Sistem informasi transaksi YG Photo Studio

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer

Fajar Fauzan Adzani 1.05.08.525

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(2)

iii

rahmat, hidayah dan karunia-Nya dan tidak lupa juga sholawat serta salam penulis limpahkan kepada Nabi Muhamad saw., sehingga penulis dapat dengan lancar menyelasaikan laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Transaksi Yogya Photo Studio. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh sidang tugas akhir jenjang Strata 1 (S1) pada program studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terlalu jauh dari predikat sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang tentunya berguna bagi penulis dan bersifat membangun.

Keberhasilan penulis dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis untuk menyampaikan terimakasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu memberikan material, spiritual dan motivasi yang tak terhingga, antara lain kepada :

1. Allah SWT, yang telah membukakan jalan dan memberikan segala kemudahan atas segala kehendakNya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

2. Nabi Muhammad SAW, yang menjadi jungjungan penulis dalam menjalani kehidupan.


(3)

iv

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

5. Syahrul Mauluddin S.Kom., M.Komselaku Ketua Prodi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

6. Sintya Sukarta, S.T., MT. selaku dosen wali Penulis (SI-11).

7. Novrini Hasti, S.T., MT. selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan pengarahan serta masukan yang sangat berharga kepada penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis (Ibu Tien Kartinah dan Bpk Iwan Gunawan) yang

telah memberikan dorongan semangat serta do’a nya, semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikannya, Amin.

9. Seluruh staff dosen dan sekertaris Program Studi Sistem Informasi.

10. Rekan-rekan mahasiswa/i SI angkatan 2008 khususnya SI 11 atas kebersamaan, dorongan, dan bantuannya.

11. Rekan-rekan senior yang telah membagikan pengalamannya dalam proses penyusunan skripsi ini.

12. Seluruh civitas akademika Universitas Komputer Indonesia. 13. Saudara dan kerabat, yang selalu member nasihat dan saran.

14. Fauziyah Astrid S.Pd., yang membantu mendapatkan tempat penelitian. 15. Priyono.SS, selaku pemimpin Yogya Photo Studio yang mengizinkan


(4)

v penulis.

18. Rena Gracecilia Putri (Alm), yang selalu menghibur saat penulis sedang dalam keadaan penuh fikiran.

19. DKM Baiturrahim, yang selalu membantu dengan doa – doanya setelah pengajian.

20. Ustadz Saefulloh, yang selalu mendoakan setelah melaksanakan isthigosah dan pengajian.

21. Ustadz Asep Toha, yang selalu memberi dukungan moral dan nasihat. 22. Remaja Masjid Baiturrahim, yang selalu memberikan semangat serta doa

untuk menyelesaikan study di Universitas Komputer Indonesia.

23. Teman – teman dari IFR, yang selalu dengan bantuan semangat dan saran. 24. Teman – teman di Barjisa, yang selalu menghilangkan beban fikiran

dengan cara menghibur.

25. Teman – teman WU, yang selalu ada ketika sedang dibutuhkan.

26. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bandung, 12 Febuary 2013


(5)

vi

………..………. ii

KATA PENGANTAR……….………. iii

DAFTAR ISI………. vi

DAFTAR GAMBAR………..………. x

DAFTAR TABEL………. xiii

DAFTAR SIMBOL………..………. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………...………. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah………. 3

1.2.1 Identifikasi Masalah……….………. 3

1.2.2 Rumusan Masalah……….………. 4

1.3 Maksud dan Tujuan………. 5

1.3.1 Maksud Penelitian………. 5

1.3.2 Tujuan Penelitian………..………. 5

1.4 Kegunaan Penelitian………. 6

1.4.1 Kegunaan Praktis………..………. 6

1.4.2 Kegunaan Akademis……….………. 6

1.5 Batasan Masalah……….………. 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian………..………. 8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi………. 9

2.1.1 Pengertian Sistem……….………. 9

2.1.2 Pengertian Sistem Menurut para Ahli………. 10

2.1.3 Karakteristik Sistem………..………. 12

2.1.4 Bentuk Umum Sistem………. 14

2.1.5 Klasifikasi Sistem………..………. 15

2.1.6 Pengertian Informasi……….………. 17

2.1.7 Siklus Informasi………. 18

2.1.8 Kualitas dai Informasi………. 20

2.1.9 Nilai Informasi………..………. 20

2.1.10 Pengertian Sistem Informasi………. 20

2.2 Pengertian Dokumentasi……….………. 22

2.2.1 Pengertian Dokumen……….………. 22

2.2.2 Pengertian Dokumentasi………. 22

2.2.3 Pengertian Foto……….………. 22

2.3 Peninjauan java………...……… 23

2.3.1 Pengertian java………..………. 23

2.3.2 Pengertian Java SE………. 23


(6)

vii

2.4.3 SQL YOG 5.0………. 27

2.4.4 MYSQL server 5.5………. 27

2.5 Konsep Dasar Objek………. 27

2.5.1 Alat Bantu Pemodelan Objek………. 27

2.5.1.1 Use Case Diagram………. 28

2.5.1.2 Activtiy Diagram………. 28

2.5.1.3 Sequence Diagram………. 29

2.5.1.4 Class Diagram………. ………. 29

2.5.1.5 Collaboration Diagram………. 29

2.5.1.6 Component Diagram………. 29

2.5.1.7 Deployment Diagram………..………. 30

2.6 Pengertian jaringan Komputer……….………. 30

2.6.1 Klasifikasi Jaringan………. 31

2.6.2 Tipe Jaringan Komputer………. 32

2.6.3 Topologi Jaringan………..………. 33

2.7 Pengertian Client/Server………..………. 36

2.7.1 Keunggulan………. 37

2.7.2 Kelemahan……….………. 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian………..………. 38

3.1.1 Sejarah Objek Penelitian………. 38

3.1.2 Visi Misi………. 39

3.1.3 Struktur Organisasi………. 39

3.1.4 Deskripsi Tugas……….………. 40

3.2 metode Penelitian………. 42

3.2.1 Desain Penelitian………..………. 42

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data………. 43

3.2.2.1 Sumber Data Primer………. 44

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder………. 45

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem.. .………... 45

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem………. 45

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem………. 46

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan……… 46

3.3 Evaluasi Pengujian Software………..………. 50

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan……….………. 52

4.1.1 Analisis Prosedur yang Berjalan………. 52

4.1.1.1 Use Case Diagram………. 52


(7)

viii

4.2.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan….………. 65

4.2.3.1 Use Case Diagram………..………. 66

4.2.3.2 Skernario Use Case……….………. 66

4.2.3.3 Sequence Diagram………..………. 70

4.2.3.4 Collaboration Diagram………. 82

4.2.3.5 Class Diagram……….………. 91

4.2.3.6 Activity Diagram……….………. 93

4.2.3.7 Deployment Diagram………..………. 103

4.2.3.8 Component Diagram………. 104

4.2.3.9 Pengkodean……….………. 105

4.2.4 Perancangan Antar Muka………..………. 106

4.2.4.1 Perancangan Input………. ………. 107

4.2.4.2 Perancangan Output………...………. 115

4.2.5 Perancangan Arsitektur Jaringan………..………. 119

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi………. 120

5.1.1 Batasan Implementasi………. 120

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak………. 120

5.1.3 Implementasu Perangkat Keras………….………. 121

5.1.4 Implementasi Basis Data………..………. 122

5.1.5 Implementasi Antarmuka……….………. 128

5.1.6 Implementasi Instalasi Program………. 139

5.1.7 Penggunaan Program………. 142

5.2 Pengujian……….………. 158

5.2.1 Rencana Pengujian………. 159

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian………. 160

5.2.2.1 Pengujian Login……….………. 160

5.2.2.2 Pengujian Pengisian data………. 161

5.2.2.2.1 Pengisian Data Pemotretan Halaman Pembokingan…….. 161

5.2.2.2.2 Pengisian Data Paket…….………. 162

5.2.2.2.3 Pengisian Data Ukuran…..………. 163

5.2.2.2.4 Pengisian Data Kertas…….………. 164

5.2.2.2.5 Pengisian Data Template….………. 165

5.2.2.3 Pengujian Proses………..………. 166

5.2.2.3.1 Proses Pemotretan………..………. 166

5.2.2.3.2 Proses Pengeditan………..………. 167

5.2.2.3.3 Proses Hanya Cetak……….………. 169

5.2.2.3.4 Proses Pencetakan ……….………. 170

5.2.2.3.5 Proses Pencetakan Hanya Cetak……...……….. 171


(8)

ix

6.1 Kesimpulan……….………. 175 6.2 Saran……….………. 176 DAFTAR PUSTAKA………...………. 177 LAMPIRAN


(9)

177

Study of Nepal” The Electronic Journal of e-Government Volume 5 Issue

1, pp 87 - 94 ,( ISSN 1479-439X).

Adi Nugroho.2009. Rakayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML dan JAVA. Andi Offset. Yogyakarta.

Prabowo P. Widodo dan Herlawati. 2011.Menggunakan UML. Informatika Bandung. Bandung.

Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta.

Lee Anthony Eddowes(2004) “The Application of Methodologies in e

-Government” Volume 2 Issue 2 2004(115-116),( ISSN: 1479-439X).

Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2002. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur. CV. Andi OFFSET . Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2005. Analisis dan Desain: Sistem Informasi Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Jogiyanto HM. 2008. Analisis dan Design. Yogyakarta. Andi Offset. Yogyakarta.

Asep Wahyudin. 2011. Penggunaan Pengujian White Box dan Black Box. Bandung.


(10)

178

http://oase.kompas.com/read/2009/05/15/20444322/Mempertegas.Eksistensi.Diri. Lewat.Foto/28 Agusus 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/MySQL/ 28 Agustus 2012

http://www.library.upnvj.ac.id/sisteminformasiapotek/bab2/ 29 Agustus 2012 http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_sewa_menyewa_dari_sisi_islam_

definisi_hukum_dan_contoh_kegiatan_sewa_menyewa_dasar/ 29 Agustus 2012

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/09/netbeans-environment-yang- powerfull/ 29 Agustus 2012

http://kursusprivat.com.4201.masterweb.net/ 30 Agustus 2012

http://ilmukomputer.org/category/jaringan-komputer/ 31 Agustus 2012

http://www.cyberkomputer.com/jaringan-komputer/kelebihan-dan-kekurangan- menggunakan-sistem-jaringan-komputer-client-server/ 1 September 2012


(11)

1 1.1Latar Belakang

Dokumentasi merupakan suatu hal yang penting bagi siapa saja, dari anak kecil bahkan balita, remaja, atupun orang dewasa. Dokumentasi yang merupakan foto atau citra merupakaan hal lumrah yang di butuhkan banyak orang ataupun siapa saja. Foto merupakan salah satu dokumentasi yang sangat dibutuhkan karena foto memiliki banyak kegunaan dari menunjukan identitas sesuatu seperti manusia,suatu tempat dan sebagainya. Foto juga sering dipergunakan untuk pencintraan seseorang agar dapat diketahui seperti apa rupa dari seseorang. Foto pun dapat dipergunakan sebagai syarat arsip, bahkan di zaman yang sudah modern ini foto juga dapat digunakan sebagai barang bukti untuk penegakan hukum, karena foto sudah dapat digunakan menjadi bukti fisik yang bisa digunakan, tetapi tentunya harus di teliti dahulu apakah foto itu bukan rekayasa. Bahkan foto dapat dipergunakan untuk mengenang atau menyimpan suatu peristiwa ataupun kejadian pada hidup kita. Peristiwa yang terjadi yang dapat kita simpan, bahkan adapun yang menggunkan foto sebagai alat untuk pengarsipan beberapa dokumen yang penting seperti ijazah, Kartu Tanda Penduduk, Surat Izin Mengemudi, ataupun di pergunakan untuk hal lainya.

Pada era modern ini dokumentasi yang sudah berkembang sudah tidak lagi menggunakan film atau Kodak. Hal ini di dukung dengan banyak nya alat optic


(12)

seperti kamera digital yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan para pemakainya yang menggunakan kamera digital seperti camera pocket, single-lens reflect camera, digital single-lens reflect dan lain-lain. Data dari camera digital ini dapat di simpan dalam perangkat keras atau alat seperti komputer, sebab yang sudah di foto oleh kamera tersebut akan menjadi sebuah data.

Perkembangan Sistem Informasi sudah sangat pesat dari masa ke masa dan pada saat ini dikarenakan karena banyaknya dukungan teknologi maka tidak heran teknologi berkembangan sangat cepat sekali. Sudah banyak beberapa instansi mempergunakan teknologi untuk menopang dan membantu urusan dalam perusahaan atau instansi tersebut, salah satu dari teknologi yang berkembang tesebut adalah di bidang Software atau perangkat lunak yaitu sistem informasi, dan salah satu dari sistem informasi tersebut adalah sistem informasi transaksi

Yogya Photo Studio atau sering di sebut dengan YG Photo Studio ini merupakan suatu studio foto yang bisnis nya ini di bidang dokumentasi pencitraan atau gambar 2 dimensi. Studio ini dapat digunakan sebagai tempat pemotretan, tempat untuk mencetak foto, pembelian aksesoris untuk foto atau kamera, seperti figura untuk foto.

Yogya Photo Studio ini memiliki tidak sedikit pelanggan yang sering datang untuk melakukan dokumentasi atau pemotretan yang kegunaan dari dokumentasi itu digunakan untuk banyak hal bisa dikatakan digunakan untuk kepentingan sesuatu seperti pas foto, foto studio dan lainya. Managerial atau pengelolaan bisnis disini masih menggunakan manual tanpa menggunakan suatu sistem


(13)

informasi ataupun aplikasi untuk membantu pengaturan transaksi walaupun alat yang digunakan sudah menggunakan digital tetapi tetap dalam managerial disini masih menggunakan teknik manual, laporan transaksi pun masih menggunakan pencatatan secara manual dengan mencocokan kwitansi dan ini merupakan suatu kendala pada studio foto ini.

Dari permasalahan yang ada di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Sistem Informasi Transaksi Yogya Photo Studio” system informasi yang dibuat akan berbasis desktop namun terjaring 1 komputer dengan komputer lainnya dengan menggunakan penerapan client-server.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka ada beberapa masalah yang diidentifikasi dan dirumuskan yaitu sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan Permasalahan yang ada pada Yogya Photo Studio ini maka penulis melakukan observasi dan penelitian di Yogya Photo Studio dan mengindentifikasi masalah – masalah yang ada, dan permasalahan yang ada seperti berikut :

1. Belum effektifnya sistem pengelolaan transaksi pembayaran antara konsumen dengan kasir ketika menuliskan kode transaksi, sehingga bagian, pencetak kesulitan dalam mencari kode transaksi.


(14)

2. Sering terjadi kesalahan untuk penulisan kode, yaitu seperti kode ganda pada saat mencantumkan kode transaksi untuk pencetakan foto pelanggan.

3. Dalam pendistribusian data foto, karena para pegawai harus memberikan data melalui tempat penyimpanan luar seperti flashdisk dan pegawai harus memberikan langsung data yang ada kepada divisi lain.

4. Kesulitanya dalam menyiapkan laporan transaksi rutin karena harus menulis dan mengumpulkan semua nota yang ada dan di tulis ulang untuk disesuaikan dengan nota dan dibuat laporan transaksi untuk diberikan kepada pemilik.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari gambaran identifikasi masalah di atas maka di dapatkan rumusan masalah dari permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi transaksi yang ada pada Yogya Photo Studio selama ini.

2. Bagaimana perancangan sistem infomasi transaksi yang ada pada Yogya Photo Studio.

3. Bagaimana menguji sistem infomasi transaksi yang ada pada Yogya Photo Studio.

4. Bagaimana menginplementasikan sistem infomasi transaksi yang ada pada Yogya Photo Studio.


(15)

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi transaksi pada Yogya Photo Studio, yang diharapkan dapat membantu dalam pengolahan data yang nanti manfaatnya itu dapat menjadi lebih baik, cepat dan akurat sehingga penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh perusahaan.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud Penelitian ini adalah membangun suatu Aplikasi sistem informasi pada Yogya Photo Studio guna memaksimalkan sistem yang diterapkan di Yogya Photo Studio.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian yang dilakukan ini ditunjukan atas Tujuan berikut:

1. Untuk mengetahui sistem informasi transaksi yang ada di Yogya Photo Studio selama ini.

2. Untuk menrancang aplikasi sistem informasi transaksi yang ada di Yogya Photo Studio selama ini.

3. Untuk menguji aplikasi sistem informasi transaksi yang ada di Yogya Photo Studio selama ini.

4. Untuk mengimplementasikan aplikasi yang dibuat untuk sistem informasi transaksi yang ada di Yogya Photo Studio selama ini.


(16)

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan Penelitian ini diharpkan dapat berguna secara Praktis maupun secara Akademis.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah di Yogya Photo Studio yaitu:

1. Bagi pegawai Yogya Photo Studio

Memudahkan pegawai dalam melakukan transaksi dengan pelanggan, memudahkan dalam pengelolaan serta menyusun laporan untuk pemilik dan meminimalkan kesalahan yang sering terjadi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi beberapa pihak yaitu:.

1. Bagi Pengembangan ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memajukan ilmu tentang system informasi yang sudah ada agar dapat diterapkan pada kehidupan dan dapat menguntungkan banyak pihak.

2. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu penyumbang fikiran bagi peniti lain atau para akademis lain yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama, sebagai


(17)

informasi dan sebagai pembelajaran serta sekaligus sebagai bahan referensi dalam penulisan.

3. Bagi Peneliti

Berguna untuk meningkatkan wawasan pengetahuan teori ataupun praktek, sebagai bahan pembelajaran untuk mempelajari dalam hal menganalisa, melatih daya fikir dan pada saat mengambil kesimpulan untuk menghasilkan keputusan yang terbaik dalam permasalahan yang ada, dan penelitian ini dipergunakan untuk menyelesaikan skripsi atau tugas akhir.

1.5Batasan Masalah

Berdasarkan uraian mengenai identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak melebarnya permasalahan yang ada yaitu:

1. Pemotretan harus sesuai dengan paket yang ada.

2. Jika melakukan pemotretan dapat di bayar setengahnya dahulu dan setengahnya di bayar saat mengambil foto untuk di cetak.

3. Jika melakukan hanya cetak maka tidak dapat melakukan proses edit foto. 4. Aplikasi ini hanya sebagai aplikasi untuk pengelolaan data, dan berbasis

desktop bukan web.

5. Hanya bisa menambah 1 foto untuk di edit selain paket hanya cetak. 6. Perancangan ini yaitu perancangan dengan menggunakan client-server. 7. Aplikasi ini hanya mengolah data transaksi saja.


(18)

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yogya Photo Studio yang berlokasi di jalan cijerah Bandung, Jawa barat- Indonesia. Metode pengembangan yang di lakukan yaitu menggunakan metode prototype. Penelitian ini dilakukan selama 5 (lima) bulan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2012. Adapun waktu penelitian ini penulis jadwalkan sebagai berikut :


(19)

9

2.1 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi terdari 2 kata yaitu Sistem dan informasi, agar lebih memahami tentang sistem informasi maka akan di jelaskan mengenai sistem, informasi dan sistem informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedur mendefinisikan sebagai : “suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. “(Jogiyanto,H.M., 2002:1).

Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen mendefinisikan sebagai berikut:

“sistem adalah elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan


(20)

menurut Zulkifli amsyah (2005 : 27) adalah "Sistem adalah kumpulan dari elemen - elemen yang berintegerasi untuk mencapai tujuan tertentu."

Menurut Raymond McLeod, Jr dan George Schell (2004 : 9) adalah "Sistem adalah sekelompok elemen -elemen yang terintegerasi dengan maksud yang sama mencapai suatu tujuan."

Menurut Azhar Susanto : (2004 : 18) yaitu "Sistem adalah sebagai kumpulan/group dari bagian/ komponen apa pun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu."

2.1.2 Pengertian Sistem Menurut para Ahli

Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani. sistem yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Ada pun pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :

1. L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.


(21)

2. John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.

3. C.W. Churchman.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

4. J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.

5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.


(22)

2.1.3 Karakteristik Sistem

Pada saat ini definisi tentang sistem telah banyak dikemukakan diantaranya sistem menurut Jeffry Fitz Gerald dikutip dari jogiyanto (2005:1) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. Dari pengertian sistem diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja atau elemen–elemen yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sistem sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environmets), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen Sistem

Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Batas Sistem

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka dapat dipisahkan dan


(23)

dibedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

4. Penghubung Sistem

Media perantara antara subsistem yang satu dengan subsistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan sistem

Masuk (input) adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masuk dapat berupa masukan perawatan (maintance input) dan masukan sinyal (signal input). 6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem mempunyai bagian pengolah yang akan mengubah input menjadi output.


(24)

8. Sasaran sistem

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang akan dihasilkan. Dengan kata lain, suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya.

Input Pengolahan Output

Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Sub Sistem Boundary

Lingkungan Luar Interface

Boundary Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain. Penerbit: Andi Offset. Yogyakarta)

2.1.4 Bentuk Umum Sistem

Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan, pengolahan, dan keluaran. Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau bahkan lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang di rencanakan sebelumnya.


(25)

Gambar 2.2 Bentuk umum sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain. Penerbit: Andi, Yogyakarta)

2.1.5 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini. (Jogiyanto, H.M, 2008:6)

a. Sistem Menurut Bentuk Fisiknya : 1. Sistem Abstrak (abstract system)

Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara fisik.

2. Sistem Fisik (physical system)

Sistem fisik merupakan system yang ada secara fisik. b. Sistem Menurut Terjadinya Sistem :

1. Sistem Alamiah (natural system)

Sistem Alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam tidak dibuat manusia.


(26)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. c. Sistem Menurut Kejadian Masa Depan

1. Sistem Tertentu (deterministic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di prediksi.

2. Sistem Tak Tentu (probabilistic system)

Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Menurut Sifatnya

1. Sistem Tertutup (closed system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar – benar tertutup).

2. Sistem Terbuka (open system)

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.


