Pengaruh Independensi Auditor Internal terhadap Kualitas Audit.

(1)

ABSTRAK

Independensi merupakan hal yang paling penting yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal karena dalam melakukan tugasnya faktor independensi sangat berpengaruh terhadap kualitas audit yang akan dihasilkan. Sikap yang independensi merupakan sikap auditor yang tidak memihak, dapat melakukan pekerjaannya secara bebas dan objektif, bias terhadap klien.Prakteknya banyak pelanggaran independensi yang terjadi, seperti kasus calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dituding tidak independen karena memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu itu yang mengganggu independensi sehingga independensinya diragukan.Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis dan memberikan bukti bahwa Independensi internal auditor berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.Berdasarkan analisis yang dilakukan melalui kuesioner yang disebar, metode penelitian, dan kajian pustaka maka dapat diketahui bahwa independensi seorang auditor internal berpengaruh positif terhadap kualitas audit yang dihasilkan. Jadi, semakin independen seorang auditor maka semakin baik kualitas audit yang dihasilkan. Bagi auditor diharapkan meningkatkan independensinya, melakukan tugasnya sesuai dengan ketentuan perusahaan agar dapat menghasilkan audit berkualitas.


(2)

ABSTRACT

The independence is the most important thing to be possessed by an internal auditor in performing their duties because of the independence factor affects the quality of the audit will be generated. Attitude auditor independence is an impartial attitude, can do their work freely dan objectively, biased toward the client.Practice much independence violations that occurred, such as the case of candidates for the Board of Commissioners of the Financial Service Authority (FSA) is accused of not independent because it has a certain closeness to political parties that interfere with the independence so that its independence in doubt.The purpose of this study is to analyze and provide evidence that the independence of the internal auditor affect the quality of the resulting audit.Based on the analysis conducted through questionnaires distributed, research methods, and the study of literature it is known that the independence of the internal auditor has a positive effect on audit quality are produced. So, the more independent an auditor, the better quality of the resulting audit. Expected to increase independence for auditors, perform their duties in accordance with the provisions of the company in order to produce a quality audit.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Landasan Teori ... 10


(4)

2.1.2 Pengertian Audit Internal………. 12

2.1.3 Jenis-jenis Audit………... 15

2.1.4 Independensi Auditor………... 16

2.1.5 Kualitas Audit……….. 24

2.2 Kerangka Pemikiran………... 28

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN... 31

3.1 Definisi Operasional ... 31

3.2 Populasi ... 31

3.3 Sejarah Singkat Perusahaan ... 32

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.4.1 Metode Dokumentasi ... 34

3.4.2 Kuesioner ... 34

3.5 Jenis Penelitian………. 34

3.6 Sumber Data………. 35

3.6.1 Data Primer ... 35

3.6.2 Data Sekunder ... 35

3.7 Teknik Analisis Data ... 39

3.7.1 Uji Kualitas Data ... 39

3.7.2 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.7.3 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 40


(5)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Uji Validitas ... 44

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 46

4.1.3Analisis Deskriptif Variabel Internal Auditor (X) ... 47

4.1.4Analisis Deskriptif Variabel Kualitas Audit (Y) ... 57

4.2 Pembahasan Penelitian ... 66

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 66

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 66

4.2.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 67

4.2.2 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 68

4.2.3 Pengujian Hipotesis (Uji T) ... 70

4.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 71

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Simpulan ... 73

5.2 Saran………..73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

LAMPIRAN ... 80


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Pertanyaan ... 34

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Internal Auditor (X) ... 44

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit (Y) ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 46

Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden Variabel Internal Auditor (X) ... 48

Tabel 4.5 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 1 ... 49

Tabel 4.6 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 2 ... 50

Tabel 4.7 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 3 ... 51

Tabel 4.8 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 4 ... 52

Tabel 4.9 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 5 ... 53

Tabel 4.10 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 6 ... 54

Tabel 4.11 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 7 ... 55

Tabel 4.12 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 8 ... 56

Tabel 4.13 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 9 ... 57

Tabel 4.14 Skor Jawaban Responden Variabel Kualitas Audit (Y) ... 58

Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 1 ... 59

Tabel 4.16 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 2 ... 60

Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 3 ... 61

Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 4 ... 62


(7)

Tabel 4.20 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 6 ... 64

Tabel 4.21 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 7 ... 64

Tabel 4.22 Tanggapan Responden tentang Item pertanyaan 8 ... 65

Tabel 4.23 Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 69

Tabel 4.24 Uji Hipotesis (Uji T) ... 70


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ……..………...……….………...……... 67 Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas …...…………...……….………...……... 68 Gambar 4.3 Hasil Uji T Variabel X …….…...…………...……….………...……... 71


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kerangka Pemikiran Teoritis ... 79

Lampiran B Kuesioner ... 80

Lampiran C Tabulasi Variabel X ... 86


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Independensi dalam audit berarti cara pandang yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan audit (Arens & Loebbecke, 1996:84). Seorang auditor harus mempunyai kemampuan memahami kriteria yang digunakan serta mampu menentukan jumlah bahan bukti yang dibutuhkan untuk mendukung kesimpulan yang diambilnya, auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaannya secara bebas dan objektif (Hiro Tugiman, 1997:20). Prakteknya masih ada pelanggaran yang dilakukan seperti dalam Undang-undang BPK hanya ada syarat memiliki kejujuran dan integritas, tak ada unsur profesonalitas atau kompetensi. Koordinator Indonesia Budget Center Roy Salam (2013) juga menyoroti anggota BPK yang mempunyai latar belakang sebagai anggota partai politik atau dekat dengan objek pemeriksaan BPK, hal ini membuat independensi BPK tak bisa diyakini dan independensinya dicederakan.

Konsep kemandirian dibangun ke dalam definisi audit internal. Itu berarti pekerjaan yang dilakukan dan laporan yang dikeluarkan oleh auditor dapat dipandang sebagai yang dapat diandalkan, tanpa kepentingan pribadi. Kemandirian juga berarti auditor memiliki akses tak terhalang ke semua sumber informasi yang


(11)

relevan, dan laporan mereka memiliki status yang cukup untuk membuat perbedaan kebutuhan independensi yang cukup diabadikan dalam IIA Atribut Standar 1100, yang menyatakan: Kegiatan audit internal harus independen, dan auditor internal harus objektif dalam melakukan pekerjaan mereka (Pickett, 2004:52).

Para auditor internal dianggap mandiri apabila dapat melaksanakan pekerjaanya secara bebas dan objektif, kemandirian para pemeriksa internal dapat memberikan penilaian yang tidak memihak dan tanpa prasangka, hal mana sangat diperlukan/ penting bagi pemeriksaan sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diperoleh melalui status organisasi dan sikap objektif para auditor internal (Hiro Tugiman, 1997:20). Persoalan independensi Badan Pemeriksa Keuangan BPK mendapat sorotan dalam uji kelayakan dan kepatuhan calon anggota BPK. Salah satu calon anggota BPK Farid Prawiranegara (2012) mengkritik independensi pejabat BPK saat ini dengan menyoroti ada pejabat BPK yang sebelumnya menjabat anggota komisi XI Keuangan DPR, Anggota Komisi Keuangan menjadi anggota BPK. Hal tersebut akan menimbukan conflict of interest saat menjalani uji kelayakan dan kepatuhan dengan komisi XI di gedung DPR.

Konsep kemandirian adalah fundamental. Audit internal tidak dapat bertahan jika tidak objektif. Semua definisi audit internal memiliki unsur kemandirian, meskipun luasnya dan bagaimana hal itu dicapai ada dalam dirinya sendiri (Pickett, 2005:52). Audit Internal didefinisikan oleh lembaga auditor internal pada tahun 1995 pernyataan standar untuk praktek professional audit internal yaitu audit internal


(12)

adalah fungsi penilai independen yang dibentuk dalam suatu organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas sebagai layanan kepada organisasi (Trenerry, 1999:266).

Menurut Anggota Komisi XI DPR, Dolfie OFP (2012), Yunus Husein calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dituding tidak independen karena memiliki kedekatan dengan partai politik tertentu, itu yang mengganggu independensi sehingga independensi Yunus diragukan. Hal ini bertolak belakang dengan independensi menurut Mulyadi et al (1998:25): independensi berarti sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan yang objektif, tidak memihak dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Audit internal digambarkan sebagai jaminan independen, objektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan menigkatkan operasi organisasi, itu membantu organisasi mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses pemerintah (Bagshaw, 2013:199).

