34
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Perkembangan Tingkat
Ratio Leverage pada Bagian Keuangan Di PT. INTI Persero Bandung
Ratio leverage ini terdiri dari indikator sebagai berikut: a.
Debt Ratio Rasio ini dikenal juga dengan sebutan Debt to Asset yang
membandingkan total utang dengan total aktiva. Para kreditur menginginkan debt ratio yang rendah karena semakin tinggi rasio ini semakin besar risiko para
kreditur. Rumus Debt Ratio:
Debt Ratio = Total
Kewajiban x 100
Total Aktiva
Jumlah kewajiban dihasilkan dari kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang ditambahkan sehingga menjadi total kewajiban dan total aktiva berasal
dari jumlah aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lain-lain ditambahkan sehingga didapatkan total aktiva.
Tahun 2005=
Tahun2006= Rp. 251.792,7
x 100 =34,00 Rp. 740.424,1
Rp.380.217,3 x 100 = 43,75
Rp.869.125,0
35
Tahun2007=
Tahun2008=
Tahun2009=
Tabel 4.2 Perkembangan Tingkat Debt Ratio Bagian Keuangan di PT. INTI Persero
Bandung Periode Tahun 2005-2009 dalam jutaan rupiah
Sumber: Data Laporan Bagian Keuangan di PT. INTI Persero Bandung
Rp.366.534,9 x 100 = 44,57
Rp.822.315,8
Rp. 287.824,8 x 100 =39,52
Rp. 728.231,0
Rp. 158.257,4 x 100 = 27,7
Rp. 570.369,8
Tahun Total
Kewajiban Total Aktiva
Debt Ratio Perkembangan
2005 Rp. 251.792,7
Rp.740.424,1 34,00
-
2006
Rp. 380.217,3 Rp.869.125,0
43,75 28,68
2007 Rp.366.534,9
Rp.822.315,8 44,57
1,87
2008 Rp.287.824,8
Rp.728.231,0 39,52
11,33
2009 Rp.158.257,4
Rp.570.369,8 27,75
29,78
Grafik
B ratio dari
tahun 200 melakukan
pembelian menunjukkan
pendanaan Menurut K
akan sema hutang ber
tambahan dengan ak
penurunan 10
20 30
40 50
Debt
Grafik Debt Ratio
Berdasarkan ri tahun 2005
005 sampai an ekspansi
an peralatan b menunjukkan
perusahaan pendanaan kegiatan o
t Kasmir 2011; akin besar
ertambah ban tambahan pinjaman karena
aktiva yang penurunan debt rati
2005 2006
Debt Ratio
Debt Ratio pada Bagian Keuangan
Periode Tahun 2005
n gambar gr 05 sampai 2
ai 2007 kenaikan si
besar-bes n baru untuk m
perusahaan mem n operasional
2011;156 yan pendanaan
banyak dan se karena dikh
ng dimiliki . atio
menunjukkan 2006
2007
Gambar pada Bagian Keuangan
Periode Tahun 2005
grafik 4.1 dia 2009 menga
kenaikan debt
esaran seper k menunjang
embutuhkan al perusahaan
ang menyata n perusahaan
semakin suli khawatirkan t
. Sedangka
menunjukkan hut 2007
2008
Gambar 4.1 pada Bagian Keuangan
di PT. INTI Periode Tahun 2005-2009
diatas dapat galami kena
bt ratio disebabkan
erti mengad g kegiatan op
n dana yang aan dibiayai
takan semak an dari pihak
ulit bagi peru n tidak mamp
kan pada ta utang menur
2009
di PT. INTI Persero
t dilihat bah naikan
dan p disebabkan oleh
adakan proy operasional,
yang sangat dibiayai dengan hut
akin tinggi d ak eksternal
rusahaan unt pu menutup
tahun 2008 urun dan semakin
Tahun
Bandung
ahwa tingkat penurunan.
oleh perusahaan
oyek-proyek , kondisi ters
besar sehi tang menin
debt ratio maka al akibatnya
ntuk memperoleh upi hutang-hutang
08 sampai semakin sedikit
36
at debt . Pada
perusahaan k dan
ersebut hingga
ingkat. maka
a rasio emperoleh
hutang i 2009
sedikit
37
operasional perusahaan dibiayai dengan hutang. Menurut Kasmir 2011;156 yang menyatakan apabila rasionya rendah semakin kecil perusahaan dibiayai dengan
hutang . b.
