Hasil Seminar

(1)

Evaluasi Biaya Pembelian Bahan Baku untuk Efisiensi Biaya Produksi Pada Perusahaan Tahu “ ADMA “ di Kecamatan Karang Ploso Malang.

A. Pendahuluan.

Perusahaan untuk dapat berkembang haruslah melalui perjuangan dan didukung dengan perencanaan yang matang dalam menghadapi berbagai masalah dan rintangan yang timbul, seperti masalah operasional, keuangan, maupun masalah pemasaran dari produk yang diproduksi. Masalah persaingan antar perusahaan mengharuskan perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan dalam mutu barang dan layanan serta efisiensi dalam menekan biaya produksi. Pada perusahaan manufaktur, penghasilan yang diperoleh dari hasil penjualan produk yang diolah sendiri dalam hal ini perusahaan manufaktur harus mengolah terlebih dahulu bahan baku melalui proses produksi menjadi barang yang siap dijual, oleh karena itu untuk memperoleh laba yang maksimal perusahaan manufaktur harus benar-benar memperhatikan biaya produksi, sehingga harga pokok produksi dapat ditentukan dengan tepat. Anonimus (2007)

Berkaitan dengan kegiatan proses produksi, perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk dapat mendaya gunakan segenap sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan sebanding dengan bahan-bahan dan jasa-jasa yang diolah menjadi produk. Bahan-bahan yang diperlukan oleh perusahaan sangat menentukan atau mempengaruhi tingkat kualitas dan kuantitas produk dan harga jual produk karena


(2)

bila harga bahan yang diperoleh terlalu tinggi dengan kualitas dan kuantitas yang kurang memuaskan tentunya akan mempengaruhi tingkat biaya produksi dan harga jual produk sehingga perusahaan akan mengalami kerugian, sebaliknya bila harga pembelian bahan rendah atau murah sesuai dengan harga yang berlaku dipasaran dengan kuantitas dan kualitas yang baik serta waktu penyerahan yang tepat, maka perusahaan dapat menekan tingkat biaya produksi dan harga jual produk mampu bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya sehingga apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai.

Sebelum melakukan kegiatan produksi perusahaan terlebih dahulu menyiapkan faktor-faktor produksinya diantaranya adalah bahan baku yang akan diolah menjadi produk jadi. Didalam pengadaan bahan baku perusahaan dapat membuat sendiri atau membeli bahan baku tersebut dari pemasok. Pembelian bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan karena berkaitan dengan pengadaan barang, baik berupa bahan baku, bahan setengah jadi maupun bahan jadi. Menurut Fien (2005) peran manajemen pembelian ditunjang oleh besarnya biaya pembelian yang mencapai 50% sampai 70% dari total biaya produksi dan berdampak langsung pada kualitas produk. Tahap pembelian ini dimulai dari pengadaan, penyimpanan, sampai penyerahan barang untuk kegiatan proses produksi.

Purchasing (pembelian) merupakan salah satu fungsi penting dalam menunjang keberhasilan produksi perusahaan, karena fungsi ini mempunyai


(3)

tanggung jawab untuk mendapatkan bahan baku dengan kuantitas dan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan, harga yang layak, penyerahan tepat waktu yang sesuai dengan ketentuan. Sebelum melakukan pembelian diperlukan adanya suatu strategi pembelian yang tepat bagi perusahaan untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan pada harga yang pantas. Strategi pembelian yang digunakan oleh setiap perusahaan berbeda tergantung pada situasi yang dihadapi dan perkembangan usaha perusahaan. system penyediaan bahan dengan strategi pembelian yang tepat dapat menjamin kelancaran kegiatan dan perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu perlu pertimbangan yang cermat dan tepat agar setiap rencana yang hendak dilaksanakan dapat terealisasikan seperti apa yang diharapkan dan kemungkinan faktor-faktor yang merupakan kelemahan atau penghambat dapat diantisipasi sedini mungkin. Penggunaan straregi yang tepat juga akan dapat menunjang tercapainya tingkat efisiensi biaya produksi sehingga keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Biaya pembelian material pada perusahaan supplier mencakup sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya. Sebelum harga beli ditetapkan departemen pembelian harus menghitung perkiraan harga material dan menetapkan harga standar sebagai harga patokan, dengan demikian harga beli yang akan ditetapkan akan menjadi harga yang wajar. Pembelian material dengan harga terlalu mahal mengakibatkan peningkatan biaya produksi yang kemudian dapat mengurangi keuntungan perusahaan. Sebaliknya


(4)

pembelian material dengan harga yang terlalu murah meskipun dapat menguntungkan perusahaan akan tetapi dapat menimbulkan permasalahan di masa yang akan datang yaitu perusahaan kesulitan dalam menetapkan standar pembelian dan penjualannya jika harga pembelian tiba-tiba menjadi naik.

Hasil produksi perusahaan dipengaruhi oleh pengadaan bahan baku, tenaga kerja serta biaya overhead pabrik. Pengadaan bahan baku adalah variabel yang memegang peran penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, dengan adanya bahan baku yang teredia memudahkan perusahaan untuk menjalankan operasinya. Variabel lain adalah tenaga kerja yaitu terdiri dari karyawan-karyawan yang melakukan proses produksi. Disamping itu biaya overhead juga merupakan faktor penting karena pada saat produksi berlangsung terdapat biaya tambahan selain biaya diatas.

Pada usaha tahu ADMA yang merupakan usaha industri rumah tangga, dibutuhkan perencanaan produksi yang baik jika usaha ini ingin berkembang. Pada kegiatan produksi perusahaan, efisiensi biaya sangat diperlukan guna meminimalisasi modal dan peningkatan laba . Untuk menyesuaikan antara biaya pembelian dengan penjualan maka diperlukan perhitungan harga pokok produksinya, sebagai analisa biaya dan pendapatan untuk melihat efisiensi usaha tersebut.


(5)

Dari uraian diatas perusahaan yang ingin menurunkan biaya produksinya salah satunya adalah dengan meminimalisasi biaya pembelian material. Pada perusahaan manufaktur sangatlah diperlukan mengingat kondisi perekonomian saat ini sedang labil, perusahaan perlu menetapkan standar produksi dan penjualannya dengan menekan biaya pembeliannya. Dengan demikian penulis mengambil judul penulisannya Evaluasi Pembelian Bahan Baku untuk Mencapai Efisiensi Biaya Produksi Pada PerusahaanTahu ADMA.

B. Rumusan masalah.

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut :.

1. Bagaimana membuat biaya pembelian bahan baku yang tepat agar dapat mencapai tingkat biaya produksi yang lebih rendah?

C. Batasan penelitian

Agar permasalahan yang akan dibahas tidak mengalami bias maka ditentukan terlebih dahulu batasan masalahnya. Batasan dalam penelitian ini menyangkut tentang : bagaimana mengoptimalkan biaya pembelian pada perusahaan, dengan periode penelitian 3 bulan antara januari – maret 2007 .

D. Tujuan penelitian .

1. untuk mengetahui pembelian bahan baku perusahaan dalam kegiatan operasi perusahaan.


(6)

2. untuk mengetahui pengaruh tingkat biaya pembelian bahan baku dengan biaya produksi yang digunakan perusahaan untuk keberhasilan tujuan perusahan.

E. Kegunaan penelitian

1. Bagi Pihak lain.

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat dipakai sebagai tambahan wacana dan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan berminat untuk mengembangkannya.

2. Bagi Perusahaan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai oleh perusahaan sebagai acuan referensi informasi dalam kebijakan bidang operasional perusahaan manufaktur sehingga perusahaan dapat berproduksi dengan optimal.

3. Bagi penulis.

Penelitian ini sebagai bahan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penelitian guna menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sebenarnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi peneliti dan pihak lain yang berkepentingan


(7)

Landasan Teori

A. Pembelian bahan baku.

1

Arti dan pentingnya Bahan Baku.

Bahan baku bagi perusahaan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan proses produksi, karena bahan baku akan diolah menjadi produk jadi. Untuk itu, bahan baku sangatlah penting dalam menunjang keberhasilan kegiatan proses produksi. Hal ini disebabkan kaena bahan baku sangat mempengaruhi bentuk atau komposisi produk jadi baik secara kuantitas maupun kualitas serta harga jual produk.

Bahan baku mempengaruhi factor kuantitas maupun kualitas produk, karena jika bahan baku yang diperoleh memiliki kuantitas dan kualitas yang baik maka akan memperlancar kegiatan proses produksi dan perusahaan akan mampu menghasilkan produk dengan mutu yang memuaskan.

Disamping itu bahan baku merupakan factor penting dalam penetapan harga pokok produksi, karena jika perusahaan mampu untuk menekan biaya baha baku ini maka perusahaan akan dapat meningkatkan keuntungan yang diperolehnya.

2

Macam macam bahan baku.

Dalam proses produksi suatu perusahaan manufaktur biasanya membutuhkan bahan baku untuk menghasilkan suatu produk. Carter usry (2002 : 40) jenis bahan baku ada dua macam, yakni:


(8)

a. Bahan baku langsung

Adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dinasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk membuat mebel dan minyak mentah yang digunakan untukmembuat bensin.

b. bahan baku tidak langsung

Adalah bahan baku yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung karena bahan baku tersebut tidak menjadi bagian dari produk atau karena secara jumlah tidak signifikan . Contohnya adalah amplas pola kertas, dan pelunas.

3 Biaya pembelian

Biaya ini adalah harga pembelian material yang dipesan dari perusahaan supplier, yaitu sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan supplier untuk melaksanakan proses produksinya. Biaya ini terdiri dari : biaya untuk penyediaan bahan baku, biaya untuk pemrosesan ditambah dengan biaya-biaya yang lain termasuk sejumlah keuntungan yang wajar yang harus diterima oleh perusahaan supplier sebagai imbalan atas usahanya.

Fungsi pengadaan material mengandung pengertian sebagai berikut:

a. Fungsi biaya

Merupakan fungsi untuk menciptakan laba bagi perusahaan dengan usaha penghematan biaya dan selalu berusaha untuk dapat melakukan penurunan biaya material pada kondisi biaya yang wajar.


(9)

b. Fungsi perolehan.

Merupakan fungsi untuk mengadakan jumlah pasokan material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan proses produki. Dalam proses produksi yang pertama diperlukan adalah bagaimana memperoleh material yang cukup, kapan dan bagaimana memasoknya ke lini produksi.

Langkah-langkah dalam pembelian

Dalam melakukan pembelian diperlukan beberapa hal yang terkait yaitu: a. membuat perencanaan produksi

b. mengukur kemampuan pemasok c. menentukan waktu tunggu d. mempertimbangkan harga e. menentukan jumlah pembelian 3. Strategi dan teknik pembelian

Teknik pembelian merupakan cara atau metode bagaimana pembelian itu dapat dilaksanakan. Sedangkan strategi adalah pemilihan cara atau teknik yang tepat bagi suatu perusahaan, sehingga perusahaan lebih mampu mempertahankan hidupnya dan mengembangkan usahanya.

Macam teknik pembelian yang digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Pembelian cara biasa.

Cara pembelian ini adalah cara pembelian konvensional yang ditempuh dalam kegiatan pembelian untuk memenuhi kepeluan biasa,. Rutin, atau


(10)

pembelian yang direncanakan atau tidak direncanakan jauh hari sebelumnya, yaitu dengan menggunakan surat pesanan.

b. Pesanan selimut.

Pesanan selimut atau blanket order atau blanket purchase ordrer mendasarkan pesanan atau pembelian persatuan pasti selama waktu tertentu.

c. Pembelian atas dasar konsinyasi

Dalam cara konsinyasi ini, pembeli tidak menenggung resiko financial atas pentediaan barang yang dibeli. Yang memiliki barang selama belum dipakai oleh pembeli adalah penjual.

d. Pembelian tepat waktu.

Pada teknik ini yang pertama kali dilakukan adalah membatasi jumlah pemasok dengan menyeleksi penjual. Pada teknink ini pembelian harus tepat waktu dan mutunya harus terjamin karena pembelian ini berusaha meniadakan persediaan.

e. Sistem kontrak.

