Kegunaan Penilaian Prestasi Kerja

a. Perbaikan Prestasi Kerja Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer dan departemen personalia dapat membetulakan kegiatan-kegiatan mereka. b. Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambilan keputusan dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya. c. Keputusan-Keputusan Penempatan Promosi, transfer dan demosi biasanya didasarkan pada prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya. Promosi sering merupakan bentuk penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu. d. Kebutuhan-Kebutuhan Latihan dan Pengembangan Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukan kebutuhan latihan. Demikian juga, prestasi yang baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan. e. Perencanaan dan Pengembangan Karier Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan-keputusan karier, yaitu tentang jalur karier tertentu yang harus diteliti. f. Penyimpngan-Penyimpaangan Proses Staffing Prestasi kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing departemen personalia. g. Ketidak akuratan Informasional Prestasi kerja yang jelek memungkinkan menunjukkan kesalahan- kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber daya manusia, atau komponen-komponen lain system informasi manajemen personalia. Akibatnya keputusan-keputusan yang diambil menjadi tidak tepat. h. Kesalahan-Kesalahan Desain Pekerjaan Prestasi kerja yang jelek mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam desain pekerjaan. Penilaian prestasi membantu diagnosa kesalahan- kesalahan tersebut. i. Kesempatan Kerja yang Adil Penilaian Prestasi kerja secara akurat akan menjamin keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi. j. Tantangan-Tantangan Eksternal Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor diluar lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial atau masalah-masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi, departemen personalia mungkin dapat menawarkan bantua. T. Hani Handoko, 1987:135-136

2.1.1.3 Indikator-Indikator Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Gary Dessler 2009, ada beberapa indikator dalam Penilaian Kinerja Prestasi Kerja, indikator tersebut adalah sebagai berikut : a. Kualitas kerja adalah akuransi, ketelitian, dan bisa diterima atas pekerjaan yang dilakukan . b. Produtivitas adalah kuantitas dan efesiensi kerja yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu. c. Pengetahuan pekerjaan adalah keterampilan dan informasi praktisteknis yang digunakan pada pekerjaan. d. Bisa diandalkan adalah sejauh mana seorang karyawan bisa diandalkan atas penyelesaian dan tindak lanjut tugas. e. Kehadiran adalah sejauh mana karyawan tepat waktu, mengamati periode istirahatmakan yang ditentukan dan catatan kehadiran secar keseluruhan.

f. Kemandirian adalah sejauh mana pekerjaan yang dilakukan dengan atau tanpa

pengawasan. 2.1.1.4 Dimensi Penilaian Prestasi Kerja Penilaian prestasi kerja dapat terpenuhi apabila penilaian mempunyai hubungan dengan pekerjaan job related dan adanya standar pelaksanaan kerja performance standar. Agar penilaian dapat dilaksanakan secara efektif, maka standar penilaian hendaknya berhubungan dengan hasil-hasil yang diinginkan setiap pekerja Notoatmadjo, 1992:133. Dimensi penilaian sifat dan karakteristik pekerjaan yang digambarkan kedalam bentuk perilaku yang dapat diukur tersebut dapat diklasifikasikan menurut penjelasan maupun contoh yang diambil dari beberapa sumber bacaan, antara lain: