Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

(1)

PENGARUH PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT PT.BANK RAKYAT INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DI DESA TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

Disusun Oleh : Frenky Tanni Wijaya

090902065

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Frenky Tanni Wijaya

NIM : 090902065

Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Judul : “ Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten

Labuhanbatu Selatan”

Medan, Desember 2013

PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN

ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp) Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001

DEKAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) Nip : 19680525 199203 1 002


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Shalawat beriring salam juga tak henti-hentinya saya haturkan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa pengetahuan tersebut dalam kehidupan guna menggapai kesempurnaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kepada Ibunda tersayang Sutantri, ribuan kata terima kasih dan semua materi yang ada di dunia ini tidak akan bisa menggantikan pengorbanan Ibunda selama ini yang telah mengandung dan merawat saya sehingga seperti sekarang. Kepada Ayahanda Ilham yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk masa depan saya. Skripsi yang saya persembahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemberian materiil dan non materil yang telah Ayahanda berikan selama ini, Kerja keras Ayahanda yang telah membuat saya seperti ini, serta abang dan adik saya Hendri Tanni Wijaya, Tomy Guretnoto, Irfan Tanni Wijaya dan Putri Tanni Wijaya yang telah menemani saya selama ini.

Banyak Elemen yang sangat membantu di dalam penyusunan skripsi saya ini, dan dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.Sp sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

3. Bapak Agus Suriadi S.Sos, M.Si, Senang mempunyai dosen pembimbing seperti Bapak. Terima kasih atas segala pengetahuan dan


(4)

masukan-masukan yang berarti untuk kelancaran Skripsi ini, dan juga kesabaran Bapak dalam membimbing saya selama ini, bimbingan Bapak tidak akan pernah saya lupakan dan semoga membantu saya kedepannya.

4. Seluruh Staff Akademisi dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk segala pengetahuan selama Perkuliahan dan dengan segala jasa-jasanya.

5. Terkhusus untuk teman-teman seperjuangan saya selama Kuliah, Hamzah, Teguh, Mita, Joni, Dudung, Eka, Asrul, Poso, Adul, Yudith, Heri, Saddam, Madan. Terima Kasih telah menemani selama ini, terutama ketika masih menjadi pengurus HMI Komisariat FISIP USU 2012-2013. Banyak hal yang tidak bisa dilupakan, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT.

6. Kepada wadah saya belajar selain diruangan kelas HMI Komisariat FISIP USU, banyak sekali yang saya dapatkan. Ucapakan terima kasih saja tidak akan cukup untuk mengganti apa yang telah saya dapatkan. Semoga Kedepannya HMI Komisariat FISIP USU bisa lebih maju lagi.

Akhirnya, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun demikian, skripsi ini tentunya jauh dari sempurna untuk itu dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.

Medan, Desember 2013

Hormat Saya.


(5)

Abstrak

Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan


(6)

Abstract

One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.

This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.

Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health


(7)

DAFTAR ISI HALAMAN

ABSTRAK. ... i

DAFTAR ISI. ... iii

LAMPIRAN. ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang. ... 1

1.2Perumusan Masalah . ... 6

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian. ... 7

1.4Sistematika Penulisan. ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemiskinan. ... 9

2.1.2 Faktor-faktor penyebab Kemiskinan. ... 10

2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan Sosial. ... 12

2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat . ... 12

2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat . ... 14

2.2.3 Pembangunan Sosial. ... 16

2.3 Program Kredit Usaha Rakyat. ... 17


(8)

2.3.2 tahap-tahap pengajuan dan pemberian kredit. ... 20

2.4 Sosial Ekonomi . ... 25

2.5 Kesejahteraan Sosial . ... 28

2.6 Program Pemerintah yang pernah dilakukan di Desa Teluk Panji. ... 30

2.7 Kerangka Pemikiran. ... 31

2.8 Hipotesis ... 34

2.9 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Penelitian ... 39

3.2 Lokasi Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 39

3.3.1 Populasi ... 39

3.3.2 Sampel ... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 41

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 41

3.4.3 Teknik Analisis Data ... 42


(9)

3.4.5 Regresi Linier Sederhana ... 42

3.4.6 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 43

3.4.7 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 43

3.4.8 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 44

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Desa Teluk Panji ... 46

4.1.1 Sejarah Singkat ... 46

4.2 Data Monografi ... 47

4.2.1 Demografi ... 47

4.2.2 Pemerintahan ... 47

4.2.3 Struktur Organisasi dan Pemerintahan Desa ... 48

4.2.4 Kependudukan ... 48

4.3 Profil dan Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52

4.3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52

4.3.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia ... 54


(10)

BAB V ANALISA DATA

5.1 Data Identitas Responden ... 57

5.1.1 Data Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ... 57

5.1.2 Data Indetitas responden berdasarkan usia ... 58

5.1.3 Data Indetitas responden berdasarkan Agama ... 59

5.1.4 Data Indetitas responden berdasarkan Suku Bangsa ... 60

5.1.5 Data Indetitas responden berdasarkan Status Kependudukan.... 61

5.1.6 Data Indetitas responden berdasarkan Jumlah Penduduk ... 61

5.1.7 Data Indetitas responden berdasarkan Pekerjaan ... 62

5.2 Informasi tentang Jawaban Responden ... 63

5.2.1 Informasi mengenai Program KUR PT. BRI ... 64

5.2.2 Informasi mengenai kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 73

5.3 Analisis Kuantitatif ... 83

5.3.1 Regresi Linier Sederhana ... 83

5.3.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 84

5.3.3 Uji t-Statistik ... 85


(11)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 87 6.2 Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA


(12)

Abstrak

Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan


(13)

Abstract

One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.

This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.

Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health


(14)

PENGARUH PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT PT.BANK RAKYAT INDONESIA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI

MASYARAKAT DI DESA TELUK PANJI KECAMATAN KAMPUNG RAKYAT KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

Disusun Oleh : Frenky Tanni Wijaya

090902065

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(15)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan oleh : Nama : Frenky Tanni Wijaya

NIM : 090902065

Departemen : Ilmu Kesejahteraan Sosial

Judul : “ Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten

Labuhanbatu Selatan”

Medan, Desember 2013

PEMBIMBING KETUA DEPARTEMEN

ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

(Agus Suriadi S.Sos M.Si) (Hairani Siregar S.Sos, M.Sp) Nip : 19670808 1994031 004 Nip : 19710927 199801 2 001

DEKAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) Nip : 19680525 199203 1 002


(16)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. Shalawat beriring salam juga tak henti-hentinya saya haturkan kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa pengetahuan tersebut dalam kehidupan guna menggapai kesempurnaan baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Kepada Ibunda tersayang Sutantri, ribuan kata terima kasih dan semua materi yang ada di dunia ini tidak akan bisa menggantikan pengorbanan Ibunda selama ini yang telah mengandung dan merawat saya sehingga seperti sekarang. Kepada Ayahanda Ilham yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk masa depan saya. Skripsi yang saya persembahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemberian materiil dan non materil yang telah Ayahanda berikan selama ini, Kerja keras Ayahanda yang telah membuat saya seperti ini, serta abang dan adik saya Hendri Tanni Wijaya, Tomy Guretnoto, Irfan Tanni Wijaya dan Putri Tanni Wijaya yang telah menemani saya selama ini.

Banyak Elemen yang sangat membantu di dalam penyusunan skripsi saya ini, dan dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos, M.Sp sebagai Ketua Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

3. Bapak Agus Suriadi S.Sos, M.Si, Senang mempunyai dosen pembimbing seperti Bapak. Terima kasih atas segala pengetahuan dan


(17)

masukan-masukan yang berarti untuk kelancaran Skripsi ini, dan juga kesabaran Bapak dalam membimbing saya selama ini, bimbingan Bapak tidak akan pernah saya lupakan dan semoga membantu saya kedepannya.

4. Seluruh Staff Akademisi dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara untuk segala pengetahuan selama Perkuliahan dan dengan segala jasa-jasanya.

5. Terkhusus untuk teman-teman seperjuangan saya selama Kuliah, Hamzah, Teguh, Mita, Joni, Dudung, Eka, Asrul, Poso, Adul, Yudith, Heri, Saddam, Madan. Terima Kasih telah menemani selama ini, terutama ketika masih menjadi pengurus HMI Komisariat FISIP USU 2012-2013. Banyak hal yang tidak bisa dilupakan, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah SWT.

6. Kepada wadah saya belajar selain diruangan kelas HMI Komisariat FISIP USU, banyak sekali yang saya dapatkan. Ucapakan terima kasih saja tidak akan cukup untuk mengganti apa yang telah saya dapatkan. Semoga Kedepannya HMI Komisariat FISIP USU bisa lebih maju lagi.

