Agresi Militer Belanda II Agresi Militer Belanda II
207
Presiden Sukarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Suryadarma ditangkap Belanda. Presiden Sukarno dan Wakil Presiden
Mohammad Hatta ditawan dan diasingkan ke Pulau Bangka. Sebelum ter- tangkap, Presiden Sukarno telah mengirim mandat lewat radio kepada
Menteri Kemakmuran, Mr. Syaffiruddin Prawiranegara yang berada di Su- matera. Tujuannya ialah untuk membentuk Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia PDRI dengan ibu kota Bukit Tinggi.
Agresi Militer Belanda II menimbulkan reaksi dunia, terutama negara- negara di Asia. Negara-negara di Asia seperti India, Myanmar, Afganistan,
dan lain-lain segera mengadakan Konferensi New Delhi pada bulan Desem- ber 1949. Mereka bersimpati kepada perjuangan rakyat Indonesia, dan
mendesak agar:
1. Pemerintah RI segera dikembalikan ke Yogyakarta, dan
2. Serdadu Belanda segera ditarik mundur dari Indonesia.
Belanda tidak memperdulikan desakan itu. Belanda baru bersedia berunding setelah Dewan Keamanan PBB turun tangan.
Gambar 9.7 Pada tanggal 19 Desember 1948 Tentara Belanda menduduki kota Yogyakarta setelah sebelumnya mengebom
Lapangan Terbang Maguwo. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda II.
Sumber: Pierre Heijboer, Agresi Militer Belanda
Pelajari kembali dengan saksama pembahasan di atas, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini
1. Apa penyebab terjadinya Pertempuran 10 November 1945 di
Surabaya? 2.
Apa saja hasil perjanjian Linggajati? 3.
Siapa saja yang terlibat dalam Perjanjian Renville? 4.
Mengapa isi Perjanjian Renville merugikan Indonesia?
208
C C
C C
C..... Usaha Diplomasi dan P Usaha Diplomasi dan P
Usaha Diplomasi dan P Usaha Diplomasi dan P
Usaha Diplomasi dan Peng eng
eng eng
engak ak
ak ak
akuan K uan K
uan K uan K
uan Kedaula edaula
edaula edaula
edaulatan tan
tan tan
tan
Komisi PBB untuk Indonesia atau UNCI United Nations Commission for Indonesia berhasil mempertemukan pihak Indonesia dan Belanda dalam
meja perundingan. Dalam perundingan-perundingan itu, delegasi dari In- donesia berjuang secara diplomasi supaya kedaulatan Indonesia diakui.
Perundingan-perundingan itu antara lain, Perundingan Rum-Royen dan Konferensi Meja Bundar KMB.
1. 1.
1. 1.