Pengaruh Paparan Kebisingan terhadap Penurunan Daya Dengar pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri
Kabupaten Semarang
Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
4
Publikasi Ilmiah
responden pada kelompok masa kerja 7 tahun sebanyak 16
responden 53,3 dari jumlah sampel.
Sedangkan pada
kelompok masa kerja ≥7 tahun
sebanyak 14 responden 46,7 dari jumlah sampel.
e Riwayat Penyakit Pendengaran
Berdasarkan data responden di poli klinik PT. Albasia Sejahtera
Mandiri, bahwa subjek penelitian tidak
mempunyai riwayat
penyakit pendengaran
sebelumnya baik bawaan sejak lahir maupun sebelum bekerja di
PT. Albasia Sejahtera Mandiri.
2 Hasil Pengukuran
a Intensitas Kebisingan
Berdasarkan hasil pengukuran kebisingan terdapat 2 lokasi yang
intensitas kebisingannya
melebihi nilai ambang batas yaitu pada lokasi di bagian Jumping
Saw dan Double Planner. Pada bagian Jumping Saw sebesar 92,3
dBA dan terendah 88,6 dBA, bagian Double Planner 91,5
dBA dan terendah 86,8 dBA. Lokasi
yang intensitas
kebisingannya dibawah
nilai ambang batas yaitu di bagian
dempul dengan
intensitas kebisingan tertinggi sebesar 74,6
dBA dan terendah 69,5 dBA.
b Penurunan Daya Dengar
Pengukuran penurunan
daya dengar pada tenaga kerja di
lokasi terpapar bising NAB yaitu
bagian dempul
yang mengalami
penurunan daya
dengar sebanyak 4 responden 13,3 dan pendengaran normal
sebanyak 11 responden 36,7.
Pengukuran penurunan
daya dengar pada tenaga kerja di
lokasi terpapar bising NAB yaitu bagian Jumping Saw dan
Double Planner yang mengalami penurunan daya dengar sebanyak
10
responden 33,3
dan pendengaran normal sebanyak 5
responden 16,7.
b. Analisis Bivariat
1 Pengaruh
Usia terhadap
Penurunan Daya Dengar Tabel 1. Hasil Uji Pengaruh Usia terhadap
Penurunan Daya Dengar
Usia Daya Dengar
p- value
Keterangan
Normal Penurunan
Daya Dengar
N N
32 tahun 13
3 ≥32 tahun
3 11
0,001 signifikan
Total
16 14
Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
nilai p-value
0,0010,05 maka
dapat disimpulkan
bahwa ada
pengaruh signifikan antara usia dengan
penurunan daya dengar pada tenaga kerja PT. Albasia
Sejahtera Mandiri.
2 Pengaruh Masa Kerja terhadap
Penurunan Daya Dengar Tabel 2. Hasil Uji Pengaruh Masa Kerja
terhadap Penurunan Daya Dengar
Masa Kerja
Daya Dengar p-
value Keterangan
Normal Penurunan
Daya Dengar N
N 7 tahun
16 ≥7 tahun
14 0,000
signifikan
Total
16 14
Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan bahwa
nilai p-value
0,0000,05 maka
dapat disimpulkan
bahwa ada
pengaruh signifikan antara masa kerja
dengan penurunan
daya
Pengaruh Paparan Kebisingan terhadap Penurunan Daya Dengar pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu di PT. Albasia Sejahtera Mandiri
Kabupaten Semarang
Program Studi Kesehatan Masyarakat – FakultasIlmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
5
Publikasi Ilmiah
dengar pada tenaga kerja PT. Albasia Sejahtera Mandiri.
3 Pengaruh Paparan Kebisingan
terhadap Penurunan
Daya Dengar
Tabel.3 Hasil
Uji Pengaruh
Paparan Kebisingan terhadap Penurunan Daya dengar
pada telinga kanan
Lokasi Daya Dengar
p-value Keterangan
Normal Penurunan
Daya Dengar
N N
NAB 5
10 ≥NAB
11 4
0,028 signifikan
Total 16
14
Dari hasil uji statistik chi square diperoleh p-value =
0,028, hal ini menunjukkan bahwa
nilai p0,05
yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara
paparan kebisingan terhadap penurunan
daya dengar pada telinga kanan tenaga kerja bagian
produksi PT. Albasia Sejahtera Mandiri.
Tabel 4. Hasil Uji Pengaruh Paparan Kebisingan terhadap Penurunan Daya dengar
pada telinga kiri
Lokasi Daya Dengar
p-value Keterangan
Normal Penurunan
Daya Dengar
N N
NAB 5
10 ≥NAB
11 4
0,028 signifikan
Total 16
14
Dari hasil uji statistik chi square diperoleh p-value =
0,028, hal ini menunjukkan bahwa nilai p0,05 yang
artinya ada pengaruh yang signifikan
antara paparan
kebisingan terhadap
penurunan daya dengar pada telinga
kiri tenaga
kerja bagian produksi PT. Albasia
Sejahtera Mandiri.
4. PEMBAHASAN