Untuk mengetahui konstanta material K dan Indeks strain hardening n pada tiap-tiap material dari persamaan Hollomon dapat
dihitung seperti persamaan dibawah ini.
A A
Log Log
Log Log
n ε
ε σ
σ −
− =
max max
..................................................................4.2 disini titik A diambil pada titik luluhnya.
Nilai K dicari dengan memasukkan ke salah satu persamaan Holomon, misal pada titik luluhnya.
a. Stainless steel RST14:
0.010 0.178
08 3.33E
08 6.23E
Log Log
Log Log
n −
+ −
+ =
= 0.217 Disubtitusikan:
217 .
010 .
. 08
3.33E K
Pa =
+ K = 9.06E+08 Pa
Sehingga persamaan plastisitasnya adalah :
Pa E
217 .
08 06
. 9
ε σ
+ =
atau
MPa
217 .
906
ε σ
=
b. Stainless steel RST13:
0.035 0.470
08 5.11E
09 1.31E
Log Log
Log Log
n −
+ −
+ =
= 0.364
n T
K
ε σ
=
Disubtitusikan:
364 .
035 .
. 08
5.11E K
Pa =
+
K = 1.72E+09 Pa
Sehingga persamaan plastisitasnya adalah :
Pa
364 .
09 1.72E
ε σ
+ =
atau
MPa
364 .
1720
ε σ
=
c. Brass :
0.024 0.462
07 3.76E
08 1.62E
Log Log
Log Log
n −
+ −
+ =
= 0.491
n T
K ε
σ = Disubtitusikan:
491 .
024 .
. 07
3.76E K
Pa =
+ K = 2.36E+08 Pa
Sehingga persamaan plastisitasnya adalah : Pa
491 .
08 2.36E
ε σ
+ =
atau MPa
491 .
236 ε
σ =
d. Aluminium:
0.003 0.031
07 4.52E
08 1.08E
Log Log
Log Log
n −
+ −
+ =
= 0.319
n T
K ε
σ = Disubtitusikan:
319 .
003 .
. 07
5.42E K
Pa =
+ K = 3.30E+08 Pa
Sehingga persamaan plastisitasnya adalah : Pa
319 .
08 3.30E
ε σ
+ =
atau MPa
319 .
330 ε
σ =
Dari hasil sifat plastisitas beberapa material, berikut adalah tabel kesimpulannya:
Tabel 4.5. Sifat plastisitas material No
Material n
K Pa
n T
K ε
σ = 1
Stainless steel RST14 0.217 9.06E+08
MPa
217 .
906
ε σ
=
2 Stainless steel RST13
0.364 1.72E+09
MPa
364 .
1720
ε σ
=
3 Brass
0.491 2.36E+08
MPa
491 .
236
ε σ
=
4 Aluminium
0.319 3.30E+08
MPa
319 .
330
ε σ
=
Penjelasan arti fisik dari n Physical significance of the strain hardening exponent
Eksponen strain hardening index, n sangat berguna dalam menentukan perilaku material selama mengalami operasi forming.
Sebagai contoh, nilai n dari stainless steel RST14 = 0.21 menunjukkan bahwa material tersebut adalah sulit dimesin poor machinability karena
menyebabkan kenaikan kekuatan dan kekerasan material yang besar sehingga membutuhkan gaya pemotongan yang besar pula.
4.3. Analisis Hasil Simulasi Produk Deep Drawing
4.3.1. Gambar produk hasil simulasi Gambar berikut ini menunjukkan hasil simulasi proses deep
drawing pelat ke empat material yang diambil dari berbagai sudut pandang. Legend tegangan Von Mises disertakan untuk
menunjukkan tegangan rata-rata yang terjadi pada pelat setelah mengalami proses drawing atau penarikan.