Menurut Deng et al (2013) dalam penelitiannya menemukan bahwa kebijakan konvensional menyatakan bahwa audit bersama akan meningkatkan kualitas audit, meningkatkan presisi bukti, dan meningkatkan independensi auditor karena lebih mahal bagi perusahaan untuk menyuap dua firma audit, dan satu set prediksi diuji


(13)

secara empiris dengan membandingkan pemeriksaan presisi bukti, independensi auditor, dan biaya audit di bawah audit bersama dan tunggal. Studi teoritis pertama audit bersama, memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih baik dengan konsekuensi ekonomi dari audit bersama terhadap kualitas audit.

Auditing yang independen adalah pemeriksaan yang objektif atas laporan keuangan yang disiapkan oleh suatu perseroan, persekutuan atau firma, perusahaan perorangan, ataupun badan usaha lain (Holmes et al, 1993:1). Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni (2010) mengatakan Himpunan Bank-Bank Negara Himbara ragu terhadap independensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jika masih menarik biaya operasional dari pelaku industri keuangan karena pungutan yang dibebankan kepada subyek pengawasan bisa mengurangi independensi. Independensi adalah kebebasan dari kondisi yang mengancam kemampuan aktivitas audit internal atau eksekutif yang utama untuk melaksanakan tanggung jawab audit internal secara objektif dan hal ini dapat dicapai melalui hubungan ganda pelaporan karena ancaman terhadap independensi harus dikelola pada auditor individu, keterlibatan, fungsional, dan tingkat organisasi (Pickett, 2010:430).

Menurut Williams (2002:173) independensi sebagai sebuah sikap yang berimbang dan bebas dari berbagai kepentingan yang mungkin dianggap sebagai kompatibel dengan integritas dan objektivitas. Auditor harus bias terhadap klien, karena jika tidak ia akan kekurangan ketidakberpihakan yang diperlukan untuk keandalannya atau temuannya sedangkan kemandirian (independensi) membutuhkan kejujuran intelektual dan imparsialitas peradilan yang mengakui kewajiban untuk


(14)

keadilan tidak hanya kepada manajemen dan pemilik bisnis, tetapi juga kepada kreditur. Definisi baru, dijelaskan oleh Chapman et al (2002); Krogstad et al (1999) dalam Swinkels (2012:43) bahwa audit internal tidak hanya ditandai sebagai independen, tetapi juga sebagai suatu kegiatan objektif.

Prakteknya masih ada pelanggaran yang dilakukan seperti dalam kasus Mahkamah Konstitusi (MK) yang kebanjiran kritik menyusul ditangkapnya Akil Mochtar mantan politisi Golkar yang menjadi ketua MK oleh KPK karena diduga menerima suap terkait Pilkada Gunung Mas, Kalteng dan Pilkada Lebak, Banten. Latar belakang Akil yang berasal dari politisi banyak diungkit karena independensi dan integritas mereka, Hamdan (2013) meminta agar soal asal para hakim dan latar belakang mereka yang berasal dari politisi tak dipersoalkan karena Hakim MK akan berupaya independen dan menjaga integritas.

Independensi adalah kebebasan dari konflik yang signifikan yang mengancam kepentingan objektivitas, ancaman objekivitas tersebut harus dikelola pada tingkat individu auditor, tingkat keterlibatan, dan tingkat organisasi (Moeller, 2005:274). Hal serupa juga dikemukakan oleh Hendrikse et al (2004:281) yang menyebutkan bahwa independensi auditor adalah kebebasan dari tekanan dan faktor lain yang ditunjukkan oleh kegiatan atau hubungan yang dapat mengganggu atau dapat mengganggu kemauan auditor, baik secara individu maupun grup (termasuk objektivitas dan integritas) saat melakukan audit.

Berbeda dengan prakteknya dimana independensi sangat sulit untuk dilakukan seperti menurut anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Max Moein (2008) yang


(15)

menyebutkan bahwa DPR menolak dua calon gubernur Bank Indonesia (BI) yaitu Agus Martowardojo dan Raden Pardede kerena dinilai tidak independen dan berbau pemerintah dan karena keduanya juga BUMN sehingga masalah independensi sangat penting.

Independensi merupakan sikap pikiran, tidak hanya seorang akuntan profesional yang harus mempertahankan independensi tetapi ia juga harus independen untuk semua orang. Independensi adalah standar yang diterima dari audit, Kode Etik Akuntan Profesi IFAC menyatakan bahwa ketika melakukan keterlibatan jaminan seperti audit, auditor harus independen dari klien (Gupta, 2005:494).

