Prosedur Pengujian METODOLOGI PENELITIAN
pengujiannya melalui “ROAD TEST” pada cuaca dan lokasi pengujian yang sama permukaan kering dengan beban berkendaraan dan cara berkendara
yang sama. Pengujian dilakukan oleh penguji dengan berat badan 65kg tanpa berboncengan dan 130 kg berboncengan, dengan cara berkendara yang
sama.
Untuk pengujian berjalan tanpa berboncengan dan berboncengan dilakukan dengan jarak tempuh 5 km. Pengujian dilakukan pada putaran mesin langsam
1000 – 1500 rpm, dengan pengisian bahan bakar pada tangki buatan sebanyak
100 ml, jarak tempuh diukur dengan menggunakan odometer dan waktu tempuh diukur dengan menggunakan stopwatch, sedangkan jumlah bahan
bakar yang tersisa diukur menggunakan gelas ukur. Untuk mendapatkan data konsumsi bahan bakar dapat diketahui dengan cara jumlah bahan bakar awal
100 ml dikurangkan dengan bahan bakar yan tersisa. Data- data yang telah didapatkan dicatat dan dilakukan pengulangan pengujian sebanyak tiga 3
kali pengujian sehingga didapat konsumsi bahan bakar rata-rata. Format pencatatan data konsumsi bahan bakardapat dilihat pada tebel 6 di bawah ini.
Tabel 5. Format Pencatatan Konsumsi Bahan Bakar Pengujian Berjalan Tanpa Berboncengan Dan Secara Berboncengan.
No Jenis Sepeda
Motor Pengujian
ke Kecepatan
rata-rata kmjam
Jarak tempuh
km Konsumsi
Bahan Bakar ml
1 Honda Supra
100cc 1
5 2
5 3
5 Rata-rata
5
2 Honda Supra
X 125cc 1
5 2
5 3
5 Rata-rata
5
3 Honda Supra
100cc Modifikasi
1 5
2 5
3 5
Rata-rata 5
3. Pengujian berjalan untuk data akselerasi
Pengujian prestasi mesin ini meliputi pengujian berjalan akselerasi 0 – 80
kmjam dan akselerasi 60 – 80 kmjam dengan perpindahan gigi variable
gear yang teratur. Pengijian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan
akselerasi pada masing-masing sepeda motor yang di uji. Pengujian dilakukan pada siang hari dengan tempat dan kondisi cuaca yang sama permukaan
kering. Pengujian dilakukan dengan cara berkendara tanpa boncengan dengan berat pengendara 65 kg. Penguji mengendarai kendaraan dengan stopwacth
diletakan ditangan kiri untuk mencatat waktu akselerasi. Untuk pengujian berjalan akselerasi 60
– 80 kmjam tanpa perpindahan gigi perseneling, langkah-langkah pengujiannya hampir sama seperti pada
pengambilan data akselerasi 0 – 80 kmjam. Pertama-tama penguji
mengendarai sepeda motor dengan kecepatan konstan hingga mencapai 60 kmjam pada posisi gigi persneling 4 top gear. Pada saat mencapai
kecepatan 60 kmjam kecepatan awal maka penguji mulai menaikan kecepatan motor dan secara bersamaan mengaktifkan stopwatch. Ketika
sepeda motor mencapai kecepatan 80 kmjam, stopwatch dinon-aktifkan kemudian dicatat waktu tempuhnya. Selanjutnya dilakukan pengulangan
pengujian sebanyak tiga 3 kali pengujian pada tiap-tiap sepeda motor. Format pencatatan data akselerasi 0
– 80 kmjam dan akselerasi 60 – 80 kmjam tanpa perpindahan persneling gigi dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 6. Format Pencatatan Data Waktu Akselerasi 0 – 80 kmjam Dan
Akselerasi 60 – 80 kmjam Tanpa Perpindahan Persneling.
No Jenis Sepeda
Motor Pengujian ke
Waktu detik
Putaran Mesin
rpm Keterangan
1 Honda Supra
100cc 1
2 3
Rata-rata
2 Honda Supra
X 125 1
2 3
Rata-rata
3 Honda Supra
100cc Modifikasi
1 2
3 Rata-rata
4. Pengujian berjalan untuk data putaran mesin dan kecepatan maksimum
Pengujian ini dilakukan untuk melihat perbandingan top speed antara Honda Supra 100cc yang telah dimodifikasi dengan sepeda motor Honda Supra
100cc dan Honda Supra X 125, pada putaran mesin dan kecepatan maksimum.
Pengujian dilakukan pada siang hari dengan permukaan jalan yang kering tidak hujan. Pengujian dilakukan oleh penguji dengan berat badan 65 kg
tanpa berboncengan dan cara berkendara yang sama pada tiap-tiap sepeda motor uji.
Persiapan yang dilakukan dengan memanaskan mesin terlebih dahulu agar kondisi mesin pada saat pengujian optimal. Lalu mengatur putaran gas
throttle screw pada putaran langsam, yaitu 1000 - 1500 rpm hingga putaran dari gas tangan seimbangtidak mati. Kemudian mengisi bahan bakar
sebanyak 150 ml pada tangki buatan. Setelah semua persiapan telah dilakukan, diusahakan kondisi jalan tempat pengujian sepi untuk memperoleh
data yang akurat. Langkah-langkah yang akan dilakukan penguji pada saat melakukan
pengujian, yaitu gas langsung dibuka penuh hingga mencapai kecepatan maksimal dan putaran mesin maksimum. Karena langkah-langkah ini cukup
riskan untuk terjadinya kerusakan pada sepeda motor, maka pada kondisi dilapangan, waktu pengambilan data kecepatan maksimum dan putaran mesin
maksimum dilakukan secara bersamaan. Selanjutnya penguji mencatat data putaran dan kecepatan maksimum yang dicapai saat pengujian. Lalu
dilakukan pengulangan hingga tiga 3 kali pengujian pada tiap-tiap sepeda motor uji. Format pencatatan data putaran mesin maksimum rpm dan
kecepatan maksimum kmjam dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 7. Format Pencatatan Data Putaran Mesin Maksimum Rpm Dan Kecepatan Maksimum KmJam.
No Jenis Sepeda
Motor Pengujian
ke Putaran
Mesin rpm
Kecepatan Maksimum
kmjam Keterangan
1 Honda Supra
100cc 1
2 3
Rata-rata
2 Honda Supra X
125 1
2 3
Rata-rata
3 Honda Supra
100cc Modifikasi 1
2 3
Rata-rata