Akhirnya, saya berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Namun demikian, skripsi ini tentunya jauh dari sempurna untuk itu dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut.

Medan, Desember 2013

Hormat Saya.


(18)

Abstrak

Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini. Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan. Pemerintah menciptakan beberapa program untuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu programnya ialah Program Kredit Usaha Rakyat. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat, manfaat dari penelitian ini diharapkan berguna untuk pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.

Metode penelitian ini menggunakan tipe eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis. Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel sebanyak 79 jiwa. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner kepada masyarakat yang menerima Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Data yang didapat ditabulasikan kedalam tabel selanjutnya dianalisa dan mengolah data kuantitatif dengan analisis regresi linier sederhana, kemudian dilakukan uji t-Statistik dan Uji F.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji. Nilai R-Square menunjukkan pengaruh sebesar 0,079 atau 7,9%. Hasil uji t dan uji F penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan memberikan pengaruh secara parsial dan simultan terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat. Pengaruh dilihat berdasarkan kondisi ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan


(19)

Abstract

One task of the State is to create a just and prosperous society . Developing countries one of Indonesia , in general, has a population of many , potentially still have to be developed further in order to be authorized effective development . Indonesia is a country with abundant natural resources , Indonesia's natural wealth is spread all over the country . But in fact the potential of Indonesia was not able to address the social and economic problems of this nation . The problems that occurs is , the uneven development and economic gap between communities cause poverty. The government created several programs to alleviate poverty . One of them is the Kredit Usaha Rakyat Program. The purpose of this study was to determine the effect of Kredit Usaha Rakyat Programs of PT.BRI on socio-economic life, benefits of this research are expected to be useful for the implementation of the model development program in particular the Government of the People's Business Credit.

This research method using explanative type , specifically the research that was conducted in order to test or prove the hypothesis . The research was conducted in the Teluk Panji Village Kampung Rakyat District Regency of Labuhanbatu Selatan with a total sample of 79 people. Techniques of data collection through questionnaires to the people who receive the program 's Kredit Usaha Rakyat (KUR ) . The data were tabulated into tables and process the data further analyzed quantitatively by simple linear regression analysis , and t - test statistics and Test F.

Based on the analysis it can be concluded that, it can be concluded that the Kredit Usaha Rakyat Program has an influence on the socio-economic life of the people in Teluk Panji Village . R - Square value of 0.079 indicates the influence 7,9 % . T test and F test showed that significantly influence the simultaneous partial and Community Socioeconomic life .Effect of views based on economic conditions , employment , education and health


(20)

DAFTAR ISI HALAMAN

ABSTRAK. ... i

DAFTAR ISI. ... iii

LAMPIRAN. ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang. ... 1

1.2Perumusan Masalah . ... 6

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian. ... 7

1.4Sistematika Penulisan. ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemiskinan. ... 9

2.1.2 Faktor-faktor penyebab Kemiskinan. ... 10

2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan Sosial. ... 12

2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat . ... 12

2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat . ... 14

2.2.3 Pembangunan Sosial. ... 16

2.3 Program Kredit Usaha Rakyat. ... 17


(21)

2.3.2 tahap-tahap pengajuan dan pemberian kredit. ... 20

2.4 Sosial Ekonomi . ... 25

2.5 Kesejahteraan Sosial . ... 28

2.6 Program Pemerintah yang pernah dilakukan di Desa Teluk Panji. ... 30

2.7 Kerangka Pemikiran. ... 31

2.8 Hipotesis ... 34

2.9 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Penelitian ... 39

3.2 Lokasi Penelitian ... 39

3.3 Populasi dan Sampel ... 39

3.3.1 Populasi ... 39

3.3.2 Sampel ... 40

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... 41

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer ... 41

3.4.3 Teknik Analisis Data ... 42


(22)

3.4.5 Regresi Linier Sederhana ... 42 3.4.6 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 43 3.4.7 Uji t-Statistik (Uji Parsial) ... 43 3.4.8 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 44 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Desa Teluk Panji ... 46 4.1.1 Sejarah Singkat ... 46 4.2 Data Monografi ... 47 4.2.1 Demografi ... 47 4.2.2 Pemerintahan ... 47 4.2.3 Struktur Organisasi dan Pemerintahan Desa ... 48 4.2.4 Kependudukan ... 48 4.3 Profil dan Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52 4.3.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia ... 52 4.3.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia ... 54 4.3.3 Jumlah Pegawai dan Struktur Organisasi ... 55


(23)

BAB V ANALISA DATA

5.1 Data Identitas Responden ... 57 5.1.1 Data Identitas responden berdasarkan jenis kelamin ... 57 5.1.2 Data Indetitas responden berdasarkan usia ... 58 5.1.3 Data Indetitas responden berdasarkan Agama ... 59 5.1.4 Data Indetitas responden berdasarkan Suku Bangsa ... 60 5.1.5 Data Indetitas responden berdasarkan Status Kependudukan.... 61 5.1.6 Data Indetitas responden berdasarkan Jumlah Penduduk ... 61 5.1.7 Data Indetitas responden berdasarkan Pekerjaan ... 62 5.2 Informasi tentang Jawaban Responden ... 63 5.2.1 Informasi mengenai Program KUR PT. BRI ... 64 5.2.2 Informasi mengenai kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat ... 73 5.3 Analisis Kuantitatif ... 83 5.3.1 Regresi Linier Sederhana ... 83 5.3.2 Koefisien Determinasi (R-Square) ... 84 5.3.3 Uji t-Statistik ... 85 5.3.4 Uji Keseluruhan (Uji F-Statistik) ... 86


(24)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 87 6.2 Saran ... 88 DAFTAR PUSTAKA


(25)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas Negara adalah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Negara yang sedang berkembang salah satunya Indonesia, pada umumnya memiliki jumlah penduduk yang banyak, yang secara potensial masih harus dikembangkan lagi agar menjadi modal dasar pembangunan yang efektif. Peningkatan modal insan tersebut mutlak perlu dikembangkan, jika Negara tersebut ingin melihat pembangunan yang sedang diupayakan berhasil mencapai tujuannya. Perubahan masa depan yang akan terjadi di Indonesia menyangkut dimensi sosial, politik, kultural serta ekonomi di mana Indonesia mulai masuk era industrialisasi. Industrialisasi bertujuan untuk menjadikan sektor industri yang mantap, kuat dan stabil melalui usaha terpadu yang melibatkan seluruh rakyat dengan berlandaskan azas demokrasi ekonomi, pemerataan dan kesempatan berusaha, meningkatkan ekspor dan tetap memelihara kelestarian lingkungan hidup.

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah, kekayaan alam Indonesia tersebar diseluruh penjuru negara ini, kekayaan alam yang melimpah tersebut juga dibarengi dengan jumlah penduduk Indonesia yang termasuk memiliki penduduk terbesar di dunia, yang tentunya memiliki potensi sumber daya manusia yang menjanjikan. Namun pada kenyataannya potensi yang dimiliki Indonesia ternyata tidak mampu menjawab permasalahan sosial dan ekonomi bangsa ini.


(26)

Adapun permasalah yang terjadi ialah, tidak meratanya pembangunan dan kesenjangan ekonomi antar masyarakat menyebabkan kemiskinan menjadi permasalahan yang kompleks bagi negara ini. Selain itu pembangunan yang cenderung bersifat sentralisasi menyebabkan kemajuan ekonomi di berbagai daerah yang tidak mendapatkan pembangunan menjadi terhambat. Hal ini lah yang menyebabkan permasalahan kemiskinan semakin meningkat. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen)

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau BAPPENAS baru-baru ini menyatakan bahwa sampai dengan Maret 2012, tingkat kemiskinan telah turun menjadi 11,96 % (29,13 juta jiwa). Sebelumnya, sampai dengan Maret 2011, tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49 %, dari 13,33 % pada tahun 2010. Selanjutnya, pada periode September 2011, tingkat kemiskinan menurun lagi menjadi 12,36 %. (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2012). Berdasarkan data tersebut, menunjukkan bahwa kemiskinan di Indonesia sangatlah memprihatinkan meskipun dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.

Menghadapi permasalahan kemiskinan dan pembangunan ini, tentunya haruslah dilakukan dengan kerja keras dan usaha dari berbagai pihak, bukan hanya dari pemerintah namun juga masyarakat dari berbagai lapisan haruslah turut andil dalam menyelesaikannya. Sehingga diharapkan adanya kesinambungan antara pemerintah dengan masyarakat, agar permasalahan ini dapat segera diselesaikan.


(27)

Saat ini di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ada beberapa program penanggulangan kemiskinan yang telah diluncurkan. Adapun program-program yang ditetapkan dalam masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono untuk penanggulangan kemiskinan adalah : Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), Program Asuransi Kesejahteraan Sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), Program Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan terakhir adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri).

