DAFTAR PUSTAKA
[1] Akbar Malik Putra Rahmat. Praktis menguasai LAN small office, Kisytama Media, Jakarta
[2] J. Postel. 1981. Internet Protocol IP. InterNet Network Working Group [3] Jordan Larry Churchill Bruce. 1994. Communiations and Networking for the PC,
New Riders Publishing, USA [3] Purbo Onno W. 1998. TCPIP Standar, Desain, dan Impementasi, Elex Media
[4] Sopandi Deden. 2005. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer, Informatika., Jakarta.
[5] Simonds Fred. 1994. LAN Communications Handbook, McGrawHill, Singapura.
ANALISA SISTEM UMUM PU SO
Progr
JUR FAKULTA
UNIVE
M JARINGAN DEPARTEMEN P SOSIAL EKONOMI DAN LINGK
SOSEKLING
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
gram Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
AJI SULISTIANA 10109723 FEBBY FIDESTIO 10108858
SEPTONI ARISANDI 10108853
RUSAN TEKNIK INFORMATIKA TAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUT
ERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
2011
PEKERJAAN GKUNGAN
TER IA
36
BAB III PEMBAHASAN
Perkembangan teknologi dan informasi memberikan kemudahan dalam proses pengolahan informasi baik mencari, mengirim dan menerima informasi dalam waktu
yang seefektif dan seefisien mungkin. Sampai dengan tahun 2009, jaringan komputer di Departemen Pekerjaan
Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan dihubungkan dengan kabel-kabel melalui switch. Namun sseiring dengan sering terjadinya gangguan yang disebabkan
oleh faktor lingkungan, Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan melakukan perubahan secara keseluruhan terhadap jaringan komputer
yang ada, yaitu dengan menggunakan jaringan nir kabel wireless. Kantor Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan
Lingkungan terdiri dua lantai. Lantai satu terdapat tiga ruangan yaitu ruangan untuk Kepela Pusat Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
beserta Sekretaris, Bidang Program dan Kerjasama, Bidang Tata Usaha. Lantai dua terdiri dari ruangan Bidang Standard dan Desiminasi, Bidang Sumber Daya
Kelitbangan.
3.1. Pemanfaatan jaringan di kantor di Departemen Pekerjaan Umum Bidang
Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
Jaringan komputer memiliki banyak kegunana bagi dunia kerja. Adapun beberapa pemanfaatan jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial
Ekonomi Dan Lingkungan adalah sebagai berikut : 1.
Komunikasi data antar komputer 2.
Penggunaan bersama perangkat lainnya seperti printer dan scanner 3.
Sarana pengiriman laporan tahunan 4.
Mempublikasikan hasil kegiatan penelitian yang telah dilakukan
37
3.2. Spesifikasi alat yang digunakan
Kecepatan dan ketepatan adalah tuntutan wajib bagi proses pengiriman data. Data yang dikirim dapat berupa suara, video, ataupun tulisan. Data akan dikirim
melalui jaringan Local Area Network LAN atau pun jaringan internet. Maka dari itu spesifikasi alat yang digunakan harus dapat memenuhi kebutuhan
diatas. Berikut akan dijelaskan alat yang digunakan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan.
3.2.1. Komputer
Komputer adalah perangkat yang sangat penting dalam suatu jaringan. Komputer digunakan sebagai pemroses data, baik itu pengiriman, penerimaan, atau
pun pengolahan data. Pengadaan komputer di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan dilakukan secara berkala yaitu tiap tahun.
Pengadaan komputer baru dilakukan setelah melakukan pelelangan komputer lama. Jaringan kompute di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi
Dan Lingkungan merupakan yang menggunakan metode client-server. Komputer server berfungsi sebagai pengatur jalurnya kominikasi data dalam
jaringan baik pengolahan data ataupun penggunaan perangkat seperti print dan scanner secara bersamaan. Komputer server terdiri dari satu buah CPU yang
terhubung dengan jaringan internet yang dipasang salah satu Internet Service Provider ISP. Komputer server tidak terhubung dengan perangkat lainnya seperti
monitor, keyboard, printer. Komputer server hanya bisa dikontrol dengan menggunakan remote desktop control dan hanya orang tertentu yang dapat
menggunakannya. Komputer server berada di lantai lantai dua ruang Bidang Standar dan Desiminasi.
Komputer client merupakan pengguna layanan yang disediakan komputer server seperti penggunaan alat bersama seperti printer dan scanner, pengaksesan
internet, dan juga pengolahan data. Komputer client tersebar di setiap laintai dengan
38 jumlah keseluruhan ada 42 unit untuk para staf dengan spesifikasi yang berbeda
sedangkan untuk kepala bidang dan kepala pusat menggunakan notebook. Spesifikasi dari komputer yang terdapat di Departemen Pekerjaan Umum
Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan terbagi berdasarkan tahun pengadaannya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1. Spesifikasi Komputer Client
39 Untuk komputer server Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi
Dan Lingkungan menggunakan HP PROLIAN dengan OS Linuk Ubuntu.
