6 kelapa, dimana dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali dengan waktu tinggal
selama 5 menit diperoleh hasil yang sama, yaitu 27
o
C.
3. Pengukuran Mn
Tabel 3. Hasil Pengukuran Kadar Mn
Replikasi Kadar Mn mgl
Permenkes RI No.
492MENKES PERIV2010
Sebelum Sesudah
Kontrol 40 cm 50 cm 60 cm
1 0,8
0,8 0,32
0,26 0,14
2 0,7
0,36 0,29
0,16 0,4 mglt
3 0,8
0,39 0,24
0,12
Rata-rata 0,8
0,8 0,36
0,26 0,14
Tabel 3 menunjukkan adanya penurunan kadar Mn sebelum dan sesudah perlakuan. Kadar Mn sebelum perlakuan adalah 0,8 mgl. Ketebalan
filter pasir dan arang tempurung kelapa yang paling tinggi menurunkan Mn adalah 60 cm, dimana rata-rata kadar Mn pada ketebalan filter pasir dan arang
tempurung kelapa 60 cm adalah 0,14 mgl.
Tabel 4. Efektivitas Kombinasi Ketebalan Filter Pasir dan Arang Tempurung Kelapa Terhadap Penurunan Kadar Mn
Ketebalan Pasir dan
Arang Tempurung
Kelapa cm Kadar Mn mgl
Efektivitas Pengolahan
Sebelum Sesudah
Penurunan
40 0,8
0,36 0,44
55 50
0,8 0,26
0,54 67,5
60 0,8
0,14 0,66
82,5
Tabel 4 menunjukkan efektivitas kombinasi ketebalan filter pasir dan arang tempurung kelapa dalam menurunkan kadar Mn. Kadar Mn sebelum
mendapatkan perlakuan sebesar 0,8 mgl. Ketebalan filter pasir dan arang
7 tempurung kelapa yang memiliki efektivitas pengolahan paling tinggi adalah
ketebalan 60 cm dengan efektivitas pengolahan sebesar 82,5.
Tabel 5. Hasil Analisis Anova untuk Kadar Mn Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups 126,250
3 42,083
50,500 ,000
Within Groups 6,667
8 ,833
Total
132,917 11
Berdasarkan Tabel 5 diketahui nilai signifikan 0,000 dimana sig ≤ 0,01
sehingga Ho ditolak yang artinya ada pengaruh yang signifikan kombinasi ketebalan filter pasir dan arang tempurung kelapa terhadap penurunan kadar
Mn air sumur.
B. Pembahasan
1. Pengukuran pH
Kusnaedi 2010 menyatakan bahwa derajat keasaman air minum harus netral, tidak boleh bersifat asam maupun basa. Pada penelitian ini pengukuran
pH air dilakukan saat sebelum mendapatkan perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan dengan filter pasir dan arang tempurung kelapa selama
5 menit dan dilakukan pengulangan dalam waktu yang bersamaan diketahui bahwa hasilny sama, yaitu 7,1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pH tidak
berpengaruh terhadap proses filtrasi. Jika hasil pemeriksaan pH dibandingkan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.492MENKESPERIV2010 tentang persyaratan air minum,