Pendidikan Untuk Demokrasi Demokrasi Di Sekolah

29

2.2.4 Pengembangan Nilai-Nilai Demokrasi di Sekolah

Membangun pribadi yang demokratis merupakan salah-satu fungsi pendidikan nasional seperti tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 202003 tentang Sisdiknas. Dalam pendidikan di sekolah diupayakan mampu menabur benih-benih demokrasi kepada peserta didik dan melahirkan demokrat-demokrat yang ulung, cerdas, dan andal. Dunia pendidikan perlu diberi ruang yang cukup untuk membangun budaya demokrasi bagi peserta didik. Selain pengembangan nilai-nilai demokrasi dalam pembentukkan mental peserta didik sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, demokrasi di sekolah juga mencakup proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Hal ini diantaranya adalah untuk menyikapi persoalan-persoalan yang tentunya terkait dengan nilai-nilai demokrasi dalam hal ilmu pengetahuan. Salah satu cara pengembangan budaya atau nilai demokrasi yaitu melalui proses pendidikan demokrasi. Pendidikan sekolah diharapkan dapat melahirkan warga negara yang cerdas dan demokratis. Kewajiban sekolah untuk dapat menaburkan benih-benih demokrasi pada siswa didiknya merupakan amanat undang-undang. Seperti telah diamanatkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3. Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 30 Melalui proses pendidikan demokrasi dapat menghasilkan manusia yang demokratis yang memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa masyarakat demokratis yang dapat memaksimalkan kesejahteraan dan kebebasan. Pendidikan harus mampu melahirkan manusia-manusia yang “demokratis”. Tanpa manusia-manusia yang memegang teguh nilai-nilai demokrasi, masyarakat yang demokratis hanya akan merupakan impian belaka. Kehidupan masyarakat yang demokratis harus didasarkan pada kesadaran warga bangsa atas ide dan cita-cita demokrasi yang melahirkan kesadaran dan keyakinan bahwa hanya dalam masyarakat demokratislah dimungkinkan warga bangsa untuk memaksimalkan kesejahteraan dan kebebasan Zamroni, 2011: 39. Berdasarkan amanat UU No. 20 Tahun 2003 sekolah menanamkan nilai- nilaibudaya demokrasi salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler. Penanaman nilai-nilaibudaya demokrasi dilakukan melalui berbagai kegiatan kesiswaan. Melalui kegiatan kesiswaan diharapkan mampu membentuk kepribadian siswa yang berakhlak mulia, demokratis, dan menghormati hak asasi manusia, seperti tercantum dalam Peraturan Menteri Nomor 39 Tahun 2008. Tujuan pembinaan kesiswaan: a. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang meliputi bakat, minat dan kreativitas. b. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari usaha dan pengaruh negatif dan bertentangan dengan tujuan pendidikan. c. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi unggulan sesuai bakat dan minat. d. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani.