaitu anak para pegawai mulai dari TK hingga anak SMA.

Adapun kegiatan family gathering dilakukan pada hari Kamis, 08 Juli 2010. Rangkaian acara dimulai dari pukul 09.00 WIB. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan oleh Bu KAPUS, kemudian dilanjutkan dengan tour mengunjungi showroom tempat miniatur dari hasil penelitian, serta berkeliling di beberapa


(49)

balai. Kemudian dilanjutkan dengan beberapa lomba, seperti lomba menterjemahkan cerita berbahasa inggris, lomba menggambar, lomba mewarnai, dll.

4. Membuat dan melipat leaflet

Leaflet merupakan salah satu bentuk publikasi dan penyebarluasan yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR). Leaflet ini berisi mengenai informasi – informasi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Pusat Penelitian dan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Penulis diberikan tugas untuk melipat leaflet dan memilih serta memilah

leaflet yang memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diberikan kepada masyarakat luas. Pemilihan leaflet ini disesuaikan dengan kegiatan pameran yang akan dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Leaflet ini merupakan salah satu media yang digunakan untuk membantu penyebarluasan di pameran hasil penelitian. Selain miniatur atau maket hasil penelitian, TV plasma yang berisi video singkat tentang hsil penelitian, leaflet juga digunakan untuk mempermudah penyebarluasan.

Beberapa judul leaflet yang dilipat oleh penulis adalah, Teknologi Bangunan Pantai Revetmen Tipe Sangkar Beton Blok Neton Bergigi, Bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan, Sistem Peramalan dan Peringatan Dini Banjir, Blok-blok Beton Berbentuk Sebagai Komponen.

Pengaman Tebing Pantai, Jangan Ganggu Resapan dan Jangan Terlalu Banyak Ambil Air Tanah, Prototip SaRASS, Mikrohidro Untuk Penyediaan Tenaga


(50)

Listrik di Daerah Terpencil, Mengatasi Banjir dengan Sistem Polder Berbasis Partisipasi Pemilik Kepentingan, Pintu Air Otomatis Tahan Korosi Bahan Fiber Resin, Ekoteknologi Pada Badan Air Untuk Mengurangi Beban Pencemaran.

Berikut contoh leaflet yang dikerjakan oleh penulis selama melakukan kerja praktek di Pusat Pengembangan dan Penelitian Sumber Daya Air (PUSAIR).

Tabel 2.2

Contoh- contoh Leaflet Yang Penulis Kerjakan Selama Praktek Kerja

No Judul Contoh Leaflet

1. Teknologi Bangunan Pantai Revetmen Tipe Sangkar Beton Blok Neton Bergigi

2. Bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan


(51)

3. Sistem Peramalan dan Peringatan Dini Banjir

4. Blok-blok Beton Berbentuk Sebagai Komponen

Pengaman Tebing Pantai

5. Jangan Ganggu Resapan dan Jangan Terlalu Banyak Ambil Air Tanah


(52)

6 Prototip SaRASS

7 Mikrohidro Untuk

Penyediaan Tenaga Listrik di Daerah Terpencil

8 Mengatasi Banjir dengan Sistem Polder Berbasis Partisipasi Pemilik Kepentingan


(53)

9 Pintu Air Otomatis Tahan Korosi Bahan Fiber Resin,

10 Ekoteknologi Pada Badan Air Untuk Mengurangi Beban Pencemaran.

Sumber : Dokumentasi penulis, 2010

3. Persentasi tentang web site Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Website merupakan bagian terpenting dari publikasi yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR). Website ini berisi mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasi dan lain sebagainya.

Dalam website Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) juga berisi mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan.


(54)

Penulis diberikan tugas untuk melakukan evaluasi mengenai layout, bahasa, dan tata letak website PUSAIR dilihat dari sudut komunikasi. Setelah melakukan evaluasi, penulis juga melakukan persentasi didepan orang yang terkait dalam pembuatan website tersebut.

Evaluasi yang diberikan penulis berupa saran dan kritik yang bisa membangun dan menjadikan website Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) menjadi lebih baik dan bisa menarik perhatian masyarakat.

Gambar 2.2

Persentasi Web Site Pusair

Sumber : Dokumentasi Penulis,2010

4. Kunjungan dari Politeknik Negri Sriwijaya Palembang

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR) merupakan suatu instansi yang berkaitan dengan penelitian dibidang sumber daya air. Hasil – hasil penelitian tersebut akan disebarluaskan kepada masyarakat luas.

Kunjungan dari berbagai universitas serta politeknik maupun instansi-instansi terkait lainnya, merupakan sebuah kegiatan yang sering dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).


(55)

Rangkaian kunjungan biasanya diawali dengan penjelasan secara umum mengenai Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR), dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium – laboratorium dan showroom untuk melihat hasil penelitian. Selama kunjungan Politeknik Negri Sriwijaya Palembang diberikan penjelasan – penjelasan oleh para peneliti. Dan kunjungan diakhiri dengan penyerahan cenderamata dari kedua belah pihak yaitu dari Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR).

Gambar 2.3

Kunjungan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)


(56)

Gambar 2.4

Kunjungan Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)


(57)

2.3 Deskripsi Tentang Humas

2.3.1 Sejarah, Latar Belakang, dan Perkembangan Humas

Public relations (PR) Public relations sering juga disebut purel atau hubungan masyarakat adalah bidang komunikasi yang mengalami perkembangan sangat cepat dan lahir akibat adanya kemajuan – kemajuan dalam berbagai aspek bidang kehidupan seperti, ekonomi, politik, dan sosial. Kegiatan humas sudah ada dalam peradaban lama, tetapi kiprah PR lebih diakui dalam bisnis dan bidang kegiatan lainnya pada abad ke 20.

Revolusi industri dianggap juga sebagai pemicu lahirnya Public relations. Pemikiran kaum industrialis yang ingin membina hubungan baik dengan tujuan membina hubungan baik demi kelangsungan dan keuntungan perusahaan sehingga mendorong terciptanya suatu badan yang bergerak dalam bidng komunikasi yang terorganisir yang disebut public relations.

Perkembangan Public Relations tidak terlepas dari dua Bapak publik relations yakni Ivy Ledbetter Lee dan Edward L.Bernays . Kedua ilmuwan ini merupakan peletak dasar munculnya public relations modern, yang semakin hari keberadaan dan perkembangannya sebagai sebuah disiplin ilmu dan bidang profesi terlihat semakin mapan. Ivy Lee ini merupakan seorang sarjana dan mantan wartawan surat kabar bisnis. Pada tahun 1921 ia menerbitkan buletin

public relations secara regular di New York. Selain itu, ia juga merupakan orang pertama yang membuat perusahaan konsultan public relations.

Kegiatan public relations pertamanya yaitu mengatasi pemogokan buruh tambang industri batu bara di Amerika, dan informasi kepada pers tentang


(58)

kecelakaan kereta api di Pennsylvania. Ia ditawarkan kepada pimpinan industri batu bara dengan persyratan agar ia diberi kedudukan dalam manajemen puncak dan diberi wewenang penuh untuk menyebarkan informasi faktual yang patut diketahui oleh masyarakat luas.

Selanjutnya public relations pun berkembang dengan munculnya tokoh baru yaitu Edward L.Bernays. Berbeda dengan Ivy Lee yang lebih terkenal, pemikiran dan kegiatan Bernays lebih kepada mengembangkan public relations sebagai profesi yang mantap, handal, mapan dan bertanggung jawab dalam masyarakat demokrasi yang betul – betul tak mengenal lelah dan konsisten. Beliau merupakan orang pertama yang berhasil meyakinkan kaum bisnis bahwa public relations

merupakan urusan eksekutif.

Beliau juga berhasil mengembangkan teori bahwa seorang pejabat public relations harus memilki tanggung jawab untuk menjabarkan kebijakan – kebijakan pimpinan dan bertindak untuk kepentingan publik, serta harus memiliki suara sebagai penasihat pimpinan dalam memformulasikan kebijakan dan pengembangan yang mempengaruhi publik.

Selnjutnya public relations pun semakin berkembang dengan munculnya para tokoh . Pada tahun 1930-an, konsep public relations berkembang dengan adanya teknik survei opini publik modern dan marketing. Pengembangan ini memberikan sebuah instrumen bagi para konselor public relations dan para eksekutif untuk dapat memcapai tingkat pengukuran yang lebih objektif.

