Quality Losses Of Rice Due To Delay In Harvesting And The Use Of Differensial Drying Method (Case Study In Wajo District South Sulawesi)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Susut Kualitas Beras
Akibat Penundaan Pemanenan dan Metode Penjemuran yang Berbeda
(Studi Kasus di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan) adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2014

Asniwati Zainuddin
NIM F153110011

*Pelimpahan hak cipta atas karya tulis dari penelitian kerja sama dengan pihak
luar IPB harus didasarkan pada perjanjian kerja sama yang terkait


RINGKASAN
ASNIWATI ZAINUDDIN. Susut Kualitas Beras Akibat Penundaan Pemanenan
dan Metode Penjemuran yang Berbeda (Studi Kasus di Kabupaten Wajo
Sulawesi Selatan). Di bawah Bimbingan SUTRISNO dan Y. ARIS PURWANTO.
Penundaan proses pemanenan merupakan kebiasaan yang sering dilakukan
oleh petani setempat, hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga kerja dan
kondisi cuaca yang tidak menentu. Penundaan tersebut dapat menyebabkan
kerusakan gabah dan turunnya mutu serta mempengaruhi terjadinya penurunan
baik secara kualitas maupun kuantitas gabah yang dihasilkan. Semakin lama
penundaan kegiatan pemanenan padi akan semakin menurunkan persentase butir
kepala, meningkatkan butir patah, menir serta butir rusak. Kebiasaan yang turun
temurun dilakukan oleh petani setelah proses perontokan adalah penjemuran
di bawah sinar matahari.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis pengaruh dari lama
penundaan pemanenan dan perontokan terhadap susut mutu beras varietas
ciliwung; (2) menganalisis pengaruh penjemuran dengan lamporan dan
penjemuran dengan alas terpal terhadap susut mutu beras varietas ciliwung;
(3) mengukur kualitas beras varietas ciliwung yang dihasilkan; dan
(4) menghitung nilai tambah ekonomi beras varietas ciliwung yang dihasilkan.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, sampel beras yang
dipilih adalah varietas Ciliwung. Hasil perhitungan mutu beras pada proses
pemanenan dan perontokan terhadap butir patah dan butir kuning yaitu
pemanenan tanpa penundaan (P0) 2.25 dan 0.27%, penundaan panen 3 hari
(P1) 5.8 dan 0.77%, penundaan 6 hari (P2) 6.95 dan 1.03%, penundaan 10 hari
(P3) 13.25 dan 1.48%.
Hasil analisis susut mutu pemanenan pada butir kepala yaitu penundaan
pemanenan selama 3 hari (P1) 1.29%, penundaan pemanenan selama 6 hari
(P2) 2.82%, dan penundaan pemanenan selama 10 hari (P3) 5.56%. Susut mutu
pada penjemuran gabah (butir kepala) terendah terdapat pada penundaan
pemanenan selama 3 hari dengan penjemuran lamporan (A1P1) yaitu 1.76%
sedangkan tertinggi terdapat pada penundaan pemanenan selama 10 hari dengan
penjemuran lamporan (A1P3) yaitu 6.33%. Hasil pengukuran kualitas beras
varietas Ciliwung di kabupaten Wajo Sulawesi Selatan termasuk dalam kategori
standar mutu III, IV dan V pada SNI beras No. 01-6128-2008. Rasio nilai tambah
penanganan pascapanen pada penelitian ini termasuk dalam rasio nilai tambah
ekonomi sedang (16 sampai 40%) dan rendah