Debt to Equity Ratio Rasio ini menunjukkan perbandingan utang dan modal.
Rumus Debt to Equity Ratio:
Total kewajiban dihasilkan dari penambahan hasil kewajiban lancar dengan kewajiban jangka panjang dan total modal dihasilkan dari semua modal
yang terkumpul untuk membiayai perusahaan seperti saham, cadangan, modal dan saldotahun berjalan.
Tahun 2005 =
Tahun 2006 = Debt to Equity Ratio =
Total Kewajiban
x 100 Total
Modal
Rp. 251.792,7 x 100 = 51,53
Rp. 488.631,4
Rp. 380.217,3 x 100 = 77,77
Rp. 488.907,7
38
Tahun 2007 =
Tahun 2008=
Tahun 2009=
Tabel 4.3 Perkembangan Tingkat Debt to Equity Ratio Bagian Keuangan di PT. INTI Persero
Bandung Periode Tahun 2005-2009 dalam jutaan rupiah
Sumber : Data Laporan Bagian Keuangan PT. INTI Persero Bandung
Rp. 366.534,9 x 100 = 80,42
Rp. 455.780,9
Rp. 287.824,8 x 100 = 65,35
Rp. 440.406,2
Rp. 158.257,4 x 100 = 38,40
Rp. 412.112,4
Tahun Total
Kewajiban Total Modal
Debt to Equity Ratio
Perkembangan
2005 Rp. 251.792,7
Rp.488.631,4 51,53
-
2006 Rp. 380.217,3
Rp.488.907,7 77,77
50,92
2007 Rp.366.534,9
Rp.455.780,9 80,42
3,41
2008 Rp.287.824,8
Rp.440.406,2 65,35
18,74
2009 Rp.158.257,4
Rp.412.112,4 38,40
41,24
Grafik
Berdasarkan equity rati
Pada tahun jumlah mo
Persero menyataka
sehingga s pihak ekst
equity rati menurun s
ini sesuai debt to equ
pemilik d kerugian .
20 40
60 80
100
Debt To Equity Ratio
Grafik Debt to Equity Ratio
Berdasarkan atio
dari tahu hun 2005 sam
modal lebih b Bandung,
kan semaki semakin tin
ksternal. Seda atio
disebabk sehingga jum
dengan teo quity ratio
maka dan semaki
. 20
40 60
80 100
2005
Debt To Equity Ratio
Debt to Equity Ratio Bandung
Berdasarkan gambar gra hun 2005 sam
ampai 2007 h besar dari j
, hal ini s kin besar ra
tinggi rasio i edangkan pad
bkan oleh ju jumlah dana d
teori Kasmir maka akan se
kin besar b 2006
2007
Debt To Equity Ratio
Gambar Debt to Equity Ratio
pada Bagian Keuangan Bandung
Periode Tahun 2005
grafik 4.2 diat
sampai 2009 7 kenaikan
d i jumlah kew
sesuai deng rasio ini aka
o ini akan se ada tahun 20
umlah kewa a dari pihak e
ir 2011:158 semakin ting
batas penga 2007
2008
Gambar 4.2 pada Bagian Keuangan
Periode Tahun 2005-2009
iatas dapat di 9 mengalami
debt to equ wajiban sehi
ngan teori kan
semakin semakin kec
2008 sampai wajiban dan
k eksternal ak 8 yang men
nggi tingkat p gamanan ba
2008 2009
di PT. INTI 2009
dilihat bahwa mi kenaikan
quity ratio d
hingga baik i Kasmir 2
kin baik untu ecil resiko p
pai 2009 pen n jumlah mo
akan semakin enyatakan
pendanaan y bagi peminja
Tahun
Persero
wa tingkat de n dan penuru
disebabkan k untuk PT. I
2011:158 ntuk perusah
perusahaan enurunan deb
modal perusa in meningkat
semakin re n yang disedi
njam jika te
39
debt to runan.
n oleh . INTI
yang ahaan
pada ebt to
sahaan kat, hal
rendah diakan
terjadi
40
4.2.2 Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan