Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan informasi, telekomunikasi dan teknologi yang semakin pesat, khususnya pada pengembangan sistem informasi, hal ini menuntut agar bisa menghasilkan informasi yang memenuhi spesifikasi kebutuhan pemakai informasi.
Perkembangan disertai perubahan dalam ruang lingkup teknologi ini tidak terlepas dari kebutuhan akan suatu informasi, seakan-akan informasi merupakan hal yang paling utama dari kehidupan manusia. Bukan hanya dunia usaha dan bisnis saja, tapi hampir di seluruh bagian dunia ini tidak terlepas dari kebutuhan informasi. Dengan makin cepat perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi telah memotivasi terjadinya perubahan mendasar, melahirkan lingkungan teknologi informasi dan telekomunikassi baru serta perubahan cara pandang dalam penyelenggaraan teknologi informasi dan telekomunikasi.
(2)
Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan (Pusjatan) Bandung merupakan salah satu instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Kementerian Pusjatan Bandung memiliki struktur organisasi yang cukup jelas, terdiri dari kepala kementrian puslitbang jalan dan jembatan, kepala bagian tata usaha yang terdiri dari bagian keuangan dan tata usaha & rumah tangga, Bidang program dan kerjasana, bidang lalu lintas dan lingkungan jalan, bidang balai geoteknik jalan bidang balai bahan dan perkerasan jalan. Penulis melakukan penelitian di bagian gaji. Khususnya di bagian gaji pegawai dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). Namun dalam memproses dan gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). pegawai ini dibutuhkan beberapa dokumen seperti data laporan absensi pegawai, data tarif Tunjangan Kompensasi Karya (TKK), data tarif gaji dan data gaji pegawai.
Selama ini sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung masih belum terkomputerisasi. Dimana data yang ada masih berbentuk arsip yang ditulis tangan dan di tumpuk lalu disimpan dalam sebuah rak buku. Arsip-arsip ini tergolong kurang aman. Oleh karena itu, dibutuhkan ruang khusus untuk menyimpan arsip supaya aman, yaitu dengan menyimpan di dalam database. Maka semua arsip keamanannya terjamin,
(3)
karena database dapat di backup kembali sehingga data yang lama diperbaharui dengan data yang baru.
Pada zaman seperti sekarang ini database sangat penting sekali apalagi untuk menyimpan data keuangan yang dikaitkan dengan tambahan penghasilan berupa gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Jika database tidak dimiliki oleh perusahaan atau instansi pemerintah, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan masih belum terkomputerisasi dalam segala hal yang ada kaitannya dengan sistem informasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penyusun mencoba untuk membuat suatu sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung yang terkomputerisasi secara optimal. Dan judul yang diambil untuk penyusunan tugas akhir, yaitu “Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa indentifikasi dan rumusan masalah sebagai berikut :
(4)
1.2.1. Identifikasi Masalah
1. Belum efektifnya sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai karena belum menggunakan komputerisasi.
2. Masih adanya keluhan kesalahan perhitungan dalam sistem gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai saat ini.
3. Masih sulitnya memperoleh informasi mengenai gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.
1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung?
2. Bagaimana perancangan sistem informasi gaji danTunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
(5)
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka Maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
3.1 Maksud Penelitian
Untuk membuat suatu rancangan sistem informasi gaji Tunjangan Kompensasi Karya pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung secara terkomputerisasi, termasuk didalamnya pembuatan program aplikasi khusus mengenai sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan solusi ataupun masukan kepada pihak manajemen di Kementerian Pusjatan Bandung dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses pembuatan laporan yang cepat dan akurat.
3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung Menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam sistem penyajian laporan agar tidak mengalami keterlambatan lagi.
2. Untuk merancang sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.
(6)
3. Untuk menganalisis dan pengujian sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.
4. Untuk implementasi Sistem Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Laporan Tugas akhir ini berguna bagi semua pihak dan secara khusus bagi Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan ( Pusjatan ) Bandung, user, pengembang ilmu pengetahuan dan peneliti.
1.4.1. Kegunaan Praktisi
1. Bagi Kementerian Pusjatan Bandung dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan sistem informasi ini di Kementerian Pusjatan Bandung.
2. Bagi user, dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan efektifitas kinerja.
3. Bagi pengembang ilmu pengetahuan, dapat memperluas wawasan tentang sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.
4. Dapat menambah pengalaman dan nilai akademik dalam merancang sistem informasi gaji Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.
(7)
1.5. Batasan Masalah
Untuk dapat mengarah pada tujuan, maka dalam penyusunan tugas akhir ini diberikan batasan, yaitu :
1. Penghitungan Gaji PNS
2. Penghitungan Gaji Pegawai Harian
3. Penghitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) 4. Data Pegawai
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung di Jalan AH.Nasution No.264 PO BOX 2 UjungBerung Bandung 40294 tlp (022)7802112 Fax (022)78118811 e-mail: btll_ire@indo.net.id.
(8)
(9)
(10)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto (2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi”.
(11)
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut McLeod dalam Al-bahra bin lad jamudin (2005 : 8) ”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang sama utuk mencapai suatu tujuan .”