Sistem kontrak merupakan variasi dalam pembelian tepat waktu. Dalam pembelian jenis ini, teknik pembelian ditekankan pada pembelian dan pengisisan kembali persediaan barang yang keperluannya berulang dengan mengurangi biaya dan waktu administrasi.

f. Cara-cara lain 1) pesanan telepon

2) pesanan secara elektronik 3) wesel perintah pembelian


(11)

4) pembelian kas kecil

5) pembelian dengan kartu kredit 6) pembelian secara terus menerus

C. Biaya Produksi

1. Arti dan pentingnya biaya produksi.

Perusahaan mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang dan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk jadi atau siap pakai, sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang-barang yang dibeli tanpa melakukan perubahan bentuk.

Oleh karena untuk memperoleh dan mengolah bahan-bahan menjadi produk jadi dalam kegiatan proses produksi diperlukan dana atau biaya-biaya, maka untuk menutup pengeluaran biaya- biaya tersebut biasanya perusahaan memperhitungkannya dalam penetapan harga jual produk. Kebijakan manajemen dalam penetapan harga jual produk belum dapat memadai jika hanya ditujukan untuk mengganti atau menutup semua biaya yang telah dikeluarkan, tetapi juga harus dapat menjamin adanya laba yang diharapkan, meskipun keadaan yang dihadapi tidak menguntungkan. Walaupun permintaan dan penawaran biasanya merupakan factor yang menentukan dalam penetapan harga, namun penetapan harga jual produk yang menguntungkan akan tergantung pula pada pertimbangan mengenai biaya.


(12)

Untuk itu perusahaan berusaha untuk menekan atau memperkecil pengeluaran biaya, kususnya yang berkaitan dengan kegiatan proses produksi, baik mengenai biaya perolehan bahan baku, biaya yang dikeluarkan untuk bahan pembantu atau penolong, biaya tenaga kerja, penyusutan peralatan, pemeliharaan, dan sebagainya.

Bila perusahaan dapat menekan biaya sampai pada batas minimal maka perusahaan akan dapat mencapai keunggulan biaya sehingga nilai keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat, dan dalam strategi penjualannya apakah perusahaan akan menurunkan harga jual produknya atau tetap pada harga yang berlaku dipasar semua tergantung pada perusahaan itu sendiri.

Istilah biaya dapat diartikan bermacam-macam, tergantung pada maksud pemakaian istilah tersebut.

2. Pengertian Biaya

Menurut mulyadi (1998 : 8) mengatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber okonomi yang diukur dalam bentuk satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Sunarto (2003 : 4) mengatakan bahwa biaya adalah harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.


(13)

Biaya produksi atau biaya pabrik dapat didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara ekplisit dalam perhitungan biaya produksi.

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu.

Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke output tertentu selain biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

3.1 Biaya dalam hubungannya dngan volume produksi.

Beberapa jenis biaya berubah secara proposional terhadap perubahan dalam volume produksi atau output, sementara yang lainnya tetap relative konstan dalam jumlah. Kecenderungan biaya untuk berubah terhadap output harus dipertimbangkan oleh manajemen jika manajemen ingin sukses dalam merencanakan dan mengendalikan biaya.

Menurut Carter Usry (2002 : 42) ada tiga macam biaya dalam hubungannya dengan volume produksi, antara lain:


(14)

Merupakan suatu biaya yang meningkat totalnya secara proposional terhadap peningkatan dalam aktivitas dan menurun totalnya secara proposional terhadap penurunan dalam aktivitas.

Biaya variable menunjukkan jumlah per unit yang relative konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan.

bBiaya tetap

Merupakan suatu biaya yang tidak berubah secara total pada saat aktivitas bisnis meningkat atau turun.

c Biaya semi variable

Merupakan suatu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap maupun karakteristik biaya variable.

3.2

Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi.

Menurut supriyono ada tiga factor yang mempengaruhi biaya produksi yaitu antara lain:

a. Pengaruh manajemen terhadap biaya.

b. Karakteristik biaya dihubungkan dengan keluaran. c. Pengaruh perubahan volume kegiatan terhadap biaya.

Kaitan antara pembelian bahan baku dengan biaya produksi.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwa tujuan dari pada kegiatan pembelian adalah mendapatkan bahan-bahan atau peralatan yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan pada harga yang pantas dan


(15)

ketepatan waktu penyerahannya serta dari sumber yang dapat dipercaya. Apabila tujuan ini dapat dicapai perusahaan akan dapat menekan biaya operasi lebih rendah atau efisien, sehingga akan diperoleh peningkatan profitabilitas. Hal ini disebabka karena pembelian bahan sangat mempengaruhi dalam penetapan harga pokok produkisi, kususnya dalam struktur biaya, bila biaya-biaya ynag dikeluarkan untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut lebih tinggi, maka akan memperkecil tingkat profitabilitas perusahaan.

Kerangka pikir

Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu kerangka pikir tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang suatu penelitian dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Menganalisa biaya pembelian dalam perusahaan perlu dilakukan mengingat jumlah pembelian bahan baku ini memiliki porsi biaya yang besar sehingga harus

Pembelian Bahan Baku

Biaya Produksi HPP produksi

Penentuan harga jual Kebijakan dalam

melakukan pembelian dan menentukan harga jual


(16)

yang ada. Dengan menggunakan penentuan harga pokok produksi ini dapat menentukan nilai persediaan, memelihara biaya serendah mungkin, menentukan harga jual dan kebijaksanaan penjualan.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada penyelidikan selanjutnya. Dalam penelitian ini memberikan jawaban sementara atau hipotesis, bahwa biaya pembelian belum terkendali secara optimal.


(17)

A. lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan tahu ADMA yang berada di jl. Susando no.298 Karang Ploso Malang.

B. Sifat Penelitian .

Penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana dalam mengumpulkan dan menganalisa data dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian dengan maksud supaya memperoleh data dan keterangan yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti.

C. Data dan sumber data.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

Data sekunder yaitu data yang diambil, dikumpulkan diolah dan disajikan untuk pihak lain yang masih mempunyai hubungan dengan penelitian.

D. Teknik pengumpulan data.

Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang sudah ada baik berupa laporan jumlah biaya produksi dan biaya pembelian.

E. Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel-variabel yang digunakan adalah pada aspek pembelian yang meliputi:

1. prosedur pembelian

2. organisasi dan personil pembelian 3. strategi pembelian


(18)

2. biaya tenaga kerja langsung 3. biaya overhed

F. Metode Analisa Data

Metode analisa data merupakan upaya untuk mengelola data dengan cara mempelajari permasalahan dan cara untuk mengatasinya. Analisa yang digunakan dalam penentuan HPP adalah dengan menggunakan pendekatan Full Costing dan Variabel Costing.

a. Pendekatan Full Costing

Full costing adalah penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik baik yang variable maupun tetap Mulyadi (1999). Cara perhitungan HPP dengan metode Full Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX


(19)

Variable Costing adalahsuatu konsep penentuan harga pokok produksi yang hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variable sebagai elemen harga pokok produksi, sedangkan biaya produuksi tetap dianggap sebagai biaya periode yang langsung dibebankan kepada laba rugi. Cara perhitungan HPP dengan metode Variabel Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

c. Penentuan harga jual

laba yang diharapkan + biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produksi

Persentase markup =

Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produksi

DAFTAR PUSTAKA

Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan

Harga jual per unit = biaya yang berhubungan langsung dengan volume (per unit) + persentase markup


(20)

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat

Indrajad, Eko Ricardus dan Djokopranoto, Ricardus. 2005. Strategi Pembelian dan Supply Chain. Jakarta. PT Gramedia.

Subagyo, Pangstu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta. AMUS Yogyakarta.

Supriyanto, Agus dan Masruchah, Ida. 2000. Manajemen Purchasing, Strategi

Pengadaan dan Pengelolaan Material untuk Perusahaan Manufakturing.

Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.


(1)

ketepatan waktu penyerahannya serta dari sumber yang dapat dipercaya. Apabila tujuan ini dapat dicapai perusahaan akan dapat menekan biaya operasi lebih rendah atau efisien, sehingga akan diperoleh peningkatan profitabilitas. Hal ini disebabka karena pembelian bahan sangat mempengaruhi dalam penetapan harga pokok produkisi, kususnya dalam struktur biaya, bila biaya-biaya ynag dikeluarkan untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut lebih tinggi, maka akan memperkecil tingkat profitabilitas perusahaan.

Kerangka pikir

Dalam penelitian ini dibuat sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dalam suatu kerangka pikir tersebut akan memuat secara runtut kronologis bahasan tentang suatu penelitian dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.

Menganalisa biaya pembelian dalam perusahaan perlu dilakukan mengingat jumlah pembelian bahan baku ini memiliki porsi biaya yang besar sehingga harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang akan diproduksi dan jumlah persediaan

Pembelian Bahan Baku

Biaya Produksi HPP produksi

Penentuan harga jual Kebijakan dalam

melakukan pembelian dan menentukan harga jual


(2)

yang ada. Dengan menggunakan penentuan harga pokok produksi ini dapat menentukan nilai persediaan, memelihara biaya serendah mungkin, menentukan harga jual dan kebijaksanaan penjualan.

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat mengarahkan pada penyelidikan selanjutnya. Dalam penelitian ini memberikan jawaban sementara atau hipotesis, bahwa biaya pembelian belum terkendali secara optimal.


(3)

A. lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan tahu ADMA yang berada di jl. Susando no.298 Karang Ploso Malang.

B. Sifat Penelitian .

Penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dimana dalam mengumpulkan dan menganalisa data dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian dengan maksud supaya memperoleh data dan keterangan yang lengkap sesuai dengan masalah yang diteliti.

C. Data dan sumber data.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah:

Data sekunder yaitu data yang diambil, dikumpulkan diolah dan disajikan untuk pihak lain yang masih mempunyai hubungan dengan penelitian.

D. Teknik pengumpulan data.

Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang sudah ada baik berupa laporan jumlah biaya produksi dan biaya pembelian.

E. Definisi Operasional Variabel

Adapun variabel-variabel yang digunakan adalah pada aspek pembelian yang meliputi:

1. prosedur pembelian

2. organisasi dan personil pembelian 3. strategi pembelian

Pada aspek biaya produksi yang meliputi: 1. harga bahan baku


(4)

2. biaya tenaga kerja langsung 3. biaya overhed

F. Metode Analisa Data

Metode analisa data merupakan upaya untuk mengelola data dengan cara mempelajari permasalahan dan cara untuk mengatasinya. Analisa yang digunakan dalam penentuan HPP adalah dengan menggunakan pendekatan Full Costing dan Variabel Costing.

a. Pendekatan Full Costing

Full costing adalah penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik baik yang variable maupun tetap Mulyadi (1999). Cara perhitungan HPP dengan metode Full Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX


(5)

Variable Costing adalahsuatu konsep penentuan harga pokok produksi yang hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi variable sebagai elemen harga pokok produksi, sedangkan biaya produuksi tetap dianggap sebagai biaya periode yang langsung dibebankan kepada laba rugi. Cara perhitungan HPP dengan metode Variabel Costing adalah:

Biaya Bahan Baku Rp XXX

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp XXX Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp XXX +

Harga Pokok Produksi Rp XXX

c. Penentuan harga jual

laba yang diharapkan + biaya yang tidak dipengaruhi langsung oleh volume produksi

Persentase markup =

Biaya yang dipengaruhi langsung oleh volume produksi

DAFTAR PUSTAKA

Arman Hakim Nasution. 2005. Manajemen Industri. Yogyakarta. CV Andi Offset. Harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan

Harga jual per unit = biaya yang berhubungan langsung dengan volume (per unit) + persentase markup


(6)

Carter, William K dan Usry, Milton F. 2002. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat

Indrajad, Eko Ricardus dan Djokopranoto, Ricardus. 2005. Strategi Pembelian dan Supply Chain. Jakarta. PT Gramedia.

Subagyo, Pangstu. 2000. Manajemen Operasi. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta. Sunarto. 2004. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta. AMUS Yogyakarta.

Supriyanto, Agus dan Masruchah, Ida. 2000. Manajemen Purchasing, Strategi

Pengadaan dan Pengelolaan Material untuk Perusahaan Manufakturing.

Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Yogyakarta. Graha Ilmu.