2.3.2 Definisi dan Tujuan Humas 2.3.2.1 Definisi Humas


(59)

Public relations terdiri dari kata public dan relations. Public disini memilki arti sekelompok orang yang menaruh perhatian pada suatu hal yang sama. Sesuatu tersebut dapat berupa minat dan kepentingan. Public ini bisa berarti kelompok kecil atau juga bisa kelompok besar. Sedangkan kata relations sendiri merupakan inti dari public relations. Relations disini berarti adanya hubungan yang timbal balik atau two way communication.

Public relations menurut W.Emerson Reck adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan – pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang – orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh keepercayaan dan goodwill dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijakan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik- baiknya.

Sedangkan menurut Umi Abdurahman, public relations merupakan proses yang kontinu dari usaha – usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggan , pegawai, dan publik pada umumnya. Kedalam dengan mengadakan analisis dan perbaikan – perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan – pernyataan.

Public relations muncul akibat adanya suatu gejala, gejala – gejala tersebut yaitu 1. Hubungan orang dengan orang lainnya

2. Upaya seseorang untuk memberitahukan orang lain 3. Upaya seseorang untuk mempengaruhi orang lain

Yang menjadi dasar – dasar Public relations atau Humas dalam organisasi yaitu :


(60)

2. Perbedaan – perbedaan pada individu 3. Human dignity (harga diri)

Prinsip – prinsip Humas dalam Organisasi yaitu :

1. Importance of the individual (pentingnya individu) 2. Mutual acceptance (saling menerima)

3. Common Communication(komunikasi terbuka) 4. Partisipasi pegawai

5. Local identity(identitas setempat) 6. Local decision (keputusan setempat)

7. High Moral Standard(ukuran moral yang tinggi)

2.3.2.2 Tujuan Humas

Secara umum, tujuan public relations adalah menciptakan opini publik yang

favorable tentang kegiatan – kegitan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan.

Tujuan public relations yang berkaitan dengan kedudukannya dalam organisasi yaitu :

1. Menciptakan citra yang positif

Seorang public relations yang berada dalam suatu organisasi atau perusahaan, harus bisa menciptkan citra yang positif bagi perusahaan. Citra perusahaan ini merupakan citra dari suatu organisasi secara keseluruhan jadi bukan citra atas produk dan pelayanan saja. Kita dapat menciptakan citra dengan cara kita menarik


(61)

perhatian masyarkat. Misalnya saja perusahaan / organisasi kita peduli terhadap lingkungan hidup, bencana alam, ikut serta dalam kegiatan sosial, serta berpartisipasi terhadap kegiatan masyarakat. Ini dapat membentuk opini publik yang positif sehingga dapat menciptakan citra yang positif bagi perusahaan atau organisasi.

2. Memelihara citra perusahaan / organisasi

Setelah kita menciptakan citra perusahaan yang positif, langkah selanjutnya adalah memelihara citra tersebut agar tidak menurun atau bahkan hilang. Kita dapat memelihara citra dengan cara memelihara hubungan kita kepada masyarakat, relasi dan juga media. Untuk memelihara citra ini sangatlah tidak mudah, kita harus selektif dan benar – benar menjaga hubungan yang berkaitan dengan kepuasaan masyarakat/pelanggan, kerja sama dengan relasi, dan juga pemberian informasi kepada media. Public relations harus teliti dalam memelihara dan menjaga citra. Terkadang hal – hal kecil yang biasa dan dianggap remeh menjadi suatu hal yang menyebabkan turunnya citra perusahaan.

3. Meningkatkan citra

Tujuan public relations adalah meningkatkan citra. Meningkatkan citra ini bisa kita lakukan dengan semakin kita meningkatkan kualitas dari produk atau jasa perusahaan kita, kita juga dapat melakukan dengan semakin meningkatkan hubungan. Kita juga dapat melakukan kegiatan pameran , open house, diskon produk / jasa, pers tour, seminar dan lain – lain.


(62)

4. Memperbaiki citra organisasi atau perusahaan jika citra organisasi mengalami penurunan/masalah

Yang paling sulit adalah memperbaiki citra jika perusahaan kita mengalami penurunan karena adanya suatu masalah. Hal pertama yng perlu dilakukan jika mengalami hal ini adalah melakukan Krisis analisis. Yaitu dengan

1. Fact finding yaitu mencari dan menemukan fakta – fakt yang berkaitan dengan kasus yang menimpa perusahaan/organisasi kita. Sehingga kita dapat menemukan inti masalah.

2. Planing yaitu pembuatan rencana mengenai apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi masalah – masalah berdasarkan fakta – fakta yang telah kita temukan.

3. Communicating yaitu suatu tindakan nyata dari public relations. Bagaimana seorang public relations mulai beroperasi menyelesaikan masaah – masalah tersebut dengan tetap memperhatikan unsur – unsur komunikasi.

4. Evaluation yaitu melakukan penilaian tentang kegiatan atau semacam intropeksi. Evaluasi ini dilakukan dengan tujuan apakah tujuan kita sudah tercapai atau belum.

2.3.3 Fungsi dan Peranan Humas dalam Organisasi 2.3.3.1 Fungsi Humas dalam Organisasi

Seitel (2001) mengemukan fungsi public relations yang ideal adalah menjadi penasihat manajemen, termasuk sebagai interpreter kebijakan manajemen


(63)

dan perusahaan serta dapat menampung aspirasi publik, sehingga terjadi mutual understanding ( saling pengertian ) antara publik dan perusahaan atau organisasi. Aktivitas public relations itu sendiri mencakup penelitian, analisis, membuat kebijakan, melakukan komunikasi dan menyimak umpan balik dari publik terkait. Fungsi Humas secara Universal dalah :

1. Menyampaikan informasi lembaga/organisasi kepada publik Informasi tersebut harus memenuhi beberapa kriteria yaitu :

a. Validitas atau sah

b. Secara etis dapat diterima c. Kualitas pesan

d. Kejelasan

e. Menarik perhatian

2. Menyampaikan opini publik kepada lembaga/organisasi

a. Harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang timbul dalam organisasi

b. Harus dapat mengevaluasi opini yang diterima dari publiknya

c. Public relations harus mengetahui opini publik mana yang didasarkan fakta- fakta dan mana yang bukan

d. Public relations harus dapat menyampaikan opini publik kepada manajemen dan mempertimbangkan hal – hal yang prinsip dari opini publik yang ada.


(64)

Komunikasi yang dilakukan oleh Humas dalam organisasi adalah komunikasi organisasi yaitu komunikasi yang berkaitan dengan pengiriman atau penerimaan pesan dalam sebuah organisasi. Dalam prosesnya, terdapat arus komunikasi yang terjadi dalam komunikasi ini yaitu :

1. Komunikasi ke atas

Komunikasi yang keatas merupakan pesan yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Jenis komunikasi ini mencakup :

a. Kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan, yang berarti menyangkut pekerjaan apa yang sedang dilakukan, seberapa jauh pencapaian, dan apa yang harus dilakukan.

b. Masalah yang berkaitan dengan pekerjaan dan pertanyaan yang belum terjawab.

c. Berbagai gagasan untuk perubahan dan saran – saran perbaikan.

d. Perasaan yang berkaitan dengan pekerjaan mengenai organisasi, pekerjaan itu sendiri, pekerjaan lainnya dan masalah lainnya yang serupa.

2. Komunikasi kebawah

Ini merupakan arus komunikasi ke bawah merupakan pesn yang dikirim dari tingkat hierarki yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih


(65)

rendah. Sebagai contoh, pesan yang dikirim oleh manajer kepada karywannya. Biasanya berkaitan dengan tugas, perintah dan kebijakan. Kebijakan ( Pace ) adalah pernyataan – pernyataan yang dikomunikasikan secara efektif dalam organisasi untuk menjadi bahan pertimbangan. Kebijakan juga merupakan suatu pernyataan umum yang dirancang sebagai pedoman bagi setiap orang mengenai pengambilan keputusan.

Kebijakan yang efektif didasari oleh lima persyaratan yaitu :

a. Kebijakan yang mencerminkan tujuan perusahaan

b. Kebijakan menjdi konsekuensi secara internal

c. Kebijakan memberikan keleluasan dalam pengambilan keputusan

d. Kebijakan dibuat secara tertulis

e. Kebijakan dikomunikasikan kepada anggota organisasi.