3.2.2. Perangkat Jaringan
Pemilihan perangkat jaringan tidak kalah pentingnya, karena kita ingin membuat sebuah jaringan yang baik maka diperlukan juga perangkat jaringan yang
baik pula. Adapun perangkat jaringan yang digunakan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan adalah sebagai berikut
3.2.2.1. Switch
Switch yang di gunakan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan adalah switch D-Link dengan 24 port. Switch di pilih
karena memiliki keunggual dalam hal pengiriman data dibandingkan HUB. Dengan switch data dapat langsung diterima oleh penerima. Sedangkan HUB lebih lamban
dalam hal pengiriman data, karena data yang dikirim terlebh dahulu di sebarkan ke semua client yang terhubung dalam jaringan itul. Switch yang di gunakan di
Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan dapat di gambarkan sebagai berikut
Gambar 3.1. Switch D-Link
40
3.2.2.2. Modem
Di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING, modem digunakan pada koneksi secara Leased Line yaitu suatu
jaringan yang menggunakan jalur koneksi melalui jasa pihak ketiga. Modem yang di gunakan di kantor tersebut adalah merk D-LINK.
Gambar 3.2. Modem D-Link
3.2.2.3. Media Transmisi
Media transmisi yang digunakan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING adalah media transmisi nir kabel
wireless dan juga kabel UTP untuk menyambungkan perangkat lain seperti printer dan scanner. Berikut penjelasan tentang media transmisi yang digunakan di
Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING.
3.2.1. Wireless
Wireless LAN WLAN adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan
fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access
41 Point AP, berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat
backbone, sejumlah AP tersebut tetap dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak
terlayani oleh jaringan kabel, serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah-pindah mobilitas.
Adapun kelebihan dan kekurangan WLAN adalah: a.
Kekurangan 1.
Keamanan Jalur Komunikasi yang kurang aman. 2.
Kecepatan akses dan sharing data lebih lambat dari pada jaringan kabel. b.
Keuntungan 1.
Jaringan yang fleksibel. 2.
Biaya instalasi atau pemasangan WILAN jauh lebih murah. 3.
Jaringan tidak terpengaruh dengan infrastruktur.
3.2.2. Kabel UTP
Kabel UTP digunakan untung menghubungkan modem ke server, server ke HUB, dan dari HUB ke akses point. Kabel UTP disambungkan dengan konektor
RJ45 yang di pasang secara straight.
Gambar 3.4. Kabel UTP
Gambar 3.5. RJ45
42
3.2.3. Usb
Wireless
Usb wireless digunakan untuk menyambungkan komputer dengan jaringan via wireless.
Gambar 3.6. USb Wireless
3.2.4. Topologi Jaringan
Jenis topologi jaringan yang digunakan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan adalah jenis topologi star.
Gambar 3.7. Topologi Jaringan Topologi Star, dimana media koneksi yang digunakan adalah kabel UTP
atau 101001000 Base-T. Bentuk jaringan Star menyerupai bintang dengan pusatnya adalah suatu hub atau switch. Pada topologi Star, masing-masing
workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari
43 topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap
workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara
keseluruhan. dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan
dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari Topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar
dibandingkan dengan topologi lainnya.
3.2.5. Jaringan Internet
Jaringan komputer di oleh Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING merupakan jaringan kompleks yang
terhubung dengan internet dengan bantuan salah satu Internet Service Provider ISP. Adapun paket yang digunakan Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi
Dan Lingkungan SOSEKLING merupakan paket Blitz dengan kapasitas bandwidth maksimal adalah 3 mbps.
Adapun IP yang digunakan merupakan class C. yaitu antara 192.168.1.1 sampai dengan 192.168.1.255. Pemasangan IP dilakukan secara random. Sehingga
ketika suatu client terhubung dengan jaringan akan mendapat IP secara otomatis. Komputer client akan mencari IP yang tidak sedang digunakan.
3.2.6. Manajemen Penggunaan Bandwidht
Manajemen penggunaan bandhwidht di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING dilakukan apabila akan dilakukan
kegiatan lelang dan penguploadan data tahunan kedalam database. Dihari biasa penggunaan bandwidth tidak diatur sehinnga sering terjadi gangguan pada jaringan
internet ketika client yang yang aktif melebihi kuota normal untk bandwidth ynag ada.
44
3.3. Analisis Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial
Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING
Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING merupakan jaringan kompleks dengan menggunakan
topologi star sang di hubungkan yang menggunakan wireless sebagai media transmisinya. Berikut akan dijelaskan skema jaringan yang ada di Departemen
Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING.
3.3.1. Skema Jaringan Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi
Dan Lingkungan SOSEKLING
Skema di bawah ini di buat berdasarkan hasil observasi dan wawancara pihak terkait.
Gambar 3.8. Skema Jaringan = Kabel UTP
= Wireless
45 Gambar .3.8. merupakan gambar skema jaringan yang ada di Departemen
Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING. Skema diatas mengambarkan skema rangkaian dua lantai kantor Departemen Pekerjaan
Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING. Koneksi komputer client menggunakan USB wireless.
3.3.2. Kelebihan Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial
Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING
Pembangunan jaringan diharapkan akan membantu proses kerja terutama dalam pengolahan dan transfer data. Pembangunan jaringan mempunyai nilai tambah
atau kelebihan berbeda berdasarkan struktur dan alat pendukung yang digunakan. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh jaringan di Departemen Pekerjaan Umum
Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING antara lain : 1.
Pemilihan Topologi Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
SOSEKLING menggunakan topologi star. Seperti yang kita ketahui topologi star sangat sering di gunakan karena memiliki beberapa kelebihan yang dapat
membantu kelancaran penyelesaian pekerjaan seperti a.
Fleksibel b.
Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan.
c. Kontrol terpusat.
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
e. Kemudahan pengelolaan jaringan.
2. Media Transmisi yang Digunakan
Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING menggunakan transmisi nir kabel wireless sebagai media
transmisinya, hal itu menjadi kelebihan tersendiri bagi kelancaran komunikasi jaringan. Seperti yang kita ketahui penggunaan kabel sebagai media transmisi
46 sering kali menimbulkan beberapa masalah baik itu karena penataannya yang
kurang baik ataupun karena faktor lingkungan. Dengan menggunakan transmisi nir kabel wireless perusahaan dapat meminimalisir gangguan seperti yang di
sebutkan di atas. Ada beberapa keuntungan yang di berikan ketika kita menggunakan media transmisi nir kabel wireless.
a. Jaringan yang fleksibel
b. Biaya instalasi atau pemasangan Wireless LAN jauh lebih murah
c. Jaringan tidak terpengaruh dengan infrastruktur
3. Keamanan Server
Komputer servuer di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING merupakaan satu buah unit CPU tanpa monitor,
keyboard, atau pun mouse. Sehingga untuk menggunakannya hanya bias melalui remote desktop kontrol dan beberapa orang yang memeiliki hak akses untuk
menggunakan komputer server. Hal tersebut membarikan kelebihan keamanan pada data-data penting yang ada di dalam komputer server.
3.3.3. Kekurangan Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial
Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING
Dengan seringnya terjadi gangguan terhadap jaringan yang ada di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING, hal
tersebut menunjukan bahwa jaringan komputer di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING masih memiliki kelemahan-
kelemahan yang dapat mengganggu kelancaran proses-proses yang terjadi dalam jaringan. Setelah di amati terdapat beberapa kekurangan pada system jaringan yang
ada di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING.
47 1.
Pemilihan kelas IP Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan
SOSEKLING menggunakan kelas IP C. Untuk suatu kantor pemerintahan yang cukup besar dan luas jangkauan komunikasinya, kelas penggunaan IP C dirasa
kurang karena IP C biasa digunakan untuk jaringan LAN dengan skala kecil.
2. Penggunaan Waireless USB yang boros
Untuk dapat terkoneksi dengan jaringan via wireless diperlukan konektor sebagai penangkap sinyal yang di berikan akses point. Departemen Pekerjaan
Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING menggunakan USB wireless. Komputer yang memerlukan USB wireless adalah 41 unit
komputer. Sehingga Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING harus membeli USB wariless sebanyak 41 unit.
Memerlukan dana yang cukup besar untuk membeli alat sebanyak itu 3.
Kapasitas bandwidth tidak seimbang dengan jumlah client yang ada Kapasitas bandwidth yang dimiliki oleh Departemen Pekerjaan Umum Bidang
Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING adalah 3mbps. Dengan kapasitas sekian, jaringan internet akan berjalan secara normal dengan jumlah maksimal 30
unit client. Sedangkan jumlah client yang ada saat ini adalah 41 unit komputer ditambah dengan nootbook pribadi yang dibawa masing-masing karyawan.
4. Manajemen bandwidth yang tidak teratur
Manajement bandwidth sangatlah penting untuk kelancaran transfortasi data di dalam jaringan. Di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan
Lingkungan SOSEKLING manajemen bandwidth dilakukan jika ada kegiatan lelang dan upload database yang membutuhkan bandwidth. Sehingga dalam
kegiatan sehari-hari jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING sering terganggu yang di karenakan
48 pembagian bandwidth yang tidak merata. Sehingga apabila salah satu client ada
yang memakai bandwidth secara berlebihan maka client yang lain akan terganggu komunikasi datanya.
3.3.4. Permasalahan Yang Timbul Pada Jaringan di Departemen Pekerjaan
Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING
Setelah dilakukan analisis dan wawancara dengan beberapa client yang meggunakan jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan
Lingkungan SOSEKLING dapat disimpulkan masalah yang sering terjadi adalah sering adanya gangguan pada kecepatan akses bahkan sering terjadi putusnya
jaringan ketika ada beberapa client yang menggunakan kapasitas bandwidth berlebihan. Sehingga beberapa client terganggu.
Ada beberapa penyebab yang menimbulkan masalah di atas. Berikut penyebab timbulnya masalah tersebut :
1. Manajemen Bandwidth yang kurang
Seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat kelemahan didalam memanajemen bandwidth sehingga pembagian bandwidth tidak merata. Hal
tersebut akan menimbulkan terganggunya client yang lain 2.
Kapasitas Bandwidth yang kurang Permasalaan tersebut di atas dapat juga disebabkan oleh tidak
seimbangnya antara kapasitas bandwidth yang ada dengan jumlah client yang ada. Dengan jumlah kapasitas bandwidth hanya 3mbps tidak akan cukup
untuk pemakaian 41 client yang setiap hari hamper semua client mengakses secara
bersamaan. Normalnya
jumlah maksimal
client yang
mengaksesjaringan dengan kuota bandwidth 3mbps adalah 30 client. Tetapi hal itu juga harus di dukung dengan manajemen jaringan yang lebih baik.
49
3.3.5. Rekomendasi Pemecahan Masalah
Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum Bidang Sosial Ekonomi Dan Lingkungan SOSEKLING masih belum maksimal. Ada baiknya dilakukan
perbaikan pada beberapa aspek yang sering menimbulkan masalah. Seperti yang telah dijelaskan di atas beberapa penyebab itu adalah sebagai berikut.:
1. Memperbaiki Manajemen Bandwidth
Lebih baik manajemen bandwidth tidak hanya dilakukan ketika ada ivent- ivent tertentu. Karena manajemen bandwidtn sangat penting bagi
kesempurnaan jaringan. 2.
Menambah quota bandwidth Menambah quota akan menambah kecepatan akses client tanpa harus ada
salah satu client yang dikorbankan karena tidak kebagian bandwidth.
3. Gunakan Kabel UTP atau Fiber Optik
Terlihat dalam skema jaringan yang ada untuk satu antena wireless terdapat banyak client yang tersambung. Hal itu dapat mengurangi kecepatan
koneksi ketika banyak client yang menggunakannya secara bersamaan. Untuk mengatisipasinya gunakan kabel UTP atau Fiber Optik untuk client yang
membutuhkan kecepatan koneksi yang lebih seperti pada komputer panitia pelelangan, komputer operator pempublikasian data kegiatan penelitian dan
lain-lain. Adapun skema yang direkomendasikan adalah sebagai berikut:
50 Gambar 3.9. Rekomendasi skema jaringan
= Kabel UTP = Wireless
Skema ini memisahkan beberapa komputer yang membutuhkan kecepatan koneksi yang lebih.
51
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan laporan PKL ini penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Memanajemen bandwidth sangat penting bagi kelancaran komunikasi
jaringan internet 2.
Pemilihan topologi jaringan mempengaruhi kualitas system jaringannya 3.
Pada umumnya perancangan Jarinan Internet tergantung pada beberapa hal yaitu: lokasi, kebutuhan pemakai, biaya serta perluasan dikemudian
hari.
4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan analisis yang dilakukan selama PKL, penulis ingin memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Lakukan perbaikan pada manajemen bandwidth
2. Gunakan kabel UTP atau Fiber Optik sebagai media transmisi
tambahan pada client yang membutuhkan koneksi yang lebih cepat. 3.
Lakukan penambahan kapasitas bandwidth yang lebih tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan client yang ada.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman komputerisasi sekarang menjadi kebutuhan pokok khususnya di dunia kerja dimana pemanfaatan
waktu seefisien dan sebaik mungkin menjadi tujuan utama dalam mempermudah penyelelesaian kerja terutama dalam pengumpulan data,
sistem komunikasi sangatlah penting. Komunikasi antar komputer atau jaringan computer memungkinkan memberikan manfaat yang sangat besar
terutama dalam pengumpulan data dan penyimpanan informasi tanpa mengenal jarak dan waktu.
Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING adalah salah satu instansi pengguna layanan
jaringan baik di lingkungan kantor atau pun dengan instansi lain yang terkait. Pemanfaatan jaringan di Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial
Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING tersebut adalah sebagai sarana pengriman dan penyimpanan data.
Maka dari itu, Penulis mencoba memaparkan sebuah ANALISA SISTEM JARINGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PU
SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN SOSEKLING. Untuk
mengetahui penyebab masalah tersebut dan untuk memenuhi salah satu prasyarat matakuliah Kerja Praktek.
1.2. Perumusan Masalah
Pembangunan jaringan di kantor Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING menggunakan biaya
yang sangat besar, namun penggunaan jaringan tersebut terasa kurang efektif. Maka dari itu Penulis menemukan permasalahan-permasalahan
sebagai berikut:
2 1.
Bagaimana Realitas Pemanfaatan Jaringan di Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING.
2. Bagaimana Spesifikasi alat yang digunakan dalam jaringan
Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
3. Bagaimana skema jaringan Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial
Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING. 4.
Apa penyebab lemahnya jaringan internet Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
1.3. Maksud dan Tujuan
1.3.1. Maksud
Maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk membantu Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
menemukan masalah yang ada pada jaringannya, dan juga untuk memenuhi salah satu prasyarat mata kuliah Kerja Praktek.
1.3.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam analisis ini ada lah sebagai berikut ;
a. Mengetahui realitas pemanfaatan jaringan di Departemen Pekerjaan
Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING b.