Penelitian sebelumnya dari Jackson et al (2007) mengkaji pengaruh rezim perusahaan wajib rotasi audit terhadap kualitas audit dalam pengaturan Australia dengan menggunakan dua ukuran kualitas audit, karena kecenderungan untuk mengeluarkan laporan going concern dan tingkat akrual diskresioner. Kualitas audit meningkat dengan masa audit ketika ditunjukkan oleh kecenderungan untuk mengeluarkan pendapat going concern dan dapat disimpulkan bahwa mengingat biaya tambahan yang terkait dengan berpindah auditor maka perusahaan wajib rotasi audit, inisiatif lain untuk mengatasi kekhawatiran tentang independensi auditor dan kualitas audit yaitu perlu dipertimbangkan sebelum menjatuhkan perusahaan wajib rotasi.

Independensi adalah sebuah sikap yang berimbang bebas dari berbagai kepentingan yang mungkin dianggap sebagai kompatibel dengan integritas dan objektivitas dan juga auditor harus bias terhadap klien, karena jika tidak ia akan


(16)

kekurangan ketidakberpihakan yang diperlukan untuk keandalannya atau temuannya. Inti dari pernyataan ini adalah bahwa tidak cukup auditor harus independen, tapi dia juga terlihat independen, sering disebut sebagai independensi dan kemandirian yang sebenarnya dirasakan (Williams, 2002:173).

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Nanang Pamuji Mugasejati (2010) yang menyatakan tidak ada Bank Sentral yang bisa independen, secara politik independensi Bank Sentral merupakan sesuatu yang sangat berat untuk diwujudkan karena independensi Bank Sentral merupakan instrument politik yang dipakai rezim otoriter untuk menyelamatkan diri menghadapi tuntutan demokrasi.

Penelitian mengenai kualitas audit juga penting bagi Internal Auditor agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Kualitas audit didefinisikan sebagai kesesuaian untuk digunakan, kesesuaian dengan persyaratan dan mengejar keunggulan, DIN ISO 9000:2000 mendefinisikan kualitas sebagai sejauh mana seperangkat karakteristik yang melekat menggenapi persyaratan (Passenheim, 2009:101).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan judul “Pengaruh


(17)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Seberapa besar pengaruh Independensi Internal Auditor terhadap Kualitas Audit.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat kesesuaian antara Independensi Internal Auditor dengan Kualitas Audit.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti bahwa Independensi Internal Auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit.

1.4Kegunaan Penelitian

1. Manfaat bagi akademis

Dalam penelitian ini, penulis ingin menganalisis dan memberikan bukti tentang peranan internal audit dalam mendeteksi fraud. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan menjadi referensi bagi penulis lain di bidang penjurusan pengauditan.


(18)

2. Manfaat bagi praktisi bisnis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk masukan bagi para Internal Auditor untuk menjaga Independensi sehingga dapat meningkatkan kualitas auditnya.


(19)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Setelah penulis mengadakan pembahasan mengenai “Pengaruh Independensi Internal Auditor terhadap Kualitas Audit”, maka penulis dalam bab ini dapat menarik suatu kesimpulan dan memberikan saran berdasarkan atas uraian yang telah penulis kemukakan dalam bab sebelumnya.

1. Berdasarkan keseluruhan pemaparan analisis perhitungan statistik pada bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa, Internal Auditor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kualitas Audit, dengan besar persentase pengaruh sebesar 79,3%, sedangkan sisanya sebesar 20,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Auditor

Untuk para auditor diharapkan meningkatkan independensinya, karena faktor independensi dapat mempengaruhi kualitas audit. Auditor yang melakukan tugas dari kliennya harus dapat bersikap independen, bebas tekanan dari klien, dapat menjaga


(20)

objektivitasnya, Auditor dalam melakukan tugasnya juga harus sesuai dengan ketentuan perusahaan agar dapat menghasilkan audit yang berkualitas.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel sehingga hasil penelitian memiliki hasil yang lebih kuat, menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Baiquni. 2010. Himbara Ragu terhadap Independensi OJK. www.temposearch.com

Al-Assaf. 2001. Mutu Pelayanan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Arens dan Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Penerbit

Salemba Empat.Jakarta.

