ARTIKEL PENELITIAN
Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Tingkat Kontrol Asma Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBKPM Surakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
4
Gambar  2.  Grafik  Kategori  Tingkat Kontrol Asma
C. Analisis Bivariat
1. Hubungan Paparan Asap Rokok
dengan Tingkat Kontrol Asma.
Pada  uji  fisher  diketahuai didapatkan
nilai p=
0,000. Sehingga
dapat disimpulkan
terdapat  hubungan  yang  bermakna lama  paparan  asap  rokok  dengan
tingkat  kontrol  asma.  Odd  Ratio yang dihasilkan pada penelitian ini
adalah  40,5    95  CI  =
1,117- 12.418.
nilai p
value yang
didapatkan  adalah  0,000,    lebih kecil  dari  0,05  dan  OR    sebesar
40,5.  Asap  rokok  mempunyai risiko
sebesar 40,5
kali menurunkan nilai ACT.
Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Tingkat Kontrol Asma
Tingkat Kontrol Asma Total
Lama Paparan Asap Rokok
Tidak Terkontrol
Terkontrol n
ρ Value CI
F F
Terpapar 27
93,1 2
6,9 29
100 0,000
1,117- 12.418
Tidak Terpapar 2
25,0 6
75,0 8
100
PEMBAHASAN A.
Paparan Asap Rokok
Pasien asma sebagian besar terpapar asap  rokok  yaitu  sebanyak  29  orang
78,4. Sedangkan  yang tidak terpapar asap rokok hanya 8 orang 21,6. Hasil
penelitian
Deisner et
al 2005
melaporkan 60
penderita asma
terpapar  asap  rokok  akan  berpengaruh buruk pada penderita asma.
Proporsi  responden  menurut  lama terpapar  asap  rokok  pada  penelitian  ini
adalah  yang  terpapar  sedang  kurang dari  sama  dengan  3jamhari  sebanyak
15  orang  40,5,  dan  yang  terpapar tinggi    lebih  dari  3jamhari  sebanyak
14  orang  37,8.  Data  tersebut menunjukkan
bahwa lebih
banyak responden  yang  terpapar  sedang,  hasil
yang serupa juga didapatkan Agil 2012 yang  menemukan  72,5  responden
terpapar sedang.
Hal ini
terjadi dikarenakan bahwa secara umum pasien
asma  akan  berusaha  untuk  menghindari faktor-faktor  yang  dapat  menimbulkan
gejala-gejala asma pada dirinya gambar 3.
Gambar  4. Grafik   Kategori  Lama Paparan Asap Rokok
8 21,6
29 78,4
10 20
30 40
Terkontrol Tidak Terkontrol
Ju m
lah Pas
ie n
8 21,6
15 40,5
14 37,8
5 10
15 20
Tidak Terpapar 0
jamhari Terpapar
Sedang ≤3 jamhari
Terpapar Tinggi 3
jamhari
Ju m
lah Pas
ie n
ARTIKEL PENELITIAN
Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Tingkat Kontrol Asma Pada Penderita Asma Di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat BBKPM Surakarta
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiya Surakarta
5
B. Tingkat Kontrol Asma
Tingkat kontrol
asma pada
penelitian  ini  didapatkan  berdasarkan hasil
kuesioner ACT,
kemudian didapatkan  sebanyak  28  orang  75,7
dengan kategori asma tidak terkontrol, 9 orang  24,3  dengan  kategori  asam
terkontrol.
Pada penelitian
yang dilakukan  Bachtiar  et  al  2010  yang
juga  menggunakan  kuesioner  ACT untuk  menilai  tingkat  kontrol  asma
dimana  didapatkan  hasil  yang  hampir serupa  yaitu  230  orang  66,9  dengan
asma  tidak  terkontrol.  Hasil  penelitian Atmoko  et  al  2011  menunjukkan
pasien  asma  tidak  terkontrol  sebanyak 81  orang  75,7.  Beberapa  penelitian
serupa  di luar negeri  juga memberikan hasil  yang  tidak  jauh  berbeda,  salah
satunya  penelitian  di  Kanada  dengan sampel
sebanyak 10,428
pasein didapatkan  hasil  59  pasien  tidak
terkontrol Manfreda,
2004. Hal
tersebut  menunjukan  bahwa  pencapaian tingkat  asma  terkontrol  masih  sulit,
karena  banyak  faktor  yang  dapat mencetuskan  serangan  asma  selain  asap
rokok  juga  ada  hal-hal  lain  seperti pejanan  terhadap  udara  dingin,  debu
ataupun  aktifitas  fisik  juga  dapat memicu serangan asma.
Pada penelitian ini didapatkan lebih banyak  jumlah  responden  perempuan
dengan  asma  tidak  terkontrol  yaitu sebanyak 20 orang 69, dibandingkan
dengan  laki-laki  9  orang  31  dengan asma  tidak  terkontrol.  Ada  beberapa
teori
yang mencoba
menjelaskan mengapa
perempuan lebih
rentan daripada  laki-laki  antara  lain  sebagai
konsekuensi  dari  mekanisme  hormonal, perbedaan  dalam  ukuran  saluran  napas,
meningkatnya  persepsi  obstruksi  pada perempuan,  paparan  yang  lebih  besar
dan alergi terhadap  alergen, dan kurang optimalnya  pengobatan  karena  perilaku
pasien atau dokter Moreno et al 2012.
Gambar 5.
Tingkat Kontrol
Asma Berdasarkan
Jenis Kelamin.
C. Hubungan  Paparan  Asap  Rokok
Dengan Tingkat Kontrol Asma
Berdasarkan analisis
statistik terdapat  hubungan  bermakana  antara
paparan  asap  rokok  dengan  tingkat kontrol asma. Ditinjau dari agama islam,
ayat-ayat  Al-
qur’an  dan  hadist  nabi mengharamkan  segala  hal  yang  dapat
membahayakan kesehatan
manusia, terdapat  pada  firman  Allah  Q.S  Al-
a’raf:157
,
Q.s Al-Baqarah: 195, Q.s An- Nisa:
29, dan
Q.S Al-ahzab:58.
Merokok  adalah  faktor  utama  penyebab berbagai  penyakit  yang  berakibat  pada
kematian.
Hasil  penelitian  ini  sesuai  dengan teori  yang  menyatakan  bahwa  asap
rokok  merangsang  silia  yaitu  bulu-bulu halus  yang  terdapat  pada  permukaan
saluran  napas,  sehingga  sekret  mukus meningkat  menjadi  30-50.  Hal  ini
mengakibatkan
silia tersebut
akan mengalami
kerusakan dan
mengakibatkan menurunnya
fungsi ventilasi  paru.  Kerusakan  dari  saluran
napas  dan  disertai  dengan  menurunnya imunitas  tubuh  terhadap  inhales  agent
menyebabkan  mudahnya  terjadi  infeksi pada  saluran  napas  seperti  bronkitis
20 50
31 50
20 40
60
Tidak Terkontrol Terkontrol
Per sen
tase
Perempuan laki-laki