Program-program yang telah diluncurkan oleh pemerintah ini pada dasarnya untuk meningkatkan tingkat sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Program-program ini diharapkan nantinya memperkecil beban ekonomi masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat meningkat dan program-program ini juga sekaligus mendongkrak kemampuan masyarakat untuk mendapat pendidikan, kesehatan dan pekerjaan.

Menanggapi permasalahan tersebut pemerintah pada 5 November 2007 meluncurkan program pemerintah yaitu Kredit usaha rakyat (KUR) yang diresmikan oleh presiden, dengan fasilitas penjamin kredit dari Pemerintah melalui PT. Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha. Adapun Bank Pelaksana yang menyalurkan KUR ini adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Syariah Mandiri dan Bank Bukopin.


(28)

Kredit usaha rakyat adalah kredit/pembiayaan yang diberikan oleh perbankan kepada UMKMK yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk mengembalikan. UMKM dan Koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan simpan pinjam. Penyaluran KUR dapat dilakukan langsung, maksudnya UMKM dan Koperasi dapat langsung mengakses KUR di Kantor Cabang atau Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran KUR dapat juga dilakukan secara tidak langsung, maksudnya usaha mikro dapat mengakses KUR melalui Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan linkage program lainnya yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana. (

Secara umum tujuan Program KUR ialah melakukan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan koperasi (UMKMK), penciptaan lapangan kerja, penanggulangan kemiskinan, peningkatan akses pada sumber pembiayaan, pengembangan kewirausahaan, peningkatan pasar produk UMKMK, reformasi regulasi UMKMK. Upaya peningkatan akses pada sumber pembiayaan antara lain dilakukan dengan memberikan penjaminan kredit bagi UMKMK melalui Kredit usaha rakyat. Sejauh ini pemerintah telah menyalurkan sekitar Rp77,43 triliun kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Di mana hingga Juni 2012 tercatat sebanyak Rp77,43 triliun telah dikucurkan untuk program KUR dengan nasabah sebanyak


(29)

6,595 juta ora

Sejak adanya undang-undang pemekaran daerah maka salah satu daerah yang mengalami pemekaran ialah daerah Labuhanbatu Selatan. Pembentukan Kabupaten Labuhanbatu Selatan diatur dalam undang-undang No.22 Tahun 2008. Secara administratif Kabupten Labuhanbatu Selatan terdapat lima kecamatan salah satunya ialah Kecamatan Kampung Rakyat dimana di kecamatan tersebut terdapat 15 desa salah satunya ialah desa Teluk Panji yang merupakan objek penelitian. Hal ini dikarenakan desa tersebut merupakan desa yang tergolong miskin dan minim sarana dan prasarana, kurangnya modal, taraf hidup rendah.

Pada lingkungan masyarakat di Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat, banyak juga terdapat rentenir atau pengijon yang memberikan bantuan permodalan kepada para pengusaha kecil dengan menggunakan jaminan berupa harta benda yang dimiliki oleh para pengusaha kecil. Hal ini memang dapat membantu pengusaha kecil, tetapi hal tersebut hanya dapat menyelesaikan secara sementara dan setelah itu pengusaha kecil akan mendapat masalah baru yaitu pengembalian pinjaman yang disertai dengan tingkat bunga tinggi yaitu sekitar 5% sampai dengan 15% perbulan. Bagi pengusaha kecil yang terlambat membayar akan dikenakan denda dengan tingkat suku bunga yang tinggi. Oleh sebab itu, pengusaha kecil justru akan mengalami kesulitan dalam pengembangan usahanya serta pengembalian pinjaman kepada pihak pemberi pinjaman.

Oleh karena itu, kehadiran Kredit Usaha Rakyat tentunya diharapkan bisa membantu permasalahan yang ada di desa tersebut. Pelaksanaan ini diharapkan


(30)

bisa menjadi solusi. Namun hal-hal seperti bunga kredit yang juga termasuk tinggi menjadikan Kredit Usaha Rakyat juga memiliki masalah, yang tentunya bisa menjadi suatu pertanyaan yaitu apakah Kredit Usaha Rakyat memiliki pengaruh yang positif untuk masyarakat, atau malah sebaliknya.

Maka dari itu peneliti tertarik apakah Program KUR memiliki pengaruh terhadap sosial ekonomi masyarakat di desa tersebut sehingga peneliti mengangkat judul : “Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.Bank Rakyat Indonesia Unit Teluk Panji terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.”

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting karena langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan masalah pada hakikatnya merupakan perumusan pertanyaan yang jawabannya akan dicari melalui penelitian (Soehartono, 2008: 23).

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : "Bagaimana Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat BRI terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan?"


(31)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. BRI. 2. Untuk mengetahui kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk

Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. 3. Untuk mengetahui Pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT.BRI

terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka :

1. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan Kredit Usaha Rakyat dan Sosial Ekonomi Masyarakat.

2. Pengembangan model pelaksanaan Program Pemerintah khususnya Kredit Usaha Rakyat.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan memahami dan mengetahui isi yang terkandung dalam skripsi ini, maka diperlukan sistematika. Sistematika penulisan skripsi ini meliputi :


(32)

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, definisi konsep dan definisi operasional.

BAB III : Metode Penelitian

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian

Bab ini berisikan sejarah singkat gambaran umum lokasi penelitian dan data-data lain yang turut memperkaya karya ilmiah ini.

BAB V : Analisis Data

Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.

BAB VI : Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.


(33)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kemiskinan

2.1.1 Pengertian Kemiskinan

Sebagai suatu kondisi, kemiskinan adalah suatu fakta dimana seseorang atau sekelompok orang hidup di bawah atau lebih rendah dari kondisi hidup layak sebagai manusia disebabkan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sementara sebagai suatu proses, kemiskinan merupakan proses menurunnya daya dukung terhadap hidup seseorang atau sekelompok orang, sehingga pada gilirannya ia atau kelompok tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dan tidak pula mampu mencapai taraf kehidupan yang dianggap layak sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia.

Secara umum, istilah miskin atau kemiskinan dapat dengan mudah kita artikan sebagai suatu kondisi yang kurang atau minim. Dalam hal ini konsep kurang maupun minim dilihat secara komparatif antara kondisi nyata kehidupan pribadi atau sekelompok orang di satu pihak dengan kebutuhan pribadi atau sekelompok orang di lain pihak. Pengertian minim disini bersifat relatif, dapat berbeda dengan rentang waktu yang berbeda. Dapat pula berbeda dengan lingkungan yang berbeda (Siagian, 2012: 2-4).

Beberapa ahli mengemukakan definisi kemiskinan :

1. Mencher (dalam Siagian, 2012: 5) mengemukakan, kemiskinan adalah gejala penurunan kemampuan seseorang atau sekelompok orang atau wilayah sehingga mempengaruhi daya dukung hidup seseorang atau


(34)

sekelompok orang tersebut, dimana pada suatu titik waktu secara nyata mereka tidak mampu mencapai kehidupan yang layak.

2. Pearce (dalam Siagian, 2012: 7) mengemukakan, kemiskinan merupakan produk dari interaksi teknologi, sumber daya alam dan modal, dengan sumber daya manusia serta kelembagaan.

3. Castells (dalam Siagian, 2012: 10) mengemukakan, kemiskinan adalah suatu tingkat kehidupan yang berada di bawah standar kebutuhan hidup minimum agar manusia dapat bertahan hidup.

2.1.2 Faktor-faktor Penyebab Kemiskinan

Secara umum faktor-faktor penyebab kemiskinan secara kategoris dengan menitikberatkan kajian pada sumbernya terdiri dari dua bagian besar, yaitu :

1. Faktor Internal, yang dalam hal ini berasal dari dalam individu yang mengalami kemiskinan itu yang secara substansial adalah dalam bentuk kekurangmampuan, yang meliputi :

a. Fisik misalnya cacat, kurang gizi, sakit-sakitan.

b. Intelektual, seperti : kurangnya pengetahuan, kebodohan, miskinnya informasi.

c. Mental emosional atau temperamental, seperti : malas, mudah menyerah dan putus asa.

d. Spiritual, seperti : tidak jujur, penipu, serakah dan tidak displin. e. Sosial psikologis, seperti : kurang motivasi, kurang percaya diri,

depresi, stress, kurang relasi dan kurang mampu mencari dukungan.


(35)

f. Keterampilan, seperti : tidak memiliki keahlian yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

g. Asset, seperti : tidak memiliki stok kekayaan dalam bentuk tanah, rumah, tabungan, kendaran dan modal kerja.

