EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) TERHADAP Escherichia coli

KARYA TULIS AKHIR
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)
TERHADAP Escherichia coli

Oleh:
AMELIA ANGGIA PUTRI
09020045

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

HASIL PENELITIAN
EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii)
TERHADAP Escherichia coli

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhamadiyah Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:
AMELIA ANGGIA PUTRI
09020045

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
13 Maret 2013


Pembimbing I

dr. Febri Enda Budi Setyawan, M.kes

Pembimbing II

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes
iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Amelia Anggia Putri ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 13 Maret 2013


Tim Penguji

dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes

,Ketua

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL

,Anggota

dr. Irma Suswati, M.Kes

,Anggota

iv

KATA
PENGANTAR


Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang judul “Efek
Antimikroba Estrak Kayu Manis (Cinnmamomun burmannii) terhadap Escherichia
coli” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena
adanya bantuan dari berbagai pihak, tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
sangatlah tidak mudah menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas
akhir ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada
penyusunan tugas akhir ini. Sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari
berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan
pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan
serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

Malang, Februari 2013

v


Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH

1.

Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia kesehatan,
kesabaran dan lindungan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang dan dosen penguji saya yang telah memberikan
kepercayaan, inspirasi, bimbingan, waktu, dan penuh kesabaran dan semangat
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir.
3. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I yang telah memberikan
semangat kepada penulis untuk menyusun tugas akhir ini.
4. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II yang telah memberikan
kepercayaan kepada penulis untuk menyusun tugas akhir ini.
5. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III yang telah
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyusun tugas akhir ini.
6. dr. Febri Endra Budi Setyawan, M.Kes, selaku dosen pembimbing I yang penuh

kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan
memberi masukan yang sangat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp.THT-KL, selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta
mengarahkan saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

vi

8. Kedua orang tuaku tersayang, Hasan Bisri, MT dan dr. Lulu Ameta S,Sp.Rad
yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, semangat, dan perhatian serta
doanya selama ini. Terima kasih orang tuaku. You are my everything.
9. Eyangku Hati Yuliati yang ada di Surabaya, meskipun jauh Engkau selalu
memberikan kasih sayang, semangat, dukungan, serta doa yang tak berhenti kau
panjatkan untukku.
10. Kakak-kakakku tersayang, Reza Fahrurrozy, ST dan dr. Amira Fitriananda Putri
terima kasih atas semangat, dukungan, serta kasih sayang dan memberi masukan
dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Meskipun jauh kalian selalu ingat aku.
11. Novella Musya terima kasih atas semua doa, semangat, dukungan, hiburan serta
kesabaran dalam mendampingi selama Pendidikan Dokter ini.
12. Bringas, Cilik dan kembarannya Pucca, terima kasih atas semua dukungan, doa,

kesabaran serta semangat untuk semuanya. Kangen kalian! Tunggu aku pulang
yaa
13. Keluarga Sunflower (Udin, Cendy, Tya, Karin, Rini, Leni, Merry, Cucut, Indah,
Bella, Marsha, Fahmy, Egy ) terima kasih atas semangat, dukungan, dan masukan
selama menempuh Pendidikan Dokter dan untuk terselesaikannya tugas akhir ini.
Semoga kita semua bisa tetap menjadi keluarga yang kompak dan saling
membantu satu sama lainnya, sukses dunia akhirat, menjadi dokter yang berguna
bagi masyarakat, agama, bangsa, dan negara. Luv u all my friends !
14. Teman-teman angkatan 2009 (C30 dan seluruh angkatan 2009 yang tidak dapat
disebutkan namanya satu per satu, terima kasih banyak atas segala bantuan

vii

selama 3 tahun ini, banyak pelajaran berharga yang didapat dari kalian) semoga
angkatan kita selalu kompak. Lulus jadi dokter semua, amin. Thanks friends
15. Teman seperjuangan „Mikro‟ (Amalia Alva, Grenda, Wika, Mey, Donna, dkk)
yang telah memberikan dukungan, masukan dan bantuan dalam penelitian.
16. Teman seperjuangan „konsul‟, akhirnya setelah penuh dengan perjuangan skripsi
kita selesaai juga. Tetap semangat!
17. Pak Joko yang telah membantu dalam melakukan penelitian ini dengan hasil yang