(27)

2.1.6 Pengertian Informasi

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima Andri Kristanto( 2003: 6).

Menyangkut pengertian Informasi menurut Gordon dikutip dari jogiyanto (2005:8), berpendapat bahwa: “Informasi ialah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai piker yang nyata bagi pembuat keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”. Sumber informasi adalah data, data adalah realitas atau kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian nyata tetapi data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti penting bagi pemakainya sehingga data tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang berharga, berguna seperti apa yang dibutuhkan.

Suatu informasi dapat dikatakan berkualitas apabila memenuhi 3 hal, yaitu :

Akurat (Accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas Mencerminkan maksudnya.


(28)

Tepat pada waktunya (Timeliness), berarti Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi.

Relevan (Relevance), berarti informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang berbeda.

Adapun pengertian lain menurut Jogiyanto, H.M (2008:8) lnformasi adalah data yang diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

2.1.7 Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

Data diolah sehingga menghasilkan informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat suatu data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sebuah model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle), siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).


(29)

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna. Data yang diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan serta diwujudkan denga suatu tindakan yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan dianggap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterustnya sehingga membentuk suatu siklus.

Gambar di bawahakan menjelaskan tetang siklus informasi sebagai berikut:

Gambar 2.3 Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis Dan Desain. Penerbit: Andi, Yogyakarta)


(30)

2.1.8 Kualitas dari Informasi

Menurut Jogiyanto, H.M (2008:10) Kualitas dari suatu informasi biasanya ditentukan oleh tiga hal, yaitu :

1. Tepat pada waktunya (on time), berarti informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasn di dalam pengambilan keputusan.

2. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

3. Relevan (relevance) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.9 Nilai Informasi

Nilai dari suatu informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya pendapatannya, suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.1.10 Pengertian Sistem Informasi

menurut Rommey(1997:16) yang dialih bahasakan oleh Krismiaji(2012;12) sistem informasi adalah cara - cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk


(31)

menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Definisi tentang sistem Informasi menurut Robert A.Leitch dan K.Rosce Davis yang dikutip dari Jogiyanto (2005:11) adalah: “ suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. Dapat diartiakan bahwa sistem informasi adalah sistem yang menerima data dari lingkungan yang berupa input dan memanipulasi data tersebut untuk memproses data agar dapat menghasilkan output yang berupa informasi.

Menurut Azhar Susanto (2004: 55) adalah "Sistem informasi adalah kumpulan dari sub-sub sitem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna."

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) adalah "Sistem informasi adalah" suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan."


(32)

2.2 pengertian Dokumentasi

Pengertian dokumentasi berasal dari kata dokumen. Untuk lebih memahami tentang dokumentasi dan beberapa yang terkait dengan dokumentasi, citra, ataupun foto dapat di pahami di bawah berikut.

2.2.1 Pengertian Dokumen

Menurut Sugiyono (2007: 329) menyatakan bahwa Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan, gambar, atau

karya-karya monumentaldari seseorang”.

2.2.2 Pengertian Dokumentasi

Dokumentasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia didefinisikan sebagai sesuatu yang tertulis , tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau keterangan. Adapun definisi dokumentasi adalah pemberian atau pengumpulan bukti-bukti dan keterangan.

2.2.3 Pengertian Foto

Foto adalah mesin pemutar waktu. Kenangan indah, bahagia, tawa dan cinta terperangkap di dalamnya. Dengan melihatnya, kita seolah tersedot ke ruang dan waktu foto itu dibuat. Sebegitu pentingnya, sehingga mencetak foto bukan sekedar pekerjaan.


(33)

2.3 Peninjauan Java

Java adalah sebuah bahasa pemograman. Untuk memahami tentang bahasa pemograman Java maka akan dijelaskan tentang Java dan komponen-komponen lainnya yang berkaitan dengan bahasa pemograman ini, karena bahasa pemograman ini merupakan bahasa yang paling mudah, untuk pemahaman sebagai berikut.

2.3.1 Pengertian Java

Java merupakan sebuah bahasa pemograman yang di gunakan di computer dan Sebagai sebuah bahasa pemrograman, Java dapat membuat seluruh bentuk aplikasi, desktop, web dan lainnya, sebagaimana dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman konvensional yang lain. Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek (OOP) dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya terfokus pada satu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi dan bersifat open source.

2.3.2 Pengertian Java SE

Java Platform Standard Edition atau yang dapat disingkat menjadi Java SE merupakan suatu platform yang banyak digunakan untuk pemograman dalam bahasa Java itu sendiri. Java Platform tersebut digunakan untuk menjalankan program yang sebelumnya telah dibuat melalui penggunaan JDK atau Java Development Kit. Java Platform tersebut bisa di bayangkan sebagai virtual machine tempat program Java berjalan sekumpulan library atau package yang dibuktikan.


(34)

2.3.3 Pengertian JDK

Java Development Kit atau disingkat JDK adalah software development kit untuk bahasa pemograman Java. Alat bantu yang digunakan untuk membuat program dalam bahasa pemograman Java.

2.3.4 Pegertian AWT Package

Abstract window toolkit atau disingkat AWT adalah alat pengembangan software asli milik java yang khusus ditunjukan untuk membuat GUI (Graphical User Interface). Hal ini memiliki kaitan dengan pembuatan dan pengaturan window.

2.3.5 Pegertian Platform

Platform adalah gabungan anatra arsitekltur hardware dan software yang berjalan di atasnya yang merupakan tempat pemograman. Platform adalah salah satu bagian utama dalam pengembangan software. Program yang di kembangkan untuk platform tertentu tidak dapat dijalankan pada platform lainnya. Java adalah bahasa pemograman yang memiliki sifat multiplatform.

2.4 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah sebagai berikut :


(35)

2.4.1 Net Beans 6.7

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE)berbasiskan Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat bejalan di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris. Suatu IDE adalah lingkup pemrograman yang diintegrasikan kedalam suatu aplikasi perangkat lunak yang menyediakan pembangun Graphic User Interface (GUI), suatu text atau kode editor, suatu compiler atau interpreter dan suatu debugger.

Netbeans merupakan software development yang Open Source

2.4.2 Data base MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau yang dikenal dengan DBMS (database management system), database ini multithread, multi-user. Kekuatan MySQL tidak ditopang oleh sebuah komunitas, seperti Apache, yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh pemilik masing-masing, tetapi MySQL didukung penuh oleh sebuah perusahaaan profesional dan komersil, yakni MySQL AB dari Swedia.

MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public license). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan


(36)

turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).

Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya, terutama dalam kecapatan. Berikut ini beberapa keistimewaan MySQL, antara lain :

1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lain.

2. Multi User

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

3. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.

4. Scalability dan limits

MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.


(37)

2.4.3 SQL YOG 5.0

SQLyog adalah aplikasi client MySQL yang sangat populer digunakan di Indonesia. Aplikasi ini memiliki banyak fitur yang memudahkan pengguna melakukan administrasi maupun melakukan pengolahan data MySQL.

SQLyog ini aplikasi yang digunakan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain, agar satu komputer dengan komputer dapat saling mengakses dapat dikatakan aplikasi adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk menerapkan client server.

2.4.4 MYSQL server 5.5

MYSQL server 5.5 merupakan suatu aplikasi lanjutan dari MYSQL untuk memerapkan client server. Aplikasi digunakan sebagai server pusat yang nanti para client dapat mengakses data yang di butuhkan dari komputer yang di jadikan server.