2. Faktor Eksternal, yakni bersumber dari luar diri individu atau keluarga yang mengalami dan menghadapi kemiskinan itu, sehingga pada suatu titik waktu menjadikannya miskin, meliputi :

a. Terbatasnya pelayanan sosial dasar.

b. Tidak dilindunginya hak atas kepemilikan tanah sebagai asset dan alat memenuhi kebutuhan hidup.

c. Terbatasnya lapangan pekerjaan formal dan kurang terlindunginya usaha-usaha sektor infomal.

d. Kebijakan perbankan terhadap layanan kredit mikro dan tingkat bunga yang tidak mendukung serta usaha mikro.

e. Belum terciptanya sistem ekonomi kerakyatan dengan prioritas sektor riil masyarakat banyak.

f. Sistem mobilisasi dan pendayagunaan dana sosial masyarakat yang belum optimal, seperti zakat.

g. Dampak sosial negatif dari program penyesuaian struktural (structural adjusment program).

h. Budaya yang kurang mendukung kemajuan dan kesejahteraan. i. Kondisi geografis yang sulit, tandus, terpencil atau daerah bencana. j. Pembangunan yang lebih berorientasi fisik material.


(36)

l. Kebijakan publik yang belum berpihak kepada penduduk miskin. (Siagian, 2012: 114-116)

2.2 Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Sosial 2.2.1 Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Makna dari Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dan yang tersedia di lingkungan sekitarnya yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri. Paradigma pemberdayaan sosial yang disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) oleh Pemerintah dan Dewan Permusyawaratan Rakyat (DPR) berisi 3 poin yang diprioritaskan:

1. Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 yaitu "Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat" dan pasal 34 berbunyi "Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara."

2. Triple Tracks Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), Pro-Employment,

Pro-Income, Pro-Growth dalam bentuk agenda pertumbuhan ekonomi,

penyediaan lapangan kerja dan penghapusan kemiskinan.

3. Strategi Pemberdayaan Sosial adalah pengurangan beban pengeluaran beban pengeluaran rakyat dan peningkatan pendapatan rakyat yang diwujudkan dari Gerakan KUTABUNG (Kerja, Untung dan Tabung) Pemberdayaan sosial merupakan suatu upaya untuk membangun semangat hidup secara mandiri di kalangan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan


(37)

hidup masing-masing secara bersama-sama. Fakta ini sekaligus menjadi pertimbangan utama untuk tidak seharusnya membuat dikotomi di antara permasalahan sosial dan ekonomi. Setiap upaya perbaikan harus dilandasi oleh komitmen individu yang kuat dan mencakup aspek intelektual, spiritual dan emosional. Sasaran yang menjadi fokus penanggulangan kemiskinan melalui strategi pemberdayaan adalah penduduk miskin yang berusia produktif, yaitu berkisar antara 15 tahun hingga 55 tahun. Penduduk miskin pada kisaran usia ini yang sehat jasmani maupun rohani merupakan sumber daya manusia yang memiliki potensi besar untuk menjadi pelaku aktif dalam pembangunan.

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment), berasal dari kata 'power' (kekuatan atau keberdayaan). Karenanya, ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. Kekuasaan seringkali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk orang lain melakukan apa yang kita inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka. Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang mereka


(38)

perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka (Suharto, 2009:58).

Menurut Kieffer, pemberdayaan mencakup tiga dimensi yang meliputi kompetensi kerakyatan, kemampuan sosiopolitik, dan kompetensi partisipatif. Parsons juga mengakukan tiga dimensi yang merujuk pada:

1. Sebuah proses pembangunan yang bermula dari pertumbuhan individual yang kemudian berkembang menjadi sebuah perubahan sosial yang lebih besar.

2. Sebuah keadaan psikologis yang ditandai oleh rasa percaya diri, berguna dan mampu mengendalikan diri dan orang lain.

3. Pembebasan yang dihasilkan dari sebuah gerakan sosial, yang dimulai dari pendidikan dan politisasi orang-orang lemah dan kemudian melibatkan upaya-upaya kolektif dari orang-orang lemah tersebut untuk memperoleh kekuasaan dan mengubah struktur-struktur yang masih menekan (Parsons, dalam Suharto, 2009: 63).

2.2.2 Model Pemberdayaan Masyarakat

Perencanaan dan pembuatan keputusan berkaitan dengan program pembangunan kerap kali dilakukan secara top down, tanpa melibatkan tokoh-tokoh maupun anggota masyarakat sendiri. Akibatnya, aktifitas yang menjadi muatan program pembangunan tersebut tidak efektif dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketidakefektifan tersebut disebabkan berbagai faktor, seperti :


(39)

1. Aktifitas pembangunan yang tidak sesuai dengan keperluan masyarakat setempat,

2. Pemimpin masyarakat tidak bertanggungjawab atas program,

3. Masyarakat kurang dilibatkan dalam berbagai aktifitas dan tidak bertanggungjawab atas program dan efektivitasnya,

4. Aktifitas yang dilakukan justru menciptakan ketergantungan yang lebih menyusahkan daripada meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Siagian, 2012 : 156-157)

Ginanjar Kartasasmita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pengembangan masyarakat dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community – based development). Menurut Ginanjar kartasasmita, pemberdayaan masyarakat adalah suatu aktifitas memampukan dan memandirikan masyarakat, dengan demikian masyarakat akan meningkatkan derajatnya.

Hardita (dalam Siagian, 2012: 158) mengemukakan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah proses meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menganalisis keadaan, kesanggupan, dan masalah-masalah aktual yang perlu mendapat penyelesaian. Menurutnya, prinsip pemberdayaan masyarakat adalah pengalaman dan pengetahuan masyarakat tentang keberadaannya yang sangat luas dan berguna serta harapan mereka untuk menjadi lebih baik. Sedangkan titik tolak pemberdayaan masyarakat adalah untuk memandirikan masyarakat agar mampu meningkatkan derajat hidupnya, mengoptimumkan pemanfaatan segala sumber daya yang ada pada mereka dan yang ada di lingkungan mereka dalam rangka peningkatan kualitas hidup mereka.


(40)

2.2.3 Pembangunan Sosial

Pembangunan sosial secara khusus memiliki pengertian sebagai pembangunan yang menyangkut aspek non ekonomi dan dalam rangka tercapainya hak asasi atau kehidupan warga masyarakat sesuai harkat martabatnya sebagai manusia. Dalam rumusan Pre-Conference Working Party dari International Conference of Social Welfare, pembangunan sosial diartikan sebagai aspek keseluruhan pembangunan yang berhubungan dengan relasi-relasi sosial, sistem-sistem sosial dan nilai-nilai yang berhubungan dengan hal itu (Sumarnogroho, 1984, dalam Soetomo, 2010:312). Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa pembangunan sosial memberi perhatian kepada keseimbangan kehidupan manusia dalam memperbaiki atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosial mereka. Rumusan tersebut termasuk pengertian pembangunan sosial yang memiliki cakupan yang cukup luas.

Konsep pembangunan sosial juga dapat dilihat kaitannya dalam rangka mewujudkan cita-cita Negara Kesejahteraan (Welfare State). Konsep tersebut bersumber dari pemahaman tentang fungsi negara. Dalam welfare state, negara tidak lagi hanya bertugas memelihara ketertiban dan menegakkan hukum, tetapi terutama adalah meningkatkan kesejahteraan warganya (Ndraha, 1987, dalam Soetomo, 2010:313). Dalam pandangan tersebut, negara dituntut untuk berperan aktif dalam mengusahakan kesejahteraan rakyatnya, yang didorong oleh pengakuan atau kesadaran bahwa rakyat berhak memperoleh kesejahteraan sesuai harkat dan martabatnya sebagai manusia. Dalam banyak hal, hak rakyat untuk memperoleh kesejahteraan ini juga akan terkait dengan Hak-Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu pembangunan sosial merupakan tanggung jawab negara.


(41)

2.3Program Kredit Usaha Rakyat

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah salah satu jenis kredit yang terbentuk dari hasil kerja sama dengan pemerintah. Kredit ini diberikan melalui bank sebagai kreditur atau penyedia dana untuk masyarakat yang ingin membangun usaha sendiri. Karena merupakan bagian dari program kerja pemerintah maka pengucuran dana ini umumnya dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) dimana Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan milik negara.

KUR ini adalah kredit yang ditujukan bagi peminjam yang ingin merintis usaha sendiri tetapi masih dengan skala mikro, kecil dan menengah. Bank Rakyat Indonesia sendiri memiliki komitmen untuk untuk membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk komitment itu adalah dengan dibukanya Kredit untuk Modal usaha bagi UMK dan koperasi yang disebut dengan KUR. KUR ini merupakan alternatif bagi Usaha Kecil, Mikro dan Koperasi untuk mendapatkan modal usaha. Kendala yang seringkali dihadapi oleh pengusaha Kecil, Mikro dan Koperasi adalah masalah permodalan di dalam mengembangkan usahanya.

KUR sendiri pertama kali diluncurkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 5 November 2007. Tujuan diluncurkannya KUR adalah untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM, untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi dan untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Sampai dengan akhir tahun 2006, jumlah unit UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia mencapai angka 48,8 juta unit usaha. Namun demikian, dari jumlah


(42)

tersebut, yang telah memperoleh kredit dari perbankan hanya sekitar 39,06% atau 19,1 juta, sehingga sisanya sejumlah 29,7 juta sama sekali belum tersentuh perbankan. Dari sejumlah 48,8 juta UMKM tersebut ternyata 90 persennya adalah Usaha Mikro yang berbentuk usaha rumah tangga, pedagang kaki lima, dan berbagai jenis usaha mikro lain yang bersifat informal, di mana pada skala inilah paling banyak menyerap tenaga kerja (pro job) dan mampu menopang peningkatan taraf hidup masyarakat (pro poor).

Pada dasarnya, KUR merupakan modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit. Perseorangan, kelompok atau koperasi dapat mengakses program ini dengan kredit maksimum Rp 500 juta. Sumber dana adalah bank yang ditunjuk dengan tingkat bunga maksimum 16 persen per tahun. Persentase kredit yang dijamin adalah 70 persen dari alokasi total kredit yang disedikan oleh bank tersebut. Masa pinjam kredit untuk modal kerja maksimum 3 tahun dan 5 tahun untuk investasi. Untuk agribisnis, bidang usaha yang layak adalah input produksi hingga penyediaan alat dan mesin pertanian, aktivitas on-farm, dan pengolahan dan pemasaran hasil-hasil pertanian. Secara nasional penyaluran KUR banyak diarahkan ke sektor perdagangan, restoran dan hotel yang mencapai 55 % dari total penyaluran KUR diikuti dengan penyaluran ke sektor pertanian sebesar 27 % dan sektor lain sebesar 9 %.

Ada tiga Skim yang dapat dilayani oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini yaitu :


(43)

Untuk KUR Ritel, Modal usaha dengan plafond Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta dapat di layani Kantor cabang BRI dan Kantor Cabang Pembantu.

2. KUR MIKRO

Untuk KUR Mikro, Modal Usaha dengan plafond dibawah Rp. 5 juta, dapat dilayani oleh BRI Unit.

3. KUR Linkage

KUR Linkage, ditujukan untuk BKD, KSP/USP, BMT, LKM lainnya dapat dilayani di Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu. Plafond kredit Rp. 5 Juta s/d Rp. 500 juta. Pinjaman LKM ke end user maksimal Rp. 5 juta.

2.3.1 Syarat Pemberian Kredit Usaha Rakyat

Adapun persayaratan calon debitur UMKM dan koperasi yang dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat adalah individu (perorangan badan hukum), kelompok, koperasi yang melakukan usaha produktif dan memenuhi syarat antara lain :

1. Legalitas perorangan dan Badan Usaha Hukum, seperti : a. KTP dan Kartu Keluarga untuk individu,

b. Surat Pengukuhan Instansi terkait Surat Keterangan Usaha dari Lurah/Kepala Desa dan/ atau akte Notaris untuk kelompok, dan


(44)

c. AD/ART beserta perubahannya (4) Badan Hukum lain sesuai ketentuan yang berlaku untuk Koperasi

2. Perijinan usaha :

a. Untuk kredit dengan plafond sid Rp.100 juta, ijin usaha a.I. TDP, Slur, dan SITU dapat digantikan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah.

b. Pinjaman dengan Plafond di atas RP. 100 juta perijinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. UMKM dan Koperasi yang baru memulai usaha, minimal usahanya telah berjalan selama 6 bulan.

Jenis kredit dan jangka waktu program KUR adalah : a. Kredit Modal Kerja jangka waktu maksimal 3 tahun

b. Kredit Investasi jangka waktu maksimal 5 tahun (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 2007).

2.3.2 Tahap-tahap pengajuan dan pemberian Kredit Usaha Rakyat

Adapun tahap-tahap dalam mengajukan permohonan KUR terhadap Bank Rakyat Indonesia antara lain adalah :

1. Calon debitur mengajukan permohonan KUR secara tertulis kepada pihak BRI Unit Teluk Panji. Calon debitur KUR datang ke kantor BRI Unit Teluk Panji, kemudian dengan dibantu oleh Customer Service, calon debitur KUR mengisi formulir pendaftaran atau formulir pengajuan permohonan KUR yang sudah disediakan pihak bank, kemudian ditandatangani oleh pemohon. Calon debitur


(45)

KUR diharuskan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan KUR. KUR diperkenalkan sebagai kredit yang mudah didapat, maka syarat-syarat yang ditetapkan pun sangat sederhana. Syarat-syarat yang perlu disertakan adalah bukti identitas diri berupa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK), dan Surat Keterangan Usaha.

2. Tahap Analisis Kredit/ Tahap Pemeriksaan Berdasarkan arahan Bank Indonesia sebagaimana termuat dalam SK Direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, setiap permohonan kredit yang telah memenuhi syarat harus dianalisis secara tertulis dengan pinsip sebagai berikut :

a. Bentuk, format, dan kedalaman analisis kredit ditetapkan oleh bank yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit,

b. Analisis kredit harus menggambarkan konsep hubungan total permohonan kredit. Ini berarti bahwa persetujuan pemberian kredit tidak boleh berdasarkan semata-mata atas pertimbangan permohonan untuk satutransaksi atau satu rekening kredit dari pemohon, namun harus didasarkan atas dasar penilaian seluruh kredit dari pemohon kredit yang telah diberikan dan atau akan diberikan secara bersama-sama oleh bank,

c. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif yang sekurang-kurangnya meliputi menggambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha dan data pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar kredit macet; penilaian kelayakan jumlah permohonan


(46)

kredit dengan kegiatan usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari kemungkinan terjadinya praktek mark up yang dapat merugikan bank; menyajikan penilaian yang objektif dan tidak dipengaruhi oleh pihakpihak yang berkepentingan dengan permohonan kredit.

d. Analisa kredit sekurang-kurangnya harus mencakup penilaian tentang prinsip 5C dan penilaian terhadap sumber pelunasan kredit yang dititikberatkan pada hasil usaha yang dilakukan pemohon serta menyediakan aspek yuridis perkreditan dengan tujuan untuk melindungi bank atas resiko yang mungkin timbul,

e. Dalam penilaian kredit sindikasi harus dinilai pula bank yang bertindak sebagai bank induk. Bagaimanapun arahan diatas, tetap terbuka peluang bagi bank-bank untuk mengatur kebijakan kreditnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bank itu sendiri. BRI Unit Tolan Pekan dalam melakukan analisis kredit pun mempunyai kebijakan sendiri yang tentunya tetap berpedoman pada arahan Bank Indonesia. Laporan keuangan calon debitur merupakan salah satu data pokok mutlak dalam hal analisis.

Pada tahap pemeriksaan, setelah syarat-syarat dilengkapi, pihak BRI Unit Tolan Pekan dalam hal ini Mantri (account officer) akan melakukan checking serta peninjauan langsung ke lapangan tentang layak atau tidaknya calon debitur kredit usaha rakyat diberikan pinjaman dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan permohonan KUR tersebut antara lain :


(47)

a. Mencocokan fotokopi bukti diri/ identitas lain sesuai dengan aslinya. b. Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha calon debitur kredit

usaha rakyat. Misalnya: tentang modal, tentang pinjaman pada pihak lain,dll. Tujuannya adalah untuk menganalisis apakah calon debitur mampu mengembalikan pinjaman atau tidak.

c. Menanyakan tentang keuntungan dari usaha calon debitur kredit usaha rakyat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan membayar pinjaman.

3. Tahap Pemberian Putusan Kredit

Tahap ini, calon debitur akan memperoleh keputusan kredit yang berisi persetujuan akan adanya pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang diajukannya. Keputusan persetujuan permohonan kredit berupa mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur. Pihak BRI Unit Teluk Panji akan memberitahukan kepada calon debitur untuk mengkonfirmasi kembali beberapa hari menurut hari yang telah ditentukan oleh pihak bank setelah pengajuan permohonan kredit. Biasanya pemberian putusan dilakukan 3-5 hari setelah pendaftaran permohonan kredit usaha rakyat. Pada BRI Unit Teluk Panji, sebelum pemberian putusan kredit, Kepala Unit BRI Unit Teluk Panji wajib meneliti dan memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berkaitan atau yang mendukung pemberian keputusan kredit masih berlaku lengkap, sah, dan berkekuatan hukum.


(48)

4. Tahap Pencairan Kredit/Akad Kredit.

Tahap akad kredit pencairan meliputi beberapa tahap yaitu tahap persiapan pencairan, penandatangan perjanjian pencairan kredit, fiat bayar dan pembayaran pencairan kredit. Adapun penjelasan mengenai langkah-langkah pada tahap akad kredit adalah:

1) Persiapan Pencairan

Setelah Surat Keterangan Permohonan Pinjam (SKPP) diputus, Costumer Services mencatatnya pada register dan segera mempersiapkan pencairan sebagai berikut :

a. Memberitahukan pada calon debitur bahwa permohonan KUR nya telah mendapat persetujuan atau putusan dan kepastian tanggal pencairannya.

b. Menyiapkan Surat Pengakuan Hutang c. Mengisi kuitansi pencairan KUR

2) Penandatanganan Perjanjian Pencairan KUR

Berkas atau kelengkapan pencairan disini adalah Surat Pengakuan Hutang, sebelum penandatanganan berkas pencairan kredit usaha rakyat, Customer Service harus memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pencairan kredit usaha rakyat telah ditandatangani oleh debitur sebagai bukti persetujuan debitur. Setelah itu, Customer Service meminta debitur untuk membaca dan memahami Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan menandatangani SPH tersebut selanjutnya diserahkan pada kepala unit untuk diperiksa. Untuk menjaga keamanan dan melaksanakan prinsip kehati-hatian maka Customer Service mencocokkan tanda tangan dengan tanda tangan debitur pada waktu


(49)

pendaftaran, kemudian menyerahkan semua berkas kepada Kepala Unit untuk di fiat bayar.

3) Fiat Bayar

Kepala Unit memeriksa berkas tentang kebenaran dan kelengkapan pengisian berkas kredit usaha rakyat untuk dicocokkan dengan syarat yang disebutkan dalam putusan kredit, setelah yakin maka kepala unit membubuhkan tanda tangan sebagai persetujuan fiat bayar. Setelah selesai, kwitansi diserahkan pada teller dan berkas diserahkan pada customer service.

4) Pembayaran Pencairan KUR tanpa Jaminan

Pembayaran pencairan kredit usaha rakyat kepada debitur dilakukan oleh teller berdasarkan kwitansi yang diterima dari kepala unit dengan terlebih dahulu meneliti keabsahan kwitansi. Apabila terjadi keterlambatan pencairan dana kredit usaha rakyat, disebabkan oleh banyaknya peminat yang hendak menjadi calon debitur kredit usaha rakyat, mengingat jumlah tenaga yang menangani kredit usaha rakyat tidak sebanding dengan jumlah peminat kredit usaha rakyat.

2.4Sosial Ekonomi

Dalam membangun masyarakat menjadi masyarakat madani dan masyarakat sejahtera, diperlukan banyak faktor. Salah satu faktor untuk menunjang hal itu adalah dengan sebuah teori ekonomi sosial yang baik.Istilah sosial (social) pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda dengan misalnya dengan istilah sosialisme atau istilah sosial pada depatemen sosial. Pada ilmu sosial, kata sosial menunjuk kepada objeknya yakni masyarakat, sedangkan sosialisme menunjuk kepada suatu ideologi berpokok yang berprinsip pada


(50)

kepemilikan umum, sedangkan istilah pada departemen sosial menunjuk pada kegiatan-kegiatan di lapangan sosial (Soekanto, 2005: 13). Di kehidupan kita sebagai anggota masyarakat istilah sosial sering dikaitkan dengan manusia dalam masyarakat seperti kehidupan kaum miskin dikota, kaum berada, kehidupan kaum nelayan dan sebagainya. Sering juga diartikan sebagai suatu sifat yang mengarah pada rasa empati terhadap kehidupan manusia sehingga memunculkan sifat tolong menolong, membantu dari yang kuat terhadap yang lemah, mengalah terhadap orang lain, sehingga dikatakan sebagi mempunyai jiwa sosial yang tinggi.

Menurut Wikipedia, Ekonomi salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, serat konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti keluarga atau rumah tangga, dan Nomos yang berarti peraturan atau hukum. Dikatakan juga bahwa Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.Inti masalah ekonomi adalah adanya keseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. (http:defenisi-pengertian.blogspot.com/2010/05/defenisi- ekonomi.html).

Pelaku ekonomi, menurut Selo Soemardajan, dibagi atas dua sector besar,yaitu sector publik dan sector swasta (Phillipus & Aini,2004: 5). Kedua sektor ini sama-sama melakukan kegiatan ekonomi. Untuk sector public,kegiatan ekonomi disebut juuga pembangunan ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan umum. Sedangkan pada sector swasta, kegiatan ekonomi dilakukan untuk kepentingan komersial atau keuntungan bisnis, menekan biaya sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.


(51)

Di dalam perencanaan pembangunan, sektor publik memperhatikan beberapa faktor-faktor ekonomi umum yang terdiri dari ekonomi dominan setempat, sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia, kemungkinan teknologi baru dan faktor non ekonomi yang terdiri dari sikap masyarakat setempat terhadap pembangunan, kesimbangan kekuatan membangun antara pemerintah dan penduduk setempat, pola kepemimpinan, infrastruktur fisik dan sosial. Sedangkan dari sektor swasta dilihat dari beberapa faktor juga faktor ekonomi yang terdiri dari sistem ekonomi nasional, peraturan-peraturan moneter, kekuatan pesaing, potensi pasar, sistem pajak dan faktor-faktor non ekonomi yang terdiri dari faktor politik, hukum , sosial dan kultur. Dalam sektor swasta, faktor sosial dapat dilihat dari :

1. Keseimbangan antara rural dan urban. Seorang pelaku ekonomi dalam hal ini pengusaha hendaknya mengetahui apakah perusahaan akan ditempatkan di wilayah perkotaan atau dipedesaan. Hal ini perlu guna menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial dan karakter masyarkat sekitarnya.

2. Keseimbangan antara golongan etnis. Masyarakat yang homogen relatif mudah untuk menyesuaikan diri, sedangkan masyarakat yang heterogen sebaliknya.

3. Keseimbangan antara golongan agama. Pemahaman tentang proporsi antara golongan agama sangat pentingkarena kita juga akan mempertimbangkan kepentingan kelompok yang ada di masyarakat.


(52)

4. Kualitas pendidikan dan kesehatan. Hal ini diperlukan agar pelaku ekonomi usaha dapat mengalokasikan sebagian dananya untuk peningkatan pendidikan dan perbaikan kesehatan penduduk.

5. Kekuatan organisasi buruh. Dikarenakan organisasi buruh adalah suatu kekuatan yang sangat besar di dalam suatu perusahaan.

6. Kesenimambungan sosial antara pria dan wanita. Hal ini penting karena tidak terjadi perbedaan signifikan terhadap kondisi dan waktu kerja.

Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seorang dalam posisi tertentu dalam sturuktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus diipenuhi oleh si pembawa status (Koentjaraningrat,1974: 35). Menurut Melly G. Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi meliputi tiga faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan. Pendapat di atas di dukung oleh Mahbud UI Haq dari Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development Council yang menyatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik beratkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan, air yang sehat yang didukung oleh pekerjaan yang layak (Melly dalam Susanto, 1984: 120 ). Jadi bila di ambil kesimpulan dari uraian-uraian di atas maka tingkat sosial terdiri dari dari faktor non ekonomi seperti budaya, pendidikan, umur , jenis kelamin, sedangkan faktor ekonomi terdiri dari pendapatan, jenis pekerjaan, dan investasi.

2.5Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan Sosial menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diberikan batasan sebagai kegiatan-kegiatan terorganisasi yang bertujuan untuk


(53)

membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga dan masyarakat. Definisi ini menekankan bahwa kesejahteraan sosial adalah suatu institusi atau bidang kegiatan yang melibatkan aktivitas terorganisir yang diselenggarakan baik oleh lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta yang bertujuan untuk mencegah, mengatasi atau memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup individu, kelompok dan masyarakat.

Di Indonesia, konsep kesejahteraan sosial juga telah lama dikenal. Ia telah ada dalam ketatanegaraan Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial, misalnya, merumuskan kesejahteraan sosial sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai Pancasila.

Sebagai Negara Kesejahteraan yang bermodelkan "Negara Kesejahteraan Partisipatif" yang dalam literatur pekerjaan sosial dikenal dengan istilah Pluralisme Kesejahteraan atau welfare pluralism ditekankan bahwa negara harus tetap mengambil bagian dalam penanganan masalah sosial dan penyelenggaraan jaminan sosial (social security), meskipun dalam operasionalisasinya tetap melibatkan masyarakat.