maksimal.
18. Pak Yono, Mas Faisal, Mas Didit, Mas Nyono, Bu Rom, Mas Mifta, Mbak Fat,
Mbak Dila, Mbak Emi serta para staf FK UMM lainnya yang telah banyak
membantu dalam proses administrasi maupun proses lainnya terima kasih atas
bantuannya
19. Semua pihak yang telah membantu atas terselesainya tugas akhir ini

viii

ABSTRAK
Putri, Amelia Anggia. 2013. Efek Antimikroba Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum
burmannii) terhadap Escherichia coli. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Febri Endra Budi
Setyawan (2) Nanang Mardiraharjo
Latar belakang: Escherichia coli merupakan flora normal yang dapat menyebabkan
diare dan menginfeksi setiap jaringan atau organ tubuh manusia. Penggunaan
antibiotika yang tidak terkendali cenderung akan meningkatkan resistensi bakteri
tersebut. Kayu Manis diduga memiliki efek antimikroba karena mengandung minyak
atsiri, tannin dan flavonoid yang bekerja dengan cara merusak dinding sel, membran
sitoplasma dan fili.

Tujuan: Untuk membuktikan efek antimikroba ekstrak kayu manis (Cinnamomum
burmannii) terhadap Escherichia coli.
Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental Post
Test Only Control. Metodenya menggunakan dilusi tabung dengan konsentrasi
ekstrak kayu manis 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0,78% dan 0,39%
serta 2 kontrol (kontrol bahan dan kontrol kuman). Data dianalisis menggunakan uji
one way ANOVA, korelasi dan regresi.
Hasil: KHM dan KBM 3,125%. Hasil uji one way ANOVA menunjukkan adanya
perbedaan yang bermakna antar perlakuan (p=0.000
Robinson T, 1998, Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi a.b Kosasih
Padmawinata, ITB, Bandung.
Shan, et all, 2007, „Antibacterial Properties and Major Bioactive Components of
Cinnamon Stick (Cinnamomum burmannii): Activity against Foodborne
Pathogenic Bacteria’, Journal Agricultural and Food Chemistry, vol 55, p 54845490.
Soekardjo B, Siswandono, 1995, Kimia Medisinal, Universitas Airlangga, Surabaya.
Sundari E, 2001, Pengambilan Minyak Atsiri dan Oleoresin dari Kulit Kayu Manis,
ITB, Ganesha, Bandung.
Tjitrosoepomo,
G, 2005, Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan, Gajah Mada
University Press, Yogjakarta.

Todar K, 2006, „Pathogen Escherichia coli’, diakses 5 November 2011,

Tortora GJ, BR Funke & Cl Case, 2001, Microbiology on Introduction 7 th Edition, P
163-165, Addison Wesley longman Inc, New York.

xxi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia yang beriklim tropis memiliki aneka ragam tumbuhan, yang
mana beberapa tumbuhan dapat digunakan sebagai bahan obat tradisional. Salah
satu tumbuhan yang mengandung senyawa obat yaitu kayu manis. Tumbuhan
yang merupakan bahan baku obat tradisional tersebut tersebar hampir di seluruh
wilayah Indonesia (Muhlisah, 2006).
Bangsa mesir kuno menganggap kayu manis sebagai benda berharga yang
harganya lebih mahal daripada emas. Bukan cuma bangsa Mesir kuno saja yang
menjadikan rempah harum ini sebagai obat. Masyarakat Cina juga melakukannya
dan itu terbukti lewat sebuah buku pengobatan kuno yang berasal dari tahun 2700

SM. Hingga masa sekarang kayu manis tetap menjadi komoditas berharga di pasar
internasional. Dalam bentuk bubuk, batangan, maupun minyak, kayu manis
diyakini mempunyai efek medis, salah satunya sebagai anti bakteri dan anti jamur
(Rismunandar, 2001).
Kayu manis (Cinnamomum burmannii) memiliki beberapa kandungan zat
diantaranya yaitu minyak atsiri, flavanoid, tannin, dammar dan zat penyamak.
Minyak atsiri, flavanoid dan tannin berperan penting dalam menghambat
pertumbuhan bakteri patogen pada makanan (Bacillus cereus, Listeria
monocytogenes, Staphylococccus aureus, Escherichia coli, dan Salmonella
anatum) (Shan, et all 2007). Dibandingkan dengan akar maupun daunnya, di
dalam batang kayu manis terdapat ketiga zat aktif tersebut (Sundari, 2001).