2.5 Konsep Dasar Objek

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati ( 2011 : 1 ) class adalah tempat berkumpulnya objek yang merupakan cirri khas pemrograman berorientasi objek.

2.5.1 Alat Bantu Pemodelan Objek

UML singkatan dari Unified Modeling Languages yang berarti bahasa pemodelan standar. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herawati ( 2011 : 6 )


(38)

Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti.

Berikut adalah beberapa model UML, diagramnya sebagai berikut:

2.5.1.1Use Case Diagram

Bersifat Statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan actor-aktor ( suatu jenis khusus dari kelas ) diagram ini terutama sangat penting dalam untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku sebuah sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 21 ) Use Case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.

2.5.1.2Activity Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 143 ) Diagram aktifitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktifitas menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk aksi-aksi. Ketika digunakan dalam pemoelan software, diagram aktifitas merepsentasikan pemanggilan suatu fungsi tertentu misalnya call. Sedangkan bila dimodelkan dalam pemodelan bisnis, diagram ini menggambarkan aktifitas yang dipicu oleh kejadian-kejadian di luar seperti pemesanan atau kejadian-kejadian internal.


(39)

2.5.1.3 Sequence Diagram.

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 174 ) Diagram sequence dimaksudkan untuk mengembangkan komunikasi antara objek, bukan memanipulasi data saat berkomunikasi.

2.5.1.4 Class Diagram

Class diagram menurut Munawar (2005 : 28) merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.

2.5.1.5 Collaboration Diagram

Collaboration diagram menurut Munawar (2005 : 101) adalah perluasan dari objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek yang hubungannya satu dengan yang lain. Collaboration diagram menunnjukkan mesage-message objek yang dikirim satu sama lain.

2.5.1.6 Component Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 93) manfaat diagram komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain. Dalam membongkar pasang komponen yang perlu diperhatikan adalah batasan (Boundary) komponen itu.


(40)

2.5.1.7 Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2005 : 125), menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

2.6 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer adalah:

1. Membagi sumber daya: contohnya berbagi pemakaian printer, CPU, memori, harddisk

2. Komunikasi: contohnya surat elektronik, instant messaging, chatting 3. Akses informasi: contohnya web browsing

Agar dapat mencapai tujuan yang sama, setiap bagian dari jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.


(41)

2.6.1 Klasifikasi Jaringan Berdasarkan skala :

1. Local Area Network (LAN): suatu jaringan komputer yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dengan jarak yang terbatas.

2. Metropolitant Area Network (MAN): prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km.

3. Wide Area Network (WAN): jaraknya antar kota, negara, dan benua. ini sama dengan internet.

Berdasarkan fungsi

Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja. Karena itu berdasarkan fungsinya maka ada dua jenis jaringan komputer:

1. Client-server

Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer web server. Atau bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah server jtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer


(42)

dengan multi service yaitu mail server, web server, file server, database server dan lainnya.

2. Peer-to-peer

Yaitu jaringan komputer dimana setiap host dapat menjadi server dan juga menjadi client secara bersamaan. Contohnya dalam file sharing antar komputer di Jaringan Windows Network Neighbourhood ada 5 komputer (kita beri nama A,B,C,D dan E) yang memberi hak akses terhadap file yang dimilikinya. Pada satu saat A mengakses file share dari B bernama data_nilai.xls dan juga memberi akses file soal_uas.doc kepada C. Saat A mengakses file dari B maka A berfungsi sebagai client dan saat A memberi akses file kepada C maka A berfungsi sebagai server. Kedua fungsi itu dilakukan oleh A secara bersamaan maka jaringan seperti ini dinamakan peer to peer.

2.6.2 Tipe Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network) atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu : a. Local Area Network (LAN)


(43)

LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa (leased line).

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang menghubungkan ATM, internet.

2.6.3 Topologi Jaringan

Topologi jaringan komputer, menurut Andri Kristanto (2003 : 21) adalah pola hubungan antar terminal dalam suatu jaringan komputer. Topologi secara fisik dari suatu jaringan merajuk kepada konfigurasi kabel, computer, dan perangkatnya.


(44)

1. Topologi Bus

Topologi Linear Bus (Garis lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation dan semua perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbon).

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus

(Sumber : Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta) 2. Topologi Star

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melewati sebuah concentrator. Data yang dikirim ke jaringan local akan melewati concentrator sebelum melanjutkan ke tempat tujuannya. Concentrator akan mengatur dan mengendalikan keseluruh fungsi jaringan, dan juga bertindak sebagai repeater (penguat alitan data). Konfigurasi pada jaringan model ini menggunakan kabel twisted pair, dan dapat digunakan pula kabel coaxial atau kabel fibre optic.


(45)

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Star

(Sumber : Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta) 3. Topologi Ring (cincin)

Topologi ring (cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin (lingkaran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam lingkaran star-wired ring.

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Ring (cincin)


(46)

4. Topologi Tree (pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi bus dan star, yang mana terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi bus.

Diabawah ini merupakan gambar dari topologi jaringan tree.

Gambar 2.7 Topologi Jaringan Tree (pohon)

(Sumber : Andri Kristanto. 2003. Jaringan Komputer. Gava Media. Yogyakarta)

2.7 Pengertian Client/Server

Berdasarkan fungsi : Pada dasarnya setiap jaringan komputer ada yang berfungsi sebagai client dan juga server. Tetapi ada jaringan yang memiliki komputer yang khusus didedikasikan sebagai server sedangkan yang lain sebagai client. Ada juga yang tidak memiliki komputer yang khusus berfungsi sebagai server saja.


(47)

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

2.7.1 Keunggulan

1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.

2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan

3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server.

2.7.2 Kelemahan

1. Biaya operasional relatif lebih mahal.

2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.

3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.


(48)

38

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan dikaji oleh penulis yaitu “Sistem Informasi Transaksi Yogya Photo Studio” Penelitian dilakukan di Jl. melong asih no 42 Cijerah Bandung. Penulis melakukan observasi dan wawancara terhadap pegawai Yogya Photo Studio.

3.1.1 Sejarah Objek Penelitian

Yogya Photo Studio merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Fotografi atau pencitraan yang perusahaan ini berlokasi di Jl. melong asih no 42 Cijerah Bandung. Nama perusahaan ini di ambil dari asal kata Yogya yaitu tempat asal atau kampung halaman pemilik studio ini, pemilik perusahaan ini merupakan Sarjana Seni dan beliau sudah menekuni hobi fotografi ini dari dulu.

Berawal dari hobi beliau terus menekuni bidang fotografi tanpa pernah kenal menyerah dan ketika telah ditekuni beberapa tahun beliau memeberanikan untuk memulai bisnis di bidang fotografi untuk, yaitu dengan membuka studio foto dengan nama Yogya Photo Studio atau yang biasa di singkat menjadi YG photo. Awalnya bisnis ini berjalan hanya dengan beberapa orang yaitu dalam ruang lingkup keluarga


(49)

tetapi sekarang bisnis ini sudah berkembang dan memiliki kurang lebih 20- 20 pegawai.

3.1.2 Visi Misi

a. Visi

Menjadi perusahaan terbarik di bidang Fotografi atau pencitraan dan dipercaya oleh mayarakat.

b. Misi

Memberikan pelayan terbaik ke pada pelanggan dengan mengutamakan kualitas barang.

3.1.3 Struktur Organisasi

Dalam suatu perusahaan yang berdiri dan berjalan pasti di dalamnya ada suatu tatanan organisasi yaitu struktur organisasi yang mengatur jalan nya suatu perusahaan agar perusahaan itu tidak keluar dari jalur dan sudah ada yang mengatur untuk tugas yang dilakukan masing – masing orang atau staff yang sudah memiliki tugas masing – masing.

Suatu oraganisasi membutuhkan suatu pembagian kerja atau porsi kerja yang di butuhkan oleh masing masing staff yang nanti akan berkerjasama untuk mencapai suatu tujuan dan visi misi yang telah di buat serta mensukseskan kerjasama yang ada.


(50)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Yogya Photo Studio

3.1.4 Deskripsi Tugas

Menurut Jogiyanto ( 2005 : 28 ) Deskripsi tugas merupakan suatu rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang, fungsi dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang personil di dalam suatu organisasi.

Berikut adalah deskripsi tugas pada Yogya Photo Studio : a. Pimpinan Perusahaan

1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan perusahaan. 2. Membuat dan menetapkan peraturan-peraturan perusahaan.


(51)

b. Kepegawaian

1. Bertanggung jawab atas kegiatan para fotografer dan editor di perusahaan. 2. Sebagai pengawas dan pemantau kelayakan alat - alat.

c. Fotografer

1. Melakukan pemotretan

2. Bertanggung jawab atas studio. d. Editor

1. Mengedit foto yang sudah di foto oleh fotografer. 3. Mengatur foto mana yang layak untuk di cetak. e. Keuangan

1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran perusahaan. 2. Membuat laporan kepada Pemimpin atau Pemilik. f. Administrasi

1. Bertanggung jawab atas segala kegiatan Transaksi dengan Pelanggan. 2. Melayani Pelanggan dengan baik.

g. Gudang

1. Bertanggung jawab terhadap Stock kertas foto, figura, tinta dan semua perlengkapan percetakan foto atau aksesoris.

2. Memelihara atau merawat barang h. Bagian Pencetak

1. Bertanggung jawab terhadap kualitas foto yang dicetak.


(52)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara umum.

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data-data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut.

3.2.1 Desain Penelitian

Jenis metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif (descriptive reasearch). Metode deskriptif yaitu membuat deskriptif, gambaran (dari sekelompok manusia, objek, kondisi, pada masa sekarang) secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan antar fenomena yang mempunyai kriteria.

Metode action atau tindakan merupakan penelitian langsung, disertai dengan praktek di lapangan. Setelah mengetahui gambaran dari objek yang akan diteliti selanjutnya diambil tindakan untuk membuat suatu program system informasi


(53)

akademik yang akan dilaksanakan secara sistematis dan terencana, serta mempunyai nilai perbaikan yang signifikan. Penelitian tindakan ini lebih efektif, karena akan terlihat langsung hasilnya. Salah satu syarat dalam melakukan penelitian tindakan adalah adanya keinginan dari orang yang memilki masalah untuk mengidentifikasi masalah yang ada dan mempunyai keinginan untuk memecahkannya.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk mendapat informasi yang dibutuhkan guna merancang perangkat lunak berbasis agar sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Dalam kegiatan pengumpulan data ini penulis menggunakan data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data primer dengan menggunakan teknik wawancara dan Observasi.

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di


(54)

lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.

Dan wawancara Menurut pengertiannya wawancara adalah Tekhnik pengumpulan dataatau informasi dari “informan” dan atau “Responden” yang sudah di tetapkan, di lakukandengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yanghendak di capai.Menurut beberapa ahli, wawancara juga di definiusikan sebagai berikut :Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakankomunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( Tanya jawab ) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung.

2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Dengan data sekunder peneliti memperoleh data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh adalah daftar buku yang di gunakan dan data – data yang lain kemudian akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penelitian.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Sumber data primer terdiri dari : a. Observasi dan Pengamatan

Observasi ini dilakukan dengan cara peninjauan langsung atau pengamatan langsung di Yogya Photo Studio.


(55)

b. Wawancara atau Interview

Wawancara ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan terhadap pegawai yang ada di Yogya Photo Studio, yang selain itu penulis juga melakukan wawancara kepada pelanggan yang berkunjung ke Yogya Photo Studio sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan yang ada.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data ini berisi data-data berupa teori-teori yang berasal dari berbagai literature. Data sekunder yang penulis ambil yaitu dari dokumen yang ada di Yogya Photo Studio.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem menggambarkan beberapa tahapan-tahapan dalam proses penelitian yaitu untuk memecahkan masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan dari penelitian serta pengembangan sistem.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem.

Metode pendekatan sistem yang penulis gunakan adalah metode pendekatan sistem yang berorientasi objek (Object-Oriented Analysis and Design) atau UML (Undifined Modern Language).


(56)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Didalam pengembangan sistem, metode yang digunakan penulis adalah prototype, menurut Yasmi Afrizal dan Wahyuni (2011) : tahap-tahap pengembangan prototype adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan kebutuhan : developer dank lien bertemu untuk dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan

b. Perancangan : erancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menadi dasar pengembanan prototype.

c. Evaluasi prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk menjelaskan kebutuhan software.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun beberapa alat bantu yang dapat digunakan dalam analisis dan perancangan sistem dalam metode pendekatan sistem berorientasi objek diantaranya adalah:

1. Use Case

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 21 ) Use Case menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem berupa komponen, kejadian atau kelas.


(57)

1. Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

2. Menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user 3. Mengfokuskan pada proses komputerisasi (automated processes) 4. Menggambarkan hubungan antara use case dan actor

5. Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user)

6. Secara umum use case adalah Pola perilaku system, Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor

2. Activity Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 143 ) Diagram aktifitas lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan model bisnis juga. Diagram aktifitas menunjukan aktifitas sistem dalam bentuk aksi-aksi.

Adapun penjelasan Activity diagram yaitu sebagai berikut ini:

1. Menggambarkan proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah proses

2. Dipakai pada business modeling untuk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis


(58)

3. Struktur diagram ini mirip flowchart atau Data Flow Diagram pada perancangan terstruktur

4. Sangat bermanfaat apabila kita membuat diagram ini terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah proses untuk membantu memahami proses secara keseluruhan

5. Activity diagram dibuat berdasarkan sebuah atau beberapa use case pada use case diagram

3. Sequence Diagram.

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 174 ) Diagram sequence dimaksudkan untuk mengembangkan komunikasi antara objek, bukan memanipulasi data saat berkomunikasi.

4. Class Diagram

Class diagram menurut Munawar (2005 : 28) merupakan himpunan dari objek-objek yang sejenis. Sebuah objek memiliki keadaan sesaat (state) dan perilaku (behavior). State sebuah objek adalah kondisi objek tersebut yang dinyatakan dalam attribute/properties. Sedangkan perilaku suatu objek mendefinisikan bagaimana sebuah objek bertindak/beraksi dan memberikan reaksi.


(59)

1. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek.

2. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

3. Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

4. Class memiliki tiga area pokok : 1. Nama (dan stereotype)

2. Atribut 3. Metoda

5. Collaboration Diagram

Collaboration diagram menurut Munawar ( 2005 : 101 ) adalah perluasan dari objek diagram. Objek diagram menunjukkan objek-objek yang hubungannya satu dengan yang lain. Collaboration diagram menunnjukkan mesage-message objek yang dikirim satu sama lain.

6. Component Diagram

Menurut Prabowo Pudjo Widodo dan Herlawati ( 2011 : 93) manfaat diagram komponen adalah bila ada salah satu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan


(60)

tujuan sistem, kita tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain. Dalam membongkar pasang komponen yang perlu diperhatikan adalah batasan (Boundary) komponen itu.

7. Deployment Diagram

Deployment diagram menurut Munawar (2005 : 125), menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

3.3 Evaluasi Pengujian Software

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Menurut Asep Wahyudin (2011) : Black Box lebih fokus pada kebutuhan fungsional software, black box bukanlah sebuah alternative untuk selanjutnya melakukan white box namun lebih kepada untuk menemukan kelas error yang berbeda. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Black Box biasanya menemukan beberapa error diantaranya adalah function yang salah/hilang, interface yang error, error dalam struktur data atau di luar akses database, dll.


(61)

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan Interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

Adapun beberapa metode dalam black box testing yang digunakan oleh penulis :

1. Equivalence Partioning

Jika inputan adalah range atau nilai yang spesifik, 1 yang benar dan 2 yang salah akan ditemukan. Jika kondisi input adalah Boolean, 1 jawaban benar dan 1 jawaban yang salah akan ditemukan.

2. Robustness Testing

Data yang dipilih atau diinputkan diluar ketentuan yang seharusnya misalnya data yang menjadi ketentuan untuk di inputkan adalah 1-5 sementara dengan robustness testing kita menginputkan angka lebih dari 5 dan kurang dari 1. Data yang diinputkan adalah data yang abnormal.

3. Endurance Testing

Test yang dilakukan berulang kali untuk mengetahui ketahanan atau kemampuan sistem. Misalnya kita melakukan input data number secara terus menerus dalam beberapa jam.


(62)

52

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan ini dapat dimaksudkan untuk mempelajari suatu sistem yang sedang dijalanakan oleh suatu organisasi, sehingga mampu memperkirakan dan merincikan seluruh dokumen ataupun prosedur yang terlibat dalam fungsionalitas organisasi ataupun perushaan tersebut.

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Berjalan

Analisis terhadap sistem yang berjalan perlu dilakukan sebelumnya, dikarenakan akan memperbaiki sistem yang ada, untuk mendapatkan suatu solusi untuk permasalahan yang akan timbul dalam sistem tersebut, jika dalam sistem tersebut ada beberapa permasalahan yang terjadi maka analisis sistem yang berjalan ini perlu dilakukan untuk membuat suatu perancangan sistem yang baru, karena akan dilakukannya perancangan sistem yang akan diusulkan. Dan dilakukan analisis terhadap hal-hal yang menjadi tujuan pemakai sehingga masalah tersebut dapat didefinisikan secara jelas.

4.1.1.1 Use Case Diagram

Use Case Diagram memperlihatkan hubungan diantara aktor dan use case. Aktor merepresentasikan seorang user atau subsistem lain yang akan berinteraksi dengan sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan


(63)

interaksi antara user dengan sistem. Fungsionalitas sistem didefinisikan ke dalam use case dari sudut eksternal sistem yang berguna untuk uji kelayakan sistem.

Gambar 4.1 Use Case Diagram Sistem Informasi Transaksi Yang Berjalan 4.1.1.2 Skenario Use Case

Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan kita gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut. Adapun tahapan-tahapan sekenario use case Transaksi yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Use Case : pembokingan Aktor : konsumen,pegawai


(64)

Tujuan : melakukan pembokingan

Tabel 4.1 Tabel Skenario Use Case Pembokingan

Pegawai Sistem

1. Melakukan pembokingan untuk pemotretan

2. Memeriksa data pembokingan 3. Menerima informasi pembokingan

4. Membuat nota pemotretan

5. Memeriksa No Studio yang kosong 6. Menerima nota pemotretan

7. Menerima informasi No studio Pemotretan

2. Nama Use Case : pemotretan

Aktor : konsumen, pegawai

Tujuan : memanipulasi data pemotretan Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Pemotretan

Konsumen Sistem

1. Menyerahkan nota pemotretan


(65)

3. Menerima informasi Pemotretan 4. Melakukan pemotretan

5. Memanipulasi nota pemotretan

3. Nama Use Case : Pengeditan

Aktor : pegawai

Tujuan : Memanipulasi data pemotretan Tabel 4.3 Tabel Skenario Use Case Pengeditan

Pegawai Sistem

1. Menyerahkan nota pemotretan 2. Menyerahkan Data pemotretan

3. Memanipulasi nota pemotretan 4.Memanipulasi Data pemotretan

4. Nama Use Case : Pencetakan

Aktor : Pegawai

Tujuan : memanipulasi data pemotretan

Tabel 4.4 Tabel Skenario Use Case Pencetakan

Pegawai Sistem


(66)

2. Menyerahkan data pemotretan

3.Menerima nota pemotretan 4.menerima data pemotretan 5.memanipulasi nota pemotretan 6.mencetak data foto

5. Nama Use Case : Pembayaran

Aktor : Pegawai,konsumen Tujuan : melakukan pembayaran

Tabel 4.5 Tabel Skenario Use Case Pembayaran

Pegawai Sistem Konsumen

1. menyerahkan nota pemoretan

2.menyerahkan foto yang telah dicetak

3. menerima nota pemotretan

4.menerima foto yang telah dicetak

5.menyerahkan nota pemotretan


(67)

6.memeriksa nota pemotretan

7.melakukan pembayaran 8.menerima pembayaran

9.memberikan foto yang dicetak

10. menerima foto yang dicetak

4.1.1.3 Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk menggambarkan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam suatu sistem. Agar dapat lebih memahami tentang sistem yang akan dibuat, maka perlu dibuatkan activity diagram tentang sistem yang sedang berjalan, yaitu:

a. Deskripsi :

Konsumen melakukan pembokingan untuk pemotretan apabila tidak ada konsumen akan menerima informasi belum melakukan pembokingan jika ada akan dibuatkan nota dan diberitahu studio yang akan digunakan nantinya.


(68)

Gambar 4.2 Activity Diagram Pembokingan Yang Berjalan b. Deskripsi :

Konsumen menyerahkan nota pemotretan lalu sistem memeriksa nota pemotretan jika tidak cocok atau sesuai maka konsumen akan menerima informasi jika cocok maka akan melakukan pemotretan dan sistem memanipulasi


(69)

Gambar 4.3 Activity Diagram Use Case Pemotretan c. Deskripsi :

Pegawai menyerahkan nota pemotretan dan memberikan data


(70)

d. Deskripsi :

Pegawai menyerahkan nota pemotretan dan data pemotretan atau data foto untuk di cetak, sistem menerima nota pemotretan dan data pemotretan yang selanjutnya pencetak memanipulasi nota pemotretan lalu mencetak foto.

Gambar 4.5 Activity Diagram Pencetakan Yang Berjalan

e. Deskripsi :

Pegawai setelah mencetak maka akan memberikan foto yang teah di cetak dan nota pemotretan.


(71)

Gambar 4.6 Activity Diagram Penyerahan foto Yang Berjalan

f. Deskripsi :

Konsumen menyerahkan nota pemotretan yang akan di periksa oleh pegawai yang setelah diperiksa dan menyiapkan foto yang telah dicetak kemudian konsumen melakukan pembayaran lalu kasir memberikan foto yang telah dicetak


(72)

4.1.2 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan, penulis menemukan beberapa permasalahan baik itu secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi kinerja terhadap sistem yang ada. Masalah-masalah ini apabila jika ditinjau lebih jauh lagi akan berpengaruh terhadap pengembangan sistem nantinya.