Mengetahui spesifikasi alat yang digunakan dalam jaringan Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan
SOSEKLING c.
Mengetahui skema jaringan Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
d. Mengetahui penyebab lemahnya jaringan internet Departemen
Pekerjaan Umum
PU Sosial
Ekonomi dan
Lingkungan SOSEKLING
3
1.4. Batasan Masalah
Untuk mencegah penyimpangan dalam pembahasan ini, maka pembahasan ini akan di batasi dengan beberapa hal :
1. Analisis hanya dilakukan dikantor pusat
2. Hardware milik pribadi tidak termasuk
3. Peralatan yang digunakan dalam pembangunan jaringan di jaringan
Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
4. Analisis masalah yang ada ketika menggunakan jaringan di Departemen
Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
1.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yang meliputi :
1. Metode Observasi, yaitu pengumpulan data dilakukan langsung dari
pengamatan dan pengamatan langsung di lapangan. 2.
Metode Interview yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada narasumber.
3. Metode Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data dilakukan dengan cara
data diambil atau dikumpulkan dari buku-buku yang terkait dengan pelaksanaan kuliah kerja praktek.
1.6. Sistematika Penulisan
Pembuatan sistematika di maksudkan untuk memberikan gambaran mengenai isi dari Kerja Praktek kami, untuk sistematika penulisan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah, Perumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian beserta sistematika penulisan.
4
BAB II Tinjauan Pustaka
Berisi tentang Profil, Sejarah, Struktur Organisasi, dan Badan Hukum Instansi perusahaan, Visi, Misi,dan Motto dan Landasan Teori.
BAB III Pembahasan Berisi tentang, Subjek Penelitian, Kebutuhan Fungsional.
BAB IV Kesimpulan dan Saran
Berisi tentang Kesimpulan dan Saran dari hasil Analisis di Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1. Sejarah Instansi
Sejarah Departemen Pekerjaan Umum dimulai sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia. Istilah “Pekerjaan Umum” adalah terjemahan dari istilah
bahasa Belanda “ Openbare Werken”, yang pada masa itu digunakan sebagai nama sebuah instansi, yaitu Department der Burgelijke Openbare Werken yang di
lingkungan Pusat Pemerintahan dibina oleh Dep.Van Verkeer Waterstaat Dep.VW. Setelah Belanda menyerah dalam perang pasifik pada tahun 1942,
yang kemudian berganti menjadi masa pendudukan Jepang, istilah “Pekerjaan Oemoem” P.O, Oeroesan Pekerdjaan Oemoem O.P.O, “Pekerjaan Umum”
PU, disamping “Doboku” mulai lazim dipergunakan. Selanjutnya, pada awal kemerdekaan tahun 1945, nama Pekerjaan Umum
tetap dipergunakan dalam kabinet pertama Republik Indonesia yang diumumkan tanggal 2 September 1945, dibawah Perdana Menteri Moh. Hatta, bernama
Kementerian Pekerjaan Umum, dengan Menterinya Abikusno Tjokrosoejoso, seorang arsitek otodidak.
Kemudian, sejak awal kemerdekaan sampai saat ini, dalam perjalanan sejarahnya Departemen PU telah berkali-kali berganti nama. Mulai dengan nama
Kementerian Pekerjaan Umum, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, sampai dengan namanya saat ini, Departemen Pekerjaan
Umum. Dalam Kabinet Indonesia bersatu di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Departemen Pekerjaan Umum lahir kembali melalui SK
Presiden No.187 Tahun 2004. Meskipun berganti ganti nama, akan tetapi esensi tugas pokok dan fungsinya tak berubah, yaitu penyediaan pekerjaan umum dan
permukiman.
6
2.1.2. Logo atau Lambang
Logo Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING berlukiskan baling-baling dengan ketententuan seperti tercantum
pada gambar. Warna dasar lambang adalah kuning kuning kunyit dan warna baling-baling adalah biru kehitam-hitaman. Ilustrasi lambing Departemen
Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.1 Logo Perusahaan Arti Simbolis Lambang Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan
Lingkungan SOSEKLING adalah sebagai berikut :
1. Baling-baling
a. Menggambarkan “dinamika”.
b. Berdaun 3 yang merupakan segitiga berdiri tegak lurus menggambarkan
“stabilitas”. c.
Secara keseluruhan menggambarkan “dinamika yang stabil” dan “stabilitas yang dinamis”.
2. Bagian Daun Baling-baling yang Mengarah ke Atas.
Melambangkan “Pencipta Ruang”
3. Bagian Lengkung dari Daun Baling-baling.
Memberikan perlindungan untuk ruang kerja dan tempat tinggal bagi manusia.
7
4. Bagian daun baling-baling yang mengarah ke kiri dengan
bagian lengkungnya yang telungkup .
a. Menggambarkan penguasaan bumi dan alam pengusahaan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b. Garis Horizontal: bentang jalanjembatan diatas sungai sebagai usaha
untuk pembukaan dan pembinaan. 5.
Bagian Daun Baling-baling yang mengarah ke Kanan Dengan Bagian Lengkungnya yang erlentang
. a.
Menggambarkan usaha
pengendalian dan
penyaluran untuk
dimanfaatkan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. b.
Garis horizontal : menggambarkan penampangan dari saluran air.
6. Baling-baling Dengan 3 Daun ini Menggambarkan.
a. Tiga unsur kekaryaan Departemen Pekerjaan Umum
b. Tirta, Wisma Cipta dan Marga
c. Trilogi Departemen Pekerjaan Umum
d. Bekerja Keras, Bergerak Cepat, Bertindak Cepat
7. Warna
a. Warna kuning sebagai warna dasar melambangkan keagungan yang
mengandung arti Ke Tuhanan Yang Maha Esa, Kedewasaan dan kemakmuran.
b. Warna biru kehitam-hitaman, mengandung arti Keadilan Sosial,
Keteguhan Hati, Kesetiaan pada tugas dan Ketegasan bertindak. c.
Silhouette yang berbentuk dari warna dasar lukisan baling-baling huruf- huruf P.U.
8. Lambang P.U
Menggambarkan fungsi dan peran Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING dalam pembangunan dan
pembinaan prasarana guna memanfaatkan bumi dan air serta kekayaan alam bagi
kemakmuran rakyat, berdasarkan Pancasila.
8
2.1.3. Badan Hukum Instansi
Mengacu pada pokok-pokok kebijakan Reformasi Birokrasi Badan Litbang PU, dan sesuai dengan arahan Kepala Badan Litbang, Reformasi Birokrasi yang
dilaksanakan di Puslitbang Sosial Ekonomi dan Lingkungan dimulai dengan: 1.
Pendalaman tugas dan fungsi pusat dan balai mengacu pada Permen PU No.08PRTM2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan memperhatikan UU No. 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk merumuskan siklus penelitian dan pengembangan sosekling.
2. Menetapkan kegiatan litbang unggulan berbasis Quick Win, yaitu kegiatan
yang dilakukan di awal pelaksanaan program reformasi birokasi, sesuai dengan ekspektasi user, diselesaikan dalam satu tahun, manfaatnya
langsung dirasakan oleh user dan memberikan dampak signifikan pada kualitas produk kementerian.
3. Operasionalisasi Jaringan Layanan Info-Standar di Balai Litbang Sosekling
Bidang Permukiman di Yogyakarta dan Balai Litbang Sosekling Bidang- Jalan dan Jembatan di Surabaya serta layanan informasi dan publikasi hasil
litbang sosekling pada website. 4.
Penajaman program kegiatan dan anggaran Puslitbang Sosekling tahun 2011 serta capaian sasaran 2011-2014.
5. Uji coba penerapan Sistem Managemen Mutu SMM di lingkungan
Puslitbang Sosekling sesuai dengan Permen PU No.04 tahun 2009.
2.1.4. Struktur Organisasi
Organisasi merupakan wadah kerjasama antar manusia dalam mencapai tujuan, adanya organisasi dalam perusahaan merupakan suatu keharusan agar
semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara efektif. Tujuan pokok dari organisasi adalah mengkoordinir segala aktivitas yang ada dalam perusahaan, untuk itu
diperlukan struktur organisasi yang baik sehingga dapat menunjang pelaksanaan tujuan organisasi itu sendiri. Struktur organisasi yang ada dalam perusahaan satu
9 belum tentu sama dengan perusahaan lain, sebab dalam pembentukan struktur
organisasi dapat dipengaruhi oleh besarnya perusahaan, jumlah tenaga kerja, jenis produk, daerah pemasaran dll.
Dengan demikian di dalam struktur organisasi termuat pembagian wewenang dan tanggung jawab merata dari masing-masing anggota sesuai dengan
jabatan yang diduduki, sehinggaa dengann demikian akan dapat mewujudkan kerjasama yang baik dalam organisasi itu. Departemen Pekerjaan Umum PU
Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING telah memiliki bentuk struktur organisasi garis dan staff.
Bentuk tersebut digunakan untuk mempermudah dalam mengadakan pengawasan pekerjaan dengan mempermudah dalam
melaksanakan efektiftas dari perusahaan. Bentuk struktur organisasi tersebut mempunyai wewenang tertingi terletak pada pimpinan perusahaan, kemudian
wewenang tersebut mengalir kepada pimpinan setiap devisi, kemudian wewenang tersebut mengalir kepada bawahan. Jadi dengan demikian bawahan bertanggung
jawab kepada atasan pimpinan devisi dan pimpinan devisi bertanggung jawab kepada pimpinan perusahaan, selain itu juga dapat mempermudah dalam
mengadakan proses pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya gambar Struktur Organisasi Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan
Lingkungan SOSEKLING.
10 Gambar 2.2 Struktur Organisasi
2.1.5. Visi, Misi dan Motto
Seiring dengan paradigma perkembangan dunia Global, Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING
merumuskan Visi dan Misi yaitu :
a. Visi
“Menjadi lembaga terkemuka dalam penyediaan jasa keahlian dan teknologi untuk mendukung penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum yang
berkelanjutan di masyarakat”
b. Misi
1. Menyelenggarakan litbang sosial, ekonomi dan lingkungan yang inovatif.
2. Menyediakan jasa advis teknis sosial, ekonomi dan lingkungan secara cepat,
tepat dan solutif.
11 3.
Mendukung dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi hasil penelitian dan pengembangan yang aplikatif.
4. Menyediakan dan mengembangkan kemampuan jasa keahlian sosial ekonomi
dan lingkungan yang profesional dan kompetitif.
c. Motto
“cepat, tepat dan solutif”
2.2. Landasan Teori
2.2.1. LAN Local Area Network
Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di
sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak lebih dari 1 km persegi. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan peer to peer
dan jaringan client-server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai client maupun server.
Sedangkan pada jaringan client-server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai client. Pada jaringan client-
server, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server yang digunakan untuk menyimpan perangkat lunak software yang mengatur aktifitas jaringan,
ataupun sebagai perangkat lunak yang dapat digunakan oleh komputer- komputer yang terhubung ke dalam network. Komputer-komputer yang
terhubung ke dalam jaringan network itu biasanya disebut dengan client. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file server dan mempunyai
aplikasi lain di dalam harddisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer
dengan komputer lainnya. Ada beberapa ciri dari LAN:
a. Jarak antar terminal tidak terlalu jauh.
b. Pada umumnya LAN tersebut milik satu organisasi perusahaan.
12 c.
Umumnya tidak mempergunakan fasilitas jaringan telepon, sehingga kecepatan pengiriman data juga tidak bergantung pada jaringan tersebut.
d. Mempergunakan media transmisi berupa kabel yang khusus untuk
komunikasi dan biasanya mempunyai kecepatan pengiriman data yang sangat tinggi 1Mbps - 10 Mbps.
Transmisi data dalam LAN mempunyai kecepatan yang berbeda-beda dan dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Jaringan kecepatan tinggi
Kapasitas transmisi data lebih dari 20 Mbps Mega bits per second yang biasanya diterapkan dalam LAN untuk komputer mainframe.
Contoh : 1. Loosely Coupled Network Control Data Corp.
2. Hyperchannel Network System Corp. 2.
Jaringan kecepatan medium sedang Kapasitas transmisi data sekitar 1 Mbps - 20 Mbps yang biasanya diterapkan
untuk komputer mainframe yang kecil atau komputer mini. Contoh :
1. Ethernet Xerox 2. ARCnet Datapoint Corp.
3. Wangnet Wang Laboratories 4. Local Net Systex
5. Cable Net Amdex 3.
Jaringan PC kecepatan rendah Kapasitas transmisi data kurang dari 1 Mbps, biasanya diterapkan untuk
komputer Personal Computer. Dalam Penggunaan Jaringan LAN memiliki banyak keuntungan diantaranya:
1. Pertukaran file dapat dilakukan dengan mudah File Sharing.
2. Pemakaian printer dapat dilakukan oleh semua client Printer Sharing.
3. File-file data dapat disimpan pada server, sehingga data dapat diakses
dari semua client menurut otorisasi sekuritas dari semua karyawan, yang
13 dapat dibuat berdasarkan struktur organisasi perusahaan sehingga
keamanan data terjamin. 4.
File data yang keluarmasuk darike server dapat di kontrol. 5.
Proses backup data menjadi lebih mudah dan cepat. 6.
Resiko kehilangan data oleh virus komputer menjadi sangat kecil sekali. 7.
Komunikasi antar karyawan dapat dilakukan dengan menggunakan E- Mail Chat.
8. Bila salah satu clientserver terhubung dengan modem, maka semua
atau sebagian komputer pada jaringan LAN dapat mengakses ke jaringan Internet atau mengirimkan fax melalui 1 modem.
2.2.2. MAN Metropolitan Area Network
Jaringan MAN biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini, jaringan
menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu: jaringan di Departemen Pekerjaan
Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan SOSEKLING dimana beberapa kantor cabang Dinas di dalam wilayah Jakarta dihubungkan antara satu
dengan lainnya. Misalnya Departemen Pekerjaan Umum PU Sosial Ekonomi dan Lingkungan
SOSEKLING yang ada di Jakarta Selatan ke Kantor Departemen Pekerjaan Umum PU yang ada di Jakarta Pusat.
2.2.3. WAN Wide Area Network
WAN Wide Area Network adalah kumpulan dari LAN danatau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem
dan jaringan Internet, darike kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor
dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk
menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC
14 Stand AloneNotebook yang berada di lain kota ataupun negara. Di antara
jaringan LAN, MAN dan WAN tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Adapun keuntungan jaringan WAN adalah : 1.
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai bank data dari kantor cabang. Komunikasi antar kantor dapat menggunakan E-Mail Chat.
2. DokumenFile yang biasanya dikirimkan melalui fax ataupun paket pos, dapat
dikirim melalui E-mail dan Transfer file darike kantor pusat dan kantor cabang dengan biaya yang relatif murah dan dalam jangka waktu yang sangat
cepat. 3.