Begitu pula Robert G. (1993] dalam buku Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 10), mendefinisikan
”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa ”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Al-bahra bin jadmudin (2005 : 10)
2.1.2 Karakteristik Sistem
Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik tersebut antara lain :
1. Komponen (Components)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, dimana setiap komponen akan membentuk satu kesatuan yang saling bekerja
(12)
sama. Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim yang lebih besar.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang lingkup sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara subsistem dimana keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya
(13)
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah menjadi sebuah informasi.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
(14)
2.1.3. Klasifikasi Sistem
menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :
1. Sistem terbuka dan tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.
2. Sistem buatan manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan) atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan manusia.
3. Sistem barjalan dan konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
(15)
Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti perusahaan.
5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan
Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung kepada situasi yang dihadapi.
6. Sistem sementara dan selamanya
Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga digunakan untuk periode waktu tertentu.
7. Sistem secara pisik dan abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor, sedangkan yang abstrak seperti organisasi.
8. Sistem, subsistem dan super sistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan super sistem adalah sistem yang lebih besar.
(16)
9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi
Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dilingkungannya atau tidak.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang.
Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi dan diolah menjadi sesuatu yang berguna
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
2.2.1. Definisi Informasi
Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”.
(17)
”Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data, penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain”. Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari gaji pegawai dan pembayaran tunjangan kompensasi karya yang dilakukan oleh bagian pembayaran gaji dan TKK, dihasilkan slip gaji dan TKK yang merupakan data dari pembayaran gaji dan TKK pada suatu periode tertentu. Slip gaji dan TKK tersebut masih belum dapat bercerita banyak kepada pihak manajemen, untuk keperluan pengambilan keputusan, maka slip gaji dan TKK tersebut perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Setelah data pembayaran gaji dan TKK dolah, beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya :
a. Informasi berupa laporan data pegawai, berguna bagi manajemen untuk menetapkan besarnya gaji.
(18)
b. Informasi berupa data absensi pegawai, berguna bagi manajemen untuk menentukan besarnya tarif pembayaran TKK.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).
Gambar 2.2. Siklus informasi
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
2.2.3. Kualitas Informasi
(19)
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem, Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Gambar 2.3 Kualitas Informasi
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.
2.2.4. Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
(20)
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem dimungkinkan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang, tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas
(21)
kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya.
2.3.1. Definisi Sistem Informasi
Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk mengendalikan organisasi.
c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan.
Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.
(22)
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses
informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan. 2. Perangkat lunak (software).
3. Data, merupakan komponen dasar informasi.
4. Manusia (user).
2.4. Pengertian Pegawai
Menurut Soedaryono dalam bukunya “Tata Laksana Kantor” bahwa: “Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah, maupun kesatuan kerja swasta.” ( 6 : 42 )
(23)
Pegawai Tetap adalah “pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut.”
http: // www. Indonesia.com jam 11:15 hari sabtu tgl :3 april 2010
Pegawai negeri adalah ” pekerja di sektor publik yang bekerja untuk pemerintah suatu negara. Pekerja di badan publik non-departemen kadang juga dikategorikan sebagai pegawai negeri.”
http://www. wikipedia.org jam 11:35hari sabtu tgl :3 april 2010
2.5.Pengertian Gaji
Gaji adalah ”salah satu hal yang penting bagi bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”. Hasbuan (2002:118) menyatakan bahwa “gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.
Hariadja(2002) gaji “merupakan unsur yang penting yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai akan memotivasi untuk bekerja giat”.
(24)
2.5.1. Ketentuan Gaji
Pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pusjatan bandung adalah sebagai berikut :
a. PNS yang telah beristeri/suami diberikan tunjangan suami/isteri 5% dari gaji pokok
b. PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahun diberikan tunjangan anak 2% dari gaji pokok.
c. Jumlah gaji yang diterima = gaji pokok + tunjangan – jumlah potongan
d. Ketentuan besaran tarif maksimum gaji bagi pegawai kementerian
Pusjatan Bandung
Tabel 2.1. Tabel Gaji
Sumber: Kementerian Pusjatan 2010
2.6. Pengertian Tunjangan
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja, misalnya pemakaian kendaraan perusahaan, makan siang gratis, bunga pinjaman
(25)
rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian saham. Pada tingkatan tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai pajak sama sekali
http://www.wikipedia.org hari sabtu tgl :3 april 2010 jam 11:22
2.6.1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan.kepada karyawan yang dapat bersifat financial maupun non financial,pada periode yang tetap. System kompensasi yang baik akan mampu memberika kepuasaan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh,memperkerjaan, dan mempertahankan karyawan.
Bagi organisasi/perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja. Dan kepuasan kerja karyawan. Bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
http:// www.widyatama.ac.id jam 11:27 hari sabtu tgl :3 april 2010
(26)
Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) adalah salah satu tunjangan yang diberikan oleh kementerian untuk memenuhi kebutuhan pegawainya agar tetap kreatif, aktif dan lebih inovatif sehingga lbih termotivasi dalam melaksanakan tugasnya dengan baik di perusahaan.
