kegagalan usahanya. Bank juga perlu mendapat jaminan atas kredit yang diberikan, kemudian jaminan tersebut perlu ditutup dengan asuransi yang
memadai.
F. Kredit Bermasalah
Menurut pengertian umum atau secara luas, kredit bermasalah ialah kredit yang tidak lancar atau kredit dimana debiturnya tidak memenuhi syarat yang
diperjanjikan, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok jaminan, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan agunan
dan sebagainya. Sementara menurut pengertian khusus atau menurut pengertian pihak perbankan menganggap suatu kredit bermasalah apabila debitur tidak
memasukkan laporan yang dijanjikannya, misalnya : laporan keuangan bulanan, laporan keuangan tahunan, dan laporan produksi dan persediaan bulanan.
71
Dalam kasus kredit bermasalah, debitur mengingkari janji mereka membayar bunga danatau kredit induk yang telah jatuh tempo, sehingga terjadi
keterlambatan pembayaran atau sama sekali tidak ada pembayaran. Dengan demikian mutu kredit merosot.
Untuk menentukan apakah suatu kredit dikatakan bermasalah atau macet didasarkan pada kolektibilitas kreditnya. Kolektibilitas merupakan keadaan
pembayaran poko atau angsuran dan bunga kredit oleh debitor serta tingkat
71
As. Mahmoedin, Op.cit. Hal 3
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan diterimanya kembali dana tersebut. Kredit bermasalah tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
72
1. Kredit kurang lancar
Kredit kurang lancar merupakan kredit yang telah mengalami tunggakan. Yang tergolong kredit kurang lancar apabila :
a. Pengembalian pokok pinjaman dan bunganya telah mengalami
penundaan pembayarannya melampaui 90 hari sampai dengan kurang dari 180 hari
b. Pada kondisi ini hubungan debitur dengan bank memburuk
c. Informasi keuangan debitur tidak dapat diyakini oleh bank
2. Kredit diragukan
Kredit diragukan merupakan kredit yang mengalami penundaan pembayaran pokok danatau bunga.
Yang tergolong kredit diragukan apabila:
73
a. Penundaan pembayaran pokok danatau bunga antara 180 hingga
270 hari. b.
Pada kondisi ini hubungan debitur dengan bank semakin memburuk
c. Informasi keuangan sudah tidak dapat dipercaya.
3. Kredit Macet
Kredit macet merupakan kredit yang menunggak melampaui 270 hari atau lebih. Bank akan mengalami kerugian atas kredit macet tersebut.
72
Drs.Ismail, Op.Cit, Hal 122
73
Ibid, hal. 122
Universitas Sumatera Utara
Rene Setyawan mengemukakan bahwa kredit macet dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Adapun faktor internal
penyebab timbulnya kredit macet yaitu kebijakan perkreditan yang ekspansif, penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan, itikad kurang baik dari
pemilik, pengurus atau pegawai bank, lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta lemahnya sistem informasi kredit macet. Sedangkan
faktor eksternal penyebab timbulnya kredit macet adalah kegagalan usaha debitor, musibah terhadap debitor atau terhadap kegiatan usaha debitor, pemanfaatan iklim
persaingan perbankan yang tidak sehat oleh debitor, serta menurunnya kegiatan ekonomi dan tingginya suku bunga kredit.
74
Sebagai usaha yang penuh risiko, sebelum memberikan kredit, seyogjanya bank melakukan analisis kredit yang saksama, teliti, dan cermat dengan
didasarkan pada data yang aktual dan akurat, sehingga bank tidak akan keliru dalam mengambil keputusannya. Oleh karena itu, setiap pemberian kredit
tentunya telah memenuhi ketentuan perbankan dan sesuai dengan asas perkreditan yang sehat. Demikian pula pemberian kreditnya juga telah didasarkan pada
penilaian yang jujur, objektif dan terlepas dari pengaruh pihak-pihak yang berkepentingan dengan permohonan kredit. Bank harus meyakini bahwa kredit
yang akan diberikannya tersebut dapat melunasi kembali pada waktunya oleh nasabah debitor dan tidak akan berkembang menjadi kredit bermasalah atau
macet.
75
74
Rachmadi Usman, Op.Cit hal. 259
75
Ibid, hal. 255
Universitas Sumatera Utara
BAB IV TINJAUAN PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KREDIT USAHA