Rekayasa Perangkat Lunak Matematika Kriptografi

2.2. Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan Sommerville. I., 2001.

2.2.1. Proses Rekayasa Perangkat Lunak

Ada empat kegiatan proses dasar yang umum bagi seluruh kegiatan proses perangkat lunak, yaitu: 1.Spesifikasi perangkat lunak. Fungsionalitas perangkat lunak dan batasan kemampuan operasinya harus didefenisikan. 2.Pengembangan perangkat lunak. Perangkat lunak yang memenuhi spesifikasi tersebut harus diproduksi. 3.Validasi perangkat lunak. Perangkat lunak harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak melakukan apa yang diinginkan oleh pelanggan. 4.Evolusi perangkat lunak. Perangkat lunak harus berkembang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah.

2.3. Matematika Kriptografi

Untuk memahami algoritma IDEA, terlebih dahulu perlu dipahami beberapa notasi matematika dasar, teori dan formula. Hal tersebut dibutuhkan untuk mendukung semua kalkulasi yang dilakukan dalam algoritma IDEA.

2.3.1. Teorema Euclidean

Jika 0 r n ; n 0 ; m n, maka: ……1 Atau : Universitas Sumatera Utara m = nq + r …….2 Dimana: r = sisa remainder q = hasil bagi quotient Contoh: = 7 sisa 1 , jadi 22 = 37 + 1 → memenuhi teorema.

2.3.2. PBB Pembagi Bersama terBesar

Jika a, b, dan d adalah bilangan bulat bukan 0, serta d|a dibaca: d habis membagi a atau a mod d = 0 dan demikian juga dengan d|b, maka: PBBa,b = d ……3 Contoh: PBB 45,36 = 9 Karena memenuhi: 9|45 atau = 5 sisa 0 dan juga 9|36 atau = 4 sisa 0

2.3.3. Algoritma Euclidean

Jika m dan n positif, serta m ≥ n, maka: 1Jika n = 0 → PBB m,n = m → stop jika ≠ 0 → maju ke langkah 2. 2 = q sisa r 3 ← n ganti m dengan nilai n n ← r ganti n dengan nilai r kembali ke langkah 1. Contoh: m = 80 ; n = 12 ; m ≥ n Solusi: m = qn + r 80 = 6.12 + 8 12 = 1.8 + 4 8 = 2.4 + 0 Jadi PBB 80,12 = 4, karena r terakhir sebelum 0 adalah 4 Universitas Sumatera Utara

2.3.4. Relatif prima

Jika PBB a,b = 1 serta a dan b merupakan bilangan bulat, maka: a dan b dikatakan relatif prima, sehingga dapat dibentuk suatu persamaan: pa + qb = 1 ……4 dimana p dan q adalah bilangan bulat. Contoh: 20 dan 3 relatif prima, sebab PBB 20,3 = 1, sehingga dapat dinyatakan: 2.20 + -13.3 = 1 Dengan p = 2 dan q = -13

2.3.5. Aritmatika Modulo

Jika a dan b adalah bilangan bulat, serta m 0 dan 0 ≤ r m , maka: a mod m = r ……5 atau: a = mq + r ……6 dengan m = modulomodulus. Contoh: 23 mod 5 = 3 ; atau 23 = 5.4 + 3

2.3.6. Kekongruenan

Jika a dan b adalah bilangan bulat, dan m 0, serta a-b mod m = 0 atau m|a-b, maka: a ≡ b mod m ……7 dibaca: a kongruen dengan b dalam modulus m lawannya: a ≡ b mod m ……8 dibaca: a tidak kongruen dengan b dalam modulus m Contoh: 38 mod 5 = 3 38 ≡ 13 mod 5 , atau 13 mod 5 = 3 Universitas Sumatera Utara Jadi 38 kongruen dengan 13 dalam modulus 5. Catatan: a ≡ b mod m dapat juga ditulis: a mod m = b ,dan a = b + km Dengan b = sisa, k = hasil bagi.

2.3.7. Inversi Modulo

Jika a dan b adalah relatif prima atau PBB a,b = 1; serta b 1, maka invers perkalian dari a mod b =