2.6.3. Ketentuan Perhitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK)
Pembayaran TKK di Kementerian Pusjatan bandung adalah sebagai berikut : a. Jumlah bobot absensi harus ada, untuk menentukan jumlah sakit,
izin, cuti atau alpha.
b. Penentuan jumlah potongan :
Alpha= 4% jumlah alpa x tarif TKK
Cuti,izin, sakit = 2% jumlah cuti,izin,sakit x tarif TKK
c. Jumlah TKK yang diterima = tarif TKK – jumlah potongan
d. Ketentuan besaran tarif maksimum TKK bagi pegawai
kementerian Pusjatan Bandung Tabel 2.2. Tarif TKK
Sumber: Kementerian Pusjatan 2010
(27)
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.8. Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya dalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya (mendefinisikan input, proses, dan output).
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
(28)
5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah ditawarkan tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem. 2.8.1. Perancangan Sistem
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)
1. Diagram konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu
(29)
keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :
a. Kesatuan Luar
Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan (entity) luar yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar disimbolkan dengan notasi kotak.
b. Arus Data
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem. Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data dituliskan disamping garisnya.
c. Proses
Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses disimbolkan dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama proses di dalamnya serta dengan nama bagian di dalamnya serta bagian yang memprosesnya.
(30)
Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem komputer, arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.
3. Diagram Alir (Flowchart)
Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses didalam program.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam system secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data terdiri dari :
1. Nama arus data
2. Alias
3. Bentuk data
(31)
5. Penjelasan
2.8.2. Perancangan Basis Data
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai pendekatan berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang dilakukan adalah :
1. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
2. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
3. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang
(32)
menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.
2.9. Pengujian Sistem
Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user adalah melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.
Menurut Adi Nugroho (2005:10) “pengujian pada dasarnya adalah menemukan dan menghilangkan kesalahan pada sistem/perangkat lunak yang akan diterapkan”. Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal utama, antara lain kesalahan saat spesifikasi sistem/perangkat lunak, kesalahan saat melakukan analisis permasalahan, kesalahan saat perancangan serta kesalahan saat implementasi.
Konsep kualitas sangat penting demi kepuasan pengguna dan pengembang. Untuk mencapai kualitas yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang dikembangkan pada umumnya ada beberapa strategi pengujian yang dapat dilakukan.
1. Black-Box Testing
Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi dalam sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji masukan dan keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita berikan, sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita harapkan.
(33)
Pengujian jenis ini mengasumsikan spesifikasi logika sangat penting dan perlu dilakukan pengujian untuk menjamin sistem/perangkat lunak berfungsi dengan baik. Cara ynag dilakukan dalam pengujian ini yaitu : a. memeriksa semua fungsi dalam setiap objek dengan
mengeksekusinya satu-persatu.
b. memeriksa setiap alternatif yang mungkin dalam setiap objek. 3. Top-DownTesting
Strategi pengujian ini berasumsi bahwa logika utama atau interaksi antarobjek perlu diuji lebih lanjut. Strategi ini sering kali dapat mendeteksi cacat, kesalahan atau kekurangan yang serius pada sistem/perangkat lunak.
4. Bottom-Up Testing
Strategi pengujian ini dimulai dengan menguji rincian sistem kemudian beanjak ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan dimulai dari menguji metoda-metoda dalam kelas, menguji setiap kelas serta interaksi antarkelas dan seterusnya hingga ke tingkat yang paling tinggi.
2.10. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0, Cristal Report 8.5 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai mengelola database.
(34)
2.10.1.Sekilas Tentang Visual Basic
Menurut Widodo Budiharto, Visual basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari Basic. [BUD6]. Event driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event driven terdeteksi, event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. Basic adalah salah satu bahasa pemrograman yang sudah dikenal oleh pemakai komputer. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman dasar atau bahasa pemrograman yang paling mudah yang sesuai dengan namanya. Namun sebenarnya nama basic adalah kependekan dari kata-kata : B (Beginner’s), A (All- Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code). Bahasa ini pertama kali muncul pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth College.
2.10.2.Sekilas Tentang SQL Server 2000
Menurut Bunafit Nugroho (2007 : 240): Microsoft SQL Server 2000
adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang
handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan Windows Millenium.
Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk
(35)
menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.
2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB. 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.
4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak bisa diedit.
5. Mendukung Web Database melalui IIS. 2.10.3. Crystal Report
Menurut Jogiyanto (2002 : 211): Crystal reports merupakam program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.
(36)
(37)
BAB III
OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebuah Kementerian perusahaan umum yang bergerak di bidang jasa konstruksi.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejak 1925 kegiatan penelitian raya dirilis oleh CENTRAL
PROESTATION EN STUDIE BUREAU OF WAGEN GEBIED di Bandung di
bawah perhimpunan swasta “NEDERLAND INDISHE WEGEN
VEREENINGING (NIWW)”
1928 : Dibuat “JALUR PERCOBAAN KONTRUKSI” di kampus
Technishe Hoge School (THS) sekarang ITB.
1929 : Didirikan laboratorium VOORWEGEN CONSRUCTIE
1932 : Didirikan laboratorium VOORGRONDMECHANICA
1945-1951 : Institut penyelidikan air dan tanah
1945-1984 : Pergantian nama-nama dari bahasa Belanda ke bahasa
Jepang (di bawah Ditjen.Bina Marga)
1951-1953 : Balai Penyelidikan teknik
1953-1965 : Balai penyelidikan masalah tanah dan jalan
1973-1975 : Lembaga masalah jalan
(38)
1984-1999 : pusat penelitian dan pengembangan jalan
1999-2001 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Prasarana
Jalan
2001-2005 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana
Trasportasi
2005 : Namanya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Jalan dan Jembatan
2010 – sekarang : Namanya menjadi Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dalam bidang kebinamargaan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai fungsi:
(a). perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan dan pengelolaan dibidang pekerjaan umum bina marga,
(b). pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan, (c). pemberian bimbingan dibidang bina marga,
(d). pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan jalan serta jembatan,
(e). pelaksanaan analisa dan evaluasi tentang fungsi dan status jalan serta jembatan,
(39)
(g). pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian dan uteknologi bidang jalan dan jembatan untuk mendukung tersedianya uinfrastruktur PU yang handal,
MISI
1. Meningkatkan litbang teknologi di bidang jalan dan jembatan yang
tepat guna,
2. Meningkatkan pelayanan IPTEK di bidang jalan dan jembatan
dalam rangka memecahkan permasalahan bidang jalan dan jembatan,
3. Menyebarluaskan hasil-hasil litbang dalam bentuk NSPM.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
(40)
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Kepala Pusjatan
mempunyai tugas melaksanakan rapat kerja mingguan,bulanan dan tahunan. Membuat kegiatan tahunan, bersama sekretaris dan bendahara melakukan konsolidasi dan koordinasi serta kerjasama dengan lembaga lain baik negeri maupun swasta.
Kepala pusjatan juga mempunyai wewenang sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan serta melakukan usaha kearah tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
2. Melakukan supervise kepada jenjang pengurusan.
3. Menetapkan,mengesahkan, dan atau memberhentikan pekerja.
4. Mengukuhkan kepengurusan pimpinan perusahaan.
5. Mengatur, mengelola, dan memberdayakan asset-aset milik
perusahaan untuk pengembangan perusahaan, 6. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan pusat.
7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan
setahun sekali kepada pusat.
(41)
Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran, keuangan dan perbendaharaan.
Fungsi
1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan pengelolaan PNBP, serta verifikasi dan akuntansi keuangan, dan
Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan
penyelenggaraan rumah tangga.
2. Melayani urusan administrasi perkantoran, keuangan dan
perbendaharaan
3. Bidang Program dan Kerjasama
Mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan.
Fungsi
1. Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan evaluasi serta pelaporan kinerja litbang jalan dan jembatan, dan 2. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri serta
mengkoordinasikan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan dengan stakeholder terkait.
(42)
3. Mempersiapkan renstra penyelenggaraan litban
4. Melakukan kerjasama dalam dan luar negeri untuk
menyelenggarakan litbang
4. Bidang Standar dan Diseminasi
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan standar, fasilitasi dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan.
Fungsi
1. Koordinasi perumusan bahan estándar dan manual iptek, serta fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar, dan
2. Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang, pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan serta koordinasi pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan
5. Bidang Sarana Kelitbangan
Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengembangan keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya manusia litbang serta pengembangkan sarana kelitbangan.
(43)
1. Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi HAKI, pengelolaan organisasi dan tata laksana dan pengembangan jabatan fungsional serta pengelolaan sumber daya manusia litbang, dan 2. Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta
pengurusan sertifikasi dan akreditasi.
6. Balai Bahan dan Perkerasan jalan
Balai Bahan dan Perkerasan Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi bahan dan perkerasan jalan.
Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium ;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
(44)
Balai Geoteknik Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi geoteknik jalan. Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
8. Balai TLL dan Lingkungan Jalan
Balai Teknik Lalulintas dan Lingkungan Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi teknik lalulintas dan lingkungan jalan.
(45)
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
9. Balai Jembatan dan Lalu Lintas
Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi jembatan dan bangunan pelengkap jalan
Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan laboratorium ;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan, perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan
(46)
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Kementerian Pusjatan sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai dengan keahliannya.
. Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kementerian Pusjatan.
3.2Metode Penelitian
Dalam hal ini Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dimana penulis menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian guna memecahkan masalah-masalah penelitian dari awal perencanaan hingga tercapainya tujuan penelitian. Yang dilakukan penulis diantaranya adalah Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif, membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas, menentukan tujuan dan manfaat penelitian, melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan, menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian, mendesain
(47)
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk mengumpulkan data, dan menganalisis data. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik tersetruktur dan membuat laporan penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam membuat sistem informasi Tunjangan Kompensasi Karya dan Penggajian Pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung yaitu metode deskriptif.
