Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Padabidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam Di Mts Nurul Huda Pondok Karya Tangerang

PERANAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN
BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI SEJARAH
KIsikolo,f.{i J>e11didika11 cle11p;a11 J>e1ulekala11 Baru, (Bandung : Rosda Karya,

1997), Cet. Ill, h. 25 I

I4

Guru sebagai

pengelola pengajaran harus mampu mengelola

seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisikondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap siswa dapat belajar
secara efektif dan efisien. 6
Sedangkan guru dengan fungsinya sebagai evaluator (penilai
hasil belajar), dituntut untuk senantisa mengikuti perkembangan taraf
kemajuan prestasi belajar atau kinerja akademik siswa dalam setiap
kurun waktu pembelajaran. Dengan demikian, guru dapat mengetahui
keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran,
dan ketepatan a tau keefisienan metode pengqjaran. 7
Selanjutnya inl'onnasi dan data yang diperoleh guru dari kegiatan

evaluasi bisa dijadikan sebagai feed back untuk melakukan penindak
lanjutan prose'.. belqjar mengajar, clan pertimbangan dalam memperbaiki
atau meningkatkan penyelenggaraan proses belajar mengajar pada masa
yang akan datang, agar kegiatan belajar mengajar tidak akan statis,
tetapi terus meningkat. 8

6

Siameto, Op. Cit., h. 98

7

Muhammad Uzair Usman, Op. Cit., h. I I

' Ihid, h. I2

15

Selanjutnya dalam perannya sebagai direktur belajar, hendah1ya
guru


selalu

berusaha

untuk

menimbulkan,

memelihara

dan

meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, karena motifberprestasi
mempunyai relasi positif dan cukup berarti terhadap pencapaian prestasi
belajar. Ini

berarti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar banyak

ditentukan oleh tinggi rend aim ya motif berprestasi.


9

Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai motivator.
lni berarti guru harus dapat merangsang dan memberikan dorongan
serta

reinforcement

untuk

mendinamisasikan

potensi

s1swa,

menimbulkan swadaya (aktifitas) dan daya cipta (kreatifitas) siswa.
Dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar.


10

Ada em pat ha! yang

dapat dikerjakan guru dalam memberika motivasi yaitu :
1. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar

2. Menjelaskan secara kongkrit kepada siswa apa yang dapat dilakukan
pada akhir pengajaran

" Abu Ahmadi, Widodo Supriyono, Psikolofii Belaiar, (Jakarta :Rieneka Cipta, 1991 ), Cet. I,
h. JOO
10

Sardi man, fllleraksi da11 Motivasi Bela;ar Pedoma11 Baf{i Guru da11 Ca/011 Guru, (Jakarta :
Rajawali, 1990), Cet III, h. 142

16

3. Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai sehingga dapat

merangsang untuk mencapai prestasi yang leb1h baik di kemudian
hari
4. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. u
Sebagai direktur belajar, pendekatan yang clipergunakan dalam
pembelajaran tidak hanya pendekatan intruksional akan tetapi disertai
dengan pendekatan pribac!i. Melalui pendekatan pribadi ini diharapkan
guru dapat mengenal clan memahami siswa secara lebih menc!alam
sehingga dapat membantu dalam keseluruhan proses belajarnya. Dengan
perkataan lain, sebagai direktur belajar guru sekaligus berperan sebagai
pembimbing dalam proses pembelajaran.
Sebagai pembimbing c!alam proses pembelajaran, ini berarti guru
dituntut untuk mampu memberikan birnbingan belajar kepada siswanya.
Tujuan bimbingan belajar secara umurn adalah membantu muric!-murid
agar mendapat penyesuaian yang baik c!idalam situasi belajar, sehingga
setiap murid dapat belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya.

