Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Daur Hidup Patogen
28
udara air-borne, atau serangga insect-borne, 2 agregasi agregation apabila disebabkan oleh patogen terbawa biji seed-borne atau disebarkan
oleh aphid, 3 merata atau teratur regular apabila disebabkan oleh patogen yang telah menginfeksi bahan perbanyakan tanaman secara
vegetatif, 4 mengelompok dengan batas tegas patch merupakan karakteristik penyakit tanaman terbawa tanah soil-borne, 5 gradasi rata
flat gradient apabila disebabkan oleh patogen terbawa serangga yang bisa terbang jauh flying insect-borne, dan 6 gradasi tajam steep
gradient apabila disebabkan patogen yang disebarkan oleh aphid
Brown, 1997. Penyakit-penyakit tanaman yang serangan patogennya melalui akar
menimbulkan tantangan dalam pengelolaan penyakit yang efektif, karena inokulum awal sudah ada di dalam tanah sebelum awal pertumbuhan
tanaman inang atau dapat juga diintroduksi oleh tanaman inang. Data mengenai jumlah inokulum di dalam tanah sangat penting dalam
mempelajari epidemiologi penyakit-penyakit tanaman yang serangan patogennya melalui akar Campbell Neher, 1996.
Pengembangan model-model untuk memprediksi penyakit yang disebabkan oleh patogen terbawa tanah membutuhkan pengetahuan
tambahan tentang pengaruh dari nutrisi tanah, aktivitas mikroorganisme tanah, air tanah dan hubungannya dengan curah hujan, serta interaksi
dari faktor-faktor tersebut. Penyusunan beberapa faktor tersebut dan interaksinya sangat tergantung pada jenis tanah Roger, 2001.
Upaya pengendalian penyakit terbawa tanah melalui sanitasi, pergiliran tanaman, dan penggunaan fungisida sulit dilaksanakan pada
kondisi lapang di daerah endemik, sehingga alternatif pengendalian yang diharapkan dapat dikembangkan adalah penggunaan kultivar tahan
Korlina Baswarsiati, 1995.
29
Pada umumnya penyakit-penyakit dikelola dengan menghilangkan atau mengurangi sumber penular, menurunkan kecepatan penularan atau
laju infeksi, dan mengurangi lama penyakit berkembang. Secara epidemiologi diusahakan agar X
populasi patogen pada permulaan, r laju infeksi, dan t waktu berkembangnya penyakit dalam rumus
epidemiologi van der Plank ditekan sekecil-kecilnya Semangun, 1993. Langkah-langkah untuk menekan X
antara lain melalui rotasi, pemilihan saat tanam, sanitasi, pemangkasan bagian tanaman yang sakit,
perawatan benih, penggunaan varietas tanaman yang mempunyai ketahanan vertikal, proteksi silang, dan karantina. Sedangkan r dapat
ditekan misalnya dengan mengubah cara bertanam, mengubah lingkungan, penggunaan fungisida, memberantas vektor serangga,
pemupukan yang tepat, pengendalian biologi, dan dengan ketahanan horisontal. Pada batas-batas tertentu t ditekan dengan menanam jenis
yang masak awal atau memajukan saat penanaman Zadoks Schein, 1979 ; Oka 1993.
30
V. PERKEMBANGAN DAN AGIHAN PENYAKIT MOLER DI TIGA DAERAH SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH