Intensitas Cahaya LANDASAN TEORI

Keterlambatan waktu Flip-flop pemulai dan menghentikan SAR Pengubah digital ke analog Sumber referensi C Mulai Set MSB Akhir pengubahan Keluaran digital Masukan analog keadaan 1 ataupun kembali ke keadaan 0, bergantung pada keluaran pembanding. Angka tunggal 1 di dalam register distribusi digeser keposisi berikutnya dan mengawasi jumlah perbandingan yang dilakukan. Gambar 2.20.Diagram balok sederhana untuk AD jenis pendekatan berturut-turut. Prosedur ini berulang mengikuti diagram gambar 2.17. sampai pendekatan akhir telah dikoreksi dan register distribusi menunjukkan akhir pengubahan. Di dalam sistem ini sinkronisasi tidak dibutuhkan karena pembanding hanya mengontrol satu flip-flop pada satu waktu. Pada pengubah jenis pendekatan berturut-turut, keluaran digital berhubungan dengan suatu nilai yang telah dimiliki oleh masukan analog selama pengubahan. Jadi waktu celah sama dengan waktu pengubahan total. Waktu celah pengubahan ini dapat dikurangi dengan menggunakan teknik redundansi atau sebuah rangkaian cuplik dan tahan sample and hold circuit.

2.12. Intensitas Cahaya

Intensitas cahaya dan flux: Satuan intensitas cahaya I adalah candela cd juga dikenal dengan international candle. Satu lumen setara dengan flux cahaya, yang jatuh pada setiap meter persegi m 2 pada lingkaran radius satu meter 1m Universitas Sumatera Utara jika sumber cahayanya isotropik 1-candela yang bersinar sama keseluruh arah merupakan pusat isotropik lingkaran. Dikarenakan luas lingkaran dengan jari-jari 1m memiliki luas 4 πm 2 , dan oleh karena itu flux cahaya total yang dipancarkan oleh sumber cahaya isotropik dengan intensitas I adalah : Flux cahaya lm = 4π x intensitas cahaya cd ...................... 2.11. Perbedaan antara lux dan lumen adalah bahwa lux berkenaan dengan luas areal pada mana flux menyebar 1000 lumens, terpusat pada satu areal dengan luas satu meter persegi, menerangi meter persegi tersebut dengan cahaya 1000 lux. Hal yang sama untuk 1000 lumens, yang menyebar ke sepuluh meter persegi, hanya menghasilkan cahaya suram 100 lux. Hukum Kuadrat Terbalik : Mendefenisikan hubungan antara pencahaya dari sumber titik dan jarak. Rumus ini menyatakan bahwa intensitas cahaya per satuan luas berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumbernya pada dasarnya jari-jari. E = I d 2 ...................................................................... 2.12. Dimana : E = Emisi cahaya I = Intensitas cahaya d = Jarak Bentuk lain dari persamaan ini yang lebih mudah adalah : E1 d1 2 = E2 d2 2 Jarak diukur dari titik uji kepermukaan yang pertama-tama kena cahaya kawat lampu pijar yang jernih, atau pembungkus dari lampu pijar yang permukaannya seperti es. Dapat dicontohkan jika seseorang mengukur 10 lmm ........................................................... 2.13. 2 Universitas Sumatera Utara dari sebuah cahaya bola lampu pada jarak satu meter, berapakah kerapatan flux pada jarak setengahnya. Dari rumus dapat diselesaikan : E1m = d2d1 2 x E2 = 1,0 0,5 2 x 10 = 40 lmm 2 AT89S51 adalah mikrokontroller keluaran Atmel dengan 4K byte Flash PEROM Programmable and Erasable Read Only Memory, AT89S51 merupakan memori dengan teknologi nonvolatile memory, isi memori tersebut dapat diisi ulang ataupun dihapus berkali-kali. Memori ini biasa digunakan untuk menyimpan instruksi perintah berstandar MCS-51 code sehingga memungkinkan mikrokontroller ini untuk bekerja dalam mode single chip operation mode operasi keping tunggal yang tidak memerlukan external memory memori luar unruk menyimpan source code tersebut. Gambar 2.21 Konfigurasi pin mikrokontroller AT89S5. .

2.13. Mikrokontroller AT89S51