11

Slameto, Op.Cit., h.99


17

Untuk lebih jelasnya tujuan pelayanan birnbingan belajar clirinci
sebagai berikut :
1. Mencarikan cara-cara belajar yang efisien clan efektif bagi seorang
anak atau kelornpok anak.
2. Menunjukkan

cara-cara

rnempelajari clan menggunakan buku

infonnasi

(sarana

pelajaran.
3. Memberikan


clan

petunjuk)

bagi

yang

rnernanfaatkan perpustakaan.
4. Menunjukkan cara-cara menghaclapi kesulitan belajar dalam bidang

.

stu d1 tertentu.

12

Guru sebagai pembimbing

dituntut untuk rnengadakan pendekatan


bukan saja melalui pendekatan

intruksional, akan tetapi clibarengi

dengan pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar
mengajar berlangsung, dengan penclekatan pribadi semacam ini guru
akan secara langsung mengenal clan memaharni rnurid-rnuridnya secara
lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.
Sebagai pembimbing clalam belajar, guru diharapkan mampu untuk:

12

Abu Ahmadi, Op. Cit, h. l 05

18

l. Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individu maupun
kelompok
2. Memberikan informasi yang diperlukan dalam proses belajar

3. Memberikan

kesernpatan

yang

mernadai

agar

setiap

s1swa

dapatbelajar sesuai dengan karakteristik pribaclinya
4. Mernbantu setiap siswa dalam mengatasi rnasalah-rnasalah pribadi
yang dihadapinya.
5. Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah clilakukan. 13

3. Kornpetensi Guru

Mengingat tugas clan peran guru yang begitu kompleks, malrn
seorang

guru hams berkompeten dibidangnya. Kompetensi guru

merupakan kernampuan-kemarnpuan seorang guru dalam melaksanakan
kewajiban-kewajiban secara berta.nggungjawab dan layak. 14
Adapun jenis-jenis kompete.nsi yang hams dimiliki seorang guru
ad al ah:

13

Slameto, Op.Cit. h.100

14 Muhammad llzair Usman, Op. Cit. h 4

19

I. Kompetensi Pribadi
Kemampuan pribadi dan meliputi hal-hal berikut.

I. I. Mengembangkan kepribadian
1. I. I. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mengkaji ajaran agarna yang dianut
- Mengamalkan ajaran-ajaran agama yang dianut
- Menghayati peristiwa yang rnencerminkan sikap saling
menghargai antarumat beragama .
. 1.2. Berperan dalam masyarakat sebagai warga negara yang
berjiwa Pancasila.
- Mengkaji berbagai ciri manusia Pancasila
- Mengkaji sifat-sifat kepatriotan bangsa Indonesia
- Menghayati unman para patriot dalam merebut,
mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.
- Mernbiasakan diri menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan.
Mengkaji huhungan manusia dengan lingkungan
alamiah dan buatan.
- Membiasakan diri menghargai dan memelihara mutu
lingkungan hidup .
. l .3. Mengembangkan sifat-sifat terpuji yang dipersyaratkan
bagi jabatan guru.
- Mengkaji sifat-sifat terpuji yang harus dimiliki oleh
guru
- Membiasakan diri menerapkan sifat-sifat sabar,
demokratis, menghargai pendapat orang lain, so pan
santun dan tanggapan terhadap pembaharuan.
1.2. Berinteraksi dan berkomunikasi.
l .2.1. Berinteraksi dengan sejawat untuk meningkatkan
kemampuan profesional.
- Mengkaji ajaran struktur organisasi Depclikbud
- Mengkaji hubungan kerja profesional
- Berlatih menerima dan memberikan balikan
- Membiasakan diri mengikuti perkembangan profesi
1.2.2. Berinteraksi dengan masyarakat untuk penuaian misi
penclidikan.

