Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.2 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak Pertanyaan Salah Benar f f 1 Menurut ibu Jadwal kunjungankehamilan dilakukan sebanyak? 1 2.9 1 2,9 2 Jika berat badan ibu tidak bertambah pada usia kehamilannnya apakah kemungkinan yang ibu alami? 16 47,1 18 52,9 3 Tablet Fe zat besi sebaiknya dikonsumsi pada wanita hamil sebanyak? 16 47,1 18 52,9 4 Pada Usia berapakah dilakukan kunjungan kedua selama kehamilan? 14 412 20 58,8 5 Salah satu tujuan pemeriksaan kehamilan adalah? 22 64,7 12 35,3 6 Tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan usia 4-7 bulan adalah? 11 32.4 23 67,6 7 Menurut ibu berapa kali suntik TTtetanus toxoid diberikan selama melakukan kunjungan kehamilan? 14 41,2 20 58,8 8 Menurut ibu, di bawah ini asuhan yang pertama kali dilakukan pada kunjungan kehamilan yaitu 20 58,8 14 41,2 9 Gangguan penglihatan kabur dan tekanan darah ibu tinggi yang merupakan tanda dari? 19 55,9 15 44,1 10 Menurut ibu kapan pemeriksaan kehamilan yang pertama kalinya dilakukan? 13 38,2 21 61,8 11 Menurut ibu, apakah fungsi meminum tablet Fe selama kehamilan ? 10 29,4 24 70,6 12 Menurut Ibu, ibu harus segera memeriksakan kehamilan apabila dalam keadaan? 13 38,2 21 61,8 13 Apakah resiko dari kurang gizi? 17 50 17 50 14 Kunjungan kehamilan kedua pada kehamilan dilaksanakan pada minggu ? 15 44,1 19 55,9 15 Menurut ibu Penyakit apa saja yang bisa membahayakan kehamilan? 13 38,2 21 61,8 Tabel 5.3 32 33 Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 No Pengetahuan Frekuensi 1 Baik 8 23,5 2 Cukup 14 41,2 3 Kurang 12 35,3 Total 34 100 Dari tabel diatas di peroleh distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 yang berpengetahuan baik sebesar 8 responden 23, 5, yang berpengetahuan Cukup sebesar 14 responden41,2, yang berpengetahuan kurang sebesar 12 responden 35,3 . Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak No Pernyataan Salah Benar F F 1 Seorang ibu hamil bila mendapatkan suatu kelainan atau risiko harus segera memeriksakan dirinya ke Puskesmas terdekat atau ke petugas kesehatan? 2 5,9 32 94,1 2 Umur kehamilan 4 – 7 bulan memeriksakan kehamilannya 1 kali 16 47,1 18 52,9 3 Umur kehamilan 7 – 9 bulan sampai melahirkan harus memeriksakan kehamilannya 2 kali atau lebih? 17 50 17 50 4 Apakah ibu datang ke puskesmas karena fasilitasnya lengkap ? 16 47,1 18 52,9 5 Seorang ibu hamil sebaiknya mulai berolahraga ringan atau jalan – jalan pada umur kehamilan 6 – 9 bulan? 23 67,6 11 32,4 6 Keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil muda adalah mual muntah dan sakit kepala pusing ? 11 32,4 23 67,6 7 Selama kehamilan seorang ibu hamil lebih menjaga kesehatan diri denga Istirahat secukupnya? 17 50 17 50 8 Seorang ibu hamil sebaiknya mulai berolahraga ringan atau jalan – jalan pada umur kehamilan 6 – 9 bulan? 19 55,9 15 44,1 Pertanyaan Salah Benar f f 9 Manfaat yang utama dari makanan yang bergizi pada ibu hamil adalah Untuk pertumbuhan janin dalam kandungan ? 18 52,9 16 47,1 10 Mengkonsumsi vitamin Fe zat besi saat kunjungan kehamilan sangat penting bagi kehamilan untuk mencegah terjadinya perdarahan? 15 44,1 19 55,9 11 Mual dan muntah yang berlebihan dapat membahayakan bagi janin dan kandungannya? 15 44,1 19 55,9 12 Kebutuhan zat besi pada wanita hamil lebih sedikit dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil? 13 38,2 21 61,8 13 Pemeriksaan laboratorium sangat diperlukan oleh ibu hamil karena merupakan cara untuk mendeteksi adanya kejadian anemia? 18 52,9 16 47,1 14 Diet adalah salah satu cara agar ibu hamil tetap langsing? 19 55,9 15 44,1 15 Bintik-bintik hitam yang timbul pada wajah ibu saat hamil merupakan tanda dari kehamilan ? 13 38,2 21 61,8 Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 di desa kelambir wilayah kerja puskesmas hamparan perak No Sikap Ibu Hamil F 1 Positif 17 50 2 Negatif 17 50 Total 34 100 Pada tabel 5.5 bahwa dari 34 responden berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan K1-K4 yaitu mayoritas memiliki sikap positive sebanyak 17 responden 50 dan negative sebanyak 17 responden 50. 4.2. Pembahasan 4.2.1 Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjugan keempat dari 34 responden adalah mayoritas berumur 20-35 tahun dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 14 responden 41,2. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir, seperti dikemukakan oleh Suparlan 2005 usia sangat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam memahami sesuatu, menurut beberapa penelitian pengetahuan seseorang bertambah sesuai dengan pertambahan usia. Menurut teori yang dikutip oleh Nursalam 2001, semakin cukup tingkat kematangan dan kekuatan seseorang, maka akan lebih matang orang tersebut dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai akibat dari kematangan jiwanya, kemampuan berfikir kreatif mencapai puncaknya pada umur 20-an. Selain faktor umur juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi responden, dimana responden memiliki persepsi bahwa untuk melakukan kunjungan antenatal care diperlukan sejumlah biaya sedangkan mayoritas responden dalam penelitian ini tidak bekerja. Pada tingkat pendidikan diperoleh hasil bahwa mayoritas ibu hamil berpendidikan SMA yaitu 21 responden 61,8 dengan mayoritas tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Kuncoro Ningrat yang dikutip Nursalam 2001, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah dalam menerima informasi, sehingga semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Menurut Notoadmodjo 2007 yang menyatakan konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu, kelompok masyarakat. Bertitik tolak belakang dari konsep pendidikan tersebut, maka konsep belajar dari individu, kelompok atau masyarakat menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri menjadi mampu. Hal ini bertujuan untuk melihat bahwa semakin tinggi pendidikan yang dimiliki oleh responden maka semakin mudah dalam meresap informasi serta ide-ide yang ada. Tingginya pendidikan seseorang diharapkan pada pengetahuan dan kemampuan dimiliknya untuk berperilaku hidup sehat. Selain itu, pekerjaan juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa dari 34 responden mayoritas responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 22 responden 64,7 dengan mayoritas berpengetahuan kurang sebanyak 9 responden 40,9. Hal ini bertolak belakang dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hal tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil berperan lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, dibandingkan harus bekerja di luar rumah. Dengan demikian diharapkan para ibu lebih mempunyai waktu dalam memeriksakan kehamilannya, karena ibu yang bekerja lebih sering tidak mempunyai waktu dalam memeriksakan kehamilannya seperti yang dikatakan oleh Nursalam 2001:133 bahwa pekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan dan bekerja pada umumnya menyita waktu. Ibu yang bekerja mempunyai kesibukan yang banyak sehingga tidak mempunyai waktu untuk memeriksakan kehamilan sehingga turut mempengaruhi tingkat pengetahuannya. Selain itu, paritas juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan dimana diperoleh hasil penelitian yaitu mayoritas paritas responden scundigravida yaitu 15 responden 44,1 dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 8 responden 53,3. Hal ini sejalan dengan pendapat Notoadmodjo 2002 salah satu cara memperoleh pengetahuan adalah berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman pribadi merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun pengalaman orang lain, Namun perlu diperhatikan lagi, disisi bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntut seseorang untuk kesimpulan yang benar. Selain itu, sumber informasi juga ikut mempengaruhi tingkat pengetahuan dimana diperoleh hasil penelitian bahwa dari 34 responden mayoritas mendapat informasi dari lingkungan sebanyak 25 responden 73,5 dengan mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 12 responden 48. Ini dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diterima terutama tentang pentingnya perawatan kehamilan dan lebih cenderung mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional karena untuk masyarakat pedesaan, pengobatan tradisional masih menduduki tempat teratas dibanding pengobatan lainnya. Dukun yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian dari masyarakat, berada ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan masyarakat dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan masyarakat dari pada dokter, perawat, bidan dan sebagainya yang masih asing bagi mereka seperti juga pengobatan yang dilakukan, obat-obatnya pun merupakan kebudayaan mereka. Dalam hal ini peran petugas kesehatan dalam upaya meningkatkan tingkat pengetahuan ibu hamil sangatlah diharapkan Notoadmodjo, 2010

4.2.2 Sikap Ibu Hamil tentang Kunjungan Pertama sampai Kunjungan Keempat

Dari hasil penelitian sikap ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjungan keempat diperoleh hasil penelitian bahwa jumlah responden bersikap yang sama yaitu bersikap positif dan negatif masing-masing sebayak 17 responden 50. Menurut Slameto 2003 rumusan sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen tingkah laku. Komponen kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang berpersepsi terhadap sikap. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian bahwa pengetahuan beserta faktor-faktor yang ikut mempengaruhinya juga turut mempengaruhi cara seseorang dalam bersikap. Berdasarkan tingkat pendidikan responden terdapat 21 responden berpendidikan SMA dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 11 responden 52,3. Berdasarkan pekerjaan responden terdapat 22 responden yang tidak memiliki pekerjaan atau bekerja sebagai ibu rumah tangga dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 13 responden 59,0. Berdasarkan paritas responden terdapat 15 44,1 responden secundigrvida dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 9 responden 60,0. Berdasarkan sumber informasi responden terdapat 25 73,5 responden mendapat informasi dari lingkungan dengan mayoritas bersikap positif sebanyak 12 responden 48,0. Namun dalam hal ini bertolak belakang dengan faktor umur yaitu dari 29 responden berumur 20-35 tahun justru memiliki mayoritas bersikap negatif sebanyak 16 responden 55,1. Semakin bertambahnya umur diharapkan akan menambah pengalaman pribadi dan tingkat kematangan emosional yang secara langsung mempengaruhi pola pikir seseorang. Hal ini tentunya disebabkan oleh faktor lain seperti faktor ekonomi, dimana keadaan ekonomi seseorang akan turut mempengaruhi pola hidup, lingkungan, cara memperoleh sumber informasi dan tingkat pengetahuan seseorang. Menurut green dalam Notoadmodjo 2005 bahwa sikap seseorang sangat mempengaruhi perilakunya, ini berarti bagaimana seseorang ini bersikap dapat mencerminkan bagaimana dia akan berprilaku artinya jika sikap seseorang positive akan menghasilkan prilaku yang negative pula demikian Sedangkan menurut pengamatan peneliti ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai kunjungan keempat di Desa Kelambir wilayah kerja Hamparan Perak tidak menunjukkan sikap perilaku yang mayoritas negative maka disimpulkan tidak selamanya ibu yang perpengetahuan kurang memiliki sikap yang negatif seperti apa yang dikatakan oleh green. 40

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat dari 34 Responden yang berpengetahuan baik sebesar 8 responden 23,5, yang berpengetahuan Cukup sebesar 14 responden 41,2, yang berpengetahuan kurang sebesar 12 responden 35,3. Berdasarkan sikap ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat yaitu sikap ibu hamil yaitu memiliki sikap positif dan negatif yaitu sebanyak 17 responden 50. Ini menunjukkan bahwa masih perlu peningkatan dan pembenahan untuk pengetahuan ibu tentang kunjungan pertama sampai keempat yaitu dengan memberikan penyuluhan. 41

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang ada maka penulis mengajukan saran sebagai berikut: 1. Untuk Puskesmas Desa Kelambir diharapkan lebih memperhatikan ibu-ibu hamil terutama di daerah terpencil untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan pertama sampai keempat. 2. Bagi petugas kesehatan ataupun Bidan yang bertugas di Puskesmas Desa Kelambir agar meningkatkan kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan kehamilan agar pengetahuan ibu hamil lebih baik tentang manfaat kunjungan K1-K4. 3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk melaksanakan dan membuat penelitian yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Bartini, I. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha Medika. Dewi,V. 2012. Asuhan Kebidanan untuk Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika, Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika. Jannah, N. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Yogyakarta : Andi, 7-8. Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya Marmi. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal Care. Celeban Timur : Pustaka Pelajar, 198, 215. Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pertemuan Teknis Kesehatan Ibu, 2011, SDKI Surve Kesehatan Demografi Kesehatan Indonesia Riskesdes dan laporan rutin KIA.[pdf ] avaible at : http:www.litbang . Depkes.go.id [Accessed 17 Desember 2015]. Rukiah, A. 2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta: Trans Info Media. Simatupang, E. 2008. Manajemen Pelayanan Kebidanan. Jakarta : Buku Kedokteran. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sulistyawati, A. 2009. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Sunarsih, D. 2011. Konsep Dasar Asuhan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika. Yeyeh, A. 2009. Asuhan Kebidanan I Kehamilan. Jakarta : Trans Info Media.