Arter, D. R. 2003. Quality Audits for Improved Performance. Third Edition. American Society for Quality, Quality Press, Milwaukee (ASQ). United State of America. Bangshaw, Katharine. 2013. Audit and Assurance Essentials: For Professional

Accountancy Exams. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. United Kingdom.

Deng, Mingcerng., Lu, Tong., Simunic, D. A., Ye, Minlei. 2013. Do Joint Audits Improve or Impair Audit Quality?. Rotman School of Management Working. DeFond, M. L., Wong, T. J., Li, Shuhua. 1999. The Impact of Improved Auditor

Independence on Audit Market Concentration in China.

Dolfie, OFP. 2012. Yunus Husein Dituding Dekat dengan Parpol. http://finance.detik.com/read/2012/06/13/145716/1940387/5/yunus-husein-dituding-dekat-dengan-parpol.

Eddy, Herjanto. 2003. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Farid, Prawiranegara. 2012. BPK Dinilai Tak Independen. www.temposearch.com Fearney, Stella dan Beattie, Vivien dan Hines, Tony. 2011. Reaching Key Financial

Reporting Decisions: How Director and Auditor Interact. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ. United Kingdom.

Gupta, Kamal. 2005. Contemporary Auditing. Sixth Edition. Tata McGraw-Hill Publisihing Company Limited, 7 West Patel Nagar. New Delhi 110 008.


(22)

Gul, F. A. 2007. Hong Kong Auditing: Economic Theory and Practice. Second Edition. City University of Hongkong Press, Tat Chee Avenue, Kowloon. Hongkong. Hamdan. 2013. Ini kata MK Soal Hakim berasal dari Parpol yang Menuai Kritik.

http://finance.detik.com

Htay, S. N. N., Arif, Mohamed., Soualhi, Younes., Zaharin, H. R., dan Shaugee, Ibrahim. 2013. Accounting, Auditing and Governance for Takaful Operations. John Willey & Sons Singapore Pte. Ltd., 1 Fusionopolis Walk, #07-01, Solaris South Tower. Singapore 138628.

Hall, J. A. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi 1. Edisi Kedua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Harinaldi. 2005. Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hendrikse, J. W., Hendrikse, Leigh. Business Governance Handbook: Principles and

Practice. Volume 1. Gower Publishing Limited. England.

Hiro, Tugiman. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Holmes, A. W., Burns, D.C. Auditing Norma dan Prosedur. Jilid 1. Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Johnstone, Karla dan Gramling, A. A. dan Rittenberg, L. E. 2000. Auditing: A Risk-Based Approach to Conducting a Quality Audit. Ninth Edition. ACL Services, Ltd., South Western. United State of America.

Jackson, A. B., Moldrich, Michael., Roebuck, Peter. 2008. Mandatory Audit Firm Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal. 23(5).

Kumar, Arun dan Sharma, Rachana. 2011. Auditing: Theory and Practice. Atlantic Publishers and Distributors B-2, Vishal Enclave. New Delhi-110.

Kell, B. J. 2012. Modern Auditing. Edisi 7. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Max, Moein. 2008. Dua Cagub BI Ditolak karena Berbau Pemerintah.


(23)

Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Buku satu. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Moeller, Robert R. 2005. Brink’s Modern Internal Auditing. Sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.

Mautz, R.K. dan Sharaf, H. A. 1961. The Philosophy of Auditing. American Accounting Association. American.

McSherry, Wildfred dan Ross, L. 2010. Spiritual Assessment in Health care Practice. M&K Update Ltd.

Mayhew, B.W., Schatzberg, J. W., Sevcik, G. R. 2000. The Effect of Accounting Uncertainty and Auditor Reputation on Auditor Independence.

Nanang, Pamuji Mugasejati. 2010. Bank Sentral Sulit Lepas dari Intervensi Politik. http://finance.detik.com

Prasisto, Arif. 2004. Masalah Statistik & Rancangan Percobaan. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Pickett, K. H. Spencer. 2005. The Essential Handbook of Internal Auditing. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Pickett, K. H. Spencer. 2004. The Internal Auditor at Work: A Practical Guide to Everyday Challenges. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Pickett, K. H. Spencer. 2010. The Internal Auditing Handbook. Third Edition. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Passenheim, Olaf. 2009. Project Management. Olaf Passenheim & Ventus Publishing ApS.

