Berdasarkan data inventarisasi potensi di CA Ulolanang Kecubung oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam KSDA Jawa Tengah 2001, belum ada data
tentang kupu-kupu di cagar alam tersebut. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa keberadaan kupu-kupu, khususnya
di CA Ulolanang Kecubung mulai terancam. Penelitian tentang kupu-kupu di cagar alam ini belum pernah dilakukan, sehingga belum ada data tentang kupu-
kupu. Mengingat pentingnya peranan kupu-kupu di alam, maka penelitian keanekaragaman jenis kupu-kupu di CA Ulolanang Kecubung ini perlu dilakukan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah keanekaragaman jenis
kupu-kupu Lepidoptera: Rhopalocera di kawasan CA Ulolanang Kecubung, Kabupaten Batang, khususnya pada area hutan sekunder dan area padang
rumputsemak dari kawasan cagar alam tersebut.
C. Penegasan Istilah
1. Keanekaragaman jenis Keanekaragaman jenis adalah jumlah jenis dan jumlah individu dalam
suatu komunitas Desmukh 1992. Kajian keanekaragaman meliputi tiga aspek, yaitu hubungan antara sumberdaya makanan yang digunakan dan cara
memperolehnya, interaksi antarjenis, dan keanekaragaman jenis Magurran 2004. Penelitian ini dibatasi pada keanekaragaman jenisnya saja, sehingga metode
pengukuran yang digunakan meliputi indeks keanekaragaman, kekayaan jenis, indeks kemerataan dan indeks dominansi.
2. Kupu-kupu Lepidoptera : Rhopalocera Kupu-kupu adalah serangga yang termasuk dalam ordo Lepidoptera, yakni
serangga yang hampir seluruh permukaan tubuh, sayap dan anggota tubuhnya biasanya tertutupi dengan sisik-sisik berpigmen yang memberikan karakter pola
warna yang khas untuk tiap jenisnya David dan Ananthakrishnan 2004. Berdasarkan waktu aktifnya Lepidoptera dibedakan menjadi dua subordo, yakni
kupu-kupu Rhopalocera yang aktif pada siang hari, dan ngengat Heterocera yang aktif pada malam hari Gillot 2005. Kupu-kupu yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah serangga yang termasuk dalam subordo Rhopalocera pada fase dewasa, yang meliputi famili Papilionidae, Pieridae, Nymphalidae,
Lycaenidae dan Hesperidae yang dijumpai di lokasi penelitian. 3. Cagar Alam Ulolanang Kecubung
CA Ulolanang Kecubung adalah cagar alam yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan yang tertuang dalam Surat Keputusan No.SK.106
Menhut-II2004 pada tanggal 14 April 2004. Cagar alam ini termasuk dalam wilayah administrasi Desa Gondang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang. Luas
area cagar alam ini 69,70 Ha, dengan tipe ekosistem hutan lembab dataran rendah dan memiliki beberapa tipe habitat BKSDA 2005. CA Ulolanang Kecubung
yang dikaji dalam penelitian ini meliputi area hutan sekunder dan area padang rumputsemak. Hutan sekunder dalam penelitian ini adalah area cagar alam yang
vegetasi penyusunnya berupa pepohonan tinggi berkanopi dan rapat, serta terdapat tumbuhan herba di bawah kanopi pohonnya. Area padang rumputsemak dalam
penelitian ini adalah area cagar alam yang vegetasinya didominasi oleh rumput dan tumbuhan herba, serta jarang terdapat pohon.
D. Tujuan Penelitian