1

2

Diare merupakan penyakit

yang dapat disebabkan oleh infeksi

mikroorganisme seperti bakteri, virus, protozoa, jamur dan cacing. Salah satu
bakteri penyebab utama diare adalah Escherichia coli. Escherichia coli adalah
mikroorganisme penghuni utama di usus besar, dan juga merupakan isolat
penyebab utama infeksi saluran kemih dan luka infeksi, pneumonia, meningitis
serta septisemia. Escherichia coli juga merupakan patogen intestinal dan
menyebabkan berbagai penyakit gastrointestinal (Dzen, 2003).
Sebagai patogen, Escherichia coli dikenal dengan kemampuannya
menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan usus. Kini dikenal lima strain
(virotypes) dari Escherichia coli yang menyebabkan penyakit diare, yaitu :
enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC), enteroinvasive Escherichia coli (EIEC),
enterohemorrhagic Escherichia coli (EHEC), enteropatogenic Escherichia coli
(EPEC) dan enteroaggregative Escherichia coli (EAEC) (Todar, 2006).
Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare, Kementrian
Kesehatan RI dari tahun 2000-2010 terlihat kecenderungan insidens naik. Tahun
2000 Insiden Rate (IR) penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun 2003 naik
menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan
tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga
masih sering terjadi, dengan Case Fertility Rate (CFR) yang masih tinggi. Tahun
2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian
239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 Kecamatan dengan
jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR 1,74%), sedangkan
tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204
dengan kematian 73 orang (CFR 1,74 %.) (Destiri, 2011).

3

Penelitian

kontaminasi

Escherichia

coli

tahun

2007

didapatkan

kontaminasi makanan cukup tinggi di Indonesia termasuk Jakarta. Tingkat
kontaminasi makanan oleh Escherichia coli adalah 65,5% dan prevalensi penyakit
diare sebanyak 116.075 kasus dan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan
makanan masih tinggi yaitu 31.919 kasus, dan angka kematian kasus 0,15%
(Made, 2008).
Penggunaan antibiotika sebagai pengobatan infeksi bakteri Escherichia
coli

secara luas di masyarakat mengharuskan adanya kewaspadaan terhadap

resistensi pada antibiotik tertentu yang beredar di masyarakat. Hasil penelitian
Antimicrobial Resistance in Indonesia (AMRIN-Study) terbukti bahwa dari 2.494
individu tersebar di seluruh Indonesia, 43% Escherichia coli resisten terhadap
berbagai jenis antibiotik. Di antaranya kebal terhadap ampisilin (34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%) (Restri, 2011). Perkembangan
resistensi kuman terhadap antibiotika sangat dipengaruhi oleh intensitas
pemaparan antibiotika di suatu wilayah, tidak terkendalinya penggunaan
antibiotika cenderung akan meningkatkan resistensi kuman yang semula sensitif
(Refdanita, 2001). Hal tersebut mendorong pentingnya penemuan sumber obatobatan antimikroba yang dapat mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam
terapi antimikroba.
Dari penelitian eksplorasi yang telah dilakukan di Laboratorium
Biomedik FK UMM, didapatkan bahwa ekstrak kayu manis memiliki efek
antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli dengan KBM sebesar 3,125%. Hal
ini disebabkan kandungan tannin, flavanoid dan minyak atsiri dimana kandungan
tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak membran dan

4

dinding sel. Berdasarkan data di atas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
efek kayu manis sebagai antimikroba terhadap Escherichia coli.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) mempunyai efek
antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan umum
Untuk

mengetahui

efek

antimikroba

ekstrak

kayu

manis

(Cinnamomum burmannii) terhadap bakteri Escherichia coli.
1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui Kadar Hambat Minimal (KHM) ekstrak kayu manis
(Cinnamomum burmannii) terhadap bakteri Escherichia coli.
2. Mengetahui Kadar Bunuh Minimal (KBM) ekstrak kayu manis
(Cinnamomum burmannii) terhadap bakteri Escherichia coli.

1.4 Manfaat penelitian
1. Manfaat klinis
Mendapatkan alternatif obat untuk diare yang disebabkan oleh Escherichia
coli.
2. Manfaat akademik
a. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak kayu manis
(Cinnamomum burmannii) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia
coli.
b. Dapat digunakan sebagai penelitian dasar yang dipakai untuk
penelitian selanjutnya.

5

3. Manfaat bagi masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak kayu
manis dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk diare.