20

- Mengkaji berbagai lembaga kemasyarakatan yang
berkaitan dengan pendidikan.
- Berlatih menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan
yang menunjang usaha pendidikan
1.3. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan
1.3.1. Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
- Mcngkaji konscp-konscp dasar bimbingan
- Berlatih mengenal kesulitan belajar murid
- Berlatih memberikan bimbingan kepada murid yang
mengalami kesulitan belajar
l.3.2. Membimbing murid yang berkelainan dan berbakat
khusus
Mengkaji em-cm anak berkelainan dan berbakat
khusus.
- Berlatih mengenal anak berkelainan dan berbakat
khusus
- Berlatih menyelenggarakan kegiatan untuk anak
berkelainan dan berbakat khusus
l .4. Melaksanakan administrasi sekolah
1.4. l. Mengenal pengadministrasian kegiatan sekolah
- Mengkaji berbagai jenis dan sarana administrasi
sekolah
- Mengkaji pedoman administrasi pendidikan
1.4.2. Melaksanakan kegiatan administrasi sekolah
- Berlatih mem buat dan mengisi berbagai format
administrasi sekolah
- Berlatih menyelenggarakan administrasi sekolah
1.5. Melaksanakan penelitian sederhana untuk keperluan
penga_1aran
1.5. l. Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah
- Mengkaji konsep dasar penelitian ilmiah yang
sederhana
- Memahami
laporan penelitian sederhana untuk
kepentingan pengajaran
1.5.2. Melaksanakan penelitian sederhana
- Menyelenggarakan
penelitian
sederhana untuk
keperluan pengajaran

21

- Membiasakan diri melakukan penelitian untuk
keperluan pegajaran.
2. Kompetensi Profesional
Kemampuan profesional ini meliputi hal-hal berikut:
2.1. Menguasai landasan kependidikan
2.1.1. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pcndidikan nasional
- Mengkaji tujuan pendidikan nasional
- Mengkaji tujuan pendidikan dasar dan menengah
- Meneliti kaitan anatar tujuan pendidikan dasar clan
menengah dengan tujuan pendidikan nasional
Mengkaji
kegiatan-kegiatan
pengajaran
yang
menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional .
2.1.2. Mengenal fungsi sekolah dalam masyarnkat
- Mengkaji peranan sekolah sebagai pusat pendidikan
dan kebudayaan
- Mengkaji peristiwa-peristiwa yang mencerminkan
sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan
- Mengelola kegiatan sekolah yang mencerminkan
sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebusayaan
2.1.3. Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat
di manfaatkan dalam proses belajar mengajar.
Mengkaji
jenis perbuatan untuk memperoleh
pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
- Mengkaji prinsip-prinsip belajar
- Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam kegiatan
belajar mengajar
2.2. Menguasai bahan pengajaran
2.2.1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar
dan menengah
- Mengkaji kurikulum pendidikan dasar dan menengah
- Menelaah buku teks pendidikan dasar dan menengah
- Menelaah buku pedoman khusus bidang studi
- Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dinyatakan
dalam buku teks dan buku pedoman khusus.
2.2.2. Menguasai bahan pengayaan

22

- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan bahan
bidang studi/mata pelajaran
- Mengkaji bahan penunjang yang relevan dengan
profesi guru.
2.3. Menyusun program pengajaran
2.3.1. Menetapkan tujuan pembelajaran
- Mengkaji ciri-ciri tujuan pembclajaran
- Dapat merumuskan tujuan pembelajaran
- Menetapkan tujuan pern belajaran un11tk satu satuan
pernbelajaran/ pokok bahasan
2.3.2. Memilih dan rnengembangkan bahan pembelajaran
- Dapat mernilih bahan pernbelajaran sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
- Mengernbangkan bahan pembelajaran sesuai dengan
tujuan pernbelajaran yang ingin dicapai
2.3.3. Memilih dan rnengernbangkan strategi belajar rnengajar
- Mengkaji berbagai metode rnengajar
- Dapat rnernil ih rnetode mengajar yang tepat
- Merancang prosedur belajar mengajar yang tepat.
2.3.4. Memilih dan rnengembangkan media pengil;Jaran yang
sesua1
- Mengkaji berbagai media pengajaran
- Memilih media pengajaran yang tepat
- Membuat media pengajaran yang sederham1
- Menggunakan media pengajaran
2.3.5. Memilih dan rnemanfaatkan sumber belajar
- Mengkil;ji berbagai jenis dan keguanaan sumber belajar
- Memanfaatkan sumber belajar yang tepat.
2.4. Melaksanakan program pengajaran
2.4. l. Menciptakan iklim belil;jar mengajar yang tepat
- Mengkaji prinsip-prinsip pengelolaan kelas
- Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi suasana
belajar mengajar
- Menciptakan suasana belajar yang baik
- Menangani masalah pengajaran dan pengelolaan
2.4.2. Mengatur ruang belajar
「ケイャ_セゥ@
エセ|ャA@
ruang byJf\jar
- mケョYォセ⦅ェゥ@
':

