Konsep Dasar Pengukuran Angin Metode pengukuran Angin

186 konvensional.Sebagai contoh, berdasarkan laporan AWEA di Amerika untuk pembangkit daya angin 750 kW dengan kecepatan angin 5.76 ms dengan ketinggian 10 m yang beroperasi selama setahun mampu mengurangi emisi gas-gas berbahaya, antara lain 1179 ton CO 2 ; 6,9 ton SO 2 dan 4,3 ton NO 2 atas penggunaan BBM.

9.2. Konsep Dasar Pengukuran Angin

Pengukuran angin di daerah pesisir harus memperhatikan aspek-aspek penting, antara lain :  ketinggian minimum uji min 8 m.  range kecepatan angin uji berkisar 0 – 25 ms, kecepatan angin di atas 25 ms akan terjadi badai.  selain itu pula, digunakan parameter Weibull untuk mengestimasikan energi angin distribusi dan densitas daya angin dan menetukan karakteristik turbin angin yang sesuai. Parameter Rayleigh juga digunakan untuk analisa distribusi kecepatan angin.

9.3. Metode pengukuran Angin

Ada beberapa cara metode yang digunakan dalam pendekatan perhitungan energi angin di suatu wilayah. Akan tetapi, metode sebaran Weibull dan Rayleigh yang paling familiar dan mudah untuk memprediksikan kondisi angin di suatu wilayah. Bahkan beberapa peneliti lebih menganjurkan untuk menggunakan metode Weibull. Dengan dua metode tersebut dapat diketahuidiprediksikan pola dan probabilitas daya angin untuk diaplikasikan sebagai pembangkit daya windpower, windmill, dan windpump. Pengukuran angin harus mempertimbangkan banyak aspek penting, antara lain kondisi landscape, waktu, durasi, nilai kembar selama waktu tertentu dan berturut-turut dsb. Hal ini perlu diperhatinkan karena pada kondisi areal tertentu berbukit menyebabkan angin bergolak turbulensi sehingga untuk menghindari pergolakan angin yang terjadi pengukuran harus dalam kondisi bebas dan tanpa gangguan, yaitu dengan menambah ketinggian pengujian 187 misal, 4 m dari titik ketinggian acuan. Pada daerah pesisir, pengukuran angin dilakukan di siang hari, karena pada kondisi ini angin bertiup kencang ke arah darat angin darat. Durasi pengujian yang lama dapat meminimalisir penyimpangan eror yang terjadi. Nilai kembar yang terjadi selama beberapa waktu tertentu misal 3 jam ditiadakan karena penelitian dilakukan untuk mengetahui fluktuasi beban angin yang terjadi, yang memungkinkan terjadinya kegagalan instalasi windturbin. Arah angin juga perlu diperhitungkan. Hal ini untuk melihat perilaku angin dari waktu ke waktu sehingga tentu akan sangat berguna jika menggunakan memanfaatkan windturbin dengan arah tetap without tail. Hasil review diatas memperlihatkan bahwa kondisi angin aplikasi tidaklah terlalu besar, bahkan di beberapa tempat memperlihatkan kisaran nilai sekitar 1,6 ms. Meskipun demikian, pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi tidaklah terganggu. Di Yunani dan Afrika Selatan, pemanfaatan energi angin baru sebatas electrocharging windpower with batteray charging dan mekanik windpump dan windmill. Metode pendekatan Weibull dan Rayleigh sesuai jika digunakan untuk memprediksikan daya angin yang terkandung di suatu wilayah serta dapat juga digunakan untuk memprediksikan windturbin yang sesuai. Aspek penting yang harus diperhatikan pada pengukuran angin antara lain: landscape suatu wilayah, lokasi pengujian, waktu pengujian, durasi pengujian, kondisi nilai yang didapat misal, nilai kembar secara berturut- turut selama 3 jam, serta arah angin.

9.4. Alat Pengukur Kecepatan Angin