METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2006 sampai April 2007 di Laboratorium Histologi. Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi,
Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Materi dan Alat Penelitian
Pada penelitian ini digunakan tikus putih jantan Rattus norvegicus strain
Sprague Dawley sebanyak 18 ekor berumur 21 hari dengan berat 50 g. Bahan lain yang digunakan adalah larutan fiksatif bouin, alkohol,
xylol, parafin, NaCl fisiologis 0.9,
phosphat buffer saline PBS, destilated water DW, H
2
O
2
, metanol,
goat serum albumin GSA, larutan pewarna hematoksilin eosin HE, antibodi monoklonal
superoxide dismutase SOD, dako envision peroksidase system DEPS, diaminobenzidine DAB, tris buffer, dan entelan.
Alat yang digunakan terdiri atas seperangkat alat bedah, gelas piala, gelas obyek, kaca penutup, pipet, mikropipet, mikrotom rotary dan mikroskop cahaya.
Metode Penelitian 1. Perlakuan
Hewan
Tikus diadaptasikan dahulu selama 7 hari dengan pemberian pakan standar kasein, lalu dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan :
1. Kelompok K
Diberi ransum standar tanpa isoflavon maupun vitamin E dan Zn.
2. Kelompok I
Diberi ransum standar dengan isoflavon.
3. Kelompok ZE
Diberi ransum standar dengan vitamin E dan Zn.
4. Kelompok IE
Diberi ransum standar dengan isoflavon dan vitamin E.
5. Kelompok IZ
Diberi ransum standar dengan isoflavon dan Zn
6. Kelompok IZE
Diberi ransum standar dengan isoflavon, vitamin E dan Zn.
Tabel 1. Komposisi Ransum untuk pembuatan 100 g ransum tikus jantan Komposisi bahan
Perlakuan K I ZE
IZ IE IZE
Kasein g 16.64
16.64 16.64
16.64 16.64
16.64 Minyak jagung g
7.91 7.91
7.91 7.91
7.91 7.91
Mineral mix g 4.35
4.35 4.35
4.35 4.35
4.35 ZnSO
4
.7H
2
O - - 2.7 2.7 - 2.7
Vitamin g
1 1 1 1 1 1 multivitaplex
Asam folat mg 30
30 30
30 30
30 Vitamin
K mg
5 5 5 5 5 5 Vitamin E mg
- -
50 -
50 50
Selulosa 0.99
0.99 0.99
0.99 0.99
0.99 Air
4.28 4.28
4.28 4.28
4.28 4.28
pati 64.83
64.83 64.83
64.83 64.83
64.83
Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
2. Preparasi Jaringan dan Fiksasi
Pengambilan sampel organ hati dilakukan di akhir perlakuan. Organ hati dicuci dengan NaCl fisiologis 0.9 sebelum dimasukkan ke dalam larutan fiksatif.
Organ hati lalu difiksasi dengan larutan bouin selama 24 jam.
3. Dehidrasi
Setelah proses fiksasi selesai organ hati dimasukkan ke dalam alkohol 70
stopping point. Sampel jaringan dipotong dan dimasukkan ke dalam tissue cassete serta diberi label dengan kertas film.
Langkah selanjutnya adalah dehidrasi, sampel jaringan dimasukkan ke dalam botol-botol yang berisi alkohol bertingkat dengan konsentrasi 80, 90,
dan 95 masing-masing selama 24 jam. Kemudian sampel jaringan dimasukkan ke dalam botol yang berisi larutan alkohol absolut sebanyak tiga kali masing-
masing selama 1 jam.
4. Clearing dan Infiltrasi Parafin
Sampel jaringan yang telah didehidrasi kemudian dijernihkan dengan dimasukkan ke dalam botol-botol yang berisi xylol I, xylol II, xylol III secara
berurutan masing-masing selama 1 jam dan dilanjutkan dengan infiltrasi parafin. Parafin yang digunakan adalah parafin cair di dalam oven dan dibagi menjadi
parafin I, parafin II, parafin III sampel jaringan dimasukkan ke dalam parafin secara berurutan masing-masing selama 1 jam.
5. Embedding