15
Yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air PLTA Effendi,
2003.
2.2 Bakteri
Bakteri adalah organisme tunggal terkecil, beberapa di antaranya hanya memiliki diameter 4µm mikrometer. Sel berisi massa sitoplasma dan beberapa
bahan inti dia tidak memiliki inti sel yang jelas. Sel dibungkus oleh beberapa dinding sel pada beberapa jenis bakteri, dinding sel ini dikelilingi oleh kapsula
atau lapisan lendir Gardjito, 1992 Escherichia memiliki ciri sebagai berikut, yaitu berbatang pendek. Habitat
utamanya adalah usus manusia dan hewan. pH minimal untuk pertumbuhan Escherichia coli adalah 4,4. Escherichia coli dipakai sebagai organisme
indikator, karena jika terdapat dalam jumlah yang banyak menunjukkan bahwa pangan atau air telah mengalami pencemaran Gardjito,1992.
2.3 Mikroba
Kelompok kehidupan yang terdapat di air terdiri dari bakteri, jamur, mikroalga, protozoa, dan virus. Disamping itu ada juga sekumpulan hewan atau
tanaman air lainnya yang tidak termasuk kelompok mikroba. Kehadiran mikroba di dalam air, dapat menguntungkan tetapi juga dapat mendatangkan kerugian
Waluyo, 2011.
2.3.1 Mikroba yang menguntungkan
16
1. Kehadiran plankton fitoplankton zooplankton di dalam air
merupakan makanan utama ikan-ikan kecil, sehingga keberadaannya tanda kesuburan pada perairan. Misal: Chlorella, Scenedesmus,
Hydrodictyo, Pinnularia, dan lain-lain. 2.
Banyak bakteri dan cendawan di dalam badan air berfungsi sebagai dekomposer, artinya mempunyai kemampuan merombak atau
menguraikan senyawa yang berada di dalam badan air. 3.
Mikroalga berklorofil dapat berfotosintesis berpotensi menghasilkan oksigen. Dalam air, kegiatan fotosintesis tersebut akan menambah kadar
oksigen di dalamnya, sehingga nilai kerutan oksigen DO = Dissolved Oxygen akan naik.
4. Kehadiran hasil uraian senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi,
digunakan atau dimanfaatkan jasad-jasad lain, antara lain mikroalga, bakteri dan fungi. Sehingga dalam hal ini jasad-jasad pengguna
dinamakan konsumer atau jasad pemakai. Tanpa adanya jasad pemakai, kemungkinan besar penimbunan hasil uraian tersebut mengakibatkan
keracunan terhadap jasad lain, khususnya ikan Waluyo, 2011.
2.3.2 Mikroba yang merugikan
1. Jasad-jasad renik patogen berbahaya bila ada di dalam badan air, seperti
Salmonella, Shigella, Vibrio, Entamoeba, dan lain sebagainya. Bila terdapat mikroba penghasil toksin yang berbahaya, misalnya Clostridium
anaerob, Pseudomonas, Salmonella, Staphylococcus aerobik.
2. Bakteri besi, misal Crenothrix atau Sphaerotilus mempunyai kemampuan
untuk mengoksidasikan senyawa ferro Fe2+ menjadi ferri Fe3+.
17
Bakteri ini dapat merubah warna air bila disimpan, biasanya di daerah
pemukiman baru yang tadinya bekas pesawahan.
3. Menimbulkan bau busuk pada air, bila air tersebut disimpan. Hal ini
disebabkan adanya bakteri belerang, misalnya Thiobacillus atau Chromatium yang mempunyai kemampuan mereduksi sulfat menjadi
H2S. Kondisi demikian biasanya di pemukiman baru yang asalnya
pesawahan.
4. Mikroalga sering mengakibatkan blooming bunga air, biasanya
mikroalga yang berperan Anabaena flos-aquae dan Microcystis
aerugynosa. Dalam keadaan ini, maka yang akan terjadi adalah:
a. Ikan-ikan kecil menjadi mati, disebabkan karena mikroalga
menghasilkan toksin yang dapat meracuni ikan.
b. Terjadi korosi terhadap logam, karena di dalam massa mikroalga
penyebab blooming di dapatkan bakteri Fe atau bakteri S penghasil
asam yang korosif Waluyo, 2011.
2.4 Media