Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami'il Anam Kubang Sari III Bandung

(1)

DATA PRIBADI :

1. Nama Lengkap : Saparudin

2. Tempat, Tanggal Lahir :Dasan Kecego, 10 Juli 1990 3. Alamat :Bagik Payunk, Kec: Suralaga 4. Jenis Kelamin : Laki - laki

5. Agama : Islam

6. Status : Belum Menikah 7. Tinggi / Berat Badan : 165 cm / 50 kg 8. Telepon : 087722760049

9. e-mail : apenk.dach@ymail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. (2004) Lulus SDN 3 Bagik Payung 2. (2007) Lulus SLTPN 1 Suralaga 3. (2010) Lulus SMAN 1 Labuhan Haji

4. (2015) Lulus Universitas Komputer Indonesia KEMAMPUAN

1. Menguasai komputer (MS Word, Excel, Power Point). 2. Menguasai kemampuan bahasa pemograman Java dan PHP.


(2)

PT. KAP,

Jl. Diapatiukur no.199 Bandung

Dengan hormat,

Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Saparudin

Tempat, Tgl. Lahir : Selong 10 Juli 1992

Alamat : Bagik Payung Kec, Suralaga No. Telp/HP : 087722760049

Pendidikan : S1 Sistem Informatika

Dengan surat ini saya ingin mengajukan lamaran kerja di perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin sebagai seorang Programmer. Dengan surat permohonan ini saya siap untuk memberikan kompetensi waktu dan tenaga saya apabila diperlukan dan sangat besar harapan saya agar dapat diberikan kesempatan wawancara maupun tes lainnya.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan surat : 1. Daftar Riwayat Hidup

2. Pas photo terbaru

Demikian surat lamaran kerja ini, saya ucapakan banyak terima kasih atas perhatian Bapak / Ibu.

Hormat saya,


(3)

1 Oleh : Saparudin ABSTRAK

Family Council of Mosques (DKM) Jamu'ul Anam are addressed in Jl. Kubang Sari III, Bandung, currently managing data of cash receipts and mosques such as transaction records cash receipts and disbursements, and the printing of the financial statements are still using the method of recording in the book assessed to be less effective in some aspects such as data accuracy, data security and punctuality. In addition, the information generated was deemed inaccurate, not up to date, and tend to be less transparent because the system does not yet generate periodic reports of receipts and disbursements in Kubang Anam Jamu'ul Mosque Sari III.

The research design used by the writer is descriptive research method. Data collection techniques that I use is a field study consisted of interviews and observations and literature. For system development, the authors use the prototype method by using a structured system development tools process-oriented, data and output with the help of the form flowmap, context diagrams, data flow diagrams and database design tool that is proposed in the form of normalization and ERD

.

Keyword : Secretariat of Information Systems, Dewan Kemakmuran Masjid, Jami’ul Anam

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi yang semakin pesat menyebabkan penggunaan komputer semakin meluas, terutama di Indonesia yang pada saat sekarang ini masih berstatus negara berkembang. Oleh karena itu Indonesia harus mampu bersaing dengan negara berkembang lainnya untuk mengikuti perkembangan

zaman. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan memaksimalkan fungsi komputer agar dapat membantu dan menunjang kinerja demi tercapainya kualitas sebuah perusahaan atau organisasi serta untuk menyesuaikan diri dari pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh jemaah


(4)

2 III Bandung dibutuhkan beberapa fasilitas pendukung yang dapat menunjang kegiatan kemakmuran masjid seperti mengelola keuangan masjid. Dimana salah satu fasilitas pendukung tersebut ialah sebuah aplikasi teknologi informasi dengan mengimplementasikan suatu sistem informasi berbasis jaringan dalam satu lingkungan kerja yang menghubungkan beberapa bidang organisasi dalam pengelolaan data dan informasi.

Sistem informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam adalah sebuah sistem informasi yang mampu mengolah data dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas-akitivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas sehingga dapat membantu pihak DKM dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan masjid di masa yang akan datang. Selain itu, sistem informasi tersebut harus memenuhi aspek-aspek kualitas sebuah sistem informasi agar dapat mempermudah pihak DKM dalam mengontrol segala aktivitas kemakmuran masjid.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka dalam melaksanakan penelitian ini akan mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Proses pencatatan dan perhitungan data transaksi penerimaan dan pengeluran kas masih menggunakan pencatatan manual dibuku besar sehingga dirasa kurang efektif dan akurat.

2. Potensi kehilangan dan kerusakan data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas dan pengelolaan data buku

dihasilkan secara periodik mengenai transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga informasi yang dihasilkan cenderung kurang transparan.

Dari uraian identifikasi masalah diatas, penulis merangkum beberapa rumusan masalah yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Kas yang berjalan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung.

2. Bagaimana membangun sistem informasi yang dapat membantu dalam pengelolaan data serta penyajian informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 3. Bagaimana melakukan pengujian

pada Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III. 4. Bagaimana mengimplementasikan

Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan untuk membuat suatu rancangan dan membangun Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung yang dapat mengolah data dan menyajikan informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas secara komputerisasi.

Adapun tujuan yang penulis laksanakan pada penelitian di Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung adalah:


(5)

3 Sari III Bandung

2. Untuk membangun sistem informasi yang dapat membantu dalam pengelolaan data serta penyajian informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung.

Anam Jalan Kubang Sari III Bandung 4. Untuk mengimplentasikan Sistem

Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. 1.4. Kegunaan Penelitian

Diharapkan setelah Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam ini dimplementasikan dapat membantu pihak DKM dalam mengolah data dan menghasilkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas-akitivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas sehingga dapat membantu pihak DKM dalam mengambil keputusan untuk keberlangsungan masjid di masa yang akan datang dan mengontrol segala aktivitas kemakmuran masjid. 1.5. Pembatasan Masalah

Luasnya ruang lingkup permasalahan yang ada, serta keterbatasan waktu dan pengetahuan dan agar pembahasan masalah lebih terfokus dan terarah, maka diperlukan pembatasan masalah. Berikut ini akan penulis berikan batasan masalah yaitu Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam yang mengelola data Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti pencatatan dan penghitungan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas masjid seperti penjadwalan khotib/penceramah, pengajian hari besar dan pengajian kultum serta pengelolaan data penerimaan dan data buku di perpustakaan masjid.

Sistem informasi ini tidak sampai pada pengelolaan data-data diluar Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti produksi surat-surat, pengelolaan data zakat infak shodaqoh (ZIS), sekolah agama dan koperasi simpan pinjam.

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Sistem

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir, 2003:54). Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.

Selain itu definisi dari Jogiyanto HM :

”Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto HM, 2005:1).

Dari beberapa paparan di atas tentang sistem, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling terkait yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(6)

4 lebih berarti bagi yang menerimanya“. Definisi lain menurut McFadden, dkk (1991) mendifinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Abdul Kadir, 2003:31).

Sumber dari informasi adalah data. Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Abdul Kadir, 2003:29).

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti dan berguna serta berpengaruh secara langsung bagi orang yang menggunakan data tersebut.

2.3. Sistem Informasi

Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tiada harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting (Abdul Kadir, 2003:10).

Menurut Gelinas, oram dan Wiggins dalam Abdul Kadir (2003:11) memaparkan bahwa:

“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”

terdapat komponen-komponen seperti: 1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software) atau program

3. Prosedur 4. Orang 5. Basis data

6. Jaringan komputer dan komunikasi data

2.4. Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.

Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank: 2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding samapi implementasinya. Berikut ini adalah perangkat lunak pendukung yang akan digunakan dalam merancang Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam:


(7)

5 4. Adobe Dreamweaver

5. Xampp Webserver 6. FPDF

III. Objek dan Metode Penelitian 3.1. Objek Penelitian

Objek yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. Penelitian dilakukan di DKM Jami’ul Anam yang beralamat di Jalan Kubang Sari III Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat DKM Jami’ul Anam

Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh jemaah muslim Jalan Kubang Sari III Bandung. Sejarah DKM Jami’ul Anam sejalan dengan sejarah Masjid Jami’ul Anam itu sendiri. Masjid Jami’ul Anam dibangun sekitar tahun 1987-1989 dibangun diatas tanah wakaf. Bangunan pertama Masjid Jami’ul Anam ralatif kecil dan hanya bisa menampung sekitar 100 orang jamaah. Dan sekitar tahun 1999-2001 bangunan masjid direnovasi dan diperluas sekitar 2x lipat dari bangunan pertama dan sehingga daya tampung masjid menjadi 200an orang jamaah.

Seiring bergantinya

kepengurusan DKM setiap periode tiga tahun sekali sampai sekarang, bangunan masjid selalu direnovasi dan diperluas sedikit demi sedikit sehingga

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan Visi

Visi DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat, pelayanan dan pembinaan dilingkungan Komplek Peruhaman Jalan Kubang Sari III Panyileukan Bandung dan sekitarnya agar masyarakatnya selamat dunia akhirat. Misi

1. Mengelola aktivitas kemakmuran masjid (dakwah dan pendidikan). 2. Mengelola program-program

kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar (ekonomi dan sosial).

3. Mengelola pembangunan dan pemeliharaan fisik masjid.

4. Menerapkan teknologi informasi dalam pelaksanaan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas dan kemakmuran masjid.

5. Mengelola kebersihan, ketertiban, keamanan dan perawatan masjid. 3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Adapun struktur organisasi DKM Jami’ul Anam dapat dilihat pada (gambar 3.1 hal 16)

3.2. Metode Penelitian

Dalam menyusun usulan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan di antaranya adalah sebagai berikut:

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian deskriptif dimana metode penelitian deskriptif merupakan


(8)

6 metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini menggambarkan suatu keadaan dan kondisi yang diteliti sesuai dengan yang sedang berjalan.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa sebuah objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Dalam proses pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data primer yaitu:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara dapat dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada bagian yang terlibat langsung dalam permasalahan yang disebutkan diatas yaitu pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Ketua DKM.

2. Observasi (Observation)

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan dan pengamatan penelitian secara langsung di tempat praktek kerja lapangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi di bagian Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam terkait aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

1. Kepustakaan (Library Research)

Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami dahulu sumber data yang ada pada perusahaan. Sumber data yang kami kaji di lapangan adalah arsip-arsip laporan penerimaan dan arsip jadwal aktivitas kemakmuran.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data hasil pengamatan di tempat pelaksanaan penelitian.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem Dalam perancangan sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini, dimana selanjutnya pendekatan desain ini dilakukan secara terstruktur (struktural) dan dalam pelaksanaannya akan melibatkan beberapa aliran data di dalamnya, di antaranya : Flowmap, Context Diagram dan Data Flow Diagram. 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode waterfall. Waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari waterfall adalah pengerjaan dari


(9)

7 tidak dapat di kerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah 3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bias dilakukan jika langkah ke-1 dan langkah ke-2 sudah dilakukan. Secara umum tahapan pada model prototyping dapat dilihat pada (gambar 3.2 hal 16).

Dengan metode waterfall ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam waterfall sampai pada tahap implementasi yang akan digunakan oleh penulis dalam merancang sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas ini, yaitu sebagai berikut :

1. Analisis Kebutuhan, langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur.

2. Desain sistem, tahap dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan

serta struktur dan bahasan data). 3. Penulisan kode program, penulisan

kode program atau coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. 4. Pengujian program, tahapan ini

merupakan tahapan ahir dimana sistem yang baru diuji kepampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna. 5. Pengujian program, Setelah program

sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode Black Box. Pengujian dengan metode blackbox hanya menitikberatkan pada pengujian fungsional dari fungsi-fungsi atau proses-proses dari program aplikasi (apakah inputan dan keluaran sudah sesuai dengan kebutuhan). Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan. Jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

6. Penerapan program dan pemeliharaan, perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan ( peripheral atau sistem operasi baru) atau pelanggan memebutuhkan perkembangan funsiaonal.

IV. Hasil Penelitian


(10)

8 mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem selanjutnya, ada pun analisis dokumen yang terdapat di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III adalah sebagai berikut :

1. Dokumen :Kwitansi Penerimaan Fungsi :Sebagai bukti penerimaan

dari donatur berupa uang atau barang.

Sumber :Seksi Humas Distribusi : -

Periode :Setiap kali donatur menyerahkan uang, buku atau barang untuk kas masjid, kematian dan pembangunan serta perpustakaan.

Item Data :nama_donatur,

alamat_donatur, tgl_terima, ket_penerimaan,

nominal/barang_yg_diterima. 2. Dokumen :Lap. Keuangan Mingguan

Fungsi :Sebagai laporan mingguan mengenai kondisi kas DKM meliputi penerimaan dan pengeluaran.

Sumber :Bendahara Distribusi : -

Periode :Dikeluarkan setiap hari jumat untuk disampaikan pada saat sebelum khotib naik mimbar.

Item Data :tgl_terima, tgl_keluar, nominal_penerimaan,

nominal_pengeluaran, saldo_kas. Item Data :tgl_aktivitas,

nama_penceramah, keterangan.

yang berjalan pada sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam yang dimodelkan dalam flowmap, diagram konteks dan data flow diagram.

A.Prosedur Penerimaan Kas dan Barang yang Berjalan

1. Penerimaan kas (masjid, kematian dan pembangunan) berupa uang atau barang non uang dari Donatur terlebih dahulu diterima oleh Humas DKM.

2. Humas DKM kemudian

mengeluarkan 2 kwitansi untuk diberikan kepada Donatur sebagai tanda terima penerimaan kas dan salinannya diberikan ke Bendahara.

3. Penerimaan kas berupa uang yang diterima Humas kemudian diserahkan ke Bendahara DKM. 4. Adapun penerimaan kas berupa

barang non uang kemudian disimpan pada tempat yang dibutuhkan atau segera digunakan.

5. Data penerimaan kas berupa uang dan barang non uang kemudian dicatat kedalam buku kas DKM. B. Prosedur Pengeluaran Kas Yang

Diusulkan

1. Seksi-seksi Pemohon Dana yang membutuhkan dana misalkan bagian Seksi Dakwah DKM langsung menghadap Bendahara DKM.

2. Bendahara DKM menyerahkan uang yang diperlukan kepada Seksi yang memohon Dana. 3. Data pengeluaran kas kemudian

dicatat ke dalam buku kas oleh Bendahara DKM.


(11)

9 1. Bendahara membuat laporan

pada kertas dari buku kas.

