b. Jika  data  menyebar  jauh  dari  diagonal  danatau  tidak  mengikuti  arah
garis  diagonal  atau  grafik  histogramnya  tidak  menunjukkan  pola distribusi  normal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi
normalitas. Sedangkan,  dasar  pengambilan  keputusan  pada  uji  One-Sample
Kolmogorov  Smirnov  adalah  residual  berdistribusi  normal  apabila  nilai signifikansinya lebih dari 0,05 Duwi Priyatno, 2012:147.
2. Uji Multikolinearitas
Uji  multikolinearitas  digunakan  untuk  menguji  apakah  dalam  suatu  model regresi  ditemukan  adanya  korelasi  yang  sempurna  atau  mendekati  sempurna
antarvariabel independennya. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Pengujian  multikolinearitas
dalam  penelitian  ini  dengan  cara  melihat  nilai  Tolerance  dan  Variance Inflation  Factor
VIF  pada  model  regresi  dengan  dasar  pengambilan keputusan apabila angka Tolerance  0,10 dan nilai Variance Inflation Factor
VIF  10 maka model regresi bebas dari multikolinearitas Duwi Priyatno, 2012:151-152.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  digunakan  untuk  menguji  apakah  dalam  suatu  model regresi  terjadi  ketidaksamaan  varian  dari  residual  pada  satu  pengamatan  ke
pengamatan  lain.  Pada  model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan
cara  melihat  pola  titik-titik  pada  grafik  scatterplot  antara  standardized
predicted  value ZPRED  dengan  studentized  residual  SRESID.  Adapun
dasar pengambilan keputusannya adalah: a.
Jika  terdapat  pola  tertentu,  seperti  titik-titiknya  membentuk  suatu  pola tertentu  yang  teratur  bergelombang  melebar  kemudian  menyempit,
maka terjadi heteroskedastisitas. b.
Jika tidak terdapat pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y,  maka  tidak  terjadi  heteroskedastisitas
Duwi Priyatno, 2012:165.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode
sebelumnya  t-1.  Pada  model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi autokorelasi.  Pengujian  autokorelasi  dalam  penelitian  ini  menggunakan  uji
Durbin-Watson  DW  test  Duwi  Priyatno,  2012:172.  Adapun  dasar pengambilan keputusannya adalah jika angka Durbin dan Watson sebesar  1
dan  3 maka terjadi autokorelasi Sarwono, 2012:28.
3.2.5.3 Transformasi Data