3. Komunikasi Lateral

Adalah komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan, yakni dari manajer ke manajer atau karyawan ke karyawan. Komunikasi ini mempelancar pertukaran pengetahuan, informasi dan pengalaman. Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association

(IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi public relations /humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu :


(66)

1. Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia. 2. Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya

bagi institusi.

3. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.

4. Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.

5. Mencegah konflik dan salah pengertian.

6. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

7. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum. 8. Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan

konsumen.

9. Memperbaiki hubungan industrial.

10.Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.

11.Memasyarakatkan produk atau layanan. 12.Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. 13.Menciptakan jadi diri institusi.

14.Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.

15.Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi


(67)

2.3.3.2 Peranan Humas Dalam Organisasi

Dalam pelaksanaan pekerjaannya seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Bahwa proses humas (tahapan fact finding, planning, communicating, evaluation). Sepenuhnya mengacu pada pendekatan managerial. Untuk keperluan pembahasan manajemen hubungan masyarakat, maka sementara manajemen itu dapat dirumuskan sebagai suatu proses dari kelompok orang-orang yang secara koordinatif, memimpin kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.

Dalam proses tersebut kita jumpai teknik-teknik dan koordinasi tertentu yang dipergunakan oleh kelompok orang-orang yang disebut manajer didalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan itu sendiri. Proses ini pun mencakup fungsi-fungsi dasar dengan pendekatan analistik seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan dalam melaksanakan manajemen (POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

Dengan melihat proses peranan manajemen dan hubungan masyarakat (humas) dalam suatu organisasi yang sudah dikemukakan, dapatlah dikatakan bahwa manajemen itu adalah upaya menyusun sasaran dan kerja sama melalui orang lain. Di samping itu, untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif dan agar pekerjaan terlaksana dengan baik. Fungsi dan tanggung jawab manajer humas hendaknya mengupayakan terjadinya hubungan yang lancar dan


(68)

efektif antara semua bagian dalam perusahaan di satu sisi dan antara perusahaan itu dengan publik internal dan publik eksternal.

Staf humas harus menerapkan prinsip dasar fungsi hubungan masyarakat dan mampu secara objektif menanggapi pendapat dan sikap publik. Dengan demikian ia dapat memberi masukan pada pimpinan untuk menciptakan lingkungan usaha yang saling menguntungkan dan berkelanjutan serta mampu bersaing. Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, tiap staf humas harus mempelajari setiap langkah dan sasaran perusahaan. Memantau keadaannya sejauh mana langkah dan sasaran itu akan mempengaruhi lingkungan. Apakah pendapat umum terhadap langkah dan sasaran itu. Hasil pemantauan hari ini dibandingkan lagi dengan hasil pemantauan esoknya dan begitu seterusnya secara berkesinambungan.

Tanggung jawab khusus manajer hubungan masyarakat ialah mengelola stafnya agar setiap langkah selalu berlangsung efektif. Melaksanakan koordinasi pekerjaan agar jangan sampai ada pekerjaan yang tumpang-tindih, mengawasi pekerjaan staf agar jangan menyimpang jauh dari perencanaan dengan metode kerja yang benar, alat kerja yang sesuai, dan informasi kerja yang tepat. Penilaian dan hal-hal lain yang khas ada pada manajer hubungan masyarakat antara lain mungkin perlu penataran baru, penyaringan baru untuk mendapatkan tenaga inti atau diperlukannya penambahan tenaga yang berkualitas tertentu.

Kualitas yang khas pada manajer hubungan masyarakat ialah kemampuan menganalisis. Setiap anggota staf humas juga harus berkemampuan sebagai juru


(69)

analisis. Manajer hubungan masyarakat harus pula bisa membenahi dirinya, dan menganggap dirinya mampu bekerja efektif tanpa perintah, karena manajer humas sendiri bukan mengurus bagian yang memberi perintah. Manajer humas adalah bagian yang mewakili perusahaan terhadap publik dan mewakili publik pada perusahaan. Dengan demikian, tiap bagian lain dalam perusahaan itu tahu bahwa pimpinan puncak termasuk manajer humas tingkat dan bobotnya sama dengan rekan pimpinan puncak bagian lain. Manajer humas harus pula dapat menyajikan hasil evaluasi akurat tentang:

1. lingkungan

2. sikap dan pendapat publik 3. efektivitas manajemen humas

4. pengaruh tiap bagian yang harus dirasakan juga oleh manajer humas.

Ruslan mengungkapkan pula peranan umum public relations dalam manajemen suatu badan / organisasi itu terlihat dari adanya aktivitas berikut :

1. Mengevaluasi sikap atau opini publik

2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur orgnisasi/ perusahaan dengan kepentingan publiknya

3. Merencanakan dan melaksanakan kegitan aktivitas PR

Peranan public relations harus mencakup empat tanggung jawab umum sebagai berikut :


(70)

1. Analyzing yaitu menganalisa masalah sosial, ekonomi, politik dan lingkungan sosial dalam operasional bisnis atau lembaganya, serta mampu mengantisipsinya.

2. Counseling yaitu menjadi penasihat pimpinan dalam pembuatan kebijakan dan tatanan opersional agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik terkait.

3. Communicating yaitu mengkomunikasikan informasi inti tentang kebijkan dan praktik manajerial, produk – produk dan jasa – jasa yang menjadi perhatian publik.

4. Evaluating yaitu mengevalusi dan mengkaji apa yang sudah baik dilakukan , apa yang masih salah dilakukan, berapa banyak kemampuan yang telah diperoleh dan bagaimana meningkatkan kinerja yang lebih produktif di masa mendatang.

2.3.4 Kegiatan Humas dalam Organisasi

Untuk mencapai tujuannya, kegiatan public relations harus diarahkan kedalam dan keluar. Kegiatan yang diarahkan kedalam disebut internal public relations dan kegiatan yang ditujukan keluar disebut external public relations. Kegiatan – kegiatan public relations dalam organisasi :

a. Internal Public Relations

Tujuan internal public relations adalah terciptanya karyawan yang mempunyai kegairahan kerja. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :


(71)

1. Pimpinan memperhatikan kepentingan para pegawai dari segi ekonomi, sosial, dan psikologi.

2. Komunikasi oleh pimpinan terhadap bawahan (downward communication) dan komunikasi dari pegawai ke pimpinan (upward communication).

3. Komunikasi antar kolega yang bersifat persuasif dan informatif yaitu dengan cara tertulis, lisan dan conseling.

4. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi).

5. Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.

6. Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.

7. Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

Bentuk kegiatan internal PR dapat berupa :

1. Coffe / tea morning 2. Get together 3. Human relations

4. Dll

b. External Public Relations

Tujuan external public relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang – orang diluar badan/instansi hingga terbentuklah opini


(72)

publik yang favorable terhadap badan itu. Hal ini dilakukan dengan tujuan :

1. Memperluas langganan 2. Memperkenalkan produksi 3. Mencari modal dan hubungan

4. Memperbaiki hubungan dengn serikat- serikat buruh, mencegah pemogokan, mempertahankan karyawan- karyawan yang cakap, efektif dan produktif.

5. Memecahkan persoalan atau kesulitan yang sedang dihadapi Bentuk kegiatan external PR :

1. Press releases 2. Press relations 3. Personal contact

4. Media relations 5. Pameran 6. Dll

Beberapa kegitan public relations yang berkitan dengan fungsi public relations

adalah :

1. Menulis (artikel, pamflet, press release)

2. Produksi Cetakan/distribusi/promosi (stiker, buletin, poster) 3. Iklan


(73)

5. Konfrensi dan Pertemuan Publik 6. Hubungan dengan pemerintah

7. Hubungan dengan kelompok interest tertentu 8. Hubungan komunitas

9. Hubungan dengan pekerja

2.3.5 Kedudukan Humas dalam Organisasi

Bidang PR merupakan salah satu aspek manajemen yang diperlukan oleh setiap organisasi. Organisasi merupakan kumpulan dari orang atau kelompok orang yang bekerja secara bersama- sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam suatu organisasi tentulah terdiri dari orang – orang yang berbeda kepentingan berbeda latar belakang, akan tetapi untuk mempersatukan semuanya untuk mencapai tujuan organisasi perlu dilakukan suatu komunikasi dan untuk mengatur agar semuanya berjalan pada tujuan yang sama perlu adanya manjemen. Dan untuk menyatukan keduanya maka diperlukan humas. Menurut Anggoro, public relations mencakup semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa yang berkepentingan dengannya.

