entitas tersebut. Transaksi terdiri dari pertukaran aktiva dan jasa antara entitas dengan pihak luar, dan transfer atau penggunaan aktiva dan jasa
dalam entitas. Fokus utama kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem akuntansi adalah bahwa transaksi dilaksanakan
dnegan cara yang mencegah salah saji dalam asersi manajemen di laporan keungan. Oleh karena itu, sistem akuntansi yang efektif dapat memberikan
keyakinan memadai bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi adalah : a. Sah.
b. Telah diotorisasi. c. Telah dicatat.
d. Telah dinilai secara wajar. e. Telah digolongkan secara wajar.
f. Telah dicatat dalam periode yang seharusnya. g. Telah dimasukan ke dalam buku pembantu dan telah diringkas dengan
benar. Komunikasi mencakup penyampaian informasi kepada semua personel
yang terlibat dalam pelaporan keuangan tentang bagaimana aktivitas mereka berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang didalam maupun
diluar entitas. Komunikasi mencakup sistem pelaporan penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam entitas. Pedoman kebijakan,
pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, dan memo juga merupakan bagian dari komponen informasi dan komunikasi dalam
pengendalian intern.
4. Aktivitas pengendalian
adalah kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan. Kebijakan dan
prosedur ini memberikan keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas.
Aktivitas pengendalian memiliki berbagai macam tujuan dan titetapkan dalam berbagai tingkat dan fungsi organisasi.
5. Pemantauan
adalah suatu proses penilaian kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. pemantauan dilaksanakan oleh personel yang semestinya
melakukan pekerjaan tersebut, baik pada tahap desain maupun pengoprasian pengendalian, pada waktu yang tepat, untuk menentukan
apakah pengendalian intern beroprasi sebagaimana yang diharapkan, dan untuk menentukan apakah pengendalian intern tersebut telah memerlukan
perubahan karena terjafinya perubahan keadaan. Pada dasarnya pengendalian internal yang efektif adalah tercapainya lima komponen
pengendalian yang salah satu komponennya merupakan payung untuk komponen-komponen lainnya yaitu lingkungan kendali tanpa lingkungan
kendali yang efektif keempat komponen lainnya tidak mungkin menghasilkan pengendalia intern yang efektif, dengan mengabaikan mutu
mereka, seperti yang dikemukakan.
”
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan terdapat lima indikator pengendalian internal, yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Risiko
3. Informasi danKomunikasi
4. Aktivitas Pengendalian
5. Pemantauan.
2.1.3.3 Tujuan Sasaran Pengendalian Internal
Sebuah sistem pengendalian intern yang efektif merupakan komponen kritis dari manajemen dan dasar bagi kegiatan operasi yang aman dan sehat dalam
sebuah perusahaan. Dalam sebuah sistem, kontrol merupakan kumpulan dari berbagai komponen dan akivitas yang terintegrasi dan yang digunakan oleh
sebuah organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuannya.Robert Tampubolon, 2005 : 31
“Tujuan utama pengendalian internal adalah meyakinkan 1.
Keandalan informasi 2.
Kesesuaian dengan berbagai kebijakan, rencana, prosedur, dan ketetntuan perundang-undangan.
3. Perindungan terhadap aktiva organisasi
4. Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien
5. Tercapainya berbagai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
” Hery, 2010: 78
Tujuan peninjauan terhadap kecukupan dan keefektifan suatu sistem pengendalian internal adalah untuk menentukan apakah sistem yang telah
ditetapkan dapat memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai secara efisien dan ekonomis, serta untuk memastikan
apakah sistem tersebut telah berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Hery, 2010: 78
Struktur pengendalian intern suatu perusahaan, pada umumnya dirancang untuk : 1.
Menjamin dapat dipercayainya catatan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi
2. Menjaga keamanan aktiva.
Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati , 2010:223 “Sasaran pengendalian intern adalah sebagai berikut :
1. Validitas
Transaksi yang dicatat adalah transaksi yang valid, bukan fiktif 2.
Kelengkapan Seluruh transaksi dicatat mewakili seluruh kejadian dan tidak ada satu
transaksi yang dilewatkan
3. Keabsahan pencatatan
Transaksi yang dirinci telah dimasukan dalam pencatatan secara akurat sesuai sumber dokumen. Transaksi telah dinilai, dievaluasi, diklasifikasi,
dicatat dan diposting secara tepat waktu, dan benar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
4. Pengamanan
Aktiva dan dokumen dapat diamankan dan diakses hanya oleh pihak yang memiliki otorisasi
5. Pertanggung jawaban
Saldo tercatat atas setiap aktiva dan hutang dibandingkan dengan yang benar-benar ada.
” Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati , 2010:223
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian ini merupakan proses kesinambungan dari penelitian sebelumnya untuk mendapatkan informasi yang valid mengenai permasalahan
peneliti, yaitu mengenai peranan independensi auditor internal dan pengendalian internal dalam pengembangan sistem informasi akuntansi.
Beberapa peneliti sebelumnya antara lain:
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti Sumber
Judul Hasil penelitian
1 Sri Nova
Rina Wahana, Vol. 1,
No.1, Mei 2009 ISSN:2085-2746X
Analisa Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional, Frekuensi Audit Atas
Laporan Keuangan Historis dan
Pengalaman Kerja Pengawas Intern
Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur
Pengendalian Intern Independensi, keahlian profesional,
frekuensi audit dan pengalaman pengawas intern dapat
meningkatkan efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada
perusahaan.
2 Ni Putu Eka
Desyanti Ni Made
Dwi Ratnadi Jurnal Akuntansi
Bisnis AUDI Vol.3, No.1,
Januari 2008 Pengaruh
Independensi, Keahlian Profesional,
Dan Pengalaman Kerja Pengawas Itern
Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur
Pengendalian Intern Pada Bank
Perkreditan Rakyat Di Kabupaten
Bandung Independensi, keahlian
professional, dan pengalaman kerja pengawas intern, baik secara
simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap
efektivitas penerapan struktur pengendalian intern pada Bank
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Bandung.
3 MU’AZU
SAIDU BADARA
Research Journal of Finance and
Accounting ISSN 2222-1697
Paper ISSN 2222-2847
Online Vol 3, No 4, 2012
The Role of Internal Auditors in Ensuring
Effective Financial Kontrol at Local
Government Level: The Case of Alkaleri
L.G.A., Bauchi State i. The internal auditors at all level
should be adequately independent of members of
various departments within the organisation so that they can
carry out their duties effectively.
ii. There should be regular evaluation of kontrol in order to
determine their effectiveness in operation and identify
weaknesses, so that corrective action can be taken.
i. Para auditor internal di semua tingkat harus memadai,
independen dari anggota dari berbagai departemen dalam
organisasi sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya
secara efektif.
ii. Harus ada evaluasi berkala dan
kontrol untuk menentukan efektivitas mereka dalam
operasi dan mengidentifikasi kelemahan, sehingga tindakan
korektif dapat diambil.
4 Makhdalena
Jurnal Ichsan Gorontalo Vol.2,
No.3 Agustus- oktober 2007
Peran Komite Audit Dalam Pengelolaan
Perusahaan Komite audit melalui dewan
komisaris berperan sebagai penghubung antara manajemen dan
pemegang saham, khususnya dalam hal pelaporan keuangan dan
internal control . Tanggung jawab komite audit untuk
pengawasan perusahaan termasuk di dalamnya pemahaman tentang
masalah serta hal-hal yang berpotensi mengandung risiko dan
sistem pengendalian serta memonitor proses pengawasan
yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang lingkup
pemeriksaan audit internal harus meliputi pemeriksaan dan penilaian
tentang kecukupan efektivitas sistem internal control.
5 Mahdi Salehi MEDITERRANE
AN JOURNAL OF SOCIAL
SCIENCES Vol. 2, No. 1,
January 2011, ISSN 2039-2117
Audit Committee Non-Existing
Reasons’: Evidence of Iran
The existence of an audit committee could improve the
monitoring of corporate financial reporting and internal kontrol.
In addition to the
committees’ responsibilities, the preferred
quality of committee members’ independence has remained
uncertain. Even the prescribed number of independent directors
has varied on the basis of a
corporation’s listing status. As noted by Jensen and Meckling, the
primary burden to ensure that companies are managed efficiently
and effectively is placed on the internal kontrol sistem.
An audit committee is anticipated to ensure that a business
organisation has sufficient internal kontrols, proper accounting
policies, and independent external auditors that will prevent the
incidence of fraud and promote high quality
and timely financial statements. Furthermore, the
audit committee’s involvement in the strengthening of
internal kontrols could lead to a reduction in the auditor’s
assessment of kontrol risk the audit committee is anticipated
to ensure that the firm has sufficient internal
kontrols, proper accounting policies, and independent external
auditors that will prevent the incidence of fraud and promote
high quality and timely financial statements.
Keberadaan komite audit bisa meningkatkan pemantauan
pelaporan keuangan perusahaan dan pengendalian internal.
Selain tanggung jawab, pastinya kualitas dari anggota komite audit
yang independen. Bahkan jumlah yang ditentukan direksi independen
telah bervariasi atas dasar suatu korporasi. Sebagaimana dicatat oleh
Jensen dan Meckling, beban utama untuk memastikan bahwa
perusahaan dikelola secara efisien dan efektif ditempatkan pada sistem
pengendalian internal. Sebuah komite audit diantisipasi
untuk memastikan bahwa organisasi bisnis memiliki internal
kontrol yang memadai, kebijakan akuntansi yang tepat, dan auditor
eksternal independen yang akan mencegah kejadian penipuan dan
meningkatkan kualitas tinggi dan laporan keuangan tepat waktu.
Selain itu, keterlibatan komite audit dalam penguatan pengendalian
internal dapat menyebabkan penurunan dalam penilaian auditor
atas risiko pengendalian komite audit diantisipasi untuk
memastikan bahwa perusahaan memiliki kontrol internal yang
memadai, kebijakan akuntansi yang