Uji Koefisien Regresi Parsial Uji t Uji Signifikansi Simultan Uji F

b Untuk mengukur proporsi varian dependen yang diterangkan oleh pengaruh linier dari variabel independen.

3.6.3.2 Uji Koefisien Regresi Parsial Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel . Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka hipotesis alternatif yang menyatakan suatu variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen dapat diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Namun jika t hitung lebih rendah dari t tabel maka H diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Selain membandingkan t hitung dengan t tabel , uji t juga dapat dilakukan dengan melihat probabilitas yang terdapat dalam output komputer, jika probabilitas pada output komputer di bawah α yang ditentukan maka koefisien regresi dianggap signifikan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel opini, temuan audit, tingkat kemandirian serta ukuran pemerintah daerah secara terpisah parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat skor kinerja penyelenggaraan Pemda. Penelitian ini akan mengambil tingkat signifikansi 0,05.

3.6.3.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas dalam penelitian yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis yang ingin diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol. Mekanisme yang digunakan untuk menguji hipotesis dari parameter dugaan secara bersama-sama Uji F-statistik : Hipotesis : H : β 1 = β 2 =.............= β k = 0 Ha = minimal ada satu parameter dugaan β tidak sama dengan nol α = 0,05 Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Bila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel maka H ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Namun bila nilai F hitung lebih rendah daripada F tabel maka H diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen berupa opini audit, temuan audit, tingkat kemandirian dan ukuran daerah terhadap skor kinerja pemda tingkat provinsi di Indonesia pada periode tahun 2010 –2014. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Opini audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap skor kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah tingkat provinsi di Indonesia. Pemda yang memperoleh opini audit yang baik cenderung mendapatkan skor kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemda yang memperoleh opini audit yang tidak baik. 2. Temuan audit dengan proksi nilai rupiah temuantotal belanja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap skor kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah tingkat provinsi. Semakin besar nilai temuan audit suatu pemda maka akan semakin rendah skor kinerja penyelenggaraan pemda tersebut. 3. Tingkat kemandirian daerah dengan proksi PADtotal pendapatan tidak berpengaruh signifikan terhadap skor kinerja pemerintah daerah pada tingkat provinsi di Indonesia. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH AKUNTABILITAS KINERJA, TIPE PEMERINTAH DAERAH, TEMUAN AUDIT, DAN OPINI AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Kinerja, Tipe Pemerintah Daerah, Temuan Audit, Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia.

0 2 15

PENDAHULUAN Pengaruh Akuntabilitas Kinerja, Tipe Pemerintah Daerah, Temuan Audit, Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia.

0 4 11

Hasil Pengambilan Sampel Pengaruh Akuntabilitas Kinerja, Tipe Pemerintah Daerah, Temuan Audit, Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia.

0 3 15

PENGARUH AKUNTABILITAS KINERJA, TIPE PEMERINTAH DAERAH, TEMUAN AUDIT, DAN OPINI AUDITOR Pengaruh Akuntabilitas Kinerja, Tipe Pemerintah Daerah, Temuan Audit, Dan Opini Auditor Terhadap Audit Delay Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Indonesia.

2 8 19

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, JUMLAH SKPD, UMUR PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Jumlah SKPD, Umur Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKP

0 9 12

PENGARUH UKURAN PEMERINTAH DAERAH, JUMLAH SKPD, UMUR PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP Pengaruh Ukuran Pemerintah Daerah, Jumlah SKPD, Umur Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKP

0 4 16

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH Analisis Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah Dan Temuan Audit BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kab

1 6 15

PENGARUH RASIO DAU, RASIO BELANJA MODAL, OPINI AUDIT, DAN RASIO TEMUAN AUDIT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Provinsi di Indonesia).

0 1 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DAN TEMUAN AUDIT BPK TERHADAP KINERJA PENYELENGGARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA.

0 0 17

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN DAERAH DAN TEMUAN AUDIT TERHADAP KINERJA PEMERINTAH PADA PEMERINTAH DAERAH SE-INDONESIA.

0 0 14