Setelah melakukan identifikasi terhadap penyebab permasalahan yang ada, penulis juga melakukan pengamatan dan wawancara dengan maksud untuk mengumpulkan fakta atau data yang menjadi permasalahan pada sistem ini. Adapun masalah-masalahnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

No Permasalahan Bagian Rencana Solusi

1. Proses pembokingan masih belum terkomputerisasi yaitu pencatatan dalam bentuk pembukuan dan nota yang berangkap rangkap tanpa ada cadangan yang tersimpan, yang resiko data rusak ataupun hilang lebih besar.

Pegawai Membangun Sistem Informasi yang dapat membantu masalah pembokingan sehingga dapat memperkecil resiko kehilangan dan kerusakan data


(73)

2. Sering terjadian kesalahan ataupun pengkodeaan ganda no pemotretan untuk nota yang membuat bagian – bagian yang lain kebingungan

Pegawai Membangun Sistem Informasi yang dapat menghilangkan

pengkodean ganda ataupun redudansi.

3. Dalam proses memberikan data foto dan nota actor yang terlibat seperti fotografer, editor, pencetak harus meninggalkan tempat dia bertugas dan memberikan data dan nota ke bagian selanjutnya.

Pegawai Membangun Sistem Informasi yang dapat terjaring 1 sama lain agar bagian - bagian lain dapat terhubung tanpa harus meninggalkan tempat dia bertugas.

4. Proses pembuatan laporan membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya kurang akurat dikarenakan kasir harus mencari data-data yang jumlahnya banyak yang telah di arsipkan sebelumnya.

Pegawai Membangun Sistem Informasi yang dapat membuat laporan lebih akurat dan tidak

membutuhkan waktu yang lama dalam proses

pencarian data dan pencocokan data.


(74)

4.2 Perancangan Sistem

Perencanaan sistem merupakan syarat untuk melakukan pengembangan sistem. Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem. 2. Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi.

4. Menggambarkan sistem yang akan dibentuk, berupa peng-gambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

5. Konfigurasi komponen software dan hardware sistem. 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem yang akan diaplikasikan ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum kepada pengguna tentang sistem yang akan dibangun dan mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Tujuan perancangan sistem informasi ini akan diuraikan sebagai berikut : 1. Untuk mengurangi kekurangan dan kelemahan–kelemahan yang ada pada sistem sebelumnya serta meningkatkan ketepatan, kecepatan dan keakuratan informasi yang dibutuhkan.


(1)

asal dan mengembalikan data seperti awal

dibatalkan dan kembali seperti awal

Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Log out

Keluar dari form pemotretan

Form data pemotretan dapat di tutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol refresh

Menampilkam form seperti saat pertama kali di buka

Mengembalikan form seperti saat pertama kali di buka

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol reset

Merubah data pemotretan seperti awal Data pemotretan telah direset

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.3.5 Proses Pencetakan Hanya Cetak

Tabel 5.34 Pengujian Proses Pencetakan Hanya Cetak Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik tombol edit Mengambil data untuk di edit

Data

pemotretan dan pencetakan dapat di edit

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol update Merubah data pemotretan

Data pemotretan dapat di update

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Cek data

Melihat data yang telah di edit

Data pemotretan yang telah di update muncul

[ X ] Diterima [ ] Ditolak


(2)

172

Klik tombol asal

Membatalkan proses dan mengembalikan data seperti awal

Proses berhasil dibatalkan dan kembali seperti awal

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Log out

Keluar dari form pencetakan hanya cetak

Form data pencetakan hanya cetak dapat di tutup

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol refresh

Menampilkam form seperti saat pertama kali di buka

Mengembalikan form seperti saat pertama kali di buka

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol reset

Merubah data pemotretan seperti awal Data pemotretan telah direset

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.3.6 Pengujian Pembayaran

Tabel 5.35 Pengujian Laporan Pembayaran Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik tombol edit Mengambil data yang ada

Data barang dapat di ambil sesuai harapan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol update Mengubah data

Data dapat di update sesuai harapan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak Klik tombol

Hapus

Dapat menghapus data yang ada

Data telah terhapus sesuai yang dihapakan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak


(3)

Klik tombol Hitung

Dapat Menghitung data yang ada

Data telah terhitung sesuai harapan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol Log out

Keluar dari form pembayaran

Kembali ke halaman Log in dan keluar dari pembayaran

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol cancel Mengembalikan form seperti awal

Mengembalikan Form seperti awal

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik tombol refresh

Mengkosongkan data dan menampilkan update table terbaru

Mengkosongka n data dan menampilkan sesuai harapan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.2.4 Pengujian Output

Pengujian Laporan terbagi menjadi 5 bagian yaitu laporan pemotretan, Laporan pengeditan, Laporan hanya cetak, Laporan pembayaran, cetak nota

5.2.2.4.1 Laporan

Tabel 5.36 Pengujian Laporan Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan

Klik combobox Memilih status/tanggal

Dapat memilih status/ tanggal

[ X ] Diterima


(4)

174

pemotretan pemotretan yang ditentukan

[ ] Ditolak

Klik tombol Priview

Melihat laporan Dapat mencetak dan melihat laporan sesuai yang

diharapkan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Close

Tutup form laporan Menutup form laporan

[ X ] Diterima [ ] Ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan dari hasil implementasi dan pengujian terhadap hasil dari perancangan sistem informasi transaksi ini, dapat disimpulkan bahwa perangkat lunak yang dibangun telah sesuai dengan kasus - kasus yang diberikan terhadap pengujian yang sudah dilakukan. Prosedur - prosedur perangkat lunak telah berjalan dengan baik dengan tingkat pemahaman pengguna terhadap perangkat lunak yang dibangun dapat dipahami dengan mudah.


(5)

175

Setelah mengadakan penelitian, menganalisa permasalahan dan merancang sistem informasi, yang telah dituangkan dalam bab – bab sebelumnya, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam kemajuan Sistem Informasi Transaksi pada Yogya Photo Studio.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada perencanaan Sistem Informasi Transaksi pada Yogya PhotoStudio, maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan program aplikasi Sistem Informasi Transaksi ini, maka tidak sulit dalam menuliskan kode transaksi karena sudah otomatis. 2. Tidak adanya penulisan kode ganda yang dapat membuat bagian – bagian

lain atau divisi lain menjadi bingung.

3. Pendistribusian informasi lebih cepat dan para pekerja tidak perlu meninggalkan wilayah kerjanya maka tidak perlu menggunakan alat penyimpanan sementara untuk mendistribusikan informasi dan data. 4. Penyajian laporan – laporan lebih tepat dan terklafikasi dan dapat terhindar


(6)

176

6.2 Saran

Agar Sistem Informasi Transaksi lebih berkembang mejadi lebih baik lagi, maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk Yogya Photo Studio yaitu :

1. Diharapkan program aplikasi yang dibuat ini dapat dikembangkan sehingga program aplikasi ini tidak hanya menangani pengolahan data saja tetapi juga dapat mengolah semua data yang berhubungan dengan perusahaan seperti mendistriusikan foto, menangani stock material dan lainnya.

2. Untuk ke depannya, Sistem Informasi transaksi ini bisa dikembangkan menjadi berbasis web, agar semua orang yang membutuhkan informasi ini bisa mengakses dimana pun dan kapan pun dan dapat dimanfaatkan untuk media promosi juga.