2. Laporan kemudian di serahkan ke DKM.

3.2.2.1. Flowmap Sistem yang Berjalan Flowmap merupakan gambar hubungan antar entitas yang terlibat dalam aliran-aliran dokumen yang ada. Berikut merupakan flowmap yang berjalan pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III: 1. Flowmap Penerimaan Kas yang

Berjalan (gambar 3.3 hal 40)

2. Flowmap Pengeluaran Kas yang Berjalan (gambar 3.4 hal 41)

3. Flowmap Cetak Laporan Yang yang Berjalan (gambar 3.5 hal 41)

3.2.2.2. Diagram Konteks yang Berjalan Berikut Diagram Konteks yang berjalan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III : (gambar 3.6 hal 42) 4.1. Perancangan

Perancangan sistem secara global adalah tahapan kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam merancang atau membuat sistem sebelum sistem dibuat dengan tujuan sistem yang dibangun sesuai kebutuhan pengguna. Rancangan sistem terdiri dari dua kegiatan penting yaitu kegiatan menentukan bagaimana sistem akan dirancang dan kegiatan mengkonfigurasikan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendapatkan pemecahan masalah yang maksimal.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem Adapun suatu rencana perancangan Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini

organisasi akan sebuah aplikasi sistem informasi komputeriasasi. 2. Agar sistem komputerisasi dapat

lebih meningkatkan efektifitas kerja pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Seksi Perpustakaan DKM Jami’ul Anam dalam mengolah data-data yang berhubungan dengan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas masjid. 3. Agar Informasi yang dihasilkan

diharapkan lebih cepat dan akurat serta lebih transparan.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan ini diberi nama Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III .

Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam ini adalah sebuah sistem informasi komputerisasi yang dirancang untuk menunjang aktivitas Penerimaan Dan Pengeluaran Kas seperti pengelolaan data transaksi keuangan. Dan juga sebagai media penghasil informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam dengan memanfaatkan teknologi komputer.

4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur ini akan memberikan gambaran mengenai proses-proses dan aliran data apa saja yang akan terlibat dalam sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini. Berikut adalah prosedur-prosedur usulan yang diterapkan dalam sistem informasi Penerimaan Dan


(12)

10 A.Prosedur Penerimaan Kas Yang

Diusulkan

1. Penerimaan kas (masjid dan kematian) Donatur langsung bertransaksi dengan Bendahara DKM.

2. Data penerimaan kas kemudian diolah ke dalam sistem oleh Bendahara DKM.

3. Bendahara kemudian mencetak bukti penerimaan kas diserahkan kepada Donatur sebagai bukti penerimaan kas.

4. Bendahara DKM mencetak laporan penerimaan kas untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik.

B. Prosedur Pengeluaran Kas Yang Diusulkan

1. Seksi-seksi Pemohon Dana yang membutuhkan dana misalkan bagian Pemulasaraan Jenazah DKM langsung menghadap Bendahara DKM.

2. Bendahara DKM menyerahkan uang yang diperlukan kepada seksi yang memohon dana. 3. Data pengeluaran kas kemudian

diolah ke dalam sistem oleh Bendahara DKM.

4. Bendahara DKM kemudian mencetak laporan pengeluaran kas untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik. C. Prosedur Penerimaan Barang Yang Diusulkan

1. Penerimaan barang Donatur langsung bertransaksi dengan Bendahara DKM.

3. Bendahara kemudian mencetak bukti penerimaan barang diserahkan kepada Donatur sebagai bukti penerimaan kas. 4. Bendahara DKM mencetak

laporan penerimaan barang untuk diserahkan kepada Ketua DKM Secara periodik.

4.1.3.1. Flowmap yang Diusulkan

Berikut merupakan flowmap yang diusulkan pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III:

1. Flowmap Penerimaan Kas (Kas Masjid Dan kematian Yang Diusulkan (gambar 4.1 hal 49)

2. Flowmap Pengeluaran Kas Dan Kematian yang Diusulkan (gambar 4.2 hal 50)

3. Flowmap Penerimaan Barang yang Diusulkan (gambar 4.3 hal 51) 4. Flowmap Cetak Laporan Keuangan

yang Diusulkan (gambar 4.4 hal 52) 4.1.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem dan lingkungan luar yang saling berhubungan. Diagram konteks sebagai transformasi suatu sistem yang dapat mentransformasikan alur data input menjadi output. Diagram konteks usulan dapat dilihat pada gambar di bawah inii : (gambar 4.5)

4.1.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan proses pembentukan basis data yang merupakan tahapan yang sangat menentukan bagi terciptanya sistem informasi yang baik.


(13)

11 tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Suatu tabel dianggap optimal jika tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui atau data dihapus.

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi dan data dikumpulkan apa adanya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal:

{nama_donatur, alamat_donatur, no_penerimaan, kategori_kas, kategori_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, tgl_terima, kategori_kas, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, no_pengeluaran, kategori_kas, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, nominal_penerimaan, nominal_pengeluaran,

barang_yg_diterima, nama_donatur, no_penceramah, nama_penceramah, khotib, ceramah, kultum, no_kontak, ket_penceramah, no_aktivitas, jenis_aktivitas, tgl_aktivitas, nama_penceramah, materi, ket_aktivitas, penanggungjawab, status, nama_penceramah, kontak, khotib, ceramah, kultum, ket_penceramah, tgl_aktivitas, jenis_aktivitas, nama_penceramah, materi status, ket_aktivitas, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur,

no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan, judul_buku, jumlah_buku, tgl_terima, nama_donatur, judul_buku, ket_penerimaan, judul_buku, pengarang, penerbit, jumlah, tempat, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, barang_yg_diterima, jumlah_barang, ket_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, barang_yg_diterima, jumlah_barang, ket_penerimaan}

2. Bentuk Normal Pertama (First Norm Form (1NF))

Tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal (Atomic Value) untuk setiap barisnya. Berikut ini merupakan bentuk Normal Pertama yaitu : {nama_donatur, alamat_donatur, no_penerimaan, kategori_kas, kategori_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, tgl_terima, kategori_kas, nama_donatur, nominal_penerimaan, ket_penerimaan, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, no_pengeluaran, kategori_kas, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, tgl_keluar, pemohon, perihal, nominal_pengeluaran, ket_pengeluaran, nominal_penerimaan, nominal_pengeluaran,

barang_yg_diterima, nama_donatur, no_penceramah, nama_penceramah, khotib, ceramah, kultum, no_kontak, ket_penceramah, no_aktivitas, jenis_aktivitas, tgl_aktivitas, nama_penceramah, materi, ket_aktivitas, penanggungjawab, status, nama_penceramah, kontak, khotib, ceramah, kultum, ket_penceramah, tgl_aktivitas, jenis_aktivitas,


(14)

12 ket_penerimaan, no_buku, jenis_buku, judul_buku, jumlah_buku, sisa_buku, pengarang, penerbit, tempat, no_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan, judul_buku, jumlah_buku, tgl_terima, nama_donatur, judul_buku, ket_penerimaan, judul_buku, pengarang, penerbit, jumlah, tempat, no_penerimaan, kategori_kas, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, barang_yg_diterima, jumlah_barang, ket_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, barang_yg_diterima, jumlah_barang, ket_penerimaan}

3. Bentuk Normal Kedua (Second Norm Form (2NF))

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah melewati bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Berikut ini merupakan bentuk normal kedua: penerimaan_kas :{no_penerimaan*,

kategori_kas, kategori_penerimaan, nominal_penerimaan, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan}

penerimaan_barang :{no_penerimaan*, barang_yg_diterima, jumlah_barang, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan} penerimaan_buku :{no_penerimaan*,

jenis_buku, judul_buku, jumlah_buku, sisa_buku, pengarang, penerbit, tempat, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan}

pengeluaran_kas :{no_pengeluaran*, kategori_kas tgl_keluar, pemohon, nominal_pengeluaran, perihal, ket_pengeluaran}

penceramah :{no_penceramah*, nama_penceramah, no_kontak,

nama_penceramah, jenis_aktivitas, tgl_aktivitas, materi, ket_aktivitas, penanggungjawab, status}

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Norm Form (3NF))

Tabel berada dalam bentuk normal ketiga (3NF) jika tabel berada dalam bentuk normal kedua setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif. Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada. Berikut merupakan bentuk normal ketiga yaitu:

penerimaan :{no_penerimaan*, tgl_terima, nama_donatur, alamat_donatur, ket_penerimaan} penerimaan_kas :{no_penerimaan**,

kode_kategori_kas**, kategori_penerimaan, nominal_penerimaan}

kategori_kas :{kode_kategori_kas*, nama_kategori_kas}

penerimaan_barang :{no_penerimaan**, barang_yg_diterima,

jumlah_barang}

buku :{no_buku*,

no_jenis_buku**, judul_buku, jumlah_buku, sisa_buku, pengarang, penerbit, tempat, no_penerimaan**} jenis_buku :{no_jenis_buku*,

nama_jenis_buku}

pengeluaran_kas :{no_pengeluaran*, kode_kategori_kas** tgl_keluar, kode_seksi**,

nominal_pengeluaran, perihal, ket_pengeluaran}

seksi :{kode_seksi*, nama_seksi}

penceramah :{no_penceramah*, nama_penceramah, no_kontak, ket_penceramah}

spesialis :{no_penceramah**, khotib, ceramah, kultum}


(15)

13 kode_seksi**, no_status**}

status :{no_status*, nama_status}

4.1.4.2 Tabel Relasi

Relasi tabel merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya yang berfungsi untuk menentukan kunci yang mengakses data item atau merupakan database relation sedemikian rupa sehingga database tersebut menjadi dimodifikasi. Berikut ini digambarkan relasi antar tabel sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas yang diusulkan di DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung : (gambar 4.12)

4.3. Implementasi

Implementasi adalah suatu proses penerapan rancangan program yang telah dibuat kedalam sebuah aplikasi pemrograman sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari program aplikasi tersebut. Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam tahap perancangan.

4.3.1. Batasan Implementasi

Dalam proses implementasi Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam ini ada beberapa hal yang menjadi batasan implementasi, diantaranya yaitu:

1. Sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini hanya mengolah data-data keuangan meliputi pencetatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, data-data jadwal aktivitas kemakmuran dan data-data perpustakaan.

2. Bahasa yang digunakan dalam program aplikasi ini hanya menggunakan Bahasa Indonesia.

4.3.2. Implementasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan dalam implementasi sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini terdiri dari:

1. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate.

2. Xampp server sebagai server php offline dalam menjalankan porgram aplikasi dan sebagai akses database MySQL.

3. Browser Google Chrome sebagai aplikasi untuk menjalankan program aplikasi sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini.

4.3.3. Implementasi Perangkat Keras Berikut adalah perangkat keras yang digunakan dalam implementasi program aplikasi ini adalah:

1. Processor Intel Core 2 Duo @ 2.00 GHz.

2. Memori DDR2 2 Gb.

3. Hardisk SATA dengan kapasitas 320 Gb.

4. Monitor LG 19’. 5. Mouse dan Keyboard. 6. Printer Epson L300. 4.4. Pengujian

Pengujian merupakan suatu bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan mengetahui kelemahan-kelemahan dari perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa perangkat lunak yang dibangun memiliki kualitas yang handal, apa yang input dan yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dari pengembangan sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini. 4.4.1. Rencana Pengujian


(16)

14 dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan mempartisi domain input dari suatu program dengan cara memberikan cakupan pengujian yang mendalam. Berikut merupakan rencana pengujian yang akan dilakukan terhadap program aplikasi Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam (tabel 4.1 hal 20).

4.4.2. Kesimpulan Hasil Pengujian Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sampel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa program aplikasi sistem informasi ini bebas dari kesalahan secara fungsional dan memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan oleh pihak DKM Jami’ul Anam khususnya bagi para pemakai yakni Sekretaris, Bendahara dan Seksi Perpustakaan.

V. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari seluruh kegiatan yang telah penulis lakukan pada sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung, kemudian melakukan perancangan dan implementasi sistem baru dengan pendukung program aplikasi berbasis client server, dapat ditarik kesimpulan berikut :

1. Proses pencatatan dan penghitungan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sudah terkomputerisasi sehingga bisa mencegah terjadinya kesalahan (human error).

2. Penyimpanan data dalam Sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas DKM Jami’ul Anam sudah terintegrasi menggunakan database, sehingga potensi kerusakan

transparan karena dari sistem usulan dapat menghasilkan laporan-laporan mengenai transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, penjadwalan aktivitas dan pengelolaan data buku secara periodik.

5.2. Saran

Agar sistem informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung dapat berjalan lebih baik lagi, penulis memberikan saran perlu dilakukan pengembangan ruang lingkup sistem yang lebih diperluas, tidak hanya mengelola data transaksi keuangan, penjadwalan aktivitas dan perpustakaan, tetapi bisa mengolah data lain dalam kepengurusan DKM Jami’ul Anam seperti produksi surat-surat, mengelola data Zakat Infaq Shodaqoh (ZIS), sekolah agama dan koperasi simpan pinjam.

VI. Daftar Pustaka Sumber Buku :

Abdul Kadir. 2003. Pengertian Sistem. GrahaIlmu. Yogyakarta.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. GrahaIlmu. Yogyakarta.

Harisson DS. S.T, M.T. 2012. Perancangan Basis Data, Bandung. Jogiyanto HM. 2005.Analisis dan Desain

Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta. Sedarmayanti. 1997. Dasar-dasar

Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Mandar Maju,

Stieven Kalengkian. 2013. Design Web dengan PHP. Bandung.

Wursanto, Drs. 1981. Dasar-dasar Ilmu Tata Usaha. Pustaka Dian. Jakarta.


(17)

15

content/uploads/2013/01/Budi-

Cepat-Mahir-Bahasa-Pemrograman-PHP.pdf [27 Juni 2014]

http://www.apachefriends.org/about.html

[10 Mei 2014]

Daftar Gambar dan Tabel 1. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi


(18)

(19)

17

Gambar 4.1 dan Gambar 4.2


(20)

18

Gambar 4.3


(21)

19 Gambar 4.4


(22)

20

Gambar 4.9 dan Gambar 4.10 8. Diagram Konteks yang Diusulkan


(23)

21

Login Melakukan Login

Mengolah data kas Menginput data penerimaan kas dan penerimaan barang ,

pengeluaran kas dan mencetak bukti penerimaan beserta laporan


(24)

9 2.1. Sistem

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Sering kali sistem mengacu pada komputer IBM PC atau Macintosh, tetapi juga bisa kearah yang lebih luas seperti sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih spesifik seperti sistem respirasi mamalia.

2.1.1.Definisi Sistem

Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Abdul Kadir, 2003:54). Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.

Selain itu definisi dari Jogiyanto HM ”suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto HM, 2005:1).


(25)

Dari beberapa paparan di atas tentang sistem, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen dan prosedur-prosedur yang saling terkait yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2.Elemen Sistem

Suatu sistem mempunyai elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut, yaitu mempunyai tujuan, masukan, keluaran, proses, mekanisme pengendalian dan umpan balik, batas dan lingkungan (Abdul Kadir, 2003:54-60).

1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem lain berbeda-beda.

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi dan data non-transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk. Tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada sistem informasi, proses dapat berupa


(26)

sebuah tindakan yang bermacam-macam. Menambahkan data, meringkas, melakukan perhitungan dan mengurutkan data merupakan beberapa contoh proses.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

5. Mekanisme pengendalian dan umpan balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuannya.

6. Batas

Yang disebut batas (boundary) sistem adala pemisah sistem antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup atau kemampuan sistem. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. 7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem, dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan bagi sebuah organisasi dapat berupa vendor, pelanggan, pemilik, pemerintah, bank dan bahkan pesaing.


(27)

2.2. Informasi

Informasi adalah suatu hal yang penting dalam suatu sistem. Sistem yang kurang tidak menghasilkan informasi akan menjadi kurang bahkan tidak berguna dan mungkin berakhir.

2.2.1.Definisi Informasi

Menurut Jogiyanto HM. (2005:8) ”Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya“. Definisi lain menurut McFadden, dkk (1991) mendifinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut (Abdul Kadir, 2003:31).

Sumber dari informasi adalah data. Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai (Abdul Kadir, 2003:29).

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti dan berguna serta berpengaruh secara langsung bagi orang yang menggunakan data tersebut.

2.2.2.Kualitas Informasi

Istilah kualitas informasi (quality of information) terkadang juga dipakai untuk menyatakan informasi yang baik. Kualitas informasi dapat dianalogikan sebagai pilar-pilar dalam bangunan dan menentukan baik tidaknya pengambilan


(28)

keputusan. Dari sekian karakteristik, kualitas informasi seringkali diukur berdasarkan:

a) Relevansi dan Nilai

Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar memberikan manfaat bagi pemakai. Tentu saja relevansi informasi untuk setiap pemakai berbeda-beda. Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dianggap bernilai kalau manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

b) Ketepatan Waktu

Karakteristik informasi yang berkaitan dengan waktu adalah usia (age), ketepatan waktu (timeliness) dan rentang waktu (time horizon). Ketepatan waktu menyatakan usia data yang sesuai dengan uapaya pengambilan keputusan. Artinya, informasi tersebut tidak usang/kadaluarsa ketika sampai ke penerima.

c) Keakurasian

Istilah akurasi (accuracy) menyatakan derajat kebenaran terhadap informasi dan menentukan kehandalan atau reliabilitas informasi. Informasi yang benar-benar bebas kesalahan dikatakan sangat akurat.

2.3. Sistem Informasi

Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tiada harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information System atau CBIS). Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa


(29)

embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting (Abdul Kadir, 2003:10).

2.3.1.Definisi Sistem Informasi

Menurut Gelinas, oram dan Wiggins dalam Abdul Kadir (2003:11) memaparkan bahwa:

“Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari sekumpulan komponen-komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai”

2.3.2.Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi, Abdul Kadir (2003) memaparkan bahwa terdapat komponen-komponen seperti:

a) Perangkat keras (hardware)

Mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer dan printer. b) Perangkat lunak (software) atau Program

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c) Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan proses pembangkitan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d) Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.


(30)

e) Basis data

Sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f) Jaringan komputer dan komunikasi data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.4. Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Penerimaan dan pengeluaran kas adalah Suatu catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas adalah aliran kas yang terjadi pada perusahaan secara terus menerus sepanjang hidup perusahaan yang bersangkutan.

2.4.1.Definisi Kas

Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas.

Kas adalah alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank


(31)

yang bebas diambil (giro dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku ajar Amerika yaitu uang kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank dan barang barang lain yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat dipakai di Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia.

2.4.2. Dana-Dana yang Berbentuk Kas dan Laporannya

Untuk menyusun dan melaporkan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan:

a. Mengklasifikasikan perubahan-perubahan neraca yang terjadi pada dua titik waktu di dalam perubahan yang menaikkan dan menurunkan kas. b. Mengklasifikasikan dari laporan rugi laba dan perubahan laba di tahan

ke dalam faktor-faktor yang meningkatkan dan menurunkan laba. c. Mengkonsolidasikan ke dua informasi ini ke dalam laporan sumber

dan penggunaan kas.

2.4.3. Penerimaan Kas

Pada umumnya fungsi penerimaan kas pada organisasi perusahaan mencakup kepengurusan kas secara fisik dan administrative. Menurut Smith and Skousen dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” fungsi kas adalah sebagai berikut: “ The standard of medium of exchangeis cash. Even if cash is not directly involved intransaction, if provides the basis for measurement and accounting for all others item” Fungsi kas yang kemukakan oleh Smith and Skousen adalah meskipun kas tidak terlibat langsung dalam suatu transaksi, tetapi akan menjadi data untk megukuran dan akuntansi untuk semua bagian lain.


(32)

2.4.4. Tujuan Penerimaan Kas

Menurut Committee On Sponsoring Organizing (COSO) dalam bukuany yang berjudul “Auditing” (2003;138) mengemukakan tujuan kas adalah sebagai berikut: Kendalan Laporan Keuangan Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku Efektivitas dan efisiensi operasi “. Karena tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan pengendalian atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua bagian.

2.4.5. Pengeluaran kas

Berfungsi sebagai tempat mencatat semua transaksi pengeluaran kas. Yang dimaksud dengan kas dalam pengertian tersebut adalah :

a. Uang tunai yang ada di perusahaan (cash on hand)

b. Uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro yang sewaktu-waktu dapat diambil (cash in bank)

Oleh karena itu pengeluaran kas meliputi pembayaran dengan uang tunai dan pembayaran dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Untuk kepentingan pengawasan kas, semua penerimaan kas biasanya disetorkan ke bank sehingga pengeluaran kas harus menggunakan cek atau bilyet giro.

Bentuk atau kolom-kolom jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dengan memperhatikan volume dan sifat transaksi yang biasa terjadi dalam perusahaan. Misalnya dalam perusahaan yang sering melakukan transaksi pembelian kre'dit sehingga sering melakukan transaksi pembayaran hutang, dalam jurnal pengeluaran kas harus disediakan kolom khusus


(33)

untuk akun utang dagang. Demikian pula dalam perusahaan yang sering melakukari pembelian perlengkapan kantor, harus disediakan kolom khusus untuk akun perlengkapan kantor, dsb

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding samapi implementasinya. Berikut ini adalah perangkat lunak pendukung yang akan digunakan dalam merancang Sistem Informasi Penerimaan dan Pengeluaran kas DKM Jami’ul Anam:

2.5.1. PHP

Dalam artikel Budi Permana, S.Kom yang berjudul “Cepat Mahir Bahsa Pemrograman PHP” pada situs IlmuKomputer.com, PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf adalah pencipta bahasa pemorgraman PHP pada tahun 1995 yang pada masa itu masih di kenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997, dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang meningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan.

Pada tahun 1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik dan lebih cepat. Kemudian pada Juni 1998, perusahaan tersebut merilis interpreter baru untuk PHP dan meresmikan rilis tersebut sebagai PHP 3.0 dan singkatan PHP diubah menjadi akronim berulang PHP: Hypertext Preprocessing.


(34)

2.5.1.1. Kelebihan PHP

Ketika e-commerce semakin berkembang, situs-situs yang statis pun semakin ditinggalkan, karena dianggap sudah tidak memenuhi keinginan pasar, padahal situs tersebut harus tetap dinamis. Pada saat ini bahasa PERL dan CGI sudah jauh ketinggalan jaman sehingga sebagian besar desainer web banyak beralih ke bahasa server-side scripting yang lebih dinamis seperti PHP.

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah Oracle, MySQL, Sybase, PostgreSQL, dan lainnya. PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT, UNIX/LINUX, Solaris maupun Macintosh.

2.5.2. Javascript

JavaScript adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk membuat interaksi atau menambah fitur dinamis kedalam halaman web. Untuk membuat website, anda tidak harus menggunakan JavaScript. Namun, saat ini JavaScript digunakan hampir dalam setiap web modern.

Sehingga bagi programmer web, JavaScript adalah salah satu bahasa pemograman web yang wajib dikuasai. Dikutip dari http://www.