Metode Deskriptif yaitu menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan Tugas akhir dengan tujuan membuat suatu sistem informasi, maka metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dari sistem yang sedang berjalan.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data Primer yaitu penulis mendapatkan data langsung dari obyek yang bersangkutan. Sumber data primer yang penulis dapat melalui 2 cara yaitu: 1. Wawancara
(48)
Teknik pengambilan data yang penulis lakukan pada Departemen Pusjatan pertama kali dengan cara melakukan wawancara langsung dengan bagian yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan penulis seperti : bagian kepegawaian yang bertujuan untuk mengetahui prosedur kerja dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan pekerjaannya dengan sistem yang sedang berjalan di Departemen Pusjatan.
2. Observasi
Selain wawancara penulis juga melakukan observasi langsung dengan melihat kegiatan yang sedang berlangsung di Departemen Pusjatan.
3.2.2.2. Sumber Data Skunder
Data Skunder yaitu penulis mendapatkan data atau informasi secara tidak langsung. Biasanya penulis mendapatkan data hanya dengan melihat dokumen - dokumen yang ada seperti dokumen daftar pegawai, slip gaji, slip TKK, laporan data pegawai, laporan gaji, laporan TKK, tariff gaji, tariff TKK.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan
3.2.3. 1. Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode
(49)
sistem menggunakan alat bantu seperti Flowmap maupun Data Flow Diagram (DFD), penggunaan ERD (Entity Relationship Diagram), proses normalisasi dari data yang berupa field – field secara keseluruhan serta alat bantu pendekatan sistem yang lain.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung adalah prototype paradigma.
Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya, sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas yang disetujui pelanggan ataupun pembuat perangkat lunak itu sendiri. Dengan prototype ini juga, pelanggan bisa langsung merasakan seakan-akan itu adalah sistem yang sebenarnya. Selain itu pengujiannya dilakukan oleh pembuat sistem atau programmer itu sendiri.
Prototype paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan keharusan kemudian dilakukan perancangan kilat, perancangan kilat
(50)
berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan nampak bagi pelanggan/ pemakai (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada kontruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/ pemakai dan dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma
( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta )
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu ( contohnya refort generation,windows manager, dll ) yang memungkinkan program bekerja secara cepat.
(51)
Di dalam pendekatan sistem, penulis menggunakan alat bantu dalam metode analisis dan perancangan terstruktur, yang menghendaki adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem menggunakan alat bantu seperti Flowmap maupun Data Flow Diagram (DFD), penggunaan ERD (Entity Relationship Diagram), proses normalisasi serta alat bantu pendekatan sistem yang lain. Berikut dijelaskan beberapa alat bantu tersebut :
1) Flow Map
Merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang digunakan dalam sistem. Flow map juga menggambarkan bagaimana proses-proses yang terpisah dihubungkan menjadi satu.
2) Diagram Konteks
Konteks Diagram yaitu level teratas dari diagram arus data yang merupakan penggambaran secara besar dan umum.
3) Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) yaitu data merupakan alat dokumentasi grafik yang menggunakan nol kecil dari sistem untuk menggambarkan bagaimana aliran data mengakhiri hubungan dalam suatu proses walaupun namanya menunjukkan tekanan pada data, tapi kenyataannya berlawanan, yaitu tekanan pada proses. Data flow diagram digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang tersetruktur dan dokumentasi dari sistem yang baik.
(52)
Kamus data disebut juga dengan sistem (data dictionary) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuahan informasi dari suatu informasi. Pada tahapan alisis kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem, tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat penyimpanan definisi data, juga tempat untuk mengetahui istilah-istilah yang tidak dimengerti secara lengkap. Kamus data juga nerupakan suatu bagian yang berfungsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat, sehingga file basis data akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan perancangan
5) Perancangan Basis Data
Tujuan dari perancangan basis data adalah agar didapatkan basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, akses yang cepat serta kemudahan dalam pemanipulasian data (tambah, ubah, hapus). Dalam perancangan basis data, kita dapat lakukan dengan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui maupun dengan model Entity-Relationship. Berikut adalah proses perancangan basis data yang dijabarkan pada beberapa subbab
a) Normalisasi
Proses normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data elemen menjadi table-tabel yang menunjukkan entitas dan relasi, sehingga
(53)
pada proses normalisasi ini selalu di uji pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah, menghapus, merubah pada suatu database. Normalisasi juga merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah yang biasanya disebut anomaly. Anomaly adalah proses pada basis data yang member efek samping yang tidak diharapkan.
Pada proses noramilsasi dikenal beberapa bentuk tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada
keharusan untuk mengikuti suatu form tertentu, pada tahap ini dapat saja data tidak lengkap atau terdulikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedataangannya.
2. Bentuk normal ke satu (firs Normal form)
Pada bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam flat file (file data rata-rata), data dibenyuk dalam satu record dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang berulang-ulang atau atribut yang memiliki satu pengertian, bukan merupakan kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya memiliki satu arti saja, dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.
