Variabel Independen. Variabel independen atau bebas adalah variabel 118. Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a.

40 manajemen dinilai kurang efektif, maka auditor akan memilih untuk tidak memberikan pendapat IAPI, 2011:341.7

2. Variabel Independen. Variabel independen atau bebas adalah variabel

yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau secara negatif Sekaran,

2009: 118. Variabel independen dalam penelitian ini adalah: a.

Financial Distress Kondisi keuangan perusahaan adalah suatu tampilan atau keadaan secara utuh atas keuangan perusahaan selama periode atau kurun waktu tertentu, yang merupakan gambaran atas kinerja sebuah perusahaan. Kondisi keuangan diukur dengan menggunakan model prediksi kebangkrutan revised Altman. Revised Altman juga terkenal dengan istilah Z-score yang merupakan suatu formula yang dikembangkan oleh Altman untuk mendeteksi 38 kebangkrutan perusahaan pada beberapa periode sebelum terjadinya kebangkrutan. Formulanya adalah: Z = 0,717Z 1 + 0,874Z 2 + 3,107Z 3 + 0,420Z 4 + 0,998Z 5 Keterangan: Z 1 = Working capitalTotal assets Z 2 = Retained earningsTotal assets Z 3 = Earnings before interest and taxesTotal assets Z 4 = Book value of equityBook value of debt Z 5 = SalesTotal assets 41 Nilai Z diperoleh dengan menghitung kelima rasio tersebut berdasarkan data pada neraca dan laporan labarugi dikalikan dengan koefisien masing-masing rasio, kemudian dijumlahkan dengan hasilnya.

b. Debt Default

Penelitian Januarti 2009 menyatakan bahwa debt default merupakan kegagalan dalam memenuhi kewajiban pokok dan bunga. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Kode 1 diberikan jika perusahaan dalam status debt default, dan kode 0 jika perusahaan tidak mengalami debt default. Pada laporan keuangan, status debt default dapat dilihat dalam laporan auditor independennya. Menurut Chen dan Chruch 1992 dalam penelitian Dayanti 2010 menyatakan bahwa indikator sebuah perusahaan dapat dikatakan default apabila memenuhi salah satu ketentuan sebagai berikut: 1 Perusahaan tidak dapat atau lalai dalam membayar utang pokok atau bunga. 2 Persetujuan perjanjian utang dilanggar pelanggaran tersebut tidak dituntut atau telah dituntut kreditor untuk masa kurang dari satu tahun. 3 Perusahaan sedang dalam proses negoisasi restrukturisasi utang yang jatuh tempo.

c. Reputasi Auditor

dalam penelitian ini reputasi auditor diproksikan dengan ukuran KAP yang termasuk kategori the big four. Penentuan KAP the big four berdasarkan peringkat pendapatan, dan jumlah pegawai KAP yang beroperasi secara internasional yang diperoleh melalui www.wikipedia.com. Variabel ini diukur 42 menggunakan variabel dummy. KAP yang termasuk kategori the big four auditors akan diberi kode 1, sedangkan jika tidak termasuk kategori the big four auditors akan diberi kode 0. KAP big four yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1 KAP yang berafiliasi dengan Price Water House Coopers PWC. 2 KAP yang berafiliasi dengan Delloitte Touche Tohmatsu. 3 KAP yang berafiliasi dengan Klynveld Peat Marwick Goerdeler KPMG. 4 KAP yang berafiliasi dengan Ernest and Young EY. 43

d. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai suatu skala, di mana dapat diklasifikasikan besarkecilnya perusahaan. Hal ini seperti yang disebutkan dalam penelitian Junaidi dan Hartato 2010 bahwa ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan natural log dari aset total perusahaan ln total asset.

D. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia TAHUN 2010-2014.

1 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek IndonesiaTahun 2011-2014.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pe

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Ta

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

PENDAHULAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15