sampai berukuran yang lebih halus. Debu dan pasir vulkanik ini merupakan salah satu batuan induk tanah yang nantinya akan melapuk menjadi bahan induk tanah
dan selanjutnya akan mempengaruhi sifat dan ciri tanah yang terbentuk Barasa, 2013.
Daerah di sekitar lereng merapi merupakan daerah pertanian yang subur, hal tersebut banyak dipengaruhi oleh kandungan unsur bermanfaat yang terdapat
pada material
vulkanik yang
dikeluarkan merapi
ketika erupsi
Herawati et al., 2011. Kurangnya pengetahuan mengenai kandungan dan kadar unsur yang terdapat pada material vulkanik menyebabkan masyarakat tidak terlalu
memanfaatkannya secara lebih optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan hal tersebut. Salah satunya adalah penentuan
kandungan dan kadar unsur pada abu vulkanik sebagai salah satu material vulkanik yang dikeluarkan merapi.
Bagi pakar tanah, letusan gunung yang mempunyai arti khusus dan merupakan kajian yang sangat menarik untuk menambah wawasan ilmu tanah.
Material letusan gunung berapi merupakan bahan yang kaya akan unsur pupuk P, K, Ca dan Mg sehingga akan meningkatkan kesuburan tanah pertanian di
kemudian hari. Disamping itu sumberdaya tanah menjadi terbarui, sehingga kemampuan tanah dalam menunjang pertumbuhan tanaman menjadi lebih
lamaumur tanah menjadi lebih lama Munir, 1996.
2. Semen Portland
Semen portland didefinisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan klinker yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya
mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan tambahan, yang
Universitas Sumatera Utara
digiling bersama-sama bahan utamanya. Bahan utama penyusun semen adalah kapur CaO, silica SiO
3
, dan alumina Al
2
O
3
ASTM C-150. Fungsi utama semen pada beton adalah mengikat butir-butir agregat sehingga membentuk suatu
massa padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga-rongga udara diantara butir- butir agregat Setyarini, 2005.
Semen adalah suatu bahan yang memiliki sifat adhesive dan kohesif yang memungkinkan melekatnya fragmen-fragmen mineral menjadi suatu massa yang
padat Yusnita, 2011 sehingga semen dapat mengikat bahan-bahan mineral yang terdapat di dalam tanah.
Semen dapat membantu meningkatkan kekuatan tanah dengan bertambahnya waktu pemeramaninkubasi. Tanah berbutir dan tanah lempung
dengan plastisitas rendah lebih tepat dengan semen. Pengalaman menunjukkan bahwa kalsium pada tanah lempung lebih mudah distabilisasi dengan semen,
sebaliknya sodiurn dan hidrogen yang terdapat pada ekspansif lebih tepat distabilisasi dengan kapur Budiman, 2006.
Semen Portland adalah hasil industri dari perpaduan bahan baku batu kapur gamping sebagai bahan utama lempung tanah liat atau bahan pengganti
lainnya dengan hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk. Batu kapur gamping adalah bahan alam yang mengandung senyawa Calsium Oksida CaO, sedangkan
lempung tanah liat adalah bahan alam yang mengandung : Silika Oksida SiO
2
, Alumunium
Oksida Al
2
O
3
, Besi
Oksida Fe
2
O
3
, dan
Magnesium Oksida MgO. Pada semen biasanya reaksi yang terjadi berlangsung pada proses pengerasan yakni hidrasi dan hidrolisis Faqih, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Bahan Organik 1. Kompos Sampah Pasar
Kompos alam yang ada di alam adalah humus, humus adalah bahan organik yang tersimpan bertumpuk-tumpuk di permukaan tanah selama bertahun-
tahun secara liar tanpa ada campur tangan manusia. Humus pada struktur tanah mempunyai ketebalan antara 20-30 m pada bagian top soil, persentase dari dari
total seluruh tanah sangat sedikit yaitu antara 3-5. Proses pengomposan yang terjadi untuk membentuk humus relatif tidak terkendali hal ini yang menyebabkan
jangka waktu pembentukan humus relatif lama. Peran humus penting bagi pertumbuhan tanaman. Ketersedian humus di alam yang relative sedikit di alam
mendorong manusia untuk perlu mempelajari proses pembentukan humus dan cara mempercepat proses pembentukannya Perwitasari, 2006.
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Serasah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting,
dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan
istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan
ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras,
batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang
sangat keras,
tulang, rambut,
tanduk, dan
bulu binatang
Dinas Pertanian, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Komposisi kompos mengandung mikroorganisme yang menguntungkan bagi tanaman, jika ditambahkan ke tanah maka kompos menambah
mikroorganisme dalam tanah. Kompos dalam tanah akan menyebabkan suhu dalam tanah lebih sejuk sehingga mikroorganisme dan makhluk dalam tanah
seperti cacing tanah akan hidup Perwitasari, 2006.
2. Kompos Tajuk Ubi Jalar