Aspek Teoritis Aspek Praktis Komunikasi Massa

C. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui representasi nasionalisme dan patriotisme dalam film “Tanah Surga, Katanya” D. MANFAAT PENELITIAN

1. Aspek Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu komunikasi, terutama dalam kajian media massa yang mencoba mengkaji representasi nasionalisme dan patriotisme dalam film “Tanah Surga… Katanya”.

2. Aspek Praktis

Penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memberikan informasi mengenai representasi nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan masyarakat Indonesia di daerah pelosok perbatasan yang digambarkan melalui film “Tanah Surga… Katanya”. Penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi para pembuat film untuk dapat menghasilkan film yang berkualitas. E. TINJAUAN PUSTAKA

1. Komunikasi Massa

Komunikasi berasal dari bahasa latin communis yang berarti “berbagi” atau “milik bersama”, yakni suatu proses yang memiliki tujuan yang sama dan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut. Proses komunikasi sering sekali dijelaskan dengan paradigma Harold D. Lasswell yang dikutip oleh Kuswandi 1996: 17 yang berbunyi “Who, says what, to whom, in which channel, and with what effect?”. Dalam paradigma tersebut secara langsung menggambarkan bahwa proses komunikasi seseorang memerlukan media. Sedangkan komunikasi massa adalah sebuah proses di mana sebuah organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau beberapa mesin, memproduksi dan mentransfer pesan umum yang diarahkan pada audience yang besar, heterogen, dan tersebar. Komunikasi massa juga dapat diartikan komunikasi melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditunjukkan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung- gedung bioskop. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media Effendi, 1993:79-80. Definisi komunikasi massa menurut Deddy Mulyana 2005:75, yakni komunikasi menggunakan media massa, baik cetak atau elektronik, yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen. Menurut Kuswandi 1996: 16 menyatakan bahwa pada umumnya, proses komunikasi massa tidak menghasilkan “feedback” yang langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang relatif. Ciri-ciri massa yaitu: 1 jumlahnya besar, 2 antara individu, tidak ada hubungan organisatoris, dan 3 memiliki latar belakang sosial yang berbeda. Karakteristik komunikasi massa menurut Ardianto, dkk 2004: 7-13 antara lain: a. Komunikator Terlembaga Komunikasi massa itu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak alam organisasi yang kompleks. b. Pesan bersifat umum Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok tertentu, sehingga pesan komunikasi bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa dan opini. c. Komunikannya Anonim dan heterogen Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan anonim karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Di samping anonim, dalam komunikasi massa itu sendiri juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda heterogen yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi. d. Media massa menimbulkan keserempakan Komunikasi massa sendiri mempunyai kelebihan dibandingkan dengan komunikasi lainnya, yakni jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang relatif banyak dan tidak terbatas. Keserempakan media massa di sini ialah keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator dan berada di tempat terpisah Effendi, dalam Ardianto, dkk, 2004:10 e. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Dalam komunikasi massa yang penting adalah unsur isi. Di mana pesan yang disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. f. Komunikasi massa bersifat satu arah Komunikasi massa merupakan komunikasi dengan menggunakan media, sehingga komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Namun komunikator aktif akan menyampaikan pesan dan komunikannya juga aktif menerima pesan, tetapi keduanya tidak dapat melakukan dialog. g. Stimulasi alat indra “Terbatas” Ciri komunikasi massa yang ini dianggap menjadi salah satu kelemahan dikarenakan stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Seperti pada surat kabar, pembaca hanya dapat melihat, pada radio sendiri khalayak hanya dapat mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film, kita dapat menggunakan indra penglihat dan pendengar. h. Umpan balik tertunda Delayed Komponen feedback merupakan faktor terpenting dalam bentuk komunikasi apapun. Namun dalam komunikasi massa umpan balik tertunda, berbeda dengan komunikasi antarpersonal, umpan baliknya bersifat langsung direct feedback atau bersifat segera im- mediate feedback.

2. Film sebagai Komunikasi Massa

Dokumen yang terkait

REPRESENTASI MASYARAKAT PERBATASAN INDONESIA–MALAYSIA DALAM FILM (Analisis Semiotik Pada Film ‘Tanah Surga, Katanya…’)

0 4 26

Representasi Nasionalisme dalam Film Tanah Surga, Katanya (Studi Semiotik Roland Barthes Mengenai Representasi Nasionalisme dalam Film Tanah Surga,Katanya)

1 14 72

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) Konstruksi Nasionalisme Pada Film Tanah Surga Katanya (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn).

0 3 20

PENDAHULUAN Konstruksi Nasionalisme Pada Film Tanah Surga Katanya (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn).

0 2 6

KONSTRUKSI NASIONALISME PADA FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn) Konstruksi Nasionalisme Pada Film Tanah Surga Katanya (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran PPKn).

0 2 12

REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME Representasi Nasionalisme dan Patriotisme dalam Film Tanah Surga Katanya.

0 2 15

REPRESENTASI NASIONALISME DAN PATRIOTISME Representasi Nasionalisme dan Patriotisme dalam Film Tanah Surga Katanya.

0 1 16

PENDAHULUAN Aspek Nilai Kerja Keras Dan Wacana Cinta Tanah Air Dalam Film “Tanah Surga Katanya” (Analisis Semiotik).

0 0 8

Nilai-nilai nasionalisme dalam film tanah surga… katanya (Analisis Semiotika Roland Barthes) - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 24

MAKNA NASIONALISME MASYARAKAT PERBATASAN DALAM FILM TANAH SURGA KATANYA (Analisis Semiotik pada FIlm "Tanah Surga Katanya" tentang Nasionalisme Masyarakat di Perbatasan) - UNS Institutional Repository

0 0 15