Dalam menentukan biaya target atas suatu produk atau jasa dikenal 2 dua pendekatan Supriyono; 2001, 53, antara lain:
1. Pendekatan Biaya Target Penuh Full Cost Approach
Dalam pendekatan ini harga target ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan markup yang diinginkan. Akan tetapi biaya produksi
tersebut tidak termasuk biaya non produksi. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan fungsi.
2. Pendekatan Biaya Target Variabel Variable Cost Approach
Penentuan harga target atas produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variabel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya
tetap dan untuk menghasilkan laba yang dihasilkan. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekan penggolongan biaya berdasar
prilakunya.
2.4 Harga Target
Dalam menentukan harga jual bagi perusahaan jasa, tidak jarang seorang manajer menggunakan harga target Target Pricing jasa yang dihasilkan. Harga
target ini memfokuskan pada harga, pendapatan, volume, biaya, laba dan kombinasi penjualan. Harga target adalah analisis biaya-jumlah-laba Cost-
Volume-Profit, Target ROI Pricing, ataupun sebagai Cost-Plus Pricing. Dimana kesemuanya berpusat kepada komponen-komponen biaya tetap dan variabel, yang
merupakan faktor mempengaruhi laba.
Universitas Sumatera Utara
Dalam jangka panjang kontribusi marjin pendapatan dikurangi biaya variabel harus dapat menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dimana dalam
perencanaan markup atas biaya target tersebut, manajemen seharusnya mempertimbangkan margin kontribusi dari seluruh produk setelah biaya yang
didapatkan dipisahkan, dikurangkan dari penjualan. Margin kontribusi tersebut memungkinkan untuk memprediksi kontribusi masing-masing departemen.
Produksi suatu barang atau jasa selalu memerlukan bahan mentah, tenaga kerja langsung dan hal-hal yang secara tidak langsung mendukung produksi
tersebut. Dalam organisasi jasa seringkali persediaan bahan baku ini berwujud ataupun tidak berwujud, yang mana akun persediaan bahan baku untuk persediaan
pada perusahaan jasa biasanya berupa persediaan perlengkapan yang digunakan dalam menyediakan jasa.
Target Price Mulyadi, 2001, 84 adalah akumulasi antara biaya target standar yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa dengan
target laba yang diharapkan atas unit barang tersebut. Jika harga terget dan atau biaya target masih dibawah harga produk yang sekarang dapat dicapai, maka
pihak manajemen harus merencanakan program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang sekarang dikonsumsi untuk menghasilkan ke target
pricetarget cost.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan harga target tersebut maka digunakan rumus sebagai berikut: PX = TC + π atau PX = FC + VC + π
Dimana:
PX = Harga Jual Harga Target
TC = Biaya Total
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Variabel
π = Laba yang diharapkan
berdasarkan rumus diatas harga target dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan biaya produksi ataupun biaya non produksi
ditambahkan persentase mark up dari laba yang diharapkan.
Contoh: PT X akan memproduksi produk “A” dengan harga produk sejenis dipasar adalah R
P
15.000,- dengan biaya bahan baku yang dikonsumsi per satuan produk adalah sebesar R
P
2.000,-. Dalam memproduksi produk tersebut dibutuhkan tenaga kerja dengan upah tenaga kerja sebesar R
P
1.500,-. Pihak manajemen perusahaan memberikan insentif lembur sebesar R
P
500,-jam dengan maksimal jam lembur masing-masing karyawan dalam seminggu adalah sebanyak
10 sepuluh jam. Biaya overhead pabrik yang diprediksi terjadi adalah sebesar R
P
3.000,-. Atas pertimbangan kompetitor dan pasar, pihak perusahaan menginginkan laba sebesar R
P
5.000,-unit produk, berapakah biaya target dan
Universitas Sumatera Utara
harga target? Asumsi: Manajemen mengharuskan pekerja untuk lembur dalam rangka memperbesar kapasistas produksi dan penjualan, min. 1 jamhari
Jawab: Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku R
P
2.000,- Biaya Tenaga Kerja
R
P
1.500,- Insentif lembur
R
P
500,- Biaya Overhead Pabrik
R
P
3.000,- + Biaya Target
R
P
7.000,- Laba yang diharapkan
1. Harga harus mampu menutupi biaya incremental produksi
R
P
5.000,- + Harga Target
R
P
12.000,-
Dalam menentukan harga target ini, hubungan antaraharga jual, biaya per unit, volume jual barang, dan laba yang diharapkan adalah satu hal yang tidak
dapat dipisahkan. Setiap unit barang atau jasa yang akan dijual akan menghasilkan suatu kontribusi terhadap biaya dan pendapatan terhadap biaya yang diinginkan.
Persentase laba yang cukup tinggi digunakan untuk menutupi risiko pengembalian investasi yang sesuai, tetapi tidak cuku tinggi untuk mencari
pesaing baru ataupun menimbulkan ketidakpercayaan dari para pelanggan Atkinson; 2001, 78. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalampenentuan
harga cost-volume-profit approach antara lain Davidson, 2001, 60 :
2. Biaya opportunity dari produksi jasaproduk tersebut
Universitas Sumatera Utara
3. Total biaya yang dikeluarkan dari penanaman modal untuk memproduksi
dan mendistribusikan produkjasa.
Disamping itu juga perlunya pemahman akan asumsi-asumsi tersebut antara lain Davidson, 2001, 62:
1. Total biaya yang termasuk dalam komponen biaya tetap dan biaya tidak
tetap. 2.
Prilaku biaya dan pendapatan dalam aktivitas produksi. Hal ini diasumsikan dengan:
a. Total biaya tetap tidak berubah selama proses produksi
b. Biaya tidak tetap per unit selalu tetap selama proses produksi
c. Harga jual yang tetap
3. Produk campuran yang tetap selama proses produksi
4. Tidak ada perubahan dalam persediaan.
Ada beberapa keunggulan dari pendekatan harga target pendekatan kontribusi daripada pendekatan sistem harga pokok serapan untuk membantu
penetapan harga, antara lain Mulyadi, 2001, 86:
1. Pendekatan harga target pendekatan kontribusibiaya target penuh
memberi informasi yang lebih rinci daripada pendekatan sistem harga pokok serapan Absorption ApproachFull Cost Approach.
Dimana,pendekatan kontribusi mengukur hubungan antara biaya-volume- laba,oleh karena itu mempermudah penyesuaian daftar harga berbagai
tingkat volume tertentu.
Universitas Sumatera Utara
2. Rumus penetapan harga normal atau target menurut pendekatan kontribusi
biaya target penuh dapat dikembangkan semudah dalam sistem harga pokok serapan Absorption ApproachFull Cost Approach untuk situasi
biasa atau non-ikremental. Dengan pendekatan ini persentase kenaikan atas biaya akan didasarkan pada biaya variabel.
3. Pendekatan harga target pendekatan kontribusibiaya target penuh
menyoroti akibat jangka panjang versus jangka pendek dari penurunan harga untuk pesanan khusus. Umumnya, manajer dapat menimbang
keputusan semacam itu dengan menilai manfaat jangka panjang yang diharapkan bila tidak ada penurunan harga.
2.5 Penelitian Terdahulu Peneliti