perkembangan dibedakan atas anak-anak 5-11 tahun, remaja awal 12-16 tahun dan remaja akhir 17-25 tahun.
12
Berdasarkan pada uraian di atas maka penulis merasa perlu dilakukan penelitian ini untuk mendapatkan ukuran kraniofasial pada anak Down syndrome di
UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara. Pengukuran ini meliputi panjang kepala, lebar kepala, tinggi wajah dan lingkar kepala. Keempat pengukuran ini dipilih
karena sudah dapat mewakili pertumbuhan kepala.
1.2 Rumusan Masalah
1. Berapakah ukuran kraniofasial berdasarkan panjang kepala pada usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E
Negeri Pembina Sumatera Utara. 2. Berapakah ukuran kraniofasial berdasarkan lebar kepala pada usia 5-11
tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara.
3. Berapakah ukuran kraniofasial berdasarkan tinggi wajah pada usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E
Negeri Pembina Sumatera Utara. 4. Berapakah ukuran kraniofasial berdasarkan lingkar kepala pada usia 5-11
tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara.
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk: 1. Mengetahui ukuran rata-rata kraniofasial berdasarkan panjang kepala pada
usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara di Medan.
2. Mengetahui ukuran rata-rata kraniofasial berdasarkan lebar kepala pada usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di
UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara di Medan.
3. Mengetahui ukuran rata-rata kraniofasial berdasarkan tinggi wajah pada usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di
UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara di Medan. 4. Mengetahui ukuran rata-rata kraniofasial berdasarkan lingkar kepala pada
usia 5-11 tahun, 12-16 tahun dan 17-25 tahun pada penderita Down syndrome di UPT. SLB-E Negeri Pembina Sumatera Utara di Medan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi lebih dalam tentang perbandingan ukuran
kraniofasial anak Down syndrome dengan anak normal. 2. Memberikan informasi tentang perbedaan ukuran kraniofasial terkait
tumbuh kembang kraniofasial pada penderita Down syndrome.
1.4.2 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian ini adalah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan bahan ajar yang bermanfaat bagi Departemen Biologi Oral.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuh Kembang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pertumbuhan berasal dari kata tumbuh, yang berarti tambah besar atau sempurna. Perkembangan berasal dari kata
kembang, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kembang berarti maju, menjadi lebih baik.
9
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.
13
Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetikketurunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen
yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis dan sosial.
14
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel dan bersifat irreversible tidak dapat kembali ke asal. Pertumbuhan
bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan satuan berat gram,kilogram, satuan panjang cm,m, umur tulang dan keseimbangan metabolik retensi kalsium
dan nitrogen dalam tubuh.
14
Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
11
Perkembangan development adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya.
14
Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama serta munculnya ciri-ciri baru. Keunikan
pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di setiap kelompok
umur dan masing-masing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda- beda.
14
Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan merupakan
hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase awal melewati beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu
kognitif, motorik, emosi, sosial dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan mempengaruhi perkembangan fase selanjutnya. Tumbuh kembang anak berlangsung
secara teratur, saling berkaitan dan saling berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa.
14
Perkembangan menurut Santrok Yussen adalah pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi.
Menurut E.B Harlock perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, terdiri atas
serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.
11
2.2 Tulang Kraniofasial