Pooling Data dan Updating Data antar kantor dapat dilakukan setiap hari pada waktu yang ditentu.
2.2.4. Wireless
Wireless LAN WLAN adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu,
menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang
disebut dengan Access Point AP, berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat backbone, sejumlah AP tersebut tetap
dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak terlayani oleh jaringan kabel,
serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah- pindah mobilitas.
Frekuensi yang kini umum dipergunakan untuk aplikasi WLAN adalah 2.4 Ghz dan 5.8 Ghz yang secara internasional dimasukkan ke dalam wilayah licensce
exempt bebas lisensi dan dipergunakan bersama oleh publik frequency sharing. Belakangan oleh forum WSIS yang disponsori oleh PBB dan badan dunia seperti
itu, serta industri teknologi, frekuensi ini direkomendasikan sebagai tulang punggung penetrasi Internet di negara berkembang terutama untuk area yang
belum terlayani oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.
15 Teknologi yang digunakan untuk WLAN mayoritas menggunakan
standar IEEE 802.11 abg. Perbedaan antar standar ini adalah pada modulasi transmisinya yang menentukan kapasitas layanan yang dihasilkan. Pada standar
802.11b, kapasitas maksimalnya 11 Mbps, 802.11g dapat mencapai 20 Mbps keduanya bekerja di frekuensi 2.4 Ghz. Sementara standar 802.11a bekerja
pada frekuensi 5.8 Ghz. Karena lebar pita frekuensi yang lebih luas dan modulasi yang lebih baik, maka perangkat yang berbasis standar ini mampu
melewatkan data hingga kapasitas 54 dan 108 Mbps dan menampung jumlah pengguna lebih banyak.
Selain itu ada kelompok industri yang membangun aliansi, disebut dengan Wireless Alliance WiFi Consortium. Lembaga ini berupaya menerapkan
standar interoperabilitas antar perangkat WLAN sebagai jaminan bagi pengguna bahwa setiap perangkat yang telah disertifikasi WiFi akan dapat saling
terhubung meskipun berbeda vendor atau pemanufaktur. WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan
implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan
berbagai macam system operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam,
memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan. Adapun kelebihan dan kekurangan WLAN adalah:
a. Kekurangan
1. Keamanan Jalur Komunikasi yang kurang aman.
2. Kecepatan akses dan sharing data lebih lambat dari pada jaringan kabel.
b. Keuntungan
1. Jaringan yang fleksibel.
2. Biaya instalasi atau pemasangan WILAN jauh lebih murah.
3. Jaringan tidak terpengaruh dengan infrastruktur.
16
2.2.5. Komponen Fisik
A. Personal Computer PC
Pada dasarnya setiap PC bisa digunakan dalam membentuk sebuah jaringan. Akan tetapi PC dengan kualitas kerja tinggi akan mampu mengirim dan
mengakses data dalam jaringan dengan cepat. di dalam jaringan tipe client-server, computer yang dijadikan sebagai server mutlak harus memiliki fungsi kualitas
kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas yang
diperlukan oleh client.
B. Network Interface Card NIC
Network Interface Card NIC, juga disebut sebagai Network Adapter, digunakan untuk menghubungkan computer ke kabel yang
digunakan pada Local Area Network LAN. Umumnya, NIC ditempatkan pada komputer melalui expansion bus seperti slot ISA 8 bit atau 16 bit atau
PCI 32 bit atau 64 bit. NIC mempunyai satu atau lebih port eksternal yang digunakan untuk menempatkan kabel networknya. Fungsi utama dari NIC adalah
mengijinkan komputer untuk berkomunikasi dalam network. Ia melakukan hal ini dengan mengirimmenerima dan mengontrol traffic dengan komputer atau
peralatan lain yang ada pada network. Saat mengirim, NIC mengkonvert data dari pararel ke serial, meng-encode dan mengompresinya, dan kemudian
menempatkannya pada kawat dalam bentuk sinyal listrik atau optik. Proses sebaliknya terjadi pada saat menerima. NIC mentranslate sinyal listrik
yang diterimanya menjadi bit-bit yang bisa dibaca oleh komputer. Setiap NIC mempunyai identifikasi unik yang disebut MAC Address
yang telah dihard-coded pada cardnya. Sebagai tambahan, setiap NIC harus mempunyai network adapter driver yang mengijinkan ia untuk berkomunikasi
dengan network protokolnya. Sebuah NIC spesifik untuk arsitektur LAN tertentu misalnya, Ethernet, Token Ring, atau Fiber-Optic. Ada kemungkinan untuk
menginstall lebih dari satu NIC pada komputer yang sama.
17 Kebanyakan NIC berhubungan langsung ke bus sistem komputer melalui
32bit PCI slot atau 8-bit atau 16-bit ISA slot untuk komputer lama. NIC beroperasi pada Physical layer, layer yang paling bawah dari model
OSI.
Gambar 2.3 NIC ISA
Gambar 2.4 NIC PCI