Oleh karena itu, public relations sangat dibutuhkan oleh perusahaan / organisasi. Baik organisasi yang komersial maupun yang nonkomersial. Kehadiran public relations merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan organisasi secara positif. Arti penting public relations sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi dan banjir informasi seperti saat ini.


(74)

Public relations dalam organisasi pada awalnya tidak ditujukan untuk tujuan tertentu dan masih sangat sederhana. Public relations ini dapat dimulai dengan menjawab surat dari pelanggan atau mereka yang bekerja pada institusi periklanan, atau mereka yang menyambut pengunjung, memimpin tur atau rapat tahunan.

Akan tetapi sekarang public relations tidak seperti itu lagi. Kedudukan

public relations dalam organisasi sangat penting. Saat terjadi suatu kasus atau masalah pada organisasi maka pihak yang pertama kali ditanya dan dimintai pertanggung jawabannya adalah humas. Bahkan tidak sedikit perusahaan atau organisasi yang meletakkan kantor public relations satu lantai atau satu jajaran dengan kantor direktur.

Tidak jarang seorang public relations membantu direktur/ pemimpin organisasi dalam pengambilak keputusan, karena disini public relations berfungsi sebagai konseling yang memberikan masukan – masukan atau saran – saran. Tugas public relations adalah melaksanakan hubungan dengan publik diluar dan dalam organisasi dengan jalan komunikasi. Public relations sebagai metode komunikasi sering disebut state of being). Kegiatan PR ini, seharusnya dilaksanakan oleh para pemimpin organisasi, akan tetapi sekarang dikembangkn oleh seorang yang ditugaskan yaitu public relation officer (PRO).

Tugas dan wewenang pimpinan organisasi juga didelegasikan kepada PRO untuk melakukan komunikasi dengan publiknya. Dalam hubungan PRO mengonsepsikan, merencanakan, dan mengorganisasikan kegiatan untuk


(75)

komunikasi secara metodologis dan sistematis untuk dapat dioperasikan secara efektif.

Kedudukan seorang public relations atau Humas juga sebagai jembatan antara atasan dan bawahan. Karyawan juga harus diberi informasi mengenai :

1. Aktivitas perusahaan

2. Tujuan, sasaran, perencanaan dan arah perusahaan

3. Isu negatif, sensituf dan kontroversial

4. Dorongan untuk berperan serta dalam berlangsungnya arus komunikasi dua arah

5. Diadakan pertemuan secara periodik dengan supervisor untuk membhas kinerja harapan karyawan

6. Dorongan untuk berekspresi dalam setiap pertemuan

7. Situasi kondisi tertentu yang memungkinkan berkomunikasi secara tepat

Dalam suatu organisasi/lembaga yang berkaitan dengan pemerintahan,

public relations ini sangat penting yaitu dalam menjalankan kegiatan dan operasinya di berbagai tempat dan berbagai bidang. Peranan public relations

dalam pemerintah yaitu untuk membantu dalam proses pembangunan negara. Seorang PR di instansi/ lembaga tidak ikut menentukan kebijakan, dia mengikuti apa yang sudah digariskan kecuali di bidang informasi dan yang berkaitan dengan opini publik maka ia ikut dalam menentukan kebijakan.


(1)

(2)

Lampiran 4


(3)

Lampiran 5

Foto – foto Kegiatan Selama Praktek Kerja Gambar L.1

Foto Penulis di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2010

Gambar L.2

Kegiatan Saat Presentasi Mengenai Website Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air (PUSAIR)


(4)

Gambar L.3

Kegiatan saat Kunjungan dari Politeknik Negeri Sriwijaya

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2010

Gambar L.4

Kegiatan Pencarian dan Pengumpulan data – data.


(5)

Gambar L.5

Kegiatan Rekapitulasi Data


(6)