3. Bentuk normal ke tiga (Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah bentuk
(54)
yang transitif, dengan kata lain bahwa setiap atribut bukan kunci. Harusnya bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
6. Bentuk normal ke empat
Suatu relasi disebut dalam normal ke empat, jika relasi tersebut sudah dalam bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).
b) Tabel Relasi
Setiap proyek data dipresentasikan dengan menggunakan beberapa entity (file) dan setiap entity dapat terdiri dari beberapa elemen dan atribut. Relasi table database dengan sertuktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk table. Kolom dari table menujukkan atribut dari file. Atribut ini menunjukkan item data atau filed. Dalam database model relasi dikenal beberapa tipe relasi antara entity elemen data. Tipe relasi tersebut yaitu : 1. Relasi satu ke satu (one to one)
Satu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yangn kedua, dan sebaliknya. 2. Relasi satu ke banyak (One to Many)
Relasi satu ke banyak adalah sama dengan bnayak ke satu,
tergantung daru arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua hanya dapatmempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.
(55)
3.2.4. Pengujian Software
Pada penelitian ini dalam sistem informasi simpan pinjam untuk pengujian software penulis menggunakan pengujian dengan black box. Karena Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan
benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
(56)
BAB V
TESTING DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian
Pengujian dapat berarti proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
5.1.1. Rencana Pengujian
Pengujian membangun sistem informasi gaji dan TKK di Kementerian Pusjatan Bandung di bawah ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari Bag Admin.
Tabel 5.1 Rencana Pengujian
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian
Jenis Penguji Login User Hak akses setiap user name Sistem Black Box Daftar Pegawai Pengisian data pegawai Sistem Black Box Data
Rekapabsensi
(57)
Data Gaji PNS Penghitungan gaji pegawai negeri sipil Sistem Black Box
Data Gaji
Pegawai Harian
Penghitungan gaji pegawai harian Sistem Black Box
Data TKK Penghitungan tunjangan kompensasi karya
Sistem Black Box
Setting Gaji Pengisian data pengolahan tarif gaji Sistem Black Box Setting TKK Pengisian data pengolahan tarif TKK Sistem Black Box Setting User Pengisian data pengolahan user Sistem Black Box Laporan Daftar
Pegawai
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Rekap Absensi
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Gaji PNS
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Gaji Pegawai Harian
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan TKK Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian
Berikut ini adalah beberapa pengujian yang telah dilakukan, yaitu : 1. Pengujian Login User
(58)
Tabel 5.2 Pengujian Login
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan
Password terdaftar User :heni
Password : heni ( Data Valid )
Mempunyai hak akses untuk mengelola seluruh sistem
Dapat membuka seluruh menu sistem dalam aplikasi yang dibuat
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan
Password terdaftar User : heni Password : aaaa (Data tidak valid)
Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi
Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi Muncul peringatan “password salah!
[X] Diterima [ ] Ditolak
2. Pengujian Daftar Pegawai
Tabel 5.3 Pengujian Daftar Pegawai Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
(59)
Input NIP Input nip secara manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Daftar pegawai
dapat di tambah
Daftar pegawai dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Daftar pegawai dapat dihapus
Daftar pegawai dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Daftar pegawai disimpan pada tabel pegawai
Data awal tersimpan pada tabel pegawai
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
(60)
Tidak mengisi data secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
3. Pengujian Rekap absensi
Tabel 5.4 Pengujian Rekap Absensi Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data rekap absensi dapat di tambah
Data rekap absensi dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data rekap absensi dapat dihapus
Data rekap absensi dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data rekap absensi disimpan
Data awal tersimpan pada tabel rekapabsensi
[X] Diterima [ ] Ditolak
(61)
pada tabel rekapabsensi Klik Tombol Batal Data akan
kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
4. Pengujian Hitung Gaji PNS
Tabel 5.5 Pengujian Hitung Gaji PNS Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
(62)
Input NIP Input nip secara manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,golongan,gaji pokok secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data gaji PNS dapat di tambah
ketika ditekan tombol tambah dan secara otomatis nomor slip gaji PNS akan muncul dan data gaji PNS bertambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data gaji PNS dapat dihapus
Data gaji PNS dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data gaji PNS
disimpan pada tabel gajipn
Data awal tersimpan pada tabel gajipn
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang Data telah terhapus sesuai [X] Diterima
(63)
terpilih akan terhapus
dengan harapan [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
5. Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian
Tabel 5.6 Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama dan
jumlahsakit,izin,cuti,alpa secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data gaji pegawai harian dapat di tambah
Data gaji pegawai harian dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
(64)
Klik Tombol Hapus Data gaji pegawai harian dapat dihapus
Data gaji pegawai harian dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data gaji pegawai harian disimpan pada tabel gajiPH
Data awal tersimpan pada tabel gajiPH