(54)

Kesejahteraan Sosial memiliki beberapa makna yang relatif berbeda, meskipun substansinya tetap sama. Kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi, yaitu kondisi kehidupan atau keadaan sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial. Konsepsi kedua adalah Institusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial. Konsepsi ketiga yaitu aktivitas, suatu kegiatan-kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera (Suharto, 2009:2).

Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi dapat terlihat dari rumusan. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial pasal 1 ayat 1 “ Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.

2.6Program Pemerintah yang pernah dilaksanakan di Desa Teluk Panji, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Ada beberapa program pemerintah yang pernah dan sedang dilaksanakan di desa Teluk Panji yaitu :

1. Program Bantuan Langsung Tunai (BLT), program ini dilaksanakan oleh pemerintah kepada masyarakat miskin yang ada di seluruh Indonesia dimulai pada tahun 2008 termasuk di desa Teluk Panji. Secara umum, program ini turut menyumbang dalam sosial ekonomi masyarakat desa


(55)

Teluk Panji seperti kenaikan pendapatan, keringanan dalam biaya pendidikan dan kemudahan dalam akses kesehatan. Tetapi seperti yang kita ketahui bersama, program ini tidak berkelanjutan dan cenderung menimbulkan ketergantungan kepada masyarakat.

2. Program Beras Untuk Rakyat Miskin (RASKIN), program ini dimulai tahun 1998 sampai sekarang ini sebagai bagian dari program perlindungan sosial masyarakat. Program ini juga dirasakan oleh rumah tangga miskin yang ada di desa Teluk Panji.

2.7Kerangka Pemikiran

Kemiskinan merupakan suatu masalah yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Masalah kemiskinan yang ada terjadi oleh banyak faktor. Pemerintah telah banyak mengeluarkan program yang bertujuan untuk mengentaskan masalah kemiskinan.

Kredit Usaha Rakyat merupakan salah satu program yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun 2007. Program ini dibuat untuk memberikan bantuan modal kepada pengusaha kecil. Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat merupakan salah satu penerima Program tersebut.

Kredit Usaha Rakyat adalah skema kredit atau pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan perbankan. Tujuan diluncurkan program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengetasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.


(56)

Meskipun demikian, jauh sebelum KUR masuk ke Desa Teluk Panji, sudah banyak bentuk-bentuk Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi ini menawarkan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi. Hal ini memang membantu para pengusaha kecil diawal, namun seiring berjalannya waktu, bunga pinjaman yang tinggi serta denda keterlambatan membayar menjadikan ini masalah baru bagi warga.

Kehadiran Bank BRI di desa Teluk Panji sebagai penyalur KUR merupakan suatu hal yang mungkin bisa menjawab permasalah tersebut. Meskipun demikian bunga KUR yang juga dianggap masih tinggi bisa menjadi penghalang bagi masyarakat untuk bisa memperbaiki taraf hidup baik dari segi sosial maupun ekonomi.

Hal yang menjadi prioritas utama dalam pengentasan permasalah di Desa ini ialah Pendidikan, Pekerjaan, Pendapatan dan Kesehatan. Keempat Pilar tersebut merupakan permasalah utama yang ada di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.


(57)

Bagan Alur Pemikiran

Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten

Labuhanbatu Selatan

Pengaruh / Tidak berpengaruh

Ekonomi 1. Pekerjaan 2. Penghasilan 3. Investasi

4. Kondisi Fasilitas Perumahan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Bank Rakyat Indonesia

Penerima KUR Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung

Sosial

1. Kondisi Lingkungan 2. Kondisi Pekerjaan 3. Kondisi Kesehatan 4. Akses Masyarakat


(58)

2.8Hipotesis

Secara Etimologis istilah hipotesis berasal dari bahasa latin, yang terdiri dari dua kata, yaitu hipo yang berarti sementara dan these yang berarti pernyataan. Dengan demikian secara sederhana hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan sementara. Kerlinger (1997) mengemukakan bahwa hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara yang menyatakan hubungan antara dua atau lebih variabel. Hipotesis harus dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan. (Siagian, 2011: 147-148).

Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan

Ha : Terdapat pengaruh Program Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat di desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan .


(59)

2.9Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional 2.9.1 Defenisi Konsep

Defenisi konsep adalah proses dan upaya penegasan dan pembatasan makna konsep dalam suatu penelitian (Siagian, 2011: 138).

Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Yang dimaksud dengan pengaruh dalam penelitian ini adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu keadaan atau kondisi yang disebabkan oleh terjadinya sesuatu.

2. Yang dimaksud dengan Kredit Usaha Rakyat dalam penelitian ini adalah skema kredit atau pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan perbankan. Tujuan diluncurkan program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengetasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

3. Yang dimaksud dengan Sosial Ekonomi dalam penelitian ini adalah keadaan suatu masyarakat yang ditinjau dari segi aktifitas sosial dan ekonominya seperti tingkat pendapatan, kondisi perumahan, kondisi kesehatan, pekerjaan, pendidikan, sarana dan transportasi. Dalam hal ini yang menjadi penelitian adalah social ekonomi masyarakat di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

4. Yang dimaksud dengan Masyarakat dalam penelitian ini adalah kumpulan manusia yang relative mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal disuatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta


(60)

melakukan sebagian bear kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.

2.9.2 Defenisi Operasional

Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian, dapat dikemukakan bahwa perumusan defenisi operasional adalah langkah lanjutan dari perumusan defenisi konsep. Jika perumusan defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi.

Melihat transformasi yang berlaku, maka defenisi operasional sering disebut sebagai suatu proses operasionalisasi konsep. Operasionalisasi konsep berarti menjadikan konsep yang semula bersifat statis menjadi dinamis. Jika konsep itu sudah bersifat dinamis, maka akan memungkinkan untuk dioperasikan. Wujud operasionalisasi konsep adalah dalam bentuk sajian yang benar-benar terperinci, sehingga makna dan aspek-aspek yang terangkum dalam konsep tersebut terangkat dan terbuka. (Siagian, 2011: 141-142). Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah :

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah Kredit Usaha Rakyat PT. Bank BRI, adapun indikatornya adalah :


(61)

2. Lama Pinjaman

3. Kemudahan dalam akses pendanaan usaha adalah masyarakat miskin dengan mudah dan cepat mendapatkan pelayanan pendanaan kebutuhan tanpa syarat agunan.

4. Pemenuhan kebutuhan pendanaan usaha adalah dengan adanya dana Pinjaman, sehingga kebutuhan pendanaan usaha masyarakat dapat terpenuhi.

b. Variabel Terikat (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Teluk Panji Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan yaitu segala kegiatan dan upaya masyarakat untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Indikatornya:

a. Pekerjaan adalah merupakan kategori profesi yang dilakukan dalam mencari penghasilan untuk mendapatkan pendapatan rumah tangga, dengan indikator:

1) Jenis usaha yang dikembangkan 2) Jenis pekerjaan suami

3) Aktivitas ekonomi seperti status bekerja

b. Pendapatan adalah jumlah penghasilan riil yang disumbangkan untuk memenuhi kebutuhan bersama, dengan indikator:

1) Pendapatan dari hasil usaha 2) Tanggungan dalam keluarga


(62)

3) Besarnya keluarga 4) Kepemilikan tanah 5) Tabungan

6) Pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari berupa pemenuhan sandang, pangan, papan

c. Pendidikan adalah kualitas pendidikan anak dilihat dari kemampuan serta akses untuk mengenyam dan memperoleh proses pendidikan suatu lembaga penyelenggara pendidikan sampai jenjang pendidikan tertinggi dengan ukuran kemampuan menyekolahkan anak.

d. Kesehatan adalah kemampuan untuk memberikan jaminan kesehatan terhadap keluarga. Indikatornya yang dipakai adalah kemampuan untuk membeli obat-obatan peningkatan gizi, dan kemampuan untuk berobat ke rumah sakit, puskesmas dan pengobatan tradisional.


(63)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Teknik Penelitian

Teknik penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanatif, yaitu penelitian yang secara khusus dilakukan dengan tujuan menguji atau membuktikan hipotesis (Siagian, 2011: 53). Tipe penelitian ini juga digunakan untuk menguji hubung antara variabel yang dihipotesakan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Teluk Panji kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan PT. Bank Rakyat Indonesia unit Teluk Panji berada di lokasi ini dan peneliti bermaksud mengetahui sejauh mana pengaruh Kredit Usaha Rakyat PT. Bank Rakyat Indonesia tersebut terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai kumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu atau obyek yang menjadi populasi penelitian, dengan catatan bahwa individu atau obyek yang menjadi populasi penelitian harus memiliki ciri atau sifat yang memiliki persamaan (Siagian, 2011: 155).


(64)

Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Nasabah Bank Rakyat Indonesia yang menerima program Kredit Usaha Rakyat yang berjumlah 378 orang.

3.3.2 Sampel

Roscoe mendefenisikan sampel sebagai obyek, kejadian atau individu yang terpilih dari populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti yang bersifat representative dari populasi yang diambil datanya secara langsung (Roscoe dalam Siagian, 2011: 156).

Jika populasi lebih dari 100 maka dianjurkan sampel yang diambil antara 10-15% atau 20-25% dari Populasi. Dikarenakan jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka dalam penelitian ini di ambil sampel dengan teknik pengambilan sampel Taro Yamane yang menggunakan rumus sebagai berikut:

� = � �.�2 + 1

Keterangan: n : jumlah sampel N : Jumlah populasi

d : presisi (tingkat penarikan sampel ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)


(65)

� = 378 378.0,01 + 1 � = 378

4,78

� = 79,07 = 79

Berdasarkan penghitungan di atas, maka besar sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 79 orang. Teknik penarikan sampel diterapkan dalam penelitian adalah cluster random sampling atau teknik pengambilan sampel secara random atas dasar himpunan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu dengan mengutip data dari buku-buku, surat kabar, majalah, jurnal, blog, ataupun tulisan lain yang relevan dengan penelitian.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Primer

Data diperoleh dari penelitian lapangan yang dilakukan turun langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data melalui :

1. Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan langsung kepada responden guna memperoleh keterangan dalam menyimpulkan data yang terkumpul.

2. Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian.


(1)

37 3 4 4 4 3 3 2 3 2

38 3 3 4 4 3 3 2 4 3

39 3 3 4 3 3 3 2 3 4

40 3 4 4 3 3 3 2 3 3

41 2 3 2 3 3 3 2 3 2

42 3 3 4 3 3 3 2 4 2

43 3 1 4 3 3 3 2 3 3

44 3 3 4 3 3 3 3 3 4

45 3 4 4 3 3 3 3 3 3

46 3 3 4 3 3 3 3 4 3

47 4 3 3 3 3 3 3 3 1

48 3 3 4 3 3 3 3 3 3

49 3 3 4 3 3 3 3 4 3

50 3 4 4 3 3 3 3 3 4

51 3 3 4 3 3 3 3 3 3

52 4 3 3 3 3 3 3 4 1

53 3 4 4 3 3 3 3 3 2

54 3 3 4 3 3 3 3 3 3

55 3 3 4 3 3 3 3 4 4

56 3 3 4 3 3 3 3 3 3

57 4 4 3 3 3 3 3 3 3

58 3 3 4 3 3 3 4 4 3

59 3 3 4 3 3 3 4 3 3

60 3 4 4 3 3 3 4 3 4

61 4 3 3 3 3 3 4 4 3

62 3 4 4 3 3 3 4 3 3

63 3 3 3 3 3 3 4 3 3

64 4 3 4 3 3 3 4 4 3

65 3 4 3 3 3 3 4 3 3

66 3 3 4 3 3 3 4 3 4

67 4 3 3 3 3 3 4 4 3

68 3 4 4 3 3 3 4 3 3

69 3 3 3 3 3 3 4 3 1

70 3 3 4 3 3 3 4 3 3

71 4 4 4 3 3 3 4 3 3

72 3 3 4 3 3 3 4 3 3

73 3 4 3 3 3 3 4 3 3

74 3 3 4 3 3 3 4 3 1

75 4 3 4 3 3 3 4 3 3

76 3 3 3 3 3 3 4 3 3

77 3 3 4 3 3 3 4 3 3


(2)

79 4 3 4 3 3 3 4 3 3

Kalkulasi Variabel X dan Variabel Y

X Y X2 Y2 XY

35 29 1225 841 1015

34 29 1156 841 986

32 29 1024 841 928

36 26 1296 676 936

34 30 1156 900 1020

35 29 1225 841 1015

34 31 1156 961 1054

31 29 961 841 899

32 28 1024 784 896

32 29 1024 841 928

33 29 1089 841 957

36 26 1296 676 936

32 26 1024 676 832

32 27 1024 729 864

31 30 961 900 930

31 26 961 676 806

33 32 1089 1024 1056

35 26 1225 676 910

36 21 1296 441 756

32 22 1024 484 704

29 28 841 784 812

32 29 1024 841 928

31 31 961 961 961

32 29 1024 841 928

32 29 1024 841 928

31 29 961 841 899

32 24 1024 576 768

32 27 1024 729 864

31 28 961 784 868

31 25 961 625 775

31 24 961 576 744

34 25 1156 625 850

34 28 1156 784 952


(3)

31 27 961 729 837

33 28 1089 784 924

31 29 961 841 899

30 28 900 784 840

30 28 900 784 840

34 23 1156 529 782

33 27 1089 729 891

34 25 1156 625 850

31 29 961 841 899

34 29 1156 841 986

33 29 1089 841 957

32 26 1024 676 832

31 28 961 784 868

31 29 961 841 899

31 30 961 900 930

34 28 1156 784 952

34 27 1156 729 918

34 28 1156 784 952

33 28 1089 784 924

31 30 961 900 930

28 28 784 784 784

31 29 961 841 899

31 30 961 900 930

31 29 961 841 899

31 31 961 961 961

31 30 961 900 930

29 30 841 900 870

28 28 784 784 784

31 31 961 961 961

30 29 900 841 870

28 30 784 900 840

30 30 900 900 900

27 30 729 900 810

28 26 784 676 728

27 29 729 841 783

29 31 841 961 899

29 29 841 841 841

30 29 900 841 870

27 27 729 729 729

29 30 841 900 870

29 28 841 784 812


(4)

29 28 841 784 812

33 30 1089 900 990

ΣX=2494 ΣY=2226 ΣX2=79100 ΣY2=63060 ΣXY=70175

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R-Square)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .282a .079 .067 2.00877 a. Predictors: (Constant), x

Hasil Uji Regresi Linier

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 36.729 3.325 11.045 .000

X -.271 .105 -.282 -2.578 .012 a. Dependent Variable: y


(5)

Hasil uji t-Statistik

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 36.729 3.325 11.045 .000

x -.271 .105 -.282 -2.578 .012 a. Dependent Variable: y

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 26.811 1 26.811 6.644 .012a

Residual 310.708 77 4.035

Total 337.519 78

a. Predictors: (Constant), x b. Dependent Variable: y


(6)

Curriculum Vitae

FRENKY TANNI WIJAYA

Jl.Bunga Cempaka Gg.Cempaka XII No.35C Kelurahan Tanjung Sari -

Medan

Mobile Phone : 087891725900

Email :

wijaya.frank@gmail.com

Data Pribadi

Umur

: 22 Tahun

Tinggi/Berat Badan

: 171 Cm/ 61 Kg

Kewarganegaraan

: Indonesia

Status

: Belum Menikah

Tempat /Tanggal lahir

: Jakarta / 22 Maret 1991

Jenis Kelamin

: Laki - Laki

Latar Belakang Pendidikan

1997 – 2003

: SD Sultan Hasanuddin Aekkanopan, Kab.

Labuhanbatu Utara

2003 – 2006

: SMP Sultan Hasanuddin Aekkanopan, Kab.

Labuhanbatu Utara

2006 – 2009

: SMA Negeri 1 Kualuh Hulu

2009 – Sekarang

: Mahasiswa, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial

FISIP

Universitas Sumatera Utara

Pengalaman Berorganisasi

Ketua Umum HMI Komisariat FISIP USU 2012-2013

Wakil Sekretaris Umum Bidang Penelitian dan Pengembangan HMI

Komisariat FISIP USU 2011-2012

Departemen Pembinaan Anggota HMI Komisariat FISIP USU 2011-2012


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Tingkat produktivitas Hasil Panen Padi di Kecamatan Air Putih Kabupaten Batu Bara

13 132 73

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

9 107 137

Kondisi Sanitasi Dasar Dan Rumah Sehat Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Di Unit Pemukiman Transmigrasi Di Desa Teluk Panji IV Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2004

0 37 104

Implementasi Kredit Usaha Rakyat Dalam Mengembangkan Usaha Kecil (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Pekan Tolan, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhan Batu Selatan).

8 80 116

Kesadaran Menabung Masyarakat Menengah Ke Bawah Di Bank Rakyat Indonesia Melalui Gerakan Indonesia Menabung (Studi Kasus Di Kecamatan Medan Johor)

0 34 85

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA UNIT MAJENANG CABANG SRAGEN.

0 0 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Interaksi Sosial - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 11

Harmonisasi Masyarakat Multi Etnis (Etnis Btak Toba, Mandailing, Jawa dan Sunda)” (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Teluk Panji II, Kecamatan Kampung Rakyat, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara)

0 0 12