Siklus kompresi uap standar Perhitungan untuk karakteristik mesin pendingin

2 Proses penguapan evaporasi Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair contohnya : air dengan spontan menjadi gas contohnya : uap air. Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.

2.1.6. Siklus kompresi uap standar

a. Komponen utama mesin pendingin Komponen utama mesin pendingin dengan sistem kompresi uap terdiri dari : evaporator, kompresor, kondenser dan pipa kapiler. Skematik mesin pendingin serperti terlihat pada Gambar 2.7. Gambar 2.7 Skematik mesin pendingin siklus kompresi uap standar Keterangan : a. Evaporator b. Kompresor c. Kondenser d. Filter e. Pipa kapiler b. Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 2.7 dan dapat dibagi menjadi tahapan-tahapan berikut: 1 – 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih superheated gas. 2 – 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran. 3 – 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondenser. Bagian awal proses refrigerasi menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan. Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan, sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi. 4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju evaporator.

2.1.7. Perhitungan untuk karakteristik mesin pendingin

a. Gambar siklus kompresi uap pada diagram P-h dan T-s. Gambar 2.8 P-h diagram Gambar 2.9 T-s diagram b. Kerja kompresor persatuan massa. Kerja kompresor persatuan massa refrigeran yang diperlukan agar mesin pendingin dapat bekerja dapat dihitung dengan persamaan : W komp = h 2 -h 1 , kJkg. ……………….…………………………….2.5 W komp : kerja yang dilakukan kompresor, kJkg h 2 : nilai entalpi refrigeran keluar dari kompresor, kJkg h 1 : nilai entalpi refrigeran masuk ke kompresor, kJkg c. Energi kalor persatuan massa refrigerant yang dilepas oleh kondensor. Besar kalor yang dilepas kondensor persatuan massa refrigeran dapat dihitung dengan persamaan : Q kond = h 2 -h 3 , kJkg. ……………………..……………..…..……...2.6 h 2 : nilai entalpi refrigeran masuk ke kondensor, kJkg h 3 : nilai entalpi refrigeran keluar dari kondensor, kJkg d. Kalor yang diserap evaporator per satuan massa Besar kalor yang diserap evaporator per satuan massa refrigeran dapat dihitung dengan persamaan : Q evap = h 1 -h 4 = h 1 -h 3 , kJkg..…………………………..…………...…..…..2.7 h 1 : nilai entalpi refrigeran keluar evaporator, kJkg h 4 : nilai entalpi refrigeran keluar dari pipa kapiler, kJkg e. COP aktual mesin pendingin COP aktual mesin pendingin adalah perbandingan antara kalor yang diserap evaporator dengan energi listrik yang diperlukan untuk menggerakkan kompresor. Nilai COP mesin pendingin dapat dihitung dengan persamaan : COP aktual = Q evap W komp = h 1 -h 4 h 2 -h 1 ...…..………………….…………...2.8 Nilai COP aktual lebih besar dari 1. Semakin tinggi nilai COP aktual semakin baik, tetapi nilai COP aktual tidak dapat melebihi nilai COP ideal. f. COP ideal mesin pendingin COP ideal mesin pendingin adalah COP maksimum yang dapat dicapai oleh mesin pendingin yang bekerja pada temperatur kerja evaporator sebesar te dan temperatur kerja kondensor sebesar tc. Besarnya COP ideal dapat dihitung dengan persamaan : COP ideal = 273,15 + te tc – te...…………..………………….…………...2.9 te : suhu evaporator, o C tc : suhu kondensor, o C g. Efisiensi mesin pendingin Efisiensi = COP actual COP ideal, ...…………..……………….………...2.10

2.1.8. Isolator