(35)

2.5.3. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (DBMS) yang multithread dan multi-user dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL sebernanya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. MySQL sangat populer dalam aplikasi web dikarenakan kedekatannya dengan popularitas PHP sehingga seringkali disebut Dynamic Duo.

2.5.3.1. Keunggulan dan Kekurangan MySQL Keunggulan mengunakan MySQL :

a. MySQL dapat berjalan pada sistem operasi Windows, Linux, Mac Os X Server, FreeBSD, dll (Portabilitas).

b. MySQL bersifat Opensource yang dapat digunakan tanpa harus membayar. c. MySQL bersifat Multi User dalam artian dapat digunakan dalam waktu

bersamaan tanpa mengalami gangguan.

d. MySQL memiliki banyak tipe data seperti integer, float, double, char, text, date dan lain-lain.

e. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani Alter Table dibanding database lainnya.

f. MySQL dapat dikoneksikan pada beberapa bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, Perl, PHP dan Python.


(36)

Kekurangan MySQL :

a. Kurang begitu support dengan bahasa pemrograman visual seperti VB, Delphi, dan Foxpro.

b. Data yang dapat ditangani MySQL belum terlalu besar

2.5.4.Adobe Dreamweaver

Dalam situs resminya www.adobe.com, Adobe Dreamweaver adalah alat produksi web yang digunakan untuk membangun website dan aplikasi seluler menggunakan teknologi standar web (seperti HTML, CSS, dan JavaScript). Dreamweaver mencakup dukungan penuh untuk HTML5 dan CSS3, memungkinkan Anda untuk membuat desain cairan halaman, transisi halus antara konten, dan konten yang menerjemahkan ke web dan aplikasi mobile.

2.5.5.Xampp Webserver

Dikutip dari situs resminya http://www.apachefriends.org/about.html, Xampp adalah perangkat lunak bebas (open source) yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama Xampp merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

Banyak orang tahu dari pengalaman mereka sendiri bahwa tidak mudah untuk menginstal sebuah web server Apache dan semakin sulit jika anda ingin menambahkan MySQL, PHP dan Perl. Tujuan dari XAMPP adalah untuk


(37)

membangun sebuah mudah untuk menginstal distribusi bagi pengembang untuk masuk ke dunia Apache. Untuk membuatnya nyaman untuk pengembang, XAMPP dikonfigurasi dengan semua fitur diaktifkan. Dalam kasus penggunaan komersial silakan melihat lisensi produk, dari sudut pandang XAMPP penggunaan komersial juga gratis. Saat ini distribusi untuk Windows, Linux, dan OS X.

2.5.6.FPDF

FPDF merupakan singkatan dari Free PDF yaitu merupakan class dari PHP yang juga dapat digunakan untuk membuat PDF tanpa menggunakan library. Sesuai namanya Free PDF (FPDF), tentu saja dapat digunakan secara gratis. Paket FPDF dapat diunduh dari http://fpdf.org. FPDF digunakan untuk membuat laporan dalam program aplikasi berbasis PHP.


(38)

23 3.1. Objek Penelitian

Objek yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Sistem Penerimaan dan pengeluaran kas pada DKM Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung. Penelitian dilakukan di DKM Jami’ul Anam yang beralamat di jalan Kubang Sari III Bandung.

3.1.1. Sejarah Singkat DKM Jami’ul Anam

Dewan Kemakmuran Masjid Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung adalah sebuah organisasi yang dikelola oleh jemaah muslim Jalan Kubang Sari III Bandung. Sejarah DKM Jami’ul Anam sejalan dengan sejarah Masjid Jami’ul Anam itu sendiri. Masjid Jami’ul Anam dibangun sekitar tahun 1987-1989 dibangun diatas tanah wakaf. Bangunan pertama Masjid Jami’ul Anam ralatif kecil dan hanya bisa menampung sekitar 100 orang jamaah. Dan sekitar tahun 1999-2001 bangunan masjid direnovasi dan diperluas sekitar 2x lipat dari bangunan pertama dan sehingga daya tampung masjid menjadi 200an orang jamaah.

Seiring bergantinya kepengurusan DKM setiap periode tiga tahun sekali sampai sekarang, bangunan masjid selalu direnovasi dan diperluas sedikit demi sedikit sehingga daya tampung masjid menjadi lebih luas dan menampung lebih banyak jamaah.


(39)

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan A. Visi

Visi DKM Jami’ul Anam adalah menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat, pelayanan dan pembinaan dilingkungan Masjid Jami’ul Anam Jalan Kubang Sari III Bandung dan sekitarnya agar masyarakatnya selamat dunia akhirat.

B. Misi

1. Mengelola aktivitas kemakmuran masjid (dakwah dan pendidikan).

2. Mengelola program-program kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar (ekonomi dan sosial).

3. Mengelola pembangunan dan pemeliharaan fisik masjid.

4. Menerapkan teknologi informasi dalam pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran kas dan kemakmuran masjid.


(40)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan, perlu adanya struktur organisasi dan pembagian kerja (job description) yang jelas. Adapun struktur organisasi DKM Jami’ul Anam adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Struktur Organisasi DKM Jami’ul Anam Kubang Sari III Bandung (Sumber: Ketua DKM Jami’ul Anam )


(41)

3.1.4. Deskripsi Kerja

Berikut ini Deskripsi jabatan pada DKM Jami’ul Anam sesuai dengan struktur organisasi ialah sebagai berikut:

A. Ketua DKM

Bertanggung jawab penuh atas berjalannya kegiatan organisasi dan mengontrol seluruh program kerja DKM agar berjalan sesuai dengan visi dan misi.

B. Wakil Ketua DKM

Membantu Ketua DKM dalam tanggung jawab pelaksanaan seluruh program kerja DKM.

C. Bendahara

Menjalankan fungsi perbendaharaaan yaitu pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan aktivitas keuangan.

D. Sekretaris

Membantu ketua DKM dalam melakukan koordinasi penyusunan rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan organisasi. Serta menyelenggarakan dan mengelola surat beserta arsip-arsip.

E. Seksi Perpustakaan

Mengelola perpustakaan masjid sebagai sarana untuk mencerdaskan umat. F. Seksi Kebersihan dan Humas

Bertanggung jawab melakukan sosialisasi dan publikasi atas jalannya organisasi dan program kerja pengurus DKM.


(42)

G. Seksi Keamanan

Bertanggung jawab dalam menjaga keamanan masjid. H. Seksi Pemulasaraan Jenazah

Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengurusan jenazah dari mulai memandikan sampai menguburkan.

I. Seksi Dakwah dan Pendidikan

Membantu Ketua DKM dalam pelaksanaan program dakwah dan pendidikan serta pembinaan jamaah dengan meningkatkan keimanan, keilmuan dan ketakwaan jamaah.

J. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan

Melakukan pemeliharaan dan pengembangan bangunan masjid.

3.2. Metode Penelitian

Dalam menyusun usulan penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang digunakan di antaranya adalah sebagai berikut:

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang peneliti gunakan yaitu penelitian deskriptif dimana metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek apa adanya. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode ini sebagai suatu rancangan penelitian karena metode ini menggambarkan suatu keadaan dan kondisi yang diteliti sesuai dengan yang sedang berjalan .


(43)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata adalah berupa sebuah objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Jenis data yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

A. Sumber Data Primer

Dalam proses pencarian dan pengumpulan data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data primer yaitu:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara dapat dilakukan dengan cara tanya jawab langsung pada bagian yang terlibat langsung dalam permasalahan yang disebutkan diatas yaitu pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Ketua DKM.

b. Observasi (Observation)

Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan mengadakan dan pengamatan penelitian secara langsung di tempat praktek kerja lapangan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan observasi di bagian ketua dan bendahara DKM Jami’ul Anam terkait aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas.