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
(65)
6. Pengujian Hitung TKK
Tabel 5.7Pengujian Hitung TKK Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,sakit,izin,alpa dan cuti secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data TKK dapat di tambah
Data TKK dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus DataTKKdapat dihapus
Data TKK dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data TKK
disimpan pada tabel tkk
Data awal tersimpan pada tabel tkk
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
(66)
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
7. Pengujian seting tarif gaji
Tabel 5.8Pengujian setting tarif gaji Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input golongan Input golongan
secara manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Data tarif gaji
dapat di tambah
Data tarif gaji dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
(67)
Klik Tombol Hapus Data tarif dapat dihapus
Data tarif gaji dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data tarif gaji
disimpan pada tabel tarifgaji
Data awal tersimpan pada tabel tarifgaji
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
8. Pengujian seting tarif TKK
(68)
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input kategori Input kategori
secara manual
kategori diinput secara manual di input oleh admin
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Data tarif tkk
dapat di tambah
Data tarif tkk dapat ditambah ketika ditekan tombol
tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data tarif tkk dapat dihapus
Data tarif tkk dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data tarif tkk
disimpan pada tabel tariftkk
Data awal tersimpan pada tabel tariftkk
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada kondisi awal
Data dapat kembali kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
(69)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
9. Pengujian Seting User
Tabel 5.10Pengujian Seting User Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input user Input user secara
manual
user diinput secara manual di input oleh admin
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Data user dapat
di tambah
Data user dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data user dapat dihapus
Data user dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data user
disimpan pada tabel user
Data awal tersimpan pada tabel user
[X] Diterima [ ] Ditolak
(70)
kembali pada kondisi awal
kekondisi awal sesuai dengan yang diharapkan
[ ] Ditolak
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
secara lengkap
Data tidak bisa diinputkan selama masih ada yang kosong
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
10. Pengujian Laporan
Tabel 5.11Pengujian Laporan Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih jenis laporan dan
pilih periode laporan
Menampilkan laporan sesuai dengan tanggal
Dapat menampilkan laporan berdasarkan dari tanggal, bulan dan tahun
[X] Diterima [ ] Ditolak
(71)
yang dimasukan yang diinputkan pada DTPicker
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Bandung bebas dari kesalahan sintaks dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
5.2. Implementasi
Impelentasi sistem adalah tahap penerapan sistem yang akan dilakukan jika sistem disetujui termasuk program yang telah dibuat pada tahap perancangan sistem agar siap untuk dioperasikan. Implementasi Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Pegawai di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Bandung dilakukan dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dengan basis data menggynakan SQL Server 2000. Visual Basic 6.0 tersebut dapat dijalan pada berbagai platform sistem operasi dan perangkat keras, tetapi implementasi dan
(72)
pengujian sepenuhnya hanya dilakukan pada perangkat keras PC (Personal Computer) dengan sistem operasi Microsoft Windows XP.
5.2.1. Batasan Implemantasi (optional)
1. Sistem yang akan dibuat hanya membahas masalah gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK).
2. Sistem yang dibuat hanya untuk mempermudah pekerjaan user.
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak
Pembangunan perangkat lunak ini menggunakan Visual Basic 6.0 dipilih sebagai perangkat lunak Desktop. Visual Basic 6.0 dipilih sebagai perangkat lunak pembangunan karena menyedikan fasilitas yang memadai untuk penggunaan komputer desktop dan SQL Server 2000 digunakan sebagai perangkat lunak dalam pembuatan basis data(database).
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras
perangkat keras dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus dipenuhi antara lain :
a. Menggunakan minimal processor Intel Pentium III atau sekelasnya. b. Menggunakan RAM minimal 128 MB.
c. Tersedianya hard drive untuk media penyimpanan, minimal 400 MB untuk server, diluar basis data.
(73)
e. Graphic Card minimal 64 MB.
5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL)
Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan SQL Server dimana DBMS yang digunkan adalah SQL Server.
Gambar 5.1 Tampilan Tabel-Tabel Dalam Database Pusjatan
# Database : ‘db_pusjatan
#--- Tabel Golongan
(74)
CREATE TABLE [dbo].[tbl_golongan] (
[kd_golongan] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[golongan] [float] NULL ) ON [PRIMARY]
GO
Tabel Gaji Pegawai Harian
CREATE TABLE [dbo].[tbl_gajiPH] (
[no_gaji] [varchar] (6) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[nip] [varchar] (18) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [gapok] [float] NULL ,
[jml_pot] [float] NULL , [gaber] [float] NULL ,
[periode] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[tgl] [datetime] NULL ) ON [PRIMARY]
GO
Tabel Gaji PNS
CREATE TABLE [dbo].[tbl_gajipn] (
[no_gajiPNS] [varchar] (8) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
[nip] [varchar] (18) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [gapok] [float] NULL ,
[gaber] [float] NULL , [jml_tunj] [float] NULL , [jml_pot] [float] NULL ,