Prof. Dr. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.


(24)

Robert, Tampubolon. 2005. Risk and System Auditing. Penerbit PT Elex Media Komputindo Anggota IKAPI. Jakarta.

Santosa, Singgih. 2003. Statistik Multivariat. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Siebels, D. L. 2004. The Quality Improvement Glossary. American Society for Quality, Quality Press, Milwaukee (ASQ). United State of America.

Sharma, Ashok. 2010. Auditing. Rahul Jain, V. K. (India) Enterprises. Delhi.

Swinkels, W. H. A. 2012. Exploration of a Theory of Internal Audit. W. H. A. Swinkels. Sower, V. E. 2011. Essentials of Quality with Cases and Experiential Exercises. John

Wiley & Sons, Inc. United State of America.

Shamoo, A. E. 1989. Principles of Research Data Audit. Gordon and Breach Science Publishers S.A. United State of America.

Thomson. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi 1. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Trenerry, Alan. 1999. Principles of Internal Control. University of New South Wales Press Ltd, Unversity of New South Wales, Sydney 2052. Australia.

Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System Auditing. Penerbit PT Elex Media Komputindo Anggota IKAPI. Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Riset Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review Focus Notes, Internal Audit Knowledge Elements. Part 3. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review 2013, Part 1, Internal Audit Basics. Part 1. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.


(25)

Williams, James. 2002. Team Development for High-tech Project Managers. ARTECH HOUSE, INC. 685 Canton Street, Norwood, MA 02062. United State of America.

Zuhrawaty. 2009. Panduan dan Kiat Sukses Menjadi Auditor ISO 9001. MedPress (Anggota IKAPI). Yogyakarta.


(1)

objektivitasnya, Auditor dalam melakukan tugasnya juga harus sesuai dengan ketentuan perusahaan agar dapat menghasilkan audit yang berkualitas.

2. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas sampel sehingga hasil penelitian memiliki hasil yang lebih kuat, menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Baiquni. 2010. Himbara Ragu terhadap Independensi OJK.

www.temposearch.com

Al-Assaf. 2001. Mutu Pelayanan Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Arens dan Loebbecke. 1996. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Penerbit

Salemba Empat.Jakarta.

Arter, D. R. 2003. Quality Audits for Improved Performance. Third Edition. American Society for Quality, Quality Press, Milwaukee (ASQ). United State of America. Bangshaw, Katharine. 2013. Audit and Assurance Essentials: For Professional

Accountancy Exams. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. United Kingdom.

Deng, Mingcerng., Lu, Tong., Simunic, D. A., Ye, Minlei. 2013. Do Joint Audits Improve or Impair Audit Quality?. Rotman School of Management Working. DeFond, M. L., Wong, T. J., Li, Shuhua. 1999. The Impact of Improved Auditor

Independence on Audit Market Concentration in China.

Dolfie, OFP. 2012. Yunus Husein Dituding Dekat dengan Parpol.

http://finance.detik.com/read/2012/06/13/145716/1940387/5/yunus-husein-dituding-dekat-dengan-parpol.

Eddy, Herjanto. 2003. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Farid, Prawiranegara. 2012. BPK Dinilai Tak Independen. www.temposearch.com

Fearney, Stella dan Beattie, Vivien dan Hines, Tony. 2011. Reaching Key Financial Reporting Decisions: How Director and Auditor Interact. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex, PO19 8SQ. United Kingdom.

Gupta, Kamal. 2005. Contemporary Auditing. Sixth Edition. Tata McGraw-Hill Publisihing Company Limited, 7 West Patel Nagar. New Delhi 110 008.


(3)

Gul, F. A. 2007. Hong Kong Auditing: Economic Theory and Practice. Second Edition. City University of Hongkong Press, Tat Chee Avenue, Kowloon. Hongkong. Hamdan. 2013. Ini kata MK Soal Hakim berasal dari Parpol yang Menuai Kritik.

http://finance.detik.com

Htay, S. N. N., Arif, Mohamed., Soualhi, Younes., Zaharin, H. R., dan Shaugee, Ibrahim. 2013. Accounting, Auditing and Governance for Takaful Operations. John Willey & Sons Singapore Pte. Ltd., 1 Fusionopolis Walk, #07-01, Solaris South Tower. Singapore 138628.

Hall, J. A. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi 1. Edisi Kedua. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Harinaldi. 2005. Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hendrikse, J. W., Hendrikse, Leigh. Business Governance Handbook: Principles and

Practice. Volume 1. Gower Publishing Limited. England.

Hiro, Tugiman. 1997. Standar Profesional Audit Internal. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Holmes, A. W., Burns, D.C. Auditing Norma dan Prosedur. Jilid 1. Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Johnstone, Karla dan Gramling, A. A. dan Rittenberg, L. E. 2000. Auditing: A Risk-Based Approach to Conducting a Quality Audit. Ninth Edition. ACL Services, Ltd., South Western. United State of America.

Jackson, A. B., Moldrich, Michael., Roebuck, Peter. 2008. Mandatory Audit Firm Rotation and Audit Quality. Managerial Auditing Journal. 23(5).

Kumar, Arun dan Sharma, Rachana. 2011. Auditing: Theory and Practice. Atlantic Publishers and Distributors B-2, Vishal Enclave. New Delhi-110.

Kell, B. J. 2012. Modern Auditing. Edisi 7. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Max, Moein. 2008. Dua Cagub BI Ditolak karena Berbau Pemerintah.


(4)

Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Buku satu. Edisi Kelima. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Moeller, Robert R. 2005. Brink’s Modern Internal Auditing. Sixth Edition. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.

Mautz, R.K. dan Sharaf, H. A. 1961. The Philosophy of Auditing. American Accounting Association. American.

McSherry, Wildfred dan Ross, L. 2010. Spiritual Assessment in Health care Practice. M&K Update Ltd.

Mayhew, B.W., Schatzberg, J. W., Sevcik, G. R. 2000. The Effect of Accounting Uncertainty and Auditor Reputation on Auditor Independence.

Nanang, Pamuji Mugasejati. 2010. Bank Sentral Sulit Lepas dari Intervensi Politik.

http://finance.detik.com

Prasisto, Arif. 2004. Masalah Statistik & Rancangan Percobaan. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Pickett, K. H. Spencer. 2005. The Essential Handbook of Internal Auditing. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Pickett, K. H. Spencer. 2004. The Internal Auditor at Work: A Practical Guide to Everyday Challenges. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Pickett, K. H. Spencer. 2010. The Internal Auditing Handbook. Third Edition. John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern, Chichester, West Sussex PO19 8SQ. England.

Passenheim, Olaf. 2009. Project Management. Olaf Passenheim & Ventus Publishing ApS.

Prof. Dr. Halim, Abdul. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.


(5)

Robert, Tampubolon. 2005. Risk and System Auditing. Penerbit PT Elex Media Komputindo Anggota IKAPI. Jakarta.

Santosa, Singgih. 2003. Statistik Multivariat. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Siebels, D. L. 2004. The Quality Improvement Glossary. American Society for Quality, Quality Press, Milwaukee (ASQ). United State of America.

Sharma, Ashok. 2010. Auditing. Rahul Jain, V. K. (India) Enterprises. Delhi.

Swinkels, W. H. A. 2012. Exploration of a Theory of Internal Audit. W. H. A. Swinkels. Sower, V. E. 2011. Essentials of Quality with Cases and Experiential Exercises. John

Wiley & Sons, Inc. United State of America.

Shamoo, A. E. 1989. Principles of Research Data Audit. Gordon and Breach Science Publishers S.A. United State of America.

Thomson. 2007. Audit dan Assurance Teknologi Informasi 1. Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Trenerry, Alan. 1999. Principles of Internal Control. University of New South Wales Press Ltd, Unversity of New South Wales, Sydney 2052. Australia.

Tampubolon, Robert. 2005. Risk and System Auditing. Penerbit PT Elex Media Komputindo Anggota IKAPI. Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Riset Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Jakarta.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review Focus Notes, Internal Audit Knowledge Elements. Part 3. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.

Vallabhaneni, S. R. 2013. Wiley CIA Exam Review 2013, Part 1, Internal Audit Basics. Part 1. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey. Canada.


(6)

Williams, James. 2002. Team Development for High-tech Project Managers. ARTECH HOUSE, INC. 685 Canton Street, Norwood, MA 02062. United State of America.

Zuhrawaty. 2009. Panduan dan Kiat Sukses Menjadi Auditor ISO 9001. MedPress (Anggota IKAPI). Yogyakarta.