(44)

B. Sumber Data Sekunder

Dan juga penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sekunder, yakni:

a. Kepustakaan (Library Research)

Teknik ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari, mengkaji dan memahami dahulu sumber data yang ada pada perusahaan. Sumber data yang kami kaji di lapangan adalah arsip-arsip laporan penerimaan dan arsip jadwal aktivitas kemakmuran.

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data hasil pengamatan di tempat pelaksanaan penelitian.Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian dan pengembangan sistem.

C. Metode Pendekatan Sistem

Dalam perancangan sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas ini, dimana selanjutnya pendekatan desain ini dilakukan secara terstruktur (struktural) dan dalam pelaksanaannya akan melibatkan beberapa aliran data di dalamnya, di antaranya : Flowmap, Context Diagram dan Data Flow Diagram.


(45)

D. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk proses pengembangan perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode waterfall. Waterfall merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari waterfall adalah pengerjaan dari satu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jika langkah ke-1 belum dikerjakan, maka langkah 2 tidak dapat di kerjakan. Jika langkah ke-2 belum dikerjakan maka langkah 3 juga tidak dapat dikerjakan, begitu seterusnya. Secara otomatis langkah ke-3 akan bias dilakukan jika langkah ke-1 dan langkah ke-2 sudah dilakukan.

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Waterfall Sumber : Abdul Kadir (2003)

Dengan metode waterfall ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang user hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara


(46)

detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam waterfall sampai pada tahap implementasi yang akan digunakan oleh penulis dalam merancang sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas ini, yaitu sebagai berikut:

1. Analisis Kebutuhan, langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bias melakukan sebuah penelitian, wawancara atau studi literatur. Sistem analisis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut.

2. Desain sistem, tahap dimana dilakukan penuangan pikiran dan perancangan sistem terhadap solusi permasalahan yang ada dengan menggunakan perangkat pemodelan sistem seperti diagram alir data ( data flow diagram), diagram hubungan entitas( entity relationship diagram) serta struktur dan bahasan data. 3. Penulisan kode program, penulisan kode program atau coding merupakan

penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan menterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini.


(47)

4. Pengujian program, tahapan ini merupakan tahapan ahir dimana sistem yang baru diuji kepampuan dan keefektifannya sehingga didapatkan kekurangan dan kelemahan sistem yang kemudian dilakukan pengkajian ulang dan perbaikan terhadap aplikasi menjadi lebih baik dan sempurna.

5. Pengujian program, Setelah program sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan metode Black Box. Pengujian dengan metode blackbox hanya menitikberatkan pada pengujian fungsional dari fungsi-fungsi atau proses-proses dari program aplikasi (apakah inputan dan keluaran sudah sesuai dengan kebutuhan). Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika ya, langkah 7 dilakukan. Jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

6. Penerapan program dan pemeliharaan, perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan ( peripheral atau sistem operasi baru) atau pelanggan memebutuhkan perkembangan funsiaonal.

E. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu yang digunakan pada tahap analisis dan perancangan sistem penerimaan dan pengeluaran kas ini digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, diagram alir data (data flow diagram) dan kamus data.


(48)

1. Flowmap

Flowmap merupakan bagan alur yang menunjukkan arus dokumen dari laporan dan formulir termasuk tembusan. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem dengan entitas luar. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem penerimaan dan pengeluaran kas atau output dari sistem penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Di dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Dengan pemodelan ini dapat menggambarkan model logika atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem penerimaan dan pengeluaran kas DKM, dimana data disimpan dan proses apa yang dihasilkan dari data tersebut. 4. Kamus Data

Teknik ini untuk memodelkan data dalam sistem informasi perpustakaan. Maka bisa dikatakan bahwa kamus data merupakan tempat penyimpanan semua struktur data dan elemen data yang ada dalam sistem.


(49)

5. Perancangan Basis Data

Adapun alat bantu yang digunakan dalam perancangan basis data adalah sebagai berikut:

a. Normalisasi.

Perancangan ini merupakan proses pengelompokan data kedalam bentuk tabel data atau relasi untuk menyatakan entitas dan hubungan sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi. Langkah– langkah pembentukan normalisasi, sebagai berikut :

1) Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput. 2) Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form/1-NF)

Dalam tahap ini dilakukan penghilangan beberapa field yang berulang pada tabel agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Syarat normal kesatu (1-NF) antara lain :

a) Setiap data dibentuk dalam flat file data dibentuk dalam satu record nilai dari field berupa “atomic value”.

b) Meniadakan set atribut yang berulang atau bernilai ganda. c) Menentukan primary key untuk tabel/relasi tersebut. d) Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.


(50)

3) Bentuk Normal ke Dua (Second Normal Form/2-NF)

Bentuk normal kedua memungkinkan suatu relasi memiliki composite key, yaitu relasi dengan primary key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. Suatu relasi yang memiliki single atribut untuk primary key nya secara otomatis pada akhirnya menjadi 2-NF. Syarat normal kedua (2-NF) sebagai berikut :

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

b) Atribut bukan kunci (non key) haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional dependency) pada kunci utama/primary key.

4) Bentuk Normal ke Tiga (Third Normal Form/3-NF)

Walaupun relasi 2-NF memiliki redudansi yang lebih sedikit dari pada relasi 1-NF, namun relasi tersebut masih mungkin mengalami kendala bila terjadi anomaly peremajaan (update) terhadap relasi tersebut. Syarat normal ketiga (3 -NF) sebagai berikut :

a) Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

b) Atribut bukan kunci (non key) haruslah tidak memiliki ketergantung transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non key) tidak boleh memiliki ketergantungan fungsional (function dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional terhadap primary key di relasi itu saja.


(51)

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :

a) Entiti

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.

b) Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.

c) Hubungan atau Relasi

Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.


(52)

3.2.3. Pengujian Software

Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui kelemahan dari perangkat lunak. Pengujian software ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibuat. Metode yang diambil adalah metode pengujian BlackBox. Metode pengujian blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software.

Ciri utama metode pengujian blackbox adalah penguji harus dari pihak independen (pihak ketiga) dalam hal ini pemakai sistem (user). Dalam pengujian sistem penerimaan dan pengeluaran kas ini yang menguji adalah sekretaris, bendahara dan koordinator seksi perpustakaan DKM.

Metode blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang 2. Kesalahan interface

5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan 3.3.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan metode analisis data dengan cara mengumpukan data-data yang berhubungan dengan obyek yang akan diteliti dan pengujian arsip atau dokumen yang ada di instansi terkait. Analisis dokumen juga merupakan salah satu hal yang dapat membantu dalam perancangan sistem


(53)

selanjutnya, ada pun analisis dokumen yang terdapat di DKM Jami’ul Anam Kubang Sari III Bandung adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : Kwitansi Penerimaan

Fungsi : Sebagai bukti penerimaan dari donatur berupa uang atau barang.

Sumber : Seksi Humas

Distribusi : -

Periode Pembuatan : Setiap kali donatur menyerahkan uang atau barang untuk kas masjid, kematian dan pembangunan. Item Data : nama_donatur, alamat_donatur, tgl_terima,

ket_penerimaan, nominal/barang_yg_diterima.

2. Nama Dokumen : Laporan Keuangan Mingguan

Fungsi : Sebagai laporan mingguan mengenai kondisi kas DKM meliputi penerimaan dan pengeluaran.

Sumber : Bendahara

Distribusi : -

Periode Pembuatan : Dikeluarkan setiap hari jumat untuk disampaikan pada saat sebelum khotib naik mimbar.

Item Data : tgl_terima, tgl_keluar, nominal_penerimaan, nominal_pengeluaran, saldo_kas.


(54)

3.3.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Berikut adalah prosedur-prosedur yang berjalan pada sistem informasi penerimaan dan pengeluaran kas DKM Jami’ul Anam yang dimodelkan dalam flowmap, diagram konteks dan data flow diagram.

A. Prosedur Penerimaan Kas Berjalan

1. Penerimaan kas masjid dan kas kematian berupa uang atau barang non uang dari Donatur terlebih dahulu diterima oleh Humas DKM.

2. Humas DKM kemudian mengeluarkan 2 kwitansi untuk diberikan kepada Donatur sebagai tanda terima penerimaan kas dan salinannya diberikan ke Bendahara.

3. Penerimaan kas berupa uang yang diterima Humas kemudian diserahkan ke Bendahara DKM.

4. Adapun penerimaan kas berupa barang non uang kemudian disimpan pada tempat yang dibutuhkan atau segera digunakan.

5. Data penerimaan kas berupa uang dan barang non uang kemudian dicatat kedalam buku kas DKM.

B. Prosedur Pengeluaran Kas Yang Berjalan

1. Seksi-seksi Pemohon Dana yang membutuhkan dana misalkan bagian Seksi Dakwah DKM langsung menghadap Bendahara DKM.

2. Bendahara DKM menyerahkan uang yang diperlukan kepada Seksi yang memohon Dana.

3. Data pengeluaran kas kemudian dicatat ke dalam buku kas oleh Bendahara DKM.


(55)

C. Prosedur Pencetakan Laporan Kas Yang Berjalan 1. Bendahara membuat laporan pada kertas dari buku kas. 2. Laporan kemudian di serahkan ke DKM.

3.2.2.1. Flowmap

Flowmap merupakan gambar hubungan antar entitas yang terlibat dalam aliran-aliran dokumen yang ada. Berikut merupakan flowmap yang berjalan pada DKM Jami’ul Anam Kubang Sari III Bandung.

A. Flowmap Penerimaan Kas yang Berjalan


(56)

B. Flowmap Pengeluaran Kas yang Berjalan

Gambar 3.4 Flowmap Pengeluaran Kas yang Berjalan

C. Flowmap Cetak Laporan Kas yang Berjalan


(57)

3.2.2.2. Diagram Konteks

Berikut Diagram Konteks yang berjalan di DKM Jami’ul Anam Kubang Sari III Bandung :

Gambar 3.6 Diagram Konteks yang Berjalan 3.2.2.3. Data Flow Diagram

Berikut ini adalah data flow diagram yang berjalan pada sistem penerimaan dan pengeluaran kas DKM Jami’ul Anam yang berjalan:

3.3.2.1. DFD Level 1 yang Berjalan


(58)

3.3.2.2. DFD Level 2 Proses 1 yang Berjalan

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 1 yang Berjalan 3.3.2.3. DFD Level 2 Proses 3 yang Berjalan

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 3 yang Berjalan


(59)

3.3.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Hasil dari evaluasi sistem penerimaan dan pengeluaran kas DKM Jami’ul Anam yang sedang berjalan, terdapat beberapa kekurangan dalam prosedur-prosedurnya yaitu:

Tabel 3.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No Identifikasi Masalah Pemecahan Masalah

1 Sering terjadi kesalahan (Human error) dalam proses pencatatan dan penghitungan data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas karene masih menggunakan proses manual atau dicatat kedalam buku.

Dalam sistem yang diusulkan, ada proses validasi dan veritifikasi dalam pencatatan dan penghitungan data penerimaan dan pengeluaran kas guna meminimalisir kesalahan.

2 Potensi kehilangan dan kerusakan data transaksi penerimaan dan pengeluaraan kas , lebih besar karena data yang disimpan hanya dicatat dalam sebuah buku.

Dalam sistem yang diusulkan, data-data penerimaan dan pengeluaran kas tersebut yakni data transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, akan terkomputerisasi dan disimpan dalam sebuah database.

3 Belum adanya laporan-laaporan yang dihasilkan secara periodic mengenai penerimaan dan

Dalam sistem yang diusulkan, laporan-laporan mengenai aktivitas penerimaan dan


(60)

pengeluaran kas, sehingga informasi yang dihasilkaan cendrung kurang transparn.

pengeluaran kas dapat dihasilkan dan dicetak secara periodik sehingga informasi yang dihasilkanpun lebih transparan.


(61)

45 4.1. Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara global adalah tahapan kegiatan yang dilakukan seseorang atau kelompok dalam merancang atau membuat sistem sebelum sistem dibuat dengan tujuan sistem yang dibangun sesuai kebutuhan pengguna. Rancangan sistem terdiri dari dua kegiatan penting yaitu kegiatan menentukan bagaimana sistem akan dirancang dan kegiatan mengkonfigurasikan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendapatkan pemecahan masalah yang maksimal.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun suatu rencana perancangan Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas ini mempunyai tujuan yakni sebagai berikut:

1. Agar memenuhi kebutuhan organisasi akan sebuah aplikasi sistem informasi komputeriasasi.

2. Agar sistem komputerisasi dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja pada bagian Bendahara, Sekretaris dan Seksi Perpustakaan DKM Jami’ul Anam dalam mengolah data-data yang berhubungan dengan Penerimaan Dan Pengeluaran Kas masjid.

3. Agar Informasi yang dihasilkan diharapkan lebih cepat dan akurat serta lebih transparan.


(1)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul: “SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PAENGELUARAN KAS PADA DEWAN KEMAKMURAN MASJID

(DKM) JAMI’UL ANAM KUBANG SARI III BANDUNG”.

Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW dan juga kepada keluarganya, kepada sahabatnya dan semoga sampai juga kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, aamiin.

Penyusun menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan dalam mengolah serta menyajikannya. Namun demikian, penyusun telah berusaha untuk menyusun tugas laporan ini dengan sebaik-baiknya dan penyusun berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan ilmu komputer, khususnya bagi penyusun sendiri.

Pada penyusunan skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah banyak membantu memberikan saran dan bimbingan serta dukungan kepada


(2)

vi

penulis. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan rasa hormat kepada :

1. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. Msc., Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Citra Noviyasari, S.Si, M.T., Selaku Ketua Prodi Sistem Informasi. 4. R. Fenny Syafariani, S.Si, M.Stat selaku dosen wali yang telah

membimbing dan memberi banyak masukan selama penyusunan skripsi ini.

5. Syahrul Mauluddin, S.Kom, M.Kom selaku dosen pembimbing yang banyak membantu dengan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini

6. Para dosen Sistem Informasi UNIKOM Bandung yang telah memberikan pengajaran dengan ikhlas dan sabar.

7. Para petugas Sekretariat Program Strudi Sistem Informasi atas kesabaran dalam melayani proses administrasi perkuliahan.

8. Kedua Orang Tua penulis yang memberikan seluruh perhatian serta doa dan dukungannya baik moril maupun materil.

9. Drs. MK Harumin A.K selaku Ketua DKM Jami’ul Anam yang telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Masjid Jami’ul Anam.


(3)

vii

10.Kepada semua teman-teman SI-13 angkatan ’10 UNIKOM yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini

11.Semua pihak yang telah berjasa atas penyelesaian skripsi ini.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun selama ini mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Bandung, Januari 2015


(4)

(5)

(6)