[periode] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[tgl] [datetime] NULL ) ON [PRIMARY]
GO
Tabel Pegawai
CREATE TABLE [dbo].[tbl_pegawai] (
[nip] [varchar] (18) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NOT NULL ,
(75)
[kd_golongan] [varchar] (5) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[nama] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [ttl] [datetime] NULL ,
[pangkat] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[jabatan] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[status] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [jml_anak] [int] NULL ,
[tgl_masukkerja] [datetime] NULL , [statuspegawai] [varchar] NULL ,
[alamat] [varchar] (50) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ,
[ket] [varchar] (25) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL ) ON [PRIMARY]
GO
Tabel Potongan
CREATE TABLE [dbo].[tbl_potongan] (
[nip] [varchar] (18) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [Pot_koperasi] [float] NULL ,
[Pot_bankBRIuber] [float] NULL , [Pot_bankBRicicahem] [float] NULL , [Pot_bankJabar] [float] NULL , [Pot_tabqurban] [float] NULL , [Pot_tabhaji] [float] NULL , [Pot_donatur] [float] NULL , [Pot_zakat] [float] NULL , [Pot_arisan] [float] NULL , [pot_anakAsuh] [float] NULL , [jml_pot] [float] NULL , [Tgl] [datetime] NULL ) ON [PRIMARY]
GO
Tabel Rekap Absensi
CREATE TABLE [dbo].[tbl_rekapabsensi] (
[nip] [varchar] (18) COLLATE SQL_Latin1_General_CP1_CI_AS NULL , [jml_cuti] [int] NULL ,
[jml_sakit] [int] NULL , [jml_izin] [int] NULL , [jml_alpa] [int] NULL ,
(1)
viii
4.2.4.5. Kodifikasi ... 103
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 105
4.2.5.1. Struktur Menu ... 105
4.2.5.2. Perancangan Input ... 105
4.2.5.3. Perancangan Output ... 111
BAB V TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 114
5.1. Pengujian ... 115
5.1.1. Rencana Pengujian ... 114
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 115
5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 129
5.2. Implementasi ... 129
5.2.1. Batasan Implementasi (optional) ... 130
5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 130
5.2.3. Implementasi Perangkat Keras ... 130
5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintak SQL) ... 131
5.2.5. Implementasi Antar Muka ... 135
5.2.6. Implementasi Instalasi Program ... 163
5.2.7. Penggunaan Program ... 165
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 167
6.1. Kesimpulan ... 167
6.2. Saran ... 168 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(2)
DAFTAR PUSTAKA
Albahra bin Ladjamudin,.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu.Yogyakarta.
Azhar Susanto.2002.Sistem Informasi Manajemen,Lingga jaya.Bandung.
Gordon B Davis.2002.Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.PPM.Jakarta
http:// www. .widyatama.ac.id jam 11:27 hari sabtu tgl :3 april 2010
http://www. wikipedia.org jam 11:35hari sabtu tgl :3 april 2010
http://www.wikipedia.org jam 12:01 hari sabtu tgl :3 april 2010
http://www.wikipedia.org jam 11:22hari sabtu tgl :3 april 2010
http:// www.widyatama.ac.id jam 11:27 hari sabtu tgl :3 april 2010 Jogiyanto H.M.2005. Analisis dan Desain. Andi. Yogtakarta.
Roger S.Presman,Ph.D.2002 Rekayasa Perangkat lunak Pendekatan Praktis (Buku 1). Andi dan McGraw-Hill Book Co. Yogyakarta.
Yuswanto.2004.Pemograman Clien Server menggunakan Visual Basic 6.0. prestasi pustaka publisher.jakarta
(3)
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah yang maha kuasa, yang telah memberikan rahmat dan karunia – nya, sehingga penulis dengan segaala usaha dan kemampuan yang ada dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “Gaji Dan Tunjangan Kompensasi Karya (Tkk) Pegawai Di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan (Pusjatan) Bandung”.
Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar diploma tiga pada Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna, sebagai akibat dari keterbatasan ilmu serta pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Namun penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Dr. Ir. Arry Akhmad Arman selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer. 3. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika. 4. Ibu Citra Noviyasari,S.SI,MT selaku dosen wali kelas MI-19 jurusan Manajemen
(4)
iv
5. Bapak Syahrul Mauluddin, S.Kom selaku pembimbing tugas akhir yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
6. Bapak Dani Ramdani, S.kom yang dengan sabar selalu memberikan dukungan dan arahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
7. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung.
8. Ibu Dra.Wardatul Basjirah selaku pimpinan bagian tata usaha di pusjatan bandung yang telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
9. Bapak Yusuf yang selalu memberikan data yang akurat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10. Seluruh pegawai di pusjatan bandung.
11. Ayahanda, Ibunda dan kakak dan adikku tercinta yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar baik secara moril maupun materiil.
12. Maman Suryaman yang selalu memberikan dukungan yang amat besar secara moril. 13. Slamet Rohadi yang dengan sabar memberikan dukungan, motivasi dan arahan serta
membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
14. Abdul Tirto Atmojo dan Dadan Bazar yang selalu memberikan dukungan dan motovasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
15. Serta semua teman yang membantu menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandung, 2011
Penulis, ( Heni Maryani )
(5)
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : HENI MARYANI
NIM : 10907077
Judul Tugas Akhir : Gaji Dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan (Pusjatan) Bandung
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik naskah laporan maupun kegiatan Programming yang tercantum sebagai bagian dari Tugas Akhir ini. Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan secara jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Bandung, 2011 Yang membuat pernyataan,
HENI MARYANI NIM. 10907077
(6)