-

.

,

23

- Mengkaji kegunaan sarana clan prasarana kelas
- Mengatur mang belajar yangt tepat
2.4.3 ..Mengelola interaksi belajar mengajar
Mengkaji cara-cara mengamati kegiatan belajar
mengajar
- Dapat mengamati kegiatan belajar mengajar
- Menguasai berbagai ketrampilan clasar mengajar
- Dapat menggunakan berbagai ketrampilan clasar
mengajar
- Dapat mengatur murid dalam kegiatan belajar
mengaJar
2.5. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
clilaksanakan
2.5. l. Menilai prestasi muricl untuk kepentingan pengajaran
- Mengkaji konsep dasar penilaian
- Mengkaji berbagai teknik penilaian
- Menyusun alat penilaian
- Mengkaji cara mengelola clan menafsirkan data. unutk
menetapkan tarafpencapaian muricl
- Dapat menyelenggarakan penilaian p•oncapaian muricl
2.5.2. Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan
- Menyelenggarakan penilaian untuk perbaikan proses
belajar mengajar
- Dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk perbaikan
proses belajar mengajar. ii;
H. Masnlah Kcsulitan Belajar

1. Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar menurut Drs. M. Dalyono dalam bukunya
Psikologi Penclidikan adalah "Keaclaan dimana anak cliclik atau siswa
tidak clapat belajar sebagaimana ュ・ウエゥョケ。BN


セ@

' 9 Ibid, It 16-19


セmN@

Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), Cet !, h. 229

24

Abin Syamsudin Makmun, dalam bukunya Psikologi Pendidikan
memberikan pengertian kesulitan belajar ialah "Apabila seorang siswa
tidak dapat mencapai taraf kualifikasi hasil be lajar tertentu (berdasarkan
ukuran kriteria keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK atau
ukuran tingkat kapasitas atau kemampuan dalam program pelajaran time
allowed dan atau tingkat ー・イォュ「。ョァケIBN


セ@

Sedangkan menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi
Pendidikan, bahwa yang dimaksud dengan "Kesulitan Belajar adalah
kesukaran

siswa

dalam

menerima

atau menyerap pelajaran di

sekolah". 18
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa yang
dimaksud dengan kesulitan belajar adalah "Keadaan dimana seorang
anak tidak dapat belajar sebagaimana mestinya atau dengan kata lain ia
mengalami

kesukaran dalam menerima atau menyerap pelajaran

sehingga siswa tidak dapat mencapai taraf kualifikasi hasil belajar
tertentu, baik yang berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan yang
dinyatakan

dalam

TIK,

maupun

ukuran

kriteria

keberhasilan

berdasarkan tingkat perkembangannya.
1

'I' Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pe11didika11 Pera11gkat Sistem Pengajara11 Modul,
(Bandung: PT. Remaja Rosda Karyn, 2001), Cet IV, h. 308.
18 M. Alisup Sabri, Psiko/ogi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Faku/tas

Tarbivah.

(Jakarta: PedomRn Tlmn tセカ@

}Q(}h\

r .. t

TT h

QQ

2(!'

Kesulitan belajar siswa tersebut jangan dibiarkan berlarut-larut
oleh

guru, tetapi harus segera cliketahui dan diatasi oleh guru

berdasarkan gejala-gejala yang tampak pada diri siswa.

2. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar
Gejala-gejala yang mcnunjukkan kcsulitan belajar clapat cliamati
dalam berbagai bentuk. Menurut Moh. Surya, ada beberapa ciri tingkah
laku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, antara
lain:
a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah (dibawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompok kelas).
b. Hasil yang dicapai tidak seimbang clengan usaha yang clilakukan,
mungkin murid yang selalu berusaha clengan giat tapi nilai yang
dicapai selalu renclah.
c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar, ia se!alu
tertinggal dari kawan-kawannya clalarn menyelesaikan tugas sesuai
clengan waktu yang tersed ia.
cl. Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

26

e. Menunjukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti: membolos,
datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan mmah, menganggu
didalam

dan

di

luar

kelas, tidak mau mencatat pelajaran,

mengasingkan diri, tersisih, tidak mau bekerjasama dan sebagainya.

t: Memmjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti
pemurung, mudah tersinggung, pcmarah, tidak atau kurang gembira
dalam menghadapi situasi tertentu, misalnya dalam menghadapi nilai
rendah, tidak menyesa! atau menunjukkan sedih. 19
Dari beberapa gejala kesulitan be Iajar terse but, rendahnya hasil
belajar merupakan gejala kesul itan belajar yang paling jelas.dari gejalagejala

termanifestasi

diharapkan

para

dalam

pendidik

tingkah
atau

laku

guru

setiap peserta didik,

dapat

memahami

dan

mengidentifikasi mana siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar
dan mana pula yang tidak.

i9Hellen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet 1. h. 129

27

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar
Menurut

para

ahli

pendidikan,

faktor-faktor

yang dapat

menyebabkan kesulitan dalam belajar di sekolah terdiri dari dua faktor
utama yakni faktor yang terdapat didalam diri peserta didik itu sendiri
yang disebut faktor internal. Dan faktor yang terdapat di luar diri peserta

cl idik yang disebut dengan faktor ekstemal.
a. Faktor Internal
I) Kemampuan Dasar (lntelegensi)
Kurangnya kemarnpuan dasar yang dimiliki oleh peserta
didik. Kemampuan dasar (intelegensi) merupakan wadah bagi
kemungkinan tercapainya hasil belajar yang diharapkan. Jika
kemampuan dasar rendah, maka hasil belajar yang dicapai akan
rendah pula, sehingga menimbulkan kesulitan dalam belajar.
Clark mengemukakan bahwa "Hasil belajar siswa di sekolah 70
% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi

oleh lingkungan". 20

20

Hel!en, Op. Cit, h. 129

Oleh karena itu seorang guru harns meneliti tingkat IQ
anak

dengan minta bantuan seorang psikolog agar dapat

melayani murid-muridnya.

2) Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan dasar yang dibawa
sejak lahir. 21 Kurangnya bakat khusus untuk situasi belajar
tertentu, sebagaimana halnya intelegensi karena bakat juga
merupakan wadah untuk mencapai hasil bela3ar tertentu. Peserta
didik yang kurang atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan
belajar tertentu akan mengalami kesulitan dalam belajar. Sumadi
Surya Brata mengatakan bahwa : " ... Seseorang akan lebih
berhasil kalau ia belajar dalam lapangan yang sesuai dengan
bakatnya, demikian pula dalam lapangan kerja, seseorang akan
berhasil kalau dia bekerja dalam lapangan yang sesuai dengan
bakatnya". 21

21

Ibid, h. 130

2

1. Ahmad

セエヲyョt\@

(Q

Dokumen yang terkait

peranan guru agama islam dalam mengatasi kesulitan siswa membaca al-Quran: studi kasus di SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

19 138 85

Prestasi belajar fiqih siswa yang ditinggal dan tidak tinggal di pondok pesantren di MTs Nurul Huda Pinang kota Tangerang

1 6 104

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 8 13

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 5 68

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB IV sukses

0 0 28

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB V sukses

0 0 21

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 5

STRATEGI GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS MA’ARIF SUDIMORO PACITAN - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3